Chandra S - 02225115
7. Teologi Reformed menyajikan pandangan dunia yang komprehensif — lebih dari lima poin.
Ketika orang bertanya, "Apa itu teologi Reformed?" mereka sering menerima jawaban yang tersusun dalam istilah "lima
poin Calvinisme," doktrin kerusakan total manusia, pemilihan ilahi tanpa syarat, kematian Kristus bagi umat pilihan,
kedaulatan Allah dalam menyelamatkan mereka, dan ketekunan terakhir mereka dalam kasih karunia untuk kehidupan
kekal dan kemuliaan. Atau, mereka mungkin mendengar lima sola (bahasa Latin untuk prinsip "saja"): berdiri di atas Kitab
Suci saja, kita diselamatkan oleh kasih karunia saja, melalui iman saja, di dalam Kristus saja, untuk kemuliaan Allah saja.
Doktrin Reformed telah dilestarikan oleh beberapa penginjil terbesar sepanjang masa, seperti George Whitefield dan
Jonathan Edwards. Perluasan misionaris gereja datang sebagai jawaban Allah atas doa-doa gereja Reformed dan
Presbiterian, diajarkan oleh Direktori Westminster untuk Ibadah Umum Allah untuk menjadi berdoa syafaat bagi
"penyebaran Injil dan kerajaan Kristus ke semua bangsa." Teologi Reformed adalah pandangan dunia tentang optimisme
misionaris, karena Kristus pasti akan menyelamatkan semua yang diberikan Bapa kepada-Nya, semua domba yang untuk
mereka Dia mati, ketika mereka mendengar suara-Nya memanggil mereka dalam Injil (Yohanes 6:37–39; 10:11,16,26–29).
Optimisme Reformed seperti itu mendorong William Carey untuk mengatakan bahwa kita harus "mengharapkan hal-hal
besar" dan "mengusahakan hal-hal besar" dalam upaya misionaris kita.
10. Teologi Reformed mendukung khotbah yang setia dan membangkitkan pujian terus-menerus.
Para Reformator dan Puritan berteologi dalam khotbah mereka dan mengkhotbahkan teologi mereka. Para Reformator
dan Puritan melakukan apa yang dilakukan Rasul Paulus sebagai pengkhotbah: "Aku percaya, karena itu aku berbicara" (2
Kor. 4:13). Ini bukan hanya metode yang mereka anut, tetapi buah dari perjumpaan mereka dengan Allah yang hidup
melalui kebenaran Firman-Nya. Seperti Paulus, mereka mengkhotbahkan Firman Allah seperti di hadapan Allah (2
Kor.2:17; 2 Tim. 4:1–2). Dan, seperti Paulus, teologi mereka meluap dalam doksologi yang menyala-nyala (Ef. 1:3-14). Jadi,
teologi Reformed adalah pernyataan agung bahwa "segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin" (Roma 11:36).
Gereja Reformed
bahasa Belanda: Gereformeerd atau Hervormd) adalah sebuah
kelompok denominasi Kristen Protestan yang berdasarkan pada
teologi Calvinisme, yang dimulai oleh
Reformasi Swiss pimpinan Huldrych Zwingli dan kemudian menyebar
di Eropa barat. Pada tahun 1999 sebuah survei menghitung ada 746
denominasi Hervormd di seluruh dunia.
Salah satu denominasi Gereja Reformed adalah Baptis Hervormd, yang
menganut pengakuan iman Reformed dan memiliki pandangan gereja
Baptis mengenai sakramen tersebut.
Gereja Reformed di Indonesia
Sebagian besar gereja Protestan di Indonesia, terutama di pulau Jawa, mendapat pengaruh Gereja Reformed, terutama
dari badan misi Gereja Reformed Belanda (Nederlandse Hervormde Kerk atau NHK) dan Gereja Gereformeered Belanda
(Gereformeerde Kerken in Nederland). Selain itu gereja Reformed di Indonesia yang bercorak evangelistik (Injili) dikenal
sebagai Gereja Reformed Injili Indonesia.
