Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

Bimbingan dan
Konseling

Dosen Pe M . K e s .
ngampu : Sri S ami Asi h ,
KELOMPOK 3

1. Jazilatul Mazidah (1401422528)


2. Maulida Robiati Saudah (1401422541)
3. Nugraheni Puspitasari (1401422544)
4. Endang Tri Kartika Larasati (1401422559)
Urgensi Bimbingan dan Konseling
Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis
maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan
yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga
masyarakat. Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat, seperti: tayangan
pornografi di televisi dan VCD; penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras,
dan obat-obatan terlarang/narkoba yang tidak terkontrol, dll.
Upaya menangkal dan mencegah perilaku yang tidak diinginkan seperti yang
dikemukakan adalah dengan meningkatkan potensi konseli dan membekalinya
secara sistematis dan terorganisir diprogram untuk kemandirian standar
kompetensi.
Atas dasar itu, maka implementasi
bimbingan dan konseling di Sekolah
Urgensi diorientasikan pada upaya memfasilitasi
perkembangan potensi konseli, yang
bimbingan
meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan
dan karir; atau terkait dengan pengembangan
konseling pribadi konseli sebagai makhluk yang
berdimensi biopsikososiospiritual (biologis,
psikis, sosial, dan spiritual).
Kedudukan Bimbingan dan konseling
dalam proses penyelenggaraan
pendidikan di sekolah

Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam proses penyelenggaraanpendidikan


disekolah pada bagian integral dalam sistem pendidikan formal di sekolah,
tepatnya sejak diberlakukan kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1975.

wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik


wilayah pembelajaran yang mendidik

wilayah manajemen dan kepemimpinan


Kedudukan Bimbingan dan konseling
dalam proses penyelenggaraan
pendidikan di sekolah

Dalam institusi pendidikan, untuk mencapai perkembangan peserta didik yang


optimal, lembaga pendidikan Pada dasarnya membina tiga usaha pokok

Bidang
Bidang pengajaran
pembinaan siswa

Bidang administrasi Kegiatan pendidikan


dan kepemimpinan yang baik dan ideal
1. Bidang Kurikulum : Ini mencakup semua
wilayah/ komponen yang terkait dengan apa yang
bidang diajarkan di sekolah.
2. Bidang Pengajaran dan Pembelajaran : Ini
dalam
mencakup peran guru dalam mendeliver materi,
proses metode pengajaran yang digunakan,
penyeleng penggunaan teknologi, serta interaksi antara
guru dan siswa.
garaan
3. Bidang Evaluasi dan Penilaian (Bimbingan dan
pendidikan Konseling) : Ini mencakup semua aspek terkait
formal di penilaian kemajuan siswa dan efektivitas
sekolah pendidikan.
Keunikan Tugas Guru :
Menjadi role model perilaku dan sikap bagi siswanya.
Guru sebagai fasilitator pembelajaran
Guru membantu siswa dalam memahami materi pelajaran,
mengembangkan keterampilan, dan mencapai tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan penilaian dan umpan balik terhadap kemajuan
siswa dalam belajar.
Guru juga membantu dalam pembentukan karakter siswa.
Keunikan Tugas Konselor :
Konselor sebagai sumber dukungan
Konselor menjadi pendengar yang empatik dan objektif bagi
siswa.
Konselor membantu siswa dalam pengembangan pribadi, sosial,
dan emosional mereka.
Konselor sebagai penyelenggara program konseling
Konselor membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup
mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.
keterkaitan tugas guru
dan konselor
Kolaborasi dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah siswa.
Berbagi informasi tentang perkembangan siswa dan kemajuan belajar.
Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Mendukung siswa dalam mengambil keputusan akademik dan karir.

Meskipun tugas guru dan konselor memiliki peran yang berbeda, namun keduanya
saling melengkapi dalam memberikan pendidikan dan bimbingan kepada siswa.
Dengan bekerja sama, guru dan konselor dapat menciptakan lingkungan belajar
yang holistik dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.
Daftar Pustaka
Hartono, M. S. (2020). Kedudukan dan peran
guru bimbingan dan konseling di sekolah.
Persada Lase, B. (2018). Posisi dan Urgensi
Bimbingan dan Konseling Dalam Praktik
Pendidikan.
Sari, Y. dkk. (2022). Konsep Hakikat dan
Urgensi Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Banda Aceh.
Umagapi, N. (2021). Bimbingan belajar

Anda mungkin juga menyukai