Program : S2
Latar belakang politik dalam dunia Perjanjian Baru adalah berkisarkan kepada
kekaisaran Romawi. Negara Romawi berdiri tahun 753 SM, yang sebelumnya hanya
terdiri dari beberapa kelompok masyarakat di beberapa desa dan akhirnya merampass
banyak kota dan menjadi kerajaan yang besar tahun 265 SM, kerajaan ini
berkembang dan menjadi satu kuasa politik yang sangat kuat melalui persekitaran dan
perang. Pada masa penulisan Perjanjian Baru termasuk Kitab Lukas hampir semua
dunia di kuasai oleh Romawi.
Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi semenjak tahun
63 SM. Kisah dalam Perjanjian Baru di awali dari masa pemerintahan Herodes
(37SM - 4M) yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi.
Sebutan provinsi diberikan kepada daerah-daerah baru yang ditaklukkan Romawi.
Untuk provinsi yang relatif damai dan setia pada Roma, pemerintahan dipimpin oleh
seorang gubernur. Sedangkan wilayah yang rawan dipimpin oleh seorang wali negeri.
2. Latar Belakang Sosial
Keadaan tanah daerah sekitar Laut Tengah masa itu cukup subur sehingga hasil
pertanian menjadi sumber hasil utama. Industri belum berkembang, hanya untuk
menghasilkan kebutuhan sehari-hari, misalnya bejana kain linen, hasil seramik barang
rumah tangga. Barang-barang mahal seerti emas, gading dan kayu-kayan adalah hasil
import negara lain.
a. Mata uang
Mata uang logam yang berlaku saat itu adalah denarius (dinar), dan uang
emas aureus (pound). Pemerintahan provinsi diijinkan mencetak uang sendiri,
maka tidak heran kalau banyak beredar mata-mata uang yang berbeda. Usaha
perbankan suda ada pada masa ini ianya diusahakan oleh badan-bandan swasta
dan ianya melakukan pemindahan wang, simpan pinjam dan penjualan surat-surat
kredit dan Usaha pinjam meminjam uang juga sangat populer saat itu.
b. Infrastruktur
Kemudahan infrastruktur pada masa itu suda ada, kerajaan Roma sudah memilik
sistem jalan raya yang sangat baik. Sistem jalan raya ini menghubungkan kota
Roma dengan daerah-daerah jajahan yang terbentang luas.
c. Arus perdagangan
Arus perdagangan dari dan ke luar negeri dilakukan lewat laut. Pelabuhan
Aleksandria adalah salah satu pelabuhan terpenting kerana ianya merupakan jalan
masuk bagi hasil biji-bijian dan hasil pertanian dari Mesir. Biasanya
pengangkutan laut hanya digunakan untuk tujuan perdagangan dan perang.
a. Hiburan
b. Bahasa
1. Latar Belakang
Untuk memahami sejarah bangsa Yahudi, kita harus kembali melihat jauh ke
belakang kepada panggilan Allah terhadap Abraham. karena dari Abrahamlah bangsa
"pilihan" ini berasal. Namun demikian, agama Yudaisme sebenarnya baru dimulai
pada masa "penyebaran" (diaspora) yang terjadi sejak tahun 734 SM, ketika puluhan
ribu orang Yahudi dibuang keluar dari tanah kelahiran mereka. Di tanah pembuangan
itulah orang-orang Yahudi yang setia kepada Taurat mulai merasakan kesulitan besar
untuk tetap beribadah dan mentaati Hukum dan Taurat mereka.
Sebagian dari mereka yang dibuang ini mulai tergoda untuk mengadopsi cara-
cara hidup kafir, bahkan juga agama kafir. Melihat tantangan yang besar ini mulailah
orang-orang Yahudi sadar betapa berharganya kepercayaan yang mereka warisi dari
nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka mulai memikirkan tentang bagaimana
sinilah Yudaisme secara resmi lahir. Salah seorang pelopor utama gerakan ini adalah
Ezra, ia mengetuai badan yang disebut sinagoge agung. Badan yang terdiri dari 120
orang ini bertugas untuk menghidupkan, memulihkan dan menggolong-golongkan
kitab-kitab PL. Tapi akhirnya badan ini diganti dengan dewan sanhedrin.
Walaupun Bait Suci kemudian dibangun kembali, ada banyak orang Yahudi
yang masih tinggal di tanah asing dan tidak kembali ke Palestina, bahkan ternyata
lebih banyak orang Yahudi yang tinggal di luar negara mereka. Untuk memenuhi
kebutuhan rohani dan ibadah mereka maka dibangunlah sinagoge-sinagoge di kota-
kota dimana orang Yahudi tinggal. Sinagoge (artinya rumah ibadat orang Yahudi)
tidak bisa dikatakan sebagai tiruan Bait Suci Yerusalem, karena selain ukuran yang
jauh lebih kecil, juga tidak disediakan tempat untuk membakar korban. Sebagai
gantinya dilakukan doa, membaca Taurat, memelihara hari Sabat, sunat dan
memelihara hukum-hukum PL yang mengatur soal makanan. Inilah yang akhirnya
menjadi pusat ibadah Yudaisme.
