Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PERADAPAN ISLAM

PERADAPAN DUNIA SEBELUM ISLAM

Dunia menjelang lahirnya islam telah menyimoang jauh dari ketentuan allah. Pada masa pra islam
terdapat dua ketentuan peradapan dunia,yaitu peradapan Romawi Timur dan Peradaban Persia,dua
kerajaan yang menjdi tetangga Arab,tempat lahirnya islam.dua kekuatan besar tersebut merupakan dua
super power dunia pada masa itu sekaligus merupakan adikuasa dunia.

Peradaban dunia ketika itu memiliki corak,yaitu bobroknya moralitas bahkan tidak sama sekali
mencerminkan budya yang positif,sehingga peradaban Arab ketika itu disebut sebagai peradaban dunia
yang semacam itu maka Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk membawa agama islam dengan
menjunjung tinggi peradaban bermoral.

A. Peradaban Romawi Timur


K Kerajaan Romawi disirikan pada tahun 753 sebelum Masehi (SM).bulan Mei 30 M terjadi
perpecahan dalam Kerajaan Romawi yang berpusat di Roma, yaitu pecah menjadi dua Kerajaan,
Kerajaan romawi Barat (Roma) dan Kerajaan Romawi Timur, dengan ibu kota Konstatinopel, dan
Konstantinus Agung (Kaisar constantin) sebagai Maharajanya.Kerajaan Romawi mengalami puncak
kejayaan pada masa Maharaja Yustianus (527-565 M).5 M).

1. Agama

Negeri negeri yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Romawi Timur pada umumnya beragama
Nasrani, yang pada waktu itu terpecah dalam berbagai aliran.diantaranya aliran tersebut ada 3,
yaitu :

a. Aliran Yaaqibah, banyak dianut di Mesir, Habsyah, dan lain lain.

b. Aliran Nasathirah, banyak dianut di Musil, Irak, dan Persia

c. Aliran Mulkaniyah, banyak dianut di Afrika Utara, Sacilia, Syiria, dan Spanyol

2. Filsafat

Membicarakan masalah "Kebudayaan Romawi", terutama filsafat, kesenian, ilmu pengetahuan


dan kesusastraan, selain itu membicarakan masalah "Kebudayaan Yunani", karena Kebudayaan
Romawi pada hakikatnya adalah lanjutan dari Kebudayaan Yunani.

3. Bahasa dan Kesenian


Dalam wilayah Kerajaan Romawi Timur, ada tiga bahasa yang berpengaryh, yaitu bahasa latin,
bahasa greek, dan bahasa suryani.dalam bahasa bahasa inilah ditulis di kitab kitab suci, undang
undang, cerita cerita, sajak sajak dan sbb.kesenian dan kesusastraan Bizantyum timbul kira kira
pada abad kelima dalam Kemaharajaan Romawi Timur.kesenian ini berkembang terus di Rusiadan
Balkan.Kesenian Romawi sangat maju pada masa Kaisar Yustianus I (527-565 M) dan pengganti
penggantinya, dan meluas sampai ke Italia Utara.patung patung sangat banyak dibuat orang
orang.demikian pula bangunan bangunan gereja yang berkubah yang sangat terkenal , yaitu Gereja
AyaSophia, dan banyak didirikan gereja gereja yang berbentuk silang Yunani berkubah
lima.disamping itu, terjadi kegiatan dalam bidang seni lukis, seni pahat, seni bahasa, seni suara,
filsafat dan sebagai nya.

B. Peradaban Persia

Kerajaan Persia merupakan saingan dari Kerajaan Romawi Timur, dimana diantara kedua Kerajaan
tersebut terus menerus terjadi peperangan karena masing masing ingin merebut daerah kekuasaan dan
pengaruh.

Setelah itu permusuhan antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sehingga keduanya mengalami
kemunduran dan kehancuran.hal tersebut terus berlangsung sampai dengan datangnya agama islam,
dimana pada akhirnya kedua super powerr pada waktu itu menyerah kalah kepada kebenaran islam.

1. Agama

Masyarakat Persia lama cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata, seperti langit biru, cahaya,
api, udara, air yang semua makhluk itu mereka anggap tuhan.

2. Bahasa

Pada waktu pemerintahan "Dinasti Sassanid" yang menjadi bahasa Persia resmi yaitu bahasa Pahlawi,
dan juga menjadi bahasa kitab suci mereka, Avesta.oleh karena itu, pengaruh kitab agama ini dalam
memelihara dan memperkembangkan bahasa Pahlawi besar sekali.

