Anda di halaman 1dari 26

KERSAMA EKONOMI INTERNASIONAL

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
Ekonomi

DISUSUN OLEH :
Arsyati Syarifudin
Astria Vio
Bimo Eko Saputro
Okky Pratama Putra
Khatami Ritonga

SMAN 10 Tangerang Selatan


Tahun ajaran 2018/2019
Jalan Tegal Rotan Raya Sektor 9 Bintaro, Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15413

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Kerja Sama Ekonomi
Internasional” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritk serta saran dari pembaca untuk makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-sebesarnya.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Kerja Sama
Ekonomi Internasional.

Tangerang Selatan, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional ....................................................3
B. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional...........................................................3
C. Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional.........................................................5
D. Bentuk – Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional...........................................7
E. Lembaga – Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional...................................9
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu negara haruslah melakukan kerja sama dengan negara lain dalam
mengatasi permasalahan ekonomi dalam negara tersebut. Adapun yang dimaksud
dengan kerja sama ekonomi internasional secara garis besarnya adalah kerja sama
yang dilakukan oleh pelaku ekonomi lintas negara, baik dua negara atau lebih.
Tujuan kerja sama ekonomi internasional antara lain ialah menciptakan
perdagangan antar negara, meningkatkan kualitas hidup bangsa bangsa didunia,
mencukupi kebutuhan dalam negeri dan lain sebagainya.
Manfaat yang akan didapat dalam melakukan kerja sama ekonomi internasional
adalah memperluas lapangan kerja, memperluas pasar bagi barang hasil produksi,
mempererat persahabatan antar negara, mempercepat pertumbuhan ekonomi negara –
negara yang bekerja sama, dan lain sebagainya.
Adapun bentuk – bentuk yang terdapat dalam kerja sama ekonomi
internasional meliputi kerja sama bilateral, kerja sama regional, dan kerja sama
multilateral.
Yang termasuk kedalam lembaga – lembaga kerja sama ekonomi internasional
adalah ASEAN, OPEC, Bank Dunia, IMF, ADB, IDB, APEC, GAAT/WTO, Uni
Eropa, UNDP, G-8, G-20,
Kerja sama ekonomi internasional memiliki suatu bentuk perjanjian yaitu
NAFTA, ASEAN Free Trade Area

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kerjasama ekonomi internasional ?


2. Apakah tujuan dilakukannya kerja sama ekonomi internasional ?
3. Apakah manfaat yang didapatkan dari kerjasama ekonomi internasional ?
4. Apasaja bentuk dari kerja sama ekonomi internasional ?
5. Apa saja lembaga – lembaga yang ada dalam kerja sama ekonomi internasional ?
6. Apa saja bentuk perjanjian yang ada dalam kerja sama ekonomi internasional. ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi kerja sama ekonomi internasional.


2. Untuk mengetahui tujuan kerja sama dilakukannya ekonomi internasional.
3. Untuk mengetahui manfaat dari kerja sama ekonomi internasional.
4. Untuk mengetahui bentuk yang terdapat pada kerja sama ekonomi internasional.
5. Untuk mengetahui lembaga – lembaga yang ada dalam kerja sama ekonomi
internasional.
6. Untuk mengetahui yang termasuk dalam bentuk perjanjian kerja sama ekonomi
internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional


Kerja sama ekonomi internasionala adalah kerja sama yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi antar negara baik itu pemerintah maupun swasta, dalam melakukan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi). Dengan kata lain kerja sama
ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomiyang dilakukan
oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya
melibatkan dua negara atau lebih dan memiliki hubungan yang saling menuntungkan.
Dengan adanya kerja sama ekonomi internasional dapat menciptakan iklim
kerjasama ekonomi antar negara, dengan begitu dapat mempercepat adanya
pertumbuhan dan kestabilan ekonomi dalam suatu negara. Contoh dari kerjasama ini
dapat di lihat pada kerjasama antara negara maju dengan negara berkembang. Negara
maju mendapat semua bahan baku produksinya dari negara berkembang sedangkan
negara berkembang mendapat peralatan, teknologi, serta modal dari negara maju.

B. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional


Seiring dengan globalisasi ekonomi yang semakin terbuka dan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat, kerja sama ekonomi
menjadi kebutuhan bagi setiap negara, terlebih tidak semua negara dapat memproduksi
sendiri barang dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduknya dan tidak dapat
mengolah sendiri sumber daya yang ada di negaranya sehingga diperlukan kerja sama
ekonomi yang saling menguatkan. Adapun tujuan dilakukannya kegiatan kerja sama
ekonomi internasional adalah sebagai berikut,
1. Memperluas pemasaran produk lokal
Tujuan kerjasama ekonomi antar negara yang pertama adalah
memperluas permasaran produk lokal. Kegiatan ekonomi tidak hanya terpusat
disuatu daerah atau dalam batas suatu wilayah tertentu saja. Jalinan
kerjasamaekonomi antarnegara membantu produsen lokal agar dapat
menjangkau pemasaran yang semakin luas. Dengan memasarkan hasil produksi
dalam negeri hingga ke Negara lain membuat daya beli produk tersebut
semakin meningkat.

