NIRM : 2220207543
Kelas :A
Prodi :Pastoral Konseling
Mata Kuliah :PIA Perjanjian Lama
Tugas : Meringkas Kitab 2 Samuel
1. Pasal 1-10
2. Kesalahan-kesalahan Daud.
o Kendati ia adil, Daud sering menemukan kesukaran dalam mendisiplin orang
lain. Ia membiarkan Yoab secara terang-terangan melakukan pembunuhan. Ia
membiarkan perkosaan Amnon terhadap saudara perempuannya, dan ia berlaku
lunak terhadap Absalom sampai tampak seperti orang kehilangan akal. 2Sa
3:28,29; 13:21, 23-39; 18:4,5,32,33; 19:1-4.
o Ia menyerah pada godaan, menyalahgunakan wewenangnya seperti apa yang
mungkin dilakukan oleh raja kafir pada masa itu. Lebih dari itu, sebagai usaha
untuk menutupi perzinahannya dengan Batyeba ia malah menambah dosanya
dengan pembunuhan. 2Sa 11:1-27.
o Ia melalaikan kewajibannya dan membiarkan segala sesuatu mengalami
kemerosotan, sehingga ia membuka dirinya terhadap kecaman pedas. 2Sa 15:1-4.
(2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting
mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya
Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun
perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam,
dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap
tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
(3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi
dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup
sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar
kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis.
Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan
kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan
berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa,
sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel
(bd. Ul 28:1-31).
(5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan
kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya
menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang
mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan
ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.