Anda di halaman 1dari 12

Komparatif Mistisme Agama-Agama

Kelompok 7
Seeing God

Oleh:
Imam Syafii Dalimunte 11170340000141
Bagas Prasetia 11170380000018
Mutiah Zhuhartie 11170380000043
Getting Rid of God
Ini adalah kisah Rabbi David Aaron dengan putranya yang berumur 3 tahun (Yehuda):
• Suatu hari, putranya yang berusia 3 tahun melihat David sedang berdoa, kemudian ia
meniru gerakan David dan pura-pura berdoa.
Lalu tiba-tiba, dia berkata “ayah, saya baru saja melihat kaki tuhan”.
David pun menjawab: “Yehuda, kamu tidak dapat melihat kaki tuhan. Tuhan tidak
memiliki kaki”.

• Tampaknya ia mulai mengerti dengan perkataan David, namun dia hanya berkata
“oh”. Beberapa menit kemudian ia menarik lengan baju David sambil melihat dengan
tatapan yang tajam dan tersenyum manis, dan berkata “tetapi saya melihatnya”
dengan nada meyakinkan.
• David memutuskan untuk membiarkannya dan berkata dalam hatinya “Lagi pula, dia
baru berumur 3 tahun. Semoga pada waktu dewasa nanti dia akan mempelajari tuhan
itu tidak mempunyai kaki. Jika dia masih menyimpan konsep itu, itu akan
menghalangi jalannya melihat kebesaran tuhan”.
Getting Rid of God
 Banyak orang ingin bertemu tuhan. Namun, mereka kurang
mencari pemahaman tentang tuhan dari pada pengenalan
kepada tuhan.

 Akan tetapi fakta yang menyedihkan adalah kebanyakan orang


tidak melihat tuhan, tidak dapat melihat tuhan, bahkan ketika
mereka menginginkannya.

 Seseorang tidak boleh menggambarkan tuhan dimasa


dewasanya, sesuai pandangannya dimasa kecil
Getting Rid Of God

 Seseorang yang menggambarkan tuhan sesuai pandangan


masa kecilnya akan menghalangi mata jiwa mereka dan
mereka tidak pernah bebas untuk melihat kebesaran tuhan.

 Seseorang harus bisa membuang gambaran masa kecilnya


tentang tuhan agar bisa memahami kebesaran tuhan di masa
dewasanya.
Purple Guy In The Sky
Ini adalah kisah Rabbi David Aaron dengan anaknya yang berusia 5 tahun (Ne’ema):
 Suatu hari, anak perempuannya Ne’ema membawakan gambar yang aneh, yaitu
sosok hijau yang mengambang dilangit.
David bertanya “ Ne’ema, siapa ini?”
Ne’ema pura-pura tidak mendengar pertanyaan David dan mengalihkan pembicaraan,
Namun david bersikeras untuk mendapatkan jawaban anaknya
Akhirnya Ne’ema ta bisa mengeles dan berkata “itu tuhan”.

 Ketika Yehuda mendengar apa yang dikatakan Ne’ema, ia kaget dan berkata,”kamu
menggambar tuhan? Kamu tidak bisa menggambar tuhan”.
 Ne’ema mengambil foto itu dan berlari ke kamarnya sambil menangis dan
mengatakan “ saya bisa menggambar tuhan jika saya mau”.
 Sekarang bayangkan jika Ne’ema pada usia dua puluh lima terus berfikir bahwa
tuhan adalah seorang lelaki hijau atau ungu di atas langit.
Purple Guy In The Sky

 Kebanyakan dari kita mempertahankan citra tuhan sejak masa


kecil kita dan banyak dari kita telah dipengaruhi oleh
gambaran Yunani dan Romawi tentang zeus

 Tak heran jika banyak anak yang membayangkan tuhan


sebagai maha kuasa dan pria berjanggut putih terurai.