3
2. Mencukupi permintaan dalam negeri
Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dalam negeri,
permintaan akan suatu barang juga menjadi bertambah. Namun permintaan
akan barang tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya jumlah produksi
dalam negeri. Tidak mencukupi produksi barang dalam negeri bisa disebabkan
oleh beberapa hal seperti sumber daya alam yang terbatas, sumber daya
manusia dan teknologi yang juga tidak memadai. Bila keterbatasan akan suatu
barang tidak diatas maka akan terjadi kelangkaan
Untuk menyiasati permintaan akan suatu barang yang terbatas,
pemerintah harus mendatang barang dari luar negeri atau impor. Sebagai
contoh pemerintah menimpor kendaraan bermotor dan alat elektronik dari
Jepang, China, dan negara lain yang memiliki teknologi canggih untuk
memproduksi suatu barang. Akan tetapi, Jepang dan negara lainnya
memerlukan bahan baku alam yang ternyata tidak dihasilkan di negaranya.
Sehingga, mereka mengimpor bahan baku dari negara lain seperti Indonesia.
Sebaliknya, negara kita membutuhkan produk dengan teknologi canggih
tersebut meski namun masih belum sepenuhnya mampu memproduksi sendiri.
Maka dari itu, untuk memenuhi permintaan tersebut, pemerintah mengimpor
produk tersebut dari Jepang dan juga negara lain.
3. Meningkatkan produksi dalam negeri
Kegiatan espor impor secara langsung mendorong produsen untuk
memproduksi lebih banyak barang untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri
serta kebutuhan ekspor. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi lintas negara
mendorong produsen untuk mengembangkan teknologi untuk meningkatkan
produksi. Dengan demikian, kegiatan perekonomian akan menjadi lebih
produktif.
4. Meningkatkan taraf hidup
Kegiatan ekonomi antar negara secara langsung juga mendorong
masayarakat untuk selalu inovatif dengan mengembangkan usaha maupun
industry. Kegiatan ini mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar serta mengurangi jumlah pengangguran. Memberikan
lapangan kerja juga memerikan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan
penghasilan. Selain lapangan kerja bagi masyarakat, kebutuhan masayarakat

4
akan suatu barang atau jasa juga terpenuhi dengan adanya kegiatan kerjasama
ekonomi. Sebagai contoh kerjasama ekonomi antara Indoesia dengan Jepang,
yaitu Indonesia mengimpor gas LNG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Jepang. Sedangkan Indonesia juga mengimpor barang elektronik dari Jepang
untuk memuhi kebutuhan dalam negeri.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri
Dengan meningkatnya produksi dalam negeri, secara tidak langsung juga
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kerjasamaantar negara
memungkinkan masuknya investasi sehingga membuat roda perekonomian
juga tumbuh semakin cepat. Kegiatan ekonomi antar negara juga memberikan
dampak yang besar bagi usaha kecil dan UKM yang membuat mereka bisa
memasarkan produk mereka hingga ke pasar luar negeri. Pertumbuhan
ekonomi yang signifikan dan baik membuat negara bisa memberikan lapangan
kerja sehingga mengurani angka pengangguran. Dengan berkurangnya
pengangguran, kesejahteraan rakyat juga semakin meningkat.
6. Mengurangi keterbelakangan ekonomi dalam negeri
Setiap negara jelas mempunyai pertumbuhan ekonomi yang berbeda-
beda. Hal ini yang membuat negara digolongkan menjadi negara maju seperti
negara-negara di Amerika dan Eropa dan negara berkembang seperti beberapa
negara Asia dan Afrika. Dengan adanya kerjasamaekonomi antar negara, suatu
negara bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan perekonomian
agar maju dan setara dengan negara lain.
7. Mendukung perdamaian dan ketertiban dunia
Menjalin kerjasama ekonomi antar negara juga secara tidak langsung
mempererat persahabatan dan hubungan bilateral antar keduanya. Kegiatan
ekspor impor antar negara juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kesejahteraan didalam negara tersebut. Selain itu, hubungan diplomatic yang
tercipta antar negara juga mendukung perdamaian dan ketertiban dunia.
8. Meningkatkan devisa negara
Selaras dengan meningkatnya produksi dalam negeri, kerjasamaekonomi
antar negara juga mendorong pertumbuhan ekspor. Meningkatnya ekspor juga
memberikan masukan devisa untuk negara. Semakin banyak devisa yang
masuk maka negara juga akan mendapatkan banyak keuntungan. Kegiatan

5
kerjasama negara tidak terbatas hanya untuk pengadaan beberapa barang saja,
bisa juga dalam hal penerimaan dan penyelenggara jasa, modal, dan lain
sebagainya.
9. Mempererat hubungan antar negara
Tujuan kerjasama ekonomi antar negara yang terakhir adalah mempererat
hubungan antar negara. Kegiatan ekonomi antar negara juga memberikan efek
positif terhadap persahabatan antar negara. Misalnya kerjasamaekonomi yang
dilakukan negara-negara di Asia Tenggara juga membuat hubungan antar
anggota ASEAN semakin erat. Selain itu semakin banyak kerjasama yang
terjalin antar negara selain bidang ekonomi.

