Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH (GEREJA) AGAMA KRISTIANI I

Apa yang dipelajari?


- Pokok-pokok peting sejarah gereja
- Manfaat kehidupan akademis, menggereja dan memasyarakat.
- Sejarah gereja I (awal/Kisah Para Rasul – Abad ke XV [perang salib])
Sejarah gereja II (Abad XV – Sekarang)
Penting juga = Kebijakan Konstantinus Agung dan dampaknya:
a) Masa-masa penganiayaan Kristen
b) Edik Milan 313
c) Agama Kristen = Agama resmi Negara
Gagasan yang menjadi peristiwa – Sketsa sejarah gereja (Abad I – XV).

SEJARAH GEREJA – Ilmu disiplin modern


 Apa dan mengapa mempelajari sejarah gereja?
Historia (bhs. Yunani) = Belajar sambil meneliti. Riwayat (asal-usul) kekristenan yang dipelajari dari
dokumen-dokumen purbakala dengan sikap historitas (kritsi). Perkembangan dan dampaknya bagi banyak orang:
Sebagai refleksi cakrawala pengetahuan, pengertian keadaan masa kini, dan ekumenis.
 Sejarah = Ilmu mempelajari peristiwa di masa lalu
Dalam arti sempit sejarah diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa. Dalam arti luas sejarah ialah
realisasi diri dalam hidup manusia.
Masa lalu (Kehidupan manusia yang memiliki eksistensinya pada masanya) atau hidup dalam kronologi.
Sejarah – Kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi. Antroposentrisme = Berpusat pada manusia.
 Historia Ecclesiatica
Historia = Pengetahuan atau pengenalan peristiwa manusiawi di masa lampau (conoscenza). Meneliti masa
lampau (res gestae), narratio rerum gestarum (kisah atau peristiwa yang disampaikan kepada orang lain).
Mitologi/Legenda # SEJARAH. Namun, mitologi atau legenda merupakan bahan dari sejarah.
Sejarah = Kisah manusiawi masa lampau yang sistematis dan dengan memperhatikan metode-metode
ilmiah. Ada data sejarah sebagai objek penelitian.
SAK = Interdisipliner = Ilmu yang berkaitan dengan ilmu yang lain. SG (Sejarah Gereja) = Sejarah Umum.
Sejarah # Roh Kudus.
 ± Abad Awal (III – IV) – SG = Militer (strategi/kekuatan)
 ± 1800 – an – SG = dibawah Teologi
 Historia Ecclesiatica (Eusebius) – Sejarah pergerakkan Allah, dari Abraham – Konstantinus Agung.
 ± 1800 – an – sekarang. SG = Ilmu otonom. Punya objek formal dan materialnya sendiri. Objek =
Arkeologi, Narasi. Forma; = Manifestasi Objek.

Sejarah – Punya sumber primer (otentik). Sejarah disusun dan direkonstruksikan dari sumber. Sejarah #
kenangan, refleksi. Melainkan rangkuman dan fakta. Sejarah berkembang bersama dengan ilmu yang lain.
Misalnya ilmu sosial, politik, dll.
 Secara umum, 3 periode Sejarah Gereja
1) PERTAMA:
 Pendirian Gereja – Para Rasul
 Ekspansi dan formasi interior Gereja, hierarki, zaman penganiayaan
 Kekaisaran Kristen
2) KEDUA:
 Gereja Barat dan Gereja Timur
 Masuknya pengaruh bangsa-bangsa barbar
 Merosotnya kehidupan religius
 Perang Salib
3) KETIGA: Perombakkan – Perbaikkan.

GEREJA AWAL
Yudaisme pada zaman atau masa Yesus. Yahudi – Rindu akan kedatangan Mesias. Hal ini dikarenakan bangsa
Yahudi ditindas oleh bangsa lain. Mereka mengharapkan mesias politik. Israel ingin bebas dari penjajah. Tidak ingin
dipimpin oleh orang asing. Israel pada waktu itu dipimpin oleh kekaisaran Romawi, Herodes Agung. Herodes dibenci
orang Yahudi. Herodes ingin mendapat gelar raja orang Yahudi dengan janji-janjinya.
Kitab Makabe (Kisah Yudas Makabe). Herodes VS Hasmonean pada 37 SM. Herodes menguasai Yerusalem.

1 / 12
Herodes bangun Bait Allah, bangun kota-kota baru (kaisarea, dll). Walaupun demikian, ia tetap ditolak orang
Yahudi. Herodes wafat kemudian digantikan oleh anaknya, Arkelaus. Arkelaus memerintah di Yudea dan
menimbulkan kekacauan yang serius. Ia dibuang.
Yerusalem kemudian ‘diatur’ oelh kelompok Sanhedrin (MA-nya Yahudi) yang terdiri dari imam-imam kepala
untuk mengatur urusan internal Yahudi.
Sistem pajak yang meresahkan.
Roma tidak tahu spiritualitas dan intelektual Yahudi.

 Situasi Religius Orang-orang Yahudi Palestina


 Ciri khas : Kesakisan religius yang kuat. Mampu mempertahankan keyakinan religius. Menjaga warisan,
bahkan terkadang menutup diri dari orang lain.
 Inti pusat agama Yahudi = Monoteisme. Yahudi = Bangsa terpilih. Perjanjian Allah dan orang Yahudi =
Keselamatan bagi semua orang. Harapan akan kedatangan Mesias seperti yang telah dinubuatkan oleh
para nabi.
 Yahudi = Agama + Politik = 1 (satu)
Mesias politis = Penyelamat Israel dari penjajahan Romawi. Inti mesias religius, tidak hanya
menyelamatkan dari penjajah, tetapi juga dari ketidakadilan dan kejahatan. Mesias = Keturunan Daud.
Yahudi – Monoteisme. Hukum Taurat mengikat orang Yahudi dan mempersatukan orang Yahudi.
Orang Yahudi yang saleh berusaha melaksanakan hukum. Melanggar hukum berarti harus melaksanakan
pertobatan. Setia pada hukum mendapatkan ganjaran = Bahagia, kehidupan kekal.
Hukum = Kitab Suci (pentateukh) yang bagi orang Yahudi berisikan aturan-aturan. Orang tua
wajib mengajarkan hukum kepada anak-anak. Khotbah + Sekolah = Ajar hukum taurat.
Orang Yahudi banyak mersaka tertekan karena hukum. Hukum tidak menyediakan jawaban yang
pasti. Ahli khusus (Ahli taurat) = Tafsir memiliki posisi yang penting dalam membuat hukum.
Hukum dihormati oleh orang Yahudi. Hukum ini juga menyebabkan kelompok masyarakat
terbagi-bagi. Kelompok ini memiliki cara pandang yang berbeda-beda mengenai hukum.

