Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Pelaksanaan Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan

Keterampilan Layanan Konseling di Sekolah SMA

Muhammad Satra

Program Studi Magister Psikologi


Universitas Ahmad dahlan
Satra790@gmail.com

Abstrak

Manajemen dibutuhkan dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling mengingat pelayanan bimbingan
adalah bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, yang juga
berhubungan dengan penganggaran, sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik agar antara program
bimbingan dan konseling dan program sekolah dapat sinergi, sejalan atau tidak bebenturan satu sama
lain. Manajemen dalam bimbingan dan konseling sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan
bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien. Penguasaan keterampilan layanan konseling bagi
guru BK senantiasa perlu dilakukan guna untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas layanan
bimbingan konseling di sekoalah. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan guru BK tersebut
adalah melalui supervisi bimbingan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajeman
guru bimbingan konseling dalam meningkatkan keterampilan layanan konseling di sekolah. Metode
yang gunakan oleh penulis dalam artikel ini menggunakan metode literatur Review. Teknik
pengumpulan data yaitu melakukan penggalian informasi berdasarkan beberapa sumber tertulis
seperti buku, jurnal. Dan Peneliti menggunakan google form.

Kata Kunci : Manajemen Pelaksanaan Guru Bimbingan Konseling, Layanan Konseli ng,
Keterampilan Guru Bimbingan Konseling
Abstract

Management is needed in Guidance and Counseling activities considering that guidance services are
an inseparable part of the overall educational program in schools, which are also related to budgeting,
so good planning is needed so that program guidance and counseling and school programs can
synergize, or not in line with each other. Management in guidance and counseling is very important to
support the achievement of the objectives of effective and efficient guidance and counseling. Mastery
of counseling skills for BK teachers needs to be done services to improve the professionalism and
quality of counseling guidance services in schools. One way to improve the skills of the BK teacher is
through the supervision of counseling guidance. This study aims to determine the management of
counseling guidance teachers in improving the skills of counseling services in schools. The method
used by the author in this article uses the Literature Review method. Data collection techniques are
conducting research on information from several written sources such as books, journals. And the
researcher uses google form.

Keywords: Implementation Management of Counseling Guidance Teachers, Counseling


Services, Counseling Guidance Teacher Skills
PENDAHULUAN Manajemen dalam bimbingan dan

konseling sangat penting untuk mendukung


Bimbingan dan konseling merupakan
tercapainya tujuan bimbingan dan konseling
salah satu komponen dalam keseluruhan sistem
yang efektif dan efisien. Program bimbingan
pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai
dan konseling yang efektif dan efisien
salah satu pendukung unsur pelaksana
membutuhkan manajerial yang baik, dan
pendidikan yang mempunyai tanggung jawab
manajerial merupakan salah satu kompetensi
sebagai pendukung pelaksana layanan
yang wajib dimiliki oleh guru
bimbingan pendidikan di sekolah. Bimbingan
pembimbing/konselor.1
dan konseling tidak hanya membantu siswa

dalam mengatasi suatu masalah pribadi, sosial, Manajemen BK yang sistematis dan

karir dan belajar tetapi bimbingan dan konseling terarah yang baik pada giliranya akan

juga memiliki manajemen yang dapat membantu memberikan panduan pelaksanaan kegiatan BK

sekolah untuk meningkatkan mutu dari sekolah dan sekaligus menghilangkan kesan bahwa

khususnya dalam pengembangan sumber daya konselor bekerja sifatnya insidental dan bersifat

manusia yang ada di lingkungan sekolah. kuratif semata-mata.2

Manajemen dibutuhkan dalam kegiatan Pada kenyataanya pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling mengingat pelayanan manajmen BK di sekolah masih belum sesuai

bimbingan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan prosedur dilihat dari sisi administrasi,

dari keseluruhan program pendidikan di karena guru BK di sekolah lebih menitik

sekolah, yang juga berhubungan dengan beratkan pada pemberian layanan BK bagi siswa

penganggaran, sehingga dibutuhkan sehingga dalam pemberian layanan masih

perencanaan yang baik agar antara program kurang maksimal. Maka dari itu manajemen BK

