Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah

“Kelahiran, Masa Kanak-Kanak dan


Pelayanan Pertama Kristus di Yudea”

Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Tomson Lumbantobing

Disusun oleh : Estia Priska, Genofifo Sandra,

Yotam Olanda, Yunus Prasetiyo


Kelahiran Kristus

Allah menyusun peristiwa-peristiwa untuk menggenapi nubuatan tentang


kelahiran-Nya dan membuat tujuan-tujuan kekal-Nya tergenapi.

Lukas 2:1-5 Kirenius mengadakan pendaftaran semua orang yang pertama kali
ketika Kirenius menjadi wali negeri Siria. Kaisar Agustus adalah Kaisar Roma
pada saat itu (27 SM-14 SM). Dari sejarah, tampaknya Kirenius adalah wali
negeri di Siria pada dua masa yang berbeda. Pertama-tama ia memerintah dari
sekitar tahun 5M sampai 1M, dimana sensus ini terjadi; dan kemudian ia
memerintah kembali dari 6M sampai 10M. Semua orang pergi untuk
mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Demikian juga Yusuf pergi dari
kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem.
Yesus harus dilahirkan di Betlehem, tempat kelahiran Raja Daud, untuk
menggenapkan nubuat yang tertulis dalam Mikha 5:1. Semua orang tahu bahwa
Mesias yang dijanjikan dan putra Daud akan datang dari Betlehem (bdg.Mat.2:4-
6). Inilah sebabnya sangat penting bagi Yesus untuk dilahirkan di Betlehem.
Bukan suatu kebetulan bahwa Betlehem artinya “rumah/tempat roti,” karena
Kristua adalah Roti Hidup (Yoh. 6:35).
Lukas 2:6-7 Setelah perjalanan mereka dari Galilea ke Nazaret, yang mungkin
memakan waktu paling sedikit tiga hari, mereka tiba di Betlehem pada suatu
malam di musim dingin ketika tempat penginapan sudah penuh. Yusuf terpaksa
harus mencari tempat perlindungan lainnya bagi istri nya yang sedang hamil.
Mereka pada akhirnya menginap di sebuah kandang dan menggunakan sebuah
palungan, tempat makanan binatang, sebagai tempat buaian Yesus. Ini adalah
tempat yang hina di mana Yesus dilahirkan. Kegembiraan dan sukacita surga,
Raja segala raja, dilahirkan di sebuah palungan di antara binatang-binatang.

Sekitar tahun 530 M, seorang pendeta Scythian yang bernama Dionysius


Exiguus, yang dikenal sebagai ahli astronomi, ditunjuk untuk menetapkan tanggal
dan tahun kelahiran Yesus. Tidak ada informasi dari tangan pertama mengenai
tanggal kelahiran Yesus yang sebenarnya. Dari adanya argumen yang telah
diusung oleh Hamid Qadri tersebut, ternyata diakui pula kebenarannya oleh Paus
Benedictus XVI, menurutnya:” Perhitungan awal dari kalender kita berdasarkan
pada kelahiran Yesus dibuat oleh Dionysius Exiguus, yang membuat kesalahan
dalam perhitungannya sebanyak beberapa tahun … Tanggal lahir Yesus yang
sebenarnya lebih awal beberapa tahun dari 1 Masehi.”

2
Selain Katolik yang telah menyatakan secara jujur bahwa tanggal dan
tahun kelahiran Yesus telah mengalami kesalahan dalam penghitungannya, pihak
Protestan pun mengakui pula secara jujur bahwa penetapan tanggal 25 Desember
merupakan hasil dari sikap politisnya Konstantin, di samping adanya pengaruh
kuat dari paganisme. Oleh karena itu, dari informasi di atas maka kita pun bisa
mengajukan pertanyaan kepada Kristen, pada tanggal dan bulan berapakah Yesus
dilahirkan?