Melalui kepercayaan Reformed Injili, diharapkan semakin banyak gereja yang kembali kepada ajaran yang
benar, dan terjun dalam melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, STT Reformed
Injili Internasional Jakarta dan STRI yang berada di kota-kota besar di Indonesia maupun di luar negeri,
memikul kewajiban untuk mendidik orang Kristen dalam pengenalan Theologi Reformed serta memobilisasi misi
penginjilan. Sedangkan GRII diharapkan untuk membuka sebanyak mungkin MRI (Mimbar Reformed Injili) di
berbagai tempat untuk mengisi kebutuhan dan kehausan orang Kristen akan Firman Tuhan, Theologi Reformed,
dan latihan penginjilan. Diharapkan theologi yang benar menjadi kunci pencerahan bagi kebudayaan dan
kehidupan di dalam dunia ini; dan melalui penginjilan, membawa seluruh bangsa kembali kepada Tuhan. Dalam
menyongsong abad ke-21 yang ditandai dengan gerakan massa yang dipengaruhi oleh semangat Gerakan Zaman
Baru serta gerakan kebudayaan yang berfilsafatkan Postmodernisme, marilah kita memancarkan cahaya
Firman Tuhan bagaikan mercusuar yang menuntun semua orang yang tersesat kembali ke pangkuan Allah yang
kekal.
Visi Misi GRII
Sebelum Gerakan ini
Pada pertengahan abad ke20, dunia Kekristenan baru mengalami sedikit kelegaan dari kesulitan-kesulitan
yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II. Daerah Eropa Timur sudah jatuh ke tangan komunisme. Daerah Eropa
Barat dilanda oleh sekularisme. Pengutusan misionaris mulai beralih dari daratan Eropa ke Amerika Utara.
Sedangkan gereja di Amerika harus menghadapi perkembangan Liberalisme yang sangat mengancam hidup
Kekristenan tradisional.
Sementara itu teologi-teologi yang paling baru, misalnya: Demitologisasi berusaha menyaingi NeoOrtodoks
dari sayap Barthian untuk mengecam kepercayaan Injil. Pada saat seperti itu, gereja di Asia sedang tertidur di
dalam tahap mengabaikan teologi, meskipun gerakan rohani yang pernah dikaruniakan oleh Tuhan sudah
menghasilkan banyak buah khususnya di Asia Tenggara dan Cina. Akibat kebaktiankebaktian kebangunan
rohani yang dipimpin oleh John Sung dan Andrew Gih telah menghasilkan banyak buah berupa pekerja penuh
waktu yang melayani Tuhan serta timtim penginjilan yang berkembang di sana sini sehingga telah menggugah
semangat kebangsaan di negaranegara Asia. Namun gerakan Ekumene yang mengabaikan ortodoksi dan
memperluas semangat toleransi terhadap segala macam aliran baru, ditambah gerakan Karismatik yang telah
menggantikan gerakan Pentakosta tradisional untuk merombak struktur pikiran gerejagereja
denominasional, telah menghasilkan gelombanggelombang awam yang tidak mengerti teologi namun
memberanikan diri untuk mengabarkan Injil dan mendirikan gerejagereja tanpa Pengakuan Iman, tanpa
liturgi, bahkan tanpa penghargaan terhadap musikmusik yang agung yang diwariskan dari sejarah.
Gerakan Reformed dalam Sejarah
Reformasi yang terjadi pada abad ke-16 merupakan gerakan yang unik dan tidak tertandingi karena motivasi
reformasi adalah kembali kepada Kitab Suci dan mengaku bahwa segala sesuatu semata-mata berdasarkan
anugerah, dan bahwa hanya melalui iman, dan bukan jasa manusia, kaum pilihan dipanggil untuk menjadi
saksi Tuhan di dalam dunia ini. Gereja dipanggil bukan hanya untuk mengabarkan Injil dan mengajarkan
kebenaran, gereja juga dipanggil untuk melaksanakan mandat budaya melalui bimbingan Firman Tuhan
untuk mencerahkan dunia ini dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam segala aspek kebudayaan.
Sejarah gereja reformed memiliki banyak makna dan dampak terhadap gereja masa kini.
Beberapa diantaranya adalah:
1. Teologi Reformed yang terlahir dari sejarah gereja reformed memiliki pengaruh besar
terhadap gereja masa kini, terutama terkait ajaran tentang keselamatan, otoritas Alkitab,
dan kedaulatan Allah.
2. Gerakan reformasi yang terjadi pada abad ke-16 yang dimulai oleh Martin Luther dan
menyebabkan kembali ke Alkitab dan ajaran Kristus sebagai dasar iman, memengaruhi
persepsi gereja masa kini mengenai pentingnya membumikan Alkitab dalam pelayanan dan
kehidupan kristiani.
3.Pengaruh pemikir-pemikir besar seperti John Calvin, John Knox, dan
Ulrich Zwingli yang memimpin gerakan reformasi gereja, memberikan
sumbangsih penting terhadap perkembangan teologi Kristen dan
mempersempit perbedaan antara denominasi Kristen.