Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sifat ketertutupan Yahudi merupakan hal yang unik sejak dulu. Banyak

kerusakan dimuka bumi yang disebabkan bangsa Yahudi. Yahudi yang

tadinya sebagai agama samawi, sekarang sudah berubah menjadi “Organisasi

Rahasia”. Dengan berbagai bantuan dari berbagai negara adikuasa, Yahudi

mampu menguasai berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik

bahkan media masa sekalipun. Sehingga banyak konspirasi yang disebabkan

oleh Yahudi, namun hal itu ditutupi secara rapih dan teroganisir.

Banyak peperangan dan pertikaian yang terjadi di dunia, korban yang

merasakan pun tak sedikit. Namun, penguasa dunia seakan-akan tidak

mengetahui penyebab perpecahan tersebut dan ikut melindungi “Organisasi

Rahasia” itu secara sembunyi-sembunyi. Peperangan dan perebutan

kekeuasaan pun sudah mulai terlihat dan dirasakan oleh masyarakat Palestina.

Hal ini dikarenakan ambisi mereka untuk mendirikan sebuah negara bernama

Israel. Banyak pelanggaran terhadap norma kemanusiaan dan mereka pun

sudah melanggar Resolusi PBB No 181 Tahun 1947.


2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Bangsa Yahudi ?

2. Apakah ada konflik antara Yahudi dan Dunia Kristen ?

3. Bagaimana keinginan Yahudi untuk mendirikan negara Israel ?

4. Bagaimana Konspirasi Yahudi dalam Perjalanan Sejarah ?

5. Siapakah Pemilik Modal Internasional ?

C. Tujuan Penulisan

1. Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia di Semester 1

2. Memberikan informasi tentang konspirasi yang dilakukan oleh Yahudi

3. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dan pembaca


3

BAB II

KONSPIRASI YAHUDI

A. Sejarah Singkat Bangsa Yahudi

Yahudi yang kita kenal saat ini, sudah banyak menciptakan masalah

hingga peperangan di dunia. Khususnya perebutan tanah Palestina yang

mereka impikan. Bangsa Yahudi yang sekarang ini dapat dibagi menjadi dua

golongan, yaitu Yahudi Semitik dan Yahudi Ezkinaz (Non-Semitik). Asal usul

Yahudi Semitik pun sering di perdebatkan oleh para sejarawan. Sebagian

berpendapat bahwa mereka adalah keturunan Nabi Ibrahim yang hijrah dari

kota Aur di sebelah selatan Mesopotamia ke Khurran di Syiria. Khurran

adalah tempat ayah Nabi Ibrahim wafat. Kemudian Nabi ibrahim berpindah

lagi ke bumi Kananiah sekitar 2000 SM. Diantara keturunannya adalah Nabi

Ya’kub yang diberi gelar Israel, sehingga keturunan mendatang disebut Bani

Israel. Diantara keturunan Nabi Ya’kub (Israel) adalah Nabi Yusuf yang saat

itu menjabat sebagai Menteri Pertanian Mesir. Sehingga kaum Bani Iasrael

ikut berdiam diri di Mesir hingga masa Nabi Musa as. Beliau inilah yang

mengajak kaum Bani Israel untuk keluar dari Mesir guna menyelamatkan diri

dari penindasan Fir’aun. Mereka pun pergi menuju Palestina, namun sampai

Nabi Musa wafat pun mereka belum berhasil memasuki pintu wilayah

Palestina.
4

Sebagian sejarawan lain berpendapat bahwa mereka adalah bangsa

campuran yang dipersatukan oleh nasib dan watak. Hidup mereka

mengembara seperti kaum Gypsy (masa Jahiliyah) / Syatharein / Iyarein (pada

masa Dinasti Abbasiah). Dalam pengembaraannya mereka sering berbuat

kekacauan dan kerusakan. Di bumi Kananiah mereka pernah merampok dan

merampas harta penduduknya. Mereka pun membentuk komunitas yang

memiliki karakteristik tersendiri dan bahasa yang mereka pakai adalah bahasa

campuran antara Syiriak, Akadian, dan Phinisian.

