al ne
j
S
a i
M nl TI
O A
BAWAH TANAH
Mengungkap yang Tak Terungkap
No XIX/Maret/2011
KOLABORASI
NAZI-ZIONIS
EVERYTHING
YOU KNOW IS
WRONG
SEMAKIN BANYAK
YANG MEMBACA
SUARA BAWAH TANAH
SEBARKAN !
LAWAN PERBUDAKAN INFORMASI
Kunjungi : www.suarabawahtanah.co.cc
amat berbeda dari bangsa Eropa; mereka kaum Semit dan tak
hendak berbaur. Di mata Zionis, mengaku sebagai Yahudi
Jerman atau Yahudi Perancis itu tak masuk akal. Orang
Yahudi berbeda dari ras mana pun, Eropa maupun bukan,
tanpa memandang apakah beragama ajaran Musa atau ateis.
Karena itu, merupakan suatu penyakit bagi orang Yahudi
untuk bergaul dan berbaur dengan ras lain. Kaum Yahudi
memerlukan suatu negara sendiri, dan negara ini harus di
Palestina, kampung halaman turun-temurun ras Yahudi.
Singkatnya, orang-orang Yahudi yang berbaur adalah
penderita sakit yang memerlukan pertolongan. Orang
Yahudi seperti itu, yang teracuni kenyamanan hidup zaman
modern dan menganggap diri tidak berbeda dari ras-ras lain
yang menghuni Eropa, harus disembuhkan sesegera
mungkin. Jika tidak, impian tentang sebuah negara Yahudi
akan tetap tinggal impian.
Namun, bagaimana cara menyembuhkan orang-orang
Yahudi itu? Para pemimpin Zionis segera menyadari bahwa
tugas ini suatu tugas yang sulit, sebab kaum Yahudi pembaur
(asimilasionis) menentang keras Zionis.
Kebanyakan
organisasi Yahudi pembaur mengeluarkan pernyataan yang
keras menolak pernyataan-pernyataan kaum Zionis. Mereka
menyatakan bahwa masyarakat mereka Yahudi hanya dari
segi agama, bahwa kaum Yahudi warga yang setia kepada
negara tempat mereka tinggal, dan akhirnya, bahwa mereka
tak berkeinginan pulang ke gurun-gurun pasir Palestina. Di
saat Theodor Herzl memimpin propaganda kaum Zionis di
Eropa, sebuah konferensi diselenggarakan di Pittsburgh,
Amerika Serikat, yang menerbitkan sebuah deklarasi yang
disebut Eight Principle of Reform Judaism (Delapan
Prinsip Reformasi Yudaisme ). Kaum Yahudi pembaur di
Amerika menarik perhatian dunia bahwa mereka
menganggap diri pemeluk suatu agama, dan bukan anggota
sebuah bangsa yang terpisah. Karena itu, mereka tak berniat
pulang ke Yerusalem maupun membangun kembali agama
persembahan Bani Harun. Mereka tidak mendukung sebuah
negara Yahudi baru.
Setelah beberapa deklarasi serupa mengikuti, para
Zionis menyadari bahwa mereka tak akan mampu
mengalahkan kaum Yahudi pembaur hanya dengan katakata.
Namun, bagaimana bisa dibuktikan bahwa kaum
Yahudi sebenarnya suatu ras yang berbeda dengan ras-ras
lain, dan bahwa mereka sungguh-sungguh orang asing di
Eropa? Sebelum zaman modern, pertanyaan ini terjawab
dengan sendirinya. Bangsa Eropa, disebabkan kepercayaan
agamanya, bersikap memusuhi kaum Yahudi yang
akibatnya, secara tak langsung, membantu mempertahankan
jatidiri kaum Yahudi.
rahasia negara.)
Di sini, kita menemukan suatu fakta yang amat
menarik. Bukan hanya kaum rasis Eropa yang merasa tak
nyaman dengan pembauran Yahudi. Juga ada kelompok lain
yang merasa terancam atas nama ras Yahudi. Merekalah
kaum Zionis, yang menganggap keyahudian bukan sebuah
agama, melainkan jatidiri kebangsaan. Ini sebuah gambaran
yang menarik. Tak satu pun dari kedua pihak menginginkan
kaum Yahudi bercampur di luar rasnya; yang satu ingin
menjaga Yahudi agar tetap terpisah, sementara yang lain
ingin melindungi jatidiri keyahudiannya. Karena itu,
mengapa mereka tidak bekerjasama?
