Latar belakang politik dalam dunia Perjanjian Baru adalah berkisarkan kepada
kekaisaran Romawi. Negara Romawi berdiri tahun 753 SM, yang sebelumnya hanya
terdiri dari beberapa kelompok masyarakat di beberapa desa dan akhirnya merampass
banyak kota dan menjadi kerajaan yang besar tahun 265 SM, kerajaan ini
berkembang dan menjadi satu kuasa politik yang sangat kuat melalui persekitaran dan
perang. Pada masa penulisan Perjanjian Baru termasuk Kitab Lukas hampir semua
dunia di kuasai oleh Romawi.
2. Latar Belakang Sosial
Keadaan tanah daerah sekitar Laut Tengah masa itu cukup subur sehingga hasil
pertanian menjadi sumber hasil utama. Industri belum berkembang, hanya untuk
menghasilkan kebutuhan sehari-hari, misalnya bejana kain linen, hasil seramik barang
rumah tangga. Barang-barang mahal seerti emas, gading dan kayu-kayan adalah hasil
import negara lain.
a. Mata uang
Mata uang logam yang berlaku saat itu adalah denarius (dinar), dan uang
emas aureus (pound). Pemerintahan provinsi diijinkan mencetak uang sendiri,
maka tidak heran kalau banyak beredar mata-mata uang yang berbeda. Usaha
perbankan suda ada pada masa ini ianya diusahakan oleh badan-bandan swasta
dan ianya melakukan pemindahan wang, simpan pinjam dan penjualan surat-surat
kredit dan Usaha pinjam meminjam uang juga sangat populer saat itu.
b. Infrastruktur
Kemudahan infrastruktur pada masa itu suda ada, kerajaan Roma sudah memilik
sistem jalan raya yang sangat baik. Sistem jalan raya ini menghubungkan kota
Roma dengan daerah-daerah jajahan yang terbentang luas.
c. Arus perdagangan
Arus perdagangan dari dan ke luar negeri dilakukan lewat laut. Pelabuhan
Aleksandria adalah salah satu pelabuhan terpenting kerana ianya merupakan jalan
masuk bagi hasil biji-bijian dan hasil pertanian dari Mesir. Biasanya
pengangkutan laut hanya digunakan untuk tujuan perdagangan dan perang.
a. Ilmu Pengetahuan
Dalam hal ilmu pengetahuan sudah dikenal ilmu alam sederhana, ilmu pengobatan
umum, ilmu bahasa dan pidato. Seni dan ilmu arsitektur adalah yang paling maju
pesat. Banyak dibangun jembatan, saluran air, gedung-gedung kesenian dan
patung-patung. Ilmu perbintangan banyak dinikmati masyarakat.
b. Hiburan
c. Bahasa
d. Sistem pendidikan
1. Latar Belakang
Untuk memahami sejarah bangsa Yahudi, kita harus kembali melihat jauh ke
belakang kepada panggilan Allah terhadap Abraham. karena dari Abrahamlah bangsa
"pilihan" ini berasal. Namun demikian, agama Yudaisme sebenarnya baru dimulai
pada masa "penyebaran" (diaspora) yang terjadi sejak tahun 734 SM, ketika puluhan
ribu orang Yahudi dibuang keluar dari tanah kelahiran mereka. Di tanah pembuangan
itulah orang-orang Yahudi yang setia kepada Taurat mulai merasakan kesulitan besar
untuk tetap beribadah dan mentaati Hukum dan Taurat mereka.
Sebagian dari mereka yang dibuang ini mulai tergoda untuk mengadopsi cara-
cara hidup kafir, bahkan juga agama kafir. Melihat tantangan yang besar ini mulailah
orang-orang Yahudi sadar betapa berharganya kepercayaan yang mereka warisi dari
nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka mulai memikirkan tentang bagaimana
sinilah Yudaisme secara resmi lahir. Salah seorang pelopor utama gerakan ini adalah
Ezra, ia mengetuai badan yang disebut sinagoge agung. Badan yang terdiri dari 120
orang ini bertugas untuk menghidupkan, memulihkan dan menggolong-golongkan
kitab-kitab PL. Tapi akhirnya badan ini diganti dengan dewan sanhedrin.