Sastra Persia dalam bahasa Pahlawi sedikit sekali yang masih tersisa, karena sastranya pada
umumnya,bersemangat agama yang berkeyakinan 2 Tuhan.karena itu islam menggantikan bahasa dan
huruf Pallawi dengan bahasa dan huruf Arab.yang masih tersia dari bahasa dan huruf Pallawi itu, yaitu
batu batu tertulis, sejumlah peraturan dan kerajaan Sassanid mengenai perkawinan, perbudakan dll.

3. Kesenian

Hasil seni Persia yang paling kuno, yaitu keramik, patung patung, berbagai perabot dari perungu dan lain
lain (5.000-1.000 SM), seni lukis, dan arsitektur (550 SM-1.600 M).

C. Peradaban Arab Jahiliah.


Jazirah Arabia adalah tempat lahirnya agama islam dan kemudian menjadi pusat islam , merupakan
pusat dari peradaban dan kebudayaan islam.oleh karena itu, perlu dijelaskan mengenai keadaan
geografi, Keadaann Negeri Arabia terletak disebelah barat daya Asia, dan merupakan semenanjung yang
dikelilingi laut dari tiga jurusan; laut merah, lautan hindia, dan teluk persia.penduduk, politik, ekonomi,
dan sosial, bahkan agama, sebelum lahir nya agama islam.

1.Keadaan Negeri Arabia

Keadaann Negeri Arabia terletak disebelah barat daya Asia, dan merupakan semenanjung yang
dikelilingi laut dari tiga jurusan; laut merah, lautan hindia, dan teluk persia.

Peran perempuan dalam masyarakat pada masa arab jahiliyah ini berada dalam kehinaan atau
kerendahan. Karena kehadiran dan kelahirannya dibenci oleh masyarakat arab jahiliyah,sehingga pada
saat kelahiran mereka,mereka langsung dikubur hidup hidup.

Masyarakat arab sebelum islam datang sudah mengenal Allah karena adanya agama samawi yang
diturunkan oleh Allah,yang mana diagama tersebut kita diwajibkan untuk menyembah kepada Allah.
Masyaraktat sudah menganut agama yang mengakui bahwa Allah SWT.sebagai tuhan,suatu
kepercayaan yang diwariskan dari nabi Ibrahim dan ismail,namun lama kelamaan peradaban
menyimpang dari ketentuan Allah,masyarakat menjadi jahiliyah tidak mau mengakui kebenaran Allah.

Pada periode ini, Ada dua cara Dakwah Raulullah yaitu:

1) Dakwah Secara Diam-Diam

Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau

melakukannya secara diam- diam di lingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya.

Karena itulah, orang pertama kali yang menerima dakwanya adalah keluarga dan sahabat.

Seorang demi seorang diajak agar mau meninggalkan agama berhala dan hanya mau

menyembah Allah yang Maha Esa. Usaha yang dilakukan itu berhasil. Orang-orang yang

mula-mula beriman adalah:

1. Istri beliau sendiri, Khadijah

2. Kalangan pemuda, Ali Ibn Abi Thalib dan Zaid Ibn Harits.

3. Dari kalangan budak, Bilal.

4. Orang tua/tokoh masyarakat, Abu Bakar Al-Shiddiq. ( Badri Yatim: 19)

Setelah Abu bakar masuk islam, banyak orang-orang yang mengikuti untuk masuk
agama islam. Orang-orang ini tekenal dengan julukan Al-Sabiqun al-Awwalun, orang yang terdahulu
masuk

islam, seperti: Utsman Ibn Affan, Zubair Ibn awwam, Talhah Ibn Ubaidillah, Fatimah binti khathab,
Arqam

Ibn Abd. Al-Arqam, dan lain-lain. Mereka itu mendapat agama islam langsung dari Rasulullah sendiri.

(Samsul Munir Amin: 2010, 66).

2) Dakwah Secara Terbuka

Setelah beberapa lama berdakwa secara individual turunlah perintah agar Nabi

menjalankan dakwa secara terbuka dan langkah berikutnya ialah berdakwa secara umum.

Nabi mulai menyeru segenap lapisan masyarakat kepada islam secara terang-terangan.

Setelah dakwa terang-teranggan itu, pemimpin quraisy mulai berusaha menghalangi dakwa Rasul.
Semakin

bertambahnya jumlah pengingkut Nabi semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum quraisy.
Menurut

Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang-orang quraisy menentang seruan Islam ialah:

a. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dengan kekuasaan.

b. Nabi muhammmadmenyeruh kepada hak bangsawan dengan hambahsahaya.

c. Para quraisy tidak dapat menerima ajara tentang kebangkita kembali dan pembalasan di akhirat

d. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang beruratberakar pada bangsa arab

e. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.

