Anda di halaman 1dari 106

I.

KRITERIA UNTUK
MENILAI SESAT ATAU BENAR
Pendahuluan:

Saat ini kita membahas tentang GBI Tiberias, khususnya Pdt. Yesaya Pariadji.
Gereja itu pasti mempunyai banyak pendeta, tetapi pembahasan saya hanya
tentang Pdt. Yesaya Pariadji, bukan tentang pendeta-pendeta yang lain dalam
gereja itu, karena saya tidak tahu bagaimana ajaran mereka (tetapi bahwa
mereka mau bergabung dengan Pdt. Yesaya Pariadji, rasanya menunjukkan
bahwa mereka pasti juga bukan hamba Tuhan yang nggenah).
GBI Tiberias dan Pdt. Yesaya Pariadji adalah gereja / pendeta yang sedang
menanjak dengan sangat hebat di Jakarta, dan sekarang di Surabaya. Biasanya
kalau seorang pendeta menanjak, itu karena ajarannya hebat, menarik,
menunjukkan kepandaian yang tinggi, dan sebagainya. Tetapi kalau saudara
membaca tulisan maupun mendengarkan khotbah Pdt. Yesaya Pariadji, saudara
sama sekali tidak melihat hal itu. Tulisan / khotbahnya mbulet / tanpa arah,
bertele-tele, argumentasinya bodoh dan tidak meyakinkan, dan bahkan dengan
mudah bisa dipatahkan. Kasarnya, ia bicara / menulis seperti orang yang tidak
sekolahan. Lalu mengapa ia dan gerejanya bisa menjadi populer? Kelihatannya
karena mujijat-mujijat yang ia lakukan, khususnya kesembuhan. Karena itu untuk
dasar pembahasan saya sengaja memilih text Kitab Suci yang membicarakan
nabi palsu yang bisa menubuatkan tanda / melakukan mujijat.

Ul 13:1-5 - (1) Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang


pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, (2) dan
apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia
membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita
berbakti kepadanya, (3) maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi
atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui,
apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu. (4) TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu
harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus
kamu dengarkan, kepadaNya harus kamu berbakti dan berpaut. (5) Nabi atau
pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap
TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang
menebus engkau dari rumah perbudakan - dengan maksud untuk menyesatkan
engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani.
Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

I) Nabi palsu yang bisa melakukan mujijat / menubuatkan suatu tanda.

Sang nabi menubuatkan suatu tanda / mujijat, dan nubuat itu terjadi (Ul 13:1-
2a).

Kalau seorang nabi bernubuat dan nubuatnya tidak terjadi, maka jelas bahwa
nabi itu adalah nabi palsu.
1
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
Ul 18:22 - apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan
perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang
tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah
mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya..

Yang seperti ini banyak contohnya, seperti: Charles Taze Russel (pendiri
Saksi Yehovah), yang sampai 2 x menubuatkan kedatangan Yesus yang
kedua-kalinya (tahun 1874 dan 1914), dan kedua-duanya gagal. Juga dalam
kalangan Kharismatik jaman sekarang ada banyak nubuat murahan yang
bolak balik gagal. Itu jelas menunjukkan bahwa orang yang bernubuat
tersebut adalah nabi palsu.

Tetapi bagaimana kalau nabi palsu menubuatkan suatu tanda / mujijat dan
lalu terjadi?
Pdt. Yesaya Pariadji dalam majalahnya mengclaim bahwa ia banyak kali
bernubuat tentang kesembuhan seseorang, dan nubuatnya menjadi
kenyataan, karena orangnya memang sembuh.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: ... saya menubuatkan demikian banyak orang, dan
mereka disembuhkan - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 10.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya sudah menubuatkan lebih dari 1000 orang,
bahwa di dalam nama Tuhan Yesus, mereka disembuhkan, dibebaskan dari
pisau operasi, dibebaskan dari penyakit, bahkan yang lahir buta, yang divonis
mati, mereka disembuhkan dengan nama Tuhan Yesus - Majalah Tiberias,
Edisi V / Tahun II, hal 38.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bapak Yohanes dan Ibu Yuli bersaksi bahwa pada
bulan April 2000 ibu tersebut menderita kista sewaktu hamil 5 bulan. Dokter
mengatakan bahwa ibu ini harus membuang janin yang dikandungnya. Ibu Yuli
percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkannya dan ia pergi ke Tiberias. Masih di
bulan April 2000 ibu ini didoakan oleh Pdt. Drs. Y. Pariadji dan beliau
bernubuat bahwa ibu Yuli pasti sembuh dan anaknya akan lahir dengan
selamat. Kemudian Bapak Pariadji memberikan Perjamuan Kudus dan Minyak
Urapan. Pada bulan Desember 2000 di Dome of Tiberias Ibu ini bersaksi bahwa
ia sembuh dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Daniel yang sekarang
sudah berumur 4 bulan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 20.

Ia bahkan mengatakan bahwa ia pernah bernubuat tentang krismon di


Indonesia dan naiknya kurs dolar, dan nubuatnya terjadi.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Tuhan Yesus menerangkan kepada saya, bahwa
Amerika sebagai negara Kristen adalah negara yang berkuasa di bumi. Dan
dengan melalui mata uang Dollarnya akan menggoncangkan ekonomi dunia,
terlebih lagi akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia selama tiga setengah
tahun. Maka Tuhan menerangkan kepada saya tentang kenaikan nilai tukar US
$ yang pada saat itu mencapai lebih dari Rp. 10.000 - per US $ 1. Sehingga saya
membeli US $ waktu itu dengan kurs Rp. 2.600,- pada bulan Juli 1997 dalam
bentuk deposito dan jatuh tempo pada bulan Januari 1998 dengan nilai tukar
tertinggi, kurang lebih Rp. 16.000,-. Saya telah berkhotbah pada bulan Juli 1997
hingga bulan Agustus 1997 tentang kenaikan nilai tukar Dollar. Dan luar biasa,
banyak jemaat yang diberkati dan mengerti tentang nubuat saya tentang
kenaikan nilai tukar Dollar tersebut. - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I,
hal 8.
2
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR

Catatan: kata-kata Pdt. Yesaya Pariadji ini dituliskan dalam majalah Tiberias,
Edisi III / Tahun I, dan kalau dilihat dari isinya, kelihatannya majalah ini
diterbitkan tahun 1998 akhir atau 1999 awal, karena di dalamnya ada ucapan
Selamat Hari Natal 1998 dan Tahun Baru 1999. Krismon di Indonesia mulai
sekitar akhir 1997, sehingga pada saat itu krismon baru berjalan sekitar 1 tahun
lebih sedikit. Tetapi sekarang, pada bulan Februari 2002, krismon di Indonesia
sudah berlangsung sekitar 4 tahun, dan belum ada tanda-tanda akan
berakhir. Jadi sebetulnya nubuat Pdt. Yesaya Pariadji ini hanya benar sebagian,
yaitu dalam persoalan naiknya kurs dollar, tetapi salah sebagian, yaitu
berkenaan dengan masa 3 tahun yang ia nubuatkan tentang resesi di
Indonesia itu, karena krismon sudah berlangsung 4 tahun dan Indonesia
belum bebas dari krismon! Kalau kita mau mengacu pada Ul 18:22, maka dari
satu kegagalan nubuat ini saja sudah cukup bagi kita untuk menganggapnya
sebagai nabi palsu!

Seorang nabi palsu yang bernubuat dan lalu nubuatnya terjadi, merupakan
suatu keadaan yang membahayakan, karena ini menunjukkan bahwa ia
seolah-olah adalah nabi asli. Bandingkan dengan ayat-ayat di bawah ini:
Yes 45:21 - Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah
mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari
zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah
Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari padaKu!
Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!.
Ayat ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang bisa bernubuat dan lalu
tergenapi. Jadi kalau nabi palsu itu bernubuat dan tergenapi, itu akan
menunjukkan bahwa ia adalah nabi asli!
Yer 28:8-9 - Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari
dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-
kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika
nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-
benar diutus oleh TUHAN..
Ul 18:20-22 - (20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi namaKu perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk
dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus
mati. (21) Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami
mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? - (22) apabila
seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak
terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan
TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka
janganlah gentar kepadanya..

Demikian juga kalau seorang nabi palsu bisa melakukan mujijat; ini juga
merupakan suatu keadaan yang membahayakan, karena ini seolah-olah
menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi asli.
2Kor 12:12 - Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang
rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh
tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
3
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
Ibr 2:3-4 - bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan
keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh
mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat
dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda
dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena
Roh Kudus, yang dibagi-bagikanNya menurut kehendakNya.

Nabi palsu yang bisa melakukan mujijat tentu akan menggunakan


kemampuannya tersebut untuk mengclaim diri sebagai nabi asli, dan ini
memang dilakukan oleh Pdt. Yesaya Pariadji.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Orang buta sejak lahir, yang disembuhkan dalam
suatu acara KKR, dengan diolesi minyak urapan dan didoakan dalam nama
Tuhan Yesus; sedang dites oleh Pdt. Drs. Yesaya Pariadji. Di dalam Yohanes
9:31-33, dikatakan bahwa: Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, ia tidak
dapat berbuat apa-apa, tidak dapat memelekkan mata orang lahir buta. -
Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 39.
Catatan: ayat dari Yoh 9 itu tidak dikutip kata per kata.

Perlu dicamkan bahwa sekalipun Ul 18 mengatakan bahwa tanda yang tidak


terjadi merupakan petunjuk bahwa ia adalah nabi palsu, tetapi kalau tanda
yang dinubuatkan terjadi, itu tidak harus membuktikan bahwa ia adalah nabi
asli. Demikian juga kalau ada orang yang bisa melakukan mujijat, itu tidak
memastikan bahwa ia adalah seorang nabi asli. Mengapa? Karena ada test-
test lain yang perlu diterapkan kepadanya sebelum kita menganggapnya
sebagai nabi asli. Kalau seadanya mujijat dan penggenapan nubuat dianggap
menunjukkan bahwa orang yang melakukannya adalah nabi asli, maka
pikirkan tentang tukang-tukang sihir Mesir yang bisa meniru mujijatnya Musa
(Kel 7:10-12), juga Sai Baba, dukun-dukun, peramal-peramal, dan
sebagainya.

Pulpit Commentary tentang Ul 18:20: The failure of the word of a prophet was
decisive proof that he had not spoken by Divine inspiration. Had his word not
failed, it would not have followed that he was a true prophet, but it showed
conclusively that he was a false one when his word did fail (= Kegagalan
perkataan seorang nabi merupakan bukti yang meyakinkan bahwa ia tidak
berbicara oleh ilham Ilahi. Jika perkataannya tidak gagal, tidak berarti bahwa
ia adalah seorang nabi yang sejati, tetapi itu menunjukkan secara meyakinkan
bahwa ia adalah seorang nabi palsu pada saat perkataannya gagal) - hal 315.

Calvin juga mengatakan bahwa adalah sesuatu yang mungkin bahwa Allah
mengijinkan seorang nabi palsu untuk bernubuat dan lalu terjadi.
Calvin (tentang Ul 13:1): Gods claiming to Himself the glory of foretelling
events does not prevent Him from occasionally conferring even on the ministers of
Satan the power of prophecy respecting some particular point. Balaam was worse
than any hireling crier, wishing as he did to frustrate the eternal decree of God,
and yet we know that his tongue was directed by the divine inspiration of the Spirit
so as to be the proclaimer of that grace which he had been hired to quench. There
is, therefore, no inconsistency in this, that a man should be a perfidious impostor,
and still endowed at the same time with a particular gift of prophecy, not so as
always to deliver true revelations, (as, for instance, Caiaphas, who prophesied
4
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
correctly once, was not always veracious,) but in so far as by Gods permission it
shall be given him to foreknow this or that, so that one example of truth-telling
may be the cloak for many falsehoods. [= Claim Allah bagi DiriNya sendiri
kemuliaan dari peramalan peristiwa-peristiwa tidak menghalangi / mencegah
Dia untuk kadang-kadang memberikan, bahkan kepada pelayan-pelayan setan,
kuasa untuk bernubuat berkenaan dengan hal-hal tertentu. Bileam lebih buruk
dari pada penangis upahan, ingin menggagalkan ketetapan kekal dari Allah,
tetapi kita tahu bahwa lidahnya diarahkan oleh ilham ilahi dari Roh sehingga
menjadi pemberita dari kasih karunia untuk mana ia disewa untuk
memadamkan. Karena itu, tidak ada ketidak-konsistenan dalam hal ini, bahwa
seseorang penipu yang adalah seorang pengkhianat, pada saat yang sama tetap
diberi karunia khusus untuk bernubuat, bukan supaya selalu menyampaikan
wahyu-wahyu yang benar, (seperti, misalnya, Kayafas, yang bernubuat sekali
secara benar, tetapi tidak selalu benar), tetapi sejauh ijin Allah bahwa ia diberi
untuk mengetahui lebih dulu hal ini atau itu, sehingga satu contoh dari
pemberitaan kebenaran bisa menjadi jubah untuk banyak kepalsuan] - hal 441.

Bahwa nabi-nabi palsu bisa bernubuat, dan bahkan mengusir setan,


melakukan mujijat demi nama Yesus, terlihat dari:
Mat 7:21-23 - (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak
mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!.
Mat 24:23-24 - Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat,
Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
2Tes 2:9 - Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan
disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat
palsu.
Wah 13:11-14 - (11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara
seperti seekor naga. (12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah
sembuh. (13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia
menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. (14) Ia
menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah
diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan
ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung
untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap
hidup itu.
Wah 16:13-14 - Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut
binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang
5
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-
perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia,
untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari
Allah Yang Mahakuasa.

James Fergusson: As Christ did confirm his doctrines by miracles, ... so doth
Satan confirm his erroneous doctrines in antichrists kingdom, by working signs
and wonders [= Seperti Kristus meneguhkan ajaran-ajaranNya dengan mujijat-
mujijat (bdk. Ibr 2:3-4), ... demikian juga Setan meneguhkan ajaran-ajarannya
yang salah dalam kerajaan anti-Kristus, dengan mengerjakan tanda-tanda dan
perbuatan-perbuatan ajaib] - hal 477.

Kesimpulan: bahwa seseorang bisa bernubuat dan tergenapi, dan bisa


melakukan mujijat / kesembuhan, mengusir setan, dsb, belum menjamin bahwa
ia adalah nabi asli. Testing yang terpenting adalah: bagaimana ajarannya? Ini
yang akan dibahas dalam point II) di bawah ini.

II) Nabi itu mengajak untuk mengikuti / berbakti kepada allah lain
(Ul 13:2b).

1) Ini merupakan pencobaan dari Tuhan (Ul 13:3).

a) Ini tidak bertentangan dengan Yak 1:13.


Yak 1:13-15 - (13) Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata:
Pencobaan ini datang dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh
yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (14) Tetapi tiap-tiap
orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat
olehnya. (15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan
dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Jangan menganggap bahwa ini bertentangan dengan Yak 1:13 yang
mengatakan bahwa Allah tidak mencobai siapapun, karena
pencobaan dalam Yak 1:13 itu menunjuk pada keinginan berdosa
(Yak 1:14-15). Allah memang tidak akan memasukkan suatu keinginan
berdosa ke dalam diri manusia; keinginan berdosa itu datang dari diri
orang itu sendiri (Yak 1:14), atau dari setan. Tetapi pencobaan dalam
Ul 13:3 ini mempunyai arti yang berbeda, dan dalam arti seperti ini,
Allah bisa mencobai manusia.

b) Allah mencobai untuk mengetahui?


Nabi yang telah melakukan tanda itu sekarang mengajak orang-orang
untuk mengikuti allah lain dan berbakti kepadanya. Semua ini
merupakan pencobaan dari Allah. Untuk apa Allah mencobai? Ul
13:3b-4 mengatakan: untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-
sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu. TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu
harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-
perintahNya, suaraNya harus kamu dengarkan, kepadaNya harus kamu
berbakti dan berpaut.

6
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
Ini mungkin kedengarannya aneh. Allah mencobai supaya Ia bisa
mengetahui. Apakah tanpa itu Ia tidak tahu yang mana yang sungguh-
sungguh mengasihi Dia dan yang mana yang tidak? Perhatikan
jawaban Calvin untuk menjawab pertanyaan ini.
Calvin: God proves mens hearts, not that He may learn what was before
unknown, but to lay open what was before concealed. The expression to
know, therefore, refers to experimental knowledge only (= Allah mencobai
hati manusia, bukan supaya Ia bisa mengetahui apa yang sebelumnya
tidak Ia ketahui, tetapi untuk membuka apa yang tadinya tersembunyi.
Karena itu, ungkapan mengetahui menunjuk hanya pada pengetahuan
yang dialami) - hal 444.
Calvin: He designedly brings the truly pious to the proof, in order to
distinguish them from the hypocrites (= Ia secara sengaja membawa
orang-orang saleh yang sejati pada pencobaan, untuk membedakan
mereka dari orang-orang yang munafik) - hal 445.

c) Mujijat dan pencobaan.


Pulpit Commentary: This raises the whole question of miracles. These
may be helps to faith, or they may be a trial of faith. (= Ini
menimbulkan seluruh persoalan tentang mujijat. Ini bisa merupakan
pertolongan bagi iman, atau bisa merupakan ujian / pencobaan dari
iman) - hal 234.
Ini menyebabkan kita harus waspada pada saat terjadi suatu mujijat,
karena kadang-kadang itu menolong iman kita, tetapi kadang-kadang
itu mencobai iman kita!
Pulpit Commentary: No sign, no wonder, is ever to be allowed to dazzle
us for a moment (= Tidak ada tanda, tidak ada perbuatan ajaib
pernah boleh diijinkan untuk mempesonakan kita sesaatpun) - hal 231.
Orang-orang mengagung-agungkan mujijat, atau yang terlalu
gampang percaya pada mujijat, atau terlalu cepat menganggap
seseorang yang bisa melakukan mujijat sebagai nabi asli, akan jatuh
dalam pencobaan ini!

d) Apakah Allah bisa dikatakan jahat / tidak baik, karena Ia mencobai


orang dengan mujijat palsu?
Ada tuduhan yang mengatakan bahwa Allah itu tidak baik kalau Ia
membiarkan kita dicobai dengan mujijat palsu, karena kita sangat lemah
/ bodoh. Calvin menjawab (hal 446), bahwa pencobaan itu tidak akan
melukai siapapun kecuali orang-orang yang brengsek. Orang-orang yang
dengan tulus mencintai dan mencari Allah, pasti dilindungi oleh kuasa
Roh Kudus, sehingga tidak akan terjerat.

Calvin: all who, having once seemed to embrace the doctrines of salvation,
afterwards reject and deny them, had never possessed anything more than
the disguise of a false profession, because, if they sincerely loved God, they
would remain firm in heart in the midst of all things tending to disturb
them. ... whosoever in a teachable and gentle spirit shall seek after truth,
and shall give himself over and submit himself as the disciple of God, he
will never be without the spirit of judgment and discretion (= semua yang
kelihatannya pernah sekali mempercayai doktrin keselamatan, lalu
7
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
setelah itu menolak dan menyangkalnya, tidak pernah mempunyai
apapun kecuali suatu kepura-puraan dari suatu pengakuan yang palsu,
karena jika mereka dengan tulus mengasihi Allah, hati mereka akan
tinggal teguh di tengah-tengah segala hal yang mengganggu mereka. ...
siapapun dengan suatu roh yang bisa diajar dan lembut mencari
kebenaran, dan menyerahkan dirinya sendiri dan menundukkan dirinya
sendiri sebagai murid Allah, ia tidak akan pernah dibiarkan tanpa roh
penilaian dan kebijaksaan) - hal 447.

Tentang orang-orang yang disesatkan itu, Calvin berkata: it must also


be observed, they pay the penalty of their negligence, or instability, because
they have not been sufficiently attentive to Gods Word, or have not
sufficiently devoted themselves to religious pursuits. ... some listen
disdainfully, some supremely despise it, some wish that Gods Word were
altogether destroyed, others think lightly of it, ... it has always been the case
that Gods truth was never hidden from anybody, except him whose mind
the God of this world has blinded. (2Cor. 4:4.) And this especially takes
place when light has shone from heaven, which suffers none to go astray
but those who shut their eyes [= juga perlu diperhatikan, mereka
membayar hukuman dari kesembronoan mereka, atau ketidak-stabilan
mereka, karena mereka tidak cukup perhatian terhadap Firman Allah,
atau mereka tidak cukup membaktikan diri mereka kepada pencarian
yang bersifat agama. ... sebagian mendengar dengan sikap tidak
menghargai, sebagian sangat memandang rendah, sebagian berharap
bahwa Firman Allah seluruhnya dihancurkan, dan yang lain
meremehkannya, ... kasusnya selalu adalah bahwa kebenaran Allah tidak
pernah disembunyikan dari siapapun, kecuali dia yang pikirannya telah
dibutakan oleh allah / ilah jaman ini (2Kor 4:4). Dan ini secara khusus
terjadi pada waktu terang telah bersinar dari surga, yang tidak
membiarkan siapapun untuk tersesat kecuali mereka yang menutup
mata mereka] - hal 447-448.
2Kor 4:3-4 - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka
ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang
tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.

Dan dalam tafsirannya tentang Mat 24:23-24, Calvin berkata: there


was great danger arising from this temptation, that wretched men, ... would
be deceived by false pretences, would seek phantoms instead of Christ, and
would embrace the delusions of Satan, as if they were assistance from
God. ... By this kind of delusion God revenges the ingratitude of men, and
that they who shut their eyes against the light which was offered to them
may be plunged deeper and deeper in darkness (= ada bahaya yang besar
yang muncul dari pencobaan ini, yaitu bahwa orang-orang yang hina, ...
akan ditipu oleh kepura-puraan yang palsu, akan melihat setan / hantu
dan bukannya Kristus, dan akan mempercayai khayalan-khayalan dari
setan, seakan-akan hal-hal itu merupakan pertolongan dari Allah. ...
Oleh jenis khayalan ini Allah membalas sikap tidak tahu terima kasih
dari manusia, dan supaya mereka yang menutup mata mereka terhadap
8
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
terang yang ditawarkan kepada mereka, bisa dilemparkan /
ditenggelamkan makin lama makin dalam di dalam kegelapan) - hal 139-
140.

Jadi, kalau saudara adalah orang kristen yang sejati yang betul-betul
mempercayai, mencintai, mencari, dan menghormati Firman Tuhan,
saudara tidak perlu takut bahwa pencobaan yang diberikan oleh Tuhan
itu akan menyesatkan diri saudara. Tetapi kalau saudara adalah orang
kristen KTP yang memang tidak mempercayai, tidak mencintai, tidak
mencari (sekalipun mau mendengar), dan tidak menghormati Firman
Tuhan, maka bagian ini merupakan suatu peringatan bagi saudara.
Kalau Tuhan memberikan pencobaan seperti ini, maka saudara adalah
orang yang bisa disesatkan dan akhirnya dihancurkan / dibinasakan oleh
pencobaan tersebut. Karena itu, usahakanlah untuk membereskan sikap-
sikap yang tidak benar terhadap Firman Tuhan.

e) Semua ini sejalan dengan:

1. Kata-kata Yesus dalam Mat 13:12 - Karena siapa yang mempunyai,


kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang
tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari
padanya.
Bdk. Luk 8:18 - Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa
yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia
anggap ada padanya..
Kata-kata Siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi sehingga
ia berkelimpahan, artinya orang yang mempunyai kerinduan
terhadap Firman Tuhan akan diberi pengertian tentang Firman
Tuhan / kebenaran.
Kata-kata Siapa yang tidak mempunyai, artinya orang yang tidak
mempunyai kerinduan terhadap Firman Tuhan. Terhadap orang-
orang seperti ini, Tuhan akan mengambil apapun juga yang ada
padanya. Ada banyak hal yang bisa diambil oleh Tuhan dari
padanya, seperti:
keberadaannya dalam suatu gereja yang benar. Tadinya hal ini
sebetulnya merupakan berkat Tuhan baginya, tetapi karena ia
tidak rindu Firman Tuhan, maka Tuhan mengambilnya kembali
dan memberikan gereja sesat bagi dia.
hamba Tuhan yang benar yang melayani dia. Inipun tadinya
merupakan berkat Tuhan, tetapi tidak berguna baginya dengan
sikapnya yang tidak rindu Firman Tuhan. Tuhan bisa mengambil
hal ini, dan memberikan nabi palsu sebagai gantinya.
akal sehat / terang dari Tuhan. Kalau ini diambil, maka ia akan
menjadi bodoh luar biasa dalam persoalan rohani, sehingga
akan bisa disesatkan oleh ajaran yang bagaimanapun
bodohnya / sesatnya / menggelikannya.

9
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
2. Kata-kata Paulus dalam 2Tes 2:9-12 - (9) Kedatangan si
pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (10) dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka. (11) Dan itulah sebabnya Allah
mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka
percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak
percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

Orang-orang yang dibicarakan oleh Paulus itu dikatakan tidak


menerima dan mengasihi kebenaran (ay 10b), dan tidak percaya akan
kebenaran dan suka akan kejahatan (ay 12). Karena itulah Allah
mendatangkan kesesatan kepada mereka, yang akhirnya
membinasakan mereka.

Tentang 2Tes 2:9-12 ini, saya akan memberikan banyak komentar dari
para penafsir.

Geoffrey B. Wilson berkata: Those without the love of the truth will
always delight in unrighteousness, for between these opposites affections
there is no neutral ground (= Mereka yang tidak mempunyai kasih
terhadap kebenaran akan selalu menyenangi ketidak-benaran, karena di
antara kecintaan-kecintaan yang bertentangan ini tidak ada daerah
netral) - hal 106.
Bdk. 2Tim 4:3-4 - (3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-
guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (4)
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya
bagi dongeng.

Calvin berkata:
Lest the wicked should complain that they perish innocently, and that
they have been appointed to death rather from cruelty on the part of
God, than from any fault on their part, Paul shews on what good
grounds it is that so severe vengeance from God is to come upon them -
because they have not received in the temper of mind with which they
ought the truth which was presented to them, nay more, of their own
accord refused salvation. ... In short, Paul declares that Antichrist will
be the minister of Gods righteous vengeance against those who, being
called to salvation, have rejected the gospel, and have preferred to apply
their mind to impiety and errors. ... though the domination of Antichrist
has been cruel, none have perished but those who were deserving of it,
nay more, did of their own accord choose death. (Prov. 8:36.) And
unquestionably, while the voice of the Son of God has sounded forth
everywhere, it finds the ears of men deaf, nay obstinate, and while a
profession of Christianity is common, there are, nevertheless, few that
have truly and heartily given themselves to Christ. Hence it is not to be
wondered, if similar vengeance quickly follows such a criminal
contempt [= Supaya orang jahat tidak mengeluh bahwa mereka
10
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
binasa dengan tidak bersalah, dan bahwa mereka telah ditetapkan
pada kematian oleh kekejaman Allah, dan bukannya oleh kesalahan
apapun pada diri mereka, Paulus menunjukkan bahwa Allah
mempunyai alasan yang baik untuk memberi kepada mereka
pembalasan yang keras, yaitu karena mereka tidak menerima dengan
pikiran yang tenang kebenaran yang disajikan kepada mereka seperti
seharusnya, bahkan lebih dari itu, dengan kemauan mereka sendiri
mereka menolak keselamatan. ... Singkatnya, Paulus menyatakan
bahwa Antikristus akan merupakan pelayan dari pembalasan yang
benar dari Allah terhadap mereka, yang pada saat dipanggil kepada
keselamatan, telah menolak Injil, dan lebih memilih untuk
menggunakan pikiran mereka pada kejahatan dan kesalahan. ...
sekalipun penguasaan dari Antikristus adalah kejam, tidak ada yang
binasa kecuali mereka yang layak mendapatkannya, dan bahkan
yang dengan kemauan mereka sendiri memilih kematian (Amsal
8:36). Dan tak dapat diragukan, sementara suara dari Anak Allah
berkumandang di mana-mana, tetapi suara itu menjumpai telinga-
telinga dari manusia tuli, dan bahkan keras kepala, dan sementara
pengakuan terhadap kekristenan merupakan sesuatu yang umum,
tetapi hanya ada sedikit yang betul-betul dan sungguh-sungguh telah
menyerahkan diri mereka sendiri kepada Kristus. Karena itu, tidak
perlu heran, jika pembalasan yang serupa dengan cepat mengikuti
kejijikan yang bersifat kriminil seperti itu] - hal 338-339.
the hearts of men are subjected to trial, when false doctrines come
abroad, inasmuch as they have no power except among those who do
not love God with a sincere heart. Let those, then, who take pleasure in
unrighteousness, reap the fruit of it (= hati manusia menjadi sasaran
pencobaan, pada waktu ajaran-ajaran palsu / sesat datang dan
tersebar, karena ajaran-ajaran palsu / sesat itu tidak mempunyai
kuasa kecuali di antara mereka yang tidak mengasihi Allah dengan
hati yang tulus. Maka, biarlah mereka, yang menyenangi ketidak-
benaran, menuai buah darinya) - hal 340.
And assuredly we have a notable specimen of this in the Papacy. No
words can express how monstrous a sink of errors there is there, how
gross and shameful an absurdity of superstitions there is, and what
delusions at variance with common sense. None that have even a
moderate taste of sound doctrine, can think of such monstrous things
without the greatest horror. How, then, could the whole world be lost in
astonishment at them, were it not that men have been struck with
blindness by the Lord, and converted, as it were, into stumps? (= Dan
pasti kita mempunyai contoh yang menyolok tentang ini dalam
pemerintahan Gereja Roma Katolik. Tidak ada kata-kata yang bisa
menyatakan betapa mengerikannya kubangan kesalahan yang ada di
sana, betapa besar dan memalukannya hal-hal menggelikan tentang
takhyul-takhyul yang ada di sana, dan khayalan apa yang berbeda /
bertentangan dengan akal sehat. Tidak ada orang yang bahkan hanya
mempunyai selera sedang tentang ajaran sehat, bisa berpikir tentang
hal-hal mengerikan seperti itu tanpa kengerian yang terbesar. Lalu
bagaimana seluruh dunia bisa terhilang dalam keheranan pada

11
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
mereka, seandainya orang-orang itu bukannya dibutakan oleh Tuhan,
dan seakan-akan diubahkan menjadi tunggul pohon?) - hal 339-340.
Catatan: Calvin yang hidup pada jaman Reformasi menerapkan
pada Gereja Roma Katolik. Pada jaman sekarang, jelas bahwa
selain Gereja Roma Katolik, aliran salah / sesat yang penuh
dengan ajaran / praktek yang menggelikan ada banyak sekali,
seperti: Kharismatik (khususnya yang extrim), Toronto Blessing,
Theologia Kemakmuran, Penginjilan Terhadap Orang Mati, Gereja
Sidang Jemaat Kristus, dan juga ajarannya Pdt. Yesaya Pariadji,
yang sedang kita bahas ini.

Pulpit Commentary berkata:


Being destitute of the love of the truth, they are necessarily led to
believe a lie - their minds are open to all manner of falsehood and
delusion (= Karena mereka tidak mempunyai kasih terhadap
kebenaran, mereka pasti dibimbing untuk mempercayai suatu dusta -
pikiran mereka terbuka terhadap segala cara kepalsuan dan
khayalan) - hal 26.
Sin often in the moral government of God is punished by deeper sin.
Those who care nothing for the truth are easily seduced into the worst
errors. Men will at last become so perverse as to call evil good, and
good evil. (= Seringkali dalam pemerintahan moral dari Allah, dosa
dihukum dengan dosa yang lebih dalam. Mereka yang tidak peduli
pada kebenaran dengan mudah dibujuk kepada kesalahan-kesalahan
yang paling buruk. Manusia akhirnya akan menjadi begitu sesat /
jahat sehingga menyebut jahat sebagai baik, dan baik sebagai
jahat.) - hal 31.
Bdk. Ro 1:23-28 - (23) Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang
tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana,
burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau
binatang-binatang yang menjalar. (24) Karena itu Allah menyerahkan
mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga
mereka saling mencemarkan tubuh mereka. (25) Sebab mereka
menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan
menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus
dipuji selama-lamanya, amin. (26) Karena itu Allah menyerahkan
mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri
mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak
wajar. (27) Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan
yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan
kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka
menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan
mereka. (28) Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui
Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas.
Men who reject the Bible are sometimes ready to believe anything
except the Bible; they will greedily accept any legend, any scientific
hypothesis, though evidently not more than a provisional hypothesis,

12
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
which seems to contradict the Bible (= Manusia yang menolak Alkitab
kadang-kadang siap untuk mempercayai apapun kecuali Alkitab;
mereka akan dengan rakus menerima dongeng apapun, hipotesa /
dugaan ilmu pengetahuan apapun, sekalipun jelas tidak lebih dari
pada hipotesa / dugaan yang bersifat sementara, yang kelihatannya
bertentangan dengan Alkitab) - hal 37.
Contoh yang paling menyolok dari kata-kata di atas ini adalah
bekenaan dengan teori Darwin / evolusi. Para ahli ilmu
pengetahuan kafir, yang menolak Kitab Suci sebagai Firman
Tuhan, dengan cepat menerima teori Darwin / evolusi itu sebagai
suatu kebenaran / ilmu pengetahuan, padahal sebetulnya teori
Darwin / evolusi itu hanya merupakan suatu hipotesa / dugaan,
karena belum pernah betul-betul terbukti kebenarannya!