bimbingan dan konseling dan program sekolah yang terarah dan sistematis merupakan suatu

dapat sinergi, sejalan atau tidak bebenturan satu arahan dalam pelaksanaan pelayanan BK

sama lain. Disamping itu perencanaan

dibutuhkan karena untuk menyesuaikan


1
Permendiknas No. 27 Tahun (2008)
program yang dibuat dengan kebutuhan siswa. 2
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
Widya Karya, hlm. 36
sehingga merupakan salah satu indikator kinerja ilmiah dan professional oleh karena itu, guru

konselor. bimbingan konseling harus mampu menciptakan

komunikasi yang baik dalam membantu


Pelaksanaan kegiatan BK berbeda
mengentaskan masalah dan mengembangkan
dengan guru bidang studi lain yang sudah
segala potensi yang dimikiki oleh peserta didik.
terjadwal secara jelas, seorang konselor dapat
Guru BK yang baik adalah guru BK yang
melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan
mampu bertugas secara profesional yaitu
konseling di dalam kelas maupun diluar kelas.
memang benar-benar telah dipersiapkan serta
Konselor dapat melaksanakan program yang
dididik secara khusus untuk menguasai segala
telah direncanakan dengan memaksimalkan
sesuatu yang berhubungan dengan bimbingan
alokasi jam yang telah dijadwalkan.
dan konseling baik dalam pengetahuan,
Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
pengalaman, dan pribadinya dalam bimbingan
konseling dipertegas dalam permendiknas No.
dan konseling.3
22/2006 tentang setandar isi: Pelayanan

bimbingan dan konseling diletakkan sebagai Layanan konseling harus terus

bagian dari kurikulum. Secara hukum, posisi dilakukan pihak-pihak yang terlibat secara

konselor (penyelenggara profesi pelayanan langsung dengan pengembangan bidang

bimbingan dan konseling) ditingkat sekolah pekerjaan ini. Saat ini pekerjaan konseling

menengah/madrasah Tsanawiyah telah ada sejak sudah dapat dikategorikan sebagai pekerjaan

tahun 1975, yaitu sejak diberlakukan kurikulum profesional jika mengacu pada kriteria sebuah

bimbingan dan konseling, dalam sistim pekerjaan profesional. guru bimbingan

pendidikan di Indonesia, begitu besar peranan konseling merupakan tenaga pendidik

bimbingan dan konseling dalam dunia professional dalam bidang bimbingan dan

pendidikan, sehingga layanan bimbingan dan konseling dengan tugas melaksanakan layanan

konseling perlu dikekola secara profesional. bimbingan dan konseling yaitu mendidik,

membimbing, dan mengembangkan kemampuan


Guru Bimbingan Konseling (BK)
peserta didik dalam memecahkan permasalahan
adalah seorang guru yang bertugas memberikan

bantuan psikologis dan kemanusiaan secara 3


Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati, (2008), Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 6
yang dialami dan segala potensi melalui keharusan untuk kinerja dan layanan yang

layananlayanan bimbingan dan konseling. 4 berkualitas.

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat


Guru BK memiliki peran yang sangat
berjalan secara efektif dan efisien dengan
penting dalam meingkatkan kualitas pendidikan.
adanya program yang dibuat oleh guru BK.
Di antara peran penting guru BK tersebut adalah
Dengan adanya program bimbingan dan
guru BK berperan membantu siswa untuk
konseling maka kegiatan yang dilakukan oleh
mengembangkan segala potrensi yang dimiliki
guru BK akan terarah. Oleh karena pentingnya
agar berkembang secara maksimal, membantu
adanya program bimbingan dan konseling,
mengenal potensi siswa, merencanakan masa
seorang guru BK harus mampu merancang
depan dan membantu siswa mengentaskan
program bimbingan dan konseling.
berbagai masalah siswa.