 Kelompok-kelompok Berdasarkan Keyakinan Religius atas Hukum:

1) HESSIDIM/HASIDEANS
Artinya “menggali kehidupan”. Kelompok ini mencari kehendak Allah yang tersembunyi di balik
hukum. Kelompok ini taat pada hukum tanpa bersyarat. Kelompok ini radikal, sehingga sedikit
pengikutnya. Demi hukum, mereka rela mati. Ingat peristiwa Yudas Makabe (kitab Makabe). Karena
radikal, bangsawan dan imam tidak ikut dalam kelompok ini.

2) SADUKI
Kelompok ini diikuti oleh imam-imam dan bangsawan. Tidak mempercayai atau menolak adanya
malaikat dan roh. Mereka menertawakan dan tidak mengakui adanya kebangkitan. Rasionalisme sangat
ditekankan. Otoritas utama dalam kelompok ini ialah 5 buku Musa (Taurat Musa). Kelompok ini
berpengaruh dalam bidang politik. Mereka ambil kesempatan bila berhadapan dengan kekaisaran Romawi,
“asas manfaat” = cari untung. Dapat dikatakan sebagai kelompok kecil dan punya pengaruh besar dalam
bidang rasional dan suka cari untung dari pihak kekaisaran.

3) FARISI
Kelompok ini adalah kelompok religius yang paling besar pada abad pertama sebelum masehi.
Arti kata farisi, “yang terpisah”. Kelompok ini mempengaruhi orang lain dengan pemikiran mereka.
Mereka menganggap diri sebagai ‘Yudaisme Ortodoks’ (merasa yang paling asli dan benar). Sering
menganggap diri sebagai panutan hukum. Mereka menerima ide Hasideans tetang pentingnya Hukum dan
menerapkan Hukum tersebut dalam berbagai situasi kehidupan. Mereka memiliki kumpulan tafsiran : (a)
Mishna = Kumpulan Hukum Lisan dan (b) Talmud = Catatan diskusi. Mereka berusaha mati-matian
menjadi contoh pemenuhan agar dihormati, terpandang (kemuliaan yang sia-sia).

4) ZELOT
Ciri kelompok ini ialah agresif. Mereka ingin menjalankan hukum denga setia dan siap mati untuk
menjadi martir dari Hukum. Mereka menolak semua hal yang kafir, tidak mau bayar pajak kepada kaisar,
menentang kekuasaan kafir, dan ketaatan kepada Hukum untuk mewajibkan perang suci, rela mati demi
Hukum.

5) KOMUNITAS QUMRAN (KAUM ESSENI)


Ciri khas kelompok ini ialah kesetiaan yang murni pada Hukum dengan menjalankannya secara
sempurna. Mereka menarik diri ke tempat yang sunyi. Kelompok ini sudah muncul pada zaman Makabe

2 / 12
dan berkembang ± 100 SM. Lokasi kelompok ini ditemukan di Khirbet Qumran, sebelah Barat Laut Mati.
Ajaran = Belial, setan – qumran. Belial menebarkan 3 jala kepada Israel: (1) Ketidakmurnian, (2)
Kekayaan yang diperoleh dengan tidak jujur, dan (3) Penajisan Bait Allah. Ada 3 hal bagi yang mereka
‘kritisi’ yaitu: Pemimpin (rampasan kafir), penafsiran hukum perkawinan secara serampangan, dan
pelayanan Bait Allah dalam keadaan cacat.
Esseni = ‘sisa Israel yang sejati’. Pemimpin disebut dengan “Guru Kebenaran” sejak awal lahirnya
komunitas ini. Penafsiran = Menjalani Hukum dengan sangat keras sebagai pemenuhan kehendak Allah.
“Ikut Esseni atau melawan Allah?” Kaum Esseni menganggap dirinya sebagai ‘putera terang’ dan percaya
predestinasi. Kaum ini mirip kuasi monastik. Dalam perkembangannya, sifat membenci hilang dan
melakukan belas kasih terhadap orang kafir. Komunitas ini dihancurkan oleh kekaisaran Romawi.

 Yahudi Diaspora (Yahudi Perantauan)


Dunia Helenis = Daerah berkebudayaan Yunani. Yahudi Diaspora menyebar di daerah Hellenistik
(Antiokhia, Roma, dan Alexandria). Mereka mendirikan geto (kelompok ekslusif). Pusat spiritual atau ‘gereja’-
nya Yahudi diaspora yaitu sinagoga. Kelompok ini memisahkan diri dari masyarakat umum. Mereka sangat
tertutup demi menjaga Hukum.
Bahasa Yunani, koine (bahasa internasional pada saat itu) adalah bahasa yang digunakan Yahudi
diaspora. Bahasa Aram dipakai oleh Yahudi di Yerusalem. Kitab Suci mereka disebut septuaginta, yaitu
terjemahan Kitab Suci dari bhs. Ibrani ke Yunani. Budaya Hellenis mempengaruhi pemikiran agama Yahudi
diaspora. Alexandria adalah pusat intelektual atau sekolah Yahudi diaspora. Dengan demikan, konsep-konsep
filosofis (pemikiran Stoisisme dan Plato) masuk dalam pemikiran agama. Penafsiran Kitab Suci dilakukan secara
alegoris.
Philo Yudeus mengungkapkan tentang penciptaan (ada pengaruh pemikiran Platonis) dengan adanya
Logos, kekuatan yang paling tinggi. Hal ini sangat penting nantinya dalam teologi Kristen.
Prinsip-prinsip etis (moral) Plato mengontrol kehidupan insting (dorongan-dorongan) dalam bentuk
asketis.
Inti ajaran mereka tidak berubah dan tetap ingat akan Bait Allah. Yahudi diaspora tetap kompak
walaupun eksklusif. Mereka mengyahudikan orang lain (proselitisme) dengan semua budaya Musa.
Ada juga kelompok ‘yang takut akan Allah’. Kelompok ini tertarik pada monoteisme Yahudi. Mereka
tidak disunat, tetapi ikut ibadah di sinagoga.
Sumbangan Yahudi diaspora, ialah: (a) Kitab Suci – Septuaginta, (b) Sinagoga, dan (c) Monoteisme.
Pada masa selanjutnya, terjadi persaingan misi antara Yahudi (diaspora) VS Apologet (pembela iman)
Kristen. Para apologet Kristen menang, Yahudi diaspora meninggalkan septuaginta dan apologet Kristen
menerima metode alegoris dalam menafsir Kitab Suci.

 Hostoris Yesus Dari Nazaret dan Gereja


Akar sejarah gereja ialah mengacu kepada Yesus dari Nazaret yang mncakup hidup dan karya-Nya.
Yesus dari Nazaret adalah dasar pendirian gereja. Sumber utama historis Yesus, ialah: (a) Ketiga Injil pertama
(Matius, Markus, dan Lukas), (b) Kisah Para Rasul, dan (c) Beberapa Surat Rasul Paulus. Ketiga sumber ini
bukan semata-mata adalah biografi Yesus.
Historis Yesus: Yesus lahir di Betlehem dari Perawan Maria pada tahun 4/5 SM. Genap 40 hari setelah
disunat, Yesus dipersembahkan menurut tradisi Yahudi. Simeon dan Anna menjadi saksi dari misi mesianik
yang akan dibawa oleh Yesus. Rencana pembunuhan Herodes memaksakan Yosef, Maria, dan Yesus untuk
mengungsi ke Mesir. Setelah Herodes meninggal, mereka kembali dan menetap di Nazareth, Galilea. Yesus
barangkali tidak ikut sekolah rabbi. Pada usia 12 tahun, Ia berdiskusi dengan ahli taurat di Bait Allah mengenai
Agama. Ia berkarya pada usia ± 30 tahun. Sebelum berkarya, Ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan pada saat
itu Allah menyatakan Diri dalam Yesus, Yesus Putera Allah. Pewartaan yang dibawa Yesus adalah mengenai
Kerajaan Allah sudah dekat. Inti pewartaan Yesus: Ia menyatakan diri sebagai Putera Allah, membawa
Keselamatan Universal, dan mengajarkan Hukum Cinta Kasih.
Kemurnian pikiran merupakan dasar sikap moral. Pentinya menjaga relasi intim dengan Bapa.
Komunikasi dengan Bapa dalam hening merupakan inti keagamaan.
Menurut ajaran Yahudi, orang yang miskin dan terpuruk merupakan orang yang telah menerima
kutukan. Sedangkan Yesus menolong orang yang miskin dan terpuruk supaya diselamatkan dan terberkati.
Yesus adalah ‘jalan tunggal’ menuju Bapa. Pengikut Yesus (hidup dalam sebuah komunitas) = Benih
Gereja. Dasar pendiriannya adalah kasih. Kominitas ini menjadi penyaksi karya Yesus. 12 Rasul mewartakan
Kerajaan Allah dengan “menjiplak” Yesus (Guru). Dengan demikian, Yesus, Imam Agung memberikan suatu
kuasa imamat (pengudusan) kepada ‘komunitas baru’. Adapun Petrus mendapatkan tugas khusus sebagai
‘fondasi gereja’, gembala umat dan menguatkan saudara-saudaranya. Yesus meletakkan batu dasar Gereja yaitu
Petrus si batu karang, kefas.
Yesus wafat karena umat menolak ajaran-Nya. Setalah wafat Yesus, Gereja didirikan berdasarkan
eksistensi historinya. Eksistensi historinya diteguhkan dengan turunnya Roh Kudus. Oleh orang Yahudi, Yesus

3 / 12
dianggap sebagai ‘provokator’. ± 14/15 Nissan = 30-33 M. Pada tahun 33 M, Yesus disalibkan. Secara historis,
pekerjaan Yesus kepada umat pun putus. Setelah wafatnya, Ia selama 40 hari menampakkan diri hingga pada
hari kenaikkan-Nya.

 Gereja Perdana Di Yerusalem


Fakta kebangkitan Yesus menyatukan para murid yang tercerai-berai. Para murid yakin akan kebaktian
Yesus dan kenaikkan-Nya ke surga serta akan kedatangan-Nya kembali. Petrus adalah pemimpin kelompok.
Peristiwa Pentakosta memberi kekuatan kepada para murid untuk bersaksi. Adapun peristiwa-peristiwa yang
terjadi setelah Peristiwa Pentakosta ialah:
 Pertumbhan eksternal komunitas: Komunitas bertumbuh dalam jumlah. Pertumbuhan ini menjadi aktraktif
dan mengusik pemimpin Yahudi. Akibatnya, para murid diancam. Meskipun demikian, dibutuhkan
pengaturan organisasi ini.
 Pemilihan 7 diakon (mayoritas dipilih dari kalangan Yahudi Helenis) untuk menjadi pewarta.
 Peristiwa Stefanus
 Misi Filipus ke Yudea dan Samaria
 Kematian Herodes pada tahun 44 M dan perkembangan organisasi semakin meningkat.
 Para murid menjadi martir
 Penganiayaan oleh kekaisaran Romawi terhadap para murid karena para murid dianggap pembuat onar
yang mengakibatkan orang Yahudi memberontak.
 Christianoi = Penganut iman akan Kristus. Kristen kafir = bukan dari Yahudi. Kristen Yahudi = berasal
dari Yahudi.
 Saulus menjadi Paulus. Paulus menjadi seorang kristen sejati dengan kerasulannya yang sukses.

 Organisasi, Keyakinan dan Kesalehan


Adapun kelompok ini mempunyai otoritas tersendiri. Yudas Iskariot digantikan oleh Matias.
Kelompok/Rasul memiliki tugas untuk berkesaksian tentang wafat dan kebangkitan Kristus serta memimpin
perayaan kultus komunitas. Kelompok ini juga mengerjakan tanda-tanda mukjizat. Merka bukanlah tuan,
melainkan sebagai hamba dan gembala apostolik. Sebagai pemimpin, mereja melayani dan dilayani.
Diakon = Pelayan. “Para tua-tua” (Presbyters) atau “para nabi” (Kis 15:32) seperti Yudas Barsabas dan
Silas dikaruniakan karisma untuk menyemangati para saudara.
Inti kultus komunitas adalah Paskah. Komunitas percaya akan Kristus yang bangkit dan inilah inti
pewartaan mereka. Pewartaan dimulai sejak peristiwa Pentakosta. Yesus Mesias adalah Yesus yang bangkit
secara historis. Yesus Kristus, kyrios, sama dengan Allah. Kabar keselamatan = Evangelium (Injil + Kabar baik).
Baptisan merupakan liturgi komunitas. Baptisan ini tidak sama dengan baptisan Yohanes. Baptisan keselamatan
(Kis 2:38). Baptisan berpusat pada Yesus dengan penerimaan Roh Kudus.
Pemecahan roti (Kis 2:42) dilakukan pada Hari Pertama Minggu (Kis 20:7) adalah bentuk pengenangan
akan kebangkitan. Puasa dilakukan pada hari Jumat untuk mengenang wafat Kristus dan kadangpula dilakukan
pada hari Rabu. Buah dari kultus komunitas ini ialah karya karitatif (Kis 4:32).

 Situasi religius dunia Yunani-Romawi


Kekaisaran Romawi memberikan kebebasan beribadah. Ketika Kristen bangkit, agama Yunani
Kuno mengalami kemunduran yang dikarenakan: munculnya pemikiran filosofis yang lebih kritis dan
rasionalistik seperti aliran stoisisme dan epikurianisme, perkembangan politik, polis (kota-kota), dan
pertukaran ide-ide religius dengan agama-agam Timur (Kultus Oriental) yang berasal dari Persia.
Selain Yunani, agama Romawi Kuno juga ikut merosot. Hal ini dikarenakan Romawi mengalami
Helenisasi (Yunani), perang Punic (Kartago VS Roma), dan literatur Romawi yang dipengaruhi literatur
Yunani.
Tulisan memiliki peran yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang lain. Kultus Cybele – Buku
Sibylline. Invansi dari negara Timur terhadap Roma dan sekitarnya dengan membawa Kultus bangsa
Timur (Kapadokia, Mesir, dll).
Filsafat-filsafat Yunani – Skeptisisme.
Augustus adalah ‘gelar’ atau jabatan pemimpin tertinggi Roma. Augustus – Pontifex Maximus (12
SM) menyamakan diri dengan dewa demi mempertahankan religius Romawi Kuno dan untuk melawan
pengaruh religius dari Yunani dan bangsa Timur.

