Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN

PENDIDIKAN KARAKTER
Agus Munadlir
Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Wates Yogyakarta
e-mail: munadlir12@gmail.com

Abstrak

Pendidikan di sekolah dipercaya oleh masyarakat sebagai media yang ampuh


dalam mengembangkan kecerdasan, ketrampilan/perilaku dan sikap/kepribadian
peserta didik. Proses pendidikan termasuk layanan bimbingan dan konseling di
sekolah perlu dibangun dan dikembangkan secara terus menerus dan bekelanjutan
agar dapat menghasilkan generasi yang cerdas, berkeahlian dan berkepribadian
luhur. Proses pendidikan ini dapat menggunakan pendekatan manajemen.
Karakter manusia melekat pada kepribadian yang nampak dalam pengetahuan,
sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Karakter peserta didik dapat
berkembang dengan baik, bila mendapat stimulus dan perlakuan pendidikan serta
layanan bimbingan dan konseling dari sekolah dengan seksama. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk mengembangkan semangat belajar yang efektif untuk
meningkatkan keberhasilan belajar yang optimal dan karakter peserta didik yang
mulia, meliputi karakter terkait dengan diri sendiri, Tuhan Yang Maha Esa,
sesama manusia, dan lingkungan: masyarakat, bangsa dan negara, sehingga
menjadi manusia yang berahlaq/budi pekerti luhur bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kata Kunci: manajemen sekolah, pendidikan karakter, manusia luhur

A. Latar Belakang Masalah lahir di dunia telah memiliki potensi


Lembaga pendidikan hingga karakter yang ditunjukkan oleh
kini masih dipercaya masyarakat kemampuan kognitif dan sifat-sifat
sebagai media yang sangat ampuh bawaannya. Karakter bawaan dapat
dalam membangun kecerdasan, berkembang, bila mendapat
ketrampilan sekaligus kepribadian perlakuan belajar dari
peserta didik menjadi lebih baik. lingkungannya. Keluarga merupakan
Oleh karena itu pendidikan secara lingkungan belajar pertama dan
terus menerus dibangun dan utama yang diperoleh anak yang
dikembangkan agar dalam proses menjadi dasar untuk
pelaksanaannya menghasilkan mengembangkan karakter sampai
generasi yang diharapkan. dewasa. Perkembangan kecerdasan
Karakter manusia melekat diiringi oleh perkembangan mental
pada kepribadian seseorang dan kepribadian lainnya sampai usia
ditunjukkan dalam perilaku remaja. Setelah dewasa, kecerdasan
kehidupan sehari-hari. Sejak manusia dan perilaku kepribadian sudah