Layanan bimbingan konseling di


Berdasarkan permasalahan diatas
sekolah masih banyak ditemukan berbagai
penelitian ini membahas tentang manajeman
masalah pada tataran praktisnya. Guru
pelaksanaan guru bimbingan konseling dalam
Bimbingan Konseling (BK) sebagai konselor di
meningkatkan keterampilan layanan konseling
sekolah masih mengalami kendala dan masalah
di sekolah SMA. Penelitian ini bertujuan untuk
yang beragam dan dari beberapa faktor sehingga
mengetahui manajeman guru bimbingan
tidak banyak sekolah yang mampu menjalankan
konseling dalam meningkatkan keterampilan
layanan BK dengan baik. Sehingga problem ini
layanan konseling di sekolah.
harus segera disikapi secara positif agar rasa

percaya diri guru BK bertambah dalam METODE

menjalankan tugasnya, karena dalam hal ini Metode yang gunakan oleh penulis
layanan bimbingan dan konseling semangkin dalam artikel ini menggunakan metode literatur
tumbuh dan berkembang dan guru BK perlu Review. Teknik pengumpulan data yaitu
menyadari bahwa pertumbuhan dan melakukan penggalian informasi berdasarkan
perkembangan profesi merupakan suatu beberapa sumber tertulis seperti buku, jurnal.

4
W.S. Winkel, (2006), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, PT.
Dan Peneliti menggunakan google form untuk
Grasindo, Jakarta,, hlm. 172.
memperoleh data yang diinginkan dokumen kegiatan belajar , serta perencanaan dan

sesuai dengan permasalahan yang dikaji pengembangan karir.

sehingga dapat memperkuat argumentasi pada


Bimbingan dan konseling adalah suatu
artikel ini.
proses pemberian bantuan kepada individu

PEMBAHASAN secara berkelanjutan dan sistematis, yang

dilakukan oleh seorang ahli yang telah


Manajemen Bimbingan dan Konseling
mendapatkan latihan khusus untuk itu, dengan
Manajemen berasal dari kata kerja “ tujuan agar individu agar individu dapat
manage “ kata ini , menurut kamus The Random memahami dirinya, lingkungan, serta dapat
House Dictionary of the English Language, mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan
College Edition, berasal dari bahasa italia “ lingkungan untuk mengembangkan potensi
manegg (iare) yang bersumber dari perkataan dirinya secara optimal untuk kesejahteraan
lain “manus“yang berarti “tangan“. “manajemen dirinya secara optimal untuk kesejahteraan
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, dirinya dan kesejahteraan masyarakat. 6 Apabila
pengarahan, dan pengawasan usaha para diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan
anggota organisasi dan penggunaan sumber konseling di sekolah, maka manajemen
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan bimbingan dan konseling adalah segala upaya
organisasi yang telah ditetapkan”. “Manajemen atau cara yang digunakan konselor untuk
adalah ilmu dan seni mengatur proses mendaya gunakan secara optimal semua
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber komponen atau sumber daya ( tenaga, dana,
daya lainya secara efektif dan efisien untuk sarana / prasarana ) dan sistem informasi berupa
mencapai suatu tujuan”.5 Bimbingan dan himpunan data bimbingan untuk
konseling di sekolah merupakan salah satu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
komponen penyelenggaraan pendidikan di konseling dalam rangka mencapai tujuan.
sekolah yang keberadaanya sangat di butuhkan, Dalam pendapatnya tentang manajemen
khususnya untuk membantu peserta didik dalam bimbingan dan konseling.
pengembangan pribadi, kehidupan sosial,
6
Salahudin,A.2010.Bimbingan dan Konseling.Bandung:CV Pustaka Setia. Hlm
5
Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT. Indeks. hlm 2 12
bimbingan dan konseling adalah kegiatan konselor di sekolah dalam proses

kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

bimbingan dan konseling, pengorganisasian pengawasan aktifitas-aktifitas pelayanan

aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, serta penggunaan

bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya lainya untuk mencapai tujuan yang

sumber daya manusia untuk melaksanakan telah di tetapkan untuk pencapaian evektivitas

kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi dan efisiensi.

sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan


Tujuan Manajemen Bimbingan dan
dan konseling mencapai tujuan serta
Konseling
mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling

untuk mengetahui apakah semua kegiatan Setiap organisasi dan kegiatan

layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui mempunyai tujuan yang ingin mndicapai, untuk

bagaimana hasilnya.7 Kegiatan manajemen BK mencapainya maka diperlukan adanya kegiatan

mengetahui layanan sudah dilaksanakan melihat manajemen sehingga tujuan yang dicapai secara

dari segi kegiatan dan menggerakan sumber efektif dan efesien. tujuan manajemen dilakukan

daya manusia untuk mengetahui hasil dari secara sistematis agar mencapai produktif,

semua kegiatan layanan sudah dilaksanakan dan berkualitas, efektif dan efesien Manajemen

mengetahui hasilnya. manajemen bimbingan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

dan konseling adalah segala upaya atau cara mengembangkan diri konseli (peserta didik)

yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya secara efektif dan efesien.

gunakan secara optimal semua komponen atau Manajemen bisa berhasil bila dalam
sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) pengelolaan fungsi-fungsi darimanajemen dapat
dan sistem infromasi berupa himpunan data dioperasionalisasikan atau dapat dilakukan
bimbingan untuk menyelenggarakan pelayanan dengan baik dan sistematik. “fungsi manajemen
bimbingan dan konseling dalam rangka adalah perencanaan, pengorganisasian,
mencapai tujuan. bimbingan dan konseling pengarahan dan pengawasan”. Dari fungsi
adalah suatu kegiatan yang di rancang sebagai manajemen di atas dapat dilihat implementasi
7
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
Widya Karya, hlm. 28
manajemen bimbingan dan konseling sebagai bimbingan dan konseling maka rencana tersebut

berikut : hendaknya terbuka bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Implementasi manajemen BK


1. Planning
dilihat dari perencanaan yang dilakukan oleh
perencanaan merupakan aktivitas atau konselor harus di susun secara matang di lihat
keputusan apapun yang diputuskan dalam suatu dari kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah.
dalam suatu organisasi dalam jangka waktu Perencanaan yang telah dibuat bertujuan untuk
tertentu”. Jadi dapat disimpulkan Pelayanan menunjukkan eksistensi bahwa konselor itu
bimbingan dan konseling sebagai suatu proses benar – benar bekerja sistematis dalam
kegiatan, membutuhkan perencanaan yang pembuatan program, bukan isidental.
matang dan sistematis dari mulai penyusunan
2. Organizing
program hingga pelaksanaanya.8

Perencanaan yang matang saja tidaklah cukup


Program pelayanan bimbingan dan konseling
untuk membuat program layanan bimbingan dan
direncanakan berdasarkan hasil analis
konseling. Selanjutnya tahap yang harus
kebutuhan yang dirasakan oleh siswa asuh dan
dikerjakan oleh konselor adalah organizing atau
seluruh siswa pada umumnya serta pihak-pihak
pengorganisasian, yaitu proses untuk
lain yang amat berkepentingan dengan
merancang, mengelompokan, dan mengatur
perkembangan siswa secara optimal. Program
serta membagi-bagi tugas atau pekerjaan
ini meliputi semua jenis layanan dengan
diantara anggota organisasi bimbingan dan
berbagai kegiatan pendukungnya, disusun dalam
konseling, agar tujuan dari organisasi bimbingan
rencana yang jelas baik rinciannyamaupun
dan konseling dapat dicapai dengan efisien.
jangka waktunya. Yaitu program satuan

layanan/pendukung. Mingguan, bulanan, Perorganisasian di sekolah dapat didefinisikan

semesteran , satu tahun penuh. sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan

memilah orang-orang ( guru dan personel


Agar rencana program itu selalu menjadi
sekolah lainya ) serta mengalokasikan prasarana
perhatian bagi para pelaksana layanan
dan sarana untuk menunjang tugas orangorang
8
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
Widya Karya, hlm. 30-35
itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. 9 dicapai dengan standar-standar yang telah

Dalam organisasi bimbingan dan konseling digariskan. Pengawasan dalam bimbingan dan

tidak hanya personel dari sekolah yang konseling mulai dari perencanaan,

bertanggung jawab tetapi juga adanya dukungan pengorganisasian, dan pelaksanaan.

