Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nia Afkarinatul Husnaini

Nim: U20184013

Kelas: SPI 1/SMT 4

Matkul: Sejarah Peradaban Dunia

II. PERADABAN ROMAWI KUNO

A. Pembentukan masyarakat Romawi

Tradisi menceritakan bahwa Romawi selama dua setengah abad diperintah oleh raja-raja.
Tradisi mengatakan ada tujuh Raja. Romulus merupakan raja pertama yang berasal dari kota
Alba. Ia mendirikan Dusun di palatine dan membunuh saudaranya yang melakukan penistaan
dengan melompati alur suci yang mengelilingi pemukiman.

Numa pompilius, sebagai raja kedua. Merupakan orang dari suku Sabine yang kemudian
menjadi pendiri agama Romawi. Raja ketiga yaitu bernama Tullus Hostilius seorang pejuang
yang merebut dan menghancurkan ibukota konfederasi latin dan melancarkan perang terhadap
Alba.

Selanjutnya raja keempat yaitu Ancus Martius yang merupakan cucu dari raja Numa. Ia
membangun jembatan kayu di atas sungai tiber dan mendirikan pelabuhan Ostia. Hingga
kemudian raja terahir yang bernama Tarquinus superbus. Ia merupakan orang Etruria yang
menindas keluarga-keluarga besar roma, sehingga beberapa bangsawan bersekongkol melawan
dia dan kemudian berhasil mengusirnya.

Langsung saja beralih ke masyarakat Romawi. Sekitar abad ke lima sebelum masehi di
Roma ada dua kelas masyarakat yaitu bangsawan (Patricia) dan rakyat jelata (plebeian). Para
bangsawan adalah keturunan dari keluarga-keluarga tua yang telah hidup dari zaman kuno di
wilayah kecil di sekitar kota, dan mereka memiliki hak untuk tampil di majelis rakyat karena
membantu upacara keagamaan dan untuk memegang jabatan. Karena menurut mereka nenek
moyang mereka lah yang mendirikan Negara Romawi sehingga mereka adalah pewarisnya dan
mereka menjadi masyarakat Roma yang sebenarnya.
Sedangkan yang dimaksud rakyat jelata disini adalah keturunan dari orang asing yang
menetap di kota itu. mereka dari penduduk kota-kota yang ditaklukkan, karena pada saat itu
Roma berangsur-angsur telah menundukkan semua kota latin dan mengambil secara paksa para
penghuninya. dan Sebagai orang asing mereka tidak Bisa ikut ambil bagian di dalamnya. Mereka
tidak menganut agama Romawi dan tidak bisa berpartisipasi dalam upacara-upacaranya. Bahkan
Mereka Tidak Dianggap sebagai bagian dari masyarakat Romawi dan tidak memiliki hak kawin
campur dengan keluarga Ningrat.

Hingga kemudian terjadilah perselisihan antara bangsawan dan rakyat jelata. banyak
rakyat jelata adalah keluarga kaya dan kuno di masa sebelum kotanya di taklukkan, namun
perbedaan mereka dengan kaum bangsawan karena mereka keturunan keluarga kuno di kota
yang ditaklukan. Hingga lama kemudian karena merasakan bahwa diri mereka dianiaya terus-
menerus, mereka mundur dengan membawa senjata ke sebuah gunung, bertekad untuk
memutuskan hubungan dengan orang-orang Romawi.

Perselisihan yang terjadi pada mereka dimulai pada akhir abad ke lima, berlangsung
selama dua abad (494 SM-300 SM). Kemenangan berada di tangan rakyat jelata, karena mereka
jauh lebih banyak dan juga jauh lebih kaya. Mereka mulai memiliki hukum yang sama antara dua
lapisan (bangsawan dan rakyat jelata), setelah itu diizinkannya pernikahan antara bangsawan dan
rakyat jelata. Mereka juga bahkan memaksa kaum bangsawan untuk memberikan jabatan kepada
mereka, dimulai dengan konsulat dan berakhir dengan jabatan Paus Agung.

seperti halnya di Yunani, masyarakat Roma juga tidak setiap orang yang tinggal di
wilayah itu adalah warga negara. Warga negara memiliki banyak keistimewaan antara lain hanya
dia yang menjadi anggota lembaga politik dan memiliki hak suara dalam majelis rakyat Romawi
menjadi tentara dan hadir pada upacara-upacara keagamaan lalu juga untuk terpilih sebagai
Hakim Romawi. Itu merupakan hak publik sedangkan ada lagi hak-hak pribadi antara lain; ia
dilindungi oleh hukum Romawi, dia memiliki hak menikah secara legal, dan menjadi Ayah bagi
sebuah keluarga, serta menjadi tuan bagi istri dan anak-anaknya, membuat wasiat dan melakukan
jual beli. Sedangkan mereka yang bukan warga negara tidak hanya tidak memiliki hak-hak
publik bahkan hak-hak pribadi pun mereka tidak memilikinya. Dengan demikian warga negara
merupakan aristokrasi di tengah-tengah penduduk kota lainnya.
Lapisan masyarakat Peringkat pertama adalah bangsawan. Seorang warga bangsawan
adalah ketika salah satu nenek moyangnya memegang jabatan Hakim. karena jabatan Hakim di
Roma adalah suatu kehormatan, mereka juga memuliakan pemegang jabatan dan beserta
keturunannya. Keluarga bangsawan Roma sangat sedikit bahkan jumlah mereka tidak mencapai
300. Itu karena jabatan Hakim yang memberikan kebangsawanan biasanya diberikan kepada
orang-orang yang sudah bangsawan.