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 1
Universitas Ahmad Dahlan 2017
relatif stabil, oleh karena itu bila berkualitas akhlaknya. Untuk
ingin mengembangkan kecerdasan membina dan mengembangkan
dan karakter, waktu yang tepat karakter peserta didik, konselor/guru
adalah pada usia anak-anak sampai pembimbing mengawali tugas dan
dengan usia remaja. Pendekatan yang kerjanya dari pikiran dan tabiat yang
digunakan dalam proses pendidikan baik dan positif, membiasakan
adalah manajemen sekolah. ucapan dan perilaku yang normatif,
Lembaga pendidikan dalam kebiasaan-kebiasaan yang baik ini
mengembangkan proses belajar perlu dilakukan secara terus
mengajar tidak hanya menerus, sehingga menjadikan
memperhatikan kemampuan kognitif bagian dari pribadi atau karakter
dan psikomotor, namun juga yang baik, hal ini diteruskan dan
mengembangkan sikap dibiasakan kepada peserta didik agar
mental/kepribadian yang paripurna mereka juga menjaga karakter yang
atau berakhlak mulia. Kegiatan baik yang dicontohkan oleh guru
pendidikan merupakan proses yang pembimbing dan personal sekolah
memiliki konsistensi, intensitas, dan lainnya.
berkesinambungan agar proses Selain itu, guru pembimbing
transformasi ilmu menjadi tuntas mengimplementasikan paradigma
sesuai dengan tujuan. Proses layanan bimbingan dan konseling
pendidikan tidak hanya membentuk perkembangan (development
insan Indonesia yang cerdas, namun guidance and counseling) dengan
perlu memiliki kepribadian atau memfasiltasi seluruh siswa guna
berkarakter, sehingga nantinya akan mencapai perkembangan yang
lahir generasi -generasi bangsa yang optimal dalam upaya mewujudkan
tumbuh dan berkembang dengan karakter yang baik. Untuk itu guru
karakter yang bernafaskan nilai-nilai pembimbing harus memiliki
luhur bangsa dan agama. wawasan dan bertindak secara
Upaya untuk pengembangan komprehensif yang dijabarkan dalam
pendidikan karakter di sekolah program bimbingan dan konseling di
merupakan proses yang dapat sekolah secara komprehensif yang
membangkitkan kegiatan belajar melibatkan seluruh komponen
yang efektif bertujuan menanamkan sekolah atau pemangku kepentingan
nilai dan karakter kepada setiap (stakeholder) perlu terlibat dalam
warga sekolah yang meliputi aspek memfasilitasi perkembangan peserta
pengetahuan, kesadaran atau didik secara optimal, guna
kemauan dan tindakan untuk mewujudkan sekolah efektif yang
melaksanakan nilai-nilai tersebut, menjunjung tinggi dan
baik terhadap Tuhan Yang Maha mengembangkan karakter yang
Esa, diri sendiri, sesama manusia, luhur.
lingkungan maupun kebangsaan,
sehingga menjadi manusia yang

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 2
Universitas Ahmad Dahlan 2017
B. Tugas Sekolah dalam dengan karakter baik yang sedang
Pendidikan Karakter tumbuh dan berkembang dalam
Sekolah merupakan suatu kepribadian mereka. Sebagai role
tempat atau lembaga yang mengelola model yang penting adalah guru.
dan menyelenggarakan kegiatan Suryosubroto (2009: 15)
belajar mengajar sesuai dengan menyebutkan bahwa, guru memiliki
tujuan yang ingin dicapai dalam tugas dan tanggung jawab terkait
sistem pendidikan nasional. dengan kemampuannya dalam usaha
Dikatakan oleh Azzet (2011: 36) meningkatkan proses dan hasil
bahwa, di lingkungan sekolah belajar. Konsep pendidikan karakter
pendidikan karakter harus yang baik, tidak dapat berhasil, bila
melibatkan semua komponen guru yang mendidik dan mengajar di
pendidikan yang ada. Di antara sekolah tidak dapat menjadi teladan
komponen yang ada itu adalah tujuan yang baik di dalam bersikap dan
pengajaran, isi kurikulum berperilaku di sekolah. Guru di
pendidikan, proses belajar mengajar, sekolah diharapkan dapat
pengelolaan mata pelajaran, menyediakan ligkungan belajar yang
penilaian, manajemen sekolah, baik untuk membentuk,
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, mengembangkan dan memantapkan
perlengkapan, sarana dan prasarana karakter peserta didiknya.
serta penggunaannya dan semua Pendidikan karakter sulit mencapai
yang terlibat dalam kegiatan keberhasilan, bila semangat yang
pendidikan di sekolah. Semua dimiliki guru bukan karena cinta
komponen tersebut harus dikelola dengan dunia pendidikan, melainkan
dan dibangun dalam usaha hanya karena kebutuhan terhadap
pengembangan pendidikan karakter pekerjaan atau status sosial.
peserta didik. Pendidikan karakter di
Pendidikan karakter adalah sekolah merupakan usaha yang harus
suatu sistem penanaman nilai-nilai dirancang dan dilakukan secara
yang baik kepada semua yang terarah dan sistematis dalam
terlibat dan sebagai warga sekolah, memberikan bimbingan dan
sehingga memiliki pengetahuan, konseling kepada peserta didik untuk
kesadaran dan tindakan dalam menanamkan nilai-nilai perilaku
melaksanakan nilai-nilai karakter. manusia yang berhubungan dengan
Semua warga sekolah yang terlibat Tuhan Yang Mahakuasa, diri sendiri,
dalam pengembangan karakter ini sesama manusia, lingkungan, bangsa
pada hakikatnya adalah usaha dan negara.
membangun karakter peserta didik. 1. Pendidikan karakter pada usia
Kondisi tersebut penting agar peserta Sekolah Dasar (SD).
didik melihat, menghayati dan Pendidikan pada jenjang ini
memperoleh teladan atau contoh yang efektif adalah model
kongkret dari lingkungan kondusif pendidikan karakter yang