Tanggapan langsung atas pertanyaan ini datang dari
Theodor Herzl, pendiri Zionisme.
Anti-Semitisme: Sebuah Siasat Herzl
Kemajuan pembauran kaum Yahudi yang
tampaknya tidak tercegah (dan penolakan kaum Yahudi pada
program Zionis) memacu kaum Zionis ke arah
persekongkolan dengan para anti-Semit. Orang yang
memulainya adalah Theodor Herzl, pemimpin pertama
gerakan Zionis. Herzl menyadari bahwa, untuk memaksa
kaum Yahudi meninggalkan rumah-rumah mereka saat itu
dan pindah ke Israel, anti-Semitisme adalah sebuah
kebutuhan. Upaya apa pun untuk meyakinkan kaum Yahudi
berpindah ke Tanah Suci Palestina memerlukan gerakan
anti-Semit yang andal sebagai pendorong.
Sementara itu, anti-Semitisme, yang muncul
bersamaan dengan rasisme abad ke-19, telah memadamkan
harapan banyak orang Yahudi yang berpikir mereka dapat
tinggal di Eropa bebas dari pembedaan perlakuan dan
pelecehan. Herzl menekankan bahwa anti-Semitisme itu
suatu penyakit yang tak tersembuhkan, dan satu-satunya
penyelamatan bagi kaum Yahudi adalah pulang ke Palestina.
Pendapat Hezl bahwa orang Yahudi dan bukan Yahudi tak
dapat hidup berdampingan sangat sejalan dengan pemikiran
anti-Semit.
Mengomentari kesejajaran ini, Herzl
menyatakan bahwa anti-Semitisme dapat sangat membantu
kampanye Zionis.
Herzl tak puas memikat kaum Yahudi berpindah
dengan ajakan-ajakan diplomatis. Sebagaimana ditulis oleh
seorang tokoh politik dan cendekiawan tersohor Perancis
Roger Garaudy dalam bukunya The Case of Israel: A Study
of Political Zionism (Kasus Israel: Sebuah Kajian tentang
Zionisme Politik), Herzl menyokong pemisahan kaum
Yahudi bukan untuk membina suatu agama atau budaya yang
terpisah, melainkan sebuah negara.
Herzl bahkan
melanjutkan dengan berjanji kepada Plehve, menteri dalam
negeri Rusia semasa pogrom-pogrom (pembantaian kaum
Yahudi) Kishinev yang keji, bahwa ia akan menang atas
kaum Yahudi yang berperan besar dalam hasutan revolusi
melawan tsar (raja Rusia), sehingga mencegah
pemberontakan, sebagai balasan atas bantuan Rusia
mengirimkan orang-orang Yahudi kembali ke Palestina.
Kiri : Sebuah photo dalam pameran di Yerusalem, yang memperlihatkan Yahudi dibantai di Kichinev Rusia 1903. Tengah
: Kerumunan massa di Lapangan Merah Moskow mendengarkan orasi dua tokoh Komunis Lenin dan Trotsky. Kanan :
Poster Blshevisme.
terserak di seluruh dunia ke Palestina, sebagaimana mandat dari Kongres Zionis Internasional I di
Basel, Swiss, tahun 1897. Sebab itu, Inggris yang mendukung penuh rencana Zionis Yahudi itu
memburunya. Pada tahun 1941 Husayni bertemu empat mata dengan Adolf Hitler. Hitler terkagumkagum padanya.
Sumber : HANDSCHAR , The Muslim Division of Waffen SS
Kiri : Mufti Husayni (kakek Yasser Arafat) mengunjungi Divisi Khandjar SS di Bosnia, disambut oleh
perwira pimpinan. Tengah : Komandan Divisi Khandjar, Karl Gustav Sacuberzweig. Kanan : Parade
pasukan Divisi Khandjar SS
Kiri : Prajurit Divisi Khandjar tengah membaca brosur berjudul Islam dan
Yudaisme. Tengah : Mufti berdialog dengan Adolf Hitler. Kanan : Prajurit Divisi
Khandjar memang dilatih sebagai unit pegunungan yang mengawasi pegunungan
Balkan.
