Anda di halaman 1dari 4

SERMON PENATUA GKPI

JEMAAT KHUSUS BANDUNG


Jumat, 17 Februari 2023
I. BERNYANYI KJ No. 250a : 1-2
1. Allahmu benteng yang teguh, perisai dan senjata;
betapa pun sengsaramu, pertolonganNya nyata!
Si jahat yang geram berniat 'kan menang;
Ngeri kuasanya dan tipu dayanya di bumi tak bertara.
2. Dengan tenaga yang fana niscaya kita kalah.
Pahlawan kita Dialah yang diurapi Allah.
Siapa namaNya? Sang Kristus mulia, Tuhan Yang Esa,
Panglima semesta. Niscaya Ia jaya
II. DOA PEMBUKA
III. SERMON
“YESUS SANG RAJA YANG MAHAMULIA”
MAZMUR 99 : 1 – 9
Pendahuluan
Mazmur 99 ini adalah nyanyian pujian bahwa Tuhan adalah raja yang kudus.
Penekanan yang dalam diperlihatkan dalam nas ini bahwa Tuhan tampil
sebagai raja di atas segala raja sebab Dia adalah Raja yang Kudus. Maka
beberapa catatan yang dapat kita ambil dari Mazmur 99:1-5
1. Kerajaan Tuhan tidak hanya sebatas bangsa Israel, tetapi kepada semua
bangsa. Seluruh dunia ini ada di bawah kekuasaan-Nya
2. Tuhan bertakhta di atas kebenaran dan keadilan
3. Tuhan adalah raja yang kekal selamanya. Raja yang tidak tergantikan dan
tidak dapat dilengserkan.
Pada Mazmur 99: 6-8 kita dapat melihat betapa besar Kasih Setia Allah
kepada umatnya yang setia dan beriman kepada-Nya. Seperti Musa dan
Harun, mereka berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab mereka. Dalam tiang
awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang kepada peringatan-
peringatan-Nya dan ketetapan yang telah diberikan-Nya kepada mereka.

Pembahasan
Tuhan adalah Raja
Ketika kita memasuki Minggu Palmarum, yakni kedatangan Yesus ke
Yerusalem untuk menggenapi rencana-Nya, banyak orang yang menyambut-
Nya layaknya penyambutan seorang Raja. Mereka berharap bahwa Yesus
akan tampil sebagai raja yang akan melepaskan bangsa Israel dari penjajahan.
Namun nyatanya apa yang mereka pikirkan tentang Yesus sebagai raja
berbeda dengan rencana Tuhan dalam menyatakan kerajaan-Nya. Mereka
akhirnya melihat Yesus tidak berdaya dalam siksaan dan hukuman yang
dijatuhkan kepada-Nya, sehingga mereka turut ambil bagian alam sekumpulan
banyak orang yang mengatakan “ salibkanlah Dia ”

Tetapi mereka tidak menyadari, mata iman mereka kepada Tuhan telah
tertutup dosa tidak dapat melihat bagaimana kesungguhan Tuhan sebagai raja
yang menyelamatkan umat-Nya. Dari proses jalan salib sudah terlihat bahwa
Dia adalah Raja diatas segala raja, Dia bukanlah seperti raja-raja dunia ini
yang mengorbankan keselamatan pasukannya dan rakyatnya demi
keselamatan raja, tetapi Tuhan sebagai Raja yang memberikan nyawa-
Nya demi keselamatan rakyat yang dipimpin-Nya (umat-Nya).
Maka, Tuhan tampil sebagai Raja dalam kehidupan kita, tidak sebatas
pernyataan saja, tetapi juga memberikan kepada kita keyakinan teguh bahwa
setiap umat yang percaya kepada-Nya akan senantiasa mendapatkan
perlindungan keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan yang memerintah
hidup kita.
Tuhan adalah Kudus
Tidak hanya tampil sebagai Raja, namun Yesus juga telah memperlihatkan
kekudusan Tuhan semesta alam.
Sebagaimana telah kita ketahui, ketika saat kematian Yesus tabir bait suci
yang terbelah menjadi dua. Memperlihatkan kepada kita bahwa kekudusan
Tuhan itu tidak lagi sesuatu yang tersembunyi jauh dari manusia yang tidak
dapat di dekati karena dosa manusia. Tetapi Tuhan telah mengangkat dosa itu
ke kayu salib.
Maka kekudusan Tuhan itu telah dinyatakan kepada manusia melalui Yesus
Kristus Yoh 6:69 ( dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah
Yang Kudus dari Allah) dan Tuhan tidak hanya memperlihatkan
kekudusannya tetapi juga menguduskan setiap orang percaya kepada-Nya
melalui pengampunan dosa dari Yesus.

Renungan
Saat ini yang perlu kita renungkan dari nas ini, bahwa Yesus telah
menyatakan dirinya sebagai Raja yang Maha Mulia di dalam kehidupan kita
umat manusia. Yang menjai pertanyaan renungan ari kita.
• Sudah sejauh manakah kita memuliakan kekudusan Tuhan dalam hidup
kita. Apakah kita sudah menyatakan diri sebagai orang yang telah di
kuduskan dan apakah kita telah membuat nama Tuhan kudus melalui
kehidupan kita, atau justru nama Tuhan menjadi cemar karena prilaku
hidup kita?.
• Sudah sejauh manakah kita menerima Tuhan sebagai Raja yang
berdaulat dan memerintah kita sebagai umat-Nya ?. Apakah kita sudah
taat kepada Firman, hukum, aturan dan perintah Tuhan sebagai Raja
atas kehidupan kita, atau selama kita hidup tidak pernah mengakui dan
taat bahwa Tuhan adalah Raja yang memerintah kehidupan kita.
Marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan sebagai Raja yang
menyelamatkan dan memelihara hidup kita juga yang menguduskan kita
sehingga kita dilayakkan untuk hidup dekat dan bersama dengan Dia di dalam
kemuliaan-Nya. Dengan iman yang teguh kita menjalani kehidupan ini bahwa
kita memiliki Raja yang kuat perkasa memelihara kehidupan kita dan juga
Tuhan yang kudus yang selalu mau dekat dengan kita.

IV. BERNYANYI KJ No. 26 ; 1-2


1. Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus
Reff:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.
2. Di hadapan takhta rahmat aku menyembah
tunduk dalam penyesalan. Tuhan tolonglah!
Reff:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.
V. BERDOA
VI. PENATALAYANAN PELAYANAN UMUM/ STATISTIK
VII. PENATALAYANAN PELAYANAN PERBENDAHARAAN
VIII. PERSEMBAHAN
IX. DOA PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai