Anda di halaman 1dari 12

1

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

Tama Erlanda Putri


Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.Ag.,M.Ag.
Manajemen Akademik & Supervisi Pendidikan
Fakultas Pascasarjana Prodi S2 Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Qasim, Panam, Jl. HR. Soebrantas, Kota Pekanbaru, Riau.
tamaeandaputri@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi manajemen bimbingan dan konseling dengan
menelaah pada penerapan metode konseling behavioral, modelling, role
play, dan games. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan efektivitas
proses bimbingan dan konseling dalam mencapai hasil yang positif bagi
individu yang mendapatkan layanan. Metode konseling behavioral
digunakan untuk memahami dan mengubah pola perilaku negatif, sementara
pendekatan modelling bertujuan untuk memperkuat pola perilaku yang
diinginkan melalui contoh positif. Role play digunakan sebagai teknik
simulasi untuk menghadapi situasi kehidupan nyata, sementara games
digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan
menyenangkan. Melalui pendekatan ini, diharapkan mampu menciptakan
lingkungan bimbingan dan konseling yang dinamis, responsif, dan sesuai
dengan kebutuhan individu. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah
pengembangan model manajemen bimbingan dan konseling yang dapat
diadopsi oleh para praktisi di berbagai konteks, baik di sekolah, organisasi,
maupun setting klinis, guna meningkatkan kualitas layanan konseling dan
mencapai perkembangan positif pada individu yang mendapatkan
bimbingan.
Kata kunci : Manajemen, Bimbingan, Konseling

ABSTRACT
This research explores guidance and counseling management with a focus
on the application of behavioral counseling methods, modeling, role play,
and games. The main objective is to increase the effectiveness of the
guidance and counseling process in achieving positive outcomes for the
individuals receiving services. Behavioral counseling methods are used to
understand and change negative behavior patterns, while the modeling
approach aims to reinforce desired behavior patterns through positive
examples. Role play is used as a simulation technique to deal with real life
situations, while games are used to provide an interactive and fun learning
experience. Through this approach, it is expected to be able to create a
guidance and counseling environment that is dynamic, responsive, and in
accordance with individual needs. The practical implication of this research
is the development of a guidance and counseling management model that
2

can be adopted by practitioners in various contexts, both in schools,


organizations, and clinical settings, in order to improve the quality of
counseling services and achieve positive development in individuals who
receive guidance.
Keywords: Management, Guidance, Counseling

PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling dalam belajar), karena memendam


merupakan salah satu komponen dalam masalah.2
keseluruhan sistem pendidikan Hal tersebut akan membuat siswa
khususnya di sekolah. Guru sebagai lebih memahami apa yang
salah satu pendukung unsur pelaksana disampaikannya. Sehingga dia akan
pendidikan yang mempunyai tangung menemukan solusi dari suatu
jawab sebagai pendukung pelaksana permasalahan yang dihadapinya.
layanan bimb-ingan pendidikan di Menurut Ridwan dalam Penanganan
sekolah, dituntut untuk memiliki Efektif Bimbingan dan Konseling di
wawasan yang memadai terhadap Sekolah.
konsep-konsep dasar bimbingan dan
konseling di sekolah.1 Dalam sebuah lembaga
pendidikan, bimbingan dan konseling
Dengan adanya bimbingan dan merupakan suatu komponen yang
konseling di sekolah seorang siswa sangat penting untuk memajukan mutu
merasa bahwa dirinya diperhatikan sebuah sekolah. Karena jika kita lihat
oleh guru atas tingkah laku yang pada masyarakat pada umumnya
diperbuatnya. Selain itu juga, menurut sebuah sekolah atau lembaga
Prayitno bimbingan dan konseling pendidikan secara umum dapat
memberikan suatu motivasi kepada dikatakan berkualitas dengan cara
siswa, sehingga siswa yang mempunyai melihat output yang dihasilkan. Ukuran
problem atau masalah, dapat langsung kualitas lulusan tidak hanya diukur dari
berkon-sultasi kepada guru kematangan kognitif apabila dia sudah
pembimbing. Dengan demikian, siswa matang secara emosional, sosial, dapat
tersebut tidak berlarut-larut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan,
masalah, karena hal tersebut dapat dapat mengembangkan bakat yang ada
menyebabkan siswa stress (terganggu dalam dirinya, dapat memenuhi
kebutuhannya secara mandiri dan juga
yang paling penting yaitu kematangan
moral, siswa bisa dikatakan berkualitas
1
Putri, CA, Siregar, FA, & ... 2023, 'FUNGSI- jika dia memiliki moral yang baik, baik
FUNGSI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN itu moral yang berlandaskan kepada
KONSELING', … Bimbingan Konseling,
ejournal.warunayama.org,
2
https://ejournal.warunayama.org/index.php/libe Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan
rosis/article/view/790 Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
3