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 3
Universitas Ahmad Dahlan 2017
menggunakan pendekatan diaktualisasikan dalam tindakan:
komprehensif. Pendekatan memohon, menghimbau dan
pendidikan karakter diintegrasikan mengajak. Model saran dilakukan
ke dalam berbagai mata pelajaran. dengan kegiatan: menasehati,
Metode dan strategi yang digunakan menganjurkan, menawarkan,
bervariasi diharapkan mencakup mendorong, mempersilahkan dan
beberapa hal antara lain menyarankan. Model perintah
menanamkan keteladanan, fasilitasi diintegrasikan dengan model
nilai dan pengembangan soft skills bermain peran, simulasi dan diskusi
(seperti: berpikir kritis, kreatif, kelompok. Permintaan diintegrasikan
berkomunikasi efektif, dan dapat dalam tindakan keteladanan, simulasi
mengatasi masalah). Semua warga dan bermain peran. Model saran
sekolah: kepala sekolah, guru, siswa, diintegrasikan dalam kegiatan bakti
staf administrasi, penjaga sekolah, sosial, kunjungan lapangan dan
pengelola warung sekolah, orang tua problem solving.
siswa dan pemuka masyarakat perlu
bekerja secara kolaboratif dalam C. Manajemen Sekolah dalam
melaksanakan program pendidikan Pengembangan Pendidikan
karakter. Tempat pelaksanaan Karakter
pendidikan karakter baik di kelas Lembaga pendidikan di
maupun di luar kelas dalam berbagai dalam mengelola dan
kegiatan sekolah (Darmiyati, dkk: menyelenggarakan pendidikan
2010). karakter memiliki suatu tujuan.
2. Pendidikan karakter pada usia Dikatakan oleh Koesoema (2007: 64)
remaja (SMP dan SMA). bahwa fungsi tujuan adalah: (1)
Dijelaskan oleh Mulyani sebagai arah bagi proses pendidikan,
(2010: 225-248) dalam penelitiannya (2) sumber motivasi yang
menjelaskan bahwa, dengan menggerakkan insan pendidikan
mengembangkan integrasi tindak untuk mengerahkan seluruh waktu
tutur direktif dalam penerapan dan tenaganya pada tujuan tersebut,
pendidikan akhlak mulia dan (3) menjadi dasar atau kriteria untuk
karakter bangsa. Model tindak tutur melaksanakan penilaian kinerja
direktif kepala sekolah, tenaga pendidikan.
pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan karakter harus
kepada peserta didik dapat secara terus menerus dilakukan
diklasifikasi menjadi tiga (3) secara holistik dari semua
kategori yaitu: perintah, permintaan, lingkungan pendidikan yakni:
dan saran. Model perintah keluarga, sekolah dan masyarakat.
diaktualisasikan dalam tindakan: Dijelaskan oleh Lickona, Schaps and
melarang, mengingatkan, Lewis (2003) bahwa, di dalam
memerintah, menegur, mendesak dan mengembangkan pendidikan
mengharuskan. Model permintaan karakter dilakukan dengan