C. Manfaat Kerja Sama Internasional


Kesepakatan yang dibuat oleh negara – negara di dunia tentang globalisasi
mendorong negara – negara mendorong negara negara di dunia membuka jalan lebar-
lebar untuk terjadinya kerjasama dalam segala bidang. Salah satunya adalah kerja
sama dalam bidang ekonomi, yaitu kerja sama antar negara dalam memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Tujuan dalam kerjasama terseut yaitu untuk
memperoleh keuntungan baik keuntungan material berupa produk barang maupun
keuntungan non material berupa jasa-jasa. Dan beberapa hal yang termasuk kedalam
manfaat kerja sama ekonomi internasional sebagai berikut,
1. Meningkatkan Pendapatan Negara
Tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi salah satu contoh manfaat
kerjasama ekonomi antar negara. TKI yang bekerja di luar negeri
akan mendapatkan gaji dengan mata uang di negara tersebut, ketika mereka
mengalihkan dana asing tersebut ke Indonesia, terjadi transaksi pembelian
rupiah dan inilah yang memberikan pemasukan pada negara. Bayangkan
berapa juta TKI diluar negeri yang melakukan transaksi seperti ini setiap
bulannya, tentu hal ini sangat positif bagi kas negara, meningkatkan
pendapatan negara.
Selain TKI, kegiatan ekspor juga peran penting, Indonesia negara yang
kaya akan hasil buminya menjadi negara pemasok sumber-sumber bahan baku
bagi negara-negara yang memiliki keterbatasan alam sumber daya alam, seperti
Amerika dan China. Kedua contoh tersebut berperan penting dalam

6
meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk devisa. Devisa yang terus
bertambah akan bermanfaat bagai percepatan pembangunan, pembayaran utang
luar negeri, dan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
2. Menjaga Kestabilan Harga dalam Negeri
Jika produksi lebih sedikit dari permintaan tentu akan terjadi kenaikan
harga. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya penyeimbang antara permintaan
dan keterbatasan produk yaitu dengan memperbanyak jumlah produksi
tentunya dengan solusi terbaik adalah dengan menambah kuota impor yang
disesuaikan dengan permintaan masyarakat. Nah, karena itu Indonesia pernah
melakukan impor daging sapi, beras, garam. Tujuannya adalah untuk
memenuhi permintaan dalam negeri, ketersediaan barang akan menjaga harga
relatif stabil dan murah.
3. Memperluas Ketersedian Lapangan Kerja
Kerjasama ekonomi internasional akan membuka pasar ekspor.
Permintaan ekspor yang terus bertambah maka akan menciptakan lapangan
kerja baru. Ketersediaan lapangan kerja akan meningkat seiring dengan
tingginya permintaan ekpor, karena salah satu faktor yang menentukan tingkat
kelancaran produksi yang terus meningkat adalah sangat bergantung pada
adanya jumlah tenaga kerja yang cukup disamping kebutuhan akan
ketersediaan barang baku.
Cotohnya pengusaha asing berinvestasi di Indonesia, maka mulailah
mereka mendirikan pabrik-pabrik industri, pasti mereka membutuhkan tenaga
lokal untuk memperkecil pengeluaran perusahaan. Peluang inilah yang akan
membuka banyaknya ketersediaan lapangan kerja seiring bertambahnya
investor yang masuk ke Indonesia.
4. Mempercepat Pembangunan Nasional
Salah satu langkah yang digunakan Indonesia untuk mempercepat
pembangunan nasional adalah dengan meminjam dana dari Bank Dunia.
Dengan pinjaman tersebut Indonesia dapat membuka banyak pelabuhan baru,
bandara baru, dan tol laut antar pulau. Hal ini ditujukanuntuk mempercepat
proses distribusi dan mempermudah jangkauan, sehingga semua masyarakat
bisa merasakan pemerataan pembangunan nasional.
5. Alih Teknologi

7
Dunia saat berkembang dengan begitu cepat. Semua itu hanya bisa
dicapai dengan bantuan teknologi. Dengan masuknya teknologi ke negara kita,
maka kesempatan bagi kita untuk mempelajari dan menguasai teknologi
tersebut, terlebih jika kita bisa mengembangkan lebih jauh dan menciptakan
yang lebih canggih lagi. Kondisi ini akan menciptakan para ahli di bidang
teknologi.

D. Bentuk – Bentuk Kerja Sama Internasional


Kerja sama internasional dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut.
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerjasma ekonomi yang dilakukan oleh dua
negara. Bilateral sendiri berasal dari kata “bi” yang artinya dua, sehingga dapat
dikatakan bahwa bilateral merupakan kerjasama antara dua negara. Asal negara
anggota dalam kerjasama bilateral ini tidak dikhususkan. Hal ini karena
kerjasama bilateral sifatnya jauh lebih pribadi daripada kerjasama lainnya,
karena hanya melibatkan dua negara. Ada banyak sekali kerjasama bilateral
yang tersebar di seluruh dunia, dan masing- masing kerjasama tersebut
memiliki tujuan dan maksudnya sendiri berdasarkan kepentingan negara yang
melakukan kerjasama tersebut.