 Kultus Kaisar
Kultus Kaisar diadopsi dari pemimpin Timur yang dianggap bijak dan dihormati seperti dewa.
Kaisar menganggap dirinya sebagai titisan dewa atau pontifex maximus dan menerima persembahan.
Kultus kaisar berarti beribadah kepada kaisar agar penghormatan kepada dewa dilestarikan. Alasannya
agar Romawi berjaya ketika rakyat kembali beribadah kepada dewa/i. Persembahan kepada dewa/i adalah
hal yang sangat penting. Akibatnya ialah para martir menjadi korban.

4 / 12
 Kultus Misteri Timur
Ketika Alexander Agung menyerang daerah Timur, terjadi sinkretik (percampuran) di dalam
budaya dan agama. Terutama pemujaan terhadap dewa/i.

 Agama masyarakat umum – Astrologi dan Magis


Agama masyarakat umum berbeda dengan kultus Kaisar dan Kultus Misteri Timur. Agama
masyarakat umum ‘berpusat’ pada takhyul-takhyul (ilmu perbintangan – Astrologi). Mereka lebih banyak
menganut aliran stoa (bergantung pada nasib). Kaisar pun dipengaruhi dalam hal astrologi. Pada saat itu
hal ini menjadi keyakinan populer, karena punya dasar ilmiah. Fati = Nasib ditentukan oleh astrologi.
Akibatnya, dewa/i pun dilupakan. Nasib dapat dilepaskan dengan praktik magis. Magis dan mantra dapat
mengusir iblis. Pada akhirnya, magis dan filsafat bercampur (Neo-Phytagoreanisme dan Neo-Platonisme)
hingga masuk ke dalam budaya Helenisme.
Selain itu berkembang juga praktik tafsir mimpi oleh para peramal seperti Delphic. Ada juga
Asclepios = dukun hebat yang bisa membuat keajaiban. Alirab atau para pengikut Asclepios menjadi
tantangan bagi Gereja pada abad ke-4.

Kultus Kaisar (kaisar = dewa) dan Kultus Misteri Timur (ritual pemuasan seksual) merupakan praktek
religius yang dangkal. Hal ini dijadikan senjata oleh misionaris Kristen untuk menyerang balik. Ini juga menjadi
senjata untuk menyakinkan dan menanamkan monoteistik ke dalam praktek kultus kaisar atau kultus misteri
timur.

 Paulus (Rasul) dan Jemaatnya


Yahudi adalah bangsa yang terpilih. Kristen-Yahudi memiliki pola pikir yang sama dengan orang
Yahudi. Mereka mulai terbuka terhadap keselamatan universal. Walaupun Petrus telah membaptis Cornelius
Kaisarea (seorang kafir), namun hal itu bukanlah alasan dari adanya suatu perkembangan.
Misi Kekristenan dijalankan oleh Kristen-Yahudi Helenis yang berdiaspora di daerah Yunani dan
Antiokhia. Mereka keluar dari Yerusalem setelah peristiwa perajaman Stefanus. Kristen-Yahudi Helenis
memiliki peran penting dalam penyebaran iman akan Kristus. Perlu diingat, nama “Kristen” pertama kali
digunakan di Antiokhia. Adapun misi yang dilakukan oleh Barnabas membuat perkembangan semakin
bertambah.

 Kisah religius rasul Paulus


Saulus adalah orang Tarus, Kilikia. Bapaknya seorang Romawi dan ibunya seorang Yahudi.
Bahasa yang digunakan olehnya ialah bahasa Yunani koine dan Aram (bahasa ibunya). Ia mendalami
agama Yudaisme dibawah ajaran Gamaliel. Pada masa mudanya, ia sering mengejar orang Kristen.
Penampakan Yesus kepadanya membuatnya bertobat dan mengubah namanya menjadi Paulus. Semenjak
peristiwa itu, ia mewartakan “Yesus sang Mesias dan Putera Allah” (Kis 9:20-29).

 Misi Paulus
Dalam misinya, Paulus ditemani oleh Barnabas dan Markus (teman barnabas). Misi Paulus ialah
mewartakan Injil kepada orang kafir.

1) Periode Misi Pertama: Sidang Yerusalem – Antiokhia dan Siria.


Pada periode ini, titik berangkat Paulus adalah pergi ke sinagoga-sinagoga di Propinsi
Mediterania. Ia ditolak oleh Yahudi diaspora. Namun, ia diterima oleh kaum proselite dan orang
non-Yahudi. Ia pun membangun komunitas di situ. Paulus pergi berpindah-pindah. Paulus
menyatakan bahwa tidak perlu lagi mentaati Hukum Tua/Taurat, sunat dan taurat tidak diwajibkan.
Paulus menghendaki pengumpulan kolekte. Ia gencar mentobatkan bangsa kafir.

2) Periode Misi Kedua: Pusat peradaban Hellenistik (Makedonia, Akhea, dan Prokunsulan Asia).
Pada periode ini, Paulus ditemani oleh Silas dan Timotius. Jemaat dan komunitas pun
berkembang dengan didirikannya komunitas di Galatia, Filipi, dan Korintus.

3) Efesus dan Asia Kecil


Pewartaan di Efesus mengganggu orang kafir dan Yahudi.

4) Yerusalem – Roma
Di Yerusalem, Paulus hampir ditangkap oleh kelompok Sanhedrin. Paulus minta hak
perlindungan kaisar Roma. Ia dipenjarakan di Roma. Paulus masih mewartakan injil dari dalam
penjara hingga ia dihukum mati di Roma.

5 / 12
 Organisasi Jemaat Paulus
Paulus memegang otoritas pengajaran tertinggi. Organisasi yang dibentuk oleh Paulus
memusatkan perhatian peribadatan dan pelayanan orang miskin. Organisasi ‘dipimpin’ oleh presbyter atau
tua-tua yang bertugas sebagai episkopoi (pengawasan) sesuai teritorailnya masing-masing.
Karunia karismatik juga dimiliki dalam jemaat Paulus. Bahaya = menimbulkan perpecahan. Baik
= penjaga semangat iman dalam organisasi. Ciri khas penting struktur jemaat Paulus: (a) Tidak
independen = tidak berdiri sendiri atau tidak “aku-aku” – “kau-kau”, (b) Satu Tuhan, Iman dan Baptisan,
(c) Pengumpulan kolekte dan (d) Kesatuan Gereja anatar Yahudi dan non-Yahudi.