norma-norma yang berlaku dalam kegiatan dalam bimbingan dan


masyarakat maupun moral yang ada konseling, dapat merumuskan dengan
dalam agama. baik tatalaksana bimbingan dan
konseling, dan mengevaluasi program
Optimalisasi pelayanan bimbingan
yang telah dilaksanakan. Manajemen
dan konseling perlu dilakukan sehingga
bimbingan dan konseling harus
pelayanan Bimbingan dan Konseling
dilaksanakan secara matang agar tujuan
benar-benar memberikan kontribusi
dari sebuah lembaga pendidikan yaitu
pada pencapaian visi, misi, dan tujuan
menghasilkan lulusan yang berkualitas
sekolah yang bersangkutan. Fattah,
dapat tercapai dengan efektif dan
Nanang. menjelaskan dalam bukunya
efisien.
Landasan Manajemen Pendidikan.
Bandung Suatu program pelayanan Aktualisasi pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah bimbingan dan konseling perlu disadari
tidak mungkin akan tersusun, bahwa berbeda dengan guru bidang
terselenggara dan tercapai apabila tidak studi yang lain yang sudah terjadwal
dikelolah dalam suatu sistem secara rincidan jelas, sedangkan pada
manajemen yang bermutu. Manajemen konselor kegiatan dapat dilakukan di
yang bermutu sendiri akan banyak dalam kelas dan diluar kelas, sehingga
ditentukan oleh kemampuan manajer konselor dituntut mampu
pendidikan di sekolah dalam mengalokasikan kegiatan – kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, yang ada di dalam kelas dan di luar
mengarahkan, dan mengen-dalikan kelas sehingga kegiatan berjalan
sumber daya yang ada. Karena dengan baik dan dapat mencapai tujuan
manajemen bimbingan dan konseling yang telah ditentukan.4 Selanjutnya
sangat dapat membantu sekolah dalam semua kegiatan yang telah dilaksankan
meningkatkan mutu dari sekolahnya itu dievaluasi secara kompr-ehensif yang
khususnya dalam pengembangan mencakup penilaian personil, program
sumber daya manusia yang ada dan penilaian dampak/hasil, baik dalam
dilingkungan sekolah.3 jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.
Oleh karena itu pelaksanakan
manajemen bimbingan dan konseling Manajemen bimbingan dan
harus dirumuskan secara matang baik konseling yang terarah dan sistematis
dari segi program pelayanan bimbingan merupakan manifestasi dan akumulasi
dan konseling, meneliti hal-hal apa pelayanan bimbingan dan konseling
sajakah yang dibutuhkan oleh para sehingga merupakan salah satu
siswa, materi-materi yang harus indikator kerja konselor. Selanjutnya
diajarkan untuk membentuk dengan manajemen bimbingan dan
kematangan siswa, satuan layanan dan
4
Alafiah, A 2023, 'Implementasi manajemen
3
Annisa, FS 2023, 'Implementasi Manajemen bimbingan konseling di Madrasah Tsanawiyah
Bimbingan dan Konseling di MTs Darul Irfan', Informatika Kota Bandung',
repository.uinbanten.ac.id, etheses.uinsgd.ac.id,
http://repository.uinbanten.ac.id/11112/ https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/67650
4