 Contoh Kerjasama Bilateral


a. Kerjasama Indonesia – Australia
Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian
Peternakan di Ciawi - Bogor.  Kerjasama di bidang pertanian antara Indonesia
dan Australia diwadahi dalam suatu Working Group yaitu WGAFC.  Pada
pelaksanaan Sidang WGAFC XI di Melbourne, Ketua WGAFC Australia
dipimpin Dr. Paul Morris, Executive Manager of Market Access and
Biosecurity-AFFA, sedangkan Ketua WGAFC XI Indonesia adalah Dr. Delima
Hasri Azahari.
b. Indonesia – Suriname 
Pada bulan Juli 1991 telah berkunjung rombongan Menteri Sosial,
Tenaga Kerja dan Perumahan Rakyat Suriname kepada Menteri Pertanian RI,
pokok pembicaraan mengenai kemungkinan diadakan kerjasama 2 negara di

8
bidang pertanian. Pada kesempatan tersebut Bapak Menteri Pertanian RI
memberikan bibit bawang putih varietas Tawang Mangu Baru dan bawang
merah varietas Bima Tegal dengan berat masing-masing 5,5 kg untuk dicoba di
Suriname. 
c. Indonesia – Gambia  
Dalam rangka kerjasama Selatan-selatan, Indonesia sejak
dinyatakan sebagai negara yang berhasil dalam berswasembada pangan pada
awal tahun 1982, telah memberikan bantuan pertanian kepada 28 negara yang
sedang berkembang diantaranya 15 negara di Afrika termasuk Gambia untuk
membantu meningkatkan sektor pertanian rakyat antara lain dengan mengirim
para petani dan pejabat negara-negara Afrika tersebut untuk dilatih di
Indonesia. 
d. Indonesia – Tanzania 
Tanzania telah aktif turut serta dalam program KTNB yang dise-
lenggarakan Indonesia sejak tahun 1982. Sampai dengan program tahun
1995/1996 sudah tercatat 177 warga negara Tanzania yang mengikuti program
KTNB.  Program magang bagi petani Tanzania sejak tahun 1990 - 1998
sebanyak 4 angkatan (28 orang petani dan 5 penyuluh peranian) ; Program
pelatihan bagi pejabat pertanian Tanzania pada tahun 1995 sebanyak 2 orang
(1 orang untuk Program Field Workshop on Agriculture Extension dan 1 orang
untuk Rice Production Technique Course).
e. Indonesia – Madagaskar 
Kerjasama dengan Pemerintah Madagaskar di bidang petanian belum
terlaksana secara kontinyu, tetapi berdasarkan permintaan Pemerintah
Madagaskar Pemerintah Indonesia telah 2 kali mengirimkan tenaga ahli
Pertanian melalui Pola kerjasama Tripartit Indonesia – Jepang (JICA) –
Madagaskar. Tahun 2002 – 2003 2 (dua) orang tenaga ahli pertanian dan
tahun 2004 – 2005 2 (dua) orang tenaga ahli pertanian Indonesia yaitu di
bidang Rice Cultivation dan Agriculture Machinary yang ditempatkan di
daerah Ambatondrazaka.  Madagaskar sangat membutuhkan bantuan
Indonesia terutama di bidang pertanian dan mengharapkan keahlian dan
kemajuan pertanian di Indonesia dapat ditransfer ke Madagaskar, 
Madagaskar juga mengharapkan Indonesia untuk dapat mempertimbangkan

9
kembali membeli cengkeh Madagaskar  dan Madagaskar akan menawarkan
harga khusus.  

Tujuan Kerjasama Bilateral


Ada banyak sekali tujuan kerjasama bilateral, dan tujuan tersebut
disesuaikan dengan kepentingan kedua negara yang menjalin kerjasama.
Adapun secara umum tujuan dari kerjasama bilateral adalah memajukan kedua
negara yang menjalin kerjasama. Namun tujuan tersebut bisa dijabarkan
kembali ke dalam uraian yang lebih rinci. Adapun beberapa tujuan dari
kerjasama bilateral antara lain sebagai berikut:
a. Untuk memasarkan produk suatu negara ke negara lainnya
b. Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara
sendiri tidak memproduksinya
c. Untuk memperoleh investor untuk kemajuan perekonomian suatu negara
d. Untuk memperoleh ilmu teknik militer yang lebih maju
e. Untuk menjalin persahabatan dengan negara lain (mempererat hubungan
dengan negara lain)

2. Kerja Sama Regional


Kerja sama regional adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
negara-negara yang berada dalan suatu kawasan tertentu, contohnya negara-
negara Asia Tenggara saling bekerja sama dalam wadah organisasi ASEAN
(Association of South East Asian Nation), negara-negara eropa saling bekerja
sama dalam Uni Eropa, LAFTA (Latin America Free Trade Association) yaitu
bentuk kerja sama negara-negara latin dalam bidang perdagangan, ECOWAS
(Economic Community of West African States).
 Tujuan Kerjasama Regional
Ada banyak sekali tujuan kerjasama regional, dan tujuan tersebut
disesuaikan dengan kepentingan masing- masing wilayah. Adapun secara
umum tujuan dari kerjasama regional adalah memajukan negara- negara
anggotanya, yakni negara yang berada di suatu wilayah. Namun tujuan tersebut

10
bisa dijabarkan kembali ke dalam uraian yang lebih rinci. Adapun beberapa
tujuan dari kerjasama regional antara lain sebagai berikut:
a. Untuk memasarkan produk negara- negara anggota
b. Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara
sendiri tidak memproduksinya
c. Untuk meningkatkan stabilitas kawasan dan meningkatkan hubungan
ekonomi di antara negara- negara anggota
d. Untuk menjalin persahabatan dengan negara- negara tetangga.

3. Kerja Sama Multilateral


Kerja sama multilateral adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
banyak negara (lebih dari 2 negara), contohnya APEC (Asia Pacific Economic
Cooperation) atau forum kerja sama ekonomi untuk negarra-megara yang
berada di kawasan Asia dan Pasifik., ASEM (Asian Europian Meeting), yaitu
kerja sama antar kawasan Asia dan Eropa.
 Tujuan Kerjasama Multilateral
Ada banyak sekali tujuan kerjasama multilateral, dan tujuan tersebut
disesuaikan dengan kepentingan masing- masing organisasi. Adapun secara
umum tujuan dari kerjasama multilateral adalah memajukan negara- negara
anggotanya, dan bukan negara yang berada di suatu wilayah tertentu. Namun
tujuan tersebut bisa dijabarkan kembali ke dalam uraian yang lebih rinci.
Adapun beberapa tujuan dari kerjasama multilateral antara lain sebagai berikut:
a. Untuk memasarkan produk negara- negara anggota
b. Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara
sendiri tidak memproduksinya
c. Untuk memperoleh jaminan sosial ketika suatu saat negara mengalami
kesulitan
d. Sebagai sarana penanaman modal atau investasi dan peminjaman modal
e. Untuk menjalin persahabatan dengan negara- negara anggota

E. Lembaga – Lembaga Kerja Sama Internasional

1. WTO (World Trade Organization)

11
WTO merupakan badan atau organisasi perdagangan dunia yang
mengawasi segala bentuk aktivitas perdagangan di dunia internasional. WTO
ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1995 sebagai ganti dari GATT. WTO
merupakan salah satu subjek hukum dan status resmi bagi para anggotanya,
dengan itulah mereka bisa melakukan perdagangan dengan skala
internasional. Maksud dan tujuan didirikannya badan atau organisasi WTO
adalah untuk menciptakan kesejahteraan bagi para anggotanya melalui
perdagangan internasional yang lebih bebas. WTO memiliki beberapa fungsi,
antara
Menyetujui segala bentuk perputaran barang dan jasa baik dalam
lingkup kerjasama multilateral dan plurilateral, serta bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan komitmen akses yang ada di pasar baik di bidang
tarif dan non tarif.
Mengawasi segala praktek perdagangan internasional secara regional dan
meninjau kebijaksanaan perdagangan negara atau anggotanya melalui
prosedur notifikasi.
Sebagai forum tempat penyelesaian berbagai macam jenis sengketa dan
menyediakan mekanisme konsiliasi dengan tujuan untuk mengatasi sengketa
perdagangan yang timbul. Menyediakan berbagai macam bantuan teknis yang
dibutuhkan oleh para anggotanya, termasuk bagi negara yang sedang
berkembang. Mengurangi segala bentuk hambatan perdagangan dunia dengan
melakukan program perundingan pertukaran profesi di bidang perdagangan
secara terus-menerus.

2. AFTA (ASEAN Free Trade Area)


AFTA adalah salah satu jenis organisasi perdagangan internasional,
namun tidak seluas WTO cakupannya. Jika WTO mencakup seluruh dunia,
namun dalam AFTA anggotanya dikhususkan bagi negara-negara yang ada di
kawasan Asia Tenggara, yakni Indonesia, Vietnam, Myanmar, Singapura,
Malaysia, Thailand, Kambodja, Brunei Darussalam, Laos dan Thailand.
Organisasi ini dibentuk pada KTT ke IV di Singapura tahun 1992. AFTA
memiliki dua tujuan utama yakni

12
Untuk meningkatkan daya saing ekonomi terutama dalam bidang
perdagangan dalam upaya untuk menjadikan ASEAN sebagai basis produksi
pasar dunia.
Untuk meningktkan perdagangan antar negara ASEAN dan dunia serta
menarik para investor asing untuk menanmkan modalnya di kawasan
ASEAN.
Akhir-akhir ini AFTA mengalami berbagai perkembangan salah satunya
adalah adanya sebuah kesepakatan bersama untuk menghapuskan atau
meniadakan biaya bea masuk impor barang. Adapun produk itu termasuk ke
dalam produk General Exception. Produk yang dimaksud meliputi produk-
produk yang secara permanen tidak perlu dimasukkan ke dalam CEPT AFTA
dengan berbagai alasan yakni faktor keamanan, kesehatan bagi segala
makhluk hidup serta untuk melestarikan berbagai macam objek-objek
arkeologi dan budaya.