 Kehidupan religius jemaat Paulus


Pusat iman kehidupan religius jemaat Paulus adalah Tuhan yang bangkit, iman akan Kristus (Fil
2:5-11). Baptisan adalah syarat masuk sebagai anggota. Ibadah pada hari pertama minggu (Kis 20:7)
dalam bentuk nyanyian pujian, hymne, mazmur syukur hingga yang paling utama dan puncak peribadatan
ialah perayaan ekaristi, perjamuan Tuhan, pemecahan roti sebagai mempererat relasi dengan Tuhan atau
pertisipasi dalam Tubuh dan Darah Tuhan.
Ekaristi adalah bentuk pewartaan keselamatan. Adapun juga dilanjutkan dengan bacaan dari
nubuat-nubuat para nabi, nasehat-nasehat. Tantangan = latar belakang jemaat non-Yahudi.

 Zaman Post-Apostolik
Pada zaman ini, semau tergantung pada pemeliharaan tradisi Para Rasul. Hidup religius tetap sama yaitu:
Sakramen Baptis, Ekaristi, perwujudan Sakramen, doa dan asketis. Disiplin gereja nyata dalam masa
penganiayaan. Keuskupan monarkial dibangun sebagai bentuk persatuan kelompok-kelompok jemaat di seluruh
dunia Romawi. Suksesi Apostolik-Penjamin kesatuan adalah Tuntutan Tuhan.

 Konflik antara Kekristenan dan Kekaisaran Romawi


Karena cara beribadah yang berbeda, orang-orang Kristen menjauhkan diri dengan orang-orang kafir
(mayoritas). Keyakinan orang Kristen = Pemilik kebenaran absolut eksklusif. Akibatnya, kemunculang orang
Kristen dianggap sebagai musuh budaya dan kerajaan Romawi.
Orang Yahudi membenci Kristen terutama kepada orang Yahudi yang murtad. Situasi Kristen yang
menutup diri menimbulkan rumor kelam bahwa orang Kristen melakukan seks tidak bermoral dan mengadakan
pertemuan ‘rahasia’ pada malam hari. Kristen pun dianggap aib dan dikucilkan. Kristen anggap diri diperlakukan
tidak adil. Alasan ‘ketidakadilan’ ini ialah bahwa Kristen dianggap melemahkan struktur masyarakat dan budaya
Romawi.
Pada mulanya, penyerangan terhadap orang Kristen bukan semata-mata atas kehendak dari dalam diri
pemerintah Romawi. Alasan utamanya ialah kekacauan yang dibuat antara Kristen dan Yahudi (masalah
ketertiban). Kristen dianggap pembuat kekacauan. Pemerintah juga sadar bahwa Kristen menolak kultus romawi.
Penyebab Kristen mendapatkan perlakuan tidak adil ialah: Kristen mengabsolutkan diri sebagai
pemegang kebenaran, kebencian dari penduduk kafir terhadap orang Kristen, dan kesadaran negara bahwa
Kekristenan mengancam kultus kaisar.

 Masa Penganiayaan
Kaisar Klaudius usir orang Yahudi karena kegaduhan akibat nama chrestos.
Penganiayaan paling keji ialah pada masa kaisar Nero. Nero membakar kota Roma dan menuduh orang
Kristen yang membakarnya. Hal ini dialakukanya karena alasan politis demi memberihkan nama (Nero) dari
tuduhan. Akibatnya, nama Kristen dicurigai melakukan segala jenis kejahatan.
Domitianus = Fanatik terhadap kultus kaisar.
Masa Trayanus dan Hadrian – Pengadilan atas Kristen.

 Dunia Religius Zaman Post-Apostolik: Tulisan-tulisan


Bapa-bapa Apostolik: Kelemens Roma, Ignasius Antiokhia, Polikarpus – Pastor Hermas. Gereja
partikular (uskup) – Gereja Universal (paus). Komunitas Roma – “teladan” bagi komunitas lain atau “panutan”
untuk komunitas lain.

 Kelompok Kristen Yahudi yang lain


Kelompok Kristen Yahudi yang lain mengubah beberapa unsur ajaran/ibadah Kristen yang asli.
Kolompok ini bukan Kristen sejati dan bukan Yahudi Orthodoks post-biblis sejati. Kelompok ini memakai ide
literratur apokaliptik Yahudi dan Hukum Musa serta pemisahan dari Yahudi Orthodoks karena Kristologi dan
Hukum Musa yang mengikat. Kristologi adalah ukuran atau kriteria utama (ortodoksi) yang dipakai Kristen
Yahudi atau Jemaat Kristen Yahudi. Krsiten Yahudi Ortodoks mengangggap kristologi kerinthos sebagai sumber
pertentangan.

6 / 12
1) Kerinthos
Menurut kelompok ini, Yesus, anak Maria dan Yoseph adalah manusia pada umumnya. Kristus
(burung merpati) hinggap pada Yesus (saat pembaptisan) dan menjadikannya Yesus Kristus. Yesus
Kristus mewartakan Bapa. Ketika sebelum mati, Kristus kembali kepada Bapa. Yesus mati adalah Yesus
sebagai manusia.

2) Adopsionisme dan Docetisme


Kedua kelompok ini memiliki paham yang bercampur mengenai lukisan Yesus.

3) Ebionites: Kelompok Kristen Yahudi


Kelompok ini mempunyai paham berbeda mengenai Yesus. Kelompok ini memisahkan diri dari
Gereja pada tahun 150 M.
Gerakan atau karakter dasar kelompok ini, ialah:
a) Dualisme – Prinsip yang baik dan jahat. Dunia sekarang = jahat. Dunia yang akan datang = baik.
b) Yesus dilahirkan secara natural. Yesus diangkat menjadi Kristus karena unggul dalam
melaksanakan hukum taurat. Menolak salib + Karya penyelamatan.
c) Melaksanakan hukum secara murni
d) Persembahan hidup = Hidup miskin + milik bersama
e) “Anti” terhadap Paulus.

4) Sekte Elchasaite
Ciri khas sekte Elchasaite:
a) Buku suci: Asal-usul sesuatu yang supranatural. Ada dua mahkluk, feminim = Roh Kudus;
maskulin = Kristus.
b) Dasar jalan hidup = Hukum Apokaliptik
c) Baptisan sangat penting
d) Dipengaruhi Yahudi bahwa Yesus adalah sebagai manusia belaka.

5) Sekte Mandean
Ciri khas sekte Mandean:
a) Baptisan memiliki peran yang penting
b) Liturgi = Naiknya jiwa orang mati ke dunia cahaya
c) Percaya mitologi
d) Yohanes pembaptis mendapatkan posisi penting dalam sekte ini. Yesus = nabi palsu
e) Sekte ini dipengaruhi gnostik, kekristenan Yahudi heterodox.

