Anda di halaman 1dari 2

Iman yang Dipuji Yesus

Mat 8:5-17
Keselamatan Tuhan ditawarkan kepada segala bangsa. Yesus masuk dalam kehidupan orang-orang
tersingkir karena kasih dan kuasa-Nya tidak bisa dibatasi oleh sekat-sekat alami atau pun yang dibuat
manusia. Perwira Romawi dalam Injil hari ini memiliki akan iman yang besar akan karya Yesus ini. Iman
inilah yang kemudian dipuji oleh Yesus. Kisah iman ini terus dikenangkan dan menjadi teladan sepanjang
sejarah hidup beriman.

Homili

Setiap orang ingin hidup berbahagia tetapi ada yang menyebabkan manusia tidak berbahagai. Apa itu?
Salah satunya adalah keadaan sakit. Semua orang memiliki keterarahan pada kebahagian ini. Karena itu
semua orang ingin disembuhkan dari sakit (Instruksi Doa Penyembuhan). Sebuah metode penyembuhan
yang selalu menjadi tren atau viral sepanjang sejarah Gereja adalah Doa Penyembuhan.

Doa Penyembuhan Orang Katolik terdiri dari Liturgi dan non Liturgi. Penyembuhan di sini adalah
penyembuhan seluruh manusia, tubuh, jiwa dan roh. Doa Penyembuhan dalam Liturgi terjadi dalam
Sakramen Pengurapan Orang Sakit dan Tobat. Keduanya disebut Sakramen Penyembuhan. Karena Kristus
juga hadir dalam seluruh Sakramen, maka Kristus juga menyembuhkan melalui Sakramen lain, seperti
Ekaristi. Liturgi yang lainnya adalah Komuni orang Sakit, Ibadat Harian dan ritus Eksorsisme. Jika dilakukan
di luar Liturgi, doa dilakukan secara personal. Doa ini meliputi Jika dila doa penyembuhan melalui para
kudus, relikui, orang yang berkarisma dan pertemuan doa. Doa yang dilakukan dalam liturgi, artinya yang
berdoa adalah Gereja, Yesus, Kepala dan anggota Tubuh-Nya yang berdoa (SC 7) (Alexander Irwan
suwandi, Prayer For Healing).

Kalau kita mendengar ajaran Gereja, Liturgi menjadi sebuah sarana yang efektif untuk doa
penyembuhan. Mengapa? Karena Kristus yang berdoa! Karena itu ada penyembuhan yang dialami tanpa
si sakit berdoa terlebih dahulu (hlm. 16). Injil juga menunjukkan kerapkali orang yang sakit tidak dikatakan
sedang berdoa ketika Yesus datang untuk menyembuhkan, Keadaan ini menunjukkan bahwa
penyembuhan itu pertama-tama adalah sebuah rahmat.

Rahmat juga diberikan supaya orang bisa beriman! Iman adalah keutamaan supernatural yang
dengan inspirasi dan bantuan rahmat Allah, seseorang percaya bahwa yang diwahyukan Allah itu
benar. Kebenaran ini disebabkan karena otoritas Allah yang tidak menyesatkan atau disesatkan.
Iman diberikan dalam jiwa bersama dengan rahmat pengudus (FSU 1, 118). Bagi kita yag sudah
dibaptia ada kepastian pemberian rahmat iman melalui Sakramen Baptis (Lumen Fidei 44). Tetapi
pertama-tama, rahmat iman ini dibawa oleh Kristus yang datang sebagai Terang. Yesus
berkata: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan” (Yoh 12: 46). Rasul Paulus berkata "Dari dalam
gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya
kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus
(2Kor 4:6) (LF 1). Terang iman yang dibawa Kristus menerangi dunia yang berada dalam kegelapan
(Yoh 1:5).
Salah seorang yang sebelumnya tingggal dalam kegelapan adalah Perwira di Kapernaum. Ia
adalah kepala pasukan seratus orang romawi yang disewa Herodes Antipas, penguasa Galilea.
Mereka bukan Yahudi dan juga tidak mengakui Yahwe (Martin Harun, Tahun C, 78). Perwira ini
mungkin mengenal Yesus dengan terlebih menjadi simpatisan agama Yahudi. Ia mengasihi
sesama dan membantu pembangunan rumah ibadat Yahudi dan memiliki relasi yang baik dengan
para pemimpin Yahudi (Luk 7:4-5). Orang ini tidak atau belum mengenali Yesus secara penuh.
Ia tidak dibaptis dan bukan Yahudi! Gereja mengajarkan bahwa mereka yang dengan hati tulus
mencari Allah dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak Allah yang mereka
kenal melalui hati nurani dan perbuatan nyata dapat menggantikan iman kepada Yesus (LG 16).
Mengikuti hati nurani dan menunjukkan kebaikan hati berarti beriman kepada Yesus. Ia beriman
tetapi tidak menyadarinya! Beriman bukanlah sebuah pendapat melainkan keterbukaan serta
keterbukaan terhadap yang Mutlak dan Baik (Fans Magnis, Iman dan Hati Nurani, 36).
Perwira ini mengakui Yesus itu Baik dan berkuasa dalam perkataan dan perbuatan! Ia pernah
mendengar tentang siapa Yesus itu. Yesus telah menjadi buah bibir sebagai pribadi yang
mengadakan banyak mukjizat, pembebasan dan penyembuhan. Namun pandangannya terhadap
Yesus itu baik. Iman itu adalah rahmat namun juga perlu tindakan. Harus ada tindakan yang akan
menumbuhkembangkan iman itu.
Bagaimana melakukannya? Latihan iman!

1. Memohon Tuhan untuk menambahkan iman (Luk 17:5), praktek kerendahan hati.
2. Membaca Kitab Suci; mendengar Sabda Allah dan menerimanya sebagai kebenaran,
menerima pengajaran dari pihak berwenang (Gereja)
3. Ketaatan pada kebenaran iman, melakukan perbuatan kasih, memperhatikan hamba,
orang kecil.
4. Praktek dalam perkataan dan perbuatan
5. Kerasulan (FSU 2, 118)

Apa penghambatnya? Dosa terhadap iman, perdukunan, ketidaksetiaan pada ajaran iman,
mengikuti ajaran sesat, keraguan.
Iman dibutuhkan untuk keselamatan. Tanpa iman, seseorang tidak mungkin berkenan di
hadapan Allah (Ibr 11:6). Perwira telah menunjukkan iman akan Allah yang Baik dan Berkuasa.
Imannya dipuji Yesus. Kebaikan dan Kekuasaan-Nya tidak dibatasi dengan budaya, ruang dan
waktu. Yesus tidak lagi hadir secara fisik tetapi Ia hadir dalam Sabda. Satu patah Sabda Yesus
bisa menyelamatkan. Yang Tuhan minta adalah iman kita yaitu terbuka akan Yesus yang baik
dan berkuasa. Iman inilah pula yang menguatkan kita ketika harus melayani mereka yang tidak
seagama denga kita.

Anda mungkin juga menyukai