dari stakeholder lain diluar lembaga sehingga pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan

dapat berfungsi secara optimal. oleh manajer untuk mengetahui dan mengontrol

pelaksanaan atau aktivitas organisasi,


3. Actuating
menentukan keberhasilan organisasi dan
Penggerakan (Actuating) merupakan fungsi menganalisis kemungkinan hambatan dalam
fundamental dalam manajemen. Diakui bahwa pelaksaan kegiatan organisasi.11
usaha-uaha perencanaan dan pengorganisasian
Aspek-Aspek dalam Manajemen Bimbingan
bersifat vital, tetapi tidak akan ada output
dan Konseling
konkrit yang di hasilkan tanpa ditindak lanjuti

kegiatan untuk menggerakan abggota organisasi 1. Perencanaan Program Bimbingan dan

untuk melakukan tindakan. penggerakan Konseling

(actuating) merupakan fungsi fundamental


Program bimbingan dan konseling adalah
dalam manajemen”. Diakui bahwa usaha-usaha
seperangkat kegiatan yang dirancang oleh
perencanaan dan pengorganisasian bersifar vital,
konselor sekolah. Sebagai suatu program,
tetapi tidak akan ada output konkrit yang
apabila dilakukan sembarangan, tak terencana,
diasilkan tanpa ditindaklanjuti kegiatan untuk
dapat dipastikan hasilnya tidak akan diketahui
menggerakkan anggota organisasi untuk
secara pasti dan tidak dapat diketahui seberapa
10
melakukan tindakan.
hasil yang telah dicapai dalam konteks

4. Controlling kontribusinya bagi pencapaian tujuan

pendidikan di sekolah. Itulah sebabnya dalam


Pengawasan meliputi tindakan-tindakan
hal ini, perlu adanya perencanaan suatu program
mengecek dan membandingkan hasil yang
bagi penyelanggaraan pelayanan bimbingan dan

9
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. 2004. Jakarta : PT Rineka
Cipta, hlm. 24 11
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
10
Sutomo . 2011. Manajemen Sekolah. Semarang ; UNNES Press. Widya Karya, hlm. 34
konseling di sekolah. Dalam merumuskan atau bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf

merencanakan sebuah program, struktur dan bimbingan dan konseling pada umumnya. Oleh

isi/materinya bersifat fleksibel yang harus sebab itu, evaluasi pelaksanaan program

disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan bimbingan dan konseling merupakan salah satu

peserta didik berdasarkan hasil penilaian komponen sistem bimbingan dan konseling

kebutuhan di setiap sekolah/madrasah.12 yang sangat penting karena mengacu pada hasil

evaluasi itulah dapat diambil simpulan apakah


2. Pelaksanaan dan Pengarahan Program
kegiatan yang telah direncanakan telah dapat
Bimbingan dan Konseling
mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif
Setiap sekolah sebagai satuan pendidikan perlu dan efisien atau tidak, maka kegiatan itu
merancang program bimbingan dan konseling sebaiknya dilanjutkan atau tidak atau sebaliknya
sebagai bagian integral dari program sekolah direvisi atau dilakukan perbaikan
secara keseluruhan. Program inilah yang
Keterampilan Guru Bimbingan Konseling Di
ditunjuk sebagai acuan pelaksanaan layanan
Sekolah
bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.

Terdapat dua program yang dirancang seorang Seorang konselor sebagai tenaga

konselor di sekolah, yakni: program tahunan professional harus memiliki keterampilan (skill)

sebagai program sekolah dan program kegiatan yang memadai dalam memberikan layanan

layanan bagi setiap guru BK sesuai dengan konseling. Keterampilan harus dimiliki seorang

pembagian tugas layanan di sekolah. konselor adalah memiliki keterampilan dalam

melaksanakan sebuah proses konseling dari


3. Evaluasi Pelaksanaan Program
awal sampai akhir. Fenomena yang terjadi di
Bimbingan dan Konseling
lapangan menunjukkan bahwa konselor masih
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan belum sepenuhnya menggunakan keterampilan
konseling merupakan upaya menilai efisien dan konseling dalam layanan konseling. 13
efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling Penguasaan keterampilan konseling merupakan
di sekolah pada khususnya dan program salah satu aspek penting bagi keberlangsungan
13
12 Hartono & Soedarmadji (2013). Psikologi konseling.
ABKIN.2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas. Jakarta : Kencana perdana media grup, hlm 57
proses konseling. Hampir semua pakar dapat melancarkan perannya sebagai

bimbingan dan konseling menguasai pembimbing.

