Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA


“TENTANG NARKOBA DAN HIV/AIDS”

NAMA PENYUSUN : MIFTAHUL ANGGUN


KELAS : 10 TATA BOGA
GURU PEMBIMBING : FITRI AFRILA, S.Pd

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 3 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1. Definisi Narkoba
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya.
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medis atau ilegal
barang haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat
merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis
narkoba yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat
terlarang dan zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari
asapnya. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat
narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw. Penyalahgunaan atau
ketergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang
psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi ketergantungan narkoba maka
bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi
gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal
penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf
sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
a. Fungsi kogitif (daya pikir dan memori),
b. Fungsi afektif (perasaan dan mood),
c. Psikomotorik (perilaku gerak),
d. Komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever,
jantung,ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
Dadang hawari menjelaskan bahwa selain mengganggu jiwa, zat narkoba
juga merusak organ fisik seperti lever, otak, paru, janin, pankreas, pencernaan,
otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga mengganggu nutrisi, metabolisme
tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika putus dari narkoba si pemakai akan
mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul gejala seperti air mata berlebihan
(lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rhinorea), pupil mata melebar, keringat

1
berlebihan, mual, muntah, diare, bulu kuduk berdiri, menguap, tekanan darah
naik, jantung berdebar, insomnia, dan agresif.

2. Jenis-jenis/golongan Narkoba
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin
(putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, marijuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, LSD, dan Mushroom. Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat
bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau,
gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja
(usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua
zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang
lebih berbahaya (Putauw).
Adapun jenis-jenis Narkotika/Narkoba yang sering digunakan pelajar sebagai
berikut :
a. OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara
dihisap (inhalasi). Efek yang dapat ditimbukan antara lain :
1) Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
2) Menimbulkan semangat
3) Merasa waktu berjalan lambat
4) Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
5) Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)

b. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui
pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara
pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah
(intravena). Efek yang ditimbulkan antara lain :

2
1) Menimbulkan euforia.
2) Mual, muntah, sulit buang hajat besar
3) Kebingungan
4) Berkeringat
5) Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
6) Gelisah dan perubahan suasana hati
7) Mulut kering dan warna muka berubah

c. HEROIN atau Putaw


Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas
pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin
paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih
sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini
sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu
sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60
detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan
kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk
menikmatinya.
Efek yang ditimbulkan antara lain :
1) Denyut nadi melambat.
2) Tekanan darah menurun.
3) Otot-otot menjadi lemas/relaks
4) Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point)
5) Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri
6) Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat
7) Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal
8) Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang
hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul

3
gangguan kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat.

d. GANJA atau Kanabis


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.
1) Efek yang ditimbulkan antara lain :
2) Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
3) Mulut dan tenggorokan kering.
4) Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
5) Sulit mengingat sesuatu kejadian.
6) Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
7) Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
8) Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual
yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
9) Gangguan kebiasaan tidur.
10) Sensitif dan gelisah.
11) Berkeringat.
12) Berfantasi.
13) Selera makan bertambah.

e. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs


LSD Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang
biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko
dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
Efek yang ditimbulkan antara lain :

4
1) Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna
dan waktu.
2) Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi
terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
3) Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan
membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
4) Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
5) Diafragma mata melebar dan demam.
6) Disorientasi.
7) Depresi.
8) Pusing
9) Panik dan rasa takut berlebihan.
10) Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan
kemudian.
11) Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

f. Ekstasi
Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan sebagai Methydioxy
Methampetamin dengan nama populemya MDMA. Ekstasi obat sintesis yang
dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun 1914. Pada
waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahan prajurit di Amerika
digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.

g. Sabu-sabu
Sabu-sabu merupakan komoditas baru yang sedang laris. Zat ini
mempunyai nama kimia Methamfetamine yang mempunyai kesamaan sifat
dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika stimulasia otak
yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Segmentasi pasar dan shabu-shabu adalah para eksekutif, professional dan
kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dan
ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan

5
penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit
berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa
kasus menunjukkan dampak desturktif sabu-sabu yaitu menyebabkan orang
menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut
tingkah laku yang brutal.

h. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk
basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih
mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit.
Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju,
putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain
menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.

i. AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama
kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang
sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan.
Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan
nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama
dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat.
Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam
bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya
dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang
khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan
ke dalam pembuluh darah (intravena). Efek yang dtimbulkan :
1) Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
2) Suhu badan naik/demam.
3) Tidak bisa tidur.
4) Merasa sangat bergembira (euforia).
5) Menimbulkan hasutan (agitasi).