James Fergusson berkata:


Where gospel truths are not received in love and made use of as they
ought, absurd and monstrous errors will be ere long received, and
believed for truths; for because they received not the love of the truth,
they are given up of God to believe a lie. (= Dimana kebenaran-
kebenaran Injil tidak diterima dalam kasih dan digunakan
sebagaimana seharusnya, maka dalam waktu yang singkat kesalahan-
kesalahan yang menggelikan dan mengerikan akan diterima, dan
dipercaya sebagai kebenaran; karena mereka tidak menerima kasih
terhadap kebenaran, mereka diserahkan oleh Allah untuk
mempercayai suatu dusta) - hal 479.
Bdk. 1Raja 22:7-23 - Tetapi Yosafat bertanya: Tidak adakah lagi di
sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat
meminta petunjuk? Jawab raja Israel kepada Yosafat: Masih ada
seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk
TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia
menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang
itu ialah Mikha bin Yimla. Kata Yosafat: Janganlah raja berkata
demikian. Kemudian raja Israel memanggil seorang pegawai istana,
katanya: Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera! Sementara
raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di atas
takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di
depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di
depan mereka, maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk
besi, lalu berkata: Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau
akan menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka. Juga
semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: Majulah ke Ramot-
Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya
ke dalam tangan raja. Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu,
berkata kepadanya: Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat
meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara
seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik.
Tetapi Mikha menjawab: Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya,
apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan
kukatakan. Setelah ia sampai kepada raja, bertanyalah raja
kepadanya: Mikha, apakah kami boleh pergi berperang melawan
13
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
Ramot-Gilead atau kami membatalkannya? Jawabnya kepadanya:
Majulah dan engkau akan beruntung, sebab TUHAN akan
menyerahkannya ke dalam tangan raja. Tetapi raja berkata
kepadanya: Sampai berapa kali aku menyuruh engkau bersumpah,
supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari kebenaran demi
nama TUHAN? Lalu jawabnya: Telah kulihat seluruh Israel
bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak
mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak
punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan
selamat. Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: Bukankah
telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik
tentang aku, melainkan hanya malapetaka? Kata Mikha: Sebab itu
dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang
duduk di atas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri di
dekatNya, di sebelah kananNya dan di sebelah kiriNya. Dan TUHAN
berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju
berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang
berkata begini, yang lain berkata begitu. Kemudian tampillah suatu
roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan
membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa?
Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut
semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan
engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!
Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam
mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk
menimpakan malapetaka kepadamu..
Bagian Kitab Suci ini menceritakan tentang raja Ahab yang tidak
mau mendengar Firman Tuhan / kebenaran dari nabi Mikha, dan
karena itu oleh Tuhan lalu diserahkan kepada penyesatan yang
dilakukan oleh roh jahat melalui nabi-nabi palsunya, sehingga
akhirnya membinasakan Ahab. Bdk. Yeh 14:7-9.
When the Lord, in his holy justice, giveth loose reins unto Satan to
tempt a sinner, and withdraweth from him his reigning grace, there is
no sin so irrational or absurd to which the man so plagued of God will
not run, if it were even to receive most gross absurdities for divine
truths, and to believe them with a kind of firm assent beyond all doubt
or suspicion: for their believing lies is here foretold as the consequence
of Gods sending them strong delusions, even that they should believe
a lie. (= Pada waktu Tuhan, dalam keadilanNya yang kudus,
melepaskan setan untuk mencobai seorang berdosa, dan menarik dari
dia kasih karuniaNya yang berkuasa, maka tidak ada dosa yang
begitu tidak masuk akal atau menggelikan, kemana manusia yang
dihukum Allah seperti itu, tidak akan lari, bahkan untuk menerima
hal-hal yang paling menggelikan sebagai kebenaran-kebenaran ilahi,
dan mempercayai hal-hal itu dengan teguh tanpa keragu-raguan atau
kecurigaan: karena kepercayaan mereka terhadap dusta-dusta itu di
sini diramalkan sebagai konsekwensi dari tindakan Allah yang
mengirimkan kesesatan yang kuat kepada mereka, supaya mereka
percaya akan dusta) - hal 479.

14
KRITERIA UNTUK MENILAI SESAT ATAU BENAR
Renungkan semua ini baik-baik! Allah memberikan pencobaan, dan
pencobaan ini hanya akan menyesatkan dan menghancurkan orang-
orang yang memang tidak mencintai kebenaran. Kira-kira saudara
termasuk dalam golongan ini atau tidak?

2) Ajakan nabi itu untuk mengikuti allah lain dan dan berbakti kepadanya,
merupakan ajaran sesat, dan ini membuktikan bahwa nabi itu adalah nabi
palsu (Ul 13:3,5).
Allah jelas telah berfirman: Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu
(Kel 20:3). Jadi ajakan nabi itu jelas bertentangan frontal dengan Firman
Tuhan.
Pulpit Commentary: They had already received Gods message; they had his
word; and no teaching which contravened that, however apparently
authenticated, could be from him, or was to be accepted by them (= Mereka
telah menerima pesan / berita dari Allah; mereka mempunyai firmanNya;
dan tidak ada pengajaran yang bertentangan dengannya, betapapun aslinya
kelihatannya, bisa berasal dari Dia, atau harus diterima oleh mereka) - hal
228.
Keil & Delitzsch: In opposition to such a word, no prophets were to be
received, although they rained signs and wonders; not even an angel from
heaven, as Paul says in Gal. 1:8 (= Dalam perlawanan terhadap perkataan
seperti itu, tidak ada nabi yang boleh diterima, sekalipun mereka
menghujani dengan tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan ajaib; bahkan
tidak seorang malaikat dari surga, seperti dikatakan oleh Paulus dalam Gal
1:8) - hal 363.
Gal 1:6-9 - Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia,
yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu
injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan
kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi
sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan
kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami
beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan
dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang
memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah
kamu terima, terkutuklah dia.

Kesimpulan:

Jadi jelaslah bahwa sekalipun seseorang bisa bernubuat dan nubuatnya terjadi, dan
bisa melakukan banyak mujijat, kita tidak boleh terlalu cepat mempercayainya
sebagai nabi asli. Kita harus memperhatikan apakah ajarannya benar atau tidak,
sesuai dengan Kitab Suci atau bertentangan dengan Kitab Suci. Baru kita bisa
menilai apakah ia adalah nabi asli atau nabi palsu. Karena itu sekarang kita akan
menyoroti ajaran-ajaran dari Pdt. Yesaya Pariadji.

-o0o-

15
II. AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Ada banyak ajaran-ajaran sesat / salah dalam ajaran dari Pdt. Yesaya Pariadji:

1) Doktrin / ajaran keselamatan karena perbuatan baik.

Saya akan memberikan banyak kutipan kata-kata Pdt. Yesaya Pariadji yang
menunjukkan bahwa ia memang mempercayai, dan bahkan sangat
menekankan, doktrin salvation by works (= keselamatan karena perbuatan
baik) yang sesat ini.

a) Ia disayangi oleh Tuhan, karena ia membaca Alkitab.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Setelah saya baca Alkitab maka saya disayangi
Tuhan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 11.

Tanggapan saya:
1. Kalau kasih Tuhan kepada kita tergantung perbuatan baik kita, maka
jelas bahwa ini berbau ajaran keselamatan karena perbuatan baik!
2. Bukan karena apapun yang kita lakukan maka kita dikasihi oleh Tuhan,
karena Ro 5:8-10 menunjukkan bahwa kita sudah dikasihi oleh Tuhan
ketika kita masih seteru / berdosa.
Bdk. Ro 5:8-10 - Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih
berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh
darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau
kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti
akan diselamatkan oleh hidupNya!.
Bahkan dalam Ef 1:4-5 dikatakan bahwa dalam kasih, Allah telah
memilih kita untuk menjadi anak-anakNya, sebelum dunia dijadikan.

b) Untuk bisa masuk surga / menjadi warga Kerajaan Surga, kita harus hidup
kudus / suci.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Maka itu dalam hal ini saya tekankan kepada
Saudara harus hidup kudus jangan dosa; apa itu dusta, apa itu curi, apa itu
cabul, apa itu zinah dan yang lain sebagainya, karena orang-orang yang
demikian tidak berhak masuk ke dalam kerajaan Sorga - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 14.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jadi kalau Anda ingin masuk Sorga, Anda harus
sinkron atau sejalan dengan konsep Allah yang artinya siap menjadi kudus.
Bila Anda sebagai suami harus menjadi imam yang kudus dan sebagai istri
harus mendampingi suami agar keluarga menjadi suci dan kudus hingga
masuk ke Sorga - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 17.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Tuhan Yesus memerintahkan kepada saya untuk
mengatakan apa yang saya dengar di Sorga; harus saya sampaikan. Untuk
menyerukan dan menyampaikan, bahwa kita semua, Anda semua, agar bisa
melewati pintu Sorga, dituntut untuk berpikir yang kudus, berkata yang

16
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
kudus, harus kudus segala perbuatan dan tingkah laku kita - Majalah
Tiberias, Edisi IV / Tahun II, hal 7.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Hanya orang-orang yang suci dan orang-orang
yang kudus yang termeterai dan tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga -
Majalah Tiberias, Edisi II / Tahun I, hal 8.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: siapapun yang tidak hidup di dalam kekudusan,
siapapun yang tidak hidup suci, jangan berharap untuk bisa mengerti
Firman Allah, ... Lebih-lebih jangan berharap untuk dicatat sebagai warga
Kerajaan Sorga - Majalah Tiberias, Edisi II / Tahun I, hal 35.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Tugasmu untuk mempersiapkan jemaat yang
kudus, untuk mempersiapkan jemaat yang menuju Kerajaan Sorga -
Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 8.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: manusia harus suci pikirannya, harus suci
perkataannya, harus suci segala perbuatannya; yaitu syarat untuk bisa
memandang kemuliaan Allah di Sorga - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun
I, hal 9.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Kamu harus mempersiapkan Jemaat yang suci,
Jemaat yang Kudus untuk menyambut kedatanganNya yang kedua kali,
Yesus Kristus Tuhan Allahmu akan datang kembali untuk menghakimi
seluruh umat manusia. Lakukanlah perintah-perintahnya, lakukanlah
perintah-perintah Yesus Kristus Tuhan Allahmu, bila kamu tidak melakukan
perintah-perintahnya kamu juga bisa dilempar dari hadapannya - Majalah
Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 40.

c) Ia dan istrinya tercatat sebagai warga Kerajaan Surga, karena ia (Pdt.


Yesaya Pariadji) bisa menjadi seorang imam yang kudus dalam rumah
tangganya, dan karena mereka berjanji untuk hidup suci dalam rumah
tangga mereka.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: tangan Tuhan Yesus menunjuk suatu buku yang
sangat besar, ... saya mendengar kalimat, suaraNya: Pariadji, lihat ...
namamu tercacat di Sorga sebagai warga Kerajaan Sorga ... Satu halaman
dengan istrimu, Etty Darniaty ... Mengapa nama saya dan nama istri saya
tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga? Kalimat yang kedua, Tuhan Yesus
berkata kepada saya: Karena kamu bisa menjadi seorang imam yang kudus
di dalam rumah tanggamu - Majalah Tiberias, Edisi II / Tahun I, hal 8.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya dan istri memang tercatat sebagai warga
Kerajaan Sorga. Kami memperoleh janji yang sangat indah, kami dijanjikan
akan diundang ke Sorga, karena kami berjanji hidup yang suci di dalam
rumah tangga kami - Majalah Tiberias, Edisi IV / Tahun II, hal 6.

d) Untuk bisa menjadi warga Kerajaan Surga, kita harus melakukan


sakramen-sakramen yang benar.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Untuk dimeteraikan sebagai warga Kerajaan
Sorga, kita harus melakukan baptisan yang benar, dan Sakramen-sakramen
yang suci dan kudus, yang benar, yang benar-benar sesuai kehendak Allah.
Dan sakramen-sakramen yang benar akan diberikan tanda-tanda yang
penuh Kuasa dan Mukjizat-mukjizat Allah - Majalah Tiberias, Edisi II /
Tahun I, hal 8.

17
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Untuk menjadi warga Kerajaan Sorga, anda
harus dibaptis selam sesuai dengan firman Tuhan. (Yohanes 3:5) - Majalah
Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 38.

Tanggapan saya:
1. Yoh 3:5 - Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke
dalam Kerajaan Allah.
Ada bermacam-macam penafsiran tentang arti dari kata air di sini.
Memang ada yang menafsirkan air di sini sebagai baptisan, tetapi
saya tidak setuju dengan penafsiran ini. Tetapi kalaupun penafsiran ini
mau diterima, itu hanya menyatakan baptisan, lalu dari mana Pdt.
Yesaya Pariadji mendapatkan keharusan selamnya?
2. Juga, bagaimana dengan penjahat yang bertobat di sisi Yesus? Ia
tidak pernah dibaptis, apalagi dibaptis selam; jadi dia tidak masuk
Sorga, dan kata-kata Yesus kepadanya dalam Luk 23:43 itu salah?

e) Orang yang suci / saleh tidak akan takut pada saat mau mati.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Orang-orang yang sudah hidup suci dan saleh,
yang hidup berkenan sesuai dengan kehendak Allah, menjelang
kematiannya, menjelang masuk alam roh, pasti dengan damai, tidak akan
ada rasa takut untuk menghadapi kematian - Majalah Tiberias, Edisi IV /
Tahun II, hal 5.

f) Seseorang dimeteraikan dengan Roh Kudus pada saat ia dibaptis.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Pada saat Anda dibaptis, Anda dimeteraikan
oleh Roh Kudus sebagai warga Kerajaan Sorga - Majalah Tiberias, Edisi
IV / Tahun II, hal 8.

Tanggapan saya:
1. Pemeteraian dengan Roh Kudus itu merupakan jaminan keselamatan
kita.
2Kor 1:21-22 - (21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-
sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,
(22) memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh
Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah
disediakan untuk kita.
2Kor 5:5 - Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal
itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala
sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Kalau pemeteraian itu terjadi karena baptisan, maka itu menunjukkan
bahwa kita diselamatkan karena usaha / perbuatan baik kita.
2. Pdt. Yesaya Pariadji mengatakan bahwa pemeteraian dengan Roh
Kudus terjadi ketika seseorang dibaptis. Ini sama sekali tidak sesuai
dengan Kitab Suci, karena Paulus dalam Ef 1:13 mengatakan bahwa
pemeteraian dengan Roh Kudus itu terjadi ketika seseorang percaya.
Ef 1:13 - Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar
firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga,
ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
dijanjikanNya itu.
18
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI

g) Pdt. Yesaya Pariadji menggunakan Mat 5:8 dan Ibr 12:14 sebagai dasar
ajaran sesatnya ini.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bila Tuhan Yesus berkata: Berbahagialah orang
yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah, maka saya dapat
mengatakan; firman Allah yang menjanjikan; asal Anda betul-betul hidup di
dalam kekudusan, pasti Anda bisa berdoa: Tuhan Yesus ijinkan hamba agar
mempunyai pengalaman untuk melihat kemuliaanMu di Sorga. Anda harus
memperhatikan firman Allah yang berkata: Tanpa kekudusan tidak
seorang pun akan melihat Allah. - Majalah Tiberias, Edisi IV / Tahun II,
hal 5.
Catatan: kutipan ayat diambil dari Mat 5:8 dan Ibr 12:14.

Tanggapan saya:

1. Kita tidak bisa menyucikan / menguduskan diri kita sendiri.


Memang orang yang tidak suci hatinya tidak akan melihat Allah (Mat
5:8), dan memang tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat
Tuhan (Ibr 12:14). Tetapi bagaimana seseorang bisa suci hatinya?
Bagaimana seseorang bisa mempunyai kekudusan? Dengan
mengusahakannya dengan kekuatannya sendiri? Kalau saudara
mengatakan ya, maka coba perhatikan gambaran Firman Tuhan di
bawah ini tentang keadaan manusia di hadapan Allah.
Yes 64:6a - Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala
kesalehan kami seperti kain kotor.
Perhatikan bahwa Yesaya bukan mengatakan segala dosa kami seperti
kain kotor. Ia juga tidak mengatakan sebagian kesalehan kami seperti
kain kotor. Yesaya mengatakan segala kesalehan kami seperti kain
kotor.
Sekarang, kalau segala kesalehan kita digambarkan seperti kain
kotor di hadapan Allah, bagaimana dengan dosa kita? Perhatikan
ayat di bawah ini.
Yeh 36:17 - Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah
mereka, mereka menajiskannya dengan tingkah laku mereka; kelakuan
mereka sama seperti cemar kain di hadapanKu.
Dosa / kejahatan kita digambarkan seperti cemar kain. Apakah
cemar kain itu? NIV menterjemahkannya: a womans monthly
uncleanness (= kenajisan bulanan dari seorang perempuan).
Bandingkan juga dengan Im 15:20,24 - (20) Segala sesuatu yang
ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang
didudukinya menjadi najis juga. ... (24) Jikalau seorang laki-laki tidur
dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia
menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang
ditidurinya menjadi najis juga.
Untuk kata cemar kain yang pertama (ay 20) NIV menterjemahkan
her period (= masa datang bulannya), sedangkan untuk kata cemar
kain yang kedua (ay 24) NIV menterjemahkan her monthly flow (=
aliran bulanannya).
Jadi kelihatannya yang dimaksudkan dengan cemar kain itu adalah
cairan darah yang dikeluarkan seorang perempuan pada saat datang
19
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
bulan.

Dengan demikian Kitab Suci menggambarkan segala kesalehan kita


seperti kain kotor, dan menggambarkan dosa / kejahatan kita seperti
cairan yang dikeluarkan oleh seorang perempuan pada saat mengalami
datang bulan! Merupakan suatu kegilaan kalau kita berpikir bahwa
dengan hal-hal menjijikkan itu kita bisa layak untuk masuk surga!

Kalau saudara adalah orang yang menganggap diri saudara suci atau
lumayan baik, dan saudara bisa mengusahakan kesucian / kekudusan
dengan kekuatan saudara sendiri, renungkan bagian ini!

Keberatan: Tetapi mengapa dalam Kitab Suci kadang-kadang


diceritakan tentang orang yang saleh, tak bercacat, seperti Nuh, Ayub,
Zakharia, dsb?

Jawab: Itu harus diartikan hanya dalam perbandingan dengan orang-


orang lain di sekitar mereka. Tetapi kalau kehidupan mereka
dibandingkan dengan Firman Tuhan / Kitab Suci, maka jelas mereka
tetap penuh dengan dosa.
Ro 3:10-12,23 - seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorangpun
tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun
yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua
tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. ... Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

2. Kita hanya bisa disucikan / dikuduskan oleh penebusan / darah


Kristus, dan itu kita terima kalau kita beriman / percaya kepada Yesus.
Tit 2:13b,14 - Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diriNya bagi kita
untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan
bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat
baik.
Ibr 9:14 - betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal
telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup.
Ibr 10:10,14 - (10) Dan karena kehendakNya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh
Yesus Kristus. ... (14) Sebab oleh satu korban saja Ia telah
menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Kesimpulan: kita tidak bisa diselamatkan / melihat Allah dengan


mengusahakan sendiri kesucian itu, tetapi dengan percaya kepada Kristus,
sehingga disucikan oleh darahNya.

h) Pdt. Yesaya Pariadji juga menggunakan Wah 21:27 untuk mendukung


pandangan sesatnya.

20
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Orang-orang yang hidup cemar, yang hidup
najis, para pendusta, orang yang hidup keji dan kejam, tidak tercatat
sebagai warga Kerajaan Sorga. Di dalam Wahyu 21:27, dikatakan demikian:
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta tetapi hanya mereka yang namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. - Majalah Tiberias, Edisi IV /
Tahun II, hal 8.

Tanggapan saya:

1. Lagi-lagi, seseorang bisa tidak najis, hanya karena penyucian oleh


penebusan / darah Kristus, yang ia terima karena ia percaya kepada
Yesus.
Tit 1:15 - Bagi orang suci (orang kristen / orang percaya) semuanya
suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun
tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

2. Dalam Kitab Suci memang ada ayat-ayat yang seolah-olah


mengajarkan keselamatan karena perbuatan baik, seperti Wah 21:27
di atas, dan juga ayat-ayat lain yang sejenis, seperti:
Mat 7:21 - Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak BapaKu yang di sorga.
Yoh 5:28-29 - Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan
tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-
Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk
hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit
untuk dihukum.

Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan:

a. Kalau kita menafsirkan bahwa ayat-ayat ini mengajarkan


keselamatan karena perbuatan baik, maka kita akan bertentangan
dengan sangat banyak ayat-ayat yang menekankan bahwa
keselamatan / pembenaran terjadi hanya karena iman saja pada
point a) di bawah. Dan kita tidak boleh menafsirkan suatu ayat
sehingga bertentangan dengan ayat lain dalam Kitab Suci.

b. Iman yang sejati / sungguh-sungguh harus diikuti oleh pertobatan


dari dosa / perubahan hidup (Yak 2:17,26).
Mengapa demikian? Karena orang yang betul-betul percaya
kepada Yesus, pasti menerima Roh Kudus (Ef 1:13-14), dan Roh
Kudus itu akan menguduskan / menyucikan hidup orang itu (Gal
5:22-23).
Kalau ada orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah orang
percaya, tetapi hidupnya tidak berubah, maka itu menunjukkan
bahwa ia tidak mempunyai Roh Kudus. Dan kalau ia tidak mem-
punyai Roh Kudus, itu berarti ia belum percaya.

21
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
c. Sekalipun iman yang sejati pasti diikuti oleh adanya ketaatan /
perbuatan baik / pengudusan, tetapi yang menyebabkan kita
diselamatkan adalah imannya, dan sama sekali bukan perbuatan
baiknya.
Illustrasi:
sakit obat sembuh olah raga / bekerja
dosa iman selamat taat / berbuat baik
Apa yang menyebabkan sembuh? Tentu saja obat, bukan olah raga
/ bekerja. Olah raga / bekerja hanya merupakan bukti bahwa orang
itu sudah sembuh. Karena itu kalau seseorang berkata bahwa ia
sudah minum obat dan sudah sembuh, tetapi ia tetap tidak bisa
berolah raga / bekerja, maka pasti ada yang salah dengan obatnya.
Demikian juga dengan orang berdosa. Ia selamat karena iman,
bukan karena perbuatan baik. Tetapi kalau seseorang berkata
bahwa ia sudah beriman dan sudah selamat, tetapi dalam hidupnya
sama sekali tidak ada perbuatan baik / ketaatan, maka pasti ada
yang salah dengan imannya.
Juga kalau kita melihat pada garis waktu, maka akan terlihat
dengan jelas bahwa imanlah, dan bukannya perbuatan baik, yang
menyebabkan kita diselamatkan.

----------------------------------------------------------------------------------------
tak ada perbuatan baik ada perbuatan baik
(total depravity) (Gal 5:22-23)
Kej 6:5 Ro 6:20 Tit 1:15
selamat (Luk 19:9)

Luk 19:9 - Kata Yesus kepadanya: Hari ini telah terjadi


keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak
Abraham..

Perhatikan bahwa keselamatan terjadi begitu seseorang beriman,


dan baru setelah itu muncul perbuatan baik, sebagai buah Roh
Kudus dalam kehidupan orang itu. Karena itu tidak mungkin
perbuatan baik itu yang menyelamatkan, karena keselamatan itu
sudah ada sebelum perbuatan baik itu ada.

d. Kalau memang yang menyelamatkan adalah imannya, dan bukan


perbuatan baiknya, lalu mengapa beberapa ayat dalam Kitab Suci
seolah-olah menunjukkan bahwa perbuatan baiknya yang
menyelamatkan?
Jawab: karena iman tidak terlihat, tetapi perbuatan baik terlihat.
Dengan demikian kadang-kadang perbuatan baik itulah yang dibuat
patokan. Tetapi bagaimanapun, adanya perbuatan baik /
pengudusan, membuktikan adanya iman. Dan yang menyebabkan
kita diselamatkan adalah iman, bukan perbuatan baik.

22
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Saya berpendapat bahwa doktrin keselamatan karena perbuatan baik ini
merupakan kesesatan utama dari Pdt. Yesaya Pariadji! Jelas bahwa Pdt.
Yesaya Pariadji tidak menganut semboyan Reformasi Sola Gratia (= Hanya
Kasih Karunia) dan Sola Fide (= Hanya Iman). Ajaran yang alkitabiah dan
injili menyatakan bahwa kita diselamatkan semata-mata karena penebusan
Kristus yang kita terima hanya oleh / melalui iman. Dan ini sepenuhnya
merupakan anugerah dari Tuhan.

Jemaat Galatia merupakan hasil penginjilan Paulus, dan mereka


menerima doktrin keselamatan hanya karena iman. Tetapi setelah Paulus
meninggalkan Galatia, lalu muncul nabi-nabi palsu dari kalangan
Yudaisme / agama Yahudi, yang lalu mengajarkan kepada mereka bahwa
hanya iman tidaklah cukup, mereka juga harus disunat, dan menuruti
hukum Taurat. Untuk menangani kesesatan itulah Paulus lalu menulis
surat Galatia, yang sangat menekankan keselamatan karena iman saja.
Dan dalam Gal 1:6-9 Paulus berkata: Aku heran, bahwa kamu begitu
lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan
Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk
memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat
dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda
dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti
yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau
ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan
apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Saya berpendapat bahwa text ini cocok untuk Pdt. Yesaya Pariadji, karena ia
memang memberitakan Injil yang lain / berbeda, yang sebenarnya bukan
Injil!

Dasar dari doktrin keselamatan hanya karena iman:

a) Ayat-ayat Kitab Suci seperti:


Kis 15:1-2 - Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: Jikalau kamu tidak
disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak
dapat diselamatkan. Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan
dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya
Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi
kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu.
Ro 3:27-28 - Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak
ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan
berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan
karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Ro 9:30-10:3 - Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini:
bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh
kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. Tetapi: bahwa Israel,
sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran,

23
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel
mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka
tersandung pada batu sandungan, seperti ada tertulis: Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu
sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan
dipermalukan. Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada
Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi
kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk
Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka
tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha
untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk
kepada kebenaran Allah.
Gal 2:16,21 - (16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang
dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh
karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya
kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam
Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum
Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya
ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Gal 3:1-14 - Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah
mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah
dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak
kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena
melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan
Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh,
maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah
semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! Jadi
bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada
kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara
kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau
karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? Secara itu jugalah
Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang
hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci,
yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang
bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan
Injil kepada Abraham: Olehmu segala bangsa akan diberkati. Jadi
mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama
dengan Abraham yang beriman itu. Karena semua orang, yang hidup
dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada
tertulis: Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu
yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. Dan bahwa tidak ada orang
yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat
adalah jelas, karena: Orang yang benar akan hidup oleh iman. Tetapi
dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang
melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kita dari
kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada
tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! Yesus
Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai
24
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu.
Gal 5:1-5 - Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah
memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi
dikenakan kuk perhambaan. Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata
kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak
akan berguna bagimu. Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang
menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh
hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan
karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Ef 2:8-9 - Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Fil 3:9 - dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri
karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan.

b) Ro 3:23-24 - (23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Ro 3:24 ini menyatakan bahwa kita dibenarkan dengan cuma-cuma /
gratis, dan ini tidak mungkin kalau perbuatan baik kita mempunyai
andil dalam menyelamatkan diri kita.

c) Penjahat yang bertobat di sisi Yesus masuk Firdaus / surga (Luk


23:43), padahal ia nyaris tidak mempunyai perbuatan baik apapun.

d) Kata-kata Sudah selesai dari Tuhan Yesus (Yoh 19:30), yang


menunjukkan bahwa penebusan yang Ia lakukan adalah penebusan
yang sempurna. Ia menderita dan mati bukan hanya untuk sebagian
dosa kita, tetapi untuk semua dosa kita.
Tit 2:14 - yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi
diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Bandingkan pandangan Pdt. Yesaya Pariadji, yang mempercayai


keselamatan karena perbuatan baik itu, dengan 2 kutipan di bawah ini:

Martin Luther: The most damnable and pernicious heresy that has ever
plagued the mind of men was the idea that somehow he could make himself
good enough to deserve to live with an all-holy God (= Ajaran sesat yang
paling terkutuk dan jahat / merusak yang pernah menggoda pikiran
manusia adalah gagasan bahwa entah bagaimana ia bisa membuat dirinya
sendiri cukup baik sehingga layak untuk hidup dengan Allah yang mahasuci)
- Dr. D. James Kennedy, Evangelism Explosion, hal 31-32.

25
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Archbishop William Temple yang dikutip oleh John Stott sebagai berikut:
All is of God. The only thing of my very own which I contribute to my
redemption is the sin from which I need to be redeemed (= Semua dari Allah.
Satu-satunya hal dari diriku sendiri yang aku sumbangkan pada
penebusanku adalah dosa dari mana aku perlu ditebus) - The Preachers
Portrait, hal 44-45.

Ada lagi orang-orang yang menganut ajaran keselamatan karena iman


+ perbuatan baik. Ini juga merupakan ajaran sesat, dan ajaran ini
biasanya didasarkan pada Yak 1:14-26. Karena penjelasannya cukup
panjang, maka saya letakkan pembahasannya pada Apendix I di
belakang (Exposisi dari Yak 2:14-26).

2) Bertentangan dengan Sola Scriptura / Hanya Kitab Suci.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya diperintahkan untuk mempelajari kisah nabi-
nabi besar yang menjadi sahabat-sahabat Allah, yang akrab dengan Allah.
Dengan sendirinya untuk disampaikan kepada anda. Saya mempelajari
bagaimana kisah nabi Henokh di angkat ke Sorga, melalui kitab-kitab lain, atau
kitab-kitab Talmud bangsa Israel. Disebutkan, Allah memberi perintah untuk
mengurapi Henokh dengan minyak urapan, sebelum menghadap tahta Allah.
Nabi Yesaya di angkat ke Sorga sebelum dipanggil untuk melayani - Majalah
Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 10.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya banyak membaca buku tentang orang Yahudi
seperti kitab Talmut. Disitu banyak kisah-kisah tak ditulis dalam Alkitab yang
di dalamnya ditulis pengalaman Yesaya waktu diangkat ke sorga. Saya percaya
bahwa Yesaya waktu diangkat ke Sorga pasti mempunyai banyak pengalaman
karena waktu saya dulu diangkat ke Sorga, saya juga mempunyai banyak
pengalaman. Saya dikhotbahi oleh Tuhan Yesus, saya diajari Perjamuan Kudus,
saya diajari cara membaptis yang benar dan banyak lagi hal yang diajarkan
Tuhan Yesus kepada saya. Maka diwaktu saya membaca kitab Talmut, Yesaya
itu menulis lebih dari 90 pasal. Misalnya, di waktu Yesaya ketemu Henokh di
Sorga kemudian bagaimana Henokh bercerita pada Yesaya bahwa dia waktu
masuk pintu Sorga maka Allah yang Mahakuasa memanggil Michael kataNya:
Michael, Michael, urapi hambaKu Henokh baru boleh dia menghadap
kepadaKu. Jadi urapi dengan apa? Dengan minyak urapan. Jadi orang-orang
Yahudi pada waktu itu percaya pada minyak urapan. ... Jadi bila dulu Henokh
diurapi maka saya percaya kalau minyak urapan itu penuh kuasa. ... Maka saya
mengutip dari kitab bangsa Yahudi yaitu Henokh diurapi Tuhan dengan minyak
urapan itu baru dia bisa menghadap ke tahta Allah - Majalah Tiberias, Edisi
V / 2001, hal 14.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Henokh pernah bertanya kepada Tuhan, kalau
orang mati itu rohnya mau kemana? Ternyata dia diperlihatkan alam roh
dimana alam roh ada Sorga, ada Nerakanya, ada banyak Malaikat dan banyak
setannya juga. Maka itu saya penasaran lagi, hingga saya cari bukunya Henokh
dan puji Tuhan, saya mendapatkannya. Disitu dikatakan, bahwa Henokh
diangkat oleh Tuhan bersama tubuhnya untuk diperlihatkan Sorga, neraka,
26
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
malaikat, dan setan. Lalu dia bertanya juga pada Tuhan: Tuhan kalau orang
berdosa mati ditaruh di mana? Maka Henokh diperlihatkan Neraka dimana
orang-orang berdosa dimasukkan ke Neraka dan diterkam oleh setan-setan -
Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 14.

Buku Henokh itu termasuk dalam Apocrypha, dan Talmut / Talmud itu adalah
kitab Yahudi yang sesat!

Menggunakan kitab-kitab ini sebagai dasar ajaran / praktek merupakan sesuatu


yang sesat, dan bertentangan dengan Sola Scriptura (= only Scripture / hanya
Kitab Suci), yang juga merupakan semboyan Reformasi! Kalau dalam point no
1 di atas tadi Pdt. Yesaya Pariadji bertentangan dengan Sola Fide dan Sola
Gratia, maka sekarang dalam point no 2 ini, ia bertentangan dengan Sola
Scriptura. Jadi lengkaplah pertentangannya dengan ketiga Sola yang
merupakan ciri khas dan semboyan dari gereja-gereja Reformasi / gereja-gereja
yang Alkitabiah dan Injili!

Pdt. Yesaya Pariadji seharusnya memperhatikan peringatan Tuhan kepada


siapapun yang menambahi ataupun mengurangi FirmanNya.
Wah 22:18-19 - Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan
jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab
nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini..
Amsal 30:6 - Jangan menambahi firmanNya, supaya engkau tidak
ditegurNya dan dianggap pendusta.

3) Mengajarkan ajaran sesat Sabelianisme.

Ajaran tentang Allah Tritunggal yang benar mengatakan bahwa Allah


mempunyai satu hakekat dalam 3 pribadi. Tetapi ajaran Sabelianisme
mengatakan bahwa Allah bukannya mempunyai 3 pribadi yang berbeda,
tetapi 3 perwujudan. Dalam penciptaan Allah menyatakan diri sebagai Bapa,
dalam penebusan sebagai Anak, dan dalam pengudusan sebagai Roh
Kudus. Mereka berkata bahwa di dalam Kristus, Allah Bapa sendiri telah
berinkarnasi sebagai Anak dan menderita.

Dari Yoh 1:1 yang berbunyi: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, terlihat dengan
jelas bahwa Allah (Bapa) dan Firman / Yesus dibedakan. Juga dari adanya
saling mengasihi, saling utus, saling bicara antara pribadi-pribadi dalam Allah
Tritunggal, haruslah disimpulkan bahwa Allah Tritunggal bukan mempunyai 3
perwujudan, tetapi 3 pribadi.

Bahwa Pdt. Yesaya Pariadji mengajarkan ajaran ini (secara sadar atau tidak),
terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini.

27
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: pada saat itu juga saya gemetar, dan takut
digandeng malaikat menuju ke awan-awan, dan diperhadapkan dengan Tuhan
Yesus sebagai Allah Bapa - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 40.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: ... Tuhan Yesus menyatakan kemuliaanNya sebagai
Allah Bapa, di mana Tuhan Yesus berkata: barangsiapa melihat Aku, ia melihat
Allah Bapa - Majalah Tiberias, Edisi IV / Tahun II, hal 9.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: ... diperlihatkan kemuliaan Tuhan Yesus, keagungan
Tuhan Yesus sebagai Allah Bapa, sebagai Allah Bapa yang Maha Kuasa, ... -
Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 7.

4) Tuhan Yesus mengajari dia bahwa baptisan harus selam.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Biarlah pada saat ini juga saya dilempar ke api
neraka, bila Tuhan Yesus tidak mengajar saya, bahwa manusia harus dibaptis
selam - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 38.

Banyak orang menganggap Mat 3:16 sebagai dasar baptisan selam, karena
di sana dikatakan bahwa sesudah dibaptis, Yesus keluar dari air. Juga
orang-orang yang mengharuskan baptisan selam mengatakan bahwa kata
Yunani BAPTO / BAPTIZO berarti merendam / mencelup. Tetapi ini salah,
karena:

a) Kata bahasa Yunani BAPTO / BAPTIZO tidak selalu berarti mencelup /


merendam.
Contoh dimana kata BAPTO / BAPTIZO tidak berarti mencelup /
merendam:

1. Mark 7:4 - dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau
tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang
mereka pegang, umpamanya hal mencuci (BAPTISMOUS) cawan, kendi
dan perkakas-perkakas tembaga.
KJV: And when they come from the market, except they wash, they
eat not. And many other things there be, which they have received to
hold, as the washing of cups, and pots, brasen vessels, and of tables
(= Dan pada waktu mereka pulang dari pasar, kecuali mereka
mencuci, mereka tidak makan. Dan banyak hal-hal lain yang mereka
terima untuk dipegang, seperti pencucian cawan, belanga / panci,
bejana / tempat dari tembaga, dan meja-meja).
Kata-kata and of tables (= dan meja-meja) tidak ada dalam
terjemahan-terjemahan yang lain, tetapi footnote NIV memberikan
keterangan bahwa ada beberapa manuscripts yang kuno yang
memberikan kata-kata itu.
Kalau kata-kata itu memang orisinil, maka itu makin jelas membuktikan
bahwa pembaptisan / pencucian dalam ayat ini tidak dilakukan dengan
merendam, karena bagaimana mungkin orang merendam meja?
Berapa besarnya bak cuci yang dibutuhkan? Jauh lebih masuk akal,
bahwa pencucian dilakukan dengan mencurahkan air ke benda yang
akan dicuci tersebut. Dan kalau kata-kata itu tidak orisinil, tetap aneh
bahwa orang mencuci belanga, dsb dengan cara merendam. Biasanya

28
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
orang mencuci barang-barang itu dengan mencurahkan air ke benda
tersebut.

2. Luk 11:38 - Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus
tidak mencuci (EBAPTISTHE) tanganNya sebelum makan.
Orang mencuci tangan tidak harus merendam tangannya dalam air,
tetapi bisa dengan mencurahkan air pada tangan. Jadi jelas bahwa
baptis di sini tidak harus berarti celup / selam.

3. Ibr 9:10 - karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan


pelbagai macam pembasuhan (BAPTISMOIS), hanyalah peraturan-
peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu
pembaharuan.
Catatan: ada edisi Kitab Suci Indonesia yang mengatakan pelbagai
macam persembahan. Ini salah cetak, dan dalam edisi yang baru
sudah diperbaiki.
Terjemahan Lama: berbagai-bagai basuhan.
NASB: various washings (= bermacam-macam pembasuhan).
NIV: various ceremonial washings (= bermacam-macam pembasuhan
yang bersifat upacara keagamaan).
RSV: various ablutions (= bermacam-macam pembersihan /
pencucian)
KJV: divers washings (= bermacam-macam pembasuhan).
Kata Yunaninya adalah BAPTISMOIS. Jadi terjemahan hurufiahnya
adalah bermacam-macam baptisan.
Kalau kita memperhatikan kontex dari Ibr 9 itu, maka pasti Ibr 9:10 ini
menunjuk pada pemercikan dalam Ibr 9:13,19,21. Karena itu jelas
bahwa di sini kata baptis tidak diartikan selam / celup, tetapi percik.

4. 1Kor 10:2 - Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis
(EBAPTISANTO) dalam awan dan dalam laut.
Dua hal yang harus diperhatikan:
Orang Israel berjalan di tempat kering (Kel 14:22). Yang terendam
air adalah orang Mesir!
Awan tidak ada di atas mereka, tetapi di belakang mereka (Kel
14:19-20). Juga awan itu tujuannya untuk memimpin / melindungi
Israel; itu bukan awan untuk memberi hujan. Kalau toh awan itu
memberi hujan, itu lebih cocok dengan baptisan percik, bukan
selam.
Jadi jelas bahwa orang Israel tidak direndam / diselam dalam awan
dan dalam laut!
Barnes Notes: This passage is a very important one to prove that the
word baptism does not necessarily mean entire immersion in water. It is
perfectly clear that neither the cloud nor the waters touched them (=
Text ini adalah text yang sangat penting untuk membuktikan bahwa
kata baptisan tidak harus berarti penyelaman seluruhnya di dalam
air. Adalah sangat jelas bahwa baik awan maupun air tidak
menyentuh mereka) - hal 745.

29
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
b) Cerita tentang baptisan terhadap Tuhan Yesus ini merupakan bagian yang
bersifat descriptive (= menggambarkan).
Perlu diketahui bahwa dalam Kitab Suci ada 2 bagian yang berbeda:

1. Bagian Kitab Suci yang bersifat Descriptive (= bersifat


menggambarkan).
Bagian yang bersifat Descriptive adalah bagian yang berupa cerita
yang terjadi sungguh-sungguh dan bersifat menggambarkan apa yang
terjadi pada saat itu. Ini tidak boleh dipakai sebagai rumus / hukum /
norma!
Illustrasi: Dalam hal ini, membaca dan menafsirkan Kitab Suci
mempunyai persamaan dengan membaca dan menafsirkan surat
kabar. Kalau saudara membaca surat kabar, dan di sana diceritakan
tentang adanya orang yang terkena serangan jantung pada waktu
nonton TV, maka hal ini tentu bukan norma / hukum. Cerita ini tentu
tidak boleh ditafsirkan seakan-akan semua orang yang nonton TV
pasti terkena serangan jantung. Juga kalau di surat kabar diceritakan
adanya satu keluarga yang piknik ke Tretes dan lalu mengalami
kecelakaan, sehingga mati semua. Ini tentu tidak boleh ditafsirkan
seakan-akan semua orang yang piknik sekeluarga akan mengalami
kecelakaan dan mati semua.
Contoh:
a. Kel 14, yang menceritakan peristiwa dimana Allah membelah Laut
Teberau sehingga bangsa Israel bisa menyeberang di tanah kering,
adalah suatu bagian yang bersifat Descriptive (menggambarkan
apa yang terjadi pada saat itu). Ini bukan rumus / norma / hukum,
artinya, kita tidak diperintahkan untuk menyeberangi laut dengan
cara seperti itu!
b. Yos 6 yang menceritakan robohnya tembok Yerikho setelah
dikelilingi selama 7 hari juga merupakan bagian yang bersifat
Descriptive, sehingga tidak boleh dijadikan hukum / norma dalam
peperangan.
c. Kel 16:13-16 yang menceritakan pemberian manna kepada bangsa
Israel di padang gurun, jelas juga merupakan bagian yang bersifat
Descriptive, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai rumus / norma
dalam kehidupan orang kristen di padang gurun.
d. Kis 5:18-19 dan Kis 12:3-11 menceritakan bahwa pada waktu rasul-
rasul ditangkap dan dipenjarakan, Tuhan membebaskannya
dengan menggunakan mujijat. Ini lagi-lagi merupakan bagian yang
bersifat Descriptive, dan tidak boleh diartikan seakan-akan setiap
orang kristen yang ditangkap / dipenjarakan pasti dibebaskan
secara mujijat. Kenyataannya Yohanes Pembaptis dipenjarakan
lalu dipenggal (Mat 14:3-12); Yesus sendiri ditangkap lalu
disalibkan sampai mati, dan rasul Yakobus ditangkap lalu dipenggal
(Kis 12:2).
e. Yoh 11 menceritakan bahwa Yesus membangkitkan Lazarus yang
sudah mati selama 4 hari. Ini adalah bagian yang bersifat
Descriptive, sehingga tidak boleh diartikan seakan-akan setiap
orang kristen yang mati akan bangkit pada hari ke 4.
f. Kis 28:1-6 juga bersifat descriptive dan tidak dapat dipakai sebagai
30
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
dasar untuk mengajar bahwa orang kristen tidak akan mengalami
bahaya apa-apa kalau digigit ular berbisa.
g. Ada banyak bagian yang bersifat Descriptive dalam Kitab Suci
tentang hal-hal yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh
Tuhan Yesus, yang bukan merupakan norma / hukum, dan
karenanya tidak harus kita lakukan. Misalnya:
Yesus tidak pernah menikah / pacaran. Ini tentu tidak berarti
bahwa semua orang kristen tidak boleh pacaran / menikah.
Yesus berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun (Mat 4:1-11
Luk 4:1-13). Ini tidak berarti bahwa semua orang kristen harus
berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun.
Yesus dan Petrus berjalan di atas air (Mat 14:22-29). Ini tidak
berarti bahwa setiap orang kristen harus bisa melakukan hal itu.
Yesus hanya mempunyai 12 murid (Mat 10:1-4). Ini tidak boleh
diartikan seakan-akan Sekolah Theologia / gereja hanya boleh
mempunyai 12 murid / jemaat.

2. Bagian Kitab Suci yang bersifat Didactic (= bersifat pengajaran).


Bagian yang bersifat Didactic adalah bagian yang bersifat pengajaran
(Yunani: DIDACHE), dan bisa berbentuk suatu pernyataan, janji,
perintah atau larangan. Ini adalah rumus / hukum / norma bagi kita.
Contoh:
a. Kis 16:31 yang berbunyi Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus
dan engkau akan selamat adalah bagian yang bersifat Didactic.
Karena itu, ini merupakan hukum / norma, artinya, setiap orang
yang percaya kepada Yesus pasti selamat.
b. Fil 4:4 yang berbunyi Bersukacitalah senantiasa adalah bagian
yang bersifat Didactic. Ini adalah hukum / norma bagi kita, yang
menyuruh kita bersukacita senantiasa.
c. 10 Hukum Tuhan dalam Kel 20:3-17 merupakan bagian yang
bersifat Didactic, sehingga merupakan Hukum / Norma bagi kita
semua.

Jadi, pada waktu mendengar suatu khotbah / ajaran, telitilah apakah text
yang dipakai sebagai dasar itu adalah text yang bersifat descriptive atau
didactic! Ini bisa menghindarkan saudara dari ajaran-ajaran yang salah /
sesat!

Jaman sekarang, khususnya dalam kalangan Pentakosta / Kharismatik,


karena kurangnya / tidak adanya pengertian tentang Hermeneutics, yang
menyebabkan mereka tidak membedakan antara bagian yang bersifat
Descriptive dan bagian yang bersifat Didactic, maka ada banyak pengajaran
salah yang ditimbulkan, karena mereka menggunakan bagian yang bersifat
descriptive sebagai rumus / hukum / norma, seolah-olah itu adalah bagian
yang bersifat didactic.

Contoh:
1. Mat 12:15b dan Mat 15:30 memang menggambarkan bahwa pada
saat itu Yesus menyembuhkan semua orang sakit. Tetapi ini adalah
31
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
bagian yang bersifat Descriptive, sehingga sebetulnya tidak boleh
dijadikan hukum / norma. Tetapi banyak orang menggunakan bagian
yang bersifat Descriptive ini sebagai hukum / norma, sehingga mereka
berkata bahwa Yesus selalu menyembuhkan semua orang sakit. Ini
menyebabkan mereka lalu mengajarkan bahwa setiap orang kristen
harus sehat / sembuh dari penyakit, dan kalau tidak sembuh maka
pasti orangnya kurang beriman atau berdosa.
Bahwa ini salah bisa terlihat dari ayat-ayat seperti 2Kor 12:7-10 Fil
2:26-27 1Tim 5:23 2Tim 4:20 jelas menunjukkan bahwa orang kristen,
yang beriman dan saleh sekalipun, bisa sakit dan bahkan tidak
disembuhkan dari penyakit itu.
2. Kis 2:1-11 menceritakan apa yang terjadi pada hari Pentakosta dimana
rasul-rasul kepenuhan Roh Kudus lalu berbahasa Roh. Ini adalah
bagian yang bersifat Descriptive, tetapi banyak orang yang lalu
menjadikan hal ini sebagai rumus / hukum / norma dan mereka
mengajar bahwa orang yang menerima / dipenuhi Roh Kudus harus
berbahasa Roh. Menghadapi ajaran seperti ini ada 3 hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
Kis 2:1-11 bersifat descriptive, jadi tidak boleh dijadikan rumus /
hukum / norma!
Ajaran tersebut tidak konsekwen, karena mereka mengharuskan
bahasa Rohnya saja, tetapi tidak mengharuskan adanya tiupan
angin yang keras dan lidah-lidah api, yang jelas juga ada dalam
bacaan itu (Kis 2:2-3). Memang bahasa rohnya gampang
dipalsukan, tetapi tiupan angin dan lidah api sukar / tidak dapat
dipalsukan!
1Kor 12:7-11,28-30 bersifat didactic dan mengajarkan bahwa
hanya sebagian orang kristen yang menerima karunia bahasa Roh.
Karena 1Kor 12:7-11,28-30 bersifat didactic maka bagian inilah
yang harus dianggap sebagai norma / hukum / rumus!
3. Cerita tentang tokoh-tokoh yang kaya dalam Perjanjian Lama, seperti
Abraham, Daud, Ayub, dsb merupakan bagian yang bersifat
Descriptive, sehingga tidak boleh dijadikan norma. Tetapi para
penganut Theologia Kemakmuran menggunakan bagian-bagian ini
sebagai norma, sehingga mereka lalu mengatakan bahwa orang
kristen harus kaya.

Setelah mengerti tentang prinsip hermeneutics tentang bagian Kitab Suci


yang bersifat descriptive dan didactic, mari kita kembali pada peristiwa
baptisan terhadap Tuhan Yesus dalam Mat 3:16. Mat 3:16 ini jelas
merupakan bagian yang bersifat descriptive (hanya menggambarkan apa
yang terjadi), dan karena itu bukan merupakan suatu hukum / norma.
Jadi, seandainya Yesus memang dibaptis dengan baptisan selam, bagian
ini tetap tidak bisa dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa kita juga
harus dibaptis dengan baptisan selam.
Kalau ada orang yang tetap berkeras untuk mengatakan bahwa karena
Yesus dibaptis selam, maka kita juga harus mempraktekkan baptisan
selam, maka kita ikuti saja kegilaannya, dengan berkata: Ya, dan karena

32
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Yesus dibaptis di sungai Yordan, kitapun harus membaptis / dibaptis di
sungai Yordan!

c) Yesus sendiri belum tentu dibaptis dengan baptisan selam!


Kata-kata keluar dari air dalam Mat 3:16, tidak harus berarti bahwa
Yesus direndam dalam air, dan lalu keluar dari air. Kata-kata itu bisa
berarti bahwa Yesus berdiri di sungai (hanya kakiNya yang terendam),
dan dibaptis dengan baptisan percik / tuang, dan lalu keluar dari air /
sungai.
Sekarang mari bandingkan peristiwa ini dengan baptisan sida-sida dalam
Kis 8:26-40, yang mempunyai kemiripan dengan baptisan terhadap Tuhan
Yesus. Apakah ini adalah baptisan selam? Ada 2 hal yang perlu
diperhatikan dari bagian ini:
1. Kis 8:36 - ada air.
Yunani: TI HUDOR [= a certain water / some water (= sedikit air)]. Jadi
ini menunjuk pada sedikit air, sehingga tidak memungkinkan
baptisan selam.
Charles Hodge: He was travelling through a desert part of the country
towards Gaza, when Philip joined him, And as they went on their way they
came unto a certain water (EPI TI HUDOR, to some water). There is no
known stream in that region of sufficient depth to allow of the immersion of
a man [= Ia sedang bepergian melalui bagian padang pasir dari negara
itu menuju Gaza, ketika Filipus bergabung dengannya, Dan ketika
mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai pada air
tertentu (EPI TI HUDOR, kepada sedikit air). Di daerah itu tidak
diketahui adanya sungai dengan kedalaman yang cukup untuk
memungkinkan penyelaman seorang manusia] - Systematic Theology,
vol III, hal 535.
2. Kis 8:38-39 berkata turun ke dalam air ... keluar dari air.
Apakah ini menunjuk pada baptisan selam? Seperti pada baptisan
Yesus, istilah ini mempunyai 2 kemungkinan arti, yaitu:
sida-sida itu betul-betul terendam total, lalu keluar dari air.
sida-sida itu turun ke dalam air yang hanya sampai pada lutut atau
mata kakinya, lalu keluar dari air.
Untuk mengetahui yang mana yang benar dari 2 kemungkinan ini,
bacalah Kis 8:38-39 itu sekali lagi. Perhatikan bahwa di situ dikatakan:
dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu,
dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, ....
Kalau istilah turun ke dalam air dan keluar dari air diartikan sebagai
baptisan selam, itu menunjukkan bahwa Filipus, sebagai orang yang
membaptis, juga ikut diselam! Ini jelas tidak mungkin. Jadi dari 2
kemungkinan di atas, yang benar adalah kemungkinan kedua. Ini juga
cocok dengan point 1. di atas yang menunjukkan bahwa air di situ
cuma sedikit, sehingga tidak memungkinkan baptisan selam.

Jadi jelas bahwa Mat 3:16 tidak bisa dijadikan dasar bahwa cara
membaptis yang benar adalah dengan menggunakan baptisan selam.

d) Disamping itu ada banyak contoh dalam Alkitab dimana baptisan


dilakukan bukan di sungai. Juga tidak diceritakan adanya kolam yang
33
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
memungkinkan baptisan selam (Kis 2:41 Kis 9:13 Kis 10:47-48 Kis
16:33). Kis 16:33 adalah contoh yang paling kuat untuk menunjukkan
bahwa baptisan tidak dilakukan dengan penyelaman, karena hal itu terjadi
di dalam penjara!

Kesimpulan: tidak ada dasar Kitab Suci yang bisa dipertanggung-jawabkan


yang mengharuskan baptisan selam. Kalau Kitab Suci tidak pernah
mengharuskan baptisan selam, bagaimana mungkin Tuhan Yesus bisa mengajar
kepada Pdt. Yesaya Pariadji bahwa baptisan yang benar adalah baptisan selam?
Ada 2 kemungkinan. Atau Pdt. Yesaya Pariadji cuma membual (kalau ini yang
benar, ia betul-betul nekad, karena berani membual di bawah sumpah), atau
yang mengajar kepada dia adalah Yesus yang lain, yang sebetulnya adalah
setan yang menyamar!

5) Penyalah-gunaan penyerahan anak, sakramen Baptisan dan


Perjamuan Kudus.

Catatan: gereja-gereja yang menentang baptisan anak, menggantinya


dengan penyerahan anak. Ini tentu saja tidak ada dalam gereja-gereja yang
pro pada baptisan anak. Saya sendiri pro pada baptisan anak, dan saya
menganggap bahwa penyerahan anak tidak mempunyai dasar Kitab Suci.

Penyalah-gunaan yang dilakukan oleh Pdt. Yesaya Pariadji dalam hal-hal ini:

a) Perjamuan Kudus yang penuh kuasa / mujijat untuk membuktikan kuasa


darah Yesus.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: saya diberikan pelajaran tentang Perjamuan
Kudus dengan ciri-ciri penuh kuasa dan penuh mujijat untuk membuktikan
kuasa Darah Yesus - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 10.
Tanggapan saya:
Ini sama sekali menyimpang dari tujuan Perjamuan Kudus, karena 1Kor
11:23-26 berkata sebagai berikut: (23) Sebab apa yang telah kuteruskan
kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada
malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti (24) dan sesudah itu Ia
mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah
tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku! (25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu
berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh
darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku! (26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan
minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Jelas bahwa Perjamuan Kudus bertujuan untuk memperingati dan
memberitakan kematian Tuhan Yesus bagi kita, bukan untuk menunjukkan
kuasa darah Yesus dalam melakukan mujijat!
Juga sepanjang yang saya ketahui dari Kitab Suci, darah Yesus memang
mempunyai kuasa dalam mengampuni dosa kita, tetapi tidak pernah
dikatakan mempunyai kuasa dalam melakukan mujijat.

b) Sakramen (Baptisan / Perjamuan Kudus) untuk melakukan kesembuhan.


34
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jadi kenapa orang sakit bisa sembuh dengan
menerima Perjamuan Kudus? Karena darahku telah diurapi dengan darah
Yesus yaitu otomatis darah Yesus yang mengalir dalam tubuh kita, itulah
yang menyembuhkan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 13.
Tanggapan saya:
Anggur dalam Perjamuan Kudus bukan betul-betul darah Kristus, tetapi
hanya merupakan simbol dari darah Kristus. Bagaimana mungkin dengan
orang minum anggur itu lalu darah Yesus betul-betul mengalir dalam
tubuhnya? Setelah kenaikan Yesus ke surga, manusia Yesus (tubuh,
tulang, darah) ada di surga (Kis 3:21), tidak di dunia! Sebagai Allah, Yesus
memang maha ada, tetapi sebagai manusia, Ia tidak maha ada.
Kis 3:21 - Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan
segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-
nabiNya yang kudus di zaman dahulu.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Ir. Chen Ying dari Beijing, bertobat dan
dibaptis. Sejak lahir tuli sebelah. Cukup dalam Nama Tuhan Yesus dan
dibaptis langsung disembuhkan, langsung mendengar. Dia mencari Boksu di
Tiberias untuk di baptis, sebelum kembali ke Beijing - Majalah Tiberias,
Edisi II / Tahun I, hal 2.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Lukas, dibebaskan daripada sakit Leukemia,


setelah Penyerahan Anak dan Perjamuan Kudus - Majalah Tiberias, Edisi
II / Tahun I, hal 2.
Tanggapan saya: Ini aneh, belum dibaptis, tetapi hanya diserahkan, kok
boleh ikut Perjamuan Kudus? Dalam Perjanjian Lama (Kel 12:44,48),
orang yang belum disunat (sakramen 1), tidak boleh mengikuti Perjamuan
Paskah (sakramen 2). Bukankah ini seharusnya juga berlaku untuk jaman
Perjanjian Baru?

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Vicky, dinubuatkan Pdt. Pariadji dibebaskan


daripada kutuk pisau operasi pada perutnya, dengan diberikan Perjamuan
Kudus - Majalah Tiberias, Edisi II / Tahun I, hal 2.
Tanggapan saya:
Lagi-lagi lucu, mengapa pisau operasi disebut sebagai kutuk?
Kelihatannya Pdt. Yesaya Pariadji menganggap bahwa penggunaan
dokter dan obat merupakan dosa. Kalau saudara mau melihat bahwa
Kitab Suci tidak menentang penggunaan dokter dan obat, maka lihat
Apendix II, point B, No I di belakang.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: di waktu ibadah Natal yang diadakan di Stadion
Utama Senayan lebih dari 20 orang kami tampilkan untuk bersaksi. Ada dua
orang yang bersaksi bangkit dari maut, ada yang dilepaskan dari sakit
alergi, sakit kanker tumor, sakit leukemia yaitu seorang ibu yang saya
perintahkan minggu ini 3-4 kali ikut perjamuan pasti tidak akan sakit lagi
dan terbukti - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 13.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Ada seorang ibu yang anaknya menderita alergi
hanya dengan Darah Yesus, dengan menerima Perjamuan Kudus anak itu
disembuhkan. Ada orang yang sudah 60 tahun sakit pernafasan, tidak bisa
niup padam api lilin, namanya pak Mathias. Saya katakan saat ini Anda bisa
35
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
meniup ratusan lilin. Jadi setelah mengikuti perjamuan, saya perintahkan
satu pekerja untuk menyediakan sepuluh buah lilin untuk siap ditiup, dan
kesepuluh lilin itu padam ditiupnya. Jadi kelihatannya sangat sederhana
sekali hanya dengan mengikuti sekali Perjamuan Kudus orang sudah bisa
disembuhkan dari sakit alergi, sakit bengek atau sesak nafas - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 18.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jelas bahwa akal manusia tidak bisa
menjangkau kuasa Allah karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh
ilmu manusia dengan hanya mengikuti sekali Perjamuan Kudus bisa
sembuh - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 18.

c) Penyerahan anak memberikan kesembuhan.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: di waktu seorang anak menderita penyakit
alergi saya buktikan bahwa anak yang alergi itu dengan Penyerahan Anak
bisa disembuhkan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 12.

d) Baptisan yang membakar setan.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Satu contoh suasana Neraka Saudara bisa lihat
dalam Baptisan. ... banyak pelepasan setan-setan seperti dibakar. Ini bukti
bahwa saya diajar Tuhan untuk membaptis yang benar, maka bila orang
yang dibaptis berisi setan, setannya berteriak kepanasan seperti dibakar, ada
juga yang lari seperti foto pada buletin setannya lompat ke atap, ada yang
lari masuk pohon, dan lain sebagainya. Itulah orang yang masih diikat oleh
setan, waktu dibaptis setannya berteriak karena dibakar oleh Api Roh
Kudus. - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 15-16.
Tanggapan saya:
jadi dalam Kitab Suci tidak ada baptisan yang benar, karena tidak
pernah ada terjadi seperti itu?
bagaimana orang yang dibaptis bisa masih ada setannya? Bukankah
dalam kasus baptisan dewasa hanya orang yang sudah percaya
kepada Yesus yang boleh dibaptis? Bagaimana orang yang sudah
percaya bisa masih ada setannya?

e) Perjamuan Kudus menyebabkan seseorang bisa mendapatkan jabatan di


atas tingkatan manager, yaitu tingkatan direktur ke atas.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Sesudah itu barulah Perjamuan Kudus
dilaksanakan. Hamba-Nya Pdt. Yesaya Pariadji menantang peserta retret
untuk maju ke depan untuk didoakan. Doa itu meliputi penyempurnaan
kehidupan masa depan. Hamba-Nya menjelaskan melalui Perjamuan Kudus
ada kuasa yang tiada taranya. Dengan kuasa-Nya Tuhan mampu
menyiapkan anak-anak-Nya bukan hanya dalam tingkatan manager tetapi
lebih dari itu yaitu tingkatan direktur keatas. Sebab kalau Allah sudah
membuka tidak ada seorangpun yang bisa menutupnya - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 42.
Tanggapan saya:
Aneh juga bahwa rasul-rasul yang mengikuti Perjamuan Kudus yang
dipimpin Yesus sendiri ternyata tidak menjadi manager ataupun direktur.
Demikian juga dengan orang-orang kristen abad pertama yang mengikuti
Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh rasul-rasul sendiri. Mereka tidak
menjadi manager / direktur, bahkan mayoritas orang-orang kristen abad
36
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
pertama miskin. Kelihatannya Pdt. Yesaya Pariadji lebih sakti dari pada
Yesus dan rasul-rasul sendiri! Atau, Perjamuan Kudus yang dia lakukan
lebih benar dari pada Perjamuan Kudus yang dilakukan oleh Yesus
maupun rasul-rasul.

f) Perjamuan Kudus menyebabkan orang yang bodoh menjadi pandai.


Pdp. Dolf Mailangkay (team redaksi dari majalah Tiberias): ada seorang
anak yang boleh dikatakan bodoh tetapi setelah dilayani dengan
perjamuan kudus yang benar anak tersebut menjadi pandai. Dan akhirnya
anak tersebut menjadi dosen di Amerika. ... otak yang pas-pasan bisa
menjadi cemerlang oleh karena kuasa Perjamuan Kudus - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 39.

Tanggapan saya (untuk seluruh point 5 ini):

Kitab Suci tidak pernah mengajarkan untuk mengajarkan bahwa penyerahan


anak, Baptisan, ataupun Perjamuan Kudus harus dilakukan untuk
menyembuhkan penyakit, untuk menaikkan jabatan seseorang, atau untuk
membuat seseorang jadi pandai. Ini semua merupakan praktek / ajaran yang
sama sekali tidak mempunyai dasar Kitab Suci. Ini menunjukkan bahwa Pdt.
Yesaya Pariadji betul-betul tidak alkitabiah!

6) Penyalah-gunaan minyak urapan.

a) Ia menggunakan minyak urapan untuk melakukan kesembuhan.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jadi kalau orang ingin dibebaskan dari bisu,
alergi, karena alergi juga tidak bisa disembuhkan oleh manusia maka diolesi
dengan minyak urapan setiap hari - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal
13.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Theresia, ia menderita alergi terhadap gigitan
nyamuk. Hal ini sangat menganggunya karena bekas-bekas gigitan itu
menimbulkan luka dan meninggalkan bekas pada kulitnya yang sulit hilang.
Dengan kuasa Yesus melalui Minyak Urapan yang selalu dioleskannya, ia
sembuh dan tidak alergi lagi terhadap nyamuk - Majalah Tiberias, Edisi V
/ 2001, hal 21.

b) Ia juga mengatakan bahwa penggunaan minyak urapan itu bisa


menyebabkan seseorang menjadi sakti.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: ada beberapa orang bersaksi anaknya ditabrak
mobil truk tidak mati, ada yang diseret mobil tidak mati karena telah
diurapi dengan minyak urapan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 15.

c) Ia juga menggabungkan minyak urapan dan Perjamuan Kudus untuk


memberikan kesembuhan.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bapak Yohanes dan Ibu Yuli bersaksi bahwa
pada bulan April 2000 ibu tersebut menderita penyakit kista sewaktu hamil
5 bulan. Dokter mengatakan bahwa ibu ini harus membuang janin yang
dikandungnya. Ibu Yuli percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkannya dan
ia pergi ke Tiberias. Masih di bulan April 200 ibu ini didoakan oleh Pdt. Drs.

37
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Y. Pariadji dan beliau bernubuat bahwa ibu Yuli pasti sembuh dan anaknya
akan lahir dengan selamat. Kemudian Bapak Pariadji memberikan
Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. Pada bulan Desember 2000 di Dome
of Tiberias ibu ini bersaksi bahwa ia sembuh dan dikaruniai seorang putra
yang diberi nama Daniel yang sekarang berumur 4 bulan - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 20.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bapak Titus Sugandi yang tidak dapat berjalan
mengikuti acara Natal GBI Tiberias di Hotel Grand Aquila Bandung pada
tanggal 14 Desember 2000. Dengan mengikuti satu kali Perjamuan Kudus
dan diolesi Minyak Urapan pada kakinya bapak tersebut dapat berjalan -
Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 20.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bapak Jimmy yang tidak dapat melihat
mengikuti acara Natal GBI Tiberias di Hotel Grand Aquila Bandung pada
tanggal 14 Desember 2000. Dengan mengikuti satu kali Perjamuan Kudus
dan diolesi Minyak Urapan pada matanya yang tidak dapat melihat (buta)
bapak tersebut langsung dapat melihat - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001,
hal 20.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Lisa, menderita tumor di bagian lehernya
sewaktu ia masih berumur 16 hari. Karena iman dari ibunya yang begitu
kuat dimana ibu ini mengikuti Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan
beberapa kali di GBI Tiberias maka sekarang pada usianya yang ke 6 bulan
Lisa sembuh dari penyakitnya - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 21.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Carend Roan Delano (19 th), bersaksi di GBI
Tiberias Jakarta Theater bahwa ia menderita Hepatitis C selama beberapa
tahun. Dengan mengikuti Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan serta
didoakan langsung oleh Pdt. Drs. Y. Pariadji, ia sembuh total. Carend
mengecek langsung ke dokter dan dinyatakan sembuh - Majalah Tiberias,
Edisi V / 2001, hal 21.

d) Dasar yang ia pakai untuk menggunakan minyak urapan.

1. Dari kitab Talmut Yahudi.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya banyak membaca buku tentang orang
Yahudi seperti kitab Talmut. Disitu banyak kisah-kisah tak ditulis dalam
Alkitab yang di dalamnya ditulis pengalaman Yesaya waktu diangkat ke
sorga. Saya percaya bahwa Yesaya waktu diangkat ke Sorga pasti
mempunyai banyak pengalaman karena waktu saya dulu diangkat ke
Sorga, saya juga mempunyai banyak pengalaman. Saya dikhotbahi oleh
Tuhan Yesus, saya diajari Perjamuan Kudus, saya diajari cara
membaptis yang benar dan banyak lagi hal yang diajarkan Tuhan Yesus
kepada saya. Maka diwaktu saya membaca kitab Talmut, Yesaya itu
menulis lebih dari 90 pasal. Misalnya, di waktu Yesaya ketemu Henokh di
Sorga kemudian bagaimana Henokh bercerita pada Yesaya bahwa dia
waktu masuk pintu Sorga maka Allah yang Mahakuasa memanggil
Michael kataNya: Michael, Michael, urapi hambaKu Henokh baru
boleh dia menghadap kepadaKu. Jadi urapi dengan apa? Dengan
minyak urapan. Jadi orang-orang Yahudi pada waktu itu percaya pada
minyak urapan. ... Jadi bila dulu Henokh diurapi maka saya percaya
kalau minyak urapan itu penuh kuasa. ... Maka saya mengutip dari kitab
bangsa Yahudi yaitu Henokh diurapi Tuhan dengan minyak urapan itu
38
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
baru dia bisa menghadap ke tahta Allah - Majalah Tiberias, Edisi V /
2001, hal 14.
Tanggapan saya:
Kitab Talmut Yahudi tidak kita akui sebagai Kitab Suci / Firman
Allah. Karena itu jelas tidak boleh dipakai sebagai dasar ajaran.
Perhatikan kutipan di atas. Henokh masuk surga bukan karena
penebusan / darah Kristus, tetapi karena minyak urapan! Ini jelas
sesat!
Dalam penceritaan dari kitab Talmut dalam kutipan di atas, Henokh
bukan disembuhkan dengan minyak urapan, tetapi masuk surga /
menghadap takhta Allah karena minyak urapan. Lalu mengapa Pdt.
Yesaya Pariadji membelokkannya dan menerapkannya pada
kesembuhan?

2. Dari Kitab Suci.

a. Wah 3:18.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Di dalam Alkitab yaitu dalam Wahyu


3:18 yang berkata: Aku menasihatkan engkau, supaya engkau
membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar
engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau
memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang
memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya
engkau dapat melihat. Kata-kata ini diberikan kepada orang-orang
yang diprogramkan masuk keruang Maha Suci. Dan ternyata Gereja
yang membawa orang ke ruang Maha Suci diberikan ciri yaitu ada
kuasa minyak urapan, ada kuasa baptisan dan perjamuan kudus -
Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 14.
Tanggapan saya:
Ini penafsiran yang tolol! Karena dalam Wah 3:18 itu, baik
emas, pakaian putih maupun minyak jelas bukan sesuatu
yang bersifat hurufiah / jasmani! Pada waktu seseorang datang
kepada Kristus, ia pasti menerima hal-hal itu, sehingga ia
menjadi kaya (secara rohani), tidak telanjang (secara rohani),
dan bisa melihat (secara rohani). Kalau minyak pelumas mata
itu mau dihurufiahkan / diartikan secara jasmani, dan diartikan
sebagai minyak urapan, maka emas dan pakaian putih juga
harus dihurufiahkan!
Yang dibicarakan dalam Wah 3:18 adalah minyak pelumas
mata, mengapa tahu-tahu berubah menjadi minyak urapan?
Kalau mau tetap memaksakan untuk menggunakan Wah 3:18
ini, seharusnya Pdt. Yesaya Pariadji bukannya menggunakan
minyak urapan, tetapi menggunakan obat tetes mata Rohto /
Braito.
Wah 3:18 hanya berbicara soal minyak pelumas mata, lalu dari
mana tahu-tahu Pdt. Yesaya Pariadji berbicara soal baptisan
dan perjamuan kudus (lihat bagian akhir dari kutipan di atas)?

39
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
b. Hak 9:8-9 - Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang
akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun:
Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada
mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk
menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-
pohon? (Catatan: bahwa Yesaya Pariadji menggunakan ayat ini
sebagai dasar, saya dapatkan dari kaset).

Tanggapan saya:
bacalah seluruh kontext, yaitu dari ay 1 sampai sekitar ay 16.
Kalau kita membaca seluruh kontextnya, kita bisa melihat
bahwa Hak 9:8-9 itu hanya sebagian dari suatu cerita.
Bagaimana ayat itu bisa dipakai sebagai dasar penggunaan
minyak urapan sebagai cara untuk menyembuhkan? Itu
merupakan penggunaan ayat yang out of context!
ayat ini sama sekali tidak mengatakan bahwa minyak zaitun ini
digunakan untuk menyembuhkan manusia. Kalau kata
menghormati itu diartikan menyembuhkan, itu berarti minyak
zaitun itu bisa menyembuhkan Allah dan manusia.
dalam penafsiran, kita tidak boleh menabrakkan satu ayat
dengan ayat lainnya. Jadi bagaimanapun kita mau menafsirkan
Hak 9:8-9 itu, kita tidak boleh menabrak Kel 30:22-33, yang
saya berikan di bawah ini.

e) Ajaran Kitab Suci yang benar tentang minyak urapan.


Kel 30:22-33 - (22) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (23) Ambillah
rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang
harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang
baik dua ratus lima puluh syikal, (24) dan kayu teja lima ratus syikal,
ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin. (25) Haruslah
kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran
rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang
tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan
yang kudus. (26) Haruslah engkau mengurapi dengan itu Kemah Pertemuan
dan tabut hukum, (27) meja dengan segala perkakasnya, kandil dengan
perkakasnya, dan mezbah pembakaran ukupan; (28) mezbah korban
bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya.
(29) Haruslah kaukuduskan semuanya, sehingga menjadi maha kudus;
setiap orang yang kena kepadaNYA akan menjadi kudus. (30) Engkau harus
juga mengurapi dan menguduskan Harun dan anak-anaknya supaya mereka
memegang jabatan imam bagiKu. (31) Dan kepada orang Israel haruslah
kaukatakan demikian: Inilah yang harus menjadi minyak urapan yang
kudus bagiKu di antara kamu turun-temurun. (32) Kepada badan orang
biasa janganlah minyak itu dicurahkan, dan janganlah kaubuat minyak
yang semacam itu dengan memakai campuran itu juga: itulah minyak yang
kudus, dan haruslah itu kudus bagimu. (33) Orang yang mencampur
rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang
membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara
bangsanya..

40
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Catatan: kata nya dalam ay 29 (yang saya cetak dengan huruf besar)
seharusnya adalah them = (mereka). Jadi ini bukan menunjuk pada
minyak urapan tersebut, tetapi pada Kemah Suci dan perkakas-
perkakasnya, yang telah dikuduskan oleh minyak urapan itu.

Jadi dalam Kel 30:22-33 ini dikatakan bahwa membuat minyak urapan
tidak boleh sembarangan. Campurannya ditentukan oleh Tuhan (ay 23-25),
dan hanya boleh diberikan pada Kemah Suci, tabut, perkakas Kemah Suci
(ay 26-28), dan kepada Harun dan anak-anaknya (ay 30), dan tujuannya
adalah untuk menguduskan, bukan untuk menyembuhkan. Pelanggaran
terhadap hal ini diancam dengan hukuman mati (ay 33).

Tetapi kabarnya Pdt. Yesaya Pariadji menggunakan minyak zaitun


sebagai minyak urapan, dan ia memberikannya kepada sembarang orang
yang sakit. Dan ia mengclaim bahwa hal ini diperintahkan oleh Tuhan.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jadi mengapa saya sering membagikan minyak
urapan karena demikianlah perintah Tuhan - Majalah Tiberias, Edisi V /
2001, hal 13.
Bagaimana mungkin Tuhan mengajar dia sesuatu yang bertentangan
dengan ajaran Tuhan sendiri dalam Kitab Suci?

Satu hal yang saya dengar melalui kaset, adalah bahwa ada orang yang
meminum minyak urapan tersebut, dan kelihatannya hal itu dibenarkan
oleh Yesaya Pariadji. Ini lagi-lagi merupakan suatu kegilaan!

Hal lain yang perlu ditekankan adalah: karena dalam jaman Perjanjian
Baru sudah tidak ada Kemah Suci atau Bait Allah, dan imam-imamnya,
maka jelas bahwa penggunaan minyak urapan dalam Perjanjian Baru juga
sudah tidak ada lagi!

f) Dalam Kitab Suci, pengurapan dengan minyak urapan tak menjamin


orang yang diurapi akan jadi baik, hebat dan sebagainya.

1. Allah memerintahkan kepada Musa untuk mengurapi Harun dan anak-


anak Harun dengan minyak urapan.
Kel 29:7,21 - (7) Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan
kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia. ... (21) Haruslah
kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak
urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya,
dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka
ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian
anak-anaknya.

2. Pelaksanaan pengurapan Harun dan anak-anaknya dengan minyak


urapan oleh Musa, sesuai dengan perintah Tuhan.
Im 8:10-13 - (10) Musa mengambil minyak urapan, lalu diurapinyalah
Kemah Suci serta segala yang ada di dalamnya dan dikuduskannya
semuanya itu. (11) Dipercikkannyalah sedikit dari minyak itu ke mezbah
tujuh kali dan diurapinya mezbah itu serta segala perkakasnya, dan juga

41
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
bejana pembasuhan serta alasnya untuk menguduskannya. (12)
Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala
Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya. (13) Musa
menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu dikenakannyalah kemeja
kepada mereka, diikatkannya ikat pinggang dan dililitkannya destar,
seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. ... (30) Dan lagi Musa
mengambil sedikit dari minyak urapan dan dari darah yang di atas
mezbah itu, lalu dipercikkannya kepada Harun, ke pakaiannya, dan juga
kepada anak-anaknya dan ke pakaian anak-anaknya. Dengan demikian
ditahbiskannyalah Harun, pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan
pakaian anak-anaknya.

3. Tetapi sekarang kita akan melihat apa yang dilakukan oleh Nadab dan
Abihu, anak-anak Harun, yang telah diurapi dengan minyak urapan itu.
Im 10:1-2 - (1) Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-
masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta
menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka
mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak
diperintahkanNya kepada mereka. (2) Maka keluarlah api dari hadapan
TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan
TUHAN. Bdk. Bil 3:2-4 Bil 26:60-61.

Jadi, Nadab dan Abihu, yang adalah anak-anak Harun, telah diurapi
dengan minyak urapan, dan menjadi imam-imam, tetapi mereka
menjadi orang brengsek, yang lalu dihukum mati oleh Tuhan!

Memang jelas bahwa bukan karena mereka diurapi dengan minyak


urapan itu mereka lalu menjadi brengsek dan lalu dihukum mati oleh
Tuhan! Tetapi jelas juga bahwa pengurapan dengan minyak urapan
pada diri mereka tak menjamin sedikitpun bahwa mereka akan
menjadi hebat, baik secara jasmani maupun rohani. Ini terbukti dari
kebrengsekan yang mereka lakukan, setelah mereka diurapi dengan
minyak urapan, sehingga mereka akhirnya dihukum mati oleh Tuhan.
Mereka jadi juara? Ya, juara di neraka!

Pertanyaan saya: kalau anak-anak Harun yang telah diurapi dengan


minyak urapan itu bisa menjadi brengsek, bagaimana mungkin Yesaya
Pariadji menjamin / menjanjikan bahwa orang-orang / anak-anak yang
ia urapi dengan minyak urapan akan jadi hebat, juara, kepala bukan
ekor, dsb?

g) Pengolesan minyak untuk orang sakit dalam Yak 5:14.


Saya tidak pernah membaca atau mendengar bahwa Pdt. Yesaya Pariadji
pernah menggunakan ayat ini sebagai dasar penggunaan minyak urapan.
Tetapi karena text ini memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar dari
penggunaan minyak urapan, dan karena banyak orang menggunakan
ayat ini sebagai dasar untuk mengolesi orang sakit dengan minyak
(termasuk salah seorang jemaat dari Yesaya Pariadji, yang berdebat di
internet dengan saya), maka saya membahas ayat ini di sini.

42
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI

Yak 5:14-15 - (14) Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia
memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta
mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. (15) Dan doa yang lahir
dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan
membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan
diampuni.

Ayat ini mengatakan bahwa jemaat yang sakit harus memanggil penatua.
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud sakit di sini, bukanlah seadanya
penyakit yang remeh-remeh, tetapi penyakit yang cukup berat.
Bahwa yang dimaksud dengan sakit di sini adalah penyakit yang cukup
berat, terlihat dari:
1. Orang sakit itu disuruh memanggil penatua, bukan datang kepada
penatua (Yak 5:14). Kalau orang itu sakit yang ringan-ringan, pasti
orang itu yang disuruh datang ke penatua.
2. Kata-kata mendoakan dia (Yak 5:14), diterjemahkan oleh NIV /
NASB / KJV / RSV sebagai pray over him (= berdoa di atasnya),
bukan pray for him (= berdoa untuk dia).
Dari istilah ini, kelihatannya orang sakit itu berbaring dan penatua
berdiri / duduk didekatnya sehingga posisi penatua itu lebih tinggi dari
posisi si sakit. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa si sakit itu penyakitnya
cukup berat sehingga harus berbaring.
3. Kata-kata Tuhan akan membangunkan dia (Yak 5:15), menunjukkan
bahwa tadinya sakitnya cukup berat, sehingga ia harus berbaring.
4. Kata sakit dalam Yak 5:14, dalam bahasa Yunaninya adalah
ASTHENEI, dan kata itu juga digunakan dalam Yoh 5:5 untuk
menggambarkan orang yang lumpuh selama 38 tahun.

Kalau untuk seadanya penyakit yang remeh-remeh, seperti pilek, sakit


perut, pusing dsb, jemaat memanggil penatua, maka itu akan betul-betul
membunuh penatua! Jemaat harus belajar untuk tidak merepotkan
penatua / pendeta secara tidak perlu. Dengan demikian mereka bisa
melakukan tugas yang memang perlu!

Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa ia bukannya disuruh memanggil


orang yang mempunyai karunia kesembuhan, atau pergi ke kebaktian
kesembuhan, dsb, tetapi disuruh memanggil penatua. Bandingkan
perintah ini dengan kecenderungan jaman ini dimana orang sakit selalu
mencari orang yang mempunyai karunia kesembuhan, atau mencari
kebaktian kesembuhan.

Setelah penatua datang, apa yang harus dilakukan oleh penatua?

a. Mendoakan di sakit (Yak 5:14).


Si sakit memang bisa saja berdoa sendiri, tetapi Tuhan lebih mau
mendengarkan doa orang yang benar / saleh. Ini terlihat dari Yak
5:16b - Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat
besar kuasanya.

43
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Catatan: kata-kata bila dengan yakin didoakan sebetulnya salah
terjemahan. Bandingkan dengan terjemahan NIV di bawah ini.
NIV: The prayer of a righteous man is powerful and effective (= Doa
orang yang benar, berkuasa dan efektif).
Bandingkan ini dengan Yoh 9:31 - Kita tahu, bahwa Allah tidak
mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh
dan yang melakukan kehendakNya.
Penatua seharusnya adalah orang yang benar / saleh (bdk. 1Tim 3:1-
dst Tit 1:5-dst), maka penatua ditugaskan untuk mendoakan si sakit.

b. Mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan (Yak 5:14).


Ini adalah kebiasaan Yahudi pada saat itu dan dilakukan oleh murid
Yesus pada saat itu dalam Mark 6:13.

Ada beberapa pandangan tentang arti dari pengolesan minyak di sini:

Roma Katolik:
Ini dijadikan dasar dari sakramen perminyakan, yang diberikan oleh
pastor kepada orang yang mau mati dan tujuannya adalah untuk
mempersiapkan orang menghadapi kematian.
Pandangan ini jelas tidak cocok dengan text ini karena Yakobus
memerintahkan hal itu dengan tujuan supaya orang itu sembuh,
bukan untuk mempersiapkan orang itu menghadapi kematian.

Calvin:
Ini adalah sakramen sementara. Minyak menunjuk pada karunia
kesembuhan dan karena karunia kesembuhan dianggap sudah
lenyap, maka Calvin berpendapat bahwa sakramen sementara itu
juga harus dibuang.
Kelemahan pandangan ini:
Tidak ada dasar untuk menganggap ini sebagai sakramen,
karena tidak diperintahkan langsung oleh Kristus.
Kata bahasa Yunani yang digunakan adalah ALEIPHO, yang
berarti mengoles dengan minyak / meminyaki. A. T. Robertson
(hal 65) mengatakan bahwa kata ini digunakan kalau hal
pemberian minyak itu dilakukan bukan dalam upacara agama.
Kalau dalam upacara agama, digunakan kata Yunani CHRIO (=
to anoint / mengurapi). Jadi, pemberian minyak ini tidak
mungkin dianggap sebagai sakramen.

Minyak berfungsi sebagai obat.


Adam Clarke: Oil was and is frequently used in the east as a means of
cure in very dangerous diseases; and in Egypt it is often used in the cure
of the plague. Even in Europe it has been tried with great success in the
cure of dropsy. And pure olive oil is excellent for recent wounds and
bruises; and I have seen it tried in this way with the best effects. ... it was
the custom of the Jews to apply it as a means of healing, and that St.
James refers to this custom, is not only evident from the case of the
wounded man ministered to by the good Samaritan, Luke 10:34, but
44
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
from the practice of the Jewish rabbins. ... here I am satisfied that it has
no other meaning than as natural means of restoring health; and that
St. James desires them to use natural means while looking to God for an
especial blessing (= Baik dulu maupun sekarang minyak sering
digunakan di Timur sebagai cara penyembuhan dalam penyakit-
penyakit yang sangat berbahaya; dan di Mesir minyak sering
digunakan dalam penyembuhan dari wabah / penyakit pes. Bahkan di
Eropah minyak telah dicoba dengan sukses yang besar dalam
penyembuhan dari penyakit dropsy. Dan minyak zaitun murni sangat
bagus untuk luka dan memar yang baru terjadi; dan saya telah
melihat bahwa minyak dicoba dengan cara ini dengan hasil yang
terbaik. ... merupakan kebiasaan dari orang-orang Yahudi untuk
menggunakan minyak sebagai cara penyembuhan, dan bahwa Santo
Yakobus menunjuk pada kebiasaan ini, bukan hanya jelas dari kasus
dari orang terluka yang dilayani oleh orang Samaria yang baik,
Lukas 10:34, tetapi juga dari praktek dari rabi-rabi Yahudi. ... di sini
saya tidak ragu-ragu bahwa minyak tidak mempunyai arti lain dari
pada sebagai cara alamiah untuk memulihkan kesehatan; dan bahwa
Santo Yakobus ingin supaya mereka menggunakan cara-cara alamiah
sementara memandang kepada Allah untuk suatu berkat yang
khusus) - hal 827.
Catatan: Dropsy adalah penyakit yang menimbulkan
pengumpulan cairan serum yang abnormal dalam rongga-rongga
atau jaringan tubuh - Websters New World Dictionary.
Luk 10:34 - Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia
menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu
membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Yes 1:6 - Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat:
bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan
tidak ditaruh minyak.
Mereka disuruh memanggil penatua, bukan tabib, mungkin karena
mereka miskin (ingat bahwa pada abad pertama hampir semua
orang kristen miskin!). Jadi, obatnya adalah bantuan dari penatua.
Jadi, penatua berdoa dan memberi obat untuk si sakit.

Saya mengambil pandangan yang terakhir. Dan kalau ini memang


merupakan pandangan yang benar, maka jelas bahwa praktek
pengolesan dengan minyak sudah tidak perlu lagi dilakukan pada
jaman ini. Penatua bisa memberi obat yang lain. Dan tentu saja kalau
orangnya tidak miskin, tidak perlu penatua yang memberi obat. Jadi,
dalam menafsirkan bagian ini kontextualisasi sangat dibutuhkan!

7) Setan sudah di neraka dan menerkam orang-orang yang


dimasukkan ke neraka.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Kalau anda ingin tahu, gudangnya setan-setan
adalah di kuburan-kuburan. ... Rumah-rumah sakit, terutama di ruang I.C.U.
juga gentayangan setan-setan. Setan-setan akan berusaha dan mencari

45
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
kesempatan untuk menerkam orang-orang yang menjelang ajal, masuk alam
roh. Saya berikan contoh; pada suatu malam, kurang lebih jam 1.00 malam,
saya dengan anak saya, Aristo, pergi ke rumah sakit Pondok Indah untuk
berdoa bagi seorang Kristen, yang tidak percaya kepada kuasa-kuasa Allah dan
mujizat-mujizat Allah; bukan jemaat GBI Tiberias, yang sedang menjelang
ajalnya. Orang itu sedang dilayani oleh dokter dan para perawat. Tiba-tiba saya
mendengar suara Allah: Pariadji, jangan doakan orang itu, dia akan mati
diterkam setan. Saya pegang tangan anak saya; Aristo, jangan takut. Kamu
akan punya pengalaman melihat orang diterkam setan, masuk ke neraka.
Orang tersebut, yang terkulai menjelang kematiannya, tiba-tiba bangkit, tiba-
tiba ketakutan, tiba-tiba melihat setan-setan, tiba-tiba disambut setan-setan saat
menjelang masuk alam roh, artinya menghadapi setan-setan. Saya tidak
diperkenankan Tuhan untuk mengusir setan-setan tersebut - Majalah
Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 40.

Tanggapan saya:

Adalah omong kosong yang berbau takhyul untuk mengatakan bahwa


kuburan merupakan gudangnya setan-setan. Memang dalam Mark 5:2,5
dikatakan bahwa orang yang dirasuk setan itu berada di kuburan. Tetapi
dalam peristiwa ini setan berada di kuburan bersama orang yang dirasuknya,
dan karena itu tidak bisa diartikan bahwa setan senang berada di kuburan
tanpa ada orang. Memang bisa saja setan ada di kuburan, dan lalu menakut-
nakuti orang yang pergi ke kuburan, supaya manusia mempunyai gambaran
yang salah tentang aktivitasnya. Tetapi saya berpendapat bahwa pada
umumnya, setan pasti tidak akan tinggal di kuburan, tetapi ia pasti mencari
tempat yang banyak orangnya! Dasar pandangan ini adalah:

a) Tujuan utama setan adalah menggoda manusia supaya berbuat dosa,


supaya tidak percaya kepada Kristus, dsb. Karena itu, tidak mungkin ia
justru mencari kuburan sebagai tempat tinggal, karena di sana ia tidak
bisa menggoda siapapun. Sebaliknya, gereja merupakan tempat dimana
Injil / Firman Tuhan diberitakan, dan karena itu gereja merupakan salah
satu tempat favoritnya. Ia pasti berusaha di sana untuk membuat manusia
tidak mempercayai / mendengar Injil / Firman Tuhan tersebut (bdk.
Mat 13:4,19 Mark 4:4,15 Luk 8:5,12).

b) Mat 12:43-45 - Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara
ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak
mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih
tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka
akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.
Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini..
Perhatikan bahwa pada saat setan mengembara ke tempat-tempat tandus
untuk mencari perhentian, ia tidak mendapatkannya. Lalu ia kembali ke
orang yang pernah dihuninya. Ini menunjukkan bahwa setan senang
dengan tempat yang ada banyak orangnya!

46
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
c) Ayub 1:7-8 - Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: Dari mana
engkau? Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: Dari perjalanan mengelilingi
dan menjelajah bumi. Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: Apakah
engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi
seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan.. Perhatikan bahwa waktu Tuhan bertanya: Dari
mana engkau?, setan menjawab: Dari perjalanan mengelilingi dan
menjelajah bumi. Dan Tuhan lalu bertanya lagi: Apakah engkau
memperhatikan hambaKu Ayub?. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu
bahwa kalau setan menjelajah bumi, yang ia perhatikan pasti adalah
manusia, khususnya orang-orang yang percaya dan taat kepada Tuhan,
untuk diserangnya!

d) 1Pet 5:8 - Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan


keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya.
Ayat ini menunjukkan bahwa aktivitas setan adalah mengawasi /
mengelilingi manusia, mencari kelengahan mereka, dan lalu menyerang
mereka! Bandingkan juga dengan Luk 4:13 (yang terjadi setelah ia gagal
sebanyak 3 x untuk mencobai Yesus): Sesudah Iblis mengakhiri semua
pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik.
Ini jelas menunjukkan bahwa ia terus mencari kesempatan untuk
menyerang dan menjatuhkan Yesus. Dan tentu saja ia juga terus mencari
kesempatan untuk menyerang dan menjatuhkan kita.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Henokh pernah bertanya kepada Tuhan, kalau
orang mati itu rohnya mau kemana? Ternyata dia diperlihatkan alam roh
dimana alam roh ada Sorga, ada Nerakanya, ada banyak Malaikat dan banyak
setannya juga. Maka itu saya penasaran lagi, hingga saya cari bukunya Henokh
dan puji Tuhan, saya mendapatkannya. Disitu dikatakan, bahwa Henokh
diangkat oleh Tuhan bersama tubuhnya untuk diperlihatkan Sorga, neraka,
malaikat, dan setan. Lalu dia bertanya juga pada Tuhan: Tuhan kalau orang
berdosa mati ditaruh di mana? Maka Henokh diperlihatkan Neraka dimana
orang-orang berdosa dimasukkan ke Neraka dan diterkam oleh setan-setan -
Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 14.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: saya diperlihatkan orang-orang yang masuk
neraka, begitu mengerikan orang-orang yang berdosa dicabik-cabik dan
diterkam setan-setan, dibawa ke neraka. Tuhan Yesus memandang wajah saya
dan memperhatikan apa reaksi saya terhadap orang-orang yang meraung,
terhadap orang-orang yang sangat menderita, dijarah dan dikeroyok setan-
setan, dibawa ke neraka - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 7.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Bila Anda melihat alam roh saat ini akan sedih;
betapa tidak; Anda akan melihat orang-orang mati, orang-orang masuk alam
roh, di mana mereka yang tidak terdaftar sebagai warga Kerajaan Sorga akan
dicabik-cabik, diterkam, dikejar-kejar setan-setan, dan sangat mengerikan -
Majalah Tiberias, Edisi IV / Tahun II, hal 7-8.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya juga melihat roh orang-orang yang mati
masuk ke alam roh; sebagian dikejar-kejar setan, sebagian masuk ke suatu
tangga sinar bagaikan pelangi, yang disebut oleh Dr. Collet sebagai tangga Roh
Kudus. ... Tuhan Yesus memperlihatkan proses orang-orang yang mati, langsung
47
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
masuk ke alam roh, lalu sebagian dikejar-kejar setan-setan, ditangkap setan-
setan, dijarah setan-setan; mereka meraung, mereka menjerit, setan-setan
beramai-ramai membawa mereka, menggandeng mereka, dibawa ke liang-liang
neraka - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 42.

Tanggapan saya:

a) Hampir semua orang yang bersaksi bahwa mereka melihat neraka,


termasuk Pdt. Yesaya Pariadji, menyatakan bahwa mereka melihat setan-
setan di neraka, dan setan-setan itu menyiksa orang-orang yang masuk
ke neraka. Ini sama sekali tidak alkitabiah, karena:

1. Saat ini setan belum masuk neraka, karena setan baru masuk ke sana
pada saat Yesus datang keduakalinya.
Wah 20:10 - dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke
dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu,
dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Mat 8:29b - Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum
waktunya?.

2. Dan kalau nanti setan dimasukkan ke neraka, ia bukannya


menghukum, tetapi dihukum, bukannya menyiksa, tetapi disiksa! Siapa
yang pernah mengangkat setan menjadi algojo? Dia adalah terdakwa
dan terhukum, bukan algojo! Kata-kata setan dalam Mat 8:29b di atas
jelas menunjukkan bahwa setan sendiri sadar bahwa akan datang
waktunya ia akan disiksa!

b) Juga Pdt. Yesaya Pariadji mengatakan bahwa setan-setanlah yang


membawa orang mati yang belum percaya itu ke neraka.
Tetapi Firman Tuhan / Kitab Suci menyatakan bahwa yang membawa
orang mati itu ke surga (bagi yang percaya) atau ke neraka (bagi yang
tidak percaya, adalah malaikat-malaikat!
Mat 13:30,39b-43 - (30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai
waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:
Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk
dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku. ...
(39b) para penuai itu malaikat. (40) Maka seperti lalang itu dikumpulkan
dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. (41) Anak
Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan
mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. (42) Semuanya akan
dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan
kertakan gigi. (43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya
seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengar!.

c) Saya ingin memberikan komentar tentang kata-kata Pdt. Yesaya Pariadji


bahwa setan-setan itu mencabik-cabik dan menjarah orang mati yang
masuk ke alam roh. Pada saat seseorang mati, maka jiwa / rohnya
meninggalkan tubuhnya. Bagaimana setan bisa mencabik-cabik jiwa / roh
48
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
manusia? Juga jiwa / roh itu tentu tidak membawa apa-apa; lalu apa yang
dijarah oleh setan-setan itu?

d) Kelihatannya Pdt. Yesaya Pariadji diilhami oleh film Ghost, yang


dibintangi oleh Demy Moore, karena apa yang ia katakan lebih mirip film
tersebut dari pada Kitab Suci.

8) Hal-hal extrim yang lain.

a) Ia mengaku bertemu dengan Yesus dan diajar langsung oleh Yesus.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: pada saat ini juga saya siap dilempar ke neraka,
bila saya tidak berkali-kali masuk alam roh berjumpa dengan Tuhan Yesus,
dan langsung diajari Firman Allah oleh Tuhan Yesus - Majalah Tiberias,
Edisi I / Tahun I, hal 5 & 6.

Tanggapan saya:

1. Jaman sekarang begitu banyak orang mengaku seperti ini, dan


sekalipun hal itu memungkinkan, tetapi juga ada kemungkinan lain,
yaitu:
a. Mereka hanya membual.
b. Yesus yang bertemu dengan mereka dan mengajar mereka,
sebetulnya hanyalah setan yang menyamar. Bandingkan dengan
2Kor 11:4 - Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun
menyamar sebagai malaikat Terang. Kalau ia bisa menyamar
sebagai malaikat Terang, pasti ia juga bisa menyamar sebagai
Yesus. Bandingkan juga dengan Mat 24:24 yang berbicara tentang
Mesias palsu.

2. Adalah aneh bahwa orang yang mengaku diajar langsung oleh Yesus
ternyata memberikan ajaran sesat dan tidak alkitabiah.

3. Salah satu hal yang saya anggap sangat memuakkan dari Pdt. Yesaya
Pariadji ini adalah bahwa ia sangat sering bersumpah tanpa ada
perlunya. Tidak pernahkah ia membaca kata-kata Yesus dalam Mat
5:33-37 - Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek
moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu
di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali
bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun
demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi
Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga
engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah
kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang
lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Sekalipun saya memang tidak beranggapan bahwa sumpah dilarang
secara mutlak, tetapi jelas bahwa kata-kata di atas ini melarang kita
untuk bersumpah secara sembarangan / tanpa ada perlunya!
Beberapa komentar tentang orang yang gampang untuk bersumpah:

49
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Pulpit Commentary: It betrays a consciousness, too, on the swearers
part that he is not to be believed in his bare word [= Juga, itu
menyingkapkan suatu kesadaran pada pihak si penyumpah bahwa ia
tidak dipercaya dalam kata-katanya semata-mata (tanpa sumpah)] -
hal 205.
William Hendriksen: It is characteristic of certain individuals who are
aware that their reputation for veracity is not exactly outstanding that
the more they lie the more they will also assert that what they are saying
is gospel truth. They are in the habit of interlacing their conversations
with oaths (= Merupakan ciri dari individu-individu tertentu yang
sadar bahwa reputasi mereka untuk kejujuran tidak terlalu
menonjol, dimana makin mereka berdusta makin mereka
menegaskan bahwa apa yang mereka katakan adalah kebenaran
injil. Mereka terbiasa untuk menjalin percakapan mereka dengan
sumpah) - hal 308.
Adam Clarke: A common swearer is constantly perjuring himself:
such a person should never be trusted (= Seseorang yang biasa
bersumpah secara terus menerus bersumpah palsu: orang seperti itu
tidak pernah boleh dipercaya) - hal 75.
Karena itu makin sering seseorang bersumpah, makin saya tidak
percaya kepadanya!

b) Orang kristen / hamba Tuhan harus mempunyai kuasa.


Pdt. Yesaya Pariadji memberi judul KUASA ALLAH HARUS BISA
DIBUKTIKAN untuk majalah Tiberias Edisi V / 2001.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Hampir 60 % pelayanan Tuhan Yesus adalah
menyembuhkan berbagai penyakit dan membebaskan manusia dari ikatan
Iblis yang merasuk dalam diri manusia. Kuasa yang dimiliki oleh Tuhan
Yesus adalah kuasa yang juga diberikan oleh Tuhan kepada murid-murid-
Nya dan seluruh umat yang percaya. ... Kita sebagai murid atau hamba
Tuhan, tentunya kita mempunyai kuasa yang diberikan oleh Tuhan. Baik itu
kuasa untuk mengusir setan, kuasa untuk menyembuhkan orang sakit,
bahkan kuasa untuk membangkitkan orang mati. Kuasa-kuasa itu diberikan
oleh Tuhan Yesus sebagai karunia kepada setiap hamba Tuhan. Tetapi yang
menjadi pertanyaan pula adalah hamba Tuhan yang bagaimana? Tentunya
hamba Tuhan yang mempunyai hati yang murni, hati suci, hati yang tulus
dalam melayani Tuhan. ... Kalau Allah memberikan kuasa kepada hamba
Tuhan memang seharusnya kuasa Allah itu dapat dibuktikan - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 9.

Tanggapan saya: Bagaimana caranya ia mendapat bilangan 60 %? Pasti


orang genius ini bisa menunjukkan cara ia menghitung sehingga
mendapatkan hasil 60 % itu!

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Di dalam Yoh 14:12-13 dikatakan, Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,

50
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Dari kenyataan mujizat-
mujizat yang terjadi di gereja Tiberias adalah bukti dari kemahakuasaan
Allah yang bisa dibuktikan. ... Banyaknya kesembuhan yang terjadi dalam
pelayanan hambaNya Pdt. Yesaya Pariadji merupakan bukti jelas bahwa
kuasa Allah sampai hari ini, bisa dibuktikan. Bukti dari kuasa Allah ini bisa
dilihat dari kesembuhan-kesembuhan orang-orang yang sungguh-sungguh
merindukan kelepasan - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 19.
Tanggapan saya:
Tentang Yoh 14:12 ini, lihat penjelasannya dalam Apendix III, no 5, di
belakang.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: kita mempunyai suatu tugas, untuk


membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang Mahakuasa. Bila saya,
sebagai seorang pendeta, sebagai seorang Kristen tidak bisa membuktikan
bahwa Tuhan Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, saya tidak akan menjadi
seorang Kristen; lebih-lebih saya tidak akan menjadi seorang pendeta. -
Majalah Tiberias, Edisi V / thn II, hal 38.

Tanggapan saya:

1. Saya setuju bahwa setiap orang kristen / hamba Tuhan harus bisa
membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, tetapi pembuktian ini
dilakukan dengan menggunakan Firman Tuhan / ayat-ayat Kitab Suci!
Ini berbeda dengan Pdt. Yesaya Pariadji yang membuktikannya
dengan menunjukkan kemampuannya untuk melakukan mujijat.
Kalau seseorang bisa melakukan mujijat, itu tidak membuktikan
keilahian Yesus, karena kuasa yang ia pakai belum tentu kuasa Yesus. Di
depan sudah saya tunjukkan banyak ayat yang menunjukkan bahwa
nabi-nabi palsu bisa melakukan mujijat-mujijat dengan kuasa setan!

2. Abraham, Yesus dan Paulus tidak mau memberi tanda / mujijat.

a. Abraham.
Luk 16:27-31 - Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta
kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati
mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak
ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada
mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa
Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati
kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya:
Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang
bangkit dari antara orang mati..
Abraham tidak menganggap bahwa mujijat merupakan sesuatu
yang penting untuk mempertobatkan kelima saudara dari orang
kaya itu. Ia tidak beranggapan bahwa kuasa Allah harus dibuktikan!
Ia menganggap bahwa hukum Taurat / Firman Tuhan sudah cukup

51
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
untuk mempertobatkan. Kalau hukum Taurat / Firman Tuhan tidak
cukup, maka penginjilan yang dilakukan oleh orang yang bangkit
dari antara orang matipun, sekalipun merupakan suatu mujijat yang
luar biasa, tidak akan bisa mempertobatkan mereka. Ingat juga
bahwa pada waktu Yesus membangkitkan Lazarus (Yoh 11),
peristiwa itu tidak mempertobatkan para tokoh Yahudi, tetapi
sebaliknya mereka ingin membunuh Yesus dan Lazarus (Yoh
11:47-53 Yoh 12:10).

b. Yesus.
Mat 12:38-40 - (38) Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat
dan orang Farisi kepada Yesus: Guru, kami ingin melihat suatu
tanda dari padaMu. (39) Tetapi jawabNya kepada mereka:
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.
Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus. (40) Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari
tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam
rahim bumi tiga hari tiga malam.
Apa artinya tanda nabi Yunus? Ada yang menganggap ay 40
sebagai penekanan / inti bagian ini dan lalu berkata bahwa tanda
itu adalah kebangkitan Yesus. Tetapi kelihatannya ay 40 ini hanya
merupakan tambahan saja dan bukan merupakan inti / penekanan
dari bagian ini. Alasannya:
Luk 11:29-30 maupun Mat 16:1-4 menyebut tentang Yunus
tetapi tidak menyebut tentang 3 hari dan 3 malam.
Luk 11:27-30 - Ketika orang banyak mengerumuniNya,
berkatalah Yesus: Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.
Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak
akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti
Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian
pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
Mat 16:1-4 - Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan
Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia
memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka. Tetapi
jawab Yesus: Pada petang hari karena langit merah, kamu
berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit
merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu
tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak. Angkatan
yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi
kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus. Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.
Mark 8:11-12 bahkan hanya berkata bahwa mereka tidak akan
diberi tanda. Bagian ini sama sekali tidak menyinggung tentang
Yunus!
Mark 8:11-12 - Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal
jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari
padaNya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam
hatiNya dan berkata: Mengapa angkatan ini meminta tanda?
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini
sekali-kali tidak akan diberi tanda..
52
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Ini semua menunjukkan bahwa Mat 12:40 bukanlah bagian inti
tetapi hanya merupakan tambahan saja, karena kalau Mat 12:40
merupakan penekanan / inti, maka tidak mungkin 3 bagian Kitab
Suci yang lain menghapuskan bagian ini.
Kesimpulan: arti bagian ini adalah: mereka tidak akan diberi tanda,
tetapi hanya diberi pemberitaan Firman Tuhan! Yunus sendiri juga
tidak memberi mujijat apa-apa kepada orang Niniwe; ia hanya
memberitakan Firman Tuhan. Mereka harus percaya pada Firman
Tuhan tanpa tanda / mujijat.

c. Paulus.
1Kor 1:22-23 - Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-
orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus
yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan
dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan.
Paulus juga seperti Abraham dan Yesus. Ia tidak mau memberikan
apa yang dituntut / diinginkan oleh para pendengarnya. Orang
Yahudi menginginkan tanda / mujijat, sedangkan orang Yunani
menginginkan hikmat, tetapi Paulus memberitakan Kristus yang
tersalib, yang bertentangan dengan keinginan dari orang Yahudi
maupun Yunani, sehingga bagi orang Yahudi itu merupakan batu
sandungan dan bagi orang Yunani itu merupakan kebodohan.

Pertanyaan yang harus diajukan kepada Pdt. Yesaya Pariadji adalah:


mengapa Abraham, Yesus, dan Paulus tidak menunjukkan kuasa
Allah, dan melakukan mujijat, dalam text-text ini? Dan kalau Abraham,
Yesus dan Paulus tidak menunjukkan kuasa Allah atau melakukan
mujijat di sini, mengapa orang kristen / hamba Tuhan jaman sekarang
salah, kalau mereka hanya memberitakan Injil / Firman Tuhan, tanpa
menunjukkan kuasa Allah dalam bentuk mujijat-mujijat?

3. Bdk. Yoh 10:41 - Dan banyak orang datang kepadaNya dan berkata:
Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang
pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar..
Ayat ini kontras dengan Ul 13:1-5, karena nabi dalam Ul 13:1-5
menubuatkan tanda dan tanda itu terjadi, tetapi ia mengajarkan ajaran
sesat; sedangkan Yoh 10:41 mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis
tidak membuat satu tandapun, tetapi apa yang Ia ajarkan benar.
Apakah Pdt. Yesaya Pariadji berani mengatakan bahwa Yohanes
Pembaptis bukan nabi, karena tidak bisa membuktikan kuasa Tuhan
dengan melakukan tanda / mujijat?

Karena itu, kalau saudara adalah seorang hamba Tuhan / orang kristen
yang betul-betul memberitakan Injil / Firman Tuhan, jangan kecil hati
karena saudara tidak diberi karunia untuk melakukan mujijat /
kesembuhan ilahi, karena Yohanes Pembaptis juga seperti itu. Yang
penting adalah saudara memberitakan Injil / Firman Tuhan yang benar.
Bukankah lebih baik menjadi seperti Yohanes Pembaptis, dari pada

53
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
menjadi seperti nabi dalam Ul 13:1-5 (yang mirip dengan Pdt. Yesaya
Pariadji)?

4. Setan juga memperlengkapi nabi-nabi palsunya dengan kuasa-kuasa


untuk melakukan mujijat. Ini terlihat dari ahli-ahli sihir Mesir yang bisa
meniru mujijat Musa (melempar tongkat yang lalu menjadi ular) dalam
Kel 7:11-12. Juga dari ayat-ayat seperti Mat 7:21-23 Mat 24:23-24
2Tes 2:9 Wah 13:11-14 Wah 16:13-14. Jadi, bagaimana kita bisa tahu
apakah seseorang adalah nabi asli yang melakukan mujijat dengan
kuasa Tuhan, atau seorang nabi palsu yang melakukan mujijat dengan
kuasa setan? Seperti yang sudah saya katakan di depan, kita hanya
bisa tahu melalui ajaran dari orang tersebut!

5. Kekristenan harus menekankan penebusan / salib Kristus.


Penekanan mujijat dan kesembuhan dalam kekristenan merupakan
suatu kebodohan. Mengapa? Karena dalam agama-agama lain dan sekte-
sekte sesat, dan bahkan dalam kalangan orang yang mempelajari magic,
hal-hal ini juga ada. Kalau kekristenan menekankan hal-hal itu,
kekristenan tidak kelihatan istimewa. Yang istimewa dalam kekristenan
dan yang tidak dipunyai agama lain adalah keselamatan / pengampunan
karena penebusan Kristus, dan ini yang harus ditekankan!

c) Orang kristen harus sehat / sembuh dari segala penyakit dan tidak boleh
alergi makanan.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Kesembuhan adalah hak mutlak orang percaya.
Kesembuhan yang Allah berikan ini adalah hasil tindakan iman yang harus
dimiliki oleh setiap orang percaya - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal
20.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jadi tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk
tidak bisa makan ikan atau alergi makanan. Saya pernah bertemu dengan
seorang rekan pendeta terkenal yang sudah ke berbagai negara, dia
mengatakan bahwa dia tidak pernah masuk restoran Padang, ... Saya
sampaikan pada sekretarisnya bahwa saya akan datang membawa kelapa
muda dan saya jamin tidak akan alergi lagi, tetapi dia tidak mau. Saya
sering heran sudah melayani kok tidak bisa makan ikan, tidak bisa makan
udang, tidak bisa makan kelapa hingga saat ini dia belum bisa menikmati
buah kelapa yang diciptakan Tuhan untuk kita nikmati. Sejak Adam dan
Hawa diciptakan untuk berkuasa atas makanan dan minuman, maka aneh
kalau orang Kristen alergi makanan dan minuman apalagi dia yang sudah
melayani yang kena alergi - Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 13.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Yang saya maksudkan berkuasa di bumi adalah
kita sebagai orang-orang Kristen, berkuasa atas udara, berkuasa atas segala
makanan, tidak alergi tidak makan makanan apapun, tidak akan sakit-
sakitan, ... - Majalah Tiberias, Edisi III / Tahun I, hal 12.

Tanggapan saya:

1. Dalam Kitab Suci ada banyak tokoh yang sakit tetapi tidak
disembuhkan:

54
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI

a. Paulus tidak sembuh dari duri dalam dagingnya.


2Kor 12:7-10 - Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena
penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri
di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku,
supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga
kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari
padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karuniaKu
bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,
supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang
dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran,
di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab
jika aku lemah, maka aku kuat.

b. Timotius sakit dan Paulus tidak menyembuhkannya.


1Tim 5:23 - Janganlah lagi minum air saja, melainkan
tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu
dan tubuhmu sering lemah.

c. Trofimus sakit dan Paulus tidak menyembuhkannya.


2Tim 4:20 - Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan
dalam keadaan sakit di Miletus.

Lalu dengan alasan / dasar Kitab Suci apa Pdt. Yesaya Pariadji
mengatakan bahwa kesembuhan adalah hak mutlak orang percaya?
Apakah Paulus, Timotius, dan Trofimus bukan orang percaya?

2. Pdt. Yesaya Pariadji tidak memberikan dasar Kitab Suci apapun


mengapa orang kristen harus sembuh dari penyakit, dan tidak boleh
alergi makanan.
Ia mengatakan Sejak Adam dan Hawa diciptakan untuk berkuasa atas
makanan dan minuman .... Entah dari mana gerangan ia mendapat
ayat seperti ini? Kitab Suci mengatakan bahwa Adam dan Hawa
berkuasa atas binatang-binatang (Kej 1:28), bukan atas makanan.
Kej 1:28 - Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi..
Ingat bahwa pada saat itu manusia hanya boleh makan tumbuh-
tumbuhan dan buah-buahan. Ini terlihat dari 2 ayat di bawah ini:
Kej 1:29 - Berfirmanlah Allah: Lihatlah, Aku memberikan kepadamu
segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-
pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Kej 2:16 - Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia:
Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan
bebas.
Adam dan Hawa tidak / belum boleh makan binatang, dan karena itu,
penguasaan Adam dan Hawa atas ikan, burung, dan binatang dalam

55
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Kej 1:28 itu tidak bisa dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa
mereka berkuasa atas makanan!
Baru pada saat Nuh keluar dari bahtera, Tuhan mengijinkan manusia
untuk makan binatang.
Kej 9:2-4 - Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di
bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi
dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.
Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah
memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan
hijau. Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya,
janganlah kamu makan.

3. Pdt. Yesaya Pariadji sendiri tidak sembuh dari penyakitnya!

Dalam fotonya di majalahnya, Pdt. Yesaya Pariadji sendiri memakai


kacamata. Mengapa ia tidak disembuhkan dari penyakit tersebut? Dan
apakah Pdt. Yesaya Pariadji tidak pernah sakit gigi? Apa yang ia
lakukan kalau ia sakit gigi? Membaptis dirinya sendiri? Makan
Perjamuan Kudus? Berkumur dengan minyak urapan? Atau pergi ke
dokter gigi?

d) Ia tahan berdoa sampai 4-5 bulan.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Karena rindu sama Tuhan, saya dulu pernah
doa semalam suntuk bahkan saya tahan berdoa 4-5 bulan - Majalah
Tiberias, Edisi V / 2001, hal 15.

Tanggapan saya: Bualan / kegilaan seperti ini tidak membutuhkan


tanggapan.

e) Ia menjadi pandai karena menjaga kesucian hidup.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: di dalam Daniel 1:8 dikatakan demikian: Daniel
berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan
dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin
pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Daniel dipilih
Tuhan untuk tidak menajiskan dirinya, untuk tidak melakukan hal-hal yang
haram, untuk tidak foya-foya. Hasilnya, Daniel menjadi seorang pemuda
yang pandai, yang cerdas, yang bijaksana, ... Saya teringat, sewaktu saya
masih sekolah, saya selalu nomor satu, baik di SD, di SMP dan di SMA.
Karena saya selalu menjaga hidup saya, agar tiada berdosa, sehingga saat
saya belajar di Universitas, selalu tidak membayar; istilahnya mendapat
biaya siswa dan ikatan dinas dari pemerintah. Sehingga saya dikirim
pemerintah untuk belajar ke New York, Amerika Serikat - Majalah
Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 11.

Tanggapan saya:

1. Daniel tidak menjadi pandai karena tidak menajiskan diri dengan


makanan raja. Keputusan Daniel untuk tidak menajiskan diri dengan
makanan raja terjadi dalam Daniel 1:8, sedangkan pemilihan orang-

56
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
orang yang berpengetahuan / berpengertian banyak dan memahami
berbagai-bagai hikmat (termasuk Daniel) sudah terjadi sebelumnya,
yaitu dalam Daniel 1:3-4,6 - Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala
istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari
keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda
yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami
berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai
pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja
dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang
Kasdim. ... Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni
Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

2. Bdk. Yeh 28:1-3 - Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: Hai


anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah
Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal
engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan
diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel;
tiada rahasia yang terlindung bagimu.
Raja Tirus ini bukan orang beriman, tetapi orang brengsek dan
sombong, tetapi dikatakan bahwa hikmatnya melebihi Daniel! Ini
kelihatannya tidak cocok dengan ajaran Pdt. Yesaya Pariadji. Dan
kalau saudara menganggap bahwa ini menunjuk kepada setan /
Lucifer, maka perhatikan kata-kata engkau adalah manusia, yang jelas
menunjukkan bahwa bagian ini sama sekali tidak ada hubungannya
dengan setan.

3. Pada saat Pdt. Yesaya Pariadji ada di SD, SMP, SMA ia belum
bertobat, dan masih beragama lain, karena dari kesaksiannya sendiri
dikatakan bahwa ia bertobat setelah menikah / berkeluarga. Lalu
bagaimana pada saat itu ia bisa suci / dianggap suci oleh Tuhan
sehingga lalu diubahkan menjadi pandai? Ini bertentangan dengan Tit
1:15 - Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi
orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal
maupun suara hati mereka najis.

4. Pdt. Yesaya Pariadji mengaku dirinya pernah sekolah di Cornell


University di New York.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya pernah tinggal di New York, saya
pernah belajar di Cornell University - Majalah Tiberias, Edisi IV /
Tahun II, hal 32.
Kalau Pdt. Yesaya Pariadji mengatakan dirinya pandai, bukankah
merupakan hal yang aneh kalau ia tidak mempunyai gelar dari Cornell
University itu? Gelarnya Drs., jadi pasti bukan dari luar negeri.
Memang ia mengatakan bahwa ia pernah belajar, bulan lulus dari
Cornell University. Jadi, apakah ia drop out dari Cornell University?
Kalau ia memang pandai, mengapa drop out?

5. Mengapa ia begitu mengagungkan kepandaian? Tidak pernahkah ia


membaca 1Kor 1:25-29 - Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar
57
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari
pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu,
ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang
yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang
yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang
tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya
jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan
Allah.

6. Kata-kata Pdt. Yesaya Pariadji ini punya persamaan dengan kata-kata


Pdp. Dolf Mailangkay (team redaksi dari majalah Tiberias): ada
seorang anak yang boleh dikatakan bodoh tetapi setelah dilayani
dengan perjamuan kudus yang benar anak tersebut menjadi pandai. Dan
akhirnya anak tersebut menjadi dosen di Amerika. ... otak yang pas-
pasan bisa menjadi cemerlang oleh karena kuasa Perjamuan Kudus -
Majalah Tiberias, Edisi V / 2001, hal 39.
Memang tidak terlalu aneh, karena pepatah mengatakan: Kalau guru
kencing berdiri, murid kencing berlari, dan Buah jatuh tidak jauh dari
pohonnya.

f) Tingkat-tingkat Kerajaan Sorga.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Tuhan Yesus memperlihatkan kepada saya
tentang tingkat-tingkat Kerajaan Sorga. Pertama, ada taman Firdaus. Ke
dua, ada tingkat Ruang Suci. Ke tiga, tingkat ruang Maha Suci, atau di
depan takhta Allah. - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 9.

Tanggapan saya:

1. Saya percaya bahwa ada tingkatan-tingkatan dalam Kerajaan Surga


(bdk. Mat 5:19 Mat 20:20-28), dalam arti pahala setiap orang akan
berbeda-beda. Tetapi bahwa ada 3 tingkat, yang pertama adalah
taman Firdaus, yang kedua tingkat Ruang Suci, dan yang ketiga
tingkat Ruang Maha Suci, merupakan sesuatu yang sama sekali tidak
ada dalam Kitab Suci.

2. Bandingkan dengan kata-kata Paulus dalam 2Kor 12:2-4 - Aku tahu


tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di
dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah
yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga
dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu, - entah di dalam tubuh
entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - ia tiba-
tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak
terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Paulus mula-mula mengatakan diangkat ke tingkat yang ketiga dari
sorga, lalu ia mengatakan diangkat ke Firdaus, padahal ia
membicarakan tentang satu pengalaman yang sama. Jadi jelas bahwa
Firdaus itu identik dengan tingkat ketiga dari sorga.
58
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Mengapa kata-kata Paulus dalam Kitab Suci ini tidak cocok dengan
penglihatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada Pdt. Yesaya
Pariadji yang menunjukkan bahwa Firdaus adalah tingkat yang
pertama?

g) Kutuk Hawa sudah terangkat di kayu salib.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya juga diberikan pelajaran tentang pelajaran
doa dan kutuk-kutuk dosa. Sebagai contoh: Saya diberikan penglihatan,
yaitu sebagaimana di dalam Kejadian 3:16, kutuk-kutuk penyakit akibat
dosa, akibat Hawa berdosa, sebagai seorang wanita. Maka apabila ada
seorang wanita yang mengalami sakit pada kandungannya, di dalam nama
Tuhan Yesus, kutuk Kejadian 3:16, kutuk atas Hawa, sudah terangkat di
atas kayu salib; lebih-lebih bila disertai dengan diolesi minyak urapan dan
menerima Perjamuan Kudus, akan disembuhkan, tidak akan dioperasi,
tidak akan mengalami pendarahan - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II,
hal 10.

Tanggapan saya:

1. Kej 3:16 - FirmanNya kepada perempuan itu: Susah payahmu waktu


mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau
akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu
dan ia akan berkuasa atasmu..
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Yang dikutuk bukan Hawa / manusia tetapi setan / ular (Kej 3:14)!
Jadi ini hanya merupakan hukuman dosa.
Ini juga bukan penyakit, tetapi penderitaan / rasa sakit pada waktu
mengandung / melahirkan. Tetapi Pdt. Yesaya Pariadji
menerapkannya pada penyakit kandungan, pendarahan, dan
sebagainya. Ini merupakan pembelokan ayat Kitab Suci untuk bisa
mendukung pandangannya!

2. Sekalipun memang pada kayu salib Yesus memikul kutuk bagi kita
(Gal 3:13) dan juga segala hukuman dosa kita, tetapi penghapusan
penderitaan secara total (termasuk penyakit), baru terjadi pada saat
kita masuk ke surga.
Wah 7:16-17 - Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi,
dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan
mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah
akan menghapus segala air mata dari mata mereka..
Wah 21:4 - Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka,
dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau
ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu..
Ini bukan hal yang aneh, karena selama kita hidup dalam dunia ini, kita
belum dikuduskan secara sempurna, dan masih tetap berbuat dosa.
Penghapusan total dari penyakit rohani (yaitu dosa), juga baru terjadi
pada saat kita mati dan masuk ke surga.

59
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Karena itu, bukan merupakan sesuatu yang aneh kalau seorang
perempuan, sekalipun ia orang kristen, tetap mengalami rasa sakit
pada waktu mengandung / melahirkan.

3. Kalau Pdt. Yesaya Pariadji mempercayai bahwa kutuk sudah terangkat


pada kayu salib, mengapa ia mengatakan lebih-lebih bila disertai
dengan diolesi minyak urapan dan menerima Perjamuan Kudus? Jadi
Pdt. Yesaya Pariadji menganggap bahwa pekerjaan yang Yesus
lakukan di kayu salib itu kurang mujarab / tidak cukup, sehingga harus
ditambahi dengan minyak urapan dan Perjamuan Kudus! Begitu
hebatnya ia menekankan minyak urapan dan Perjamuan Kudus
sehingga penebusan Kristuspun harus ditambahi dengan minyak
urapan dan Perjamuan Kudus! Terkutuklah orang yang menganggap
bahwa pekerjaan Yesus tidak cukup sehingga harus ditambahi lagi
dengan apapun! Ingat bahwa Yesus berkata Sudah selesai (Yoh
19:30).

h) Ia menganggap dirinya mempunyai roh martir sehingga dipilih untuk


melihat dan menyaksikan tingkat-tingkat sorga.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Dalam Majalah Tiberias edisi ke 5 ini akan saya
sampaikan bagaimana saya langsung dites oleh Allah, yaitu bahwa saya
mempunyai roh martir, yang mau berkorban nyawa untuk orang lain, mau
berkorban nyawa untuk sesama, sehingga saya dipilih Tuhan Yesus untuk
menyampaikan tentang tingkat-tingkat Kerajaan Sorga. Jadi syarat-syarat
untuk dipilih menyaksikan dan menyampaikan tentang tingkat-tingkat
Kerajaan Sorga, sudah diatur dari Kerajaan Sorga, yaitu kepada mereka
yang mempunyai roh martir - Majalah Tiberias, Edisi V / Tahun II, hal 10.

Tanggapan saya:

1. Adalah omong kosong kalau Tuhan memilih Pdt. Yesaya Pariadji untuk
menyaksikan dan memberitakan tentang tingkat-tingkat Kerajaan
Surga karena ia mempunyai roh martir. Mengapa? Karena Tuhan
tidak pernah memilih kita karena kita memenuhi syarat-syarat tertentu.

a. Dalam memilih Israel dan memberikan tanah Kanaan kepada


mereka, Allah melakukannya bukan karena Israel adalah bangsa
yang besar dan taat.
Ul 7:7 - Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa
manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih
kamu - bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?.
Ul 9:4-6 - Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila
TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena
jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini;
padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau
mereka dari hadapanmu. Bukan karena jasa-jasamu atau karena
kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi
karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati
janji yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
60
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
yakni Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi ketahuilah, bahwa bukan
karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu
negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa
yang tegar tengkuk!.
Catatan: kata jasa-jasa diterjemahkan righteousness (=
kebenaran) dalam KJV/RSV/NIV/NASB.
Yeh 16:1-14 juga menunjukkan ketidak-layakan Israel pada waktu
Allah mengambil mereka (baca sendiri bagian ini dalam Kitab Suci
saudara).

b. Dalam memilih seseorang untuk diselamatkan, Allah juga tidak


tergantung kehidupan orang tersebut, tetapi hanya karena
kehendakNya dan kasih karuniaNya saja.
Ro 9:11-13,15-16,18 - (11) Sebab waktu anak-anak itu belum
dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya
rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan
perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya - (12) dikatakan kepada
Ribka: Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda, (13)
seperti ada tertulis: Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. ...
(15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: Aku akan menaruh belas
kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan
bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. (16) Jadi hal
itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi
kepada kemurahan hati Allah. ... (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan
kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa
yang dikehendakiNya.

c. Dalam memilih seseorang untuk menjadi pelayanNya, Allah juga


tidak melakukannya berdasarkan kelayakan orang tersebut, karena
pemilihan itu sudah dilakukanNya sebelum orang itu dilahirkan.
Gal 1:15-16 - Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak
kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karuniaNya,
berkenan menyatakan AnakNya di dalam aku, supaya aku
memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia.
Yer 1:4-5 - Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: Sebelum
Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi
bagi bangsa-bangsa..
Kalau Ia mau memilih kita untuk tugas tertentu, maka Ia yang akan
membentuk kita, sehingga kita memenuhi syarat untuk tugas itu!

2. Kalau karena Pdt. Yesaya Pariadji memiliki roh martir, yang ia


gambarkan sebagai kerelaan untuk berkorban bagi orang-orang lain,
maka ia dipilih untuk menyaksikan dan memberitakan Kerajaan Surga,
maka adalah aneh kalau rasul Paulus, yang juga rela berkorban bagi
orang-orang lain, hanya boleh menyaksikan surga, tetapi tidak boleh
memberitakan apa yang ia saksikan.

61
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Bahwa Paulus rela berkorban untuk orang-orang lain terlihat dari
Ro 9:3 - Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi
saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
Bahwa Paulus melihat surga / diangkat ke surga tetapi tidak boleh
memberitakannya terlihat dari 2Kor 12:2-4 - Aku tahu tentang
seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam
tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah
yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang
ketiga dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu, - entah di dalam
tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya
- ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Karena itu Paulus tidak pernah memberitakan kata-kata apa yang
ia dengar tersebut.
Catatan: Bahwa yang Paulus maksudkan dengan seorang kristen itu
adalah dirinya sendiri, terlihat dari kata-katanya dalam 2Kor 12:7 -
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan
yang luar biasa itu, ....

i) Ia menulis surat di atas kertas bermeterai kepada Tuhan Yesus yang


berisikan janji setia antara suami dan istri, dan janji untuk tidak menikah
lagi sekalipun pasangannya mati.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Saya berdoa bersama istri dengan suatu
komitmen untuk membentuk suatu keluarga yang kudus, berjanji saling
setia sampai selama-lamanya, berjanji saling mengampuni dan saling
mengasihi, menjaga apa yang disebut kasih mula-mula. Dengan disaksikan
oleh anak-anak, dengan kertas bermeterai kami menulis surat kepada Tuhan
Yesus: Di dalam nama Tuhan Yesus, bila saya sebagai suami berzinah sekali
saja, saya tidak layak melewati pintu Sorga. Saya akan terlempar ke neraka.
Demikian juga komitmen istri saya. Bila salah satu dari kami dipanggil
Tuhan lebih dulu, kami tetap saling setia, kami ingin membentuk suatu
keluarga yang kudus, yang berkumpul di bumi dan berkumpul di Sorga -
Majalah Tiberias, Edisi I / Tahun I, hal 8.
Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Surat Pernyataan Membentuk suatu keluarga
yang kudus.
Di dalam nama Tuhan Yesus yang bertahta di Sorga,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami:
Pertama: Pariadji, sebagai seorang suami
Kedua: Etty Darniaty, sebagai seorang istri
Dengan surat ini kami membuat suatu pernyataan dan komitmen:
Kami berjanji untuk membentuk suatu perkawinan yang kudus, keluarga
yang kudus, dengan tujuan untuk berkumpul di bumi dan di Sorga,
Saya, Pariadji, sebagai seorang suami, berjanji akan menjadi suami yang
kudus, yang setia selama-lamanya, yang mengasihi istri selama-lamanya.
Saya, Etty Darniaty, sebagai seorang istri, berjanji akan menjadi seorang
istri yang setia selama-lamanya, yang mengasihi suami sampai selama-
lamanya.
Kami sebagai suami-istri berjanji, akan saling mengasihi, saling
mengampuni, saling setia, saling menjaga kasih mula-mula.
Kami menolak segala percekcokan, kami menolak roh-roh perceraian.
62
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
Kami berjanji saling sabar, saling memberkati dan saling menyelamatkan.
Saya, Pariadji, sebagai seorang suami harus menjadi teladan dalam rumah
tangga, hidup yang suci, yang kudus, tidak cemar, tidak berzinah.
Di dalam nama Tuhan Yesus, sebagai seorang suami yang kudus, tidak akan
berzinah, bila berzinah sekali saja tidak layak untuk melewati pintu Sorga,
bila berzinah sekali saja, saya akan dilempar ke neraka.
Etty Darniaty sebagai seorang istri juga berjanji yang sama, Akan hidup
yang kudus, yang setia, Dan selalu hormat kepada suami, Dengan pola
membentuk perkawinan yang kudus, yang kekal:
Pariadji, sebagai seorang suami, bila dipanggil Tuhan lebih dulu
istri berjanji tidak akan menikah kembali
Sebaliknya, bila istri dipanggil Tuhan terlebih dahulu, Suami juga tidak
akan menikah kembali.
Kami selalu berdoa agar kami, suami-istri, akan selalu berkumpul di bumi
dan akan berkumpul di Sorga. Agar keluarga kami, anak-anak kami akan
berkumpul di bumi, akan berkumpul di Sorga.
Kami selalu berdoa agar kami, suami-istri dan anak-anak, akan hidup kekal
di Sorga, anak mempunyai rumah di Sorga,
Kami berdoa, kami mohon:
Allah kami, Tuhan Yesus Kristus Yang Empunya Kerajaan Sorga
Memeteraikan permohonan kami.
Yang membuat pernyataan:
Suami : Pariadji
Istri : Etty Darniaty
Anak-anak : Andira, Aristo, Argo, Arseto - Majalah Tiberias, Edisi II /
Tahun I, hal 38.

Dasar Kitab Suci yang ia pakai adalah Mat 16:19 - Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan
terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di
sorga., padahal kontext ayat ini berbicara tentang keselamatan dari
orang-orang yang mengaku percaya kepada Yesus, bukan tentang
pernikahan / hubungan suami-istri.

Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Penutup di dalam kitab Wahyu, Tuhan Yesus
memperingatkan dengan keras, bahwa dosa yang terbesar adalah bila
seorang suami kehilangan kasih mula-mula kepada istrinya. Sebaliknya, bila
seorang istri kehilangan kasih mula-mula kepada suaminya - Majalah
Tiberias, Edisi II / Tahun I, hal 36.

Tanggapan saya:

1. Pdt. Yesaya Pariadji ini rupa-rupanya tidak pernah membaca kata-kata


Yesus dalam Mat 22:23-33, khususnya ay 30nya yang berbunyi:
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak
dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Karena itu tekadnya untuk membentuk suatu perkawinan yang kudus,
keluarga yang kudus, dengan tujuan untuk berkumpul di bumi dan di
Sorga, merupakan sesuatu yang bertentangan dengan Mat 22:30 itu,
dan karena itu, tidak mungkin bisa terjadi.
63
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI

2. Pdt. Yesaya Pariadji mengatakan bahwa kalau ia berzinah sekali saja,


ia tidak layak masuk surga. Pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah:
apakah kalau ia tidak jatuh dalam perzinahan ia layak masuk
surga? Semua orang yang masuk surga sebetulnya tidak layak
masuk surga, dan hanya bisa masuk surga karena penebusan oleh
Yesus Kristus.
apakah ia tidak pernah jatuh dalam perzinahan dalam hati (bdk.
Mat 5:28).
apakah Daud, yang pernah jatuh dalam perzinahan, tidak masuk
surga? Hampir semua tokoh-tokoh Perjanjian Lama melakukan
polygamy, dan itu sebetulnya merupakan perzinahan (Ro 7:2-3).
Jadi mereka semua tidak masuk surga?

3. Saya tidak mengerti ayat mana yang ia maksudkan dalam penutup


kitab Wahyu yang berisikan peringatan keras dari Tuhan Yesus, yang
menyatakan bahwa dosa terbesar adalah kalau seseorang kehilangan
kasih yang semula kepada pasangannya.

4. Saya berpendapat bahwa kasih yang semula dalam Kitab Suci


(Wah 2:4) tidak menunjuk pada kasih antara suami dengan istri,
ataupun manusia dengan manusia, tetapi menunjuk pada kasih orang
kristen kepada Tuhan.

j) Ia menganggap jemaat Laodikia sebagai tingkat jemaat yang tertinggi.


Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: Jemaat Laodikia adalah tingkat jemaat yang
tertinggi, jemaat yang akan diundang pesta Perjamuan Kudus di Kerajaan
Sorga, mengitari tahta Allah. Juga Anda semua, jemaat GBI Tiberias
dipersiapkan untuk menjadi jemaat pada tingkat seperti jemaat di Laodikia.
... Tuhan Yesus berkata di dalam Wahyu 3:19-20, kepada jemaat di Laodikia,
demikian: Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu
relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan
pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. - Majalah Tiberias, Edisi
IV / Tahun II, hal 32.

Tanggapan saya:

1. Inikah perkataan dari orang yang diajar langsung oleh Yesus sendiri?
Ia menganggap jemaat Laodikia sebagai jemaat yang tertinggi, dan
yang akan diundang ke pesta Perjamuan Kudus di surga. Ini ia
dasarkan pada Wah 3:20, padahal Wah 3:20 itu menunjukkan bahwa
jemaat Laodikia itu hanyalah orang kristen KTP sehingga Yesus
mengetok pintu hati mereka, dan Ia ingin mereka menerima Dia
sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.

2. Kata-kata Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama


dengan Aku menunjukkan persekutuan antara Yesus dengan mereka,

64
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
kalau mereka mau menerima Dia. Kata-kata itu sama sekali tidak ada
hubungannya dengan Perjamuan Kudus di surga, karena kalau
diartikan seperti itu seluruh kontextnya menjadi kacau balau.

3. Semua penafsir beranggapan bahwa dari 7 jemaat / gereja dalam Wah


2-3, jemaat / gereja Laodikia justru adalah gereja yang paling
brengsek.
Bahwa jemaat Laodikia brengsek, selain terlihat dari Wah 3:20, yang
menunjukkan bahwa mereka hanyalah orang kristen KTP, juga terlihat
dari tidak adanya pujian kepada mereka, dan sebaliknya ada yang ada
adalah teguran yang disertai ancaman keras dari Yesus kepada
mereka dalam Wah 3:15-16 - Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau
panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau
panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.
Akhirnya ancaman dalam Wah 3:14-15 ini menjadi kenyataan, dan ini
terlihat dari 2 kutipan di bawah ini:
John Stott: Whether or not the Laodicean church heeded this warning
we cannot say. Certainly the city, once prosperous and complacent, is
now a miserable waste. Nothing can exceed the desolation and
melancholy appearance of the site of Laodicea, says a recent
traveller ... Archbishop Trench vividly portrays the scene: All has
perished now. He who removed the candlestick of Ephesus, has rejected
Laodicea out of His mouth. The fragments of aqueducts and theatres
spread over a vast extent of country tell of the former magnificence of
this city; but of this once famous church nothing survives (= Apakah
gereja Laodikia memperhatikan peringatan ini atau tidak, kita tidak
bisa mengatakan. Yang jelas kota yang dahulu pernah makmur dan
puas dengan diri sendiri ini, sekarang merupakan reruntuhan yang
menyedihkan. Tidak ada yang melebihi penampilan yang sunyi dan
sedih dari peninggalan Laodikia, kata seorang pelancong baru-baru
ini ... Uskup besar Trench menggambarkan pemandangan itu secara
hidup: Sekarang semua telah binasa. Ia yang mengambil kaki dian
dari Efesus, telah memuntahkan Laodikia dari mulutNya. Fragmen /
pecahan-pecahan dari saluran-saluran air dan teater-teater tersebar
di daerah yang luas menceritakan tentang kemegahan kota ini
dahulu, tetapi tentang gereja yang pernah termasyhur ini, tidak ada
apapun yang tertinggal) - hal 120.
Pulpit Commentary: The importance of this Church continued for
some time, the celebrated Council of Laodicea being held there in A.D.
361, and a century later its bishop held a prominent position (Labbe, iv.
p. 82, etc.). But its influence gradually waned, and the Turks pressed
hardly upon it; so that at the present time it is little more than a heap of
ruins. The warnings of the Apostles SS. Paul and John, if heeded at all
for a time, were forgotten, and her candlestick was removed [= Gereja
ini tetap penting untuk waktu tertentu, dan ini ditunjukkan dengan
penyelenggaraan Sidang gereja Laodikia di sini pada tahun 361 M.,
dan satu abad setelahnya uskup dari Laodikia memegang posisi yang
menonjol (Labbe, iv. hal 82, dst.). Tetapi pengaruh gereja ini
perlahan-lahan menyusut, dan orang-orang Turki menekannya
65
AJARAN-AJARAN PDT. YESAYA PARIADJI
dengan keras, sehingga pada saat ini itu hanya sedikit lebih dari
setumpuk reruntuhan. Peringatan-peringatan dari rasul-rasul Paulus
dan Yohanes, jika diperhatikan untuk sementara waktu, akhirnya
dilupakan, dan kaki diannya disingkirkan] - hal 114.
Betul-betul hebat bahwa Pdt. Yesaya Pariadji menginginkan dan
mempersiapkan jemaatnya (GBI Tiberias) untuk menjadi seperti
jemaat Laodikia!

Kesimpulan:

Dari semua ini (padahal saya mengetahui ajaran Pdt. Yesaya Pariadji hanya
melalui 6 buah majalahnya), sudah terlihat dengan sangat jelas kesesatan dari
Pdt. Yesaya Pariadji. Ia bukan hamba Tuhan / nabi asli, tetapi nabi palsu!

-o0o-

66
III. SIKAP YANG BENAR TERHADAP NABI PALSU
Ul 13:1-5 - (1) Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang
pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, (2) dan
apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia
membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita
berbakti kepadanya, (3) maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi
atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui,
apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu. (4) TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu
harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus
kamu dengarkan, kepadaNya harus kamu berbakti dan berpaut. (5) Nabi atau
pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap
TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang
menebus engkau dari rumah perbudakan - dengan maksud untuk menyesatkan
engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani.
Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Ul 18:20-22 - (20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan
demi namaKu perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau
yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. (21) Jika sekiranya kamu
berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak
difirmankan TUHAN? - (22) apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan
perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak
difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka
janganlah gentar kepadanya..

1) Jangan mendengarkan dia.


Nabi palsu yang ajarannya benar tetapi hidupnya tidak benar, masih boleh /
bisa didengarkan, dan masih harus ditaati.
Mat 23:1-3 - Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-
muridNya, kataNya: Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki
kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka
ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,
karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Tetapi nabi palsu yang ajarannya sesat, tidak boleh didengarkan (Ul 13:3).
Kalau saudara pergi ke kebaktian / persekutuan yang ia adakan, maka perlu
saudara ingat bahwa itu sudah merupakan suatu dukungan bagi dia, karena
makin banyak yang hadir, makin hal itu membesarkan hatinya!

2) Janganlah gentar / takut kepadanya (Ul 18:22b).


Mungkin ia akan memberikan ancaman kepada orang-orang yang tidak mau
mendengarkan dia, atau mungkin ia akan bernubuat tentang hal-hal yang
mengerikan yang akan menimpa orang-orang yang tidak mau mendengarkan
/ mempercayai dia, tetapi saudara tetap tidak perlu takut!

3) Pada jaman Perjanjian Lama, nabi palsu harus dihukum mati (Ul 13:5 Ul
18:20b).

67
SIKAP YANG BENAR TERHADAP NABI PALSU
Tentang hukuman mati dalam Ul 13:5 ini, Pulpit Commentary mengatakan
(hal 232) bahwa sekarang itu sudah tidak berlaku, karena ini termasuk dalam
civil law / undang-undang negara / bangsa Israel pada saat itu, dan tidak bisa
diterapkan di tempat lain pada jaman lain, apalagi pada jaman Perjanjian
Baru. Yesus sendiri tidak menghukum mati para ahli-ahli Taurat, orang-orang
Farisi dan orang-orang Saduki, yang jelas-jelas adalah nabi-nabi palsu pada
jaman itu. Lalu apa yang harus kita lakukan?

a) Kalau seorang nabi palsu ada dalam gereja saudara sendiri, maka yang
harus dilakukan adalah siasat gerejani (Mat 18:15-17 1Kor 5:1-13).
Siasat gerejani tidak hanya harus dilakukan kalau ada dosa menyolok di
dalam gereja, tetapi juga kalau ada kepercayaan / ajaran sesat di dalam
gereja. Dengan demikian kita menghapuskan yang jahat itu dari tengah-
tengah kita (Ul 13:5b).

b) Kalau nabi palsu itu ada di luaran, kita tidak boleh berteman / bersekutu
dengan dia, kita tidak boleh menerima dia di rumah kita, makan bersama-
sama dengan dia (yang menandakan suatu persekutuan dengan dia), dan
bahkan kita tidak boleh memberi salam kepadanya.
2Kor 6:14-16 - Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat
antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat
bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan
Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang
tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita
adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: Aku akan
diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka,
dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu.
1Kor 5:11b - dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali
makan bersama-sama.
2Yoh 10-11 - Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa
ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah
memberi salam kepadanya. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya,
ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

-o0o-

68
IV. MENGAPA BANYAK ORANG
MENGIKUTI NABI PALSU?
1) Seperti yang sudah saya jelaskan pada bab I, kebanyakan orang yang
mengaku sebagai orang kristen tidak betul-betul mencintai kebenaran /
Firman Tuhan. Itu yang menyebabkan Allah menghukum mereka dengan
mendatangkan kesesatan dan sekaligus menggelapkan pikiran mereka.
Sebagai akibatnya, mereka menjadi begitu bodoh sehingga siap mengikuti
ajaran sesat yang bagaimanapun bodohnya.

Victor Budgen mengutip kata-kata Charles Haddon Spurgeon (1834-1892)


sebagai berikut: Every now and then there comes up a heresy, some woman
turns prophetess and raves; or some lunatic gets the idea that God has inspired
him, and there are always fools ready to follow any impostor (= Sesekali
muncullah seorang penyesat, seorang wanita yang menjadi nabiah dan
mengoceh; atau seorang gila yang mempunyai gagasan bahwa Allah
mengilhaminya, dan selalu ada orang-orang tolol yang siap untuk mengikuti
seadanya penipu) - The Charismatics and the Word of God, hal 183.

2) Paulus sendiri sudah menubuatkan dalam 2Tim 4:3-4 - Karena akan datang
waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng.

Karena itu jangan heran kalau orang yang betul-betul mengajarkan Firman
Tuhan / kebenaran tidak laku, sedangkan nabi-nabi palsu yang
mengajarkan ajaran-ajaran sesat yang menggelikan justru laku keras.

Paulus menuliskan kata-kata akan datang waktunya itu pada abad yang
pertama. Saya sendiri percaya bahwa saat ini kata-kata Paulus itu sudah
terjadi, dan makin mendekati akhir jaman / kedatangan Yesus yang
keduakalinya, hal itu akan makin parah. Orang-orang yang mengikuti nabi-
nabi palsu akan semakin banyak, sedangkan orang-orang kristen sejati yang
betul-betul mencintai kebenaran akan semakin sedikit.

Karena itu dalam komentarnya tentang 2Tes 2:12, William Hendriksen


berkata: The true believer must never be afraid of belonging to the minority. It is
the remnant that shall be saved. All others will be condemned (= Orang percaya
yang sejati tidak pernah boleh takut untuk termasuk dalam golongan minoritas.
Adalah sisanya yang akan diselamatkan. Semua yang lain akan dihukum) - hal
186.

Dan kalau saudara mengikuti seorang nabi palsu / gereja sesat yang besar,
dan saudara bangga akan jumlah orang dari gereja sesat saudara, perhatikan
kata-kata Calvin yang mengomentari kata semua dalam 2Tes 2:12, dengan
kata-kata sebagai berikut: When he says all, he means that contempt of God

69
MENGAPA BANYAK ORANG MENGIKUTI NABI PALSU
finds no excuse in the great crowd and multitude of those who refuse to obey the
gospel, for God is the Judge of the whole world, so that he will inflict punishment
upon a hundred thousand, no less than upon one individual (= Pada waktu ia
berkata semua, ia memaksudkan bahwa kejijikan dari Allah tidak
mendapatkan alasan dalam kumpulan besar dari mereka yang menolak untuk
mentaati injil, karena Allah adalah Hakim dari seluruh dunia, sehingga Ia akan
memberikan hukuman kepada seratus ribu orang, tidak lebih sedikit dari pada
kepada seorang individu) - hal 340.

Pada jaman Nuh, Allah membasmi seluruh dunia, dan hanya menyelamatkan
8 orang. Karena itu, jangan kaget bahwa kalau seluruh gereja saudara
dengan orang-orang sesatnya yang begitu banyak, nanti dibuang semua ke
dalam neraka!

-o0o-

70
APENDIX I
EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG
YAKOBUS 2:14-26
Yak 2:14-26 - (14) Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang
mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan?
Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? (15) Jika seorang saudara atau saudari
tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (16) dan seorang
dari antara kamu berkata: Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah
sampai kenyang!, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi
tubuhnya, apakah gunanya itu? (17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman
itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (18)
Tetapi mungkin ada orang berkata: Padamu ada iman dan padaku ada
perbuatan, aku akan menjawab dia: Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa
perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-
perbuatanku. (19) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik!
Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (20) Hai
manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong? (21) Bukankah Abraham, bapa kita,
dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak,
anaknya, di atas mezbah? (22) Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
(23) Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: Lalu percayalah
Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran. Karena itu Abraham disebut: Sahabat Allah. (24) Jadi kamu lihat,
bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya
karena iman. (25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan
karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang
disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang
lain? (26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.

I) Pertentangan antara Yakobus dengan Paulus.

Kalau kita sudah pernah membaca surat-surat Paulus, maka kita akan
melihat bahwa kelihatannya bagian surat Yakobus ini (khususnya yang saya
garis-bawahi) bertentangan dengan banyak bagian surat-surat Paulus.
Contoh:
Ro 3:28 kelihatannya bertentangan dengan Yak 2:24.
Ro 3:28 - Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,
dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Yak 2:24 - Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-
perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Ro 4:1-3 dan Gal 3:6 kelihatannya bertentangan dengan Yak 2:21.
Ro 4:1-3 - (1) Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa
leluhur jasmani kita? (2) Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena
71
APENDIX I: EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG YAK 2:14-26
perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di
hadapan Allah. (3) Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu
percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran..
Yak 2:21 - Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-
perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas
mezbah?.

Ada beberapa hal yang perlu dimengerti untuk bisa memperdamaikan /


mengharmoniskan Paulus dan Yakobus:

1) Adanya perbedaan tujuan.


Paulus menuliskan suratnya untuk orang-orang yang terpengaruh oleh
ajaran Yahudi yang menekankan keselamatan karena perbuatan baik
(bdk. Kis 15:1-2). Karena itu Paulus justru menekankan habis-habisan
bahwa hanya imanlah yang menyebabkan kita diselamatkan (Gal 2:16,21
Ef 2:8-9).
Tetapi Yakobus menulis kepada orang-orang yang sekalipun mengaku
sebagai orang kristen, tetapi hidupnya sama sekali tidak mirip hidup
kristen. Karena itu ia justru menekankan perbuatan baik.

2) Adanya perbedaan penggunaan istilah.

a) Istilah pekerjaan / perbuatan baik.


Kalau Paulus menggunakan istilah ini maka ia memaksudkannya
sebagai sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan diri kita.
Karena itu maka ia berkata bahwa perbuatan baik tidak diperlukan
(yang menyebabkan kita selamat hanyalah iman!).
Tetapi kalau Yakobus menggunakan istilah ini, ia memaksudkannya
sebagai akibat / hasil dari keselamatan. Karena itu ia mengatakan
bahwa perbuatan baik harus ada dalam diri orang kristen.

b) Istilah iman / percaya.


Kalau Paulus menggunakan istilah ini, maka ia menunjuk pada iman
kepada Yesus Kristus.
Tetapi kalau Yakobus menggunakan istilah ini, maka ia memaksudkan
pengakuan percaya dengan mulut (bdk. ay 14 - seorang mengatakan
bahwa ia mempunyai iman).

c) Istilah dibenarkan.
Kalau Paulus menggunakan istilah ini, maka artinya adalah orangnya
dibenarkan / dianggap benar oleh Allah.
Tetapi kalau Yakobus memakai istilah ini, maka maksudnya adalah
pengakuan orang itu yang dibenarkan (artinya: pengakuannya benar /
tidak dusta).

Catatan:
kita harus membedakan arti dari istilah-istilah ini, karena kalau tidak,
maka kita akan betul-betul mendapatkan kontradiksi yang tidak
terhamoniskan antara Yakobus dan Paulus.
72
APENDIX I: EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG YAK 2:14-26
Kalau saudara mau mengerti Yak 2:14-26 ini dengan benar, maka
adalah sesuatu yang mutlak penting bagi saudara untuk mengingat
dengan baik cara Yakobus menggunakan istilah-istilah di atas!

Kesimpulan: Dalam Yak 2:14-26 ini Yakobus mempunyai satu tujuan


pengajaran, yaitu bahwa pengakuan percaya tidak boleh / tidak bisa
dipisahkan dari perbuatan baik. Sebaliknya pengakuan percaya harus
dibuktikan kebenarannya melalui perbuatan baik. Mungkin ia menuliskan
bagian ini untuk memberi keseimbangan terhadap doktrin salvation by faith (=
keselamatan oleh iman) yang diajarkan oleh Paulus. Kemungkinan yang lain
adalah: ia menuliskan ini untuk memberi keseimbangan terhadap tulisannya
sendiri tentang hukum yang memerdekakan (Yak 1:25 2:12). Dengan
demikian secara keseluruhan ia mengajarkan bahwa sekalipun orang kristen
sudah dimerdekakan dari dosa oleh iman kepada Kristus, itu tidak boleh
diartikan bahwa orang kristen lalu merdeka untuk berbuat dosa!

II) Iman / pengakuan tanpa perbuatan.

1) Yakobus berkata bahwa iman / pengakuan percaya tanpa perbuatan tidak


menyelamatkan (ay 14).
Untuk ini ia memberikan suatu illustrasi dalam ay 15-16: (15) Jika seorang
saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan
sehari-hari, (16) dan seorang dari antara kamu berkata: Selamat jalan,
kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!, tetapi ia tidak
memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya
itu?.
Ini menunjukkan orang yang hanya ngomong tok tetapi tidak melakukan
apa-apa. Ini sama sekali tidak ada gunanya. Demikian juga dengan orang
yang cuma mengaku percaya (ngomong tok), tetapi tidak mempunyai
perbuatan baik. Itu tidak ada gunanya dan tidak bisa menyelamatkan
siapapun.

2) Yakobus juga berkata bahwa iman seperti itu adalah mati / kosong
(ay 17,20,26).
Ini tidak berarti bahwa mula-mula imannya ada / hidup, lalu menjadi mati.
Artinya adalah bahwa pengakuan orang itu adalah pengakuan yang
kosong, dan ini jelas menunjukkan bahwa orang itu sebetulnya sama
sekali tidak mempunyai iman! Karena itu imannya tidak bisa ditunjukkan
(ay 18).
Ay 18: Tetapi mungkin ada orang berkata: Padamu ada iman dan padaku
ada perbuatan, aku akan menjawab dia: Tunjukkanlah kepadaku imanmu
itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku..

Dalam ay 18 ini Yakobus membandingkan 2 orang:


a) Orang yang pertama (yaitu Yakobus sendiri) mempunyai iman dan
perbuatan.
Kata-kata padaku ada perbuatan (ay 18a) tidak boleh diartikan
seakan-akan ia hanya mempunyai perbuatan tetapi tidak mempunyai

73
APENDIX I: EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG YAK 2:14-26
iman, karena ini adalah suatu keadaan yang tidak mungkin terjadi, dan
juga ini bertentangan dengan ay 18b yang mengatakan aku akan
menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.
Dari kata-kata dalam ay 18b itu juga jelas bahwa orang ini bisa me-
nunjukkan imannya!
b) Orang yang kedua hanya mempunyai iman / pengakuan percaya
dalam mulut. Orang ini tidak bisa menunjukkan imannya, karena
memang tidak ada!

3) Yakobus menyamakan iman seperti itu dengan imannya setan (ay 19)!
Kepercayaan terhadap adanya satu Allah adalah kepercayaan yang
benar. Tetapi bagi setan, kepercayaannya akan adanya satu Allah itu
sama sekali tidak menghasilkan hidup yang benar! (Catatan: kepercaya-
an itu hanya menyebabkan ia gemetar! Ini menunjukkan bahwa
pengetahuan yang benar tentang Allah, kalau tidak disertai dengan
penebusan, hanya menghasilkan rasa takut!).
Jadi jelas bahwa orang yang mengaku beriman, tetapi tidak membuktikan
imannya dengan perbuatan baik, tidak berbeda dengan setan!

Kesimpulan dari 3 hal di atas:

Kalau seseorang mengaku percaya, tetapi tidak ada perbuatan baik dalam
hidupnya, maka ia sebetulnya bukan orang kristen! Perhatikan cara Yakobus
menyebut orang itu! Ia tidak pernah menyebutnya sebagai saudara, tetapi ia
menyebutnya seorang (ay 14), atau orang (ay 18), atau manusia (ay 20).

Penerapan: Apakah ada perubahan hidup ke arah yang positif dalam diri
saudara? Apakah saudara berusaha untuk bisa hidup lebih suci? Apakah
saudara membenci dosa dan berusaha membuangnya dari hidup saudara?

John Owen: I do not understand how a man can be a true believer unto whom
sin is not the greatest burden, sorrow and trouble (= Saya tidak mengerti
bagaimana seseorang bisa merupakan orang kristen yang sejati, kalau bagi dia
dosa bukanlah beban, kesedihan dan kesukaran yang terbesar).

III) Orang yang membuktikan iman dengan perbuatan baik.

1) Abraham (ay 21-24).

a) Ay 21: Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-


perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas
mezbah?.
Ini tidak boleh diartikan seakan-akan Abraham dibenarkan karena
perbuatannya yaitu pada waktu ia mempersembahkan Ishak.
Alasannya:

1. Abraham dibenarkan karena imannya, dan ini terlihat dari:


Ay 23: Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan:
Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah

74
APENDIX I: EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG YAK 2:14-26
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena
itu Abraham disebut: Sahabat Allah..
Kej 15:6 - Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka
TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran.
Dan pembenaran karena iman terhadap Abraham yang terjadi
dalam Kej 15:6 ini, terjadi lebih kurang 30 tahun sebelum ia
mempersembahkan Ishak (Kej 22).

2. Tindakan Abraham mempersembahkan Ishak itu dikatakan sebagai


bukti iman Abraham.
Ibr 11:17-19 - Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai,
mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela
mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya
telah dikatakan: Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan
disebut keturunanmu. Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa
membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan
dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Ini jelas menunjukkan bahwa imannya ada lebih dulu dan baru
setelah itu ia mempersembahkan Ishak.

Jadi, arti ay 21 ini adalah: persembahan Abraham itu adalah perbuatan


baik yang membuktikan iman Abraham / membenarkan pengakuan
Abraham bahwa ia adalah orang beriman.

b) Ay 22: Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-


perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Iman / pengakuan saja tidaklah cukup. Pengakuan + perbuatan baik
barulah sempurna, artinya: ini adalah iman yang sempurna, atau iman
yang sungguh-sungguh, atau iman yang sejati.

c) Ay 23: Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: Lalu


percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal
itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut:
Sahabat Allah..
Kata-kata genaplah nas yang mengatakan artinya adalah: dengan
adanya persembahan Ishak itu kelihatanlah bahwa Kej 15:6 adalah
benar.

d) Ay 24: Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-


perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Kata-kata manusia dibenarkan artinya: manusia dibenarkan
pengakuannya, atau tidak dianggap munafik.

2) Rahab (ay 25).


Ay 25: Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan
karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang
yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui
jalan yang lain?.

75
APENDIX I: EXPOSISI / KHOTBAH TENTANG YAK 2:14-26
Sekarang Yakobus mengambil orang yang sangat kontras dengan
Abraham. Kalau Abraham adalah seorang laki-laki, maka Rahab adalah
seorang perempuan. Kalau Abraham adalah nenek moyang bangsa
Israel, maka Rahab adalah orang kafir. Kalau Abraham adalah orang yang
terhormat, maka Rahab adalah seorang pelacur!
Mengapa Yakobus mengambil contoh orang seperti Rahab? Karena kalau
contohnya hanya orang seperti Abraham maka mungkin orang akan
berkata: Itu kan Abraham, dia orang luar biasa. Saya tidak bisa seperti
dia. Supaya orang tidak bisa berkata seperti ini, Yakobus mengambil
contoh Rahab. Rahab adalah orang kafir, dan terlebih lagi dia adalah
seorang pelacur! Tetapi setelah bertobat, ia termasuk orang yang
membuktikan imannya dengan perbuatan baik (bdk. Yos 2:1-7).

Memang perbuatan baik Rahab tidak sempurna, karena mengandung


dusta / dosa. Tetapi harus diingat hal-hal ini:
Ia adalah orang kafir, yang sama sekali tidak mempunyai pengertian
Firman Tuhan.
Ia adalah seorang pelacur.
Ia adalah seorang petobat baru, sehingga sukar diharapkan bisa
melakukan perbuatan baik yang sempurna.
Perbuatan baiknya saat itu, dimana ia menyembunyikan mata-mata
Israel terhadap tentara Yerikho, mempunyai resiko tinggi.

Jadi, sekalipun perbuatan baiknya mengandung dusta / dosa, itu tetap


dianggap sebagai perbuatan baik yang membuktikan imannya!
Dengan adanya contoh Rahab ini terlihat dengan jelas, bahwa siapapun
orang yang beriman itu, kalau ia memang betul-betul beriman, ia pasti
melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai buah / bukti imannya.

Penutup.

Apakah iman saudara sudah terbukti dengan adanya perbuatan-perbuatan baik?


Kalau sudah, puji Tuhan, saudara adalah orang kristen sejati. Teruslah berusaha
untuk menyucikan diri saudara. Kalau belum, sadarilah bahwa saudara sebetulnya
bukan orang kristen, dan saudara belum diselamatkan. Karena itu datanglah
kepada Kristus dan bertobatlah!

-AMIN-

76
APENDIX II
KESEMBUHAN
A) Haruskah orang kristen sembuh dari penyakit?

Banyak orang Kharismatik yang beranggapan bahwa orang Kristen tidak


boleh sakit atau bahwa orang Kristen harus sembuh dari semua penyakit!

Alasan-alasan dan sanggahannya:

1) Dalam Kitab Suci, baik Yesus maupun rasul-rasul selalu menyembuhkan


semua orang sakit (Mat 4:23,24 Kis 5:15-16, dsb).

Sanggahan:

Dalam Kitab Suci, baik Yesus maupun rasul-rasul tidak selalu menyem-
buhkan semua orang sakit. Ada orang-orang yang tidak disembuhkan.
dalam Yoh 5:1-18 ada banyak orang sakit, tetapi hanya satu yang
disembuhkan oleh Yesus, yaitu orang yang lumpuh selama 38 tahun.
dalam 1Tim 5:23 dan 2Tim 4:20, Timotius dan Trofimus sakit, tetapi
Paulus tidak menyembuhkan mereka.
dalam 2Kor 12:7-10, Paulus sendiri mengalami duri dalam daging.
Sekalipun tidak jelas dengan apa yang dimaksud dengan duri dalam
daging itu, tetapi rasa-rasanya tidak bisa tidak istilah ini menunjuk
pada suatu penyakit jasmani yang menyakitkan. Untuk ini Paulus
berdoa sebanyak tiga kali, tetapi Tuhan tidak menyembuhkan dia!
dalam Luk 5:15-16 banyak orang datang kepada Yesus untuk
disembuhkan, tetapi Yesus tidak menyembuhkan mereka, sebaliknya
Yesus meninggalkan mereka.
dalam Luk 4:27 Yesus berkata bahwa pada jaman nabi Elisa ada
banyak orang sakit kusta di Israel, tetapi mereka tidak ditahirkan
seperti Naaman.

2) Penyakit itu dari setan, dan orang Kristen harus menang atas setan.

Sanggahan:

a) Penyakit pertama kali masuk ke dalam dunia sebagai hukuman dari


Tuhan (bukan dari setan!) atas dosa manusia.

b) Setan memang bisa memberi penyakit, tetapi hanya kalau Tuhan


mengijinkan (Ayub 1-2 2Kor 12:7-10).

c) Tidak semua penyakit datang dari setan. Misalnya: Kej 48:1. Juga
kalau dalam Mat 4:24 terlihat bahwa orang yang menderita pelbagai
penyakit dibedakan dari orang yang kerasukan. Demikian juga dalam
Mat 10:1,8. Karena itu kalau seseorang selalu menengking setan pada
77
APENDIX II: KESEMBUHAN
waktu mendoakan orang sakit, itu sebetulnya merupakan sesuatu
yang ngawur!

d) Menang atas setan tidak harus diwujudkan melalui kesembuhan.


Kalau seseorang tetap sakit, tetapi dalam sakitnya ia tetap setia
kepada Tuhan dan hidup bagi Tuhan, apakah ia tidak menang atas
setan?

3) Penyakit itu disebabkan oleh dosa. Karena itu kalau seseorang bertobat ia
pasti sembuh dari penyakit!

Sanggahan:

a) Penyakit pertama masuk ke dalam dunia memang karena dosa Adam


dan Hawa.

b) Memang ada orang-orang yang sakit sebagai akibat langsung dari


dosa mereka (bdk. Maz 107:17-18 2Raja 5:27).

c) Tetapi tidak semua orang sakit sebagai akibat langsung dari dosanya
(Kej 48:1 Ayub 1-2 2Kor 12:7-10 Fil 2:25-27 1Raja 14;1,12,13 Yoh
9:1-3).

d) Orang percaya baru bisa bebas dari penyakit sebagai akibat dosa,
pada saat ia masuk ke surga. Bandingkan juga dengan point no 4b di
bawah ini.

4) Yesus sudah mati menebus tubuh dan jiwa / roh kita. Karena itu kalau
seseorang percaya Yesus / menjadi orang kristen, maka bukan saja
dosanya diampuni, tetapi ia juga harus sembuh dari semua penyakit
jasmani.

Sanggahan:

a) Memang Yesus mati untuk menebus kita secara keseluruhan (tubuh +


jiwa / roh).

b) Memang orang yang percaya kepada Yesus langsung diampuni dosa-


dosanya pada saat ia percaya, tetapi:
ia baru mengalami penyempurnaan jiwa / roh pada saat ia mati (Ibr
12:23). Pada saat sudah mengalami penyempurnaan jiwa / roh,
maka ia tidak lagi bisa berbuat dosa. Tetapi sebelum saat itu, ia
belum disempurnakan, sehingga masih bisa berbuat dosa (penyakit
rohani).
ia baru mengalami penyempurnaan tubuh pada akhir jaman / hari
kebangkitan. Pada saat sudah mengalami penyempurnaan tubuh,
maka ia tidak lagi bisa mengalami penyakit, penderitaan, kematian,
dsb (Wah 7:16 21:4). Tetapi sebelum saat itu, ia belum
disempurnakan, sehingga masih bisa sakit (penyakit jasmani).
Perhatikan bahwa dalam 2Kor 4:16 Paulus berkata bahwa
78
APENDIX II: KESEMBUHAN
manusia lahiriah kami semakin merosot (maksudnya tentu dalam
kesehatan / kekuatan). Dan dalam 1Kor 15:43, ia mengkontraskan
tubuh jasmani kita yang sekarang ini dengan tubuh kebangkitan
nanti dengan berkata: Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan
dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam
kekuatan. Semua ini jelas menunjukkan bahwa dalam hidup orang
kristen penyakit dan kelemahan tubuh tetap ada.

5) Allah itu mahakuasa dan karena itu Ia pasti bisa menyembuhkan anakNya
yang sakit!

Sanggahan:

Allah memang mahakuasa sehingga pasti bisa menyembuhkan, tetapi Ia


belum tentu mau menyembuhkan. Banyak orang beranggapan bahwa
Allah pasti mau menyembuhkan kita karena adalah sesuatu yang baik
kalau kita itu sehat. Orang-orang ini perlu mengingat bahwa pikiran Allah
dan pikiran kita berbeda seperti langit dengan bumi (Yes 55:8-9)! Dalam
2Kor 12:7-10, Paulus sendiri berdoa supaya duri dalam dagingnya
diangkat, tetapi ia tidak disembuhkan! Allah tidak mau menyembuhkan
Paulus, karena penyakit Paulus justru akan menyebabkan Paulus
bersandar kepada Tuhan sehingga kuasa Allah bisa mengalir melalui
Paulus. Dengan kata lain, dari sudut Allah, penyakit Paulus ini membawa
kebaikan baginya dan bagi pelayanannya. Bagi kitapun hal seperti ini bisa
terjadi. Kadang-kadang Allah tidak mau menyembuhkan kita karena Ia
mempunyai maksud tertentu, yang tentunya berguna untuk kemuliaanNya
dan juga untuk kebaikan kita sendiri (bdk. Ro 8:28).

6) Allah tidak menghendaki orang sakit.


Dalam bukunya yang berjudul Jangan Batasi Allah Bila Ingin Bahagia-
Sejahtera, hal 33-34, Morris Cerullo berkata sebagai berikut: Baiklah
saya nyatakan kepada anda sekarang juga, bahwa bukanlah kehendak Allah
agar anda menderita sakit. Allah tidak menghendaki manusia itu menderita.
Bukanlah kehendak Allah anda harus menderita lapar atau dilanda
kemiskinan. Kehendak Tuhan ialah mencurahkan berkatNya atas diri anda
dan memenuhi segala kebutuhan anda. Tuhan menghendaki agar anda dapat
hidup sehat, berbahagia dan serba berkecukupan.

Ia lalu mengutip 3Yoh 2 dan Mat 8:7 untuk mendukung pandangannya ini.
3Yoh 2 - Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik
dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik
saja.
Mat 8:7 - Yesus berkata kepadanya: Aku akan datang
menyembuhkannya..

Sanggahan:

a) Kata-kata Yesus dalam ayat-ayat seperti Mat 8:3,7 dsb tidak berlaku
umum, sama seperti kata-kataNya dalam Mat 14:29 (waktu Ia
menyuruh Petrus berjalan di atas air) dan dalam Yoh 11:23,40,43
79
APENDIX II: KESEMBUHAN
(kata-kataNya berhubungan dengan kebangkitan Lazarus) juga tidak
berlaku umum! Jadi, untuk orang-orang tertentu Ia memang bersedia
menyembuhkan, tetapi untuk orang-orang lain bisa saja Ia tidak
bersedia menyembuhkan, karena Ia mempunyai tujuanNya sendiri!

b) 3Yoh 2 adalah suatu salam dari rasul Yohanes kepada para pembaca /
penerima suratnya, dan karena itu jelas tidak bisa diartikan bahwa
Allah tidak menghendaki seorangpun sakit!

c) Orang-orang Kharismatik sering menyalah-artikan kata baik, berkat,


dsb, karena mereka menafsirkan baik dan berkat itu sebagai baik
dan berkat menurut pandangan manusia. Tuhan memang pasti
memberi berkat / hal-hal yang baik kepada anak-anakNya (Mat 7:11
Yak 1:17), tetapi yang dimaksud dengan baik dan berkat adalah
baik dan berkat dalam pandangan Allah! Lagi-lagi perlu diingat
bahwa pikiran / rencana Allah berbeda seperti langit dengan bumi
dibanding pikiran / rencana kita (Yes 55:8-9). Allah bisa memberi
berkat / hal yang baik melalui hal-hal yang bagi kita kelihatannya tidak
baik, seperti penyakit dan penderitaan (2Kor 12:7-10 2Kor 1:8- 9 Fil
1:12 bdk. Ro 8:28).
Illustrasi: Kalau saudara membawa anak saudara ke dokter, dan anak
itu harus disuntik, maka saudara merelakan anak itu menderita sakit,
karena semua itu adalah untuk kebaikannya sendiri. Lalu mengapa
Tuhan tidak boleh membiarkan kita sakit / menderita, kalau semua itu
adalah untuk kebaikan kita?

7) Allah menjanjikan kesehatan (Kel 15:26).

Sanggahan:

a) Janji itu hanya berlaku untuk bangsa Israel pada saat itu. Itupun
dengan syarat bahwa mereka harus taat (Kel 15:26).

b) Ada perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.


Dalam Perjanjian Lama, ada banyak janji berkat jasmani yang
berkelimpahan (Ul 28:1-14 Mal 3:10-12), tetapi dalam Perjanjian Baru
tidak! (bdk. Mat 6:11,25-34) Karena apa? Karena dalam Perjanjian
Lama belum ada salib! Jadi mereka sukar melihat kasih Allah, kecuali
ada berkat jasmani yang berkelimpahan. Tetapi bagi orang-orang
Perjanjian Baru, karena salib yang merupakan puncak pernyataan
kasih Allah sudah terjadi, maka sekalipun tidak ada berkat jasmani
yang berkelimpahan, tetap bisa melihat kasih Allah melalui salib itu!
Jadi, sekalipun kita sakit, kita tetap bisa yakin bahwa Allah mengasihi
kita. Buktinya Ia mau menjadi manusia dan mati bagi kita dalam diri
Tuhan kita Yesus Kristus (Ro 5:8).

8) Orang Kristen yang sakit memalukan Tuhan.

Sanggahan:

80
APENDIX II: KESEMBUHAN
a) Ini lagi-lagi salah pengertian tentang istilah memalukan / memuliakan
Tuhan. Kalau orang Kristen sakit dikatakan memalukan Tuhan; itu
karena mereka menilai Tuhan seakan-akan Tuhan itu adalah manusia.

b) Orang kristen yang sakit tidak memalukan Tuhan. Ini terlihat dari
Paulus yang pada waktu mengalami duri dalam daging bukan saja
tidak memalukan Tuhan, tetapi akhirnya justru membawa kemuliaan
bagi Tuhan (2Kor 12:7-10).
Memang kalau ada orang yang sehat dan kaya bisa percaya kepada
Tuhan, hidup sesuai kehendak Tuhan, setia kepada Tuhan dsb, maka
ini tentu memuliakan Tuhan. Tetapi kalau ada orang yang sakit, miskin,
dan menderita terus menerus, dan dalam kondisi seperti itu ia bisa
tetap percaya kepada Tuhan, hidup sesuai kehendak Tuhan, dan setia
kepada Tuhan, maka tentu peristiwa ini akan lebih memuliakan Tuhan!

c) Yang memalukan Tuhan ialah kalau kita sebagai anak-anakNya


berbuat dosa. Ini terlihat dari:
Mat 5:16 mengatakan bahwa perbuatan baik kita memuliakan Bapa
di sorga. Secara implicit ini menunjukkan bahwa dosa kita
memalukan Allah.
Dalam Wah 3:18, kata-kata ketelanjanganmu yang memalukan
jelas menunjuk pada dosa-dosa mereka yang memalukan Allah.
Karena itu Paulus / Kitab Suci memberi peraturan bahwa orang Kristen
yang berdosa (dosa sengaja terhadap mana ia tidak mau bertobat)
harus dikucilkan (1Kor 5:1-13).

d) Baca juga 1Kor 1:25-29 - Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar
hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari
pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu,
ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang
yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang
yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang
tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya
jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan
Allah.
Text Kitab Suci ini tidak mengatakan bahwa Allah malu karena orang-
orang yang lemah, bodoh, tidak terpandang, dsb! Ia bahkan memilih
mereka untuk mempermalukan orang berhikmat, kuat, dsb. Kalau Allah
tidak malu karena orang kristen yang bodoh, lemah, tak terpandang,
dsb, mungkinkah Ia malu karena orang kristen yang sakit?

9) Yesus sering berkata imanmu telah menyembuhkan engkau (Mat 8:13


Mat 9:22,29). Jadi, tidak sembuh menunjukkan tidak beriman.

Sanggahan:

81
APENDIX II: KESEMBUHAN
a) Kadang-kadang iman memang dijadikan syarat terjadinya mujijat / ke-
sembuhan (bdk. Mat 13:58).

b) Tetapi Yesus maupun rasul-rasul tidak selalu menuntut iman sebagai


syarat kesembuhan!
Bacalah Yoh 5:1-18, khususnya ay 13nya! Orang buta itu sudah
sembuh, tapi tidak / belum mengenal Yesus. Jelas bahwa di sini
tidak dituntut iman sebagai syarat kesembuhan.
Dalam Kis 3:1-10 Petrus juga tidak bertanya kepada pengemis
yang lumpuh itu apakah ia beriman atau tidak!
Dalam 2Raja 5, Naaman jelas tidak beriman, dan boleh dikatakan
bahwa tindakannya untuk menuruti Elisa adalah tindakan coba-
coba! Tetapi ia toh disembuhkan!
Dalam Yoh 11, pada saat Lazarus dibangkitkan, baik ia maupun
Maria dan Marta jelas tidak beriman bahwa Yesus akan
membangkitkannya.
Jadi, orang tidak berimanpun bisa sembuh kalau Tuhan mau! Yang
menentukan bukan iman kita, tetapi kehendak Tuhan!

c) Orang berimanpun tidak selalu sembuh (2Kor 12:7-10 1Tim 5:23


2Tim 4:20). Jadi, jelas bahwa ayat-ayat seperti Mat 8:13 Mat 9:22,29
di atas, tidak berlaku umum!

d) Banyak orang beranggapan bahwa kalau ada orang sakit, lalu orang
itu berdoa dalam nama Yesus dengan iman, maka ia pasti
disembuhkan. Ini didasarkan pada ayat-ayat seperti Mark 11:22-24
Mat 7:7-10 Yoh 14:13-14 Yoh 15:7b dsb. Tetapi perlu diingat bahwa
pada waktu menafsirkan ayat-ayat seperti Mark 11:22-24 Mat 7:7-10
Yoh 14:13-14 Yoh 15:7b dsb, kita juga harus memperhatikan ayat-ayat
seperti 1Yoh 5:14 Mat 7:11 Yoh 15:7a, yang menjadi syarat
pengabulan doa, yaitu:
permintaan kita sesuai dengan kehendak / rencana Tuhan (1Yoh
5:14). Ingat juga bahwa beriman pada sesuatu yang bukan
kehendak Tuhan, tidak bisa dikatakan beriman!
yang kita minta itu merupakan sesuatu yang baik dalam pandangan
Tuhan (Mat 7:11).
kita tinggal dalam Yesus, dan firman Tuhan tinggal dalam kita (Yoh
15:7a). Dengan kata lain, kita dekat dengan Tuhan dan tunduk
pada firman Tuhan.

e) Kalau seseorang berdoa untuk kesembuhan orang sakit, dan orang


sakit itu tidak sembuh, bisa saja yang tidak / kurang beriman bukanlah
di sakit tetapi si penyembuh. Ini terjadi dalam Mat 17:14-20. Pada
waktu itu ada seseorang yang anaknya sakit ayan (ini terjadi karena
kerasukan setan - bdk. Mark 9:17-18). Ia membawa anak itu kepada
murid-murid Yesus, tetapi ternyata murid-murid itu tidak bisa
menyembuhkan anak itu / mengusir setannya. Setelah anak itu dibawa
kepada Yesus, maka barulah setannya bisa diusir dan anak itu
disembuhkan. Waktu murid-murid bertanya mengapa mereka tidak
82
APENDIX II: KESEMBUHAN
bisa mengusir setan itu, Yesus berkata: Karena kamu kurang percaya
(Mat 17:20).
Tetapi ingat bahwa cerita ini tidak boleh diartikan seakan-akan setiap
kali seseorang gagal menyembuhkan orang sakit, itu menunjukkan
bahwa ia tidak / kurang beriman. Bisa saja orang sakit itu tidak
sembuh, bukan karena orang yang mendoakannya kurang beriman,
tetapi karena Tuhan memang tidak menghendaki kesembuhan itu.

10)Yesus menyuruh kita menyembuhkan orang sakit (Mat 10:5-8).

Sanggahan:

Perintah ini hanya diberikan untuk rasul-rasul pada saat itu! Ini terlihat
dari:

a) Pada saat itu mereka disuruh memberitakan Injil hanya kepada orang
Yahudi (Mat 10:5b-6). Bandingkan dengan Mat 28:19 yang menyuruh
kita menjadikan semua bangsa murid Kristus.

b) Mereka disuruh membangkitkan orang mati (Mat 10:8). Ini jelas


bukan perintah untuk kita!

c) Pada saat itu mereka tidak boleh membawa bekal (Mat 10:9-10).
Bandingkan ini dengan Luk 22:35-36 dimana mereka boleh membawa
bekal.

11) Mark 16:17-18 mengatakan bahwa menyembuhkan orang sakit adalah


tanda orang beriman.

Sanggahan:

a) Mark 16:17-18 terletak dalam kontext Mark 16:9-20 yang


diperdebatkan keasliannya.

b) Mark 16:17-18 menyebutkan bahwa tanda orang beriman bukan hanya


menyembuhkan orang sakit, tetapi juga minum racun / memegang ular
tanpa celaka dsb. Kalau orang Kharismatik mau menggunakan ayat ini
secara konsekwen, maka mereka juga harus berani melakukan hal ini /
bisa mengalami hal ini!

12)Mat 8:16-17 bdk. Yes 53:4-5.


Kesembuhan jasmani yang Yesus lakukan, oleh Matius dihubungkan
dengan nubuat nabi Yesaya yang berbunyi: Dialah yang memikul
kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Yes 53:4-5 - Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,
dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena
tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran
yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
83
APENDIX II: KESEMBUHAN

Sanggahan:

a) Penyakit / kesembuhan dalam Yes 53:4-5 itu bersifat jasmani atau


rohani? Ada 2 pandangan:

1. Jasmani dan rohani.


Tetapi bagaimanapun, penyempurnaan jasmani terjadi pada akhir
jaman (2Kor 4:16 1Kor 15:43-44).

2. Hanya rohani. Jadi, penyakit menunjuk pada dosa.


Baca kontex Yes 53!
Ay 5: pemberontakan, kejahatan.
Ay 6: sesat seperti domba, mengambil jalannya sendiri,
kejahatan.
Ay 8: pemberontakan.
Ay 10: korban penebus salah.
Ay 11: kejahatan.
Ay 12: dosa.
Jadi jelas bahwa kontex Yes 53 adalah rohani!
Untuk lebih jelas tentang kontex, baca juga Yes 1:4-6!
Bandingkan juga dengan 1Pet 2:22-25, dimana Petrus mengutip
Yes 53 ini! Ia jelas menerapkan pada dosa / penyakit rohani!

b) Kalau Yes 53 itu memang tentang penyakit rohani (dosa), lalu


mengapa Matius mengutip Yes 53:4 dan menerapkannya pada kesem-
buhan jasmani dalam Mat 8:17?
Jawab: karena Yesus sering melakukan sesuatu yang bersifat jasmani
untuk mengajar suatu kebenaran rohani. Ini bukan suatu
pengallegorian!
Contoh:
Ia mencelikkan mata orang buta dalam Yoh 9. Ini mengilustrasikan
diriNya sebagai Terang dunia (Yoh 9:5).
Ia membangkitkan orang mati / Lazarus (Yoh 11). Lalu Ia mengajar
bahwa Ia adalah Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25-26).
Ia melipat gandakan roti (Yoh 6), lalu Ia mengajar bahwa Ia adalah
Roti Hidup (Yoh 6:35).
Dalam Mat 8 juga demikian. Ia menyembuhkan secara jasmani (Mat
8:15-16) untuk menunjukkan diriNya sebagai penyembuh rohani / dosa
(Mat 8:17 bdk. Yes 53:4-5).
Jadi, sebetulnya sekalipun Mat 8:15-16 berbicara tentang kesembuhan
/ penyakit jasmani, tetapi Mat 8:17 berbicara tentang kesembuhan /
penyakit secara rohani, yaitu dosa. Karena itu Matius lalu menganggap
ini sebagai penggenapan dari Yes 53:4-5!

Kesimpulan:

84
APENDIX II: KESEMBUHAN
Kesembuhan illahi itu ada, tetapi ajaran yang mengatakan bahwa orang
Kristen harus sembuh dari segala penyakit, merupakan ajaran yang:

a) Bertentangan dengan Alkitab.

b) Bertentangan dengan fakta / realita. Mengapa? Karena:


jelas sekali bahwa banyak orang Kristen yang sakit! Bahkan para
penyembuhnya sering memakai kaca mata. Apakah itu bukan
penyakit? Apa bedanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri /
kuman, dan penyakit yang disebabkan oleh usia tua? Bukankah
semua itu sama-sama masuk ke dalam dunia karena dosa Adam?
para penyembuh itu sendiri juga pergi ke dokter / dokter gigi, sekalipun
banyak yang pergi secara diam-diam! Bukankah ini adalah kepalsuan
dan kemunafikan yang terkutuk?

B) Macam-macam kesembuhan.
I) Kesembuhan biasa.

Ciri-ciri kesembuhan biasa:

1) Kesembuhan itu tidak terjadi seketika, tetapi melalui suatu proses.

2) Adanya penggunaan hal-hal yang secara medis memang bisa


memberikan kesembuhan seperti: dokter, obat, diet, makanan bergizi,
istirahat, olah raga, perubahan cara hidup, berhenti merokok, dsb.

Perlu diketahui bahwa berbeda dengan pandangan / ajaran banyak


orang Pentakosta / Kharismatik yang mengatakan bahwa dokter / obat
itu dilarang dan bertentangan dengan iman, Kitab Suci tidak menentang
penggunaan dokter / obat.

Ini terlihat dari:


Yak 5:14 yang berbunyi: Kalau ada seorang di antara kamu yang
sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka
mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama
Tuhan.
Minyak di sini berfungsi sebagai obat (bdk. Yes 1:6 Luk 10:34).
Pemberian obat oleh penatua ini mungkin disebabkan pada saat itu
banyak orang kristen yang miskin, sehingga tidak bisa membeli
obat sendiri. Karena itu, pada jaman sekarang, dimana sudah ada
banyak obat lain yang lebih modern, maka pengolesan dengan
minyak ini sudah tidak dibutuhkan.
Mat 9:12 yang berbunyi: Yesus mendengarnya dan berkata: Bukan
orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Dari sini terlihat dengan jelas bahwa Yesus sendiri tidak menentang
penggunaan tabib / dokter untuk orang sakit.

85
APENDIX II: KESEMBUHAN
1Tim 5:23 yang berbunyi: Janganlah lagi minum air saja,
melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu
terganggu dan tubuhmu sering lemah.
Ini merupakan nasehat dari rasul Paulus kepada Timotius yang
sakit. Aneh sekali bahwa Paulus yang jelas mempunyai karunia
kesembuhan itu, ternyata tidak menyembuhkan Timotius secara
mujijat, tetapi menyuruhnya menggunakan anggur sebagai obat!
Lukas adalah tabib (Kol 4:14).
Kalau orang kristen tidak boleh menggunakan dokter / obat, maka
jelas bahwa dokter / tabib dan penjual obat semuanya harus
bertobat. Tetapi sekalipun Lukas adalah seorang tabib, ia tidak
pernah dikecam atau disuruh bertobat.

Kalaupun hal-hal yang secara medis bisa memberikan kesembuhan


tersebut di atas digabungkan dengan doa, sehingga lalu terjadi kesem-
buhan yang luar biasa cepatnya, itu tetap merupakan kesembuhan
biasa!

Kalau dikatakan bahwa ini adalah kesembuhan biasa, itu tidak berarti
bahwa itu tidak datang dari Tuhan! Kesembuhan ini tetap datang dari
Tuhan, tetapi Tuhan menggunakan hal-hal tertentu untuk menyembuhkan.
Jadi, Tuhan menyembuhkan secara tidak langsung.
Setiap kali kita sakit, selain kita harus berdoa, kita juga harus
menggunakan hal-hal tersebut di atas untuk mendapatkan kesembuhan
biasa ini!

II) Kesembuhan psikologis.

Ada banyak penyakit yang ditimbulkan / diperparah / dikambuhkan oleh


hal-hal yang bersifat psikologis seperti takut, kuatir, marah, sedih, benci /
dendam, stress, dsb.
Dalam Amsal 17:22 dikatakan bahwa hati yang gembira adalah obat yang
manjur. Ini tentu tidak berlaku untuk semua penyakit! Misalnya
bagaimanapun orang yang menderita patah tulang / gigi yang berlubang
bergembira, ia tidak akan disembuhkan oleh kegembiraannya itu! Jadi,
ayat ini hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang memang disebabkan
oleh hal-hal yang bersifat psikologis.
Di dalam suatu kebaktian kesembuhan, selalu diadakan pembangkitan
emosi menggunakan musik yang keras, nyanyian yang diulang-ulang,
kata-kata chairman / pengkotbah yang menggerakkan emosi, bahasa
lidah / roh, self-suggestion tentang iman (penyugestian diri sendiri bahwa
dirinya akan sembuh / sudah sembuh), dsb. Hal-hal ini memang bisa
menyebabkan terjadinya kesembuhan secara psikologis terhadap
penyakit-penyakit yang memang disebabkan oleh hal-hal psikologis itu!
Tetapi, begitu emosi turun (kembali seperti semula), penyakitnya akan
kembali / kambuh lagi. Karena itu, ini pada hakekatnya bukan suatu
kesembuhan. Ini hanya kesembuhan semu saja!

III) Kesembuhan ilahi.

86
APENDIX II: KESEMBUHAN

1) Ada yang menggunakan benda-benda:

a) Benda milik si penyembuh, seperti:


1. Jubah Yesus (Mat 9:20-22 Mat 14:34-36).
2. Sapu tangan / kain Paulus (Kis 19:12).
Ayat-ayat Kitab Suci ini dipakai sebagai dasar oleh sebagian orang
Kharismatik untuk melakukan hal yang serupa!
Contoh:
Penginjil Televisi dari Amerika Serikat, Oral Roberts, pernah
membagikan 6 juta kantong plastik berisi air kepada semua
pengikutnya di seluruh Amerika, dan lalu dalam siaran TV ia
mengajak mereka bersama-sama untuk memecahkan kantong
plastik itu pada bagian tubuh yang sakit untuk
menyembuhkannya.
John F. MacArthur, Jr. menceritakan dalam bukunya bahwa ia
pernah menerima miracle prayer cloth (= kain doa mujijat), dan
bersama dengan kain doa mujijat itu ada suatu pesan yang
berbunyi: Take this special miracle prayer cloth and put it under
your pillow and sleep on it tonight. Or you may want to place it on
your body or on a loved one. Use it as a release point wherever you
hurt. First thing in the morning send it back to me in the green
envelope. Do not keep this prayer cloth; return it to me. Ill take it,
pray over it all night. Miracle power will flow like a river. God has
something better for you, a special miracle to meet your needs (=
Ambillah kain doa mujijat yang spesial ini dan letakkanlah di
bawah bantalmu dan tidurlah di atasnya malam ini. Atau engkau
dapat meletakkannya pada tubuhmu atau pada orang yang
engkau cintai. Gunakanlah untuk mengurangi rasa sakit
dimanapun engkau merasa sakit. Hal pertama yang harus engkau
lakukan pada esok pagi adalah mengirimkannya kembali kepada
saya di dalam amplop hijau. Janganlah menahan / menyimpan
kain doa ini; kembalikanlah kepada saya. Saya akan
mengambilnya, mendoakannya sepanjang malam. Kuasa mujijat
akan mengalir seperti sungai. Allah mempunyai sesuatu yang
lebih baik untuk engkau, suatu mujijat spesial yang sesuai untuk
kebutuhanmu) - The Charismatics, p 130).

Ingat, bahwa sekalipun dalam Kitab Suci pernah terjadi


kesembuhan melalui benda seperti jubah Yesus atau sapu tangan
Paulus, tetapi Kitab Suci tidak pernah memerintahkan siapapun
juga untuk melakukan hal itu!

Hal lain yang harus diperhatikan adalah: Kitab Suci tidak pernah
menyuruh / mengijinkan untuk menggunakan benda apapun
sebagai jimat. Ini perlu diwaspadai karena adanya gereja di
Indonesia yang memberikan sapu tangan yang sudah didoakan
untuk disimpan oleh jemaatnya (mirip dengan cerita John F.
MacArthur, Jr. di atas). Ini sudah termasuk jimat, dan tentu saja
tidak alkitabiah!
87
APENDIX II: KESEMBUHAN

b) Benda-benda yang secara medis tidak bisa menyembuhkan.


Contoh: Dalam Yoh 9:6-7 Yesus menggunakan ludahnya yang
diaduk dengan tanah untuk menyembuhkan orang buta. Secara
medis ini bukan saja mustahil untuk menyembuhkan orang buta,
tetapi bahkan orang melekpun akan menjadi buta kalau diberi obat
seperti itu!
Ini berbeda dengan penggunaan obat dalam kesembuhan biasa,
karena obat yang secara medis memang bisa memberi
kesembuhan.

2) Ada yang menggunakan perintah Dalam nama Yesus.....


Contoh: Kis 3:6 Kis 9:34 dsb.

3) Ada yang menggunakan doa (bdk. Kis 28:8).

Ciri-ciri kesembuhan ilahi:

1. Kesembuhan itu harus terjadi secara langsung / seketika.


Ada yang menganggap Mark 8:22-25 sebagai dasar untuk percaya
akan adanya kesembuhan ilahi yang terjadi secara bertahap (melalui
suatu proses). Tetapi saya berpendapat bahwa sekalipun dalam Mark
8:22-25 itu terjadi 2 tahap kesembuhan, tetapi selang waktunya
hanyalah beberapa detik, sehingga sebetulnya tetap merupakan
kesembuhan seketika (bukan proses). Karena itu saya tetap
beranggapan bahwa kesembuhan ilahi harus terjadi secara langsung.
Jaman ini sering terdengar ada orang yang katanya mengalami
kesembuhan ilahi tetapi sembuhnya berangsur-angsur. Saya
berpendapat bahwa itu bukan kesembuhan ilahi. Dalam Kitab Suci
kesembuhan ilahi selalu terjadi langsung.

2. Kesembuhan itu harus bersifat total (penyakitnya sembuh total).


Dalam Kitab Suci semua kesembuhan ilahi terjadi seperti itu. Tidak
ada orang lumpuh, yang setelah mengalami kesembuhan ilahi, lalu
bisa berjalan tetapi pincang! Tidak ada orang buta, yang setelah
mengalami kesembuhan ilahi, lalu bisa melihat tetapi harus
menggunakan kaca mata minus 15! Tidak ada orang tuli, yang setelah
mengalami kesembuhan ilahi, lalu bisa mendengar tetapi harus
menggunakan hearing aids (= alat bantu untuk mendengar)!
Tetapi lihatlah kesembuhan-kesembuhan ilahi jaman sekarang ini!
Bukan main banyaknya orang yang sembuh setengah-setengah tetapi
mengaku telah mengalami kesembuhan ilahi! Ini jelas bukan
kesembuhan ilahi!

3. Penyakitnya tidak boleh kambuh.


Ada 3 hal yang bisa dipakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa
orang yang mengalami kesembuhan ilahi bisa kambuh lagi
penyakitnya:

88
APENDIX II: KESEMBUHAN
a. Dalam Kitab Suci orang-orang yang dibangkitkan dari kematian,
akhirnya akan mati lagi.
Tetapi ini tidak bisa diterima karena kematian berbeda dengan pe-
nyakit.

b. Orang yang disembuhkan dari kerasukan setan, bisa kerasukan


lagi (Mat 12:43-45).
Ini juga tidak bisa diterima karena kerasukan setan tidak bisa
disamakan dengan penyakit.

c. Dalam Yoh 5:14 Yesus berkata kepada orang lumpuh yang telah Ia
sembuhkan: Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi,
supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk. Ini dijadikan dasar
untuk mengatakan bahwa penyakit seseorang yang mengalami
kesembuhan ilahi bisa kambuh kalau ia berbuat dosa.
Inipun tidak bisa diterima karena lebih buruk tidak berarti penyakit
yang sama akan kembali. Artinya: ia akan mengalami hukuman
Tuhan yang lebih berat.

Dalam Kitab Suci tidak pernah ada orang yang setelah mengalami
kesembuhan ilahi, lalu kambuh lagi penyakitnya! Bahkan 9 orang kusta
yang tidak tahu terima kasih dalam Luk 17:11-19 juga tidak kambuh
penyakitnya.
Tetapi jaman sekarang, sering sekali ada orang yang katanya
mengalami kesembuhan ilahi, tetapi lalu kambuh kembali penyakitnya.
Ini omong kosong! Ini pasti bukan kesembuhan ilahi, tetapi
kesembuhan psikologis!

4. Tidak digunakan dokter / obat.


Semua kesembuhan ilahi dalam Kitab Suci tidak menggunakan obat /
dokter.

Sedangkan ciri yang tidak harus ada dalam kesembuhan ilahi adalah
pertobatan dari orang yang disembuhkan.
Dalam suatu kesembuhan ilahi, tidak harus terjadi pertobatan dari orang
yang disembuhkan itu. Itu memang bisa terjadi, tetapi tidak selalu terjadi.
Misalnya dalam Luk 17:11-19, kesembilan orang kusta yang tidak tahu
berterima kasih itu jelas sekali tidak bertobat! Tetapi mereka toh
mengalami kesembuhan ilahi!

IV) Kesembuhan dari setan.

1) Dasar Kitab Suci akan adanya kesembuhan dari setan: Mat 7:22-23
Mat 24:24 2Tes 2:9-12 Wah 13:13-14 Wah 16:13-14.
Semua ayat-ayat ini menyebabkan kita harus berhati-hati pada saat
suatu kesembuhan / mujijat terjadi. Karena Kitab Suci sudah
menubuatkan bahwa pada akhir jaman ini akan ada banyak
kesembuhan / mujijat yang palsu yang berasal dari setan.

89
APENDIX II: KESEMBUHAN
2) Karena setan adalah seorang yang hebat sekali dalam menipu /
memalsu, maka bisa saja keempat ciri kesembuhan ilahi di atas
terpenuhi semua, tetapi itu toh merupakan kesembuhan dari setan!

3) Ciri kesembuhan dari setan.


Harus diakui bahwa memang sangat sukar untuk bisa membedakan
antara kesembuhan ilahi dengan kesembuhan dari setan. Tetapi
kadang-kadang bisa terlihat bahwa kesembuhan itu dari setan, yaitu
kalau:

a) Ada penggunaan hal-hal yang berbau mistik / perdukunan.


Misalnya:
harus berdoa pada hari / jam tertentu, supaya bisa sembuh.
harus berdoa / tidur dengan telanjang.
menggunakan air dan kembang tertentu.
disuruh menyimpan jimat / benda-benda tertentu (bahkan salib /
kitab Suci / kertas bertuliskan ayat tertentu dari Kitab Suci!).
adanya penggunaan mantera. Mantera ini bisa saja berupa doa
Bapa Kami yang diulang-ulang!
dsb.

Kesembuhan itu tetap bisa datang dari setan, sekalipun hal-hal di


atas ini digabungkan dengan:
doa / kata-kata dalam nama Yesus.
doa Bapa kami.
penggunaan ayat-ayat Kitab Suci.
tanda salib, dsb.
Karena itu janganlah membiarkan diri saudara dikelabui hanya
dengan penggunaan nama Yesus, doa Bapa Kami, pengutipan ayat
Kitab Suci dsb!

b) Terjadi hal-hal yang tidak Alkitabiah seperti nggeblak / tumbang


dalam roh dsb.
Pada kasus pengusiran setan, orang memang bisa pingsan /
dibanting-banting dsb, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi pada
kasus kesembuhan!

-o0o-

90
APENDIX III
MUJIJAT
Pandangan Kharismatik (pada umumnya) tentang mujijat dan tanggapan /
jawabannya:

1) Orang kristen harus terus / selalu mengalami mujijat seperti pada


jaman Kitab Suci.

Tanggapan saya:

1) Bahkan dalam Kitab Suci, mujijat tidak dilakukan / dialami oleh tiap orang
percaya pada setiap saat!
Mari kita melihat mujijat-mujijat dalam setiap jaman dalam Kitab Suci:
Mulai Adam dan Hawa sampai Nuh, hanya tercatat 1 mujijat, yaitu
pengangkatan Henokh (Kej 5:24).
Mulai Nuh sampai Abraham, juga tercatat hanya 1 mujijat, yaitu
peristiwa menara Babil (Kej 11:1-9).
Mulai Abraham sampai Yusuf, ada beberapa mujijat, tetapi bisa
dikatakan bahwa pada masa ini tetap jarang sekali terjadi mujijat.
Selama bangsa Israel di Mesir (lebih kurang 400 tahun), boleh
dikatakan tidak ada mujijat.
Jaman Musa dan Yosua, banyak sekali mujijat.
Jaman Hakim-hakim, kadang-kadang saja ada mujijat.
Jaman Saul, Daud dan Salomo, jarang sekali ada mujijat.
Jaman raja-raja (setelah Israel pecah menjadi dua), jarang sekali ada
mujijat.
Jaman Elia, Elisa, dan nabi-nabi, banyak sekali mujijat.
Jaman Ezra dan Nehemia (setelah kembali dari pembuangan
Babilonia), tidak ada mujijat.
selama 400 tahun antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tidak
ada mujijat.
Pada masa Yohanes Pembaptis dikatakan bahwa ia tidak melakukan
satu tandapun (Yoh 10:41).
Pada masa tiga setengah tahun pelayanan Yesus, ada banyak sekali
mujijat.
Pada jaman rasul-rasul, juga ada banyak sekali mujijat.

Kesimpulannya: dalam Kitab Suci mujijat-mujijat itu bergerombol di 4


tempat / masa yaitu:
a) Jaman Musa dan Yosua.
b) Jaman Elia, Elisa dan nabi-nabi.
c) Jaman pelayanan Tuhan Yesus.
d) Jaman rasul-rasul.

91
APENDIX III: MUJIJAT
Pertanyaannya adalah: mengapa mujijat-mujijat itu bergerombol seperti
itu? John Stott menjawab sebagai berikut: The major purpose of miracles
was to authenticate each fresh stage of revelation (= Tujuan utama dari
mujijat-mujijat adalah membuktikan / mengesahkan setiap tahap baru dari
wahyu / penyataan) - Baptism and Fullness, hal 97.

Dasar Kitab Suci: Kel 19:9 Kis 14:3 2Kor 12:12 Ibr 2:3,4.
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang tertentu bisa melakukan
mujijat untuk membuktikan bahwa mereka adalah nabi / rasul dan untuk
membuktikan / mengesahkan bahwa ajaran mereka betul-betul datang
dari Allah.

2) Sekarang Kitab Suci sudah lengkap; tidak ada wahyu yang baru lagi!
Memang banyak orang Kharismatik yang percaya bahwa sekarangpun
masih ada wahyu Allah. Perhatikan kutipan di bawah ini:
Kunci penulisan buku ini ialah hikmat dan wahyu yang bergantung pada
kenyataan keberadaan Yesus yang tidak pernah berubah baik kemarin, hari
ini dan untuk selama-lamanya (Ibr 13:8 ....
Demikian pula halnya pengalaman para nabi dan rasul dalam penerimaan
hikmat dan wahyu seperti yang kami alami.
Pelayanan kami mengalami perkembangan melalui kuasa pernyataan
FirmanNya yang Mujizat dan yang nyata melalui peranan theologia
sempurna: hikmat dan wahyu.
Oleh kemurahan Tuhan, melalui getaran hikmat dan wahyu ini, Tuhan
mulai memakai kami, masing-masing David berusia 6 1/2 tahun dan Ribka 5
tahun, dalam penglihatan dan pendengaran rohani. Hal ini terus
berlangsung hingga kini sesudah kami dipakai Tuhan untuk berkhotbah
(David 8 tahun dan Ribka 6 1/2 tahun).
Sewaktu penulis menulis buku ini akal pikirannya dipengaruhi / dikuasai
oleh Roh Kudus.
Wahyu adalah perkataan Kristus yang diterima secara langsung oleh roh
manusia / penulis yang selanjutnya dicetuskan dalam penulisan buku ini
melalui penglihatan dan pendengaran rohani. Di dalam buku ini kita dapat
menemukan kata Aku maksudnya adalah Tuhan yang berbicara kepada
penulis / berdialog dalam alam roh - David dan Ribka Moningka,
Pernyataan Firman yang Mujizat, hal III,IV,VI.

Tetapi kalau memang jaman sekarang ini masih ada wahyu Tuhan, itu
berarti bahwa wahyu yang baru itu bisa menjadi Kitab Suci jilid II! Ini
berarti menambahi Kitab Suci / Firman Tuhan! Bandingkan ini dengan
ayat-ayat seperti Ul 4:2 Ul 12:32 Amsal 30:6 Mat 5:19 Wah 22:18-19
yang jelas mengajarkan bahwa kita tidak boleh menambahi ataupun
mengurangi Kitab Suci / Firman Tuhan.

Karena jaman sekarang tidak ada wahyu lagi, dan karena fungsi utama
dari mujijat adalah membuktikan / mengesahkan wahyu Tuhan, maka
jelas bahwa pada jaman sekarang mujijat harus berkurang frekwensinya.
Tetapi ingat, jangan sampai kita terjerumus ke dalam pandangan
golongan Liberal yang sama sekali tidak percaya mujijat. Itu jelas adalah
pandangan yang tidak alkitabiah. Mujijat tetap ada, tetapi tidak bisa
92
APENDIX III: MUJIJAT
diharapkan terjadi sesering seperti dalam Kitab Suci. Ingat bahwa
sekalipun tujuan utama dari mujijat adalah mengesahkan wahyu Tuhan,
tetapi tetap ada tujuan yang lain.

John Stott: What then, should be our response to miraculous claims today? It
should be neither a stubborn incredulity (but miracles dont happen today)
nor an uncritical gullibility (of course! miracles are happening all the time),
but rather a spirit of open-minded enquiry: I dont expect miracles as a
common-place today, because the special revelation they were given to
authenticate is complete; but of course God is sovereign and God is free, and
there may well be particular situation in which he pleases to perform them [=
Lalu apa tanggapan kita yang seharusnya terhadap claim mujijat jaman ini?
Bukan suatu ketidakpercayaan yang bandel (tetapi mujijat tidak terjadi
pada jaman ini), juga bukan sikap mudah tertipu yang tidak kritis (tentu
saja! mujijat terus terjadi setiap waktu), tetapi suatu roh penyelidikan
dengan pikiran terbuka: Aku tidak mengharapkan mujijat sebagai kejadian
sehari-hari, karena wahyu khusus, terhadap mana mereka diberikan untuk
mengesahkan, telah lengkap; tetapi tentu saja Allah itu berdaulat dan Allah
itu bebas, dan mungkin saja ada suatu situasi tertentu dimana Ia berkenan
untuk melakukan mujijat] - Baptism and Fullness, hal 98-99.

3) Mujijat adalah suatu peristiwa yang bertentangan dengan hukum alam


atau bertentangan dengan apa yang biasanya terjadi.
Misalnya: manusia tidak bisa berjalan di atas air. Ini adalah hukum alam
dan inilah yang biasanya terjadi. Pada saat Yesus dan Petrus bisa
berjalan di atas air, itu bertentangan dengan hukum alam / apa yang
biasanya terjadi. Jadi, itu adalah mujijat.
Sekarang, kalau mujijat itu harus selalu terjadi (terus menerus), maka
mujijat itu menjadi sesuatu yang biasa terjadi dan mujijat itu bukan lagi
mujijat!

John Stott: ... a miracle by definition is an extraordinary event, a creative


deviation from Gods normal and natural ways of working. If miracles were to
become commonplace they would cease to be miracles (= ... definisi mujijat
adalah suatu kejadian yang luar biasa, suatu penyimpangan dari cara kerja
Allah yang normal dan alamiah. Kalau mujijat itu menjadi sesuatu yang
biasa / terjadi sehari-hari, maka mujijat itu berhenti menjadi mujijat) -
Baptism and Fullness, hal 96.

Misalnya semua orang bisa berjalan di atas air, bukankah hal itu menjadi
hal biasa / lumrah, dan bukan lagi merupakan mujijat? Dan sebaliknya
bukankah orang yang tenggelam justru menjadi sesuatu yang luar biasa /
mujijat?
Jadi, menghendaki mujijat terjadi terus menerus adalah suatu omong
kosong yang tolol. Bahkan pada jaman Yesus dan rasul-rasulpun mujijat
tidak terjadi secara terus menerus! Bdk. Mat 26:53-54 Kis 4:1-22 Kis
5:26-42 Kis 7:57-60 Kis 9:23-25 Kis 12:1-2 Kis 14:19-20 Kis 27. Dalam
semua ayat-ayat ini tidak terjadi mujijat padahal bisa dikatakan dibutuh-
kan mujijat karena adanya kematian, atau bahaya / penganiayaan di
depan mata.
93
APENDIX III: MUJIJAT
2) Orang kristen (protestan) tidak mengalami mujijat karena mereka
tidak percaya / mengharapkan mujijat.

Ayat-ayat yang dipakai sebagai dasar pandangan ini ialah: Mark 6:5 Mat
17:19-20 Mark 11:22-24.
Juga perhatikan kutipan di bawah ini:
Ada begitu banyak umatKu yang menutup mata dari setiap rencanaKu.
Mereka bertanya-tanya apakah Aku masih terus bekerja hingga saat ini ...
Mereka pula bertanya-tanya mengapa mereka sama sekali tidak mengalami
bukti pekerjaanKu. Ketahuilah ... bagaimana Aku dapat menyatakan bukti
kuasaKu kepada mereka jika mereka akhirnya tidak dapat menerima dan tidak
dapat mengakui hal itu sebagai pernyataan kuasaKu yang berlaku hingga saat
ini. Aku tidak pernah dan memang tidak akan pernah berubah. Demikian pula
halnya dengan keajaibanKu ...
Mereka tidak akan mengalami mujizat kemenangan yang sempurna dalam
segala perkara karena mereka sendiri yang menutup diri dari hal demikian itu
- David dan Ribka Moningka, Pernyataan Firman yang Mujizat, hal 1.

Tanggapan saya:

1) Memang kadang-kadang Tuhan menjadikan iman sebagai syarat


terjadinya mujijat seperti pada ayat-ayat yang dijadikan dasar di atas.
Tetapi perlu diketahui bahwa sering juga Tuhan melakukan mujijat, tanpa
menuntut iman / sekalipun orangnya tidak percaya bahwa mujijat akan
terjadi.
Contoh:
Kebangkitan Lazarus dalam Yoh 11. Tidak seorangpun, baik murid-
murid Yesus, maupun Maria atau Marta, dan lebih-lebih Lazarusnya
yang sudah mati itu, yang percaya / mengharapkan terjadinya mujijat
kebangkitan Lazarus dari antara orang mati, tetapi toh mujijat itu
terjadi!
Mat 11:20-24 menunjukkan bahwa orang-orang yang ada dalam kota
itu adalah orang-orang yang tidak beriman / tidak bertobat, tetapi toh
banyak mujijat dilakukan oleh Yesus di sana.
Dalam Mark 6:5 sekalipun, juga terjadi mujijat (sekalipun tidak
banyak), padahal orang-orangnya tidak percaya.

2) Sebaliknya, ada banyak orang yang imannya hebat, tetapi tidak


mengalami mujijat.
Contoh:
Yohanes Pembaptis dalam Yoh 10:41 Mat 14:1-12.
Paulus dalam 2Kor 12:7-10.

Kesimpulannya: mujijat terjadi atau tidak, tergantung pada kehendak Tuhan.


Karena itu dalam menafsirkan ayat-ayat seperti Mark 11:22-24, yang
menunjukkan bahwa doa yang disertai iman bisa menghasilkan muijijat, kita
juga harus memperhatikan ayat seperti 1Yoh 5:14 yang berbunyi: Dan inilah
keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita,
jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.
94
APENDIX III: MUJIJAT
3) Tuhan Yesus tidak berubah (Ibr 13:8).

Ibr 13:8 - Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya.
Karena Yesus tidak berubah, maka kalau dahulu Yesus melakukan banyak
mujijat, sekarang pasti juga demikian.

Tanggapan saya:

Tuhan Yesus memang tidak berubah, tetapi dalam hal apa? Dalam sifat-
sifatNya! Baik dahulu, sekarang maupun selama-lamanya Ia tetap maha
kuasa, maha suci, maha adil, berdaulat, dsb. Jadi memang sekarangpun Dia
pasti bisa melakukan apa yang dahulu Ia pernah lakukan. Tetapi kalau Yesus
bisa melakukan, itu tidak berarti Ia mau melakukan! Dalam Kitab Suci
ditunjukkan banyak hal yang dahulu pernah Ia lakukan, tetapi tidak Ia lakukan
lagi, seperti:
peristiwa penciptaan alam semesta beserta isinya (Kej 1-2 Yoh 1:1-3). Ini
pernah Ia lakukan tetapi tidak pernah Ia ulangi.
inkarnasi, kematian dan kebangkitanNya. Inipun Ia lakukan hanya satu
kali saja.
Ia pernah menyuruh Petrus berjalan di atas air, tetapi Ia tidak pernah
mengulang hal itu pada orang lain.
Ia pernah menghancurkan dunia dengan menggunakan air bah pada
jaman Nuh (peristiwa dahsyat ini jelas merupakan mujijat), tetapi Ia
bahkan berjanji untuk tidak akan melakukan hal itu lagi (Kej 9:11-17).
Ia pernah memimpin bangsa Israel dengan menggunakan tiang awan dan
tiang api pada waktu mereka ada di padang gurun (Kel 13:21-22), tetapi Ia
tidak pernah mengulangi hal itu. Demikian juga pemberian makan manna
di padang gurun tidak pernah diulang untuk orang lain.

Kesimpulannya: kalau pada jaman ini Ia melakukan hanya sedikit mujijat, itu
tidak berarti Ia berubah!

4) Kisah 2:17-19 mengharuskan banyak mujijat.

Tanggapan saya:

1) Kis 2:17-18 - (17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir - demikianlah


firman Allah - bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua
manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-
orangmu yang tua akan mendapat mimpi. (18) Juga ke atas hamba-
hambaKu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-
hari itu dan mereka akan bernubuat.

a) Bernubuat.
Ada 2 penafsiran tentang kata bernubuat ini:

95
APENDIX III: MUJIJAT
memberitakan Firman Tuhan setelah mendapat wahyu langsung
dari Allah (seperti nabi-nabi Perjanjian Lama).
memberitakan Firman Tuhan setelah mendapat pengertian dari
Kitab Suci (seperti pengkhotbah jaman sekarang).

b) Penglihatan dan mimpi.


Juga ada 2 penafsiran tentang kata-kata ini:
kata-kata ini diartikan secara hurufiah.
kata-kata ini dianggap sebagai kiasan / simbol yang artinya: Allah
akan menyatakan diri kepada manusia. Bdk. Bil 12:6 - Lalu
berfirmanlah Ia: Dengarlah firmanKu ini. Jika di antara kamu ada
seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diriKu kepadanya
dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
Alasan untuk memilih tafsiran ke 2 ini ialah: pada hari Pentakosta
itu, tidak ada penglihatan ataupun mimpi, sehingga kalau diartikan
secara hurufiah, berarti nubuat ini tidak tergenapi.

Yang manapun yang benar dari arti-arti ini, jelas bahwa semua ini sudah
digenapi pada abad pertama itu.

2) Kis 2:19-20 - (19) Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di


langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-
gumpalan asap. (20) Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan
menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia
itu.

Ada 2 penafsiran juga tentang bagian ini:

a) Ini menunjuk pada apa yang akan terjadi menjelang kedatangan Tuhan
Yesus yang keduakalinya.

b) Ini adalah ancaman hukuman (kontras dengan Kis 2:17-18 di atas).


Calvin mengatakan bahwa:
matahari dan bulan menunjuk pada kasih Allah.
kegelapan, api, dan darah menunjuk pada penghukuman /
murka Allah.

Arti kedua ini lebih cocok dengan kontexnya karena:


Kis 2:17-18 menunjukkan berkat Tuhan.
Kis 2:19-20 menunjukkan ancaman hukuman / murka Allah.
Kis 2:21 - Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan. Ayat ini menunjukkan bahwa sekalipun ada
ancaman hukuman dalam Kis 2:19-20, tetapi orang yang percaya
akan selamat.

Kesimpulannya: Kis 2:17-20 tidak bisa dijadikan dasar untuk berkata bahwa
pada akhir jaman akan ada banyak mujijat. Nubuat nabi Yoel itu sudah
digenapi pada abad pertama, dan kata-kata mujijat dan tanda pada
Kis 2:19 menunjuk pada ancaman hukuman.
96
APENDIX III: MUJIJAT
5) Yoh 14:12 mengatakan bahwa orang percaya akan melakukan
pekerjaan yang lebih besar dari pekerjaan yang Yesus lakukan.

Tanggapan saya:

Yoh 14:10-12 - (10) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan
Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari
diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan
pekerjaanNya. (11) Percayalah kepadaKu, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa
di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan
itu sendiri. (12) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya
kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,
bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.

1) Yoh 14:10,11,12 masing-masing mengandung kata pekerjaan-pekerjaan.


Harus diakui bahwa kata ini kadang-kadang memang menunjuk pada
mujijat-mujijat. Tetapi dalam Kitab Suci, suatu kata tidak selalu sama
artinya! Ada bermacam-macam penafsiran tentang arti kata tersebut
dalam Yoh 14:12:

a) Kata pekerjaan-pekerjaan hanya menunjuk pada mujijat-mujijat yang


Yesus lakukan.

Keberatan terhadap penafsiran ini:


Pada saat menafsirkan Yoh 14:12, kita harus memperhatikan fakta
bahwa, dalam Kitab Suci sekalipun, tidak ada satu nabi / rasulpun
yang bisa melakukan mujijat-mujijat yang lebih banyak dan lebih hebat
dari mujijat-mujijat yang Yesus lakukan! Apalagi pada jaman sekarang!
Bdk. Yoh 15:24 dimana Tuhan Yesus sendiri berkata: Sekiranya Aku
tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak
pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi
sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka
membenci baik Aku maupun BapaKu.
Jadi jelas bahwa kata pekerjaan-pekerjaan dalam Yoh 14:12 ini tidak
mungkin sekedar diartikan tindakan melakukan mujijat. Penafsiran
seperti ini bertentangan dengan fakta dalam Kitab Suci sendiri!

b) Pemberitaan Injil / Firman Tuhan yang Yesus lakukan.


Ada juga orang yang menambahkan bahwa di dalam kata pekerjaan-
pekerjaan itu juga tercakup kesembuhan jiwa dari orang-orang yang
bertobat karena pemberitaan Injil tersebut.

Calvin kelihatannya termasuk dalam golongan kedua ini karena dalam


tafsirannya tentang Yoh 14:12 ini ia berkata: Now the ascension of
Christ was soon afterwards followed by a wonderful conversion in the
world, in which the Divinity of Christ was more powerfully displayed than
while he dwelt among men. Thus, we see that the proof of his Divinity was
not confined to the person of Christ, but was diffused through the whole
body of the Church (= Kenaikan Kristus ke surga segera disusul oleh

97
APENDIX III: MUJIJAT
suatu pertobatan yang luar biasa dalam dunia, dimana keilahian Kristus
ditunjukkan dengan lebih hebat dari pada waktu Ia diam / tinggal di
antara manusia. Jadi, kita lihat bahwa bukti keilahianNya tidak dibatasi
pada pribadi Kristus, tetapi disebarkan dalam seluruh tubuh Gereja).

William Hendriksen juga termasuk dalam golongan kedua ini. Ini


terlihat dari kata-katanya di bawah (di bawah no 2b).

c) Gabungan a) dan b).


Kalau dilihat Yoh 14:10 maka kelihatannya arti b) yang lebih cocok.
Kalau dilihat Yoh 14:11 maka kelihatannya arti a) yang lebih cocok.
Karena itu ada orang yang menggabungkan kedua arti ini.
Jadi, pekerjaan = mujijat + kesembuhan jiwa / pertobatan yang
disebabkan karena Pemberitaan Injil / Firman Tuhan.

Kalau pandangan kedua atau ketiga yang benar, maka sekalipun rasul-
rasul / orang kristen melakukan mujijat lebih sedikit dari Yesus (atau
bahkan tidak melakukan mujijat sama sekali), tetapi tetap bisa melakukan
pekerjaan yang lebih besar dari pekerjaan Yesus, yaitu kalau mereka
mempertobatkan lebih banyak jiwa melalui pemberitaan Injil / Firman
Tuhan dibandingkan dengan Tuhan Yesus.

2) Aspek lain yang harus diperhatikan dimana rasul-rasul / orang percaya


bisa melakukan pekerjaan yang lebih besar dari pekerjaan Yesus adalah:

a) Lebih besar dalam ruang lingkup.


Yesus hanya mencakup orang Yahudi di Palestina, tetapi rasul-rasul
dan orang-orang kristen mencakup segala bangsa di seluruh dunia.

b) Lebih besar dalam hal pengaruh / kwalitet.


Pekerjaan Yesus secara mayoritas terjadi dalam dunia fisik, dimana
orang-orang cuma kagum / heran, tetapi tidak bertobat (yang bertobat
tentu saja ada, tetapi relatif sangat sedikit).
Pekerjaan rasul-rasul / orang-orang kristen secara mayoritas terjadi
dalam dunia rohani, dimana pengaruhnya adalah: banyak orang-orang
yang bertobat.

William Hendriksen menekankan kedua hal ini dengan berkata: ... greater
works than these, namely, miracles in the spiritual realm. ... Christs works had
consisted to a considerable extent of miracles in the physical realm, performed
largely among the Jews. When he now speaks about the greater works, he is in
all probability thinking of those in connection with the conversion of the
Gentiles. Such works were of a higher character and vaster in extent (=
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari ini, yaitu, mujijat-mujijat dalam
dunia rohani. ... Sebagian besar pekerjaan-pekerjaan Kristus terdiri dari
mujijat-mujijat dalam dunia fisik, pada umumnya dilakukan di antara
orang-orang Yahudi. Sekarang pada waktu Ia berbicara tentang pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar, mungkin sekali Ia berpikir tentang hal itu dalam
hubungannya dengan pertobatan orang-orang non Yahudi. Pekerjaan-

98
APENDIX III: MUJIJAT
pekerjaan seperti itu mempunyai sifat / karakter yang lebih besar dan luas
yang lebih luas).

Catatan: Satu hal yang perlu diperhatikan dari kata-kata Hendriksen ini
ialah bahwa pertobatan merupakan suatu mujijat (dalam dunia rohani)!

Kesimpulannya: sekalipun saat ini kita tidak melakukan mujijat, itu tidak
berarti bahwa Yoh 14:12 tidak tergenapi!

6) Mujijat harus banyak terjadi supaya orang kafir mau percaya


kepada Yesus.

Peter Masters, pada waktu berbicara tentang Dr. Paul Yonggi Cho dan
ajarannya, mengatakan: This is his own explanation of how he arrived at his
teaching on incubating prayer answers and healing diseases. He tells us that he
was driven to finding an explanation of how Buddhist monks in Korea managed to
perform better miracles than those which his own Pentecostalist churches could
perform. It worried him greatly that many Koreans got healing through yoga
meditation, and through attending meetings of the Soka Gakkai, a Japanese
Buddhist sect with twenty millions members. According to Cho many deaf, dumb
and blind people had recovered their faculties through these religious groups. Cho
was very jealous of the success which these other religions had in attracting
followers. He wrote: While Christianity has been in Japan for more than a
hundred years, with only half a percent of the population claiming to be Christians,
Soka Gakkai has millions of followers ... Without seeing miracles people cannot be
satisfied that God is powerful. It is you (Christians) who are responsible to supply
miracles for these people [= Ini adalah penjelasannya sendiri tentang
bagaimana ia sampai pada ajarannya tentang mengerami jawaban-jawaban doa
dan penyembuhan penyakit. Ia menceritakan kepada kami bahwa ia didorong
untuk menemukan penjelasan bagaimana biarawan-biarawan Buddha di Korea
berhasil mengadakan mujijat-mujijat yang lebih baik dari mujijat-mujijat yang
bisa diadakan oleh gereja-gereja Pentakostanya. Merupakan hal yang sangat
mencemaskan baginya bahwa banyak orang Korea yang mendapatkan
kesembuhan melalui meditasi yoga, dan melalui kehadiran mereka dalam
pertemuan-pertemuan Soka Gakkai, suatu sekte Buddha bangsa Jepang dengan
20 juta anggota. Menurut Cho banyak orang-orang tuli, bisu dan buta
dipulihkan pancainderanya melalui grup agama ini. Cho sangat cemburu / iri
dengan kesuksesan agama-agama lain ini dalam menarik pengikut. Ia menulis:
Sementara kekristenan telah ada di Jepang selama lebih dari 100 tahun,
dengan hanya setengah persen dari jumlah penduduk mengaku sebagai orang
kristen, Soka Gakkai mempunyai jutaan pengikut .... Tanpa melihat mujijat-
mujijat orang tidak bisa percaya bahwa Allah itu berkuasa. Kamulah (orang-
orang kristen) yang bertanggung jawab untuk menyuplai mujijat untuk orang-
orang ini] - The Healing Epidemic, hal 26-27.

Tanggapan saya:

1) Mujijat tidak mempertobatkan orang.

99
APENDIX III: MUJIJAT
Yesus melakukan begitu banyak mujijat, tetapi toh hanya mempertobat-
kan sedikit orang.
Juga perhatikan ajaran Yesus dalam cerita Lazarus dan orang kaya (Luk
16:19-31). Dalam cerita itu terlihat bahwa orang kaya yang sudah masuk
neraka itu minta kepada Abraham supaya Lazarus dibangkitkan dari
antara orang mati supaya bisa memberitakan Injil kepada 5 saudaranya
yang masih hidup (Luk 16:27-28). Tetapi Abraham menjawab bahwa pada
kelima orang itu ada kesaksian Musa dan para nabi (yaitu Firman Tuhan /
Perjanjian Lama), dan mereka harus memperhatikan Firman Tuhan
tersebut (Luk 16:29). Tetapi orang kaya itu lalu berkata bahwa kelima
saudaranya itu akan bertobat kalau ada seorang yang datang dari antara
orang mati kepada mereka (Luk 16:30). Dengan kata lain, orang kaya itu
beranggapan bahwa Firman Tuhan saja tidak akan mempertobatkan
mereka, tetapi mujijat pasti akan mempertobatkan mereka (perhatikan
bahwa dalam nerakapun ia masih mempunyai pandangan yang sesat!).
Tetapi dalam Luk 16:31, Abraham, yang jelas tidak setuju dengan
pandangan orang kaya yang sesat itu, lalu menjawab: Jika mereka tidak
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka juga tidak akan mau
diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.

2) Dalam 1Kor 1:22-23 Paulus mengatakan bahwa orang Yahudi meminta


tanda / mujijat, tetapi Paulus tidak menuruti keinginan mereka (bdk.
dengan Yesus yang juga tidak mau memberikan tanda kepada orang-
orang Yahudi yang meminta tanda - Mat 12:38-42 Mat 16:1-4)!
Sebaliknya, Paulus memberitakan Kristus yang tersalib, yang bagi orang-
orang Yahudi itu merupakan suatu batu sandungan. Mengapa Paulus
melakukan hal itu? Karena memang Injil (bukan mujijat, tetapi Injil!) adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Ro
1:16).

Penutup:

Orang Kharismatik selalu mencari kuasa / mujijat. Banyak di antara mereka yang
membanggakan diri karena mujijat-mujijat itu, dan mereka yang bisa
mengadakan mujijat merasa diri mereka sakti dan disanjung oleh banyak orang.
Tetapi marilah kita perhatikan beberapa hal di bawah ini:

1) Kitab Suci memperingatkan kita akan banyak mujijat-mujijat palsu, khususnya


menjelang kedatangan Yesus yang keduakalinya (Mat 7:22-23 Mat 24:24
2Tes 2:9-12 Wah 13:13-14 Wah 16:13-14).

Orang yang selalu tergila-gila pada mujijat, apalagi yang menerima seadanya
mujijat tanpa mengujinya dahulu, mempunyai potensi yang sangat besar untuk
disesatkan oleh para nabi palsu yang bisa mengadakan mujijat!

2) Paulus tidak membanggakan mujijat yang ia alami, tetapi sebaliknya ia


membanggakan penderitaan / kelemahannya (2Kor 11:30 2Kor 12:1-10).

100
APENDIX III: MUJIJAT
3) John F. MacArthur, Jr. mengutip kata-kata dari Michael Green, yang
disebutnya sebagai orang yang not unfriendly to the Charismatic position (=
orang yang bukannya tidak bersahabat dengan posisi Kharismatik), sebagai
berikut: The Charismatic were always out for power; they were elated by spiritual
power, and were always seeking short cuts to power. It is the same today. Pauls
reply is to boast not of his power but of his weakness, through which alone the
power of Christ can shine. Paul knew about the marks of an apostle, in signs, and
wonders, and mighty deeds (2Cor 12:12) but he knew that the power of an apostle,
or of any other Christian, came from the patient endurance of suffering, such as he
had with his torn in the flesh, or the patient endurance of reviling and hardship
such as he was submitted to in the course of his missionary work (1Cor 4). The
Charismatic had a theology of the resurrection and its power; they needed to learn
afresh the secret of the cross and its shame ... which yet produced the power of God
(1Cor 1:18) [= Orang Kharismatik selalu mencari kuasa; mereka gembira /
berbesar hati oleh kuasa rohani, dan selalu mencari jalan pintas menuju kuasa.
Hal yang sama terjadi pada masa ini. Jawaban Paulus adalah memegahkan diri
bukan karena kuasanya tetapi karena kelemahannya, yang merupakan satu-
satunya jalan melalui mana kuasa Kristus bisa bersinar. Paulus tahu tentang
tanda-tanda / ciri-ciri seorang rasul, dalam tanda-tanda, mujijat-mujijat, dan
perbuatan-perbuatan ajaib (2Kor 12:12) tetapi ia tahu bahwa kuasa seorang
rasul, atau orang kristen yang manapun juga, datang dari sikap bertahan yang
sabar dalam penderitaan, seperti yang ia miliki dengan duri dalam dagingnya,
atau sikap bertahan yang sabar terhadap caci maki dan kesukaran terhadap
mana ia diserahkan dalam perjalanan misionarisnya (1Kor 4). Orang
Kharismatik mempunyai theologia kebangkitan dan kuasanya; mereka perlu
untuk mempelajari lagi rahasia dari salib dan kehinaannya .... yang
menghasilkan kuasa Allah (1Kor 1:18)] - John F. MacArthur, Jr. dalam buku
The Charismatics, hal 104. Ia mengutip dari buku karangan Michael Green
yang berjudul I Believe in the Holy Spirit, hal 208.

-o0o-

101
DAFTAR ISI

Bab I. Kriteria untuk menilai sesat atau benar.........................................................1

I) Nabi palsu yang bisa melakukan mujijat / menubuatkan tanda.......................1


II) Nabi itu mengajak untuk mengikuti / berbakti kepada allah lain.....................6
1) Ini merupakan pencobaan dari Tuhan.........................................................6
a) Ini tidak bertentangan dengan Yak 1:13..................................................6
b) Allah mencobai untuk mengetahui?........................................................6
c) Mujijat dan pencobaan.............................................................................7
d) Apakah Allah jahat, karena mencobai orang dengan mujijat palsu?......7
e) Semua ini sejalan dengan:
1. Kata-kata Yesus dalam Mat 13:12.......................................................9
2. Kata-kata Paulus dalam 2Tes 2:9-12...................................................9
2) Ajaran sesat nabi itu membuktikan kepalsuannya....................................15
Kesimpulan:.......................................................................................................15

Bab II. Ajaran-ajaran Pdt. Yesaya Pariadji............................................................16

1) Doktrin keselamatan karena perbuatan baik.................................................16


Dasar dari doktrin keselamatan hanya karena iman:..................................23
a) Ayat-ayat Kitab Suci..................................................................................23
b) Ro 3:24......................................................................................................25
c) Penjahat yang bertobat di sisi Yesus masuk surga...................................25
d) Kata-kata Sudah selesai dari Tuhan Yesus.............................................25
2) Bertentangan dengan Sola Scriptura............................................................26
3) Mengajarkan Sabelianisme...........................................................................27
4) Tuhan Yesus mengajari dia bahwa baptisan harus selam............................28
a) Kata BAPTO / BAPTIZO tidak selalu berarti mencelup / merendam.....28
b) Ini adalah bagian yang bersifat descriptive (= menggambarkan).............29
c) Yesus belum tentu dibaptis selam.............................................................32
Baptisan sida-sida dalam Kis 8:26-40.......................................................33
d) Contoh Alkitab dimana baptisan tidak dilakukan dengan selam...............33
5) Penyalah-gunaan penyerahan anak dan sakramen.....................................34
6) Penggunaan minyak urapan..........................................................................37
a) Minyak urapan untuk menyembuhkan......................................................37
b) Minyak urapan membuat orang jadi sakti.................................................37
c) Penggabungan minyak urapan dan Perjamuan Kudus............................37
d) Dasar yang ia pakai untuk menggunakan minyak urapan........................38
1. Dari Talmut Yahudi................................................................................38
2. Dari Kitab Suci.......................................................................................39
e) Ajaran Kitab Suci yang benar tentang minyak urapan..............................40
f) Pengurapan tak menjamin apapun............................................................41
g) Pengolesan minyak dalam Yak 5:14.........................................................41
7) Setan sudah di neraka dan menyiksa orang yang masuk ke neraka...........44
8) Hal-hal extrim yang lain:................................................................................47
a) Ia mengaku bertemu dengan Yesus dan diajar langsung oleh Yesus......47
b) Orang kristen / hamba Tuhan harus mempunyai kuasa...........................49
c) Orang kristen harus sehat tidak boleh alergi makanan.............................53
d) Ia tahan berdoa sampai 4-5 bulan.............................................................55
e) Ia menjadi pandai karena menjaga kesucian hidup..................................55
f) Tingkat-tingkat Kerajaan Sorga..................................................................57
g) Kutuk Hawa sudah terangkat di kayu salib...............................................57
h) Roh martir menyebabkan ia dipilih untuk menyaksikan tingkat 2 sorga. . .59
i) Ia menulis janji di atas kertas bermeterai kepada Tuhan Yesus................61
j) Ia menganggap jemaat Laodikia sebagai tingkat jemaat yang tertinggi....63
Kesimpulan:.......................................................................................................64

III. Sikap yang benar terhadap nabi palsu..............................................................65

1) Jangan mendengarkan dia..........................................................................65


2) Janganlah gentar / takut kepadanya...........................................................65
3) Pada jaman Perjanjian Lama, nabi palsu harus dihukum mati...................65
a) Siasat gerejani.........................................................................................66
b) Jangan berteman / bersekutu dengan nabi palsu...................................66

IV. Mengapa banyak orang mengikuti nabi palsu?................................................67


1) Karena disesatkan / digelapkan oleh Allah..................................................67
2) Paulus sendiri sudah menubuatkan dalam 2Tim 4:3-4...................................

Apendix I: Exposisi / khotbah tentang Yak 2:14-26..............................................69

I) Pertentangan antara Yakobus dengan Paulus................................................69


1) Adanya perbedaan tujuan.............................................................................70
2) Adanya perbedaan penggunaan istilah.........................................................70
a) Istilah pekerjaan / perbuatan baik............................................................70
b) Istilah iman / percaya...............................................................................70
c) Istilah dibenarkan.....................................................................................70
II) Iman / pengakuan tanpa perbuatan..................................................................71
1) Iman / pengakuan percaya tanpa perbuatan tidak menyelamatkan...........71
2) Iman seperti itu adalah mati / kosong...........................................................71
3) Iman seperti itu sama dengan imannya setan............................................72
III) Orang yang membuktikan iman dengan perbuatan baik................................72
1) Abraham......................................................................................................72
2) Rahab..........................................................................................................73
Penutup.................................................................................................................74

Apendix II: Kesembuhan.......................................................................................75

A) Haruskah orang kristen sembuh dari penyakit?...............................................75


1) Yesus dan rasul-rasul selalu menyembuhkan semua orang sakit...............75
2) Penyakit itu dari setan, dan orang Kristen harus menang atas setan..........75
3) Penyakit disebabkan oleh dosa....................................................................76
4) Yesus sudah mati menebus tubuh dan jiwa / roh kita..................................76
5) Allah itu mahakuasa dan pasti bisa menyembuhkan anakNya yang sakit. .77
6) Allah tidak menghendaki orang sakit............................................................77
7) Allah menjanjikan kesehatan........................................................................78
8) Orang Kristen yang sakit memalukan Tuhan...............................................78
9) Yesus sering berkata imanmu telah menyembuhkan engkau....................79
10) Yesus menyuruh kita menyembuhkan orang sakit.......................................81
11) Menyembuhkan orang sakit adalah tanda orang beriman...........................81
12) Mat 8:16-17 bdk. Yes 53:4-5.........................................................................81
Kesimpulan:........................................................................................................82

B) Macam-macam kesembuhan...........................................................................83
I) Kesembuhan biasa........................................................................................83
Ciri-ciri kesembuhan biasa............................................................................83
1) Kesembuhan itu tidak terjadi seketika, tetapi melalui suatu proses..........83
2) Digunakannya hal-hal yang secara medis bisa menyembuhkan..............83
Kitab Suci tidak menentang penggunaan dokter / obat.............................83
II) Kesembuhan psikologis................................................................................84
III) Kesembuhan ilahi........................................................................................84
1) Ada yang menggunakan benda-benda:..................................................84
a) Benda milik si penyembuh....................................................................85
b) Benda yang secara medis tidak bisa menyembuhkan.........................85
2) Ada yang menggunakan perintah Dalam nama Yesus.........................86
3) Ada yang menggunakan doa...................................................................86
Ciri-ciri kesembuhan ilahi:............................................................................86
1. Kesembuhan itu harus terjadi secara langsung / seketika......................86
2. Kesembuhan itu harus bersifat total........................................................86
3. Penyakitnya tidak boleh kambuh.............................................................86
4. Tidak digunakan dokter / obat.................................................................87
Ciri yang tidak harus ada dalam kesembuhan ilahi.....................................87
IV) Kesembuhan dari setan..............................................................................87
1) Dasar Kitab Suci akan adanya kesembuhan dari setan........................87
2) Kesembuhan dari setan bisa memenuhi ciri kesembuhan ilahi.............87
3) Ciri kesembuhan dari setan........................................................................

Apendix III: Mujijat..............................................................................................89

1) Orang kristen harus terus / selalu mengalami mujijat......................................89


2) Orang kristen tidak mengalami mujijat karena mereka tidak percaya.............92
3) Tuhan Yesus tidak berubah..............................................................................93
4) Kisah 2:17-19 mengharuskan banyak mujijat..................................................93
5) Orang percaya harus melakukan pekerjaan yang lebih besar dari Yesus.......95
6) Mujijat perlu supaya orang kafir mau percaya kepada Yesus..........................97
Penutup:................................................................................................................98

-o0o-
PEMBAHASAN AJARAN

Pdt. YESAYA PARIADJI

(GBI TIBERIAS)

(REVISED)

Oleh:

Pdt. BUDI ASALI, M. Div.

Anda mungkin juga menyukai