Anda di halaman 1dari 10

KEBUDAYAAN MASYARAKAT

MEKAH SEBELUM ISLAM


DISUSUN OLEH

Kelompok 1:
-MUHAMAD AYUBI ANAM
-ADINDA ROHMI KUDUP PANGESTI
-ALDILA CAHYANING TYAS
-DEWI AURA RUDIANTI PUTRI
-PUTRI AMALIA FAOZIN
A.KEBUDAYAAN KERAJAAN
ROMAWI TIMUR
 Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 sebelum Masehi dengan ibu kotanya di Roma.
 Berdiri 10 Abad, dan terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Romawi Barat dan Kerajaan Romawi Timur. Romawi Barat
beribu kota Roma dan Kerajaan romawi Timur beribu kota Konstantinopel dengan Konstantinus Agung (kaisar
constantin) sebagai maharajanya.
 Kerajaan Romawi Timur mengalami puncak kejayaan pada Maharaja Yustianus I (527-565 M).
 Terjadi peperangan dengan Kerajaan Sassanid, dan berakhir dengan “Perjanjian Damai Kekal” yang tidak kekal. Dua
panglimanya (Belisarius dan Narses) Yustianus berhasil merebut Afrika Utara dan Italia dari tangan Vandal dan Got
Timur.
 Negeri yang dikuasai umumnya beragama Nasrani, pada waktu itu, terpecah menjadi setidaknya 3 aliran, yaitu aliran
Yaaqibah, banyak dianut orang Mesir dan Habasyah. Aliran Nasathirah banyak dianut orang Musil, Irak, dan Persia.
Sedangkan aliran mulkaniyah banyak dianut orang Afrika Utara, Sicilia, Syiria, dan Spanyol.
 3 aliran tersebut terdapat perbedaan keyakinan. Aliran yaaqibah berkeyakinan bahwa Isa al-Masih adalah Allah,
sedangkan aliran Nasathirah dan Mulkaniyah berkeyakinan bahwa dalam diri al-Masih terdapat dua tabiat, yaitu tabiat
Ketuhanan dan tabiat kemanusiaan.
 Berkembangnya 3 bahasa yaitu bahasa Latin, bahasa Greek, dan bahasa Suryani.
 Pada masa kaisar Yustianus I (527-565M) mengalami kemajuan pesat dalam bidang kesenian, sehingga banyak dibuat
patung-patung. Demikian pula bangunan-bangunan gereja yang berkubah, seperti Gereja Aya Sophia.
B.KEBUDAYAAN KERAJAAN PERSIA
Kerajaan Persia merupakan saingan dari Kerajaan Romawi Timur, di mana antara dua kerajaan tersebut
terjadi peperangan yang cukup lama untuk merebut daerah kekuasaan dan pengaruh. Bangsa Persia jika
ditinjau dari sisi kepercayaan (agama), masyarakatnya mempunyai kecenderungan untuk menyembah
berbagai alam nyata, seperti langit biru, cahaya, api, udara, dan air. Pada abad ke-7 Masehi muncullah
seorang pemimpin Zoroaster yang membawa ajaran baru.
 Menurut ajaran Zoroaster bahwa hidup ada dua macam, yaitu pertama dunia dan kedua di akhirat.
Tuhan, memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih antara yang baik dan jahat. Dalam diri
manusia terdapat berbagai kekuatan, seperti daya rasa, daya akal, daya hidup, daya ruh, daya jaga, dan
lain sebagainya.
 Bahasa resmi Persia adalah bahasa Pahlawi dan bahasa suci mereka adalah Avesta. Hasil seni Persia
kuno adalah keramik, patung-patung, serta berbagai perabot dari perunggu. Oleh karenanya, Islam
datang menggantikan kepercayaan mereka, dengan agama tauhid dan menggantikan bahasa Pahlawi
dengan bahasa Arab.
C.KEBUDAYAAN ARAB PRA-ISLAM
 Kondisi bangsa arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar
mekah masih diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai tuhan,
yang dikenal dengan istilah paganisme, sebagaimana bangsa Romawi
Timur dan bangsa Persia.
 Bangsa arab menjelang kelahiran Nabi Muhammad saw. masih
menyembah berhala. Masa kegelapan dan kebodohan dalam hal agama,
bukan dalam hal lain seperti ekonomi dan sastra .
1.MASYARAKAT JAHILIAH
 Kehidupan bangsa Arab saat itu terkenal dengan sebutan jahiliah, jahiliah artinya kebodohan,
secara makna Al-Qur’an, jahiliah adalah sebagai bentuk penyebutan bagi siapa saja yang tidak
mengetahui hakikat Tuhan atau tidak mau mengikuti apa yang diturunkan Allah. Masyarakat
Arab pada zaman pra-islam terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
- Pertama, masyarakat pagan yang nomaden (berpindah pindah).
- Kedua, masyarakat pagan yang menetap.
- Ketiga, mereka yang meyakini adanya Tuhan, tetapi mereka tidak menafikan keberadaan
kelompok lain.
 Mereka hidup dalam budaya kesukuan, mereka membentuk sebuah suku yang dipimpin oleh
seorang syekh. Mereka sangat menekankan hubungan kesukuan sehingga suku kesetiaan atau
solidaritas kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku (fanatisme
kesukuan). Kondisi seperti itu membuat laki-laki lebih diunggulkan daripada perempuan karena
tidak dapat diandalkan untuk berperang. Perempuan dianggap sebagai beban dan tidak mampu
mempertahankan harga diri dan suku mereka.
2.PUSAT PERDAGANGAN
 Sejak dahulu kala, masyarakat Arab terkenal dengan budaya perdagangan mereka. Orang
Quraisy biasa mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam dan ke
negeri Yaman. Dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan dari penguasa-penguasa
dari negeri-negeri yang di laluinya. Oleh karena itu, sewajarnyalah mereka menyembah
Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka. Disebutkan dalam surah Al-
Qur’an Surah Quraisy :‫ل‬