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 4
Universitas Ahmad Dahlan 2017
pembiasaan untuk bersikap dan pendidikan karakter diintegrasikan
berperilaku positif dan menjauhi melalui peraturan dan tata tertib
perilaku negatif, dengan cara: (1) sekolah, proses belajar mengajar di
mempromosikan nilai-nilai kode etik kelas dan kegiatan ekstrakurikuler
berdasarkan karakter positif, (2) secara komprehensif. Peranan guru
mendefinisikan karakter secara pembimbing dalam melaksanakan
komprehensif untuk berpikir, tugas di sekolah dipengaruhi oleh
berperasaan dan berperilaku, (3) beberapa aspek yakni: (1) pendidikan
menggunakan pendekatan yang sewaktu di bangku kuliah (pre -
efektif, komprehensif, intensif dan service training), (2) pengalaman
proaktif, (4) menciptakan komunitas dalam bekerja (in the job training)
sekolah yang penuh kepedulian, (5) dan (3) perlu pengembangan
menyediakan kesempatan kepada kompetensi diri dalam profesi (in on
siswa untuk melakukan dan in the job training). Maksudnya,
mengembangkan tindakan bermoral, pertama, pengalaman sewaktu di
(6) mengembangkan kurikulum bangku kuliah Program S1
yang menantang dan bermakna untuk Bimbingan dan Konseling, sebagai
membantu agar semua siswa dapat penyiapan calon konselor perlu
mencapai kesuksesan, (7) dibekali tiga materi pokok yakni:
membangkitkan motivasi intrinsik penguasaan Ilmu Kependidikan,
untuk belajar dan menjadi orang penguasaan dan pematangan
yang baik di lingkungannya, (8) substansi/keilmuan bimbingan dan
menganjurkan semua guru sebagi konseling dan pematangan praktek
komunitas yang profesional dan bimbingan dan konseling. Kedua,
bermoral dalam proses pembelajaran, pengalaman dalam bekerja sesuai
(9) merangsang tumbuhnya antara tugas dan latar belakang
kepemimpinan transformasional pendidikan perlu seorang konselor
untuk mengembangkan pendidikan memiliki banyak pengembangan
karakter sepanjang hayat, (10) keilmuan dan praktek dalam bidang
melibatkan anggota keluarga dan keilmiahan, misal: seminar, training,
masyarakat sebagai mitra dalam loka karya, MGBK dan keilmiahan
pendidikan karakter, (11) bidang BK lainnya. Ketiga,
mengevaluasi karakter warga sekolah pengembangan kerja dengan praktek
untuk memperoleh informasi dan di luar instansi/sekolah dibidang BK
merangsang usaha-usaha pendidikan di sekolah yang sudah maju untuk
karakter selanjutnya. menambah pengalaman baru yang
Pengembangan pendidikan lebih baik guna dikembangkan di
karakter tersebut menjadi bagian dari sekolah sendiri (in on in the job
program sekolah, bukan hanya training). Aspek-aspek tersebut
menjadi tanggung jawab salah satu sangat penting dalam membina dan
mata pelajaran, satu guru, atau satu mengembangkan kompetensi diri
kegiatan saja. Pengembangan seorang konselor secara profesional