keterampilan-keterampilan dasar konseling.


b. Karakteristik pengetahuan, dilihat dari
Seorang konselor dituntut memiliki berbagai
aspek pengetahuan konselor adalah tenaga
keterampilan konseling serta karakteristik yang
ahli dalam bidang pendidikan dan
memadai. Beberapa karakteristik yang perlu
psikologis. Ia memiliki pengetahuan luas
dipenuhi oleh konselor tanpa memandang
tentang teori-teori psikologi,konseling dan
pendekatan/teknik yang digunakan antara lain:
pendidikan, sehingga dapat
empati, selalu siap berdialog dengan konseli dan
mengembangkan dan menerapkannya
menumbuhkan keberanian konseli untuk
dalam pelayanan konseling kepada klien.
berbicara.
c. Karakteristik pengalaman, menjadi
Ada empat keterampilan dasar
konselor professional juga memerlukan
konseling yakni keterampilan komunikasi,
pengalaman kerja yang cukup dalam
keterampilan diagnostic, keterampilan
menjalankan praktek konseling baik setting
memotivasi dan keterampilan manajeman.
sekolah maupun di luar sekolah.
Konselor sebagai tenaga professional dalam

bidang bimbingan dan konseling merupakan d. Karakteristik keterampilan, konselor

tenaga khusus yang memiliki karakteristik atau sebagai tenaga professional memiliki

ciri-ciri dalam aspek: keterampilan yang memadai dalam

memberikan pelayanan konseling.


a. Karakteristik kepribadian, dapat
Keterampilan konselor itu meliputi:
dikelompokkan menjadi dua karakteristik
keterampilan dalam menciptakan dan
yaitu karakteristik umum dan khusus.
membina hubungan konseling kepada
Karakteristik yang umum berkaitan dengan
konseli.14
kedudukan konselor sebagai tenaga

pendidik sedangkan karakteristik khusus

berhubungan dengan kualitas pribadi yang


14
Gibson, R.L. & Mitchell, M.H. (1995). Introduction to guidance. New York:
Macmillan Publisher, hlm 150
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan kesulitan dalam menenutkan pilihan sehingga

Konseling di Sekolah tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan

minat, hobinya tidak tersalurkan dengan baik.


Berbagai jenis layanan dan kegiatan
Konselor sekolah menyalurkan bakat dan hobi
perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
sekolah.
peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan

tersebut perlu terselenggara sesuai dengan 4. Layanan Konseling Perorangan

keempat bidang bimbingan dan konseling


Layanan konseling perorangan yaitu layanan
tersebut. Layanan dan kegiatan pokok tersebut
bimbingan dan konseling yang memungkinkan
adalah :
peserta didik mendapatkan layanan langsung

1. Layanan orientasi secara tatap muka dengan guru pembimbing-

konselor dalam rangka pembahasan dan


Layanan orientasi adalah layanan bimbingan
pengentasan permasalahannya.
dan konseling yang dilakukan untuk

memperkenalkan peserta didik baru dan atau 5. Layanan Bimbingan Kelompok

seorang terhadap lingkungan yang baru


Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan
dimasukinya.
bimbingan yang diberikan kepada seseorang

2. Layanan Informasi atau beberapa dalam kelompok dengan

memanfaatkan dinamika kelompok.


Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan peserta didik 6. Layanan Konseling Kelompok

dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan


Layanan konseling kelompok yaitu layanan
pengaruh yang besar kepada peserta didik
bimbingan dan konseling yang memungkinkan
(terutama orang tua).
sejumlah peserta didik memperoleh kesempatan