konseling yang sistematis dan terarah implementasi pendidikan karakter agar


yang baik pada gilirannya akan sesuai dengan visi dan misi yang
memberikan panduan pelaksanaan menjadi tujuan sekolah, perlu proses
kegiatan bimbingan konseling kegiatan manajemen. Manajemen
sekaligus menghilangkan kesan bahwa tentang bagaimana sekolah dalam
konselor bekerja sifatnya isedental dan perencanaan, pengorganisasian,
bersifat kuratif semata-mata. implementasi dan melakukan karakter
Sehubungan dengan konsep pendidikan kegiatan pengawasan
manajemen maka penerapan atau tersebut melalui berbagai kegiatan
implementasi manajemen bimbingan pembangunan karakter dalam sekolah
dan konseling merupakan salah satu (Guntama & Ningrum, 2019). Dengan
manifestasi suatu kegiatan yang demikian peranan bimbingan dan
sistematis tentang bagaimana konseling dalam mengoptimalkan
merencanakan suatu aktifitas pencapaian tujuan pendidikan dapat
bimbingan dan konseling, bagaimana terlaksana sebagaimana mestinya.
menggerakkan sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi bimbingan PEMBAHASAN
dan konseling untuk mencapai tujuan, 1. Pengertian Bimbingan Dan
mengawasi bagaimana kegiatan Konseling
bimbingan dan konseling berjalan dan
menilai kegiatan bimbingan dan Bimbingan adalah bantuan atau
koseling.5 pertolongan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu
Melalui manajemen yang baik dalam menghindari atau mengatasi
terhadap pelayanan bimbingan dan kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
konseling, maka diharapkan tercapai individu dapat mencapai
efisiensi dan efektivitas dalam kesejahteraan dalam
penyelenggaraan kegiatan bimbingan 6
kehidupannya. Bahwa konseling
dan konseling di sekolah. Bimbingan merupakan salah satu bentuk
dan Konseling di sekolah merupakan hubungan yang bersifat membantu.
bagian inti pendidikan karakter yang Makna bantuan di sini yaitu sebagai
dilaksanakan dengan berbagai strategi upaya untuk membantu orang lain
pelayanan dalam upaya agar ia mampu tumbuh kearah yang
mengembangkan potensi peserta didik yang dipilihnya sendiri, mampu
untuk mencapai kemandirian, dengan memecahkan masalah yang
memiliki karakter yang dibutuhkan saat dihadapinya dan mampu
ini dan masa depan. Untuk mendukung menghadapi krisis-krisis yang

5 6
Hidayat, W, Suryana, Y, & Fauziah, F 2020, Sopia, S, & Nurlaeli, A 2022, 'Manajemen
'Manajemen Bimbingan Dan Konseling Dalam Bimbingan dan Konseling di SMAN 5
Pendidikan Karakter Peserta Didik', Jurnal Karawang', … Pendidikan dan Konseling …,
Pendidikan UNIGA, journal.uniga.ac.id, journal.universitaspahlawan.ac.id,
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JP/article/ http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.p
view/1004 hp/jpdk/article/view/6357
5