ِ.٤ ‫ اَّلِذ ْٓي َاْطَع َم ُهْم ِّم ْن ُجْو ٍع ۙە َّو ٰا َم َنُهْم ِّم ْن َخ ْو ٍف‬.٣ ‫ َفْلَيْع ُبُد ْو ا َر َّب ٰه َذ ا اْلَبْيِۙت‬.٢ ‫ٖا ٰل ِفِهْم ِرْح َلَة الِّش َتۤا ِء َو الَّصْيِۚف‬.١ ‫ِاْيٰل ِف ُقَر ْيٍۙش‬
) ٤-١٠٦:١\‫( قريش‬

Artinya : “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada
musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah
Ini (Ka’bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”(Q.S.Quraisy/106:1-4)
3.PUSAT KEBUDAYAAN

 Peradaban yang berkembang pada masyarakat Arab adalah kultur klenik yang di
kenal dengan ilmu pengetahuan dan filsafatnya. Selain itu, syair merupakan salah
satu kekuatan tersendiri sebagai cara untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Karya sastra pra-Islam yang sangat populer antara lain al-Mu’allaqat karya Abu
Tamam dan al-Aghani, Mukhataridat karya Ibnu al-Syajari
D.KEBERAGAMAN MASYARAKAT ARAB
PRA-ISLAM
 Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi al-Baghadid dalam kitab Bulugh al-’Arabi fi
Ma’rifah Ahwal al-’Arab menyatakan bahwa ada beberapa agama yang pernah
ada di Arab sebelum masuknya Islam, antara lain al-muwahhidun (yang
mengesakan Tuhan), penyembah berhala (watsani), Yahudi, Kristen, penyembah
matahari dan bulan, Dahriyun (atheis), Shabi’in (pnyembah bintang), Zindiq,
Majusi (penyembah api), penyembah malaikat dan jin, kelompok yang
memercayai dua Tuhan, yaitu Tuhan yang berbuat kebaikan dan Tuhan yang
berbuat jahat.
1.PERIBADATAN BANGSA ARAB
SEBELUM ISLAM
 Sesungguhnya bangsa Quraisy mengenal agama tauhid semenjak kehadiran Nabi Ibrahim.
Nabi Ismail dan ibunya, Hajar, adalah penghuni Mekah pertama kali dan dialah yang
membangun Ka’bah itu. Pada saat Muhammad saw. diutus sebagai rasul, beliau mengajak
orang-orang Arab waktu itu mengajak kembali kepada agama nenek moyang mereka, yaitu
Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ismail a.s adalah putra Nabi Ibrahim a.s dari istri yang bernama
Hajar. Pada saat itu mereka belum berpenghuni. Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim a.s
meninggalkan dua orang yang di cintainya. Itu adalah ujian yang harus dijalani Nabi
Ibrahim a.s. Hanya doa dan kepasrahan yang membuatnya tabah dan tegar. Doa Nabi
Ibrahim ini di abadikan dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 35-37.
2.KEPERCAYAAN JAHILIAH DENGAN
AJARAN ISLAM
 Sebagaimana telah di sebutkan sebelumnya bahwa ajaran Nabi Ibrahim a.s masih berbekas di
kalangan bangsa Arab sehingga sebagian mereka ada yang tidak menyukai penyembahan berhala.
Masehi banyak di peluk oleh penduduk Yaman, Nazran, dan Syam, sedangkan penduduk Yahudi
dipeluk oleh Yahudi imigran yang tinggal di Yaman dan Yastrib (Madinah) serta dipeluk oleh
penduduk Persia.
 Para penganut agama Kristen dan Yahudi dalam perkembangannya mengalami perselisihan yang
cukup hebat. Orang arab tidak mau mengikuti pihak yang berselisih, tetapi mereka tetap
menyembah berhala dan sebagian yang lainnya mengikuti agama Nabi Ibrahim a.s.
 Para ahli sejarah berpendapat bahwa yang di maksud orang yang hanif adalah Nabi Muhammad
saw. kehadiran Nabi Muhammad saw. saat itu tepat sekali. Beliau telah memberikan perubahan
nyata bagi bangsa Arab dan bangsa-bangsa yang memeluk Islam tentang pandangan dunia, tujuan
hidup, dan peribadatan.
 Beliau di utus dengan membawa risalah atau ajaran dari Sang Pencipta. Memberi petunjuk,
menjelaskan kepada mereka jalan yang lurus lagi menyelamatkan. Mengajak mereka kepada
kebenaran serta melarang mereka dari kemungkaran dan kemaksiatan yang menjerumuskan
kepada kehancuran.

Anda mungkin juga menyukai