3. APEC
APEC merupakan salah satu organisasi yang berfokus pada kerjasama
ekonomi di Asia Pasifik yang didirikan pada tahun 1989. Berbeda dengan
organisasi perdagangan lain seperti WTO dan AFTA yang mengharuskan
adanya sebuah perjanjian atau kesepakatan, namun dalam APEC yang
ditekankan adalah komitmen dan sukarela dari para anggotanya. Keberadaan
APEC bertujuan untuk menguatkan atau mengukuhkan pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi serta mempererat komunikasi dan interaksi negara-
negara di Asia Pasifik. Selain itu APEC bisa juga disebut sebagai forum utama
guna memfasilitasi kegiatan atau aktivitas perekonomian yang dilakukan
dalam upaya pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di
kawasan Asia Pasifik. Pada dasarnya APEC merupakan salah satu organisasi
perdagangan di kawasan Asia Pasifik guna untuk menjamin kemajuan dan
perkembangan ekonomi guna meningkatkan daya saing ekonomi dengan
negara di kawasan lain.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat,
Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong,

13
Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia,
Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di
kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi. Badan-
badan yang mengatur APEC adalah :
a. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
b. SOM : Senator Official Meeting
c. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
d. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
e. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC
di Bogor, Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala
negara/pemerintahan anggota APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan
Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara anggota APEC telah
mencanangkan liberalisasi perekonomian (perdagangan tanpa hambatan) yang
akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang
dan tahun 2010 untuk negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara
tujuan ekspor produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.

4. OPEC
Selanjutnya kita akan membahas mengenai OPEC yang merupakan
salah satu jenis organisasi perdagangan dunia yang berfokus pada ekspor
minyak. Perlu anda ketahui bahwasannya OPEC berdiri atas inisiatif atau
prakarsa dari lima negara produsen minyak terbesar di dunia yakni Irak, Iran,
Kuwait, Arab, dan Venezuela tepatnya pada tanggal 14 September 1960
bertempat di Baghdad Irak. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962. Saat
itu kantor pusat dari OPEC terletak di Wina Austria. OPEC memiliki beberapa
tujuan antara lain :
Menyatukan kebijakan terhadap keberadaan minyak serta perdagangan
minyak, agar terjadi kesinambungan dan sinergi antar pihak sehingga potensi
minyak bisa dikembangkan dan menjadi alat pertumbuhan ekonomi bagi

14
negara-negara yang bersangkutan. Memenuhi segala bentuk kebutuhan minyak
bumi. Dimana hal ini menjadi tanggung jawab penuh yang hrus diemban oleh
negara-negara yang terkait. Dimana mereka harus berupaya untuk selalu
memnuhi kebutuhan akan minyak.
Menjaga stabilitas harga minyak dunia. Harga menjadi salah satu aspek
penting dimana akan memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan rakyat.
Ketika harga minyak tinggi maka banyak manusia yang akan berkeluh kesah,
begitu juga ketika harga minyak murah para produksi juga akan merugi. Untuk
itulah keberadaan OPEC ini diharapkan mampu menstabilkan harga dan
menjaga harga minyak agar semua pihak diuntungkan.
Menerapkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk melindungi
negara-negara anggota. Sebagai sebuah organisasi tentunya harus melindungi
dan menjamin kenyamanan bagi para anggotanya. Suatu organsisai pasti akan
membantu anggotanya ketika mendapatkan sebuah masalah. Pada dasarnya
tugas OPEC adalah menjaga dan mempertahankan penawaran serta permintaan
minyak di pasaran. Dengan menerapkan berbagai kebijakan yang ada seperti
menentukan batas maksimal permintaan minyak dan lain sebagainya. Misalkan
ketika terjadi kenaikan harga atau ada salah satu negara anggota yang kurang
maksimal dalam memperoduksi, maka anggota lain diharapkan secara sukarela
untuk meningkatkan produksi minyaknya. Dengan begitu keberadaan dan
harga minyak akan tetap stabil.

5. OECD
OECD merupakan singkatan dari Organization for Economic
Cooperation dab Development. Sesuai dengan namnya OECD merupakan
salah satu organisasi yang bergerak dan menaungi segala bentuk upaya atau
kegiatan yang bertujuan untuk kerjasama dan pegembangan perekonomian.
OECD berdiri pada tahun 1948 dan dipimpin oleh seorang tokoh yang
bernama Robert Marjolin. Dimana organisasi ini bertugas untuk menjalankan
Marshal Plan pada saat rekontruksi Eropa setelah Peranf Dunia II, namun
seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 1961 anggota OECD bertambah
dan sudah merambah negara-negara non Eropa. Jumlah anggota OECD kurang

15
lebih terdiri dari 30 negara yang menerima prinsip-prinsip demokrasi dan
ekonomi pasar bebas.

