Anda di halaman 1dari 20

PERBEDAAN NAPZA BERDASARKAN NAMA, JENIS,

BENTUK, SIFAT, CARA KONSUMSI DAN


PENGARUHNYA

Dosen Pengampu : zikwan S.Pd M.Pd

Disusun oleh :
1. IIS RAMDANI
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Istilah lain yang sering
digunakan untuk menyebut NAPZA adalah narkoba yang berarti
narkotika dan obat atau bahan berbahaya.
Pengertian narkoba menurut para ahli yang tergabung di
perusahan farmasi Smith Kline dan French Clinical di Amerika
Serikat. Narkoba adalah zat-zat atau obat yang dapat
mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-
zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi susunan saraf sentral.
Jenis – Jenis NAPZA

NAPZA dibedakan menjadi beberapa jenis. Secara umum


narkoba dibedakan dalam tiga kategori utama berdasarkan
efeknya yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis-jenis NAPZA
berdasarkan efek yang dihasilkan:
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
1. Depresan
Depresan bekerja memperlambat pesan yang dikirim ke dan
dari otak. Obat ini bekerja menekan sistem saraf pusat dan
aktivitas fungsional tubuh. Penggunaan depresan dapat membuat
penggunanya menjadi tenang, tertidur, atau bahkan tidak
sadarkan diri.
Penggunaan depresan dalam jumlah besar dapat menyebabkan
mual dan muntah, pingsan, hingga napas terhenti.
Jenis NAPZA yang masuk kategori depresan adalah seperti:
A. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid
analgesik yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Jenis-jenis narkoba
ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Menurunnya kesadaran pengguna
- Menimbulkan euforia
- Kebingungan
- Berkeringat
- Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
- Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
- Mulut kering dan warna muka berubah
- Mengalami kejang lambung
- Produksi air seni berkurang
- Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi
B. Heroin/putaw

Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah heroin. Heroin dihasilkan dari pengolahan


morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih
kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah
menembus ke otak.
- Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Melambatnya denyut nadi
- Tekanan darah menurun
- Otot menjadi lemas
- Pupil mengecil
- Hilang kepercayaan diri
- Suka menyendiri
- Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
- Kesulitan saat buang air besar
- Sering tidur
- Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
- Gangguan bicara (cadel)
C. Ganja/Kanabis/Mariyuana
Jenis-jenis narkoba lainnya yakni ganja. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica)
adalah tumbuhan budi daya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika terdapat
pada bijinya. Jenis-jenis narkoba ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Denyut nadi dan jantung lebih cepat
- Mulut dan tenggorokan terasa kering
- Sulit dalam mengingat
- Sulit diajak berkomunikasi
- Kadang-kadang terlihat agresif
- Mengalami gangguan tidur
- Sering merasa gelisah
- Berkeringat
- Nafsu makan bertambah
- Sering berfantasi
- Euforia
D. Alkohol

Alkohol digolongkan sebagai obat depresan karena efek


biokimiawinya serupa dengan golongan obat penenang, mnor
lainnya, benzodiazepine, yang termasuk obat diazepam yang
terkenal (Valium) dan klordiazepoksida (Librium). Kita dapat
menganggap alkohol sebagai tipe obat penenang yang dapat
dibelo tanpa resep dokter. Banyak orang awam dan profesional
menggunakan istilah alkoholisme untuk merujuk pada keterangan
alkohol. Meski definisi alkoholisme bervariasi, kami
menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada keterangan
fisik, atau adiksi, pada alcohol yang ditandai oleh hendaya pada
kontrol terhadap penggunaan obat.
2. Stimulan

