I. Perikop ini adalah sebuah narasi yang cukup panjang, sehingga tidak boleh dibaca hanya sepenggal kisah.
Kehadiran nabi Elia sebagai seorang utusan Allah ditengah-tengah cerita ini berawal dari dosa (Kejahatan
dimata Allah) yang dilakukan oleh Raja Ahab 1
III. Lalu Muncullah Elia (Seorang nabi yang tugasnya untuk membawa perintah dari Allah kepada UmatNya)
Arti nama “Elia” adalah “Allahku adalah Yahweh (YHWH)”.
Panggilan Elia adalah menyatakan kepada Israel bahwa Tuhan (Yahweh) adalah Allah, dan bukan Baal.
Maka Elia segera menyerukan bahwa dia akan membuat tidak ada hujan hingga waktu yang lama. (Ini
adalah sindiran langsung kepada penyembah-penyembah Baal. Bukankah Baal dewa hujan?)
IV. Tidak ada Hujan = Tidak ada Air = Tidak ada kehidupan.
Artinya Tuhan berkuasa atas kehidupan. Manusia yang harus bergantung kepada Tuhan BUKAN
Tuhan yang bergantung kepada manusia (Kita ini siapa???)
Tuhan itu tidak bergantung kepada manusia. Bahkan dalam alkitab dikatakan jika tidak ada yang
menyembahnya batu2 bisa dibuatnya sebagai penyembah. Lukas 19:40.
V. Hal lain yang membuat Allah tidak senang dengan sikap bangsa Israel adalah karena hidup Mereka
Timpang dan bercabang hati (Ayat 21)
Biasanya orang yang timpang karena kakinya yang satu panjang yang satu pendek atau karena berdiri
pada 2 pijakan yang berbeda (tidak rata) sehingga jalannya timpang. Orang Israel juga seperti itu, pengen
dapat berkat Allah sekaligus ingin memuaskan diri mereka.
Yang senang musik-musik disko, langsung masukkan musik ini untuk dinyanyikan di gereja.
Yang senang loncat-loncat di klub malam, pasti senang kalau di gereja juga loncat-loncat.
Tidak tahukah kita bahwa penyembahan berhala di Israel terjadi karena penyembahan berhala itu
sesuatu yang umum di dunia pada waktu itu? Dan bahwa penyembahan berhala menawarkan suatu
kepuasan hawa nafsu duniawi sehingga ingin dimasukkan bersama-sama dengan ibadah kepada Allah
1
I. Ahab sendiri adalah seorang raja yang memerintah atas Israel setelah Israel terpecah menjadi 2 kerajaan Utara dan selatan.
Dia memerintah utara yaitu samaria
2
Baal dianggap sebagai dewa kesuburan. Orang-orang Timur Dekat Kuno (Ancient Near East) percaya bahwa Baal ini mempunyai
kemampuan untuk bangkit dari kematian. Baal juga dipercaya sebagai dewa hujan. Dialah yang menurunkan hujan, demikian yang
dipercaya oleh para penyembahnya
Liturgy Natal
Liturgi I (Penciptaan)
Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan dari yang tidak ada menjadi
ada. Itu semua berawal dari Firman yang abadi. Bagaimanakan proses penciptaan yang dilakukan oleh
Allah?
Kejadian 1 : 1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi
Kejadian 1 : 2
Kejadian 1 : 3-4
Kejadian 1 : 5
Kejadian 1 : 6
Kejadian 1 : 8
Kejadian 1 : 9
Kejadian 1 : 10
Kejadian 1 : 11
Kejadian 1 : 14
Kejadian 1 : 16
Kejadian 1 : 20
Kejadian 1 : 21
Kejadian 1 : 24
Kejadian 1 : 25
Kejadian 1 : 26
Kejadian 1 : 27
Kejadian 1 : 28
Kejadian 2 : 8
Kejadian 2 : 15
Kejadian 2 : 16-17
Kejadian 2 : 18
Kejadian 2 : 21
Kejadian 2 : 22
Kejadian 2 : 23
Kejadian 2 : 24
Kejadian 3 : 2-3
Kejadian 3 : 4-5
Kejadian 3 : 6
Kejadian 3 : 8
Kejadian 3 : 10
Kejadian 3 : 11
Kejadian 3 : 12
Kejadian 3 : 13
Kejadian 3 : 14
Kejadian 3 : 16
Kejadian 3 : 17
Kejadian 3 : 19
Kejadian 3 : 23
Kejadian 3 : 24
Perbuatan dosa yang mengakibatkan manusia jauh serta diusir dari taman Eden, ternyata tidak membuat
manusia bertobat. Peristiwa keberlangsungan manusia dalam kehidupannya di bumi ini juga tidak
terlepas dari dosa. Bagaimana pandangan Allah tentang dosa manusia yang semakin merajalela?