Sebelum masa penyebaran/pembuangan, Bait Suci di Yerusalem adalah satu-
satunya pusat ibadah bagi orang Yahudi. Isi ibadah mereka adalah melakukan
perjalanan ke Yerusalem secara teratur dan mengadakan upacara korban sembelihan
di sana. Setelah mereka dibuang ke tanah asing, mereka tidak mungkin lagi ke Bait
Suci untuk beribadah, apalagi setelah Yerusalem dihancurkan (586 SM). Upaya yang
mereka lakukan untuk menggantikan ibadah adalah dengan menggiatkan kembali
pengajaran tentang Hukum dan Taurat sebagai pusat ibadah mereka yang baru.
Walaupun Bait Suci kemudian dibangun kembali, ada banyak orang Yahudi
yang masih tinggal di tanah asing dan tidak kembali ke Palestina, bahkan ternyata
lebih banyak orang Yahudi yang tinggal di luar negara mereka. Untuk memenuhi
kebutuhan rohani dan ibadah mereka maka dibangunlah sinagoge-sinagoge di kota-
kota dimana orang Yahudi tinggal. Sinagoge (artinya rumah ibadat orang Yahudi)
tidak bisa dikatakan sebagai tiruan Bait Suci Yerusalem, karena selain ukuran yang
jauh lebih kecil, juga tidak disediakan tempat untuk membakar korban. Sebagai
gantinya dilakukan doa, membaca Taurat, memelihara hari Sabat, sunat dan
memelihara hukum-hukum PL yang mengatur soal makanan. Inilah yang akhirnya
menjadi pusat ibadah Yudaisme.
Pemimpin sinagoge disebut "kepala rumah ibadat", yang diangkat dari antara
penatua berdasarkan hasil pemungutan suara. Tugasnya adalah memimpin kebaktian,
menjadi penengah dalam suatu perkara dan memperkenalkan pengunjung pada
jemaat. Penjaga sinagoge disebut hazzan. Tugasnya menjaga dan memelihara
bangunan dan jgua harta benda yang ada di sinagoge.
Dalam sinagoge ada lemari untuk menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah
podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang sedang dibaca, dan
juga lampu dan bangku serta kursi duduk jemaat.
4. Bentuk ibadah
b. Pembacaan doa, dan juga pembacaan doa pribadi oleh jemaat (dalam hati).
c. Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci (kitab Taurat dan Pentateukh, juga
kitab Nabi-nabi).
d. Kemudian diikuti dengan Kotbah untuk menjelaskan bagian yang baru saja
dibacakan.
Bentuk/tata cara ibadah sinagoge ini juga diikuti oleh gereja abad pertama.
a. Kaum Parisi
b. Kaum Saduki
c. Kaum Zelot
Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari penjajahan
Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya pemimpin mereka.
Oleh karena itu mereka sering mengadakan pembrontakkan melawan pemerintah
Romawi.
d. Kaum Eseni
Mereka ini tidak secara resmi disebut dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan
mereka diakui oleh tradisi sebagai biarawan-biarawan Yahudi yang hidup
membujang. Mereka juga menjalankan hidup sederhana dan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup bersama. Kelompok ini sering dihubungkan dengan
penemuan-penemuan naskah Qumran, walaupun tidak ada bukti kuat.
e. Kaum Helenis
Kelompok ini disebut kaum Helenis karena mereka adalah orang-orang keturunan
Yahudi tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan bahasa Yunani dan tidak lagi
mengikuti tradisi dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal iman agama mereka.
Latar Belakang Pendidikan