No. 6/Thn.II/Mar/2011 SUARA BAWAH TANAH
Mussolini berada di tengah-tengah fase antiNazi pada akhir 1934. Mungkin WZO dapat bertindak
sebagai jembatan antara dirinya dengan Inggris.
Mussolini tidak lagi membicarakan soal kompromi
Jerman-Yahudi, dia berkata pada Goldmann :
Salah satu halaman surat Avraham Stern yang mengajukan aliansi militer
dengan NAZI
Latar Belakang
Sebelum Perang Dunia II
Ide pemukiman Yahudi ini berasal dari kelompok
kecil pejabat pemerintah dan militer Jepang yang
memandang perlunya sebuah populasi dibentuk di wilayah
Manchukuo (disebut juga Manchuria) untuk membantu
membangun infrastruktur dan industri Jepang di sana. Salah
satu anggota dari kelompok itu adalah Kapten Koreshige
Inuzuka dan Kapten Norihiro, yang kemudian dikenal
sebagai Ahli Yahudi, industriawan Yoshisuke Aikawa, dan
beberapa perwira di Kwantung Army atau dikenal Faksi
Manchuria.
Keputusan mereka untuk menarik orang Yahudi ke
Manchukuo berasal dari sebuah kepercayaan bahwa orangorang Yahudi yang kaya dan memiliki pengaruh politik yang
besar. Jacob Schiff, seorang bankir Yahudi-Amerika yang
tiga puluh tahun sebelumnya menawarkan pinjaman yang
cukup besar kepada pemerintah Jepang yang turut membantu
negeri itu memenangkan Perang Rusia-Jepang yang terkenal.
Selain itu, terjemahan bahasa Jepang dari The Protokol Para
Sesepuh Zion mempengaruhi pemikiran beberapa pejabat
berwenang Jepang untuk terlalu melebih-lebihkan kekuatan
ekonomi maupun politik orang-orang Yahudi dan keterkaitan
mereka di seluruh dunia karena diaspora. Diasumsikan
bahwa dengan menyelamatkan orang Yahudi Eropa dari
Nazi, Jepang akan mendapatkan keuntungan abadi yang tak
tergoyahkan dari jaringan Yahudi Amerika.
Pada tahun 1922, Yasue dan Inuzuka telah kembali
dari Intervensi Jepang di Siberia, membantu orang Rusia
Putih melawan Tentara Merah di mana mereka pertama kali
mempelajari Protokol Zion dan terpesona oleh dugaan
kekuatan orang-orang Yahudi. Selama tahun 1920, mereka
berdua banyak menulis laporan tentang orang Yahudi dan
melakukan perjalanan ke wilayah mandat Inggris di Palestina
(sekarang Israel) untuk meneliti hal ini dan berbicara dengan
para pemimpin Yahudi seperti Chaim Weizmann dan David
Ben-Gurion. Yasue menerjemahkan Protokol Zion ke dalam
bahasa Jepang. Pasangan perwira ini berhasil menarik
Kementerian Luar Negeri Jepang pada proyek ini. Setiap
Rusia) sebagai eksekutor lokal dan fraksi AntiKomunis, membuat orang Yahudi dari Harbin untuk
tidak mempercayai lagi tentara Jepang. Banyak yang
pergi ke Shanghai di mana masyarakat Yahudi tidak
menjadi korban kampanye anti-Semitisme, sebagian
lagi pergi ke wilayah tengah Cina. Pada tahun 1937,
setelah Yasue berbicara dengan para pemimpin Yahudi
di Harbin, Dewan Yahudi Timur Jauh didirikan oleh
Abraham Kaufman, dan selama beberapa tahun ke
depan banyak pertemuan diadakan untuk membahas ide
dalam rangka mendorong dan membangun pemukiman
Yahudi di dalam dan sekitar Harbin.
Maret 1938, Letnan Jenderal Kiichiro Higuchi
dari Tentara Kekaisaran Jepang mengusulkan
penerimaan beberapa pengungsi Yahudi dari Rusia
kepada Jenderal Hideki Tojo. Meskipun mendapat
protes Jerman, Tojo menyetujui dan telah menguasai
Manchuria, wilayah yang kemudian menjadi negara
boneka Jepang mengakui keberadaan komunitas
Yahudi.