dialami dalam kehidupannya. atau Guru Bimbingan dan


Bimbingan dan konseling yaitu Konseling. Konselor adalah
suatu bantuan yang diberikan oleh seseorang yang berkualifikasi
konselor kepada konseli agar akademik Sarjana Pendidikan (S-1)
konseli mampu menyelesaikan dalam bidang bimbingan dan
masalah yang dihadapinya dan juga konseling dan telah lulus
mampu mengembangkan potensi Pendidikan Profesi Konselor
yang dimilikinya.7 Bimbingan dan Konseling.
Menurut Prayitno (2004), 2. Jenis-jenis Layanan Bimbingan
bimbingan dan konseling adalah dan Konseling
pelayanan bantuan untuk peserta Jenis-jenis layanan bimbingan
didik, baik secara perorangan dan konseling diantaranya:
maupun kelompok agar mandiri
dan bisa berkembang secara (1) Layanan orientasi, yaitu
optimal, dalam bimbingan pribadi, layanan yang membantu
sosial, belajar maupun karier peserta didik memahami
melalui berbagai jenis layanan dan lingkungan baru.
kegiatan pendukung berdaarkan (2) Layanan Informasi, yaitu
norma-norma yang berlaku.8 layanan yang membantu
peserta didik menerima dan
Bimbingan dan konseling memahami berbagai informasi
bukanlah kegiatan pembelajaran diri, sosial, belajar, karir, dan
dalam konteks adegan mengajar pendidikan lanjut.
yang layaknya dilakukan guru (3) Layanan penempatan dan
sebagai pembelajaran bidang studi, Penyaluran, yaitu layanan
melainkan layanan ahli dalam yang membantu peserta didik
konteks memandirikan peserta memperoleh penempatan dan
didik. Oleh karena itu, bimbingan penyaluran yang tepat di dalam
dan konseling merupakan layanan kelas, kelompok belajar,
ahli oleh konselor (guru bimbingan jurusan/ program studi,
dan konseling). program latihan, magang, dan
Dalam Permendikbud Nomor kegiatan ekstra kulikuler.
111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa (4) Layanan Penguasaan Konten,
bimbingan dan konseling sebagai yaitu layanan yang membantu
layanan profesional pada satuan peserta didik menguasai
pendidikan dilakukan oleh tenaga konten tertentu, terutama
pendidik profesional yaitu Konselor kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan
7
Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi di sekolah, keluaga, dan
Perkembangan Anak. Bandung: Remaja
masyarakat.
Rosdakarya.
(5) Layanan Konseling individual,
8
Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan
yaitu layanan yang membantu
Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
6

peserta didik dalam tercapainya tujuan.9 Perencanaan


mengentaskan masalah dimulai dengan menganalisis
pribadinya. kebutuhan yang diperlukan peserta
(6) Layanan Bimbingan didik, pengorganisasian merupakan
Kelompok, yaitu layanan yang kegiatan pembagian tugas-tugas
membantu peserta didik dalam pada orang yang terlibat kerjasama
pengembangan pribadi, dalam sebuah kegiatan, actuating
kemampuan hubungan sosial, dalam organisasi sekolah adalah
kegiatan belajar, karir, dan merangsang guru dan personal
pengambilan keputusan, serta sekolah melaksanakan tugas-tugas
melakukan kegiatan tertentu dengan antusias dan dengan penuh
melalui dinamika kelompok. semangat, monitoring/evaluasi
(7) Layanan Konseling Kelompok, dilakukan untuk mengetahui
yaitu layanan yang membantu apakah pelayanan sudah terlaksana
peserta didik dalam semua sesuai rencana atau tidak.
pembahasan dan pengentasan Prinsip-prinsip manajemen
masalah pribadi melalui bimbingan dan konseling adalah:
dinamika kelompok.
(8) Layanan Konsultasi, yaitu (1) Efesien dan efektif, artinya
layanan yang membantu kesesuaian hasil layanan
peserta. dengan tujuan yang ingin
3. Manajemen Bimbingan dan dicapai dari layanan bimbingan
Konseling dan konseling dengan
memanfaatkan fasilitas yang
Manajemen dalam konteks ada secara optimal.
pelayanan bimbingan dankonseling (2) Kepemimpinan yang efektif,
(BK) dapat berarti proses artinya kepala sekolah perlu
perencanaan, pengorganisasian, bersikap bijaksana dalam
pengarahan, dan pengawasan mengambil keputusan dan
aktifitas-aktifitas pelayanan mampu berkoordinasi dengan
bimbingan dan konseling, serta personel sekolah secara baik.
penggunaan sumber daya lainnya (3) Kerjasama, artinya adanya
untuk mencapai tujuan yang telah hubungan kerjasama yang baik
ditetapkan. Manajemen BK yang antar personel sekolah.
diawali dari perencanaan kegiatan (4) Pengelolaan manajemen,
BK, pengorganisasian aktivitas dan sistematika manajemen dari
semua unsur pendukung BK, mulai perencanaan,
melaksanakan kegiatan BK, pengorganisasian, pengarahan,
memotivasi sumber daya agar dan evaluasi.10
kegiatan BK mencapai
mengupayakan agar tercapainya 9
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi
evektifitas dan efisien serta Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
10
Sugiyo. 2012. Manajemen
7

Layanan Bimbingan dan operasional, diamati dan diukur.