Stimulan adalah kebalikan dari depresan, jenis obat ini


justru mempercepat pesan yang dikirim ke dan dari
otak. Efek yang dihasilkan dari penggunaan stimulan
umumnya adalah lebih bersemangat dan bahagia.
Penggunaan obat stimulan dapat menyebabkan
peningkatan detak jantung, peningkatan suhu tubuh,
paranoid, gelisah, dan psikotik. Apabila obat stimulan
digunakan bersama dengan depresan maka dapat
memberikan tekanan berlebihan pada jantung yang
berbahaya bagi kesehatan.
Jenis NAPZA yang masuk kategori stimulan adalah
seperti:
A. Ekstasi
Obat ekstasi atau MDMA adalah obat terlarang yang keras, tiruan murahan
yang struktur kimianya mirip dengan amfetamin. Ekstasi menghasilkan
euphoria ringan dan halusinasi dan terus bertambah penggunanya di kalanhan
anak muda, terutama di kampus dan di klub serta pesta-pesta riuh di banyak
kota. Obat tersebut dapat menimbulkan efek psikologis yang merugikan
termasuk depresi, kecemasan, insomnia, dan bahkan paranoi dan psikosis.
Obat tersebut dapat merusak fungsi kognitif, termasuk kemampuan belajar
dan perhatian (atensi) dan dapat memiliki efek jangka panjang terhadap
memori. obat tersebut juga dapat mengurangi tingkat serotonin dalam otak.
Sebuah neurotransmitter yang berhubungan dengan pengaturan mood dan
selera makan. Hal ini menjelaskan mengapa penggunaan obat dapat
mengalami perasaan depresi saat mereka berhenti mengkonsumsi obat. Efek
samping fisik termasuk detak jantung dan tekanan darah berhenti
mengkonsumsi, rahan yg tegang atau gemeletuk dan tubuh yang panas dan
atau dingin. Obat ini dapat mematikan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
•  
B. Kokain
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah kokain. Kokain merupakan berasal dari
tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini
dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.
Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna
- Sering merasa gelisah
- Menurunnya berat badan
- Timbul masalah pada kulit
- Mengalami gangguan pernafasanSering kejang-kejang
- Sering mengeluarkan dahak
- Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru)
- Turunnya selera makan
- Mengalami paranoid
- Mengalami gangguan penglihatan
- Sering merasa kebingungan
C. Amfetamin
Amfetamin merupakan golongan stimulun sintesis. Nama jalanan
untuk stimulant ini termasuk speed, upper, bennis (di Indonesia
shabu – shabu). Amefetamin digunakan dalam dosis tinggi karena
menghasilkan europhoria secara cepat, sering digunakan dalam
bentuk pil. Amefitamin, metamfetamin cair, disuntikkan langsung
ke dalam bentuk murni disebut “ice atau crystal meth”. Bentuk
paling kuat dari amfetamin, metamfetamincair, disuntikkan
langsung ke dalan vena dan menghasilkan kenikmatan yang inens
dan langsung. Beberapa pengguna menyuntikkan memfetamin
berhari-hari untuk mempertahankan perasaan melayang yang
lebih lama. Cepat atau lambat seperti itu harus berakhir. Dosis
tinggi dapat menyelamatkan kelelahan, iritabilitas, halusinasi,
delusi paranoid, hilan selera makan, dan insomnia.
3. Halusinogen