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 5
Universitas Ahmad Dahlan 2017
dalam membina dan antara satu kegiatan dengan lainnya
mengembangkan pendidikan saling berkaitan dan saling
karakter bagi peserta didik secara melengkapi dalam usaha mencapai
terus menerus dan berkelanjutan pengembangan pendidikan karakter
dalam usaha meningkatkan di sekolah sesuai dengan tujuan
keberhasilan belajar mereka dan sekolah yang efektif.
mengembangkan karakter yang Disebutkan oleh Azzet (2011:
positif menuju sekolah yang efektif 88-97) bahwa, pengembangan
dan kompetitif untuk meningkan pendidikan karakter kepada peserta
mutu pendidikan di sekolah. didik agar mereka tumbuh dan
Manajemen sekolah berkembang bersama nilai-nilai yang
dimaksudkan sebagai seni dan ilmu terkait dengan: Tuhan Yang
dalam mengelola sember daya Mahakuasa, diri sendiri, sesama
sekolah untuk mewujudka suasana manusia dan lingkungan kebangsaan.
belajar dan proses pembelajaran agar 1. Karakter yang Berkaitan dengan
peserta didik secara aktif Tuhan Yang Mahakuasa
mengembangkan potensi dirinya Nilai karakter yang terkait
untuk memiliki kekuatan spiritual dengan Tuhan Yang Mahakuasa
keagamaan, pengendalian diri, adalah nilai religius yang
kepribadian, kecerdasan akhlak dikembangkan dalam diri peserta
mulia serta ketrampilan yang didik adalah terbangunnya pikiran,
diperlukan dirinya, masyarakat, perkataan dan perbuatan yang
bangsa dan negara (Usman, 2008: 9). diupayakan berdasarkan nilai-nilai
Di dalam pengelolaan sekolah yang ketuhanan atau bersumber dari ajaran
satu dengan lainnya akan berbeda, agama yang dianutnya. Ajaran
karena memiliki pemimpin yang agama seseorang benar-benar
berbeda, kondisi guru dan suasana dipahami dan diamalkan dalam
belajar yang berbeda. Peraturan kehidupan sehari-hari.
Menteri Pendidikan Nasional no. 19 2. Karakter yang Berkaitan dengan
Tahun 2007 tentang Standar Diri Sendiri
Pengelolaan pendidikan dasar dan Di dalam karakter ini yang
menengah meliputi: (1) perencanaan perlu dikembangkan adalah
sekolah/madrasah, meliputi: visi, kejujuran, tanggung jawab. Manusia
misi sekolah, tujuan sekolah, dan yang bertanggung jawab adalah yang
rencana kerja sekolah, (2) memiliki sikap dan perilaku dapat
pelaksanaan rencana kerja, meliputi: melaksanakan tugas dan
pedoman sekolah/madrasah, struktur kewajibannya baik yang dilakukan
organisasi sekolah, pelaksanaan kepada Tuhan Yang Mahakuasa, diri
kegiatan sekolah, (3) pengawasan sendiri, masyarakat, lingkungan
dan evaluasi, serta (4) kepemimpinan sosial, alam sekitar, bangsa dan
sekolah, (5) sistem informasi negaranya. Karakter yang lain adalah
sekolah. Di dalam kegiatan tersebut rasa percaya diri, disiplin, bekerja