Pada tanggal 6 Desember 1938, Perdana
Menteri Fumimaro Konoe, Menteri Luar Negeri
Hachir Arita, Menteri Angkatan Darat Seishir
Itagaki, Menteri Angkatan Laut Mitsumasa Yonai, dan
Departemen Keuangan Shigeaki Ikeda bertemu untuk
membahas dilema pada Konferensi Lima Menteri,
mereka membuat keputusan yang melarang pengusiran
orang Yahudi di Jepang, Manchuria, dan Cina sesuai
dengan semangat kesetaraan ras yang
Jepang
bersikeras selama bertahun-tahun. Di satu sisi, aliansi
Jepang dengan Nazi Jerman tumbuh kuat, dan
melakukan apa pun untuk membantu orang-orang
Yahudi akan membahayakan hubungan itu. Sementara
itu, Jepang pun melihat kampanye boikot oleh Yahudi
terhadap produk-produk Jerman setelah kerusuhan anti
Yahudi Kristallnacht menunjukkan kekuatan ekonomi
dan kesatuan global Yahudi.
Siginifikansi
Setetes air
AGAMA BARU DIGITAL
Oleh: Sukron Abdilah
Adalah inovasi teknologis Mike Mihail Lazaridis, yang tengah menjadi buah bibir warga di dunia
telekomunikasi. Betapa tidak, karya kreatif dan inovatifnya memanjakan warga untuk terus terkoneksi dengan
siapa saja melalui Blackberry (BB). Dengan perusahaan Research in Motion (RIM) di Kanada, Mike Lazaridis
berhasil mewujudkan ide konvergensif, mobile phone, komputer, dan wireless menjadi satu produk smartphone
bernama Blackberry.
kini, kehadirannya di bisnis telekomunikasi telah menjadi saingan terberat perusahaan Apple Inc., dengan
produk Ipad dan Iphone yang sama-sama fenomenal. Tak heran, beberapa pengamat dunia digital menyebut BB
sebagai agama baru (new religion) di dunia telekomunikasi.Hal ini terbukti dengan pemblokiran BB di negara Uni
Emirat Arab dan Arab Saudi beberapa tahun lalu karena ancaman bagi eksistensi kehidupan Islami di kedua negara
tersebut.
Beberapa bulan lalu pemerintah kita juga ingin meniru negara Timur Tengah. Rencana pemblokiran oleh
Kemenkominfo melalui pernyataan Tifatul Sembiring telah meresahkan para peganut BlacBerry di Indonesia.
Kecangihan, kemudahan, dan koneksi yang mudah, misalnya berkirim konten via BB Messenger (BBM),
meresahkan pemerintah dapat tersebarnya konten pornografi. Bagi Anda yang kebetulan pengguna BB mungkin
langkah pemerintah tersebut semacam pencekalan.
Posisinya sama dengan pencekalan aliran-aliran sesat oleh beberapa kelompok radikalis keagamaan.
Padahal, mungkin saja langkah tersebut berangak dari motif politis pemerintah, karena pengguna smartphone
kerap memanfaatkannya untuk mengkritik kebijakan pemerintah. Mengacu pada latar belakang ekonomi dan
pendidikan, pengguna BB berasal dari warga menengah ke atas dengan pendidikan tinggi. Hal ini mempengaruhi
kesadaran mereka untuk lebih kritis, progressif, dan menggerakkan massa secara massif lewat slogan-slogan
kritis. Tak heran kalu saja pemerintah gerah dengan suara-suara kritis yang dikumandangkan mereka di
mayantara.
Beribadahnya pengguna smartphone ini ialah dengan cara meng-update status di situs jejaring social,
seperti Facebook dan situs microblogging Twitter. Dalam bahasa kritis lain, pemerintah belum siap dengan
saluran baru (new tool) demokrasi yakni internet. Jumlah pengguna internet sendiri sekitar 40 juta jiwa, yang
mengindikasikan adanya kekuatan mayantara yang dapat mempengaruhi kekuasaan mereka dimasa
mendatang. Tak hanya itu, fanatisme pengguna BB terlihat menguat. Malah tidak sedikit yang menjadikannya
sebagai agama, menjadi sesembahan baru di dunia telekomunikasi. Ia menjadi simbol status sosial, prestise,
dan kecerdasan.
