Anda di halaman 1dari 3

Konselor sebagai Pribadi dan Profesional

Konselor adalah sebuah profesi yang menuntut kemampuan dan keterampilan untuk
menjalin sebuah hubungan yang membantu, sehingga orang-orang yang berhubungan
dengannya merasakan manfaat dan atau dorongan untuk menjadi lebih baik. Jalinan
hubungan membantu yang dilakukan oleh seorang konselor bukan merupakan interaksi yang
bersifat satu arah, yang menempatkan konselor sebagai dewa penolong yang tanpa cela.
Tetapi harus merupakan interaksi yang bersifat dua arah yang tetap menghargai orang yang
dibantu sebagai individu yang memiliki potensi untuk menolong dirinya sendiri.
Secara naluriah seseorang akan merasa senang dan aman untuk meminta bantuan
terhadap orang yang menunjukkan perhatian dan memiliki kemampuan untuk membantu.
Perhatian dan kemampuan konselor dalam menghadapi orang yang meminta bantuan - yang
selanjutnya dalam modul ini disebut dengan klien – berkenaan dengan dua hal yaitu klien
sebagai individu serta permasalahan yang dihadapi. Seorang klien akan memiliki keberanian
untuk menyampaikan apa yang dirasakan dan difikirkan jika dihargai sebagai individu apa
adanya. Kemampuan konselor untuk mendengarkan dan memahami permasalahan yang
dikemukakan akan membuat klien memiliki harapan dan dorongan menyelesaikan
permasalahan.
Konselor tidak dapat berpura-pura memperhatikan klien atau mengajukan berbagai
pertanyaan asal saja pada saat menjalin hubungan yang membantu. Fikiran dan perasaan
konselor terhadap klien dan permasalahan yang dihadapi tercermin dalam bentuk perilaku
yang ditampilkan dan hal tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh klien. Kemampuan dan
keterampilan konselor dalam mengajukan berbagai pertanyaan maupun pernyataan untuk
menanggapi pembicaraan, menggali permasalahan dan mengajak klien merencanakan
tindakan, serta memberi masukan dan mendorong klien membuat keputusan merupakan
indikasi profesionalisme.
Implikasi paparan diatas, seorang konselor harus menyadari dalam profesi hubungan
yang membantu, kemampuan dan keterampilan profesional tidak hanya menyangkut
pendekatan dan teknik yang digunakan tetapi juga kepribadian yang mampu diaktualisasikan
pada saat menjalin interaksi. Dengan kata lain seorang konselor dituntut untuk mampu
menampilkan diri sebagai seorang pribadi konselor yang profesional dalam setiap tindakan
yang dilakukan.
Tuntutan Kinerja profesional Konselor di Sekolah
Konselor dalam kapasitas keilmuan dan kemampuan yang dimiliki dituntut untuk
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional. Kinerja yang dapat
ditampilkan merupakan bukti seorang konselor profesional atau tidak. Pada lingkungan
sekolah, konselor berperan sebagai sistem pendukung proses pendidikan dan pembelajaran.
Setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah memerlukan akses layanan
bimbingan dan konseling sehingga mencapai hasil yang optimal. Akses diberikan adalah
pertimbangan dan bantuan dalam dimensi psikologis pendidikan.
Kinerja layanan bimbingan konseling meliputi :
1. Kemampuan menyusun program bimbingan dan konseling yang dapat mendukung
program sekolah sekaligus memenuhi kebutuhan para siswa sebagai subjek dan objek
pendidikan. Program bimbingan dan konseling harus disusun berdasarkan hasil
pengkajian terhadap program sekolah serta berdasarkan penelitian dan pengkajian
terhadap kebutuhan para siswa. Melalui upaya ini dapat disusun program umum yang
bersifat komprehensif dan program khusus yang bersifat spesifik. Program Khusus
memiliki tujuan-tujuan yang oprasional dengan pendekatan dan teknik yang spesifik
dan dilaksanakan untuk jangka waktu yang pendek.
2. Kemampuan melaksanakan program dalam setiap bidang bimbingan dengan
mempergunakan pendekatan dan teknik bimbingan dan konseling secara profesional.
Bidang bimbingan meliputi bimbingan sosial pribadi, belajar dan karir, Untuk setiap
bidang bimbingan dilakukan dalam bentuk layanan individual maupun kelompok.
Terdiri atas layanan dasar umum, responsif dan perencanaan individual.
3. Kemampuan melaksanakan evaluasi terhadap program dan memberikan rekomendasi
pada pihak-pihak yang terkait di sekolah sebagai upaya peningkatan mutu
pembelajaran dan pendidikan. Kegiatan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil.
Hasil evaluasi harus mampu memberikan timbal balik bagi konselor untuk
meningkatkan kinerja, selain itu juga harus mampu menjadi landasan untuk membuat
rekomendasi.
4. Kemampuan menjalin kerjasama baik secara interen maupun eksteren sekolah,
sehingga tercipta dukungan yang baik terhadap sistem pembelajaran dan pendidikan.
Kemampuan menjalin interaksi dan interalasi merupakan kunci kemampuan menjalin
kerjasama. Sasaran kerjasama yang paling penting adalah dengan siswa, karena siswa
adalah subjek dan objek pelayanan. Jalinan kerjasama dengan guru-guru, pimpinan
sekolah, orang tua, lembaga/ institusi di luar sekolah dan lainnya sesuai tujuan
program dimaksudkan sebagai upaya pendukung pencapaian hasil layanan yang
terbaik bagi siswa.
5. Kemampuan melaksanakan penelitian. Untuk memperoleh data yang akurat tentang
berbagai permasalahan yang terjadi seorang konselor dituntut untuk mampu
melaksanakan penelitian. Data yang diperoleh melalui penelitian merupakan data
yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan landasan pengembangan
program khusus.
6. Kemampuan mengelola dan melaksanakan tugas-tugas adminitratif. Administrasi
yang baik menunjang terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling.
Kreativitas dan kemampuan membuat keputusan tentang kegiatan administrasi yang
perlu dilakukan mendorong pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang lebih
efektif dan efisien.

Kinerja layanan yang tinggi dapat ditampilkan apabila konselor setiap saat
meningkatkan wawasan dan kemampuan diri baik secara formal maupun informal.
Pemahaman yang baik terhadap berbagai konsep bimbingan dan konseling akan memberikan
kerangka dasar tindakan. Latihan yang spesifik dan berkesinambungan akan meningkatkan
keterampilan dalam memberikan layanan. Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang konselor
untuk meningkatkan kinerja layanan sekaligus memperoleh peningkatan pemahaman dan
keterampilan dapat dilakukan melalui kegiatan penelitian tindakan.

Anda mungkin juga menyukai