Lalu di bawah para bangsawan adalah Ksatria. Mereka adalah orang kaya yang bukan
bangsawan. kekayaan mereka resmi terdaftar dalam register kas berjumlah setidaknya 400.000
sestertium. Mereka adalah pedagang, bankir dan kontraktor. mereka tidak memerintah tetapi
mereka semakin kaya. Dan jika ada ksatria yang terpilih untuk menjadi hakim, para bangsawan
menyebutnya 'manusia baru' dan anaknya nanti akan menjadi bangsawan.

Selanjutnya di bawah Kesatria adalah rakyat jelata. Mereka bukan bangsawan maupun
ksatria dan mayoritas dari mereka adalah petani yang membudidayakan sedikit lahan di latium
atau negara Sabine. mereka adalah keturunan orang latin atau Italia yang ditundukkan oleh orang
Romawi. Cato Tua dalam bukunya tentang pertanian memberi kita gambaran tentang perilaku
mereka bahwa mereka rajin bekerja, bersemangat untuk mendapatkan panen, mantap dan hemat.
Dan di bawah rakyat jelata masih ada lagi yaitu budak yang dibebaskan. Mereka adalah
peringkat yang terakhir dari semua warga negara di Romawi. Meskipun begitu noda asal mereka
tetap melekat yaitu sebagai budak Meskipun mereka telah bebas.

B. Letak Geografis Romawi

Romawi terletak di semenanjung Alpenina. Batasnya-batsnya adalah di utara Pegunungan


Alpen, di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia, di selatan adalah Laut Sicilia dan di barat
adalah Laut Tirenia serta Laut Liguri. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka
terletak di muara sungai Tiber. Dari segi geografis, Romawi merupakan daerah yang strategis di
kawasan laut tengah dan memungkinkan lahirnya perdagangan

C. Sistem Pemerintahan Romawi Kuno

1. Zaman Kerajaan (750-510 SM)


Kerajaan romawi berasal dari sebuah kota, yaitu kota Roma. Perkembangan
pemerintahan dari kota Roma ini terus berlangsung hingga menjadi sebuah kerajaan dengan
daerah kekuasaan hanya terbatas pada kota Roma dan sekitarnya.

Kerajaan di perintah oleh seorang raja. Raja didampingi oleh seorang penasihat (Comitia
Curiata) yang terdiri dari kepala-kepala suku.

2. Zaman Republik (510-31 SM)

Adapun Sistem pemerintahannya yaitu meliputi; Bahwa Kepala pemerintahan dipegang


oleh dua orang konsul dan didampingi senat. Lalu Senat berkedudukan sebagai badan penasihat.
Dewan rakyat atau Comite Curiata. Pontifex Maximus merupakan kepala agama. Tribuni Plebis
yaitu dewan daerah.

3. Zaman Kekaisaran (31 SM-476 M)

Dilantiknya Octavianus menjadi kaisar yang pertaman menjadikan bentuk pemerintahan


romawi menjadi kekaisaran. Keadaan Negara pada zaman ini dinamakan Pex Romana (Roma
yang damai). Octavianus memiliki kekuasaan absolut.

D. Sistem Kepercayaan

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di


Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Ketika kerajaan Romawi
berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme yaitu kepercayaan dan pemujaan terhadap
roh. Kepercayaan ini merupakan kepercayaan yang unik karena mereka memuja dewa-dewa
yang serupa dengan nama planet, seperti : Yupiter sebagai pemimpin pada dewa, Neptunus
sebagai dewa laut, Venus sebagai dewi kecantikan, Minerva sebagai dewi ilmu pengetahuan, dan
Juno merupakan dewi permaisuri Yupiter.

Perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya setelah kepercayaan pada dewa


yaitu munculnya ajaran Kristen. Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan
wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di
Roma sebagai pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus.
Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas).
E. Kondisi sosial ekonomi dan masyarakat

Masyarakat Romawi hidup dari pertanian. Mereka banyak tinggal di daerah dataran
rendah yang sempit dan di sekitar lereng pegunungan Visuvius yang subur. Hasil-hasil pertanian,
antara lain; padi, jagung, sayuran, zaitun, dan anggur. Di daerah yang kurang subur dan agak
kering seperti padang rumput digunakan untuk peternakan. Di sekitar pantai, masyarakat hidup
sebagai nelayan. Setelah Romawi berkembang menjadi besar, perdagangan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat Romawi banyak melakukan perdagangan dan
pelayaran. Pelabuhan-pelabuhan disekitar laut tengah sekaligus sebagai pusat perdagangan dan
pelayaran, sehingga perdagangan dan pelayaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
system perekonomian Romawi.

F. Peninggalan Budaya Romawi


a. Seni Bangunan

Mereka menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan


beberapa abad dan masih bisa ditemukan sampai sekarang. Puluhan kuil yang bertebaran di Kota
Roma, Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Yunani, Limes yaitu tembok pertahanan,
Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan
ribu penonton.

b. Seni Sastra

Salah satu hasil karyanya buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar
berjudul De Bello Gallica dan masih banyak lagi hasil para pujangga Romawi Kuno.

c. Ilmu Pengetahuan

Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah
berkembang pada zaman Yunani Kuno. Bangsa Romawi menekankan segi kepraktisan, bukan
teori semata. Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar
bagi dunia sekarang.

Referensi : Sejarah Peradaban Dunia Kuno, karya: Charles seignobos

Anda mungkin juga menyukai