Anda di halaman 1dari 8

Catatan:

o Ruangan ibadat hendaknya dihias dengan sepantasnya.


o Di atas meja pemimpin Ibadat disediakan salib yang diapit 2 buah lilin
bernyala. o Salib dan patung-patung lain ditutup/dibungkus dengan kain ungu.
o Latihan nyanyi dan jawaban umat sebelum ibadat dimulai
o Bagi tugas untuk membaca Injil (3 orang)

Ritus Pembuka

TANDA SALIB Berdiri


P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. U Amin.

SALAM
P Semoga Allah Bapa yang mahamulia,
Yesus Kristus Raja kita, serta Roh Kudus Sang
Penghibur, melimpahkan kegembiraan di hati kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

KATA PENGANTAR
P Anggota keluarga yang terkasih! Pada hari Minggu Palma ini, kita memperingati masukNya Yesus ke
kota Yerusalem, di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung, sebagai Mesias, yang sudah
sekian lama dinanti-nantikan kedatanganNya oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor
keledai: sebagai tanda bahwa Ia adalah seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya
Ia pun menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita
dan keselamatan seluruh bangsa manusia.
Saudara sekalian! Dia yang tidak pernah minta dihormati, marilah kita menghormatiNya. Dia yang
rendah hati, marilah kita mengagungkanNya! Seperti hari ini kita menyertai Dia dalam penyambutan
meriah ini, demikian pula kita mau tetap bersama Dia pada jalan yang amat berat yang harus Ia tempuh:
yakni menuju Getsemani, menuju Golgota. Mari dalam suka dan duka kita melibatkan hidup kita dengan
hidup Raja kita Yesus Kristus!

DOA PEMBUKA Berdiri


P Marilah kita berdoa.
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah mengagungkan Yesus
sebagai Raja yang lemah lembut dan rendah hati.
Berilah kami ketabahan dan semangat
pengorbanan seperti yang dimiliki Yesus,
agar, sesudah mengatasi segala pergolakan di dunia
ini, kami boleh menikmati kebahagiaan bersama Dia.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami .........................
U Amin.
LITURGI SABDA

BACAAN I Yesaya 50 : 4 – 7 Duduk

MAZMUR TANGGAPAN
Reffr. Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok
Mereka mencibir dan menggelengkan kepala
Mereka bilang, “Ia pasrah kepada Allah!
Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya!
Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku
Gerombolan penjahat mengepung aku
Mereka menusuk tangan dan kakiku
Segala tulangku dapat kuhitung
3. Mereka membagi pakaianku diantara mereka
Dan membuang undi atas jubahku
Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh!
Ya, kekuatanku, segeralah menolong aku!
BACAAN II Filipi 2 : 6 – 11

BAIT PENGANTAR INJIL Berdir


i
P Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
UTerpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
PKristus taat untuk kita sampai wafat di salib. Dari sebab itulah Allah sangat meninggikan Dia, dan
menganugerahkan nama yang paling luhur kepadaNya
UTerpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

BACAAN INJIL – KISAH SENGSARA Duduk


Sebaiknya Kisah Sengsara dibacakan oleh tiga orang:
P membawakan ucapan Penginjil
K membawakan segala ucapan Kristus
R membawakan semua ucapan lain.

Tahun A: Mat 26 : 14 – 27 : 66 lihat di buku Yubilate halaman 410

RENUNGAN SINGKAT
Tigapuluh keping uang perak diterima Yudas Iskariot, harga seorang Guru yang adalah Allah yang
berinkarnasi menjadi manusia.
Yudas menjadi hamba uang, segala pancaindra dan hati menjadi tertutup, berhadapan dengan uang.
Saat ini, kehadiran virus COVID-19 yang mengguncang dunia, termasuk Indonesia dan wilayah kita,
menyadarkan kita, bahwa uang memang dibutuhkan untuk hidup, tetapi uang bukanlah segalanya.
Berhadapan dengan virus Corona, uang tidak bermakna: pasar tutup, toko-toko buka setengah hari dan
barang dagangan pun jumlahnya menipis, kalaupun ada, tapi harganya meroket. Biar ada uang banyak,
tapi dengan situasi harus tinggal di rumah, semua menjadi tak berarti.
Hari ini Yesus menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Raja yang berkuasa atas segala sesuatu.
Hanya menunggang seekor keledai, hanya dengan melewati jalan penderitaan, serta menjadi rendah hati
sajalah Ia dapat mengalahkan segala kesombongan dan menumpas maut dan kuasa kegelapan.
Mari, kita yang merayakan Minggu Palma ini, meneladaniNya dan berjuang untuk me-nomor-satu-kan
Kristus dalam hati, dalam akal, dalam hidup harian kita. SEMOGA.

AKU PERCAYA Berdir


i
DOA UMAT Berdir
i

P Ya Bapa di surga, Engkau tidak pernah menolak orang yang dengan rendah hati memanjatkan
permohonan kepadaMu. Maka sudilah mendengarkan permohonan yang pada hari Minggu Palma ini
kami panjatkan kepadaMu:
1. Bapa yang mahakuasa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah mereka
memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda untuk memanja diri. Marilah kita mohon . . .
2. Ya Allah, Bapa kami, hadirlah pada saudara-saudari kami yang sedang ditimpa penderitaan. Berilah
mereka kesanggupan untuk mempersatukan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus. Marilah
kita mohon . . .
3. Ya Allah, tiliklah orang-orang yang miskin dan lapar. Semoga pada jalan hidupnya, mereka menemukan
orang yang siap sedia membantu mereka. Marilah kita mohon . . .
4. Bapa, penuhilah kami dengan semangat Kristus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul
salib kami sehari-hari, sambil mengikuti jejak PuteraMu. Marilah kita mohon . . .
P Allah, Bapa kami di surga, dalam cinta kasihMu, Engkau menghendaki kami menjadi putera dan
puteriMu berkat jasa Tuhan Yesus, PuteraMu. Terimalah dan kabulkanlah setiap permohonan kami ini.
Demi Kristus, Tuhan, pengantara kami.
U Amin.

LITURGI DOA

DOA PUJIAN (Sengsara Kristus) Berdiri


P Saudara-saudari yang terkasih!
Sungguh besar kasih Allah akan dunia ini.
Ia telah mengaruniakan PuteraNya yang
tunggal untuk menyelamatkan manusia,
agar setiap orang yang percaya kepadaNya, menjadi selamat.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:

33 33 5.5 6 6 6
i
U Ke-kal a-ba - di ka- sih se-
tia- Nya.
P Kami memuji Dikau, ya Bapa,
sebab Engkau mengutus PuteraMu
untuk menyelamatkan kami. Yesus
itu telah menghampakan diri dan
mengambil rupa seorang hamba,
menjadi sama dengan manusia. Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Ia telah merendahkan diri dan menjadi taat sampai mati,
bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Ia telah menderita untuk kami
dan telah menjadi teladan bagi kami,
supaya kami mengikuti jejakNya, yakni berani menderita
demi kemuliaanMu dan demi kebahagiaan sesama manusia.
Maka kami berseru:
U Kekal abadi kasih setiaNya.
P Itulah sebabnya, ya Bapa, kami memadu suara dan meluhurkan Dikau dengan
bernyanyi: Menyanyikan lagu Madah Bakti no. 359
1. Di kala Yesus disambut di gerbang Yerusalem / umat bagai lautan dengan palma di tangan 2x
Gemuruh sorak dan sorai “Kristus Raja Damai”
2. Lihatlah Kristus Tuhanmu Dialah penebusmu / duka hati terhibur hina cela terlebur 2x

Reffr. Yerusalem, Yerusalem lihatlah rajamu


Hosanna terpujilah1. Kristus raja mahajaya 2x
2. Penebus umat manusia
BAPA KAMI & SALAM DAMAI Berdir
i

P Marilah kita berdoa seperti Yesus telah ajarkan kepada


kita: U Bapa kami yang ada di surga, . . .
P Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Umat dipersilakan untuk saling menyatakan Salam Damai.

SAAT HENING Duduk


P “Allahku yang Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan daku? *
Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh, dan tidak menolong aku.
Aku ini cacing dan bukan manusia, *
cercaan orang dan hinaan rakyat.
Semua yang melihat aku, mengolok-olok aku, *
mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala, katanya:
‘Ia hidup untuk Tuhan? Biar Tuhan meluputkannya,
* biar Tuhan melepaskannya,
kalau Tuhan memang menaruh perhatian’.
Seperti air, aku tercurah, *
dan segala tulangku terlepas dari sendinya.
Seperti anjing, musuh mengerumuni aku,
* gerombolan penjahat mengepung aku.
Mereka menusuk tangan dan kakiku,
* segala tulangku dapat kuhitung.
Mereka menonton dan memandangi aku,
membagi-bagi pakaianku di antara mereka, *
dan membuang undi atas jubahku.
Tuhan, janganlah jauh, *
hai kekuatanku, bergegaslah menolong aku” (hening).

NYANYIAN: Yubilate no. 155


1. Aku rindu akan Tuhan dalam rupa roti kudus
Aku rindu menerima Yesusku tamu jiwaku / Mari Yesus marilah
2. Bila Yesus dalam jiwa aku amat berbagia
Dengan rahmat yang berlimpah aku pun dilindingiNya / Mari Yesus, marilah

RITUS PENUTUP

DOA PENUTUP Berdiri


P Marilah kita berdoa.
Allah, Bapa yang maharahim,
kami bersyukur kepadaMu atas Yesus,
yang telah menghampakan diri sampai mati di
salib. Namun Dia Kaubangkitkan dan agungkan.
Semoga karya Yesus ini semakin tergores dalam hidup kami,
sehingga kami pun rela
merendahkan diri dan memanggul salib,
agar akhirnya boleh juga menikmati kebangkitan
dan kebahagiaan bersama Dia, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.

AMANAT PENGUTUSAN Duduk


P Saudara sekalian, Yesus telah menderita dan wafat bagi kita. Sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita
harus bersedia dan siap mengikuti Yesus pada jalan yang sama. Yesus berkata:
“Berbahagialah orang yang dianiaya demi
kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu,
jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya,
dan jika kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah,
Mat 5:10-12a
sebab besarlah ganjaranmu di surga”.

BERKAT Berlutut (Berdiri)


P Marilah kita memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
(Dengan tangan terkatup)
P Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa,
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.

PENGUTUSAN
P Saudara sekalian, Perayaan Sabda sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
P Marilah menjadi pelaksana Firman, bukan hanya pendengar. Dan semoga dalam melaksanakan Firman
Allah itu, kita selalu dipenuhi dengan damai Tuhan.
U Amin.

Anda mungkin juga menyukai