Menjawab pertanyaan tersebut, Benyamin Samuel Hakh mengungkapkan,


bahwa kebiasaan untuk merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember
baru dilakukan pada abad ketiga atau keempat SM. Sebelum itu, ungkap
Benyamin, kelahiran Yesus dirayakan pada tanggal 6 Januari sebagai waktu
kedatangan orang Majus. Selanjutnya Benyamin menambahkan, menurut catatan
Lukas (Luk. 2:1-20), Yesus lahir sewaktu para gembala berada di padang waktu
malam. Akan tetapi, karena musim hujan di Palestina biasanya dimulai pada bulan
Desember, agaknya tidak mungkin bahwa bulan itu adalah hari kelahiran Yesus.
Kapan persisnya kita tidak tahu. Pemilihan tanggal 25 Desember sebagai hari
kelahiran Yesus dalam hubungan dengan perayaan Dies Solis Invicti (Hari
Munculnya Matahari) untuk menghormati Dewa Matahari yang dihubungkan
dengan Dewa Mithras.

Satu-satunya bukti tentang kelahiran Yesus yang bisa diandalkan oleh


Kristen hanyalah Alkitab. Khususnya Injil Matius dan Lukas yang mencatat kisah
bagaiman Sang Juruselamat lahir, Injil Markus dan Yohanes memang tidak
mencatat namun narasi keduanya jelas bahwa Yesus pernah dilahirkan. Lalu
bagaimana dengan Bapa-bapa Gereja, pandangan mereka pun tidak membantu
sama sekali apalagi meretas permasalahan yang ada, di samping mereka sendiri
bukanlah saksi mata.

Masa Kanak-Kanak

3
Sesuai kitab Taurat Yahudi, Yesus disunat dan diberi nama pada hari ke
delapan (Lukas 2:21). Sesuai hukum yang tertulis di dalam kitab Imamat 12:3,
sesuatu yang penting bahwa seorang Anak Allah yang tidak berdosa rela
menjalani ritual, merendahkan diri untuk taat pada perjanjian ilahi serta
mengidentifikasi diri-Nya dengan umat Allah, Israel.

Yesus diserahkan kepada Allah di Bait Suci untuk mengesahkan sunat-


Nya. Ia pun di tebus dengan membayar pembayaran sebanyak 5 syikal (1 syikal =
±11,4 gram). Dan untuk pentahirannya Maria membayar persembahan kurban
kepada orang miskin (Im. 12:8; Luk. 2:24).

Misi Yesus ditegaskan oleh dua orang saleh, yaitu Simeon dan Hana
(Luk. 2:25-38). Simeon adalah seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel dan datangnya Mesias yang dijanjikan, sedangkan Hana
adalah seorang nabiah yang namanya berarti “kasih karunia”

Kunjungan orang-orang Majus. Mereka telah melihat bintang di langit


(Mat. 2:1-12) sebagai pertanda kelahiran Sang Raja. Setelah kepergian orang-
orang majus itu, malaikat memerintahkan Yusuf untuk menyingkir ke Mesir
bersama keluarganya karena dekrit Herodes untuk membunuh bayi berumur dua
tahun kebawah.

Yesus Beranjak Dewasa

Alkitab tidak banyak mencatat kisah remaja Yesus. Mungkin Ia juga


membantu ayah-Nya dalam pekerjaannya: membuat alat-alat pertanian, perabotan
rumah dan mungkin juga bekerja untuk membangun bangunan. Gambar-gambar
yang kita lihat tentang Yesus sebagai remaja yang sedang membuat kuk untuk
sapi, tidaklah melukiskan semua yang dilakukan-Nya.

Yesus yang dibesarkan di Galilea memiliki keuntungan istimewa yaitu


menguasai 3 bahasa. Ia dapat berbicara dan membaca bahasa Ibrani, meskipun
bahasa Ibrani bukan lagi bahasa yang bisa dipakai rakyat Yahudi.Yesus memiliki
latar belakang pendidikan yang baik, hal itu dibuktikan dengan terpilihnya Ia

4
untuk membaca Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani di Sinagoge di Nazaret
(Luk. 4:16-20).

Nazaret berlokasi di dalam wilayah yang disebut “Galilea Bangsa Lain”


(Mat.4:15). Galilea memiliki orang dari berbagai bangsa sebagai penduduknya.
Galilea adalah sebuah pusat perdagangan, dan orang-orang asing terus menerus
melewati dengan menggunakan salah satu jalan bebas hambatan terbesar pada
zaman itu. Nazaret adalah sebuah penampungan limbah, yang dipenuhi dengan
kebejatan dari orang-orang non-Yahudi yang belum bertobat. Namun, ini adalah
kota yang Allah pilih agar Putra-Nya dibesarkan di dalamnya. Jadi, sudah pasti,
bahkan dari usia yang sangat muda, Yesus memiliki suatu rintangan yang luar
biasa yang harus Ia kalahkan dalam lingkungan yang tidak saleh di Nazaret karena
Ia dikelilingi oleh orang-orang yang tidak berjalan di dalam jalan Allah. Ia harus
membuat suatu pilihan secara sadar untuk melakukan yang benar.

Perjalanan Yesus dan orang tua-Nya dalam rangka perayaan Paskah ke


Bait Suci pada waktu Yesus berusia dua belas tahun (Luk. 2:41-52). Yesus tidak
bersegera pulang malah Ia kembali ke Bait Suci dan meneruskan diskusinya
dengan para guru agama (rabi). Kitab Suci menulis bahwa sebagai pemuda, Yesus
bertambah hikmat dan besarnya serta semakin dikasih oleh Allah dan manusia
(Luk. 2:52).

Ketika Yesus berumur 30 tahun, Iya pergi kepada Yohanes untuk dibaptis.
Namun ia tidak perlu bertobat dari dosa, karena ia sesungguhnya tidak berbuat
dosa. Akan tetapi iya menyamakan dirinya dengan orang-orang berdosa jadi
memikul dosa manusia. Ketika Yesus keluar dari air, Roh Kudus tampak turun
atasnya dalam rupa burung merpati. Setidak-tidaknya Yesus dan Yohanes
mendengar suara Allah yang menyatakan restu-Nya kepada Yesus (Mat. 3:13-17;
Mark. 1:9-11; Luk. 3:21-22; Yoh 1:32-33).

Roh Kudus kemudian memimpin Yesus ke padang gurun menanggapi


pencobaan oleh iblis (Mat. 4:1-11; Mark. 1:12-13; Luk. 4:13). Yesus berada

5
sendirian bersama Bapa-Nya dan Roh Kudus pada waktu Ia berpuasa. Tetapi iblis
juga berada disana, untuk mencobai Dia.

Pelayanan Awal di Yudea

Injil Yohanes menceritakan periode pertama pelayanan Yesus. Yesus


mulai menunjuk orang-orang yang menjadi murid-Nya (Yoh. 1:38-51), setelah itu
Yesus pergi ke Galilea memberkati pesta pernikahan di Kana dengan mengubah
air menjadi anggur (mukjizat pertama yang dicatat). Tindakan ini memperlihatkan
kuasa-Nya atas segala sesuatu kepada murid-murid-Nya. Setelah pelayanan
singkat di Kapernaum, Yesus dan para pengikutnya pergi ke Yerusalem untuk
merayakan Paskah.

Di Yerusalem secara terbuka Yesus menyatakan kewajiban ibadah


manusia dengan membersihkan Bait Suci. Saat itu Yesus untuk pertama kalinya
mengisyaratkan tentang kematian dan kebangkitan-Nya, “rombak bait Allah ini,
dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali” (Yoh. 2:19).

Seorang Farisi yang bernama Nikodemus, mengunjungi Yesus pada


malam hari untuk bercakap-cakap mengenai masalah rohani. Percakapan mereka
terpusat pada soal perlunya orang “dilahirkan kembali” (Yoh. 3).

Periode 6 bulan berikutnya kita menemukan Yesus melayani di luar kota


Yerusalem, tetapi masih di daerah Yudea tempat Yohanes pembaptis juga
melayani. Berangsur-angsur orang-orang meninggalkan Yohanes pembaptis dan
mengikuti Yesus. Hal itu menggelisahkan para murid Yohanes, tetapi tidak
menjadi soal bagi Yohanes sendiri, pasti ia bersukacita melihat Sang Mesias
memperoleh perhatian (Yoh. 3:27-30).

Menjelang akhir dari masa ini. Yohanes pembaptis dipenjarakan karena ia


menegur Herodes Antipas sehubungan dengan tindakannya mengawini istri
saudaranya, Filipus (Mat. 14:3-5).

6
Mungkin pembelajaran atas diri Yohaneslah yang mendorong Yesus pergi
melayani di Galilea. Dalam perjalanan, Ia berbicara dengan seorang perempuan
Samaria di sebuah perigi. Perempuan ini dan beberapa orang di daerah itu
menerima dia sebagai Mesias dan Juru Selamat (Yoh. 4 :1-12).

Anda mungkin juga menyukai