6
6) Banyak bicara (talkativeness).
7) Menjadi lebih berani/agresif.
8) Kehilangan nafsu makan.
9) Mulut kering dan merasa haus.
10) Berkeringat.
11) Tekanan darah meningkat.
12) Mual dan merasa sakit.
13) Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
14) Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
15) Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

j. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ
antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum,
disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari
30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ
dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena
menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk
mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya,
misalnya aprazolam/Xanax/Alviz. Efek yang ditimbulkan :
1) Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
2) Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah
risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum
bersama.
3) Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan
misalnya seconal.
4) Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
5) Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

7
k. INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol,
aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.
Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang
mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat
menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak. Efek yang ditimbulkan :
1) Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
2) Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
3) Bernafas menjadi lambat dan sulit.
4) Tidak mampu membuat keputusan.
5) Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
6) Mual, batuk dan bersin-bersin.
7) Kehilangan nafsu makan.
8) Halusinasi.
9) Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
10) Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
11) Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak
menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata,
kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang.
Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.

3. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


a. Lingkungan
Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu
sendiri.Pada masa remaja, teman sebaya menduduki peran utama dalam
kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua dalam
sosialisasi dan aktivitas waktu luang dengan hubungan yang bervariasi dan
membuat norms dan sistem nilai yang berbeda. Faktanya: Pada masa remaja
terjadi jarak fisik dan psikologis yang cendrung berakibat penurunan kedekatan
emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja dengan orang

8
tua.Konflik keluarga membuat remaja tergantung pads teman sebaya uantuk
dukungan emosi.

b. Faktor Individu
Selain faktor lingkungan,peran genetik jugs merupakan komponen yang
berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa
individu. Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung
menurun kepada anaknya, terlebih pads ibu yang sedang hamil.Faktor-faktor
individu lainnya adalah: Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman
terhadap agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”.
c. Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Anak dari keluarga baik-baik, nilai
sekolah baik, lingkungan baik cenderung terlibat narkoba jika Leman-temannya
menggunakan narkoba.
d. Faktor Sekolah, Kerja, dan Komunitas
Kegagalan Akademik, Komitmen rendah terhadap sekolah: datang sekolah
hanya untuk ketemu teman, merokok, lalu bolos. Transisi sekolah: peralihan
jenjang sekolah yang berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam
penyalahgunaan narkoba. Faktor komunitas biasanya akibat : komunitas permisif
terhadap hukum dan norma, kurang patuh terhadap aturan, status sosial ekonomi.

4. Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar,
sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua
pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak

9
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah, tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan
harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan
keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai
orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang dapat menjerat
anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi
anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk
membangun generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik. Adapun cara menghindarkan bahaya narkoba antara
lain :
a. Komitmen Komitmen merupakan cara paling ampuh dalam mencegah
pengaruh dari teman untuk mengkonsumsi narkoba. Selama kita berkomitmen
untuk tidak menggunakan narkoba inshaAllah kita akan terhindar dari yang
namanya Narkoba.
b. Katakanlah “tidak” Bila kita diajak oleh teman untuk mengkonsumsi Narkoba
maka katakanlah “tidak” dan  kalau  masih  memaksa katakan “Saya masih
sayang sama tubuh saya” dan bila teman anda memang berwatak
keras/pemaksa, maka pergilah darinya dan jangan temui dia untuk sementara
waktu.
c. Pandai-pandailah memilih teman Why? Karena kalau kita salah memilih teman
maka prosentase teman yang akan mempengaruhi kita akan semakin besar.
Bertemanlah dengan teman yang dapat dipercaya. Karena teman yang dapat
dipercaya tidak akan menjerumuskan kita ke dalam dunia Narkoba.
d. Motivasi dari teman yang baik adalah teman yang mau memberi motivasi
kepada kita. Dengan motivasi dari teman kita, kita akan merasa nyaman untuk
bergaul dan tentunya akan terhindar dari bahaya narkoba.