6. NAFTA
NAFTA merupakan sebuah kesepakatan atau perjanjian perdagangan
bebas. Yang menaungi negara-negara di bagian Amerika Utara. NAFTA bisa
disebut sebagai sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara bagian
Amerika Utara seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko. Dalam sebuah
piagam yang disetujui dan diresmikan oleh seluruh anggota NAFTA berisi
tentang beberapa tugas yang harus dilaksanakan, antara lain hubungan
perniagaan, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan, paspor dan
visa, kegiatan sosial dan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan. Perlu
anda ketahui bahwasannya markas NAFTA berada di Washington DC, Ottawa
dan Mexico City.
Pada dasarnya semua organisasi terbentuk dan tercipta oleh beberapa
pihak yang memiliki tujuan yang sama dan ingin mewujudkannya. Semua
organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan anggotanya. Selain itu juga potensi yang negara mereka miliki.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai organisasi perdagangan yang ada di
dunia.

7. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)


MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa
Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia)
oleh beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia,
Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah untuk
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan secara bertahap, baik sesama
anggota MEE maupun negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah
perdagangan bebas Eropa. Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan
perdagangan dengan sebagian besar negara di Lautan Tengah yang bukan
anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah
dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”.

16
8. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk
membiayai survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan
negara-negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada
tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$
74.2 juta sebagai program kerjasama teknik UNDP.

9. IMF (International Monetary Fund)


IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27
September 1945 sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat.
Markas besar IMF di Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalam
Articles of Agreement , yaitu :
a. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran
yang tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana.
b. Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian
negara-negara anggota.
c. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama
internasional dalam hal keuangan.
d. Mengusahakan kestabilan kurs.
e. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang
mengalami kesulitan pembayaran luar negeri.

10. Bank Dunia (World Bank)


Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang
memberikan  bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan
pengembangan usaha-usaha seperti : industri, pertanian, perhubungan atau
jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana  bagi negara kreditor (negara
kaya) untuk membantu meningkatkan kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi
bagi negara berkembang. Prioritasnya adalah mendorong peningkatan
produktivitas negara-negara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia
mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan
tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara
anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank Dunia
yang dipergunakan untuk  pengembangan berbagai proyek.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melalui uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa kerjasama internasional memiliki peranan penting dalam
mendukung pencapaian nasional, baik melalui kerjasama bilateral,
multilateral ataupun melalui kerjasama organisasi internasional. Ini disebabkan
sumber daya suatu negara baik, manusia, alam ataupun teknis sifatnya adalah
terbatas, sedangkan kepentingan nasional sifatnya adalah terbatas. Kemudian
kerjasama internasional juga dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan (leadership).
Proposisi ini juga berlaku bagi kasus politik luar negeri Indonesia pada masa
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih memprioritaskan menjalin
kerja sama di bidang ekonomi dan pertahanan dengan Australia.Hubungan Indonesia
dan Australia di masa pemerintahan Presiden Soekarno sampai dengan
pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan hubungan kerjasama diantara kedua
negara tersebut.

Kerjasama Australia dan Indonesia diperkirakan ada sejak abad ke XI,


ketika para pelaut mengadakan perdagangan hasil bumi dan hasil laut, sedangkan

18
jika dilihat dari masa pra-sejarah ternyata hubungan kedua negara telah ada dan
memiliki hubungan yang erat karena wilayahnya yang diperkirakan menjadi satu
dengan beberapa gugus kepulauan di Indonesia Timur, termasuk wilayah Papua.
Kemudian memasuki era kolonalisasi bangsa Eropa, hubungan Indonesia dan
Australia mulai berkembang karena keduanya menjadi jalur pelayaran internasional.

Pasca kemerdekaan Indonesia hubungan antara Australia-Indonesia mengalami


dinamika yang menarik, dimana pada era kepemimpinan Presiden Soekarno hingga
kepemimpinan Megawati Soekarnoputri hubungan kedua negara memiliki karakter
pada masing-masing kepemimpinan.Ini membuktikan bahwa dinamika hubungan
kedua negara ternyata tidak terlepas dari figur pemimpin yang masing-maisng
mewakili rezim. Pada era Soekarno hubungan luar negeri Indonesia di arahkan ke
negara-negara Timur, sehingga Australia bukan merupakan negara yang penting
bagi orientasi kerjasama luar negeri Indonesia. Kemudian pada era selanjutnya yaitu
kepemimpinan presiden Soeharto hubungan dengan Australia mulai terjalin dengan
mengedepankan azas saling menguntungkan. Sedangkan pada era Megawati isu
pertahanan dan keamanan menjadikan Australia tidak menjadi prioritas bagi kerjasama
luar negeri Indonesia yang dibuktikan dengan tidak adanya kunjungan formal diantara
kedua negara. Dalam perkembangannya kepemimpinan Indonesia kemudian berganti
ke era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono(SBY).