Demikianlah latar belakang bangsa Yahudi Semitik. “Adapun kaum Zionis

sekarang yang jumlahnya 82 % dari seluruh penduduk adalah orang Yahudi

jenis Ezkinaz (non-semitik), sesuai dengan sumber Zionisme sendiri.’’ 1

Yahudi Ezkinaz bermula pada abad pertama masehi, sejumlah orang berdarah

Turki Mongolia meninggalkan negeri mereka, menuju daerah yang yang

terletak di sebelah utara Laut Kizwin dan Laut Mati. Disinilah mereka

mendirikan ‘Kerajaan Kojar’ . Mereka menganut Animisme, dan ternyata

mereka lebih cenderung memeluk agama Yahudi Baru yang lebih cenderung

mengalami perubahan oleh tangan tokoh-tokoh Yahudi. Kemudian pada tahun

965 M mereka dikalahkan oleh bangsa Slavia.

“Penindasan penguasa Slavia terhadap orang-orang Yahudi Kojar


kemudian menimbulkan arus pelarian ke luar negeri. Sebagian
mereka melarikan diri dan hidup di bawah Pemerintahan Rusia.
Para pelarian ini membentuk kelompok masyarakat bawah tanah,
yang kemudian tidak jarang mendalangi timbulnya kekacauan atau
tindak pembunuhan politik di Rusia. Sebagian besar lainnya
melarikan diri ke Eropa Timur. Dari sini mereka menyebar ke
seluruh dunia, terutama ke Amerika Serikat. Dan anak cucu
1
William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, terj. Mustolah Maufur. (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar , 1999), hlm. 17.
5

Yahudi Kojar itulah yang kemudian membanjiri Palestina


sekarang, dan mengklaim adanya hak sejarah yang sah bagi bangsa
Yahudi di Palestina dalam artian yang sebenarnya.”2

Demikianlah pemaparan secara singkat mengenai sejarah kehidupan

Bangsa Yahudi saat ini. Sebagaimana yang kita tahu, kedudukan ajaran

Yahudi sebagai agama Samawi telah berubah menjadi “Organisasi Rahasia”.

“Orang-orang Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah umat


pilihan Allah, dipilih untuk memimpin dunia dan merasa
diistimewakan dengan kelebihan ilmu dan kecedasan. Rakyat
selain mereka harus mendukung mereka dan taat atas segala
perintah mereka. Hak itu menurut mereka telah dirampas oleh
rakyat selain Yahudi (Ghoyyim).”3
Dengan alasan itulah mereka tidak takut melakukan kerusakan di muka bumi

seperti, mencuri, membuat tipu-daya, zina, fitnah dan perbuatan munkar

lainnya. Bagi mereka hal ini diperbolehkan (halal) dan diberkahi selama

tujuannya itu untuk mendukung kehidupan Yahudi itu sendiri. “Dasar yang

melandasi pola pikir dan tingkah laku Yahudi tidak lain adalah ajaran Tilmud,

yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan pasti, kecuali oleh mereka

sendiri.”4

B. Yahudi dan Dunia Kristen

2
Ibid., hlm. 18.
3
Majid Kailany, Bahaya Zionisme Terhadap Dunia Islam, (Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1984),
hlm 25.
4
Opcit., hlm. 15.
6

Orang-orang Yahudi terbiasa bertahan hidup sambil mengisolasi diri dari

masyarakat dengan mempertahankan bahasa dan kepercayaan mereka. Mereka

tetap bisa menjalin kerja sama antar mereka, meskipun mereka hidup di

berbagai negeri yang berjauhan.

Landasan umum yang mereka pakai sebagai dasar untuk menguasai dunia

kristen jarang keluar dari rencana yang mereka buat sebelumnya. Seperti yang

tertera dalam isi surat yang disiarkan oleh majalah riset Yahudi Perancis tahun

1880 berkaitan dengan orang-orang Yahudi Perancis di kota Aix, Arles dan

Marsailles yang diancam keberadaan tempat-tempat ibadah (Synagogues).

Oleh karenanya mereka pun meminta pendapat kepada pimpinan tertinggi

Yahudi Istanbul (Konstatinopel).

“Saudara-saudara, dengan rasa sedih pengaduan kalian kami


pelajari. Derita nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut
bersedih. Kalian mengadukan, bahwa raja Perancis telah memaksa
kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit menentang paksaan
itu. Maka masuklah kalian ke agama Nasrani. Tetapi harus diingat,
bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati
sanubari. Ummat Kristen memerintahkan supaya kalian
menyerahkan harta benda kalian. Laksanakanlah. Selanjutnya
didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang
tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu
dari tangan mereka. Kalian juga melaporkan, bahwa mereka
mengancam keselamatan hidup kalian. Maka, binalah putra-putri
kalian untuk menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang
Kristen secara rahasia. Mereka menghancurkan tempat peribadatan
kalian. Maka, didiklah putra-putri kalian untuk menjadi pendeta,
agar bisa menghancurkan gereja mereka dari dalam. Mereka
menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka,
didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen propaganda dan
penulis, agar bisa menelusup ke dalam jajaran pemerintahan.
Dengan demikian, kalian akan bisa menundukkan orang Kristen
dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan internasional yang
7

kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan dendam


kesumat terhadap mereka.”5

Orang Yahudi selalu memindahkan pusat kepemimpinan rahasianya dan

pusat kegiatannya dari satu negeri yang kuat ke negeri lain yang lebih kuat,

contohnya saja dari Perancis ke Inggris dan sekarang berpindah ke Amerika,

sesuai dengan perkembangan kekuatan negeri-negeri tersebut dan

pengaruhnya terhadap berbagai peristiwa internasional. Bangsa Amerika

sebenarnya tidak mau menerima kehadiran imigran. Namun kenyatan yang

terjadi adalah sebaliknya. Banyak agen Yahudi memalsukan paspor dan

identitas mereka. Para imigran yang datang ke New York mayoritas adalah

orang Yahudi yang menyamar sebagai imigran dari Polandia, Rusia atau dari

Irlandia.

Meskipun sudah sering di usahakan oleh tokoh Amerika untuk menentang

bahaya keberadaan Yahudi di negeri itu, tapi orang Yahudi dengan berbagai

cara akhirnya bisa mempengaruhi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Seperti kenyataan saat ini dimana, calon presiden Amerika harus lebih dulu

berlomba menyatakan dalam dukungan terhadap bangsa Yahudi, sebelum ia

memenangkan pemilihan presiden. “Maka tidaklah berlebih-lebihan kalau kita

mengatakan, bahwa Amerika adalah anak Israel, bukan sebaliknya.”6

5
William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, terj. Mustolah Maufur. (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar , 1999), hlm. 17.
6
Ibid., hlm. 31.
8

C. Yahudi Mendirikan Negara Israel

Proklamasi tentang berdirinya Negara Isarel dilakukan pada tanggal 14

Mei 1948, menegaskan bahwa negara tersebut didirikan di wilayah Palestina

adalah semata-mata berdasarkan jasa dan kebajikan yang telah diberikan

secara alamiah dan historis kepada Bangsa Yahudi.

“Pemikiran tentang ‘hak-hak historis’ ini, dalam propaganda yang


senantiasa dilancarkan oleh kaum Zionis, pasti selalu saja mereka
hubungkan dengan “negeri yang dijanjikan”, yang kemudian
mereka anggap sebagai memberikan, kepada orang Israel suatu
“hak suci” yang sesungguhnya, untuk memiki serta menguasai
seluruh wilayah Palestina tersebut.”7

Sekarang Zionisme Internasional telah meraih kesuksesan besar dalam

mewujudkan cita-citanya. Kelahiran Israel adalah hasil persekongkolan

internasional terhadap hak bangsa Arab. Namun impian ‘Bangsa Pilihan

Tuhan’ tetap menjadi tujuan yang lebih besar daripada negeri Israel di

Palestina itu. Dr. Nahem Golman mengatakan :

“Bangsa Yahudi telah memilih Palestina bukan karena tambang


yang dihasilkan dari laut mati bernilai 3 milyar dolar, bukan pula
karena cadangan minyak yang ada di Palestina diperkirakan
melebihi yang ada di Amerika Utara dan Selatan, tetapi pertama
karena mereka berpegang pada ajaran Taurat, dan kedua karena
Palestina adalah titik pusat yang paling vital bagi kekuatan dunia,
dan merupakan pusat strategis kemiliteran yang bisa dijadikan
tonggak menguasai dunia.”8

Meskipun Israel mempunyai kekuatan fisik, namun sampai sekarang

masih hidup dengan bantuan luar negeri, terutama dari negara yang

dikendalikan oleh Pemerintah di Balik Layar.


7
R.Garaudy, Zionis Sebuah Gerakan Kegamaan dan politik, terj. Moelia Radja Siregar.
(Jakarta:Gema Insani Press, 1991), hlm 67.
8
Opcit., hlm. 32.
9

D. Konspirasi Yahudi dalam Perjalanan Sejarah

Pada tahun 1895 orang-orang Yahudi mengadakan kongres yang pertama

di kota Bale Switzerland dihadiri oleh anggotanya sekitar 300 orang yang

mewakili dari 50 organisasi Zionis di seluruh dunia. Tujuan pertemuan

tersebut ialah untuk menganalisa strategi mereka yang akan dilancarkan demi

mencapai maksud tertentu. “Pada kongres mereka yang pertama itu mereka

telah meletakkan satu garis strategi yang amat rahasia, yaitu penghancuran

seluruh dunia dan menjadikannya budak-budak zionis.”9

Namun, seorang wanita Perancis berhasil mengambil dokumen rahasia

yahudi yang di dalam nya terdapat beberapa rencana. Para ahli Rusia pun

berhasil menerjemahkan isi dari dokumen tersebut, antara lain :

“1. Keruntuhan Kekaisaran Rusia dan diganti dengan pemerintahan


komunis.
2. Kembalinya orang-orang Yahudi ke Palestina.
3. Pecahnya perang dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah,
dimana yang kalah maupun yang menang sama-sama rugi.
4. Tersebarnya kerusakan dan kekafiran di presada bumi dan lain-
lain. ”10

Ternyata sebelum adanya kongres pertama, terdapat pula peristiwa penting

pada tahun 1784 yaitu terungkapnya dasar-dasar konspirasi yang dibuat oleh

Yahudi. Ketika salah seorang pendeta Kristen terkemuka yaitu Adam Weiz

Howaight yang murtad dari agamanya kemudia mengikuti faham Atheisme, ia

diminta pada tahun 1770 untuk meninjau Kitab Protokol tokoh-tokoh Zionik

Klasik. Kemudian menyusunnya kembali berdasarkan prinsip modern sebgaai

9
Majid Kailany, Bahaya Zionisme Terhadap Dunia Islam, (Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1984),
hlm 27.
10
Ibid.
10

landasan untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham Atheisme

dan menghancurkan seluruh umat manusia.

“Lebih jelasnya, untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi


(Gentiles), yaitu dengan menyalakan api peperangan dan
pembunuhan masal (genocide), pemberontakan dan membentuk
organisasi teroris berdarah dingin, disamping menghancurkan
pemerintah yang berdasarkan prinsip kemanusiaan.”11

Pada tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan

cemerlang, dengan meletakkan landasan program berdarah sebagai berikut:

“1. Menghancurkan pemerinah yang sah, dan mendongkel ajaran


agama dari pemeluknya.
2. Memecah-belah bangsa Non-Yahudi (Gentalis) menjadi
berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus-menerus,
dengan menciptakan berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai
dari masalah ekonomi, sosial, politik, budaya, ras, dan seterusnya.
3. Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.
4. menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian
memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling
membenci. Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta
materi yang mereka miliki akan terkuras habis.
5. Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara
bertahap, yaitu menghancurkan pemerintah sah serta norma-norma
asusila, termasuk ajaran dan moralitas yang menjadi pegangan
masyarakat. Ini merupakan langkah pertama untuk menabur benih
pergolakan, kebejatan dan kekejaman.”12

E. Pemilik Modal Internasional

Pada abad sekarang ini kita menyaksikan fenomena baru yang

membingungkan, yaitu gejala membanjirnya bantuan luar negeri dan pinjaman

besar-besaran yang datang dari negara adikuasa dalam waktu yang berbeda

kepada pemerintah negara-negara tertentu.

11
William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar , 1999), hlm. 39
12
Ibid.
11

“Gejala itu cenderung merupakan ungkapan siasat modern, yang


ditempuh oleh gereja Yahudi itu. Tujuannya adalah
menenggelamkan pemerintah negara-negara itu ke dalam krisis
ekonomi, karena beban bunga yang mencekik leher. Dalam
keadaan terjepit seperti itu, negara-negara itu akan mudah digiring
kemana saja dikehendaki oleh setan-setan rentenir, yang bekerja
dibalik tirai itu.”13

13
Ibid., hlm. 55.

Anda mungkin juga menyukai