Muhammad Satra
Abstrak
Manajemen dibutuhkan dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling mengingat pelayanan bimbingan
adalah bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, yang juga
berhubungan dengan penganggaran, sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik agar antara program
bimbingan dan konseling dan program sekolah dapat sinergi, sejalan atau tidak bebenturan satu sama
lain. Manajemen dalam bimbingan dan konseling sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan
bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien. Penguasaan keterampilan layanan konseling bagi
guru BK senantiasa perlu dilakukan guna untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas layanan
bimbingan konseling di sekoalah. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan guru BK tersebut
adalah melalui supervisi bimbingan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajeman
guru bimbingan konseling dalam meningkatkan keterampilan layanan konseling di sekolah. Metode
yang gunakan oleh penulis dalam artikel ini menggunakan metode literatur Review. Teknik
pengumpulan data yaitu melakukan penggalian informasi berdasarkan beberapa sumber tertulis
seperti buku, jurnal. Dan Peneliti menggunakan google form.
Kata Kunci : Manajemen Pelaksanaan Guru Bimbingan Konseling, Layanan Konseli ng,
Keterampilan Guru Bimbingan Konseling
Abstract
Management is needed in Guidance and Counseling activities considering that guidance services are
an inseparable part of the overall educational program in schools, which are also related to budgeting,
so good planning is needed so that program guidance and counseling and school programs can
synergize, or not in line with each other. Management in guidance and counseling is very important to
support the achievement of the objectives of effective and efficient guidance and counseling. Mastery
of counseling skills for BK teachers needs to be done services to improve the professionalism and
quality of counseling guidance services in schools. One way to improve the skills of the BK teacher is
through the supervision of counseling guidance. This study aims to determine the management of
counseling guidance teachers in improving the skills of counseling services in schools. The method
used by the author in this article uses the Literature Review method. Data collection techniques are
conducting research on information from several written sources such as books, journals. And the
researcher uses google form.
dalam mengatasi suatu masalah pribadi, sosial, Manajemen BK yang sistematis dan
karir dan belajar tetapi bimbingan dan konseling terarah yang baik pada giliranya akan
juga memiliki manajemen yang dapat membantu memberikan panduan pelaksanaan kegiatan BK
sekolah untuk meningkatkan mutu dari sekolah dan sekaligus menghilangkan kesan bahwa
khususnya dalam pengembangan sumber daya konselor bekerja sifatnya insidental dan bersifat
Bimbingan dan Konseling mengingat pelayanan manajmen BK di sekolah masih belum sesuai
bimbingan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan prosedur dilihat dari sisi administrasi,
sekolah, yang juga berhubungan dengan beratkan pada pemberian layanan BK bagi siswa
perencanaan yang baik agar antara program kurang maksimal. Maka dari itu manajemen BK
bimbingan dan konseling dan program sekolah yang terarah dan sistematis merupakan suatu
dapat sinergi, sejalan atau tidak bebenturan satu arahan dalam pelaksanaan pelayanan BK
bagian dari kurikulum. Secara hukum, posisi dilakukan pihak-pihak yang terlibat secara
bimbingan dan konseling) ditingkat sekolah pekerjaan ini. Saat ini pekerjaan konseling
menengah/madrasah Tsanawiyah telah ada sejak sudah dapat dikategorikan sebagai pekerjaan
tahun 1975, yaitu sejak diberlakukan kurikulum profesional jika mengacu pada kriteria sebuah
bimbingan dan konseling dalam dunia professional dalam bidang bimbingan dan
pendidikan, sehingga layanan bimbingan dan konseling dengan tugas melaksanakan layanan
konseling perlu dikekola secara profesional. bimbingan dan konseling yaitu mendidik,
menjalankan tugasnya, karena dalam hal ini Metode yang gunakan oleh penulis
layanan bimbingan dan konseling semangkin dalam artikel ini menggunakan metode literatur
tumbuh dan berkembang dan guru BK perlu Review. Teknik pengumpulan data yaitu
menyadari bahwa pertumbuhan dan melakukan penggalian informasi berdasarkan
perkembangan profesi merupakan suatu beberapa sumber tertulis seperti buku, jurnal.
4
W.S. Winkel, (2006), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, PT.
Dan Peneliti menggunakan google form untuk
Grasindo, Jakarta,, hlm. 172.
memperoleh data yang diinginkan dokumen kegiatan belajar , serta perencanaan dan
kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, serta penggunaan
bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya lainya untuk mencapai tujuan yang
sumber daya manusia untuk melaksanakan telah di tetapkan untuk pencapaian evektivitas
layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui mempunyai tujuan yang ingin mndicapai, untuk
mengetahui layanan sudah dilaksanakan melihat manajemen sehingga tujuan yang dicapai secara
dari segi kegiatan dan menggerakan sumber efektif dan efesien. tujuan manajemen dilakukan
daya manusia untuk mengetahui hasil dari secara sistematis agar mencapai produktif,
semua kegiatan layanan sudah dilaksanakan dan berkualitas, efektif dan efesien Manajemen
dan konseling adalah segala upaya atau cara mengembangkan diri konseli (peserta didik)
yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya secara efektif dan efesien.