Konseling merupakan layanan ahli Para ahli behavioristik memandang
oleh konelor. Konselor bukanlah bahwa gangguan tingkah laku
guru pada hakikat sebenarnya adalah akibat dari proses belajar
dalam konteks keilmuan maka yang salah. Oleh karena itu
calon konseli di satuan pendidik perilaku tersebut dapat diubah
adalah peserta didik, tenaga dengan mengubah lingkungan lebih
pendidik dan tenaga kependidikan positif sehingga perilaku menjadi
yang ada di satuan pendidikan positif pula.12 Karakteristik
tersebut. Maka manajemen konseling behavior adalah: a.
pelayanan konseling di sekolah berfokus pada tingkah laku yang
bukan hanya sekedar menangani tampak dan spesifik, b.
peserta didik. Selain itu, orang tua memerlukan kecermatan dalam
dari peserta didik juga perumusan tujuan konseling, c.
mendapatkan pelayanan konseling mengembangkan prosedur
dari konselor pendidikan dengan perlakuan spesifik sesuai dengan
topik permasalahan yang berkaitan masalah klien dan d. penilaian yang
dengan permasalahan yang dialami obyektif terhadap tujuan
peserta didik tersebut.11 konseling. 13

4. Teknik Bimbingan dan Maka dapat diambil kesimpulan


Konseling konseling behavior yang dimaksud
a. Teknik Konseling Behavior peneliti dalam penelitiannya adalah
yaitu suatu proses konseling atau
Konseling Behavior
pemberian bantuan kepada
(Behavioristik) atau terapi tingkah
seseorang yang sedang mengalami
laku adalah gabungan dari beberapa
suatu permasalahan yang
teori belajar yang dikemukakan
menitiberatkan pada tingkah laku
oleh ahli yang berbeda.
manusia. Dalam hal ini proses
Behaviorisme adalah suatu
konseling (bantuan) yang
pandangan ilmiah tentang tingkah
diberikanoleh konselor kepada
laku manusia. Adapun aspek
klien atau konseli dengan
penting dari terapi behavior adalah
menggunakan pendekatan-
perilaku dapat didefinisikan secara
pendekatan tingkah laku
Bimbingan dan Konseling (behavioral), dalam hal pemecahan
di Sekolah. Semarang: masalah-masalah yang dihadapi
Widya Karya
11
Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). 12
Namora Lumongga Lubis, Memahami
Manajemen bimbingan dan konseling berbasis
Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan
permendikbud nomor 111 tahun 2014. Jurnal
Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Konseling Gusjigang, 1(1).
Group, 2011), hal. 167
13
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling
& Psikoterapi, (Bandung: Refika Aditama,
2013), hal.196
8

