BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua
istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yaitu
kecanduan (adiksi).
Menurut Ghoodse (2002), Narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat
kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka terjadi satu atau lebih perubahan
fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh,
sehingga bila zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara
fisik dan psikis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
3
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan
Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada
susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan
perilaku.[2]
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).[3]
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin,
termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain. Sedangkan jenis Psikotropika yang
sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon,
rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut
(solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20
tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung
menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit,
ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
Kebingungan (konfusi)
Berkeringat
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.Jika
sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau
singkat
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang
dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan
khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
6. Ekstasi
Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan sebagai Methydioxy Methampetamin dengan
nama populemya MDMA. Ekstasi obat sintesis yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS
MERK di Jerman pada tahun 1914. Pada waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya
tahan prajurit di Amerika digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.
7. Sabu-sabu
7
Shabu-shabu merupakan komoditas baru yang sedang laris. Zat ini mempunyai nama
kimia Methamfetamine yang mempunyai kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama
tergolong dalam zat psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Segmentasi pasar dan shabu-shabu adalah para eksekutif, professional dan kaum
selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dan ujung-ujung saraf ke
bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan penghentian termasuk persaan kesal, tertekan,
tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan.
Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi
ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang
brutal.
8. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka,
coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup
yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca
dan benda.
9. AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis
pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan).
Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja
lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama
lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal
dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau
dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang
dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan pelajar dewasa ini kian
meningkat, Maraknya penyimpangan perilaku pelajar tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pelajar adalah generasi penerus
bangsa yang diharapkan akan membangun bangsa,semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat
adiktif penghancur syaraf. Sehingga tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, pelajar sebagai
generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang yang sangat
membahayakan generasi bangsa khususnya para pelajar dan mempunyai zat adiktif yang dapat
mengalami ketergantungan terhadap obat-obat tersebut.
Dampak negative atau bahaya dalam penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau usia pelajar
adalah Sebagai berikut :
Narkoba dikalangan pelajar sudah tidak asing lagi dan sudah menjadi trend dimasa
modern ini, semakin bebas dalam hal pergaulan, narkoba bagaikan tempat untuk bersenang-
senang dan bersuka ria. dalam penulisan makalah ini, penulis akan memberikan beberapa
penyebab, alasan dan faktor mengapa pelajar gunakan narkoba yaitu sebagai berikut :
a. Beberapa alasan yang menjadi penyebab mengapa remaja mulai menggunakan narkoba :
Itulah beberapa penyebab, alasan dan factor mengapa pelajar gunakan narkoba yang telah
kami dapatkan dari perolehan data-data atau buku-buku dan media massa yang berkaitan dengan
pembahasan makalah ini, agar dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis agar kita semua
dapat mengenali diri sehingga kita dapat menghindari yang namanya narkoba.
13
2012, yakni 125 perkara. Di tahun 2012 ada 299 perkara pidana khusus dan 933 pidana
umum.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua,
harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak
kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita,
dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk membangun generasi yang cerdas dan
tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
Adapun cara untuk menghindarkan diri dari bahayanya narkoba antara lain :
Komitmen Komitmen merupakan cara paling ampuh dalam mencegah pengaruh dari
teman untuk mengkonsumsi narkoba. Selama kita berkomitmen untuk tidak
menggunakan narkoba insya Allah kita akan terhindar dari yang namanya Narkoba.
Katakanlah “tidak” Bila kita diajak oleh teman untuk mengkonsumsi Narkoba maka
katakanlah “tidak” dan kalau masih memaksa katakan “Saya masih sayang sama tubuh
saya” dan bila teman anda memang berwatak keras/pemaksa, maka pergilah darinya dan
jangan temui dia untuk sementara waktu
15
Pandai-pandailah memilih teman Why? Karena kalau kita salah memilih teman maka
prosentase teman yang akan mempengaruhi kita akan semakin besar. Bertemanlah
dengan teman yang dapat dipercaya. Karena teman yang dapat dipercaya tidak akan
menjerumuskan kita ke dalam dunia Narkoba.
Motivasi dari teman sebaya Teman yang baik adalah teman yang mau memberi motivasi
kepada kita. Dengan motivasi dari teman kita, kita akan merasa nyaman untuk bergaul
dan tentunya akan terhindar dari bahaya narkoba.
Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih
banyak dari pada emosi.
Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila
tak mampu konsultasi pada ahli. Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub
olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah
dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres
bersama nonton bersama keluarga.
Selalu berusaha menjadi pribdi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah
figure/sosok yang diteladani.
Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan agar
semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling
menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal bersama "sahabat".
Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi
pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal,
lever dan sebagainya.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh
dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan
penurunan dosis obat pengganti. Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah
negatif), tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu
dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang
pecandu.
Dan Rehabilitasi, Setelah menjalani proses detoksifikasi dengan tuntas ( tes urin sudah
negative), mungkin tubuh secara fisik memang sudah tidak ketagihan lagi, namun secara psikis
ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan
perasaan sang pecandu. Dengan demikian sangat rentan dan sangat besar kemungkinan kembali
mencandu dan terjerumus lagi. Oleh sebab itu, setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi
lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkan
mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Setelah penjelasan cara pengobatan narkoba diatas maka penulis juga akan memberikan
beberapa tips untuk mengatasi kecanduan narkoba sebagai berikut :
1. Upayakan mandi menggunakan air hangat,gunanya agar pasien tidak beku peredaran
darahnya karena pemakai bila sudah sakau (bahasa keren over dosis) maka aliran
darah mudah membeku pasien akan mudah sekali kedinginan.
3. meminum susu steril banyak tersedia di supermarket sbgi contoh susu bear brand atau
susu sapi asli dari peternak,gunanya untuk melawan atau sebagai anti toksin racun
narkoba,dan berpungsi pula sebagai pembersih racun,bila pasien semakin banyak
minum susu steril maka semakin baik,pasien tidak akan bisa mengkonsumsi narkoba
lagi karena akan mengalami penolakan dari tubuhnya.
7. Ajaklah pasien berolahraga ini yg juga tidakalah pentingnya dan sangat pentingsekali.
apapun jika kita mau berubah dan mau kembali menjadi orang yg berguna bagi orang
lain, dan yakinkan pasien dan keluarganya bahwa pengguna narkoba itu dapat
disembuhkan.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang
bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk dan dapat menghancurkan
Antioksidan pada tubuh sehingga tubuh rentan terkena Virus. Dan narkoba adalah sumber dari
tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum, menimbulkan dampak
negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikolog.
3.2 Saran
Untuk mencegah narkoba agar dikalangan pelajar tidak akan terjadi lagi, Sebaiknya
sekolah mengadakan seminar atau penyuluhan mengenai “Bahaya Narkoba”, agar siswa/siswi
dapat mengerti apa itu narkoba dan akibat yang ditimbulkan narkoba. Danuntuk orangtua, orang
tua harus lebih perhatian terhadap anak dan memberikan nasehat yang dapat memotivasi anak
agar dapat menomor satukan prestasi dan menghindari diri dari narkoba dan harus mengetahui
apa yang dilakukan anak diluar rumah.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/artikel-artikel/artikel-kesehatan/penyalahgunaan-
narkoba-di-kalangan-remaja/
http://news.liputan6.com/read/2120278/bnn-kalangan-pelajar-pengguna-narkoba-tertinggi-pada-
2013
http://news.okezone.com/read/2015/01/08/337/1089698/penyalahgunaan-narkoba-di-kalangan-
pelajar-tertinggi-di-jakarta