Pemimpin sinagoge disebut "kepala rumah ibadat", yang diangkat dari antara
penatua berdasarkan hasil pemungutan suara. Tugasnya adalah memimpin kebaktian,
menjadi penengah dalam suatu perkara dan memperkenalkan pengunjung pada
jemaat. Penjaga sinagoge disebut hazzan. Tugasnya menjaga dan memelihara
bangunan dan jgua harta benda yang ada di sinagoge.
Dalam sinagoge ada lemari untuk menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah
podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang sedang dibaca, dan
juga lampu dan bangku serta kursi duduk jemaat.
4. Bentuk ibadah
b. Pembacaan doa, dan juga pembacaan doa pribadi oleh jemaat (dalam hati).
c. Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci (kitab Taurat dan Pentateukh, juga
kitab Nabi-nabi).
d. Kemudian diikuti dengan Kotbah untuk menjelaskan bagian yang baru saja
dibacakan.
Bentuk/tata cara ibadah sinagoge ini juga diikuti oleh gereja abad pertama.
a. Kaum Parisi
c. Kaum Zelot
Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari penjajahan
Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya pemimpin mereka.
Oleh karena itu mereka sering mengadakan pembrontakkan melawan pemerintah
Romawi.
d. Kaum Eseni
Mereka ini tidak secara resmi disebut dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan
mereka diakui oleh tradisi sebagai biarawan-biarawan Yahudi yang hidup
membujang. Mereka juga menjalankan hidup sederhana dan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup bersama. Kelompok ini sering dihubungkan dengan
penemuan-penemuan naskah Qumran, walaupun tidak ada bukti kuat.
e. Kaum Helenis
Kelompok ini disebut kaum Helenis karena mereka adalah orang-orang keturunan
Yahudi tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan bahasa Yunani dan tidak lagi
mengikuti tradisi dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal iman agama mereka.
Sistem Pendidikan sudah lama dikenal, pendidikan sangat penting baik dikalangan
masyarakat Yahudi ataupun non-Yahudi. Masyarakat Yahudi, terutama keluarga memberikan
perhatian yang sangat besar dalam pendidikan terhadap generasi penerusnya. Tujuan utama
adalah agar mereka memelihara budaya dan agama nenek moyang. Ketika ada di tanah
Pembuangan pendidikan dilaksanakan di tempat ibadah Sinagoge.
Sekolah berkembang seiring dengan sinagoge walaupun tidak ada kewajiban bagi masyarakat
Yahudi untuk bersekolah tapi masyarakat Yahudi menyediakan semacam pendidikan seperti
membaca Taurat, menulis dan menghitung. Sebenarnya pendidikan sangat terbatas tapi
sangat mendasar dimana sebelum anak belajar di sekolah anak-anak suda diajar tentang
firman Tuhan. Pendidikan Yahudi kelihatannya agak sempit tetapi agak saksama. Murid
diajar bagaimana untuk membezakan berbagai masalah dengan jelas dan mengingati apa
yang telah mereka pelajari. Sistem pendidikan pada masa perjanjian Baru sering dikaitkan
dengan theologi. Masyarakat Yahudi lebih menyukai pendidikan kemahiran, ada pepetah
mengatakan bahawa “ barangsiapa tidak mengajarkan sesuatu kemahiran kepada anaknya ia
menyuruhnya menjadi pencuri”
Pada umumnya anak perempuan tidak mendapat pendidikan seperti lelaki. Mereka mendapat
pendidikan di rumah dengan kemahiran mengurus rumah tangga iaitu sebagai persiapan
untuk menikah.
Keadaan politik, sosial ekonomi, keagamaan, kebudayaan dan pendidikan dalam Perjanjian
Baru merupakan latarbelakang dalam penulisan kitab Lukas. Lukas menceritakan kepada
pembaca tentang jatuhnya Yerusalem ke tangan orang Roma pada tahun 70 ZB (Lukas 21:5-
24), dan kalau itu benar maka dapat disimpulkan bahwa kitab ini selesai ditulis setelah
kejadian itu. Injil Lukas berhubungan erat sekali dengan Kisah Para Rasul, maka sulit
berbicara tentang asal usulnya tanpa memperhatikan Kisah Para Rasul. Zaman tersusunnya
Injil Lukas sering kali dibicarakan ada kaitan erat dengan peristiwa penghancuran kota
Yerusalem. Lukas tahu bahwa Yerusalem telah dihancurkan oleh tentara Titus pada tahun 70
. karena Injil Lukas ini ditulis menggunakan sumber dari Injil Markus jadi kemungkinan
besar Injil Lukas ini ditulis setelah Injil Markus ditulis.