serta dalam penentuan arah kelompok, para model, bertindak


kehidupan yang ingin dicapai oleh sebagai suatu perangsang gagasan,
diri klien atau konseli. sikap, atau perilaku pada orang lain
yang mengobservasi penampilan
Tujuan umum konseling
model.15
behavior (tingkahlaku) adalah
menciptakan kondisi-kondisi baru Modelling sendiri merupakan
bagi proses belajar. Dasar salah satu teknik dalam terapi
alasannya yaitu bahwa segenap behavior (konseling behavior) yang
tingkah laku adalah dipelajari menekankan pada prosedur belajar.
(learned), termasuk tingkah laku Pada prinsipnya terapi behavioral
yang maladaptif. Jika tingkah laku itu sendiri bertujuan untuk
neurotik learned, maka ia bisa memperoleh perilaku baru,
unlearned (dihapus dari ingatan), mengeliminasi perilaku lama yang
dan tingkah laku yang lebih efektif merusak diri dan memperkuat serta
bisa diperoleh. Pada hakikatnya mempertahankan perilaku yang
konseling behavior terdiri atas diinginkan yang lebih sehat.
proses penghapusan hasil belajar Pengaruh dari peniruan
yang tidak adaptif dan pemberian terhadap model menurut Bandura
pengalamanpengalaman belajar (dalam Gunarsa, 2011) ada tiga hal
yang di dalamnya terdapat respons- yaitu (1) pengambilan respons atau
respons yang layak, namun belum ketrampilan baru dan
dipelajari.14 memperlihatkan dalam perilakunya
b. Teknik Modeling setelah memadukan apa yang
diperoleh dari pengamatannya
Menurut Bandura (1986), yang
dengan pola perilaku yang baru, (2)
dimaksud teknik modeling adalah
hilangnya respons takut setelah
suatu strategi dalam konseling yang
melihat model melakukan sesuatu
menggunakan proses belajar
yang oleh si pengamat
melalui pengamatan terhadap
menimbulkan perasaan takut,
model dan perubahan perilaku yang
namun pada tokoh yang dilihatnya
terjadi karena peniruan. Menurut
tidak berakibat apa-apa atau
Nelson (1990) strategi modelling
akibatnya bahkan positif, (3)
merupakan strategi pengubahan
pengambilan sesuatu respons dari
perilaku melalui pengamatan
respons-respons yang diperlihatkan
perilaku model. Pery dan Furukawa
oleh tokoh yang memberi jalan
(dalam Cormier, 1985)
untuk ditiru.
mendefinisikan modelling adalah
sebagai proses belajar observasi, Perilaku model atau teknik
dimana perilaku individu atau modeling ini digunakan untuk: (1)

14 15
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling Mochamad Nursalim, Strategi dan Intervensi
& Psikoterapi, (Bandung: Refika Aditama, Konseling, (Jakarta: Akademia Permata, 2013),
2013), hal.199 hal.121
9

membentuk perilaku baru pada metode bimbingan dan konseling


konseli, (2) memperkuat perilaku kelompok yang dilakukan secara
yang sudah terbentuk. Dalam hal sadar dan diskusi tentang peran
ini konselor menunjukan kepada dalam kelompok. Santrock juga
konseli tentang perilaku model, menyatakan bermain peran
dapat menggunakan model audio, memungkinkan peserta didik
model fisik, model hidup, atau mampu mengatasi frustasi dan
lainya yang teramati dan dipahami merupakan suatu medium bagi ahli
jenis perilaku yang hendak terapi untuk menganalisis konflik –
dicontoh.16 konflik dan cara mereka
mengatasinya.
c. Teknik Role Playing
Dapat disimpulkan bahwa
Dalam bidang pendidikan
dalam penggunaan teknik bermain
(termasuk bimbingan dan
peran (role playing), konselor
konseling), role playing merupakan
sangat memegang peranan penting
teknik dimana individu (siswa)
dan dapat menentukan masalah,
memerankan situasi yang imajinatif
topik untuk siswa dapat
(dan parallel dengan kehidupan
membawakan situasi role playing
nyata) dengan tujuan untuk
yang disesuaikan dari hasil need
membantu tercapainya pemahaman
assesment siswa sehingga dapat
diri sendiri, meningkatkan
disusun skenario bermain peran,
keterampilan – keterampilan
setelah itu baru dapat
(termasuk keterampilan problem
mendiskusikan hasil, dan
solving), menganalisis perilaku,
mengevaluasi seluruh pengalaman
atau menunjukkan pada orang lain
yang dirasakan oleh siswa setelah
bagaimana perilaku seseorang atau
melakukan role playing.
bagaimana seseorang harus
berperilaku. Santrock (1995:272) Teknik role playing ini sangat
menyatakan definisi role playing efektif untuk memfasilitasi siswa
sebagai berikut : dalam mempelajari perilaku sosial
dan nilai – nilai. Hal ini
Bermain peran (role playing)
berdasarkan asumsi bahwa ; (1)
ialah suatu kegiatan yang
kehidupan nyata dapat dihadirkan
menyenangkan. secara lebih lanjut
dan dianalogikan kedalam skenario
bermain peran merupakan suatu
permainan peran, (2) Role playing
kegiatan yang dilakukan seseorang
dapat menggambarkan perasaan
untuk memperolah kesenangan,
otentik siswa, baik yang hanya
Role playing merupakan suatu
dipikirkan maupun yang
16
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan diekpresikan, (3) Emosi dan ide –
Psikoterapi (Jakarta: Gunung Mulia, 2000), ide yang muncul dalam permainan
hal.220
peran dapat digiring menuju sebuah
kesadaran, yang selanjutnya akan
10