Banyak cara yang ditempuh para pemimpin quraisy untuk mencegah dakwa Nabi

Muhammad dari cara diplomatik di sertaibujukrayu hingga tindakan kekerasan di lancarkan untuk

menghentikan dakwa Nabi. Namun Nabi Muhammad tetap pada pendirian untuk menyiarkan agama
islam.

(Badri Yatim: 20-21)

B. periode Madaniyah (Madinah)

Nabi Muhammad meninggalkan rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-14 dari

kenabian atau 12 September 622 M. Peristiwa hijrah Rasulullah Saw dari Mekkah ke

Madinah merupakan kehendak dan perintah Allah Swt dengan tujuan agar penyebaran

agama islam yang dilakukan oleh Rasulullah Saw menjadi lebih pesat lagi. Selama 13
tahun Rasulullah berdakwa ajaran Islam di mekkah, Nabi Muhammad telah banyak

mengalami pertentangan dan permusuhan. Namun Madinah merupakan kota yang

penduduknya lebih mudah menerima ajaran Rasulullah dari pada penduduk Mekkah.

Masyarakat Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammmad dengan suka cita,

orang-orang Madinah berbondong-bondong memeluk Islam. Oleh karena itu islam lebih

cepat berkembang di madinah. ( M.Rusli Amin: 2010, 33-34)

Upaya Nabi Muhammad saw dalam membangun Madinah

1) Pembentukan Sistem Sosial Kemasyarakatan

Peradaban atau kebudayaan pada masa Rasulullah Saw. Yang paling dahsyat adalah

perubahan social. Suatu perubahan mendasar dari masa kebobrokan moral menuju moralitas yang
beradab.

Dalam tulisan Ahmad Al-Husairy, diuraikan bahwa peradaban pada masa Nabi dilandasi dengan asas-
asas yang

diciptakan sendiri oleh Muhammad di bawah bimbingan wahyu. Diantaranya sebagai berikut:

a. Pembangunan Masjid Nabawi

Dikisahkan bahwa untatunggangan Rasulullah berhenti disuatu tempat maka Rasulullah memerintahkan
agar

di tempat itu dibangun sebuah masjid. Rasulullah ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Beliau

mengangkat dan memindahkan batu-batu masjid itu dengan tangannya sendiri. Saat itu, kiblat
dihadapkan ke

BaitulMaqdis. Tiang masjid terbuat dari batang kurma, sedangkan atapnya dibuat dari pelepah daun
kurma.

Adapun kamar-kamar istri beliau dibuat di samping masjid. Tatkala pembangunan selesai, Rasulullah
memasuki

pernikahan dengan Aisyah pada bulan Syawal. Sejak saat itulah, Yastrib dikenal dengan Madinatur Rasul
atau

Madinah Al-Munawwarah.

b.Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar

c. Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum Muslimin dan non Muslimin

d. Peletakan Asas-asas Politik, Ekonomi, dan Sosial

2) Bidang Politik
Selanjutnya, Nabi Saw. Merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh pendudukan

Yatsrib, baik orang muslim maupun non muslim (Yahudi). Piagam inilah yang oleh

Ibnu Hasyim disebut sebagai Undang-undang Dasar Negara Islam (Daulah Islamiyah)

yang pertama.

a. Setiap kelompok mempunyai pribadi keagamaan dan politik. Adalah hak kelompok,

menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang

patuh.

b. Kebebasan beragama terjamin buat semua warga Negara.

c. Adalah kewajiban penduduk madinah, baik kaum muslimin maupun bangsa Yahudi,

untuk saling membantu, baik secara moril atau materil. Semuanya dengan bahu

membahu harus menangkis setiap serangan terhadap kota Madinah.

( Munir Subarman:2008, 36)

Di Madinah, Nabi SAW meletakkan dasar kehidupan yang kuat bagi pembentukan

masyarakat baru di bawah kepemimpinan beliau. Masyarakat baru ini adalah

masyarakat majemuk, asalnya dari 3 golongan penduduk yaitu:

1) Kaum Muslim; Muhajirin&Anshar. Mereka adalah kelompok mayoritas.

2) Kaum Musyrik, orang2 yang berasal dari suku Aus & Khazraj yang belum

masuk Islam. Kelompok ini golongan minoritas.

3) Ketiga adalah kaum Yahudi. Setelah 2 tahun hijrah, Rasulullah mengumumkan

aturan dan hubungan antara kelompok masyarakat yang hidup di Madinah.

Melalui Piagam Madinah, Rasulullah SAW ingin memperkenalkan konsep negara

ideal yang diwarnai dengan wawasan transparansi dan partisipasi.

