PENJAS
Disusun Oleh :
T.P 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping
Narkotika ini. Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam
jahiliyah ke alam yang terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita
termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Kliping Narkotika ini saya buat untuk memenuhi tugas ujian praktik mata pelajaran
Pendidikan Jasmani. Kliping ini berisi tentang Narkota dan Dampaknya bagi Kesehatan.
Semoga kliping ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi saya. Saya
menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihakyang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
kliping ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata
atau kalimat, saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Narkotika/ Narkoba
merupakan singkatan dari Narkotika
dan Obat/Bahan berbahaya yang
telah populer beredar dimasyarakat
perkotaan maupun di pedesaan,
termasuk bagi aparat hukum.
Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk
candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga
tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden
Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena
itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU
No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun
bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya
pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas
mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang
dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Bagai dua sisi mata uang, obat dapat bermanfaat dan sekaligus berbahaya bagi
tubuh. Jika obat yang digunakan sesuai dengan aturan, dosis, dan di bawah pengawasan
dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai kesembuhan. Sebaliknya, obat-
obatan dapat menimbulkan bila disalahgunakan dengan mengonsumsinya tanpa
pengawasan dokter dan didasari tujuan yang tidak tepat.
Itulah mengapa, ada sebagian jenis obat-obatan yang hanya dapat dikonsumsi bila
dianjurkan oleh dokter, dan dengan pengawasan ketat. Penyalahgunaan obat-obatan
narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang lainnya, termasuk obat psikedelik, dapat
menimbulkan gangguan pada kesehatan.
JENIS NARKBOA
SABU – SABU
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan
dengan cara dihisap (inhalasi).
• Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
• Menimbulkan semangat
• Merasa waktu berjalan lambat.
• Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
• Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
• Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung
AMFETAMIN / ECTASY
KOKAIN
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat.
Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
C. Cara Pengobatan Narkoba
Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan-
makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari
tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau
dengan penurunan dosis obat pengganti.
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik
memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat
tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu.
Bahaya Narkotika Terhadap Fisik
Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek
samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut
nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka
panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan
gangguan kecemasan.
Kejang hingga kematian
Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau
lebih dikenal sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat
menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik,
kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.
UPAYA PENANGGULANGAN
1. Preventif
- Pendidikan Agama sejak dini
- Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan
kasih sayang.
- Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
- Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
- Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan
dampak negatifnya
2. Tindakkan Hukum
3. Rehabilitasi
- Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit
secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan
dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami
tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.
b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan
Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian
menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara
aparat keamanan ( Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas,
semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide
tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu
segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba
harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan
yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang
dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas
Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para
siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar
dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah-
sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap
para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian
juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang
baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi
para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi
anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang
tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari
upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan
SLTA.
d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap
berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai
tempat transaksi narkoba.
Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat
yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
F. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina
iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu
mengingatkan tentang bahaya narkoba.
https://www.google.com/search?
q=resiko+gangguan+kesehatan+akibat+narkoba&safe=strict&rlz=1C1CHBF_idID865ID865&sxsrf=
ALeKk026jdawHT_3Jm4TJS9yZqQ9Hkanzg:1583220644963&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
2ahUKEwil9JLB5P3nAhWHcn0KHViKAtsQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1348&bih=615#imgrc=A7uNa
Lxeznr99M
https://www.google.com/search?
q=resiko+gangguan+kesehatan+akibat+narkoba&safe=strict&rlz=1C1CHBF_idID865ID865&sxsrf=
ALeKk026jdawHT_3Jm4TJS9yZqQ9Hkanzg:1583220644963&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
2ahUKEwil9JLB5P3nAhWHcn0KHViKAtsQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1348&bih=615#imgrc=A7uNa
Lxeznr99M
https://www.academia.edu/35298147/KLIPING_NARKOBA_NARKOBA