Dosen Pengampu:
Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 12
Fauzia Ulfa 1401419272
Nindya Ajeng Mandasari 4401419024
Sasetyo Komara 5202419013
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen dan Pola
Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
perkuliahan Bimbingan dan Konseling. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.
Kurniana Bektiningsih, M.Pd., selaku dosen pengampu pada mata perkuliahan Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai manajemen dan pola organisasi bimbingan konseling di sekolah.
Disini kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Sebagai sebuah sistem, kehadirannya diperlukan dalam
upaya pembimbingan sikap perilaku siswa terutama dalam menghadapi perubahan-
perubahan dirinya menuju jenjang usia yang lebih lanjut. Manajemen bimbingan dan
konseling di sekolah merupakan upaya dengan berbagai cara yang digunakan untuk
mendayagunakan secara optimal dan efektif, semua komponen atau sumber daya (tenaga,
dana, sarana dan prasarana) dan sistem informasi yang meliputi himpunan data
bimbingan dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk mencapai
tujuan. Dalam manajemen bimbingan dan konseling terkandung aspek-aspek
perancangan program, pelaksanaan dan pengarahan program, pengorganisasian, evaluasi
dan supervisi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini antara lain:
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan program Bimbingan dan Konseling.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan dan pengarahan program Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui evaluasi dan supervisi program Bimbingan dan Konseling.
4. Untuk mengetahui pola organisasi Bimbingan dan Konseling Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah manajemen berasal dari kata management dalam bahasa Inggris. Banyak
pakar yang mengartikan istilah manajemen dalam berbagai versi. Namun pada prinsipnya
manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan individu atau kelompok untuk
bekerja sama mendayagunakan sumber daya dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan.
Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka
manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang digunakan
Kepala Sekolah untuk mendaya gunakan secara dalam optimal komponen semua sumber
sarana/prasarana) dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka atau daya(tenaga,
dana, mencapai tujuan.
Dalam manajemen bimbingan dan konseling mencakup beberapa aspek yakni
perencanaan dan pengorganisasian program, pelaksanaan dan pengarahan program,
evaluasi dan supervisi. Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut.
Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang
diharapkan antara lain perlu didukung oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur.
Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung
jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi tersebut tergambar
dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang tergantung pada keadaan dan
karakteristik sekolah masing-masing. Sebagai contoh, untuk sebuah sekolah yang jumlah
siswanya sedikit dengan jumlah guru pembimbing yang terbatas maka pola organisasinya
bisa bersifat sederhana. Sebaliknya, jika sekolah tersebut siswanya berjumlah banyak
dengan didukung oleh personil sekolah yang memadai diperlukan sebuah pola organisasi
bimbingan dan konseling yang lebih kompleks. Namun demikian, pada umumnya pola
organisasi bimbingan dan konseling yang dewasa ini banyak disarankan adalah seperti
tampak pada gambar berikut ini:
Kadinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Kepala Sekolah
Komite Sekolah KA
TU/Admin
Siswa
Keterangan :
a. Unsur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah personil yang bertugas
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah, dalam hal ini adalah Pengawas sebagaimana
dimaksudkan dalam petunjuk pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
b. Kepala Sekolah (bersama Wakil Kepala Sekolah) adalah penanggung jawab
pendidikan pada satuan pendidikan (SLTP,SMA, SMK) secara keseluruhan,
termasuk penanggung jawab dalam membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling.
c. Koordinator Bimbingan dan Konseling (bersama guru dan pembimbing/konselor
sekolah) adalah pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling.
d. Guru (Mata Pelajaran atau Praktik), adalah pelaksana pengajaran dan
praktik/latihan.
e. Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi pembinaan
dan administrasi (seperti nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas
tertentu.
f. Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, praktik/latihan,
dan bimbingan di SLTP, SMA, dan SMK.
g. Tata Usaha, adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan
administrasi dan ketatausahaan.
h. Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari unsur sekolah, orang tua, dan
tokoh masyarakat, yang berperan membantu penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Sifat hubungan seperti terlihat dalam gambar pola di atas bisa diartikan secara
variatif. Hubungan antara Unsur Kandepdiknas dengan Kepala Sekolah dan Koordinator
BK adalah hubungan administratif. Hubungan antara Koordinator BK dengan Guru dan
Wali kelas adalah hubungan kerjasama sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis
administrasi Kepala Sekolah ke bawah. Sedangkan hubungan Koordinator BK (dan Guru
pembimbing/Konselor Sekolah), Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dengan siswa adalah
hubungan layanan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakart: Dirijen Dikti Depdikbud.
Shetzer, Bruce dan Stone, Shelly. 1981. Fundamental of Guidance. Boston: Haoughton Mifflin
Company.