Khalifah Abu Bakar As-Sidiq r.a (11-13 H/632-634 M)

Abu Bakar, nama lengakapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafah at Tamimi, pada zaman pra islam, dia
Bernama Abdul Kakbah, kemudia setelah masuk islam namanya diganti oleh Rasulullah dengan
Abdullah. Ia termasuk sahabat paling dekat dengan Rasulullah saw. Abu Bakar dilahirkan di kota mekah
dua tahun sesudah tahun Gajah, kira-kira tahun 573 M. ia adlah seorang pemikir dikalangan mekah yang
memandang bahwa penyembah berhala itu suatu kebodohan dan kepalsuan belaka. Karena Ketika
diajak oleh Rasulullah saw. Untuk memeluk agama tauhid, iapun dengan segera menerimanya. Ia
merupakan orang pertama yang masuk islam dari kalangan kaum laki-laki.
Setelah Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar terpilih menjadi khalifah. Setelah memerintah selama 2
tahun, Abu Bakar wafat pada tanggal 23 jumadil akhir 13 H pada usia 63 tahun dan dimakamkan
disamping makan Rasulullah saw. Beliau dikenang olehpara sahabat sebagai khalifah yng sangat taat
kepada Allah dan Rasulnya serta berbudi luhur, tidak sombong dan amat sederhana.

Prestasi Abu Bakar As Sidiq r.a

 Memerangi orang murtad


 Memberantas nabi palsu
 Pengumpulan dan penulisan ayat Al- Qur’an
 Memperluas wilayah dakwah islamiah

Keteladanan Karakter Abu Bakar As Sidiq

 Rendah hati atau tidak sombong


 Berhati tenang
 sederhana
 Penyabar
 Adil dan suka musyawarah
 Dermawan
 Penolong bagi kaum tertindas
 Senantiasa membenarkan berita dari rasulullah

Khalifah Umar Bin Khatab r.a. ( 13-23 H/634-644)

Umar bin Khatab r.a. , nama lengkapnya adalah Umar bin Khatab Nufail keturunan Abdul Uzza al
Quraisy dari suku adi, salah satu suku yang terpandang dan mulia. Umar dilahirkan di mekah,empat
tahun sebelum kelahiran Rasulullah saw.

Ketika menginjak remaja ia mendapatkan kepercayaan dari suku bangsanya, Quraisy untuk menjadi
wakil dalam berbagai perundingan dengan suku-suku yng lain. Salah satu sifat yang menjadi karakter
umar bin khatab r.a. adalah pemberani, tidak mengenal takut dgn gentar,mempunyai ketabahan dan
kemauan yang keras, serta tidak mengenal kata ragu dalam dirinya.

Dengan masuknya umar bin khatab r.a. kedalam barisan kaum mulimin, maka mulailah islam
mendapatkan amunisi baru untuk Menyusun kekuatan dalam berdakwah. Memang bnar setelah
masuknya umar ke dalam islam, para sahabat menjadi lebih berani dengan terang-terangan berdakwah
dan melakukan aktivitas keagamaan.

Sebelum Abu Bakar As Sidiq r.a. meninggal dunia, ia telah menunjuk umar bin khatab r.a. sebagai
penerusnya.

Pengangkatan umar mendapat persetujuan dikalangan kaum muslimin. Setelah dibaiatnya Umar
sebagai khalifah, Umar pun berkata kepada umatnya, “orang-orang arab bagaikan seekor unta yang
keras kepala dan ini akan bertalian dengan pengendara dimana jalan yang akan dilalui, begitulah aku
akan menunjukkan kepada kamu jalan yang lurus.” Umar menyebut dirinya sebagai “khalifah khalifate
Rasulullah” (pengganti dari pengganti Rasulullah). Ia juga mendapat gelar sebagai Amir al Mukminin
(komandan orang-orang mukmin), gelar ini diberikan sehubungan dengan keberhasilan-keberhasilan
umar memerintah selama 10thn. Umar dibunuh oleh seorang budak Persia yang Bernama Abu Lu’luah.

Prestasi Umar Bin Khatab r.a. (13-23 H/634-644)


perluasan dakwah islam, mengatur administrasi pemerintahan:
- Mendirikan beberapa depaterem didalam pemerintahan
- mengatur dan menertibkan system pembayaran gaji dan pajak tanah
- mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan Lembaga yudikatif dengan Lembaga eksekutif
- membentuk jawatan kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara
- mendirikan jawatan pekerjaan umum untuk mendukung Pembangunan
- mendirikan Baitul Mal untuk melancarkan kesejahteraan umat
- mencetak mata uang sebagai sarana mengisyah dan muamalah (kehidupan ekonomi)
- menetapkan penaggalan berdasarkan kalender tahun hijriah

Keteladanan Karakter Umar Bin Khatab r.a.