memberikan arah pada perubahan, Expressive arts dan play media


dan (4) Proses psikologis yang dilihat sebagai salah satu metode
tidak kasat mata yang terkait membantu anak mengekspresikan
dengan sikap, nilai, dan system perasaannya dan membangun sikap
keyakinan dapat digiring menuju positif bagi dirinya dan temannya;
sebuah kesadaran melaui (3) Strategi membangun hubungan
pemeranan spontan dan diikuti digunakan sebagai peningkatan
analisis. tingkah laku, klarifikasi perasaan;
(4) Adanya keterbatasan tipe
d. Teknik Games (Permainan)
tingkah laku.
Istilah play (bermain) dan
Rusmana (2009)
games (permainan) memiliki
mengkategorikan jenis permainan
makna berbeda dalam literatur
dalam tiga tipe berdasarkan pada
konseling bermain (Rusmana,
apa yang menentukan dan siapa
2008). Bermain dipandang sebagai
yang menang, yaitu : (1) Permainan
suatu perilaku yang muncul secara
keterampilan fisik, mempergunakan
alamiah yang dapat ditemukan
otot kasar-otot halus, sangat
dalam kehidupan manusia dan
kompetitif, memiliki aturan yang
binatang. Adakalanya bermain
mudah dijelaskan dan secara
merupakan aktivitas sukarela dan
khusus bermanfaat untuk menilai
spontan yang tidak memiliki titik
kontrol impuls anak dan tingkatan
akhir atau tujuan tertentu. Bermain
umum dan integrasi kepribadian;
secara instrinsik didorong oleh
(2) Game strategi, mempunyai
hasrat untuk bersenang – senang.17
keuntungan dalam mengamati
Penggunaan media bermain dan kekuatan dan kelemahan
expressive arts dapat digunakan intelektual, mengaktifkan proses
dalam pelaksanaan layanan ego, konsentrasi dan kontrol diri;
18
bimbingan. Play media dan (3) Game untung-untungan yang
expressive arts berfungsi dalam bersifat acak dan tidak sengaja.19
pekerjaan seorang konselor, karena:
(1) anak biasanya tidak mempunyai
KESIMPULAN
kemampuan verbal untuk bertanya,
menolong membantu 1. Bimbingan adalah bantuan untuk
permasalahannya, bermain salah mengatasi kesulitan hidup,
satu cara berkomunikasi dengan sementara konseling adalah
anak dan “see their world“; (2) hubungan yang membantu individu

19
17 Rusmana, Nandang. (2008). Konseling
Rusmana, Nandang (2009). Permainan
Kelompok Bagi Anak Berpengalaman
(Game & Play).Bandung: Rizqi Press
Traumatik : Pengembangan Model Konseling
18
Pamela O. Paisley. (2006). What a School Kelompok Melalui Permainan Untuk
Administrator Needs to Know About : Mengatasi Kecemasan Pascatrauma pada
Expressive Arts and Play Media in School Anak-Anak Korban Tsunami di Cikalong
Counseling.Proceeding. Tasikmalaya, Disertasi. Bandung : SPS UPI
11

