Ritus Pembuka
SALAM
P Semoga Allah Bapa yang mahamulia,
Yesus Kristus Raja kita, serta Roh Kudus Sang
Penghibur, melimpahkan kegembiraan di hati kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PENGANTAR
P Anggota keluarga yang terkasih! Pada hari Minggu Palma ini, kita memperingati masukNya Yesus ke
kota Yerusalem, di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung, sebagai Mesias, yang sudah
sekian lama dinanti-nantikan kedatanganNya oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor
keledai: sebagai tanda bahwa Ia adalah seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya
Ia pun menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita
dan keselamatan seluruh bangsa manusia.
Saudara sekalian! Dia yang tidak pernah minta dihormati, marilah kita menghormatiNya. Dia yang
rendah hati, marilah kita mengagungkanNya! Seperti hari ini kita menyertai Dia dalam penyambutan
meriah ini, demikian pula kita mau tetap bersama Dia pada jalan yang amat berat yang harus Ia tempuh:
yakni menuju Getsemani, menuju Golgota. Mari dalam suka dan duka kita melibatkan hidup kita dengan
hidup Raja kita Yesus Kristus!
MAZMUR TANGGAPAN
Reffr. Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok
Mereka mencibir dan menggelengkan kepala
Mereka bilang, “Ia pasrah kepada Allah!
Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya!
Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku
Gerombolan penjahat mengepung aku
Mereka menusuk tangan dan kakiku
Segala tulangku dapat kuhitung
3. Mereka membagi pakaianku diantara mereka
Dan membuang undi atas jubahku
Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh!
Ya, kekuatanku, segeralah menolong aku!
BACAAN II Filipi 2 : 6 – 11
RENUNGAN SINGKAT
Tigapuluh keping uang perak diterima Yudas Iskariot, harga seorang Guru yang adalah Allah yang
berinkarnasi menjadi manusia.
Yudas menjadi hamba uang, segala pancaindra dan hati menjadi tertutup, berhadapan dengan uang.
Saat ini, kehadiran virus COVID-19 yang mengguncang dunia, termasuk Indonesia dan wilayah kita,
menyadarkan kita, bahwa uang memang dibutuhkan untuk hidup, tetapi uang bukanlah segalanya.
Berhadapan dengan virus Corona, uang tidak bermakna: pasar tutup, toko-toko buka setengah hari dan
barang dagangan pun jumlahnya menipis, kalaupun ada, tapi harganya meroket. Biar ada uang banyak,
tapi dengan situasi harus tinggal di rumah, semua menjadi tak berarti.
Hari ini Yesus menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Raja yang berkuasa atas segala sesuatu.
Hanya menunggang seekor keledai, hanya dengan melewati jalan penderitaan, serta menjadi rendah hati
sajalah Ia dapat mengalahkan segala kesombongan dan menumpas maut dan kuasa kegelapan.
Mari, kita yang merayakan Minggu Palma ini, meneladaniNya dan berjuang untuk me-nomor-satu-kan
Kristus dalam hati, dalam akal, dalam hidup harian kita. SEMOGA.
P Ya Bapa di surga, Engkau tidak pernah menolak orang yang dengan rendah hati memanjatkan
permohonan kepadaMu. Maka sudilah mendengarkan permohonan yang pada hari Minggu Palma ini
kami panjatkan kepadaMu:
1. Bapa yang mahakuasa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah mereka
memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda untuk memanja diri. Marilah kita mohon . . .
2. Ya Allah, Bapa kami, hadirlah pada saudara-saudari kami yang sedang ditimpa penderitaan. Berilah
mereka kesanggupan untuk mempersatukan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus. Marilah
kita mohon . . .
3. Ya Allah, tiliklah orang-orang yang miskin dan lapar. Semoga pada jalan hidupnya, mereka menemukan
orang yang siap sedia membantu mereka. Marilah kita mohon . . .
4. Bapa, penuhilah kami dengan semangat Kristus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul
salib kami sehari-hari, sambil mengikuti jejak PuteraMu. Marilah kita mohon . . .
P Allah, Bapa kami di surga, dalam cinta kasihMu, Engkau menghendaki kami menjadi putera dan
puteriMu berkat jasa Tuhan Yesus, PuteraMu. Terimalah dan kabulkanlah setiap permohonan kami ini.
Demi Kristus, Tuhan, pengantara kami.
U Amin.
LITURGI DOA
33 33 5.5 6 6 6
i
U Ke-kal a-ba - di ka- sih se-
tia- Nya.
P Kami memuji Dikau, ya Bapa,
sebab Engkau mengutus PuteraMu
untuk menyelamatkan kami. Yesus
itu telah menghampakan diri dan
mengambil rupa seorang hamba,
menjadi sama dengan manusia. Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Ia telah merendahkan diri dan menjadi taat sampai mati,
bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Ia telah menderita untuk kami
dan telah menjadi teladan bagi kami,
supaya kami mengikuti jejakNya, yakni berani menderita
demi kemuliaanMu dan demi kebahagiaan sesama manusia.
Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Itulah sebabnya, ya Bapa, kami memadu suara dan meluhurkan Dikau dengan
bernyanyi: Menyanyikan lagu Madah Bakti no. 359
1. Di kala Yesus disambut di gerbang Yerusalem / umat bagai lautan dengan palma di tangan 2x
Gemuruh sorak dan sorai “Kristus Raja Damai”
2. Lihatlah Kristus Tuhanmu Dialah penebusmu / duka hati terhibur hina cela terlebur 2x
RITUS PENUTUP
PENGUTUSAN
P Saudara sekalian, Perayaan Sabda sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
P Marilah menjadi pelaksana Firman, bukan hanya pendengar. Dan semoga dalam melaksanakan Firman
Allah itu, kita selalu dipenuhi dengan damai Tuhan.
U Amin.