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran untuk membahas dan mengentaskan masalah

yang mereka alami melalui suasana dinamika


Layanan penempatan dan penyaluran yaitu
kelompok.
konselor membantu siswa yang mengalami
7. Layanan Penguasaan Konten dilakukan tanpa kontak langsung dengan sasaran

layanan.15
Layanan penguasaan konten adalah layanan

konseling yang memungkinkan klien Layanan konseling merupakan layanan

mengembangkan diri berkenaan dengan sikap yang harus dikuasai guru BK dengan baik, agar

dan kebiasaan belajar yang baik, materi menjadi guru yang profesional dan mampu

pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan melaksanakan bimbingan dan konseling di

kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan sekolah dalam membantu siswa untuk

dan kegiatan belajar lainnya. mengembangkan potensinya dan mengentaskan

masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu,


8. Layanan Mediasi
untuk menjdi guru BK diperlukan beberapa
Layanan mediasi dilaksanakan oleh konselor persyaratan, salah satu diantaranya adalah
terhadap dua pihak atau lebih yang sedang penguasaan keterampilan konseling. Sebab
dalam keadaan tidak menemukan kecocokan tanpa adanya penguasaan keterampilan ini
atau tidak harmonis. mustahil layanan konseling akan dapat berjalan

9. Layanan Konsultasi dengan efektif sesuai dengan konsep layanan

yang diharapkan, jadi penguasaan keterampilan


Selain kegiatan layanan tersebut, dalam
ini mutlak diperlukan.
bimbingan dan konseling dilakukan sejmlah

kegiatan lain, yang disebut kegiatan pendukung. Untuk menjadi guru BK yang

Kegiatan pendukung pada umumnya tidak profesional, guru perlu meningkatkan

ditunjukan secara langsung untuk memecahkan pengetahuan wawasan dan keterampilan dalam

atau mengentaskan masalah klien, melainkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

untuk memungkinkan diperolehnya data dan di sekolah. Beberapa upaya yang dapat

keterangan lainserta kemudahan-kemudahan dilakukan diantaranya melakukan pembinaan

atau komitmen yang membantu kelancaran dan dan pengembangan secara terus menerus

keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta melalui supervisi.16 Secara umum, supervisi
15
Sukardi, D.K. 2013.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
didik. Kegiatan pendukung ini pada umumnya Di Sekolah. Bandung : Alfabeta. Hlm. 73

16
Gede, A. I. P. (2010). Kontribusi Supervisi Bimbingan Konseling, Iklim Kerja
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pembimbing Pada SMA
pada dasarnya merupakan suatu pembinaan menggunakan teknikteknik supervisi yang

yang dilakukan guna untuk perubahan situasi merupakan bagian pokok dalam pelaksanaan

pendidikan ke arah yang lebih baik. 17 Menurut supervisi pendidikan, maka dari itu teknik dalam

Ross L supervisi adalah pelayanan kepada guru- melaksanakan supervisi pendidikan diantaranya

guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan adalah “teknik perseorangan dan teknik

pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross kelompok”.Teknik individu, yang meliputi :

L memandang supervisi sebagai pelayanan kunjungan kelas, observasi kelas dan

kepada guruguru yang bertujuan menghasilkan percakapan pribadi dan Teknik kelompok. yang

perbaikan.18 Supervisi menjadi landasan utama meliputi: orientasi bagi guru-guru baru rapat

untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan guru, studi kelompok antar guru, tukar menukar

pengawasan profesional supervisi yang pengalaman, lokakarya, diskusi, seminar.20

dimaksud adalah supervisi pembelajaran atau


KESIMPULAN
instruksional supervision. Dalam kajian ini yang

dimaksud dengan supervisi profesional adalah Bimbingan dan konseling merupakan

sistem pemberian bantuan yang dilaksanakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan

oleh supervisor untuk meningkatkan program pendidikan. Dalam layanan bimbingan

kemampuan profesional guru, sehingga guru dan konseling konselor memiliki peran utama

lebih mampu dalam menghadapi dan menangani dan signifikan atas keberhasilan layanan