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 6
Universitas Ahmad Dahlan 2017
keras, kemampuan untuk mandiri, dan berjiwa nasionalis. Karakter
rasa ingin tahu tentang sesuatu secara mencintai nilai-nilai kebangsaan
lebih baik atau mendalam dan adalah dapat berpikir, bertindak dan
mencintai ilmu pengetahuan, berjiwa berwawasan yang menempatkan
wirausaha, bergaya hidup sehat. kepentingan bangsa dan negara di
3. Karakter yang Berkaitan dengan atas kepentingan diri dan
Sesama Manusia kelompoknya. Karakter peserta didik
Pendidikan karakter ini yang dikembangkan adalah berjiwa
memiliki aspek-aspek: terbangunnya nasionalis. Berjiwa nasionalis dapat
kesadaran akan hak dan kewajiban berpikir, bersikap dan berbuat yang
diri sendiri dan orang lain, menunjukkan kesetiaan, kepedulian
demokratis, berusaha berbuat dan penghargaan yang tinggi
sesuatu yang berguna bagi orang lain terhadap bahasa, sosial, budaya,
dan menghargai hasil karya orang lingkungan fisik, politik dan
lain, berkata dan berperilaku santun, ekonomi bangsanya.
patuh pada peraturan sosial. Pengembangan pendidikan
4. Karakter yang Berkaitan dengan karakter yang baik bagi peserta didik
Lingkungan merupak usaha untuk
Pendidikan karakter ini mengembangkan motivasi belajar
mempunyai aspek-aspek antara lain: guna mencapai prestasi belajar yang
peduli sosial dan lingkungan, optimal.
menghargai nilai-nilai kebangsaan
dan berjiwa nasionalis. Karakter D. Kesimpulan
peduli sosial adalah sebuah sikap Usaha-usaha yang dilakukan
dan tindakan yang selalu berupaya dalam pengembangan pendidikan
untuk dapat memberikan bantuan karakter di sekolah melalui kegiatan-
kepada orang lain atau warga kegiatan pendidikan yang berkaitan
masyarakat yang membutuhkan. dengan komponen-komponen
Adapun karakter peduli lingkungan sekolah, pada jenjang pendidikan
dapat ditunjukkan dengan sikap dan Sekolah Dasar sangat efektif
tindakan yang selalu berupaya untuk dilakukan di sekolah. Lingkungan
mencegah pada ligkungan alam yang sekolah (guru dan siswa) memiliki
terjadi di sekitar kita dan berusaha peran yang kuat dalam membentuk
untuk memperbaiki kerusakan alam karakter anak. Pada jenjang
yang terjadi. pendidikan dasar maupun
Termasuk bagian dari menengaah, pada masa ini remaja
lingkungan adalah keberadaan berada dalam tahap pertumbuhan dan
bangsa dan negara Indonesia. Oleh perkembangan. Remaja memiliki
karena itu lembaga pendidikan kepribadian yang masih labil dan
berkewajiban untuk membangun sedang mencari jati diri untuk
karakter peserta didiknya agar dapat membentuk karakter permanen.
menghargai nilai-nilai kebangsaan Pendidikan pada usia remaja

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 7
Universitas Ahmad Dahlan 2017
menjadi momen yang penting dan Washington DC: Character
menentukan karakter seseorang Education Partnership.
setelah dewasa. Perlu ada kerja sama Mulyani. 2010. Model Integrasi
dan komunikasi yang baik antara Tindak Tutur Direktif dalam
sekolah dan keluarga dalam Penerapan Pendidikan Ahlaq
mengembangkan karakter anak Mulia dan Karakter Bangsa
remaja. Proses pendidikan di sekolah bagi Pelajar SMA. Jurnal
perlu dikembangkan kegiatan belajar Penelitian Inovasi dan
Perekayasaan Pendidikan
mengajar yang efektif bertujuan
No. 2 Tahun ke-1. Agustus
untuk menanamkan komponen- 2010. Jakarta: Puslitjaknov
komponen meliputi: pengetahuan, Balitbang Kemendiknas.
kesadaran/kemauan dan tindakan
kepada peserta didik agar memiliki Permendiknas nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar
karakter yang terpuji dan berakhlak
Pengelolaan.
mulia. Dengan pendidikan karakter
yang baik ini peserta didik dapat Suryosubroto, B. 2009. Proses
mengembangkan motivasi belajar Belajar Mengajar di
dalam usaha meningkatkan prestasi Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
belajar yang optimal.
Usman, H. 2008. Manajemen, Teori,
Daftar Pustaka Praktek dan Riset
Azzet, A.M., 2011. Urgensi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Pendidikan Karakter di Aksara.
Indonesia. Yogyakarta:
Arruz Media.
Darmiyati, Zulhandan dan
Muhsinatun. 2010.
Pengembangan Model
Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam
Pembelajaran Bidang Studi
di SD. e-Jurnal. Cakrawala
Pendidikan. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Koesoema, D.A., 2007. Pendidikan
Karakter, Strategi Mendidik
Anak di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo.
Lickona, T., Schaps, E., and Lewise,
E. 2003. CEP‟S Eleven
Principles of Effective
Character Education.

Prosiding Seminar Nasional


Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter 8
Universitas Ahmad Dahlan 2017

Anda mungkin juga menyukai