GEREJA PADA ABAD KE – II


 Kaisar Markus Aurelius (161-181) tidak empati atau satu pemikiran terhadap kekristenan. Ia malahan
melecehkan kekristenan.
 Tahun 176-177 M = Ada persetujuan terhadap beberapa agama
 Kisah-kisah martir pun dimuat di dalam tulisan para apologetik
 Peristiwa 177 M, Lyon (Perancis) terjadi penganiayaan dan tuduhan-tudahn terhadap orang kristen.
 Penganiayaan membangkitkan semangat kemartiran. Kebangkitan ini menunjukkan adanya perlawanan terhadap
orang kafir dan agama kekaisaran.
 Kemartiran fanatik dialakukan oleh para pengikut montanis.

 Perlawana literer (lewat tulisan-tulisan) kekristenan:


 Adanya perlawanan tulisan-tulisan terhadap kekristenan
 Kekristenan melawan dengan tulisan-tulisan apologetik
 Awal perlawanan literer dimulai sejak penganiayaan oleh kaisar Nero
 Kaum intelek kafir mulai larut dalam jiwa tulisan-tulisan Kristen.

 Celsus – Menghina orang Kristen

PARA APOLOGET KRISTEN AWAL – PADA ABAD II

7 / 12
Menanggapi serangan orang kafir, orang Kristen “menyapa” mereka dengan tulisan mengenai kekristenan atau
“apologis” dengan maksud membela iman sembari menyebarkan iman. Musuh: (a) Yahudi = menolak Yesus Nazaret
sebagai mesias sejati; (b) Non-Yahudi = Banyak tema.
Rumor terhadap orang Kristen atas tindakan immortalitas seksual. Rumor ini disangkal. Kekristenan menuntut
keadilan.
Penulis Apologetis:

a) Aristides
Menganggap suku barbar, orang Yunani dan Yahudi tidak memiliki ide yang benar tentang Allah.
Kekristenan mempunyai kebenaran fundamental yaitu Yesus Kristus, Putera Allah. Yesus Kristus = 100 %
Allah, 100% Manusia. Daging dari seorang Perawan. Para Rasul mewartakan wafat dan kebangkitan Yesus
Kristus, kehidupan kekal.

b) Yustinus – Karya yang paling berhasil


Dalam hidupnya ia menjadi seorang martir. Apologinya ditujukan kepada Antonius Pius dan Markus
Aurelius (bapak dan anak) yang kafir. Ia adalah filsuf yang profesional. Yustinus dalam apologinya memasukkan
unsur filsafat. Apologinya: Allah yang satu, Allah = Causa Prima, Allah tidak bisa dipahami secara langsung
oleh manusia, dan Allah Trinitas.

c) Tatianus dari Siria – Murid Yustinus martir


Apologinya: Pusat Kristen = Allah yang satu yang tak punya awal, Logos = “bahan” untuk menciptakan
dunia. Karya apologetisnya ialah to dia tessaron eugglion (Diatesseron).

d) Athenagoras – Filsuf Kristen Athena


Ia mempunyai keahlian menulis yang lebih baik daripada apologet-apologet lainnya. Tulisannya
ditujukan kepada Markus Aureius dan Commodus yang kafir. Tujuannya minta toleransi. Kristen percaya akan
Allah yang Satu (Bapa dan Putera dan Roh Kudus) yang dapat dibuktikan ‘keberadaan-Nya’ dengan ratio. Ia
juga menjelaskan kebangkitan badan secara filosofis.

e) Theofilus – Kitab Suci

f) Militiades, uskup Miletus, Apollinaris, uskup Hierapolis = Menyingkapkan ketidakadilan Markus Aurelius.

g) Surat kepada Diognetus


Surat ini anonim. Singkatnya, sama seperti fungsi jiwa bagi tubuh, demikian juga Kristen bagi dunia.
Renungkan Mzm. 8 !!!

h) Debat: Gnostisisme (Religius kuno, dualisme oriental, ide-ide religius Yahudi)


Gnostisisme mempunyai tafsiran-tafsiran kontekstual. Mereka menganggap gereja sebagai musuh.
Mereka menyusup ke dalam gereja dan memecahbelahkannya. Namun mereka kalah dan Kristen menang.
Kemudian literatur-literatur Gnostis dibakar dan musnah. Oleh sebab itu, sumber gnostis sulit ditemukan.
Sumber diperoleh dari tulisan-tulisan para apologet yang anti pada gnostis, seperti: Ireneus, Tertulianus
dan Hippolitus, Klemens dari Alexandria, Origenes, ephipanius dari Salamis dan Filsatrius dari Brescia.
Ide-ide gnostik:
 Rumusan umum tentang gnostis menurut Theodatus (gnostis) berisi tentang jawaban-jawaban
yang diyakini membawa keselamatan (lih. DIKTAT). Pengetahuan tentang mengenal diri sendiri
yang terpisah dari Allah yang sempurna.
 Ciri ajaran:
 Dualisme
Sumber Iran Kuno (wilayah Timur). Ajaranya bercampur dengan tradisi apostolik
dan kata-kata Yesus. Ajaran ini memudahkan mereka untuk menyusup ke dalam Gereja.
Ciri ini tampak dalam Surat kepada Flora.
 Kitab gnostik = Para murid atau utusan dipilih secara khusus
 Peristiwa kosmik = Memperoleh pengetahuan tentang Allah

i) Ide Marcion
Marcion beranggapan bahwa Allah PL # Allah PB. Allah PL bukan Allah yang benar dan bukan Bapa
Yesus Kristus. Allah PL itu keras dengan meletakkan beban berat yang tak tertanggung melalui Hukum Musa.
Ajaran Marcion: Menyusun kanon-kanon KS, menolak pernikahan, dan menyerang konsep Kristen tentang
Allah.

8 / 12
j) Montanisme dan pembelaan Gereja
Montanisme adalah bidaah yang diprakarsai oleh Montanus yang menyatakan diri sebagai juru bicara
atau nabi dari Roh Kudus. Montanus memberikan janji kedudukan di Jerusalem Surgawi. Ia menerangkan
konsep eskatologis bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat. Puasa adalah kewajiban sebagai persiapan menanti
kedatangan Kristus, karena Kristus bisa datang setiap saat. Ia mengusahakan untuk mati sebagai martir. Ia
menerangkan agar menghindari harta duniawi dan perkawinan.
Ketika Montanus meninggal, penyebaran ajaran menjadi terhalang. Namun Tertulianus (si apologet)
menjadi pengikut yang fanatik. Tujuan Tertulianus ialah agar membawa kekristenan dan umat melalui karya
Para Kletus (Roh Kudus). Ajaran ini tidak sesuai dengan hidup tradisi Kristen. Tindakan Gereja ialah
mengeluarkan para umat yang terpapar montanisme.