tugas pokoknya dalam mendidik.19 bimbingan konseling. Konselor mempunyai

tugas dan tanggung jawab terhadap peningkatan


Kegiatan supervisi dapat dilakukan
mutu dan pembaharuan kompetensi konselor
melalui berbagai proses pemecahan masalah
yang menjadi suatu bagian pasti dalam
pengajaran untuk mengubah proses belajar
perkembangan dan kompleksitas permasalahan
mengajar menjadi kegiatan yang efektif dan
yang ditangani oleh layanan bimbingan dan
efisien. Dalam pelaksanaannya, tentu saja
konseling di sekolah. Berkembang informasi
Negeri Di Kabupaten Badung. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran
Ganesha, 7(1), 97191.
17
Mashudi, F. (2018). Panduan Praktis Evaluasi Dan Supervisi Bimbingan
Konseling. DIVA PRESS.
20
18
Daryanto dan Tutik Rachmawati, (2015), Supervisi Pembelajaran, Yogyakarta: Amelisa, M., & Suhono, S. Supervisi Bimbingan Konseling dalam
Gava Media, hlm 2. Meningkatkan Penguasaan Keterampilan Layanan Konseling Guru BK. Tapis:
19 Jurnal Penelitian Ilmiah, 2, 109- 127.Rizqiyah, M. (2017). Peranan Guru Bk
Abrani Syauqi dkk, (2016), Supervisi Pendidikan Islam, Yogyakarta: Aswaja, Dalam Membantu Penyesuaian Diri Siswa Baru Di Smp It Abu Bakar
hlm 342 Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 14(2)
yang begitu pesat menjadikan kondisi ini Konseling Guru BK. Tapis: Jurnal Penelitian
Ilmiah, 2, 109- 127.Rizqiyah, M. Peranan
karakteristik siswa yang beraga. Guru Bk Dalam Membantu Penyesuaian
Diri Siswa Baru Di Smp It Abu Bakar
Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan
Dengan adanya pengelolaan manajemen Konseling dan Dakwah Islam.

Abrani Syauqi dkk, (2016), Supervisi Pendidikan


bimbingan dan konseling dengan baik di setiap
Islam, Yogyakarta: Aswaja.
sekolah, akan baik pula pelayanan yang akan Badrudin. (2014). Manajemen Peserta Didik.
Jakarta: PT. Indeks.
diberikan kepada peserta didik. Permasalahan
Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati,
yang dihadapi peserta didik akan dapat (2008), Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, PT. Rineka Cipta,
terselesaikan dengan bantuan layanan Jakarta.

bimbingan dan konseling. Bila pelaksanaan Daryanto dan Tutik Rachmawati, (2015), Supervisi
Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
bimbingan dan konseling dapat diberikan secara
Permendiknas No. 27 Tahun (2008)
efektif diharapkan motivasi belajar siswa dapat
Gede, A. I. P. (2010). Kontribusi Supervisi
meningkat. Bimbingan Konseling, Iklim Kerja Sekolah
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
Pembimbing Pada SMA Negeri Di
Kabupaten Badung. Jurnal Ilmiah
SARAN
Pendidikan dan Pembelajaran Ganesha.

Gibson, R.L. & Mitchell, M.H. (1995). Introduction


Kepada semua guru bimbingan dan
to guidance. New York: Macmillan Publisher.
konseling diharapkan untuk lebih giat lagi Hartono & Soedarmadji (2013). Psikologi konseling.
Jakarta : Kencana perdana media grup.
membaca dan mempelajari materi tentang
Mashudi, F. (2018). Panduan Praktis Evaluasi Dan
keterampilan dasar konseling yang mestinya Supervisi Bimbingan Konseling. DIVA PRESS.

dimiliki, agar dalam proses konseling berjalan Sugiyo. (2011). Manajemen Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Semarang : Widya
dengan efektif, sehingga peserta didik merasa Karya..

puas dan merasa lebih baik setelah mendapatkan Salahudin,A. (2010). Bimbingan dan
Konseling.Bandung:CV Pustaka Setia.
pelayanan dari guru bk.
Suryosubroto. (2004) Manajemen Pendidikan Di
Sekolah.. Jakarta : PT Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo . (2011). Manajemen Sekolah. Semarang ;
UNNES Press.
ABKIN. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan
Sukardi, D.K. ( 2013). Pengantar Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur
Program Bimbingan dan Konseling Di
Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Sekolah. Bandung : Alfabeta.
Amelisa, M., & Suhono, S. (2017) Supervisi
W.S. Winkel, (2006), Bimbingan dan Konseling
Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan
Penguasaan Keterampilan Layanan di Institusi Pendidikan, PT. Grasindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai