Anda di halaman 1dari 31

Jenis-jenis Narkoba

Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah
populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu
kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika
yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan
Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA
yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan
(adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik,
psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan
narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang
berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga
menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan
dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau
kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang
seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau
metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20
tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut
cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya
(Putauw).
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
* Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
* Menimbulkan semangat
* Merasa waktu berjalan lambat.
* Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
* Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
* Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu
mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah
(intravena)
* Menimbulkan euforia.
* Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
* Kebingungan (konfusi).
* Berkeringat.
* Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
* Gelisah dan perubahan suasana hati.
* Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga
99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih
keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat
dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti
mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk

menikmatinya.
* Denyut nadi melambat.
* Tekanan darah menurun.
* Otot-otot menjadi lemas/relaks.
* Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
* Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
* Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
* Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
* Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
* Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar,
kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

GANJA atau kanabis


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu
tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
* Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
* Mulut dan tenggorokan kering.
* Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
* Sulit mengingat sesuatu kejadian.
* Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
* Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
* Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
* Gangguan kebiasaan tidur.
* Sensitif dan gelisah.
* Berkeringat.
* Berfantasi.
* Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs


Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas
berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau
kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit
kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
* Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
* Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut
di dalamnya.
* Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang
berlebihan (paranoid).
* Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
* Diafragma mata melebar dan demam.
* Disorientasi.
* Depresi.
* Pusing
* Panik dan rasa takut berlebihan.
* Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
* Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa
kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya
pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan
dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas
permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
* Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
* Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.

* Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.


* Timbul masalah kulit.
* Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
* Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
* Merokok kokain merusak paru (emfisema).
* Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
* Paranoid.
* Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
* Gangguan penglihatan (snow light).
* Kebingungan (konfusi).
* Bicara seperti menelan (slurred speech).

AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan
keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy.
Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam
bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau
dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat
juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
* Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
* Suhu badan naik/demam.
* Tidak bisa tidur.
* Merasa sangat bergembira (euforia).
* Menimbulkan hasutan (agitasi).
* Banyak bicara (talkativeness).
* Menjadi lebih berani/agresif.
* Kehilangan nafsu makan.
* Mulut kering dan merasa haus.
* Berkeringat.
* Tekanan darah meningkat.
* Mual dan merasa sakit.
* Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
* Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
* Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip,
Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ
mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur
dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya
dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya,
misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
* Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
* Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan
hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
* Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
* Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
* Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
* Nampak bahagia dan santai.
* Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
* Jalan sempoyongan.
* Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi

madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi
dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke
suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia,
namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar
etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW,
Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
* Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
* Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
* Merasa senang dan banyak tertawa.
* Menimbulkan kebingungan.
* Tidak mampu berjalan.

INHALANSIA atau SOLVEN


Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan
untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang
mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi
kecerdasan otak.
* Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
* Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
* Bernafas menjadi lambat dan sulit.
* Tidak mampu membuat keputusan.
* Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
* Mual, batuk dan bersin-bersin.
* Kehilangan nafsu makan.
* Halusinasi.
* Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
* Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
* Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama
jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi
kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
* Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang
umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
(/bomberpipitpipit.wordpress.com)

CIRI-CIRI PENGGUNA NAPZA


Fisik :
- Berat badan turun drastis.
- Buang air besar dan kecil kurang lancar.
- Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman.
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
- Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan.
Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
Emosi :
- Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang.
- Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga
atau orang di sekitarnya.
- Nafsu makan tidak menentu.
- Sangat sensitif dan cepat bosan.
Perilaku :
- Bicara cedal atau pelo.
- Jalan sempoyongan
- Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya.
- Mengalami jantung berdebar-debar.
- Mengalami nyeri kepala.
- Mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi.
- Mengeluarkan air mata berlebihan.
- Mengeluarkan keringat berlebihan.
- Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
- Selalu kehabisan uang.

- Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala "putus zat".
- Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
- Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.
- Sering mengalami mimpi buruk.
- Sering menguap.
- Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar
- Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan
uang untuk beli obat.
- Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga
di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang.
- Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi malas mandi.
- Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau
tempat-tempat sepi lainnya.
- Menghindar dari tanggung jawab yang sesuai, malas menyelesaikan tugas rutin dirumah
Gejala sakaw atau putus obat:
- Bola mata mengecil
- Hidung dan mata berair
- Bersin-bersin
- Menguap
- Banyak keringat
- Mual-mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri otot tulang dan persendian
OPIOID
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kirakira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau
derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium.
Opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), codein (3methoxymorphine), dan Dilaudid (hydromorphone).
Efek yang ditimbulkan dari Opioid:
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari,
kerusakan pada hati (liver) dan ginjal, resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya makin
meningkat, penurunan libido, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.
Gejala Intoksitasi (Keracunan) Opioid:
Konstraksi pupil (dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau lebih) tanda berikut, yang
berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma, bicara cadel,
gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh
apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau
pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.
Gejala Putus Obat:
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu
periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik.
Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7
sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.
Gejala Putus Obat ketergantungan opioid:
Kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi
pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia. Seseorang yang
ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar
yang parah, seperti penyakit jantung.
Gejala residual seperti insomnia, bradikardia (detak jantung melemah, biasanya akibat demam tinggi),
disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Selama
sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala pengguna
putus opioid adalah gelisah, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
Bahan-bahan opioid yang sering disalahgunakan adalah:
- Candu
- Morfin
- Heroin (Putauw)
- Methadone
- Demerol
KOKAIN
Kokain adalah zat yang adiktif yang sangat berbahaya dan sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid
yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari
tanaman belukar ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik,
bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali.
Bubuk Kokain
Kokain juga sering disebut snow, coke, girl, lady dan crack (kokain dalam bentuk paling murni dan bebas basa
untuk mendapatkan efek yang lebih kuat).
Efek yang ditimbulkan:
Kokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan
perbaikan pada tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja
pada beberapa tugas kognitif.
Pemakai kokain (sabu-sabu) ini menjadi bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu makan, paranoid,
lever terganggu. Shabu-shabu juga mengakibatkan efek yang sangat kuat pada system syaraf, pemakai shabushabu secara mental akan bergantung pada zat ini dan penggunaan yang terus menerus dapat merusakan otot
jantung dan bahkan menyebabkan kematian, bahkan sering menyebabkan impoten.
Gejala pecandu putus obat:
Setelah menghentikan pemakaian kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi pascaintoksikasi (crash)
yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan, iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang
gelisah.
Gejala putus kokain disertai kecenderungan untuk bunuh diri, pencandu yang mengalami putus kokain
seringkali berusaha mengobati sendiri gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti
diazepam (valium).
GANJA
Semua bagian dari tanaman mengandung kanabioid psikoaktif. Tanaman canabis biasanya dipotong,
dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat
membuat pengguna ketagihan.
Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari eksudat resin yang dikeringkan dan
berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang disebut hashish atau hash.
Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang bisa
mempengaruhi suasana hati dan mempengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal
disekitarnya.
Ganja Kering dan Rokok Ganja
Efek Pemakaian:
Dari semua jenis narkoba, ganja dianggap sebagai narkotika yang aman dibandingkan dengan putaw atau
sabu. Namun pada kenyataanya sebagian besar pecandu narkoba bermula dengan mencoba ganja. Ganja
mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, bahkan seringkali para pengguna ganja akan mencari obat-obatan
yang lebih keras dan lebih mematikan.
Pemakai ganja mudah kehilangan konsentrasi,denyut nadi cenderung meningkat, keseimbangan dan koordinasi
tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah panik, depresi, kebingungan dan berhalusinasi.

Jenis NARKOBA BERBAHAYA ..!!


Diposkan oleh Novel Attamimi di 11:21
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza
(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti
halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau
dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumsi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa
hisapan.
Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi :
1. Narkotika
2. Psikotropika
3. Zat-zat Adiktif
NARKOTIKA
Narkotika berasal dari bahasa Inggris narcotics yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal
dari 3 jenis tanaman candu (Papaper Somminiferum), kokain (Erythroxyion coca), dan ganja (caannabis sativa),
baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita
tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun.
Jenis-jenis narkotik :
-1. Ganja atau Cannabis (kanabis) atau-Marijuana/Marihuana.
-2. Heroin atau Putaw.
-3. Morfin.

-4. Kokain.
-5. Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu.
-6. Codein atau Kodein.
-7. Methadone (MTD).
-8. LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau-Tabs.
-9. PC.
10. Mescalin.
11. Barbiturat.
12. Demerol atau Petidin atau Pethidina .
13. Dektropoksiven.
14.-Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika
jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian).
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang
dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku
pemakainya.
Jenis-jenis psikotropika :
1. Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines.
2. Demerol.
3. Speed.
4. Angel Dust.
5. Shabu-shabu (Sabu/Syabu/ICE).
6. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo,MG, Rohip, Dum.
7. Megadon.
8. Nipam.
Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin. Amfetamin ada 2 jenis yaitu pertama MDMA
(metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi, nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis kedua
adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.
ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Jenis-jenisnya :
1. Alkohol.
2. Nikotin.
3. Kafein.
4. Zat Desainer.
Biji opium keluar getah setelah disayat, bunga opium dan bahan mentah opium.Opium adalah jenis narkotik berupa getah (latex) yang diperoleh (dikeluarkan) melalui
sayatan kelopak biji opium (Papavaver somniferum) yang masih hijau (belum matang).
Getah ini mengandung 12% morfin (morphine) yang sering diproses secara kimiawi untuk
dijadikan heroin dengan tujuan diperdagangkan secara ilegal. Didalam getah ini juga
mengandung codein.-Getah opium kemudian ditampung menjadi gumpalan-gumpalan yang mengering
(bahan mentah opium) yang selanjutnya di jadikan bubuk opium. Morfin (alkoloida) yang
terdapat dalam kandungan getah opium banyak digunakan untuk menghilangkan rasa sakit (hipnoanalgetik) bagi
pasien penyakit teertentu, sedangkan codein yang juga terdapat dalam getah opium banyak dimanfaatkan sebagai
obat antitusif (obat batuk). Heroin yang berasal dari morfin yang diproses secara kimiawi, dapat menimbulkan
ketergantungan (kecanduan) yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para
pecandunya dengan cara menyuntiknya ke otot, kulit atau pembuluh vena.Dampak negatif dari penggunaan morfin membuat pembuatan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang
memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya. Codein juga dapat menyebabkan ketergantungan,
sehingga penggunaan codein sebagai obat batuk oleh dokter, peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat.
HEROIN / PUTAWHeroin atau putaw (diacetylmorphine, diamorphine) adalah zat setengah sintetis yang dibuat dari morfin
(morphin) yang berasal dari (derivative) getah biji tanaman opium, berbentuk bubuk warna putih dan ada juga
berbentuk kristal warna putih.

Heroin yang diproduksi secara legal dan diawasi secara ketat, digunakan untuk pengobatan penghilang rasa
sakit dan untuk obat penenang, misalnya untuk penderita kanker. Namun heroin banyak juga diproduksi secara
ilegal oleh para mafia narkotika untuk tujuan komersil dengan memasoknya kepada pecandu-pecandu
narkotika yang membutuhkan demi memenuhi kesenangan semunya, dimana akhirnya akan menjadi bencana
bagi para pemakainya.
Efek negatif heroin :
--Dapat menimbulkan ketergantungan yang hebatterhadap fisik dan mental bagi para pemakainya.
--Pemakaian diambang batas dapat meracuni tubuhpecandu dan fisik pecandu akan kesakitan.
--Jarum suntik, alat penyemprot dan alat-alat lainnya yang digunakan secara bergantian untukmemasukkan
heroin kedarah para pecandu, beresiko-tinggi menularkan bibit penyakit seperti HIV,-hepatitis. Juga dapat
menimbulkan peradangan (abses, luka-luka).
- Dapat menyebabkan sembelit (sukar buang air besar) yang kronis (terus-menerus berlangsung /menahun).
- Merusak fungsi ginjal.Pecandu heroin jika menghentikan menggunakan heroin akan merasa kesakitan dan ketakutan. Biasanya setelah
48-72 jam menggunakan heroin yang terakhir, pecandu memperlihatkan tanda-tanda: pupil mata melebar, panik,
menggigil kedinginan, kejang otot, mual-mual, dan banyak berkeringat. Gejala ini di Indonesia sering
disebutsakaw.Produsen ilegal opium utama Opium sebagai bahan dasar morfin dan heroin banyak ditanam secara ilegal oleh produsen utama di daerah
Golden Crescent (Afganistan dan Pakistan), Golden Triangle (Laos, Myanmar, Vietnam dan Thailand),
Kolumbia dan Meksiko. Hasil akhirnya berupa heroin dijual ke pasar gelap di negara-negara Barat terutama ke
Eropa dan Amerika Serikat.
Ganja / Mariyuana / Kanabis (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tanaman semak / perdu yang
tumbuh secara liar di hutan, dikenal karena kandungan zat narkotika pada daun, biji, dan bunganya yang dapat
membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Getah-ganja-(THC) yang kering disebut hasis, sedangkan yang dicairkan disebut minyak kanabasis. Minyak
tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut antara lain sebagai
cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft.
Efek negatif secara umum menghisap ganja :
- Pengguna menjadi malas dan otak akan
lamban dalam berpikir (kemampuankonsentrasi berkurang).
Penglihatan kabur.
--Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang.

Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu
yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan
pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan
kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi).
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat
yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja juga
dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk
hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum
disajikan.

Ekstasi atau Inex (Methylene Dioxy Meth Amphetamine / MDMA) memiliki struktur kimia dan pengaruh
yang mirip dengan amfetamin dan halusinogen. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dengan disain yang
berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul.
Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis
narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi
dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya. Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan
lain-lain.
Pengaruh langsung pemakaian ekstasi :
- Perasaan gembira yang meluap-luap.
- Perasaan nyaman.

- Rasa mual.
- Berkeringat & dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).
- Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.
- Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.
- Rahang mengencang dan gigi bergemeletuk.
- Paranoia, kebingungan.
- Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah.
- Pingsan, jatuh atau kejang-kejang (serangan tiba-tiba).
Pengaruh jangka panjang pemakaian ekstasi
Sedikit yang diketahui tentang pengaruh jangka panjang dari pemakaian ekstasi, tetapi kemungkinan kerusakan
mental dan psikologis sangat tinggi. Berikut adalah pengaruh jangka panjang yang telah diketahui :
Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.
Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat.
Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan.
Ada bukti bahwa orang dapat menjadi kecanduan ekstasi secara psikologis. Pemakai mengakui kesulitan
mereka untuk berhenti atau mengurangi pemakaian.
--Seks dan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Pengaruh-pengaruh ekstasi dapat membuat seseorang bertingkah laku yang membahayakan, atau
menempatkan dirinya ke dalam keadaan tidak berdaya. Hal ini dapat mengarah pada pemerkosaan, hubungan
seks yang tidak diinginkan, kehamilan dan penyakit-penyakit seperti AIDS atau Hepatitis C.
Kematian.
Telah diketahui bahwa kematian akibat ekstasi dapat terjadi sebagai akibat dari tiga keadaan yang berbeda :
1. Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau pendarahan otak.
2. Kombinasi penggunaan ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan menyebabkan naiknya temperatur
suhu badan pada tingkat yang berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau
diskotik, maka resiko kematian karena panas yang berlebihan (hyperthermia) akan meningkat.
3. Walau bukan karena akibat langsung dari ekstasi, kematian dapat terjadi karena banyaknya air yang
diminum akibat temperatur suhu badan yang tinggi sehingga terjadi dilutional hyponatremia (keadaan
dimana otak kelebihan cairan)

Kokain (Cocain Hydrochloride) adalah bubuk kristal yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca yang
dapat merangsang sistem pusat syaraf dan menekan nafsu makan dengan cara diminum dengan mencampurnya
bersama minuman, dihisap seperti rokok, disuntikkan ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil,
dan beragam metode lainnya.
Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa riang
gembira, bertambah kepercayaan dirinya (pede), terangsang, menambah stamina dan tenaga, merasa sukses, dan
lain-lain. Setelah 20 menit perasaan enak tersebut hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah, depresi, dan
ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan kokain secara terus menerus antara lain adalah :
- Tekanan darah
- Euphoria.
- Bola mata
- Impotensi.
tinggi.
- Paranoid.
mengecil.
- Gagal ginjal
- Detak jantung
- Halusinasi.
- Nafsu makan
- Terbius sesaat.
cepat.
- Susah tidur.
menghilang
- Strok.
- Sesak nafas.
(menjadi kurus).
Menandai Puncak peringatan HANI 2007, Wapres JK meresmikan dioperasikannya Pusat Terapi dan
Rehabilitasi Narkoba yang berlokasi di Lido. Fasilitas rehabilitasi yang dimiliki dan dioperasikan Badan
Narkotika Nasional (BNN) ini disebut-sebut yang terbesar, termodern dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara.
Pusat rehabilitasi yang pembangunannya dimulai sejak 2005 ini bisa menampung 500 pasien narkoba, dan akan
dikembangkan lagi hingga mencapai kapasitas 1.000 orang. Di areal seluas 10 hektare ini dilengkapi berbagai
fasilitas, antara lain rumah sakit, rehabilitasi sosial, laboratorium diagnostik, ruang penyembuhan berbasis
keimanan dan sejumlah tempat ibadah. Para pasien akan mendapatkan konseling dari tenaga-tenaga profesional.
Untuk rehabilitasi sosial, pasien disediakan ruang terapi kelompok dan keluarga.
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN
# PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial
yang pesat. Ciri ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak

b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi,


cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma
yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
2. Faktor Lingkungan :
Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam
hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin

g. Merasa bosan dan jenuh


h. Keinginan untuk bersenang senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya :
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang
mendukung.

# GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :


1. Perubahan Fisik :
- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk,
agresif. Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin,
bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit
seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak
perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :
- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
Sering mengurung diri, berlama lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual
barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
# PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, kesulitan keuangan.
Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :

Merusak disiplin dan motivasi belajar.


Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
Meningkatnya kecelakaan.
# UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.
- penuh kasih sayang
- penanaman disiplin yang baik
- ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
5. Kembangkan komunikasi yang baik. Komunikasi dua arah, sikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati.
6. Memperkuat kehidupan beragama. memperkuat nilai moral.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :
1. Upaya terhadap siswa :
Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.
Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari
pemakaian NAPZA dan merokok.
Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa
menghentikannya.
Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari hari.
2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :
Razia dengan cara sidak
Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik
dan anak didik.
Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
Sikap keteladanan guru amat penting
Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA:
1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat
diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat
menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan
NAPZA.
IV. KESIMPULAN
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi
tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan
pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan
terhadap NAPZA.

GANJA

Ganja / Mariyuana / Kanabis (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah


tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan, dikenal karena kandungan zat narkotika pada daun, biji,
dan bunganya yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa
sebab).
Getah-ganja-(THC) yang kering disebut hasis, sedangkan yang dicairkan disebut minyak kanabasis. Minyak
tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut antara lain sebagai
cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft.
Efek negatif secara umum menghisap ganja :
- Pengguna menjadi malas dan otak akan
lamban dalam berpikir (kemampuan
konsentrasi berkurang).
- Penglihatan kabur.
--Pasokan sirkulasi darah ke jantung
berkurang.
Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu
yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan
pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan

kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi).
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat
yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja juga
dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk
hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum
disajikan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja
diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
EKSTASI

Ekstasi atau Inex (Methylene Dioxy Meth Amphetamine /


MDMA) memiliki struktur kimia dan pengaruh yang mirip dengan amfetamin dan halusinogen. Ekstasi biasanya
berbentuk tablet berwarna dengan disain yang berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul.
Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis
narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi
dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya. Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan
lain-lain.
Pengaruh langsung pemakaian ekstasi :
- Perasaan gembira yang meluap-luap.
- Perasaan nyaman.
- Rasa mual.
- Berkeringat & dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).
- Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.
- Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.
- Rahang mengencang dan gigi bergemeletuk.
- Paranoia, kebingungan.
- Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu
tubuh dan tekanan darah.

- Pingsan, jatuh atau kejang-kejang (serangan tibatiba).


Pengaruh jangka panjang pemakaian ekstasi
Sedikit yang diketahui tentang pengaruh jangka panjang dari pemakaian ekstasi, tetapi kemungkinan kerusakan
mental dan psikologis sangat tinggi. Berikut adalah pengaruh jangka panjang yang telah diketahui :
- Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.
- Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang
mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat.
- Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan
kerusakan jantung dan hati.
- Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi
berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan.
- Ada bukti bahwa orang dapat menjadi kecanduan
ekstasi secara psikologis. Pemakai mengakui
kesulitan mereka untuk berhenti atau mengurangi
pemakaian.
--Seks dan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Pengaruh-pengaruh ekstasi dapat membuat
seseorang bertingkah laku yang membahayakan,
atau menempatkan dirinya ke dalam keadaan tidak
berdaya. Hal ini dapat mengarah pada
pemerkosaan, hubungan seks yang tidak diinginkan,
kehamilan dan penyakit-penyakit seperti AIDS atau
Hepatitis C.
- Kematian. Telah diketahui bahwa kematian akibat
ekstasi dapat terjadi sebagai akibat dari tiga
keadaan yang berbeda :
1. Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau pendarahan otak. 2. Kombinasi penggunaan
ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan menyebabkan naiknya temperatur suhu badan pada tingkat yang
berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau diskotik, maka resiko kematian karena
panas yang berlebihan (hyperthermia) akan meningkat. 3. Walau bukan karena akibat langsung dari ekstasi,
kematian dapat terjadi karena banyaknya air yang diminum akibat temperatur suhu badan yang tinggi sehingga
terjadi dilutional hyponatremia (keadaan dimana otak kelebihan cairan)

Pecandu ekstasi sedang trance, rasa malu dan


cemas menghilang.

Polisi di Beirut, Libanon, memamerkan lebih


dari 2 juta butir ekstasi hasil sitaan yang diperoleh dari dalam bis yang menuju Sirya, tahun 2007.

Pabrik ekstasi di Cikande, Indonesia, digrebek aparat pada


tahun 2005.
OPIUM

Biji opium keluar getah setelah disayat, bunga opium dan bahan
mentah opium.Opium adalah jenis narkotik berupa getah (latex) yang diperoleh (dikeluarkan) melalui sayatan kelopak biji
opium (Papavaver somniferum) yang masih hijau (belum matang). Getah ini mengandung 12% morfin
(morphine) yang sering diproses secara kimiawi untuk dijadikan heroin dengan tujuan diperdagangkan secara
ilegal. Didalam getah ini juga mengandung codein.-Getah opium kemudian ditampung menjadi gumpalan-gumpalan yang mengering (bahan mentah opium) yang
selanjutnya di jadikan bubuk opium. Morfin (alkoloida) yang terdapat dalam kandungan getah opium banyak
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit (hipnoanalgetik) bagi pasien penyakit teertentu, sedangkan codein

yang juga terdapat dalam getah opium banyak dimanfaatkan sebagai obat antitusif (obat batuk). Heroin yang
berasal dari morfin yang diproses secara kimiawi, dapat menimbulkan ketergantungan (kecanduan) yang berlipat
ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya dengan cara menyuntiknya ke otot,
kulit atau pembuluh vena.Dampak negatif dari penggunaan morfin membuat pembuatan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang
memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya. Codein juga dapat menyebabkan ketergantungan,
sehingga penggunaan codein sebagai obat batuk oleh dokter, peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat.
HEROIN / PUTAWHeroin atau putaw (diacetylmorphine, diamorphine) adalah zat setengah sintetis yang dibuat dari morfin
(morphin) yang berasal dari (derivative) getah biji tanaman opium, berbentuk bubuk warna putih dan ada juga
berbentuk kristal warna putih.
Heroin yang diproduksi secara legal dan diawasi secara ketat, digunakan untuk pengobatan penghilang rasa sakit
dan untuk obat penenang, misalnya untuk penderita kanker. Namun heroin banyak juga diproduksi secara ilegal
oleh para mafia narkotika untuk tujuan komersil dengan memasoknya kepada pecandu-pecandu narkotika yang
membutuhkan demi memenuhi kesenangan semunya, dimana akhirnya akan menjadi bencana bagi para
pemakainya.
Efek negatif heroin :
--Dapat menimbulkan ketergantungan yang hebatterhadap fisik dan mental bagi para pemakainya.
--Pemakaian diambang batas dapat meracuni tubuhpecandu dan fisik pecandu akan kesakitan.
--Jarum suntik, alat penyemprot dan alat-alat lainnya yang digunakan secara bergantian untukmemasukkan
heroin kedarah para pecandu, beresiko-tinggi menularkan bibit penyakit seperti HIV,-hepatitis. Juga dapat
menimbulkan peradangan (abses, luka-luka).
- Dapat menyebabkan sembelit (sukar buang air besar) yang kronis (terus-menerus berlangsung /menahun).
- Merusak fungsi ginjal.Pecandu heroin jika menghentikan menggunakan heroin akan merasa kesakitan dan ketakutan. Biasanya setelah
48-72 jam menggunakan heroin yang terakhir, pecandu memperlihatkan tanda-tanda: pupil mata melebar, panik,
menggigil kedinginan, kejang otot, mual-mual, dan banyak berkeringat. Gejala ini di Indonesia sering
disebutsakaw.Produsen ilegal opium utama Opium sebagai bahan dasar morfin dan heroin banyak ditanam secara ilegal oleh produsen utama di daerah
Golden Crescent (Afganistan dan Pakistan), Golden Triangle (Laos, Myanmar, Vietnam dan Thailand),
Kolumbia dan Meksiko. Hasil akhirnya berupa heroin dijual ke pasar gelap di negara-negara Barat terutama ke
Eropa dan Amerika Serikat.

BUBUK HEROIN DAN PECANDU HEROIN

Sakaw
KOKAIN

Kokain (Cocain Hydrochloride) adalah bubuk kristal yang didapat


dari ekstraksi serta isolasi daun coca yang dapat merangsang sistem pusat syaraf dan menekan nafsu makan
dengan cara diminum dengan mencampurnya bersama minuman, dihisap seperti rokok, disuntikkan ke pembuluh
darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.
Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa riang
gembira, bertambah kepercayaan dirinya (pede), terangsang, menambah stamina dan tenaga, merasa sukses, dan
lain-lain. Setelah 20 menit perasaan enak tersebut hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah, depresi, dan
ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan kokain secara terus menerus antara lain adalah :
- Tekanan darah tinggi.
- Detak jantung cepat.
- Strok.
- Euphoria.
- Paranoid.

- Halusinasi.
- Susah tidur.
- Sesak nafas.
- Bola mata mengecil.
- Nafsu makan menghilang (menjadi kurus).
- Impotensi.
- Gagal ginjal
- Terbius sesaat.

Hukuman Mati Bagi Pengedar Narkoba

BOGOR - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung pelaksanaan hukuman mati bagi para pengedar narkoba.
Pertimbangannya, penyalahgunaan narkotika, obat-obatan berbahaya dan psikotropika di Indonesia sudah berada
pada taraf mengkhawatirkan.
Hukuman mati itu memang memungkinkan dan perlu untuk mengatasi tingginya penggunaan narkorba. Tentu
kita harus pikirkan berbagai aspek dan proses hukum yang tengah berjalan, seperti grasi, peninjauan kembali dan
lain-lain sebelum diputuskan adanya hukuman mati, tuturnya ketika menghadiri peringatan puncak Hari Anti
Narkoba Internasional (HANI) 2007 di Lido, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/6).
Wapres menjelaskan, agar penyalahgunaan narkoba tidak semakin parah maka perlu ada upaya penegakan hukum
yang lebih tegas dan komitmen bersama untuk memberantas tindak kejahatan narkoba. Termasuk tindakan
terhadap produsen, pengedar dan pengguna yang kini telah memasuki sendi-sendi kehidupan seperti sekolah.
Selain itu tentu kita harus menyelesaikan akar persoalannya, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pergaulan
dan gaya hidup masyarakatnya, tambah Kalla.
Ia mencontohkan, Amerika adalah negara dengan korban tertinggi akibat penyalangunaan narkoba. Sedangkan
Malaysia merupakan negara yang menerapkan hukuman yang sangat berat, termasuk hukuman mati bagi para
pengedar narkoba. Hasilnya, angka penggunaan narkoba di negara itu berhasil ditekan.
Banyak Diterapkan
Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto sependapat dengan Wapres. Ia mengungkapkan hukuman mati untuk mengatasi
kejahatan narkoba telah banyak diterapkan di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura. Jadi kalau kita
tidak menerapkan itu, bisa-bisa para pelaku kejahatan narkoba akan lari semua ke Indonesia, tandasnya.
Menandai Puncak peringatan HANI 2007, Wapres meresmikan dioperasikannya Pusat Terapi dan Rehabilitasi
Narkoba yang berlokasi di Lido. Fasilitas rehabilitasi yang dimiliki dan dioperasikan Badan Narkotika Nasional
(BNN) ini disebut-sebut yang terbesar, termodern dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara.
Acara peringatan HANI dan peresmian Pusat Terapi dan Rehabilitasi Narkoba tersebut sedianya akan dilakukan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi karena harus menyelesaikan masalah luapan lumpur PT Lapindo,
Presiden akhirnya mewakilkannya ke Wapres.
Pusat rehabilitasi yang pembangunannya dimulai sejak 2005 ini bisa menampung 500 pasien narkoba, dan akan
dikembangkan lagi hingga mencapai kapasitas 1.000 orang. Di areal seluas 10 hektare ini dilengkapi berbagai
fasilitas, antara lain rumah sakit, rehabilitasi sosial, laboratorium diagnostik, ruang penyembuhan berbasis
keimanan dan sejumlah tempat ibadah.
Para pasien akan mendapatkan konseling dari tenaga-tenaga profesional. Untuk rehabilitasi sosial, pasien
disediakan ruang terapi kelompok dan keluarga. Bangunan ini juga dilengkapi berbagai sarana olahraga, terapi
permainan serta kegiatan spiritual.(A20-49)