gunakan secara optimal semua komponen atau Manajemen bisa berhasil bila dalam
sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) pengelolaan fungsi-fungsi darimanajemen dapat
dan sistem infromasi berupa himpunan data dioperasionalisasikan atau dapat dilakukan
bimbingan untuk menyelenggarakan pelayanan dengan baik dan sistematik. “fungsi manajemen
bimbingan dan konseling dalam rangka adalah perencanaan, pengorganisasian,
mencapai tujuan. bimbingan dan konseling pengarahan dan pengawasan”. Dari fungsi
adalah suatu kegiatan yang di rancang sebagai manajemen di atas dapat dilihat implementasi
7
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
Widya Karya, hlm. 28
manajemen bimbingan dan konseling sebagai bimbingan dan konseling maka rencana tersebut
semesteran , satu tahun penuh. sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan
Dalam organisasi bimbingan dan konseling digariskan. Pengawasan dalam bimbingan dan
tidak hanya personel dari sekolah yang konseling mulai dari perencanaan,
dari stakeholder lain diluar lembaga sehingga pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan
dapat berfungsi secara optimal. oleh manajer untuk mengetahui dan mengontrol
9
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. 2004. Jakarta : PT Rineka
Cipta, hlm. 24 11
Sugiyo. (2011).Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang :
10
Sutomo . 2011. Manajemen Sekolah. Semarang ; UNNES Press. Widya Karya, hlm. 34
konseling di sekolah. Dalam merumuskan atau bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf
merencanakan sebuah program, struktur dan bimbingan dan konseling pada umumnya. Oleh
isi/materinya bersifat fleksibel yang harus sebab itu, evaluasi pelaksanaan program
disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan bimbingan dan konseling merupakan salah satu
peserta didik berdasarkan hasil penilaian komponen sistem bimbingan dan konseling
kebutuhan di setiap sekolah/madrasah.12 yang sangat penting karena mengacu pada hasil
Terdapat dua program yang dirancang seorang Seorang konselor sebagai tenaga
konselor di sekolah, yakni: program tahunan professional harus memiliki keterampilan (skill)
sebagai program sekolah dan program kegiatan yang memadai dalam memberikan layanan
layanan bagi setiap guru BK sesuai dengan konseling. Keterampilan harus dimiliki seorang
tenaga khusus yang memiliki karakteristik atau sebagai tenaga professional memiliki
layanan.15
Layanan penguasaan konten adalah layanan
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap yang harus dikuasai guru BK dengan baik, agar
dan kebiasaan belajar yang baik, materi menjadi guru yang profesional dan mampu
pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan melaksanakan bimbingan dan konseling di
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan sekolah dalam membantu siswa untuk
kegiatan lain, yang disebut kegiatan pendukung. Untuk menjadi guru BK yang
ditunjukan secara langsung untuk memecahkan pengetahuan wawasan dan keterampilan dalam
atau mengentaskan masalah klien, melainkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
untuk memungkinkan diperolehnya data dan di sekolah. Beberapa upaya yang dapat
atau komitmen yang membantu kelancaran dan dan pengembangan secara terus menerus
keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta melalui supervisi.16 Secara umum, supervisi
15
Sukardi, D.K. 2013.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
didik. Kegiatan pendukung ini pada umumnya Di Sekolah. Bandung : Alfabeta. Hlm. 73
16
Gede, A. I. P. (2010). Kontribusi Supervisi Bimbingan Konseling, Iklim Kerja
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pembimbing Pada SMA
pada dasarnya merupakan suatu pembinaan menggunakan teknikteknik supervisi yang
yang dilakukan guna untuk perubahan situasi merupakan bagian pokok dalam pelaksanaan
pendidikan ke arah yang lebih baik. 17 Menurut supervisi pendidikan, maka dari itu teknik dalam
Ross L supervisi adalah pelayanan kepada guru- melaksanakan supervisi pendidikan diantaranya
guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan adalah “teknik perseorangan dan teknik
kepada guruguru yang bertujuan menghasilkan percakapan pribadi dan Teknik kelompok. yang
perbaikan.18 Supervisi menjadi landasan utama meliputi: orientasi bagi guru-guru baru rapat
untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan guru, studi kelompok antar guru, tukar menukar
sistem pemberian bantuan yang dilaksanakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan
kemampuan profesional guru, sehingga guru dan konseling konselor memiliki peran utama
lebih mampu dalam menghadapi dan menangani dan signifikan atas keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling. Bila pelaksanaan Daryanto dan Tutik Rachmawati, (2015), Supervisi
Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
bimbingan dan konseling dapat diberikan secara
Permendiknas No. 27 Tahun (2008)
efektif diharapkan motivasi belajar siswa dapat
Gede, A. I. P. (2010). Kontribusi Supervisi
meningkat. Bimbingan Konseling, Iklim Kerja Sekolah
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
Pembimbing Pada SMA Negeri Di
Kabupaten Badung. Jurnal Ilmiah
SARAN
Pendidikan dan Pembelajaran Ganesha.
dimiliki, agar dalam proses konseling berjalan Sugiyo. (2011). Manajemen Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Semarang : Widya
dengan efektif, sehingga peserta didik merasa Karya..
puas dan merasa lebih baik setelah mendapatkan Salahudin,A. (2010). Bimbingan dan
Konseling.Bandung:CV Pustaka Setia.
pelayanan dari guru bk.
Suryosubroto. (2004) Manajemen Pendidikan Di
Sekolah.. Jakarta : PT Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo . (2011). Manajemen Sekolah. Semarang ;
UNNES Press.
ABKIN. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan
Sukardi, D.K. ( 2013). Pengantar Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur
Program Bimbingan dan Konseling Di
Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Sekolah. Bandung : Alfabeta.
Amelisa, M., & Suhono, S. (2017) Supervisi
W.S. Winkel, (2006), Bimbingan dan Konseling
Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan
Penguasaan Keterampilan Layanan di Institusi Pendidikan, PT. Grasindo, Jakarta.