Halusinogen adalah obat yang dapat mengubah persepsi


tentang kenyataan. Obat ini dapat menyebabkan kita melihat
dan mendengarkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan
tidak terjadi.
Apa yang dilihat dan didengar seseorang yang terpengaruh
obat ini biasanya berbeda-beda bergantung pada suasana
hati, kondisi pikiran, dan latar belakang kehidupannya. Obat
ini dapat membuat Anda merasa panik, cemas, paranoid, dan
kehilangan kontak dengan kenyataan.
Jenis NAPZA yang masuk ke dalam kategori halusinogen
adalah seperti:
A. Ganja
Jenis-jenis narkoba lainnya yakni ganja. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica)
adalah tumbuhan budi daya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika
terdapat pada bijinya. Jenis-jenis narkoba ini dapat membuat si pemakai mengalami
euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Denyut nadi dan jantung lebih cepat
- Mulut dan tenggorokan terasa kering
- Sulit dalam mengingat
- Sulit diajak berkomunikasi
- Kadang-kadang terlihat agresif
Mengalami gangguan tidur
- Sering merasa gelisah
- Berkeringat
- Nafsu makan bertambah
- Sering berfantasi
- Euforia
B. LSD
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah LSD. LSD adalah jenis narkotika
yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil,
kapsul, atau pil.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan
waktu
- Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
- Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
- Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
- Diafragma mata melebar
- Mengalami demam
- Sering depresi dan merasa pusing
- Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
- Mengalami gangguan persepsi.
C. Ekstasi
Obat ekstasi atau MDMA adalah obat terlarang yang keras, tiruan
murahan yang struktur kimianya mirip dengan amfetamin. Ekstasi
menghasilkan euphoria ringan dan halusinasi dan terus bertambah
penggunanya di kalanhan anak muda, terutama di kampus dan di klub
serta pesta-pesta riuh di banyak kota. Obat tersebut dapat menimbulkan
efek psikologis yang merugikan termasuk depresi, kecemasan, insomnia,
dan bahkan paranoi dan psikosis. Obat tersebut dapat merusak fungsi
kognitif, termasuk kemampuan belajar dan perhatian (atensi) dan dapat
memiliki efek jangka panjang terhadap memori. obat tersebut juga
dapat mengurangi tingkat serotonin dalam otak. Sebuah neurotransmitter
yang berhubungan dengan pengaturan mood dan selera makan. Hal ini
menjelaskan mengapa penggunaan obat dapat mengalami perasaan
depresi saat mereka berhenti mengkonsumsi obat. Efek samping fisik
termasuk detak jantung dan tekanan darah berhenti mengkonsumsi,
rahan yg tegang atau gemeletuk dan tubuh yang panas dan atau dingin.
Obat ini dapat mematikan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Ciri-Ciri Pengguna NAPZA
Pengguna NAPZA atau narkoba dapat dikenali melalui berbagai ciri. Berikut adalah
beberapa ciri-ciri pecandu narkoba yang paling umum:
Sering mengalami perubahan suasana hati
Euforia
Depresi
Perubahan penampilan
Sering sakit
Mengalami gangguan kronis
Halusinasi dan delusi
Impulsif
Kemampuan menikmati kesenangan menurun
Cenderung menarik diri dari keramaian
Selian ciri-ciri di atas, tentunya masih banyak sekali ciri-ciri lain yang dapat
mengindikasikan seseorang sebagai pengguna narkoba. Efek narkoba pada setiap orang
berbeda-beda, sehingga ciri yang muncul juga dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Apabila orang di sekitar Anda mengalami perubahan yang menjurus ke ciri-ciri penggunaan
narkoba, Anda dapat menelusuri lebih lanjut agar dapat mencegah orang tersebut mengalami
kecanduan NAPZA lebih lanjut.
Pencegahan NAPZA
Salah satu langkah terbaik penanggulangan penyalahgunaan NAPZA pada
dasarnya adalah pada pencegahannya. Dilansir dari laman resmi BKKBN
(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), pencegahan
dilakukan berdasarkan seberapa jauh orang tersebut terlibat NAPZA.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan NAPZA
yang bisa dilakukan:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada orang yang belum mengenal NAPZA
serta pada masyarakat yang berpotensi dapat membantu pencegahan
penyalahgunaan narkoba. Kegiatan yang dapat dilakukan sebagai langkah
pencegahan meliputi:
• Penyuluhan tentang budaya narkoba
• Memberikan penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba
• Memberikan Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini dilakukan pada orang yang sedang mencoba penggunaan NAPZA serta
pada masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar orang tersebut dapat berhenti
dan tidak mengalami kecanduan.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan sekunder meliputi:
• Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA
• Konseling
• Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
• Penerangan dan pendidikan pengembangan individu
3. Pencegahan Tersier
Langkah ini dilakukan pada orang yang sedang menggunakan atau pernah
menggunakan narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu
agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan tidak kembali menggunakan NAPZA.
Langkah yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan tersier meliputi:
• Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta masyarakat
yang ada di lingkungan sekitarnya
• Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak
terjerat kembali sebagai pengguna narkoba.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai