Anda di halaman 1dari 5

Presentasi Kelompok E Teks Matius 21 : 12-17

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Kosmartua Situmorang , M.Th

Di Sususn Oleh :
1. Ares Mulia Pasaribu(NIM 02125102)
2. Dian Purba(NIM 02125111)
3. Elisabeth Tavip Rianti(NIM 02125107)
4. Efrain Ririmasse( NIM 02225104)
5. Lince Triana(NIM : 02225101)
6. Ricky Widjaya(NIM 02125122)
7. Robby Tarigan (NIM 02225105)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hermeneutik Lanjutan

SEKOLAH TINGGI RAHMAT EMMANUEL

JAKARTA 2022
TEKS INJIL MATIUS 21:12-17 

21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli  di
halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja   penukar uang   dan bangku-bangku
pedagang merpati  
21:13 dan berkata kepada mereka:  "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah
doa  .  Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.    " 
21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait
Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.  
21:15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang
dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!  i  "
hati mereka sangat jengkel,  
21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak
ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut
bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?  " 
21:17 Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

21:12 
(Greek) Καὶ Ἰησοῦς εἰσῆλθεν εἰς τὸ ἱερόν καὶ ἐξέβαλεν πάντας τοὺς ἀγοράζοντας καὶ
πωλοῦντας ἐν κατέστρεψεν τὰς τραπέζας τῶν κολλυβιστῶν καὶ τὰς καθέδρας τῶν
πωλούντων περιστεράς
(KJV) And  Jesus went into the temple of God, and cast out all them  that
sold  and bought in the temple, and  overthrew the tables of the moneychangers,  and the
seats  of them that sold  doves,
(TB) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli  di
halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja   penukar uang   dan bangku-bangku
pedagang merpati  

Lompatan 1 : “Kesalahan apa yang dilakukan oleh orang-orang itu sehingga membuat
Yesus menjadi marah ?”
Jual beli tidak dilakukan didalam Ruang Suci maupun Ruang Maha Suci yang ada dalam Bait
Allah! Tetapi mereka melakukannya dihalaman / pelataran Bait Allah. Dalam Kitab Suci
Indonesia, secara jelas disebutkan ‘halaman Bait Allah’ (Matius 21: 12). Memang
sebetulnya,kata ‘halaman’ itu tidak ada! Tetapi dari kata bahasa Yunani yang dipakai, kita
bisa menyimpulkan bahwa hal itu dilakukan bukan didalam Ruang Suci & Ruang Maha Suci,
tetapi di halaman /pelataran Bait Allah.
Dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang sama-sama diterjemahkan ‘BaitAllah’.
Kata yang pertama ialah ἱερόν (dibaca hieron) yang menunjuk pada seluruh komplek Bait
Allah, termasuk halaman / pelataran.
Kata yang kedua adalah ναὸς (dibaca naos) (digunakan dalam 1Kor 3:16 dan 1Kor 6:19),
yang menunjuk hanya pada Ruang Suci dan Ruang Maha Suci saja.
Jika orang-orang itu berjualan di dalam Ruang Suci dan Ruang Maha Suci, maka kata Yunani
yang dipakai pastilah ναὸς (dibaca naos). Tetapi ternyata kata Yunani yang dipakai disini
adalah ἱερόν (dibaca hieron), dan itu menunjukkan bahwa mereka berjualan dihalaman /
pelataran Bait Allah.
Tetapi, perlu diketahui bahwa halaman / pelataran Bait Allah tidak bisa disamakan seperti
halaman gereja jaman sekarang! Bagi mereka halaman / pelataran adalah tempat untuk
beribadah, karena Ruang Suci dan Ruang Maha Suci hanya boleh dimasuki oleh imam /
imam besar. Para penafsir berpendapat bahwa bagian pelataran yang dipakai berjualan adalah
bagian untuk orang-orang non Yahudi (yang sudah memeluk agama Yahudi) dalam
beribadah (the court of the gentiles).
Karena itu, jelaslah bahwa tindakan mereka ini betul-betul keterlaluan, karena mereka
menggunakan tempat ibadah untuk berjualan!

Lompatan 2 :” Mengapa saat Tuhan Yesus melakukan hal tersebut sepertinya tidak ada
yang bangkit untuk melawan?”
Fungsi Bait Allah mengalami degradasi karena tempat untuk beribadah khususnya Pelataran
Bait Suci yang digunakan untuk memberitakan tentang Allah kepada kaum non-Yahudi
dipakai sebagai transaksi jual beli dengan alasan yang telah dibuat oleh imam-imam kepala
saat itu agar mempermudah bagi jemaat yang mau memberikan persembahan.
Pada saat itu mungkin adalah hal yang normal pelataran Bait Allah dijadikan tempat transaksi
jual beli tetapi bagi Tuhan Yesus semua hal tersebut adalah sebuah kekeliruan yang harus
disucikan. Mungkin mereka tahu fungsi pelataran Bait Allah tersebut sehingga ketika Tuhan
Yesus melakukan penyucian dengan cara yang ekstrim mereka sepertinya diam saja.
Ada beberapa penafsiran mengatakan bahwa seperti ada kemuliaan yang terpancar ketika
Tuhan Yesus melakukan hal tersebut sehingga membuat bungkam semua yang ada disana
saat itu.
Sebagai refleksi bahwa Bait Allah adalah gambaran dari Kristus sendiri yang merupakan
Sang Pengantara dan apa yang mereka lakukan di Bait Allah sangat tidak layak.

Penafsiran ayat 13, Tuhan Yesus menghendaki agar Bait Allah tempat kudus itu sebagai
rumah doa bukan "sarang Penyamun" (tempat berkumpulnya para pembuat kejahatan),
karena itu Bait Allah yang dapat www juga berarti Gereja atau orang percaya (1 Kor.6:19-
20), maka seharusnya Gereja atau orang Percaya mempersembahkan tubuhnya sebagai
persembahan yang kudus yang berkenan kepada Allah (Roma. 12 :1,2)bukan tempat untuk
melakukan hal-hal yang cemar, perbuatan dosa, memuaskan hawa nafsu kedagingan, sebab
hal itu jelas bertentangan www dengan kekudusan Allah(Ef.2:10; Gal. 5:16-21).Begitu juga
dalam menggunakan Bait Allah sebagai tempat ibadah bukan tempat mencari untung secara
materi berkedok rohani.

Penafsiaran ayat 14, Setelah Bait Allah dibersihkan, maka datanglah orang-orang buta dan
orang-orang Timpang ke dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan.Disini kita melihat
betapa besar kasih Tuhan pada Bait Allah, Gereja /orang Percaya, bahwa kekudusan
merupakan kerinduan Tuhan agar Gereja dan orang Percaya hidup di dalam kekudusan, agar
dapat menjadi berkat bagi sesama memuliakan nama Tuhan, sebab Dia Tuhan yang tak dapat
menyangkal dirinya sendiri, bila Gereja, orang www percaya "bersih" dari "sarang
penyamun", maka Orang percaya ada di posisi orang benar, dan doa orang benar sangat besar
kuasanya, artinya apa yang Tuhan kerjakan dengan menyembuhkan orang buta dan timpang,
itu www dapat juga dikerjakan oleh orang percaya.( Yak.5:16c;Mrk. 16:17,18; Yoh.14:12)

Penafsiran ayat 15, Ahli Taurat melihat kesembuhan dan mujizat yang diperbuat Tuhan
Yesus, atas orang-orang buta dan orang-orang Timpang,mereka bukannya turut bersukacita
dengan orang-orang yang sudah disembuhkan mereka menjadi iri dengki, hati mereka
semakin geram dan marah Ketika mendengar sorak-sorai dan pujian dari anak-anak yang
sedang bermain di Bait Allah, menurut mereka pujian itu tidak layak diberikan kepada Tuhan
Yesus, karena Tuhan Yesus sudah merugikan mereka secara materi dengan Tindakan yang
telah dilakukan Yesus, yaitu mengusir, para pedagang yang berjualan dihalaman Bait Allah,
tanpa mereka berani melarang, disini terlihat, betapa berwibawanya Tuhan, Ketika
melakukan Tindakan pengusiran terhadap para pedagang dan orang yang berjual beli di
halaman Bait Allah itu, tidak ada satu pun orang yang berada disana berani melawan-Nya.

Penafsiran Ayat 16, Yesus mendengar, bagian ini penting di catat bahwa Tuhan Yesus
mendengar suara yang tulus, jujur, dari anak-anak, suasana disana mungkin hingar bingar
karena sorak-sorai karena sukacita dari orang-orang yang disembuhkan, suara pujian dari
anak-anak yang menyaksikan apa yang diperbuat Yesus, tetapi dikeramaian suara itu Tuhan
Yesus mendengar teriakan Hosana, yang ditujukan kepada-Nya.Arti Hosana sering di anggap
sebagai pernyataan puji-pujian, tetapi sebenarnya arti Hosana itu merupakan suatu
permohonan supaya diselamatkan, akar dari istilah Ibrani ini ditemukan dalam Maz. 118: 25,
yang berkata: Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan". Kata Ibrani "Yasha". Berarti
(memohon, mengemis), jika digabungkan menjadi istilah yang diterjemahkan sebagai
"hosana,secara harafiah berarti, saya memohon selamatkan saya atau tolong selamatkan
kami,Ahli Taurat bertanya kepada Yesus, Engkau dengar apa yang dikatakan anak anak itu ?
tujuannya mau mempertegas Yesus bahwa anak-anak itu ketika berteriak memuji-muji
dengan teriakan hosana, yang dimaksudkan adalah anak-anak itu memuji Allah, berteriak
minta tolong kepada Allah, sebab hanya Allah yang dapat melakukan itu, karena orang Farisi
dan ahli Taurat tidak sudi mengakui ketuhanan Yesus, sementara anak-anak justru tahu siapa
Yesus, makanya mereka berteriak kepada Yesus, yang dapat menolong menyelamatkan
mereka. 

Penafsiran ayat 17: Yesus pergi meninggalkan Bait Allah, ke Bethania, suatutempat yang
special bagi-Nya, dimana di Bethania, Dia pernah tinggal di rumah Simon si Kusta, dan di
rumah Simon itulah Tuhan diminyaki oleh Maria Magdalena saudara perempuan dari Lazarus
yang pemah dibangkitkan dari kematian oleh Tuhan Yesus, ada beberapa kemungkinan
mengapa Tuhan Yesus pergi meninggalkan Bait Allah: 
1. Mungkin Dia menghindari perbantahan dengan orang Farisi dan Ahli Taurat 
2. Mungkin Tuhan Yesus mau berdoa.

Pokok Relevansi

Bacaan ini memberikan pesan tentang revitalisasi dan reformasi fungsi Bait Allah (baca juga:
gereja). Gereja berinteraksi dengan dunia tapi gereja tidak jatuh sama dengan dunia. 
Tindakan Yesus ini memberi penyadaran bagi kita dalam praktik hidup bergereja bahwa apa
yang kita anggap berjalan ‘normal2’ saja atau yang kita rasakan wajar-wajar saja karena
interaksi dengan dunia, perlu diuji selalu seturut kehendak Tuhan. Dalam Bait Allah,
penyelewengan itu sesuatu yang bertumbuh secara senyap, tidak terasa bahkan tidak terlihat.
Karena itu pembaharuan harus dimulai dari dalam gereja. Revitalisasi perlu untuk
mengembalikan hakekat bergereja. Sebagaimana tindakan Yesus, mengembalikan hakekat
gereja sebagai rumah Tuhan, Rumah Doa. Interaksi dengan ‘dunia’ bukanlah hal yang haram,
tetapi harus selektif . Dengan diterimanya orang-orang buta dan timpang, juga anak-anak
yang kecil maka mempertegas keberpihakan dan fungsi Bait Allah (baca: gereja). Itulah
sesungguhnya pembaharuan fungsi gereja. Dari Bait Allah harus terpancar kebaikan-kebaikan
Tuhan. Dari gereja harus terpancar kebaikan-kebaikan Tuhan. Revitalisasi dan reformasi
fungsi gereja selalu bertujuan pada transformasi hidup. Dari teks kita melihat upaya
transformasi yang paling potensial adalah melalui generasi terkecil.

REFERENSI

1. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab, Matius-Kisah Para Rasul (Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih OMF.Cet.7, 1995
2. Hasan Sutanto, Hermeneutik:Prinsip Dan MetodePenafsiran
Alkitab(Malang:Departemen Literatur SAAT, Cet.7, 2000
3. Alkitapedia
4. Tafsir Alkitab

Anda mungkin juga menyukai