Keberaniannya menyampaikan kebenaran

Suka bermusyawarah dan bijaksana dalam mengambil keputusan

Bersikap adil terhadap semua rakyat

Bersikap toleran terhadap adat yang tidak bertentangan dengan ajaran islam

Bersifat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Bersikap jujur dalam menjalankan pemerintahan

Khalifah Utsman Bin Affan r.a. (23-36 H/644-656

Utsman bin Affan r.a., nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf dari suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M di Taif. Ibunya yang Bernama Urwah
adalah putri Ummu Hakim al Baidha, putri Abdul Muthalib. Nasab Utsman melalui garis ibunya bertemu
dengan nasab Nabi Muhammad saw. Pada Abdi Manaf ibnu Qushayi. Nasab Utsman bersambung
melalui Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Ayah dari Utsman, Affan adalah seorang saudagar
kaya raya dari suku Quraisy.

Utsman bin Affan r.a. masuk islam melalui dakwah/ajakan Abu Bakar r.a., dan menjadi salah satu
sahabat terdekat Nabi saw., ia adalah orang kaya yang berasal dari keluarga yang kaya raya, akan tetapi
kehidupannya dijalani dengan sederhana, serta Sebagian besar kekayaannya adalah untuk perjuangan
agama islam.

Periode Pertama

Utsman bin Affan r.a. menbawa islam kepada kemajuan yang luar biasa, terutama dari segi perluasan
dakwah. Pada masa periode pertama ini segalanya berjalan lancar dan stabil.

Periode Kedua
Khalifa Utsman mengalami berbagai rintangan yang cukup besar, diantaranya adalah pemberontakan
dan pembangkangan didalam negeri yang dilakukan oleh sekelompok orang yang kecewa terhadap baiat
khalifah dan beberapa kebijakan pemerintahannya.

Utsman memangku jabatan khalifah selama 12thn dimulai dari 23-36H/644-656 M, mulai dari usia 70
sampai 82 tahun. Kepemimpinan utsman sangat berbeda dengan kepemimpinan umar, hal ini
disebabkan karena ketika utsman diangkat sebagai khalifah telah berusia 70tahun serta sifat lemah
lembut yang dimilikinya.

Prestasi Khalifah Utsman bin Affan r.a.

Memperluas dakwah islam

Mengganti gubernur-gubernur wilayah islam yang ingin memisahkan diri setelah wafatnya khalifah umar

Memperbanyak naskah al-qur’an yang sudah dibukukan menjadi tujuh eksemplar

Membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-
kota

Membangun perekonomian dan menyempurnakan pengaturan administrasi negara

Membangun Angkatan laut

Membangun jalan-jalan dan jembatan-jembatan untuk memperlancar jalur dakwah dan perekonomian

Mendirikan masjid-masjid dan memperluas masjid Nabi di Madnah hingga 160 x 150 hasta dengan tiang
pualam, dinding batu berukir, bertahta perak dan atap melengkung.

Keteladanan Karakter Utsman Bin Affan r.a.

Sikap kedermawanan Utsman bin Affan r.a.

Sikap keadilan Utsman bin Affan r.a.

Sikap kesederhanaan Utsman bin Affan r.a.

Sikap Utsman sebagai Diplomat Ulung terbukti Ketika diplomasi dengan kafir Quraisy saat Fathu Makkah

Sikap kejujuran Utsman bin Affan r.a.

Khalifah Ali Bin Abi Thalib r.a, (36-41 H/656-661 M)

Ali bin Abi Thalib r.a., nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Abdi manaf.
Beliau dilahirkan di Mekah pada tanggal 13 Rajab sekitar tahun 600 M. ia merupakan anak laki-laki
keempat dan terakhir dari Abu Thalib. Abu Thalib adalah adik dari Abdullah, ayah Nabi Muhammad saw.
Dengan demikian, Ali bin Abu Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad saw.
Dikatakan, ia masuk islam pada usia sepuluh tahun. Setelah dewasa, Ali bin Abu Thalib dinikahkan
dengan Ftimah az –Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad saw. Pernikahan ini terjadi dua tahun setelah
peristiwa hijrah, atau sekitar tahun 624 M.

Setelah Utsman bin Affan r.a. wafat, melalui musyawarah Masyarakat Muslim berramai-ramai
membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ali menerima baiat pada tanggal 24 juni 656 M atau
tanggal 25 Dzulhijjah 36 H di masjid Madinah.

Ali bin Abi Thalib r.a. memerintah hanya 6 tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi
berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil.

Pada masa pemerintahannya, pada tahun 658 M, ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Madinah
ke Kufah.

Alasan Ali memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah adalah, karena tidak menginginkan
kota suci ini terkotori kencah politik.