PENYEBARAN KEKRISTENAN HINGGA AKHIR ABAD II


Tantangan penyebaran kekristenan iaah orang Yahudi Orthodoks dan Kristen-Yahudi Heterodoks. Kristen
diusir dari Yerusalem (terakhir di Roma). Kristen-Yahudi tidak mai ikut perang bersama orang Yahudi pada tahun 132-
135 M.
Penyebaran aktif dilakukan oleh Kristen-non Yahudi di Antiokhia. Penyebaran: Syria menjadi ladang subur
penyebaran; Arab (bagian utama); beberapa tempat di Mesir dan Asia kecil; Kreta (Yunani); Roma = berkembang baik
(pelayanan kasih). Roma menjadi pusat kekristenan, sebelumnya menjadi pusat pemerintahan Romawi. Banyak bapa-
bapa gereja mencari kepentingan di Roma; Afrika Utara (bekas jajahan Roma) sangat berkembang, terutama di Kartago
(tempat Agustinus dari Hippo).

KONSOLIDASI INTERN GEREJA


 Serangan Negara Kafir terhadap Gereja
1) Septimus Severus
Pada awalnya ia merasa damai dan tenang dengan kehadiran orang Kristen dan punya niat yang
baik terhadapnya. Kurang dari 10 tahun, Severus berubah sikap. Ia mengeluarkan Edik yang menghambat
perkembangan Gereja.

2) Caracalla (211-217 M) – Toleransi terhadap orang Kristen

3) Severus Alexander (222-235 M)


Ia percaya pada orang Kristen dan tidak melakukan penganiayaan terhadap mereka. Ia melakukan
penguburan bagi orang Kristen. Ia memakai orang Kristen di dalam peerintahan terutama untuk
membangun perpustakaan. Di Timur, telah dibangun Dura europhos atau tempat ibadah Kristen.

4) Maximinus (235-238 M) – Situasi berubah, Maximinus anti terhadap Kristen. Ia menyerang para
pemimpin gereja.

5) Philippus Arab (244-249 M) – Adanya usaha rekonsiliasi.

Hubungan Romawi terhadap kekristenan tidak baik. Romawi berusaha melawan kekristenan. Septimus
Severus menganggap para pengikut Kristen adalah suatu kejahatan. Maximus Thrax menyerang pemimpin
komunitas kristiani. Akibatnya, terjadi kemunduran politis kekaisaran.

 Derita di bawah pemerintahan Decius


Decius menghidupkan kembali agama kuno Romawi, supplicatio. Ia mengeluarkan Edik (250 M) untuk
mengejar orang Kristen. Akibatnya, banyak martir. Penganianyaan terhenti, karena Romawi mendapatkan
serangan dari kaum Gotik. Situasi ini menjadi kesempatan sebagai upaya regenerasi gereja.

 Gallus + Valerianus + Gallienus


a. Gallus
Gallus menangkap orang Kristen sebagai upaya meredakan ‘kericuhan’ masyarakat. Orang
Kristen dianggap sebagai faktor runtuhnya kekaisaran.

b. Valerianus
Valerianus pada awalnya memiliki sikap yang baik terhadap orang Kristen. Namun kekuasaanya
direbut oleh menterinya, Maerianus. Terjadi krisis finansial di dalam kekaisaran. Keluarnya Edik untuk
menganiaya, membatasi pergerakan kristen, dan merampas harta kristen. Harta kristen dirampas dan
dipaksa untuk dipersembahkan kepada dewa/i. Edik ini juga menyerang para klerus dan anggota kristen

9 / 12
yang memiliki posisi penting di dalamnya. Akhirnya, penganiayaan terhenti, karena kaisar ditangkap oleh
kerajaan Persia.

c. Gallienus
Gallienus mengeluuarkan Edik toleransi terhadap Kristen. Ia mendukung orang Kristen dan
mengembalikan harta gereja.

PENYEBARAN LITERATUR KRISTIANI – TIMUR (ABAD – III)


Sekolah teologi Alexandria (aliran teologis) di Mesir merupakan wadah berkembangnya teologi Kristen.
Yustinus dan Tatianus (Timur) merumuskan dasar iman. Mereka memaparkan keyakinan Kristen agar orang tertarik.
Ajaran mereka diterima gereja di Roma dan sejalan dengan Tradisi Para Rasul (orthodoks) Sekolah ini adalah istitusi
murni terhadap katakese.
Alexandria menjadi tempat ladang yang subur bagi perkembangan teologi Kristen. Sekolah ini menjadi satu
dengan perkembangan teologi di Roma. Ciri khas sekolah ini ialah menerapkan konsep alegoris dalam menjelaskan
Kitab Suci.

KEBIJAKAN KONSTATINUS AGUNG DAN DAMPAKNYA


Pada masa ini gereja sudah terorganisir dan telah menjalankan praktek kesalehan seperti pengakuan dosa.
“Gereja Agung” – Kondisi gereja pada saat itu sudah mapan.
a) Masa Penganiayaan Kristen: Penganiayaan Diokletianus – Edik toleransi Galerius (311)
1) Diokletianus
Diokletianus menganiaya kristen demi mengembalikan kejayaan Roma. Ia juga menentukaan
batas-batas daerah dan berusaha mengatasi krisis ekonomi. Pemerintah sipil ditangani olehnya. Untuk
menyelesaikan permasalahan agama, ia mengembalikan agama Romawi kuno.
Masyarakat Roma kelas atas benci umat Kristen. Diokletianus membuat kebijakan untuk
menyingkirkan prajurit kristen di dalam pasukan karena orang kristes tidak patuh pada ibadah agama
Romawi kuno.
Pada Februari 303, Diokletianus mengeluarkan dekrit atau edik yang memerintahkan untuk
menghancurkan tempat ibadah Kristen, membakar buku-buku Suci, dan larangan pertemuan untuk ibadah.
Orang Kristen kehilangan hak dan tidak bisa melakukan tindakan hukum. Orang kristen dibakar dan
ditenggelamkan. Edik II – Sasaran klerus. Edik III – Persembahan kepada dewa/i. Edik IV – Memaksa
secara universal orang Krsiten untuk menyembah dewa/i.
Pada masa itu, kekaisaran Romawi menerapkan sistem tetrach (empat kaisar) yang dibagi menjadi
dua wilayah, yaitu Timur (Augustus Timur dan Kaisarnya) dan Barat (Augustus Barat dan Kaisarnya).
Di Timur = Kaisar ikut dan setia dengan Edik. Sedangkan di Barat (Augustus Maximianus dan
kaisar Konstantinus) mulai bersikap toleransi terhadap orang Kristen.