Kejadian 6 : 1
Kejadian 6 : 5
Kejadian 6 : 6
2 Raja-raja 17 : 7
2 Raja-raja 17 : 8
2 Raja-raja 17 : 9
2 Raja-raja 17 : 10
2 Raja-raja 17 : 11
2 Raja-raja 17 : 12
Liturgi V (Janji Keselamatan)
Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari hatiNya, Ia tergerak oleh
belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin menusia hidup dan beroleh keselamatan.
Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
Keluaran 23 : 20
Mazmur 24 : 7-8
Mazmur 24 : 9-10
Yesaya 1 : 25
Yesaya 1 : 26
Yesaya 1 : 27
Yesaya 30 : 18
Yesaya 30 : 26
Yesaya 35 : 1
Yesaya 35 : 4
Yesaya 35 : 5
Yesaya 35 : 6
Yesaya 35 : 10
Mika 5 : 1
Liturgi VI (Kelahiran Yesus)
Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan. Bumi yang masih di diami oleh
kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja Keselamatan yang dijanjikan oleh Allah itu? Marilah kita
mendengarkan penuturan Alkitab.
Yohannes 1 : 1-3
Yohannes 1 : 4-5
Yohannes 1 : 14
Matius 1 : 18
Lukas 1 : 26-27
Lukas 1 : 28-29
Lukas 1 : 30-31
Lukas 1 : 34
Lukas 1 : 35
Lukas 2 : 1-2
Lukas 2 : 4-5
Lukas 2 : 6-7
Lukas 2 : 8-9
Lukas 2 : 10-12
Allah telah mengenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah lahir. pemerintahanNya
tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para Malaikat beserta para bala
tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah.
Lukas 2 : 13
Lukas 2 : 14
Mazmur 14 5 : 3-4
Tujuan:
1. ASM dapat menyatakan perhatiannya pada orang benar melalui doa
2. ASM dapat mengucap syukur untuk persekutuan di gerejanya melalui gerak dan lagu.
Keteguhan Rosa
Rosa merupakan seorang anak perempuan yang baik. Ia duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Suatu hari ketika pulang sekolah, Rosa menemukan sebuah dompet terjatuh di dekat pagar sekolahnya.
Rosa pun mengambil dompet yang jatuh itu dan melihat isi di dalamnya, mana tahu ada identitas yang
punya dompet itu. Ternyata, alamat yang punya dompet itu sangat jauh sekali dari rumah Rosa. Ia pun
berniat untuk menyerahkan dompet itu pada Ibu Lambok, Wali Kelasnya. Teman-Teman Rosa yang
mengetahui rencana Rosa itu melarangnya. Salah seorang dari teman Rosa mengajarkan, “Itu rezekimu,
Rosa! Kita bagi saja uang yang di dalamnya, baru kita kembalikan ke Ibu Lambok. Nanti kalau ditanya ke
mana uangnya, jawab saja saat ditemukan tadi uang di dalam dompetnya sudah tak ada”. Rosa pun mulai
ragu, karena isi di dalam dompet itu lumayan banyak. Jumlahnya ada sekitar Rp.500.000,-.
Tiba-tiba, Rosa tersadar. Ia sangat jelas mengingat lagu Sekolah Minggunya, “Hati-hati gunakan
tanganmu, karena Bapa di surga s’lalu melihat ke bawah ... ”. Rosa lalu menolak ajakan itu dan
menasehatkan temannya kalau sebagai anak Tuhan, yang mereka lakukan harus yang benar, termasuk
dalam hal kejujuran. Tuhan akan marah kalau anak-Nya mengucapkan hal yang tidak benar. Rosa
mengingatkan ada Tuhan yang melihat sekalipun tidak ada manusia yang melihat. Teman-teman Rosa
pun tertunduk malu dan mereka bersama-sama menemui Ibu Lambok. Melihat kejujuran Rosa dan
teman-temannya, Ibu Lambok sangat bangga. Ternyata, dompet yang terjatuh itu merupakan milik orang
tua peserta didik yang terburu-buru ketika mengantarkan anaknya ke sekolah. Ibu Lambok dan orang tua
yang punya dompet itu pun mendoakan Rosa dan teman-temannya karena keteguhan hati mereka untuk
bertindak benar adalah hal yang sangat luar biasa.