Anda di halaman 1dari 18

KLIPING

PENJAS

Disusun Oleh :

Nama : Berlian Indah Cahyani Permata


Kelas : XII Analis Kesehatan

SMK KESEHATAN GALANG INSAN MANDIRI

T.P 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping
Narkotika ini. Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam
jahiliyah ke alam yang terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita
termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.

Kliping Narkotika ini saya buat untuk memenuhi tugas ujian praktik mata pelajaran
Pendidikan Jasmani. Kliping ini berisi tentang Narkota dan Dampaknya bagi Kesehatan.

Semoga kliping ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi saya. Saya
menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihakyang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
kliping ini.

Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata
atau kalimat, saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Binjai, Maret 2020


Hormat Saya

Berlian Indah Cahyani Permata


NARKOTIKA

Narkotika/ Narkoba
merupakan singkatan dari Narkotika
dan Obat/Bahan berbahaya yang
telah populer beredar dimasyarakat
perkotaan maupun di pedesaan,
termasuk bagi aparat hukum.
Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk
candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga
tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden
Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.

Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen


Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif
lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena
itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU
No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun
bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya
pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas
mental dan perilaku.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang
dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Risiko Gangguan Kesehatan

Bagai dua sisi mata uang, obat dapat bermanfaat dan sekaligus berbahaya bagi
tubuh. Jika obat yang digunakan sesuai dengan aturan, dosis, dan di bawah pengawasan
dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai kesembuhan. Sebaliknya, obat-
obatan dapat menimbulkan bila disalahgunakan dengan mengonsumsinya tanpa
pengawasan dokter dan didasari tujuan yang tidak tepat.

Itulah mengapa, ada sebagian jenis obat-obatan yang hanya dapat dikonsumsi bila
dianjurkan oleh dokter, dan dengan pengawasan ketat. Penyalahgunaan obat-obatan
narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang lainnya, termasuk obat psikedelik, dapat
menimbulkan gangguan pada kesehatan.
JENIS NARKBOA
SABU – SABU
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan
dengan cara dihisap (inhalasi).
• Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
• Menimbulkan semangat
• Merasa waktu berjalan lambat.
• Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
• Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
• Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung

GANJA / MARIJUANA / GELEK


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan
kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
• Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan,
rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.
• Berfantasi.
• Selera makan bertambah.
Putaw / Fentanyl
Putaw tergolong jenis narkotik yg paling cepat menimbulkan
efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari heroin) baik
kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis
(sugesti untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yg
ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan berbahaya
(bisa menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan
kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan tahan lama
meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama
puluhan tahun.
Ciri2 dari sakaw antara lain:
1. tulang2 dan sendi2 terasa sangat ngilu dan meriang
2. sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah2
3. mata dan hidung terus berair
4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. depresi dan sangat mudah marah
6. insomnia
HEROIN

Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni


berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus
otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya
digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
ü Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60
detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian
dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri
untuk menikmatinya.
 Denyut nadi melambat
 Tekanan darah menurun.
 Otot-otot menjadi lemas/relaks.
 Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
 Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
 Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
 Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
 Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
 Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
NGELEM / INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah
menguap yang dihirup.
Contohnya aerosol, aica aibon,
isi korek api gas, cairan untuk
dry cleaning, tinner, uap
bensin.Umumnya digunakan
oleh anak di bawah umur atau
golongan kurang mampu/anak
jalanan. Penggunaan menahun
toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
 Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
 Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
 Bernafas menjadi lambat dan sulit.
 Tidak mampu membuat keputusan.
 Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
 Mual, batuk dan bersin-bersin.
 Kehilangan nafsu makan.
 Halusinasi.
 Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
 Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
 Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot,
gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada
darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan
Jenis-jenis Narkotika/Narkoba

 PIL KOPLO (Hypnotic drugs / pil bk)

Pil bk adalah obat-obatan yg bersifat hipnotik dan sedatif


yg di sering digunakan dokter untuk mengobati pasien yg
menderita insomnia (susah tidur) atau stress berat karena
jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yg dianjurkan akan
membantu membuat si pasien tidur pulas.

Jika pil bk dikonsumsi dalam dosis tinggi maka akan


mengakibatkan si pemakainya menjadi mabuk teler,
dengan ciri2 antara lain:

 bicaranya gak jelas


 emosi menjadi labil sehingga mudah marah dan tersinggung
 menjadi berkepribadian ganda (schizophrenia)
 berani untuk melakukan hal2 yg tidak mungkin dilakukannya ketika masih sadar
 lupa akan kejadian saat mabuk pada saat si pemakai menjadi sadar

 AMFETAMIN / ECTASY

Nama generik/turunan amfetamin


adalah D-pseudo epinefrin yang
pertama kali disintesis pada tahun
1887 dan dipasarkan tahun 1932
sebagai pengurang sumbatan
hidung (dekongestan). Berupa
bubuk warna putih dan keabu-
abuan. Ada 2 jenis amfetamin
yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan
nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding
MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu,
SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan
menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar
dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang
dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

 Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).