2) Augustus Galerius dan Edik 311


Ketika jatuh sakit, Augustus Galerius mengeluarkan Edik pada 311 M untuk menghentikan
penganiayaan terhadap orang Kristen di seluruh kekaisaran. Kristen diakui. Augstus dan Kaisar di Barat
gampang mengikuti Edik Galerisu 311, karena mereka sudah mulai bersikap toleransi terhadap
orangKristen.

b) Edik Milan (313 M)


Kristen diakui sebagai agama resmi kekaisaran. Namun, Maximinus masih melakukan penganiayaan. Ia
membangun kuil kembali dan pada akhirnya juga ia berpihak kepada Kristen.

c) ‘Pertobatan’ Konstantinus kepada kekristenan


Konstantinus adalah seorang kaisara di wilayah Barat. Bapaknya, Konstantinus Chorus dan Ibunya,
Helena. Konstantinus diasuh oleh ibu tirinya, Theodora.
Kontantinus ‘tertarik’ pada konsep mengenai Summus Deus (ada dewa tertinggi) dari pada dewa/i.
Konsep ini “monoteisme”. Dewa ini lebih tinggi daripada dewa matahari. Kontantinus memiliki sifat toleransi.

Ini adalah tanda dalam mimpi Konstantinus. Kita mengenalnya sebagai Pax Christi. Tanda ini

P
X membawa kemenangan ketika melawan Massentius.
Edik Milan lebih toleransi. Edik ini memberikan kesempatan sebagai penetapan gereja.
Konstaninus menang melwan Licinius yang loyal terhadap agama Romawi kuno.
Konstantinus mengakui keberadaan gereja. Namun, kejadian menjadi pecah ketika anak
Konstantinus tertarik dengan ajaran Arianisme. Walaupun demikian, kristen tetap diakui sebagai agama resmi
kekaisaran.
 Konsili Nicea – Permusan Credo
10 / 12
 Romawi VS Suku barbar (Gothic, Jerman) – Invansi Jerman
 Pendirian Basilika – Hubungan antara kaisar dan uskup Roma
 Persaingan Roma dan Konstatinopel

PERTUMBUHAN KEPAUSAN
Paus = meneguhkan posisi Petrus. Paus = mewarisi kuasa dan peran Petrus sebagai pemimpin Para Rasul. Pada
masa ini, uskup-uskup lain dipimpin oleh uskup Roma. ‘Pemimpin’ para uskup ini disebut dengan Paus. Paul Leo
Agung memimpin pada tahun 440-461 M.
Terjadi juga intervensi kontroversi Euthycuian dan Tome di wulayah keuskupan Konstantinopel yang dipimpin
oleh Flavianus. Konstantinopel (Patriakat) dan Roma (Paus).
Umat banyak meminta bantuan Roma untuk mengatasi permasalahan di Kosntantinopel terkait masalah
Teologis dan Kritologi. Konsili Kalsedon = Yesus = 100% Allah dan 100% Manusia. Persoalan internal Timur – Paus
ikut campur. Status Roma pun semakin meningkat.

 Monasticisme (Abad III – IV)


Monasticisme (yun.) = “keheningan”. Singkatnya, monasticisme itu ialah hidup dalam biara pertapaan
sebagai ungkapan kerinduan akan kedekatan dengan Allah. Monasticisme juga disebut gerakan spiritual yang
berbentuk penyangkalan arus dunia pada masa itu dan dedikasi dalam sebuah tatanan baru dalam kebangkitan
Kristus.
Gerakan ini diinspirasikan oleh kesaksian para martir. Kaum ‘asketis’ menolak kelekatan dunia dan
hidup untuk meneladani Kristus. Mereka menolak harta duniawi, menahan dorongan seksual, menaruh kebaktian
pada doa, puasa, dan kitab suci. Kaum ‘asketis’ muncul dari kaum petani yang lari dari kebijakan pajak dan lebih
memilih hidup yang memfokuskan pada aspek rohani dengan mengasingkan diri dari dunia. Ciri khasnya ialah:
Keheningan terpisah dari struktur kehidupan yang mapan dan penolakkan terhadap keduniawian.

a) Antonius, abas (Mesir)


Antonius dibimbing oleh seorang asketis tua. Selama 20 tahun, ia ‘bergulat’ di pantai Laut Merah.
Ia bergulat dengan setan dan akhirnya menang. Kemenangannya itu dikarenakan puasa, berjaga, doa, baca
Kitab Suci dalam nama Yesus. Karena aspek keselamatan jiwa, Antonius memiliki pengikut yang tidak
sedikit.

b) Pachomius
Pachomius berasal dari Mesir Selatan. Ia dibimbing oleh asketis tua yang bernama Palamon.
Pachomius hidup dalam kebersamaan dengan aturan yang ketat (cenobite). Ketaatan kepada pemimpin
atau superior. Dalam hidup bersama itu ada juga kelompok wanita. Ia membentuk “ordo” (tatanan)
monastik yang pertama.

c) Basilius
Basilius membentuk peraturan monastik, khususnya di wilayah Timur. Aturan yang baku ialah
menyangkal diri.

d) Benediktus
Benediktus memperbaharui aturan monastik di Barat dan diresmikan oleh Paus Gregorius. Model
biaranya stabil. Gaya hidupnya yaitu meninggalkan milik pribadi dan menyangkal diri.

 Kontroversi Kristologis
 Arius – Konsili Nicea – Kalcedon
 Puncak – Perpecahan Gereja Barat dan Gereja Timur
 Sintese = Credo Nicea-Konstantinopel

 Timur ‘terbagi’ – terkait kodrat Yesus


 Nestorian – 2 kodrat Yesus
 Monofisit (Yesus = 1 kodrat)
 Campur tangan Paus Leo dalam masalah-masalah teologis (kristologis)

GEREJA ABAD PERTENGAHAN


a) Misi ke pulau-pulau kecil: Inggris, Irlandia, dan Skotlandia: Biarawan dikerahkan sebagai misionaris.

b) Kekristenan dan Kerajaan Perancis: Paus memahkotai raja Perancis dan raja Jerman pun cemburu.
11 / 12
c) Ikonoklasik: Masalah ikon dalam Gereja
Kekaisaran VS Islam (717-720). Leo membuat keputusan tentang penghapusan praktek ikon-ikon,
lukisan, dan patung-patung. Ikonfilia = Restorasi penghorpana ikon (punya unsur teologis). Ikonoklasik dilawan
Leo III. Theodora – Rekonsiliasi Ikonoklasik.

d) Perancis dan Kepausan: Cincin + Tongkat = Investure. Hildebrand (Paus Gregorius) dan raja Henry IV.

e) Perang Salib
Faktor: Ekonomi, pertumbuhan penduduk, kemajuan bidang petani, dan surplus makanan. Perang salib
terjadi selama 8 periode. Konflik gestuture. Alexius I dan Urbanus II – Indulgensi bagi pasukan perang salib
(baik peziarah maupun pasukan perang).

To be continue...

NB: Ringkasan ini masih perlu pengembangan dan perbaikan lagi. Keterbatasan manusia juga ikut ambil
bagian dalam penulisan ini. Harap maklum.... Intinya jangan berhenti belajar. Belajar bukan untuk nilai
akademik. Petikla nilai-nilai kehidupan dari mata kuliah ini. Semangat Bro....

12 / 12

Anda mungkin juga menyukai