Dengan harga yang dapat disentuh kalangan menengah ke atas menjadikan smartphone itu sebagai
gaya hidup. Posisinya sama dengan sistem keyakinan dan agama, yaitu eksistensi BB telah membentuk pola
piker dan aktivitas manusia menurut fungsi fitur-fitur yang disediakan. Misalnya, dalam agama BB ini,
beberapa blogger dan pengamat digital merumuskan muamalah pengguna BB dalam doktrin Menjauhkan
yang dekat, dan mendekatkan yang jauh.
Fitur BBM misalnya, dapat menjauhkan kerabat yang tak memiliki BB dalam interaksi social.
Sedangkan bagi orang lain di luar sana, dapat terkoneksi dengan saling bertukar PIN BB dan melakukan
percakapan mayantara secara intensif. Tak heran kalau, sang kakak dengan sang adik ketika duduk bersamaan
di sofa tak saling sapa. Mereka berdua asyik ngobrol dan berkirim pesan, bahkan berkirim sesuatu yang
menggambarkan realitas via foto serta video rekaman (hyperreality). Parahnya, komunikasi virtual tersebut
dilakukan dengan seorang individu yang secara genetic, cultural, sosiologis, dan geografis berjauhan bahkan
ada kemungkinan tidak pernah berinteraksi langsung.
Setetes air
Itulah realitas fenomenologis di masyarakat digital. Dengan doktrin perubahan ruang dan waktu yang
super cepat, menjadikan bentuk doktrin agama telekomunikasi ini cepat berubah. Hampir tiap hari terjadi
perubahan dahsyat dari sisi aplikasi, fitur, dan fungsi di dunia telekomunikasi. Maka, inventor berlomba
menafsirkan BB ke dalam bentuk software yang dikhususkan untuk gadget cerdas ini. Smartphone itu seolah
menjadi agama baru warga digital.
Hal itu mengacu pada pandangan kontekstual Erich Fromm, pakar psikologi social dan pemikir
modern, ikhwal pengertian agama. Dalam buku lawasnya yang berjudul Psychoanalysis and Religion (1950),
ia berpendapat, Any system of thought and action shared by a group which gives individual a frame of
orientation and object devotions. Agama, ujar Fromm, mencakup apasaja yang dijadikan system berpikir dan
bertindak, ketika seseorang menempatkan sesuatu sebagai kerangka orientasi dan obyek sesembahan. Religion
berasal dari kata relilgere, yang berarti mengikat dan tergantung; sehingga kalau individu merasa terikat
dengan BB, dirinya telah menempatkan smartphone ini sebagai agama, bahkan tuhan dirinya.
Fenomena BB mengindikasikan adanya sesembahan baru warga digital. Lantas, betulkan smartphone
itu telah menjadi agama bagi warga digital ? Kita lihat seberapa besar adiksi yang diberikan telefon seluler
cerdas ini kepada para pengguna. Seberapa ketergantungan para pemilik terhadap fitur-fitur canggih yang
diberikannya. Bukankah ancaman pemerintah untuk memblokir fitur-fitur yang diberikan perusahaan RIM
telah meresahkan pemilik BB di Indonesia ? Saya piker hal itu mengindikasikan betapa besarnya efek adiktif
yang diberikan raksasa telekomunikasi di dunia ini pada kehidupan manusia.
Penulis : penggiat Institute for Religion and Future Analysis (Irfani) Bandung serta admin Komunitas
Jejaringku (www.jejaringku.com)
Pikiran Rakyat, 31 Januari 2011
Remuknya Uni Soviet bukan karena senjata perang bintang yang digemborkan Ronald Reagan
ataupun kemunduran politik dunia yang dia terapkan. Soviet kalah melawan gempuran senjata
ekonomi bertubi-tubi yang ditembakkan Amerika Serikat. Bagaimana operasi CIA dalam merontokkan
kedigjayaan superpower komunis itu ? Simak selengkapnya di Suara Bawah Tanah.
Segeralah Berlangganan !
INGIN BERLANGGANAN ?
Sangat mudah, kirim email dengan subjek Mohon Berlangganan ditujukan kepada email redaksi
(masbatin@live.com). Kami akan mengirimkan majalah online gratis Suara Bawah Tanah langsung
ke email anda setiap bulan.