Pada tanggal 20 Ramadan 40 H (661 M), Ali dibunuh oleh salah satu seorang anggota Khawarij yaitu
Abdullah bin Muljam.

Keteladanan Karakter Ali Bin Abi Thalib r.a.

Cerdas dan pandai

Pemberani

Sabar

Tabah dalam menghadapi masalah

Sebagai panglima perang pemberani dan gagah perkasa

Prestasi Ali bin Abi Thalib ra

Dalam peluasan dakwah islam, islam telah sampai ke daerah Sind yang terletak di bagian barat India

Dalam urusan politik, Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. mengganti para gubernur yang diangkat khalifah
sebelumnya serta membasmi para pemberontak dan pengbangkang kekhalifahan

Dalam urusan Pembangunan, khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. membangun kota Kufah dengan bentuk baru
dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. dikenal sebagai Pembina yang
Menyusun dasar-dasar ilmu nahwu, ia mempunyai murid yang sangat cerdas Bernama Aswad Ad Duali
yang menyusun dasar-dasar ilmu nahwu untuk meluruskan bacaan an pemahaman terhadap Al-Qur’an
dan hadis.
SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYAH

Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada umayyah bin Abd Syams bin Abd Manaf. Ia adalah seorang
tokoh penting di tengah Quraisy pada masa jahiliyah. Yang memiliki cukup unsur untuk berkuasa di
zaman jahiliyah yakni keluarga bangsawan cukup kekayaan dan mempunyai sepuluh orang putra. Orang
yang memiliki unsur tersebut di zaman jahiliyah berarti telah mempunyai jaminan untuk memperoleh
kehormatan dan kekuasaan. Ia dan pamannya Hasyim bin Abd Manaf selalu bertarung dalam
memperebutkan kekuasaan dan kedudukan. Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyyah Bin Abu Sufyan
Bin Harb. Muawiyyah disamping sebagai pendiri daulah Bani Abbasiyah juga sekaligus menjadi khalifah
pertama.

Awal kedaulatan bagi kedaulatan bani umayah adalah sepeninggal khalifah Ali bin Abi Thalib,
yang mana gubernur Syam tampil sebagai pemimpin Islam yang kuat. Muawiyyah Bin Abu Sufyan Bin
Harb yang dulunya gubernur Syam, menggantikan posisi Ali Bin Abi Thalib sebagai sebagai pemimpin
Islam dengan cara yang bisa dbilang curang.

Muawiyyah dipandang sebagai pembangun Dinasti yang oleh sebagian besar sejarawan awalnya
dipandang negatif. Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam perang saudara di
Siffin dicapai melalui cara yang curang. Lebih dari itu, Muawiyyah juga dituduh sebagai penghianat
prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan Islam, karena dialah yang mula-mula mengubah pimpinan
Negara dari seorang yang dipilih oleh rakyat menjadi kekuasaan raja yang diwariskan turun-temurun
(monarchi heridites).

PARA KHALIFAH DINASTI UMAYYAH

Masa kekuasaan Dinasti Umayah hampir satu abad, tepatnya selama 90 tahun, dengan 14 orang
khalifah. Khalifah yang pertama adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, sedangkan khalifah yang terakhir
adalah Marwan bin Muhmmad. Di antara mereka ada pemimpin-pemimpin besar yang berjasa
diberbagai bidang sesuai dengan kehendak zamannya, sebaliknya ada pula khalifah yang tidak patut dan
lemah.

Adapun urutan khalifah Umayah adalah seabagai berikut:

1. Muawiyyah I bin Abi Sufyan 41-60H/661-679M

2. Yazid I bin Muawiyah 60-64H/679-683M

3. Muawiyah II bin Yazid 64H/683M

4. Marwan I bin Hakam 64-65H/683-684M

5. Abdul Malik bin Marwan 65-86H/684-705M

6. Al-Walid I bin Abdul Malik 86-96H/705-714M

7. Sulaiman bin Abdul Malik 96-99H/714-717M

8. Umar bin Abdul Aziz 99-101H/717-719M


9. Yazid II bin Abdul Malik 101-105H/719-723M

10. Hisyam bin Abdul Malik 105-125H/723-742M

11. Al-Walid II bin Yazid II 125-126H/742-743M

12. Yazid bin Walid bin Malik 126H743M

13. Ibrahim bin Al-Walid II 126-127H/743-744M

14. Marwan II bin Muhammad 127-132H/744-750M

Masa pemerintahan Bani Umayah terkenal sebagai suatu era agresif, dimana perhatian tertumpu pada
usaha perluasan wilayah dan penaklukan, yang terhenti sejak zaman kedua khulafaur rasyidin terakhir.
Hanya dalam jangka waktu 90 tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk
kedalam kekuasaan Islam, yang meliputi tanah Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, jazirah Arab,
Syiria, Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India dan negeri-negeri sekarang
dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgiztan, yang termasuk Soviet Rusia.

Dinasti Umayah meneruskan tradisi kemajuan dalam berbagai bidang yang telah
dilakukan masa kekuasaan sebelumnya, yaitu masa kekuasaan khulafaur Rasyidin. Dalam bidang
peradaban Dinasti Umayah telah menemukan jalan yang lebih luas kearah pengembangan dan
perluasan berbagai bidang ilmu pengetahuan, dengan bahasa Arab sebagai media utamanya.

Beberapa kemajuan dalam bidang pengembangan ilu pengetahuan antara lain sebagai berikut

Pengembangan Bahasa Arab.

Marbad Kota Pusat Kegiatan Ilmu.

Ilmu Qiraat

Ilmu Tafsir

Ilmu Fiqih

Ilmu Nahwu

Ilmu Jughrafi dan Tarikh

Usaha Penerjemahan

Ilmu Hadist

A. SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYYAH

Dinasti Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa
diBaghdad (sekarang ibu kota Irak) dan merupakan salah satu dinasti besar yang pernah
memimpinkekhilafahan islam pasca Khulafaurasyidin. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan
menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi
keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan
menundukan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Dinasti ini Berkuasa selama 500 tahun atau 5 abad,
mulai dari tahun(132-656 H/750-1258 M ). Nama Dinasti Abbasiyah diambil dari nama paman Nabi
Muhammad SAW yang bernama Al-Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Pendiri Dinasti Abbasiyah
adalah Abdullah AlSaffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas atau lebih dikenal dengan sebutan Abu Al
Abbas Al-Saffah.Kelahiran bani Abbasiyah berkaitan erat dengan gerakan oposisi yang di lancarkan oleh
golonganmerasa tertekan dan tersingkir karena kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah. Gerakan
oposisi terhadap Bani Umayyah dikalangan orang syi'ah dipimpin oleh Muhammad Bin Ali, tujuan utama
dari perjuangan Muhammad Bin Ali untuk merebut kekuasaan dan jabatan khalifah dari tangan Bani
Umayyah, karena menurut keyakinan orang syi'ah keturunan Bani Umayyah tidak berhak menjadi imam
atau khalifah, yang berhak adalah keturunan dari Ali Bin Abi Thalib. pada awalnya golongan ini memakai
nama Bani Hasyim, belum menonjolkan nama Syi'ah atau Bani Abbas, tujuannya adalah untuk mencari
dukungnan masyarakat. Bani Hasyim yang tergabung dalam gerakan ini adalah keturunan Ali Bin Abi
Thalib dan Abbas Bin Abdul Muthalib, keturunan ini bekerjasama untuk menghancurkan Bani Umayyah.

Abul Abbas sangat beruntung, karena pada masanya pemerintahan Marwan bin Muhammad telah
mulai lemah dan sebaliknya gerakan oposisi semakin mendapat dukungan dari rakyat dan bertambah
luas pengaruhnya. Keadaan ini tambah mendorong semangat Abul Abbas untuk menggulingkan khalifah
Marwan bin Muhammad dari jabatannya. Abul Abbas mengutus pamannya Abdullah bin Ali untuk
menumpas pasukan Marwan bin Muhammad. Pertempuran terjadi antara pasukan yang dipimpin oleh
khalifah Marwan bin Muhammad dengan pasukan Abdullah bin Ali di tepi sungai Al-Zab Al- Shagirdi,
Iran. Marwan bin Muhammad terdesak dan melarikan diri ke Mosul, kemudian ke palestina, Yordania
dan terakhir di Mesir. Abdullah bin Ali terus mengejar pasukan Marwan bin Muhammad sampai ke
Mesir dan akhirnya terjadi pertempuran disana. Marwan bin Muhammad pun akhirnya tewas karena
pasukannya sudah sangat lemah. Pada tahun 132 H/ 750 M Abul Abbas Abdullah bin Muhammad
diangkat dan di bai', dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

 para pendukung Bani Umayyah masih banyak yang tinggal di Damaskus. Kota Koufah jauh dari
Persia, walaupun orang-orang Persia merupakan tulang punggung Bani Abbas dalam

menggulingkan Bani Umayyah.

 kota Damaskus terlalu dekat dengan wilayah kerajaan Bizantium yang merupakan ancaman bagi
pemerintahannya, akan tetapi pada masa pemerintahan Khalifah AL-Mansur (754-775M)
dibangun kota Baghdad sebagai ibu kota Dinasti Abbas yang baru.