Di masa kepemimpinannya, Indonesia berhasil mengembangkan kerjasama


dengan Australia secara positif. Meskipun terdapat beberapa persoalan yang
berhasil merengangkan hubungan kedua negara, diantaranya adalah kasus penyadapan
dan lain-lainnya, namun perolehan atas kontak kerjasama pada kerjasama sosial,
pertanian, perdagangan dan lain-lainnya dapat memberikan keuntungan bagi
Indonesia.Alasan politik luar negeri Indonesia era kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono dalam memprioritaskan kerjasama dengan Australia
yaitu adanya pertimbangan yaitu dukungan dari konstelasi politik dalam negeri
Indonesia yang meliputi faktor kapasitas individu atau personal dari SBY, serta
dukungan dari para pemangku kepentingan dalam negeri untuk mewujudkan
kepentingan nasional pada bidang ekonomi dan keamanan.Dinamika politik dalam

19
negeri Indonesia pasca reformasi menunjukkan perkembangan yang progresif
ke arah demokratisasi.

Terpilihnya SBYsebagai presiden Indonesia ke-6 ternyata berhasil membawa


pengaruh positif bagi hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. Ini ditandai
dengan meningkatnya kunjungan kenegaraan dan kontrak kerjasama pada kedua
negara.Pencapaian kerjasama bilateral Indonesia dan Australia pada era SBY ternyata
dipengaruhi oleh karakteristik personal (individunya) yang berupaya mengambil
momentum untuk dapat mewujudkan kepentingan nasional Indonesia atas
Australia.

Kemudian faktor selanjutnya yang berhasil mempengaruhi kerjasama bilateral


kedua negara tersebut adalah dinamika politik dalam negeri Indonesia, dimana
masalah ekonomi yaitu pembangunan dan keamanan terkait dengan terorisme
masih menjadi motivasi yang kuat, dimana ini kemudian mendapatkan dukungan atau
legitimasi dari para pemangku kepentingan, diantaranya parlemen hingga kabinet.
Kemudian motivasi atau alasan politik luar negeri Indonesia era kepemimpinan SBY
dalam memprioritaskan kerjasama dengan Australia selanjutnya
berkaitandenganpertimbangan dari konstelasi internasional yang menjadikan
Australia sebagai negara maju memiliki potensi ekonomi dan rekam jejak yang
baik dalam konstelasi politik internasional yang nantinya dapat mendukung
kemajuan ekonomi dan perdagangan Indonesia. Daya saing dan kemajuan ekonomi
dalam konstelasi politik internasionalmerupakan salah satu motivasi penting bagi
realisasi hubungan internasional suatu negara. Melalui konsep ini suatu negara dapat
memberikan penilaian atas untung dan rugi, serta pertimbangan-pertimbangan
tertentu sehingga nantinya dapat mendukung pencapaian kepentingan
nasional.Secara geografis, Australia merupakan negara yang berbatasan langsung
dengan Indonesia sehingga kedekatan ini menjadi salah satu pull factorsdalam realiasi
kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia.

Kemudian pengalaman atas sejarah masa lalu menjadikan Australia lebih


memahami dinamika sosial-politik yang berkembang di Indonesia.Keberadaan
Australia menjadi negara yang memiliki peranan penting Indonesia. Jika

20
dilihat kapasitas dan daya saing ekonomi, Australia berhasil memberikan
berbagai kontribusi positif pada bidang sosial ekonomi yang bukan hanya dapat
memberikan keuntungan bagi pemerintah, namun juga masyatakat dan swasta,
selain itu, antara Australia dan Indonesia juga berhasil mengembangkan human
security untuk mencapai stabilitas ekonomi yang kondusif.

Kemudian motivasi SBY dalam memprioritaskan menjalin kerja sama di


bidang ekonomi dan pertahanan dengan Australiaberkaitan dengan aspek human
securitydan eksistensi masyarakat migran kedua negara. Pada periode 2004-2014
masyarakat Australia menjadi salah satu yang masyarakatnya terbanyak datang
ke Indonesia. Ini kemudian menjadi perhatian penting bagi kerjasama pertahanan
kedua negara karena masyarakat transnasional ini bukan hanya bermotif wisata,
namun juga pelajar hingga misi perdagangan yang tentunya berhubungan dengan
kepentingan ekonomi kedua negara, khususnya Indonesia.

B. Saran
Melalui penelitian ini penulis dapat memberikan beberapa saran yang
ditujukan kepada para pemangku kepentingan dan para akademisi pada
penelitian-penelitian selanjutnya, masing-masing yaitu:
a. Pemerintah Indonesia hendaknya dapat memgembangkan pragmatisme
kebijakan luar negeri dengan mengedepankan pragmatisme politik
sehingga nantinya dapat memperoleh mitra kerjasama yang banyak secara
kuantitas ataupun kontrak kerjasama. Hal ini penting untuk
menghindari ketergantungan terhadap satu atau beberapa negara saja.
b. Bagi para akademisi diperlukan penelitian lebih lanjut tentang dinamika
kerjasama antara Indonesia dan Australia yang seringkali berkembang
secara fluktuatif. Hal ini penting mengingat hubungan Indonesia dengan
negara maju lainnya, diantaranya China, Jepang dan beberapa negara
lainnya cenderung berkembang dengan lebih stabil. Dengan demikian
nantinya dapat dipahami tentang akar persoalan, serta keuntungan dan
kerugian atas kerjasama bilateral tersebut.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

http://sarifaafira.blogspot.com/2015/02/lembaga-kerjasama-ekonomi-internasional.html

23

Anda mungkin juga menyukai