 Suhu badan naik/demam.
 Tidak bisa tidur.
 Merasa sangat bergembira (euforia).
 Menimbulkan hasutan (agitasi).
 Banyak bicara (talkativeness).
 Menjadi lebih berani/agresif.
 Kehilangan nafsu makan.
 Mulut kering dan merasa haus.
 Berkeringat.
 Tekanan darah meningkat.
 Mual dan merasa sakit.
 Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
 Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
 Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

 KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni


bentuk asam (kokain
hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa
kristal putih, rasa sedikit pahit
dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang tidak
berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow,
charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan
benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering
disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian
dalam.
 Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
 Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
 Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
 Timbul masalah kulit.
 Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
 Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
 Merokok kokain merusak paru (emfisema).
 Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
 Paranoid.
 Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
 Gangguan penglihatan (snow light).
 Kebingungan (konfusi).
 Bicara seperti menelan (slurred speech).

 OPIAT atau Opium (candu )

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
 Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
 Menimbulkan semangat
 Merasa waktu berjalan lambat.
 Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
 Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
 Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
C. Cara Pengobatan Narkoba

Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan-
makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.

Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari
tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau
dengan penurunan dosis obat pengganti.

Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik
memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat
tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu.
Bahaya Narkotika Terhadap Fisik

 Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum


Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani
hidup sehat dan mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-
obatan tersebut dapat berlangsung dalam jangka panjang.
 Perubahan sel saraf dalam otak
Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu
perubahan pada sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu
komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah konsumsi dihentikan, efek
tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat benar-
benar hilang.
 Dehidrasi
Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi,
serta ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian yang
menyebabkan penggunanya mengalami kejang-kejang, serangan panik,
halusinasi, sakit pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam
jangka panjang dapat merusak otak.
 Bingung dan hilang ingatan

Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat


mengakibatkan efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan,
perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan menurunnya
tingkat kesadaran.

 Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek
samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut
nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka
panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan
gangguan kecemasan.
 Kejang hingga kematian
Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau
lebih dikenal sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat
menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik,
kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.

UPAYA PENANGGULANGAN
1. Preventif
- Pendidikan Agama sejak dini
- Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan
kasih sayang.
- Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
- Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
- Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan
dampak negatifnya

2. Tindakkan Hukum

- Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan


disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris
bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba,
kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no : 22/1997 tentang
Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin
meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali
relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang
mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.

3. Rehabilitasi
- Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit
secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan
dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami
tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.
b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan
Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian
menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara
aparat keamanan ( Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas,
semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide
tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu
segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba
harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan
yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang
dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas
Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para
siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar
dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah-
sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap
para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian
juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang
baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi
para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi
anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang
tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari
upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan
SLTA.

d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap
berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai
tempat transaksi narkoba.
Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat
yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.

e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan


sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba.
Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba,
bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus
diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif
terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari
narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam
kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan
akibat mengkomsumsi narkoba.

F. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina
iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu
mengingatkan tentang bahaya narkoba.

g. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk


memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun,
maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara
orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan
secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah,
aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini,
maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya
anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-
anak harus diefektifkan dan dibudayakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=resiko+gangguan+kesehatan+akibat+narkoba&safe=strict&rlz=1C1CHBF_idID865ID865&sxsrf=
ALeKk026jdawHT_3Jm4TJS9yZqQ9Hkanzg:1583220644963&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
2ahUKEwil9JLB5P3nAhWHcn0KHViKAtsQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1348&bih=615#imgrc=A7uNa
Lxeznr99M

https://www.google.com/search?
q=resiko+gangguan+kesehatan+akibat+narkoba&safe=strict&rlz=1C1CHBF_idID865ID865&sxsrf=
ALeKk026jdawHT_3Jm4TJS9yZqQ9Hkanzg:1583220644963&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
2ahUKEwil9JLB5P3nAhWHcn0KHViKAtsQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1348&bih=615#imgrc=A7uNa
Lxeznr99M

https://www.academia.edu/35298147/KLIPING_NARKOBA_NARKOBA

Anda mungkin juga menyukai