B. para khalifah Dinasti Abbasiyyah

Khilafah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari khilafah sebelumnya dari Dinasti Umayyah, dimana
pendiri
dari khilafah ini adalah Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas
Rahimahullah.

Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang Panjang lebih kurang lima setengah abad, dari
tahun

132 H-656 H/750M-1258 M.

Priode pertama

Khalifah dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut:

a. Khalifah Abu Abbas As Safah (750 - 754 M)

b. Khalifah Abu Ja’far Al Manshur (754 - 775 M)

c. Khalifah Al Mahdi (775 - 785 M)

d. Khalifah Al Hadi (785 - 786 M)

e. Khalifah Harun Al Rasyid (786 - 809 M)

f. Khalifah Al Amin (809 - 813 M)

g. Khalifah Al Makmun (813 - 833 M)

h. Khalifah Al Muktasim (833 - 842 M)

i. Khalifah Al Wasiq (842 - 847 M

Periode pertama disebut periode pengaruh Persia pertama. Karena terdapat sebuah keluarga
bangsawan.

Priode kedua

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai berikut:

a. Khalifah Al-Mutawakkil (847-861 M)

b. Khalifah Al-Muntasir (861-862 M)

c. Khalifah Al-Musta'in (862-866 M)

d. Khalifah Al-Mu'tazz (866-869 M)

e. Khalifah Al-Muhtadi (869-870 M)

f. Khalifah Al-Mu'tamid (870-892 M)

g. Khalifah Al-Mu'tadid (892-902 M)

h. Khalifah Al-Muktafi (902-908 M)

i. Khalifah Al-Muqtadir (908-932 M)


j. Khalifah Al-Qahir (932-934 M)

k. Khalifah Ar-Radi (934-940 M)

l. Khalifah Al-Muttaqi (940-944 M)

Periode kedua adalah periode pengaruh Turki pertama,karena pemerintahan Dinasti Abbasiyah

banyak dipengaruhi orang-orang Turki.

Priode ketiga

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah sebagai berikut:

a. Khalifah Al-Mustakfi (944-946 M)

b. Khalifah Al-Muti (946-974 M)

c. Khalifah At-Ta'i (974-991 M)

d. Khalifah Al-Qadir (991-1031 M)

Periode ketiga disebut juga periode pengaruh Persia kedua, Hal ini disebabkan karena pemerintahan

Dinasti Abbasiyah sangat dipengaruhi oleh bangsa Persia yaitu keluarga Buwaihi.

Priode keempat

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut.

a. Khalifah Al-Qa'im (1031-1075 M)

b. Khalifah Al-Muqtadi (1075-1094 M)

c. Khalifah Al-Mustazhir (1094-1118 M)

d. Khalifah Al-Mustarsyid (1118-1135 M)

e. Khalifah Ar-Rasyid (1135-1136 M)

f. Khalifah Al-Muqtafi (1136-1160 M)

g. Khalifah Al-Mustanjid (1160-1170 M)

h. Khalifah Al-Mustadi (1170-1180 M)

Periode keempat disebut juga periode pengaruh Turki kedua, karena dinasti Seljuk yang merupakan
bangsa

Turki berperan penting dalam Dinasti Abbasiyah

Priode kelima

Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kelima adalah sebagai berikut.


a. Khalifah An-Nasir (1180-1225 M)

b. Khalifah Az-Zahir (1225-1226 M)

c. Khalifah Al-Mustansir (1226-1242 M)

d. Khalifah Al-Musta'sim (1242-1258 M)

Pada periode kelima, Dinasti Abbasiyah tidak dipengaruhi oleh pihak manapun, akan tetapi

kekuatan politik dan militer Dinasti Abbasiyah sudah lemah, sehingga kekuasaan mereka
Tinggal meliput Irak dan sebagai nya saja

sebagai negara terkuat dan tak tertandingi. Adapun ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa
Bani

Ilmu Kedokteran.

Abbasiayah adalah sebagai berikut :

 Ilmu Tafsir
 Ilmu Hadits
 Ilmu Kalam
 Ilmu Tashawuf
 Ilmu Matematika
 Ilmu Farmasi
 Faktor-faktor berdirinya daulah Abbasiyah adalah :

Faktor apa saja yang mempengaruhi berdirinya daulah Abbasiyah?

Jawaban :

1. Meningkatnya kekecewaan kelompok Mawali terhadap Dinasti Umayyah

2. Pecahnya persatuan antar suku-suku bangsa Arab dengan lahirnya fanatisme

3. Timbulnya kekecewaan kelompok agama terhadap Dinasti Umayyah

4. Perlawanan dari Kelompok Syi’ah.

Anda mungkin juga menyukai