tumbuh dan menghadapi masalah.  Games (Permainan),


Keduanya merupakan layanan Penggunaan media bermain
profesional yang dilakukan oleh dan expressive arts dalam
konselor atau guru bimbingan dan layanan bimbingan. Permainan
konseling. dapat dikategorikan menjadi
permainan keterampilan fisik,
2. Jenis layanan meliputi orientasi,
permainan strategi, dan
informasi, penempatan, penguasaan
permainan untung-untungan.
konten, konseling individu,
bimbingan kelompok, konseling
kelompok, dan konsultasi. Layanan DAFTAR PUSTAKA
ini ditujukan untuk mendukung Alafiah, A 2023, 'Implementasi
perkembangan pribadi, sosial, manajemen bimbingan konseling
belajar, dan karier peserta didik. di Madrasah Tsanawiyah
3. Manajemen melibatkan Informatika Kota Bandung',
perencanaan, pengorganisasian, etheses.uinsgd.ac.id,
pengarahan, dan pengawasan https://etheses.uinsgd.ac.id/id/epri
aktivitas bimbingan dan konseling. nt/67650
Prinsip-prinsip manajemen Annisa, FS 2023, 'Implementasi
mencakup efisiensi, kepemimpinan Manajemen Bimbingan dan
efektif, kerjasama, dan pengelolaan Konseling di MTs Darul Irfan',
manajemen yang sistematik. repository.uinbanten.ac.id,
4. Teknik Bimbingan dan Konseling: http://repository.uinbanten.ac.id/1
1112/
 Konseling Behavior,
Menekankan pada perubahan Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.
perilaku melalui pendekatan Psikologi Belajar. Jakarta:
belajar. Tujuannya adalah Rineka Cipta.
menciptakan kondisi baru Gerald Corey, Teori dan Praktek
untuk proses belajar. Konseling & Psikoterapi,
 Modeling, Melibatkan proses (Bandung: Refika Aditama,
belajar melalui pengamatan 2013).
dan peniruan perilaku model. Gerald Corey, Teori dan Praktek
Berguna untuk membentuk Konseling & Psikoterapi,
perilaku baru atau memperkuat (Bandung: Refika Aditama,
perilaku yang sudah ada. 2013).
 Role Playing, Teknik di mana Hidayat, W, Suryana, Y, & Fauziah, F
individu memerankan situasi 2020, 'Manajemen Bimbingan
imajinatif untuk membantu Dan Konseling Dalam
pemahaman diri, Pendidikan Karakter Peserta
meningkatkan keterampilan, Didik', Jurnal Pendidikan
dan menganalisis perilaku.
12

UNIGA, journal.uniga.ac.id, Tasikmalaya, Disertasi.


https://journal.uniga.ac.id/index.p Bandung : SPS UPI
hp/JP/article/view/1004 Singgih D. Gunarsa, Konseling dan
Mochamad Nursalim, Strategi dan Psikoterapi (Jakarta: Gunung
Intervensi Konseling, (Jakarta: Mulia, 2000), hal.220
Akademia Permata, 2013). Sopia, S, & Nurlaeli, A 2022,
Namora Lumongga Lubis, Memahami 'Manajemen Bimbingan dan
Dasar-Dasar Konseling dalam Konseling di SMAN 5
Teori dan Praktik, (Jakarta: Karawang', … Pendidikan dan
Kencana Prenada Media Group, Konseling …,
2011). journal.universitaspahlawan.ac.i,
http://journal.universitaspahlawan
Pamela O. Paisley. (2006). What a
.ac.id/index.php/jpdk/article/view
School Administrator Needs to
/6357
Know About : Expressive Arts
and Play Media in School Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi
Counseling.Proceeding. Perkembangan Anak. Bandung:
Remaja
Prayitno. 2004. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling. Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015).
Jakarta: Rineka Cipta. Manajemen bimbingan dan
konseling berbasis permendikbud
Putri, CA, Siregar, FA, & ... 2023,
nomor 111 tahun 2014. Jurnal
'FUNGSI-FUNGSI
Konseling Gusjigang, 1(1).
MANAJEMEN BIMBINGAN
DAN KONSELING', …
Bimbingan Konseling,
ejournal.warunayama.org,
https://ejournal.warunayama.org/i
ndex.php/liberosis/article/view/79
0
Rusmana, Nandang (2009). Permainan
(Game & Play).Bandung: Rizqi
Press
________(2008). Konseling Kelompok
Bagi Anak Berpengalaman
Traumatik : Pengembangan
Model Konseling Kelompok
Melalui Permainan Untuk
Mengatasi Kecemasan
Pascatrauma pada Anak-Anak
Korban Tsunami di Cikalong

Anda mungkin juga menyukai