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)


I. PENDAHULUAN :
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang
( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk
dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
NARKOTIKA :
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi
sampai
menghilangkan
rasa
nyeri,
dan
dapat
menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan
pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Codein.
PSIKOTROPIKA :
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
ZAT ADIKTIF LAINNYA :
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan
Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan
sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan
bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat
pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan
adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan
NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional
tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan
diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan
Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh
persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).
II. PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :
1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang
kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari

morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat
kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk
menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai
keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa
lingkungannya menjadi musuh.
2. KOKAIN :
Kokain
berupa
kristal
putih,
rasanya
sedikit
pahit
dan
lebih
mudah
larut
Nama
jalanan
:
koka,
coke,
happy
dust,
chalie,
srepet,
snow
/
salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca
atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan
( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada
mulut dan tenggorokan.
4. AMPHETAMINE :
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya
ada yang
berbentuk bubuk warna putih
dan keabuan
dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan
menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).
5. LSD ( Lysergic Acid ).
Termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 60 menit kemudian,
menghilang setelah 8 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan
menyeramkan dan lama lama menjadikan penggunaanya paranoid.
6. SEDATIF HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama
jalanan
:
Benzodiazepin
:
BK,
Dum,
Lexo,
MG,
Rohyp.
Cara
pemakaian
:
dengan
diminum,
disuntikan,
atau
dimasukan
lewat
anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta
sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan
untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung
dan hati.
8. ALKOHOL :

Merupakan
zat
psikoaktif
yang
sering
digunakan
manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi umbian yang mengahasilkan kadar alkohol
tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran
III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN
Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar
indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan
timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).
# PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi
maupun sosial yang pesat. Ciri ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya,
maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif
dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya :
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA.
Akan tetapi makin banyak faktor faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna
NAPZA.

# GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :


1. Perubahan Fisik :
- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ),
mengantuk, agresif.
Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin,
bahkan meninggal.
Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh,
malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi
keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :
- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung
jawab.
Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
Sering mengurung diri, berlama lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang
lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan
menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan
polisi.
Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh
rahasia.
# PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual
demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing
nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara
bersama sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular
melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering
menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, kesulitan keuangan.
Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :
Merusak disiplin dan motivasi belajar.

Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.


Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi
resah.
Meningkatnya kecelakaan.
# UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk
menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan
NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses
tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.
- penuh kasih sayang
- penanaman disiplin yang baik
- ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam
agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :
1. Upaya terhadap siswa :
Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.
Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari
dari pemakaian NAPZA dan merokok.
Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk
bisa menghentikannya.
Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari hari.
2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :
Razia dengan cara sidak
Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara
pendidik dan anak didik.
Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
Sikap keteladanan guru amat penting
Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA:

1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di
lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga
masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
penyalahguanaan NAPZA.
IV. KESIMPULAN
Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat
mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk,
baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan
menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah
baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan
penaggulangan terhadap NAPZA.
V. SUMBER
Sumber kami dalam menyusun makalah ini adalah :
1.
1. Survey di Internet. (www.anti.or.id).
2. Survey kepada beberapa Narasumber, antara lain :
a. 5 Anggota Polri.
b. 3 Orang Pemakai.
c. 10 Orang bukan Pemakai.
Tempat survey tidak kami tulis dalam makalah ini, karena permintaan dari narasumber.

~ by zainal on June 13, 2007.

Psikotropika
MDMA (metil dioksi metamfetamin): Ekstasi, Fantacy pils, Inex, Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K,
XTC.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya
lebih kuat: shabu, SS, ice,
ZAT ADIKTIF
1. Alkohol.
2. Nikotin.
3. Kafein.
4. Beberapa Zat Desainer.

Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ),
BK, Lexo (lexotan), MG, Rohip, Dum, Megadonn Nipam
Narkotika

1. Ganja atau Cannabis (kanabis) atau


Marijuana/Marihuana.
2. Heroin atau Putaw.
3. Morfin.
4. Kokain.
5. Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu.
6. Codein.
7. Methadone (MTD).
8. LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs.

9. PC.
10. Mescalin.
11. Barbiturat.
12. Demerol atau Petidin atau Pethidina .
13. Dektropoksiven.
14.Hashish

delta-9-tetrahydrocannabinol (THC)
snow, coke, girl, lady dan crack
ptw, black heroin, brown sugar.

Anda mungkin juga menyukai