 Anak-anak perlu memberi tuhan bentuk fisik, jika tidak,


mereka tidak dapat memahami gagasan itu.
Purple Guy In The Sky

 Dalam benak anak-anak, menurut tingkat pemahamannya,


tuhan harus memiliki tubuh, sesuatu yang bisa dibayangkan
dari beberapa jenis

 Bagi anak-anak, tuhan yang tidak terlihat dan tidak berwujud


sama sekali tidak ada.

 Tetapi saat anak tumbuh menjadi dewasa secara intelektual


dan spiritualnya, dia perlu menemukan paradigma baru, agar
mampu melihat kebesaran tuhan.
The Idol Smasher
 Pada bagian ini membahas tentang seberapa penting kalimat
Tuhan ketika kita mengatakannya, kita diminta untuk
memahami maksud dari Tuhan tersebut.
 hanya ada 1 sumber yang tak terbayangkan dari semua ciptaan
 Tuhan itu tanpa imajinasi dan Tuhan pula yang bertanggung
jawab atas keluasan dan kerumitan ciptaan, tidak dapat
dibatasi dalam bentuk apapun, dan terutama tidak pada patung
pahatan sebagaimana telah disebutkan oleh abraham di awal.
 Maka dari itu ketika kita mengatakan Tuhan kita harus
memahami maksudnya.
The Death of God
 Judul ini membahas mengenai ketidak percayaannya
seseorang kepaa Tuhan. Hal ini disebutkan oleh penulis
pada paragraf pertama, kemudian di paragraf kedua pun
penulis memahami kalimat "Tuhan sudah mati“. nictzsche
(seorang filsuf) mengatakan bahwa konsep mati disini
artinya tidak nyata dan tidak memiliki keuntungan.

 Kita perlu menghancurkan patung ukiran sendiri dan


membebaskan diri dari penyembahan berhala konseptual
yang menghalangi jiwa.
The One Who Was, Is, and Will Be
 Ketika orang Yahudi merayakan Paskah, mereka menyanyikan lagu
dari Haggadah: "Berbahagialah Tempatnya" Salah satu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan tuhan adalah “tempat". Mengapa
“tempat"? Itu merupakan Sebagai petunjuk bahwa Tuhan adalah
tempat kita berada.

 Jika Anda percaya pada teori Big Bang (bahwa dunia muncul sebagai
ledakan primordial dengan massa gas panas berputar yang akhirnya
mengembun menjadi bintang dan planet) anda masih harus bertanya:
Di mana semua ini terjadi? Di tempat manakah ledakan itu terjadi?
Siapa yang memfasilitasi acara ini? Jawabannya adalah Tuhan,
Realitas Tertinggi-Yang Esa yang merangkul semua waktu, semua
ruang dan semua makhluk.
Paradigm Shift

 Seseorang membutuhkan pergeseran paradigma total untuk


memahami bahwa tuhan adalah sesuatu yang realistis dan ada
dalam kenyataan atau mereka yang tidak mau menerima itu
akan mengarah kepada atheis dengan menyangkal Tuhan.

 Dan kabbalah (kitab Yahudi) menghasilkan pergeseran


paradigma yang lengkap. mengajarkan bahwa tuhan tidak
ada pada kenyataannya (tidak nampak), akan tetapi tuhan
adalah kenyataan itu sendiri. Dan kenyataan itu terbukti
karena tuhan menciptakan anda dan saya (kita).
Personal God

 Orang mengira bahwa realitas adalah sebuah ruang hampa


yang mati, padahal realitas sebenarnya adalah kesadaran,
hidup, dan penuh kasih.

 Diungkapkan oleh Rabbi Menhe Cordovera, yang merupakan


seorang penganut kabbalist yang hidup di abad keenam belas,
“Tuhan ditemukan dalam segala hal. Semua hal ditemukan di
dalam tuhan. Tuhan ada dalam segala hal.

Anda mungkin juga menyukai