10
e. Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan)
lebih banyak dari pada emosi.
f. Jangan menghindar dari problem, tetapi  hadapi dan atasi persoalan sampai
tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli. Pilihlah pergaulan yang aman
jangan yang berbahaya.
g. Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain,
ikutilah klub olahraga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan
keluarga.
h. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam.
Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak
bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
i. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif,
bertanggungjawab, jadilah figur/sosok yang diteladani.
j. Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan
agar semakin mendewasakan pribadi  masing-masing.
k. Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan,
paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal  bersama "sahabat".
l. Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba,
apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
m. Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat,
merusak ginjal, lever dan sebagainya.

5. Cara Pengobatan Narkoba


Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum
banyak, makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan
perhatiannya dari narkoba.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau
adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat
adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Setelah
menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik
memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen

11
terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang
pecandu dan rehabilitasi, Setelah menjalani proses detoksifikasi dengan tuntas (tes
urin sudah negatif), mungkin tubuh secara fisik memang sudah tidak ketagihan
lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih
terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu. Dengan demikian
sangat rentan dan sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus
lagi. Oleh sebab itu, setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi
lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan
memasukkan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Setelah penjelasan cara pengobatan narkoba diatas maka penulis juga akan
memberikan beberapa tips untuk mengatasi kecanduan narkoba sebagai berikut :
a. Upayakan mandi menggunakan air hangat,gunanya agar pasien tidak beku
peredaran darahnya karena pemakai bila sudah sakau (bahasa keren over dosis)
maka aliran darah mudah membeku pasien akan mudah sekali kedinginan.
b. Berjemur diterik matahari dengan memakai pakaian yang tebal minimal
menggunakan baju 5 lapis plus jaket sweter upayakan semua badan terselubung
alias tertutup rapat gunanya bila terkena sinar matahari pasien akan berkeringat
jadi akan membuang kotoran insfeksi racun narkoba di dalam peredaran
darah,semakin banyak keluar keringat semakin bagus dan akan mempercepat
penyembuhan.
c. Meminum susu steril banyak tersedia di supermarket sbgi contoh susu bear
brand atau susu sapi asli dari peternak,gunanya untuk melawan atau sebagai
anti toksin racun narkoba,dan berpungsi pula sebagai pembersih racun,bila
pasien semakin banyak minum susu steril maka semakin baik,pasien tidak akan
bisa mengkonsumsi narkoba lagi karena akan mengalami penolakan dari
tubuhnya.
d. Mengkonsumsi telur setengah matang minimal 4 butir sehari,ini berguna
sebagai penyembuh dari kerusakan otak sebab pasien pengguna narkoba itu
kebanyakan mengalami kegilaan buruknya lagi kegagalan sistem otak yg
mengakibatkan kematian.

12
e. Mengkonsumsi Vitamin C setiap mengalami tubuh yg lemah dan kedinginan
umumnya pasien pengguna narkoba akut sering kali tidak bergairah selalu tidur
tak bergerak seperti mayat hidup, dengan mengkonsumsi Vitamin C pasien
dirangsang untuk aktif bergerak agar tidak mengalami pembekuan sel darah.
f. Jika pasien pengguna dalam keadaan sangat ketergantungan maka ada baiknya
diberikan sedikit narkoba tapi dalam jumlah yg kecil saja alias sedikit saja
gunanya agar tidak terjadi hal-hal yg tidak kita ingin kan karena pasien
pengguna narkoba itu bila sedang OD Over dosis prilaku dan mentalnya
terganggu dan sangat labil cendrung membahayakan orang lain atau dengan
menggunakan obat penenang sesuai dosis.
g. Ajaklah pasien berolahraga ini yg juga tidakalah pentingnya dan sangat penting
sekali.
h. Berikan pasien motivasi hidup,katakan padanya bahwa hidup didunia sangatlah
berharga jika kita dalam keadaan sehat,dan segala seuatu itu bisa dapat dan
diraih bila kita sehat,ingat kan pasien tentang tuhan yg mampu menolong kita
dari masalah apapun jika kita mau berubah dan mau kembali menjadi orang yg
berguna bagi orang lain, dan yakinkan pasien dan keluarganya bahwa
pengguna narkoba itu dapat disembuhkan.

6. Sanksi Penyalahguna Narkoba


Narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU Narkotika”)
mengatur sanksi bagi penyalahgunaan narkoba serta pengedar narkoba didasarkan
pada golongan, jenis, ukuran dan jumlah narkotika.
Penyalahguna narkoba merupakan orang yang menggunakan narkoba
tanpa hak atau melawan hukum. Sanksi yang dikenakan bagi penyalahguna
narkoba terdapat dalam Pasal 127 ayat (1) UU Narkotika, yaitu:

13
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun.

Namun apabila penyalahguna terbukti sebagai korban penyalahgunaan


narkoba, maka ia wajib menjalani rehabilitasi, hal tersebut selaras dengan Pasal
127 ayat (3) “Dalam hal PenyalahGuna sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika,
PenyalahGuna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial.”

7. Sanksi Bagi Pengedar Narkoba


Pengedar narkoba merupakan orang yang menyalurkan dan menyerahkan
narkoba. Sanksi yang diberikan kepada penyalahguna dan pengedar narkoba
tentunya berbeda dengan penyalahguna narkoba. Hal tersebut tertera dalam Pasal
111 sampai dengan 126 UU Narkotika: 

a. Sanksi bagi pengedar narkoba golongan I tertera dalam Pasal 111 sampai
dengan 116 UU Narkotika, dijerat hukuman penjara minimal 4 (empat) tahun
dan maksimal pidana mati, serta denda paling sedikit Rp800.000.000 (delapan
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar
rupiah).
b. Sanksi bagi pengedar narkoba golongan II tertera dalam Pasal 117 sampai
dengan 121 UU Narkotika, dijerat hukuman penjara minimal 4 (empat) tahun
dan maksimal pidana mati, serta denda paling sedikit Rp800.000.000 (delapan
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000 (delapan miliar rupiah).
c. Sanksi bagi pengedar narkoba golongan III tertera dalam Pasal 122 sampai
dengan 126 UU Narkotika, dijerat hukuman penjara minimal 2 (dua) tahun
penjara dan maksimal 12 (dua belas) tahun penjara, serta denda paling sedikit

14
Rp400.000.000 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000
(lima miliar rupiah).

B. HIV/AIDS
1. Definisi HIV/AIDS
HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang
memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara
infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang
kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan
kemudian melakukan replikasi.
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan  penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan
merubahnya menjadi tempat  berkembang biak Virus HIV baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah
kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau
efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan
sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya
sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih
yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk
menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat
menjadi AIDS yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin
yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

15
2. Cara Penularan
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan
peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar
mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA). Cara penularan HIV  ada tiga :
a. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang
pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah terjadi
penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan
jaringan seperti herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid, dan
trikomoniasis. Resiko pada seks anal lebih besar disbanding seks vaginal dan
resiko juga lebih besar pada yang reseptive dari pada yang insertive.
b. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
1) Transfusi darah yang tercemar HIV
2) Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
3) Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.
c. Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama
hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.

3. Tanda dan Gejala pengidap HIV/AIDS


Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus
penyakit tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat
mengalami demam dan keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan
menderita lesi kulit. Gejala non spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih
yang mencolok, pembengkakan kelenjar leher, ketiak serta lipat paha, penurunan
berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare yang berlarut-larut.
Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada banyak
kondisi lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala
tersebut tetap ada, barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada

16
orang-orang yang bukan termasuk kelompok resiko tinggi. Berikut Tanda dan
Gejala klinis penderita AIDS :
a. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
e. Dimensia/HIV ensefalopati.

4. Cara pencegahan
Cara pencegahan:
a. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan
dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
b. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
c. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
d. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
e. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk
mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan
atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan
dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur
atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan
diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan
atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan,
kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui
bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisa menimbulkan virus AIDS.

17

Anda mungkin juga menyukai