KETERANGAN BACAAN
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)
Lidia adalah seorang penjual kain ungu sehingga dari status sosial, ia
merupakan orang yang kaya karena kain ungu merupakan kain yang
mahal harganya. Ia dipatis bersama dengan seisi rumahnya.
Keselamatan yang diterima oleh Lidia beserta dengan keluarganya
telah menjadikannya ikut ambil bagian untuk juga melayani Paulus dkk
dengan mengajak mereka untuk menginap di rumahnya (ay.15).
Yohanes 14:21-31
Tuhan Yesus juga akan memberikan damai sejahtera yang tentu saja
bersumber pada kayu salib karena melalui salib Tuhan Yesus telah
memperdamaikan kita dengan Allah. Semua ini diberitahukan kepada
para murid supaya mereka tidak kuatir dan ragu akan apa yang akan
terjadi dalam kehidupan mereka melainkan menjadi sukacita.
Yohanes 5:1-9
Ketika Tuhan Yesus bersama dengan para muridNya akan merayakan
hari raya Yahudi ke Yerusalem maka sampailah mereka ke kolam yang
dalam bahasa Ibrani disebut Betesda (rumah anugerah) dimana banyak
orang sakit yang menantikan mujizat kesembuhan bila airnya
bergoncang.
Peristiwa ini terjadi pada hari Sabat yang artinya bahwa kasih Tuhan
Yesus kepada sesama yang menderita (sakit) jauh lebih besar dari pada
peraturan hari Sabat yang dibuat oleh manusia.
Pendahuluan
Saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan,
Adakah diantara kita yang tidak pernah sakit sama sekali? Kita semua
pasti pernah sakit. Apalagi sekarang ini pabrik gula sudah buka
dimana-mana alias diabetes, makanan enak dan berlemak merajalela
sehingga banyak yang kena asam urat dan kolesterol. Belum lagi sate
kambing yang semakin nikmat dan menyebabkan tekanan darah
semakin tinggi. Masih banyak godaan yang ada di sekitar kita yang
sulit untuk dihindari dan bisa menjadi sumber penyakit. Inilah
kenyataan yang memang harus kita hadapi. Berbicara mengenai sakit
dan penyakit tentu tidak ada yang mau dan suka sakit. Apalagi kalau
sakit itu terjadi dalam waktu yang lama.
Isi
Saudara yang terkasih,
Bacaan kita hari ini juga menceritakan bahwa banyak orang sakit yang
ada di serambi- serambi kolam Betesda. Ada lima serambinya dan di
sana berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-
orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan
air kolam itu. Jika sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu
dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke
dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga
penyakitnya. Pengharapan inilah yang membuat mereka senantiasa
berada di serambi kolam Betesda.
Di tempat itu ada orang sakit yang sudah menunggu selama 38 tahun.
Orang ini tentu saja ingin masuk terdahulu ketika air kolam Betesda itu
mulai goncang supaya ia mendapat kesembuhan. Akan tetapi,
kenyataannya sampai 38 tahun orang ini masih berada di pinggir kolam
Betesda dan belum mendapat kesembuhan. Di ayat 6 Tuhan Yesus
bertanya: “Maukah engkau sembuh?”. Pertanyaan ini menunjukkan
bahwa Tuhan Yesus ingin mengetahui sejauh mana pengharapan orang
ini untuk sembuh, masih memiliki atau tidak. Orang ini memberikan
jawaban bahwa ia hanya sendirian sehingga tidak ada yang
menolongnya untuk menceburkan dirinya ketika air kolam itu mulai
goncang.
Penutup
Mungkin ada banyak hal yang saat ini sedang kita alami baik itu sakit-
penyakit maupun pergumulan lain yang ada di tengah keluarga,
lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat ataupun yang berkaitan
dengan diri kita sendiri. Dalam menghadapi semua ini, jangan pernah
berputus asa karena kuasa kasih Kristus melalui karya Roh Kudus
senantiasa ada bagi orang yang memiliki pengharapan dan percaya
kepadaNya. Amin.
Pambuka
Para sedherek ingkang ditresnani lan nresnani Gusti,
Menapa wonten ing antawisipun panjenengan ingkang mboten nate
sakit? Nggih, kita sami tamtu nate ngalami sakit. Menapa malih
sakmangke kathah pabrik gula ten pundi-pundi alias diabetes, kathah
tetedan eco lan berlemak igkang merajalela pramila kathah ingkang
sakit asam urat lan kolesterol. Dereng malih, sate wedhus ingkang
nikmat ndadosaken tekanan darah sansaya inggil. Pancen kathah
sanget godaan ingkang wonten ing sakiwa tengen kita ingkang ewet
kita hindari lan saged ndadosaken sumber penyakit. Kasunyatan
ingkang kados menika pancen kedah kita adepi. Wicantenan bab tiyang
sakit lan penyakit tamtunipun mboten wonten ingkang purun lan remen
sakit. Menapa malih menawi sakit kalawau ngantos dangu.
Isi
Para sedherek ingkang kinasih,
Waosan kita ing dinten menika ugi nyariosaken bilih kathah sanget
tiyang sakit ingkang wonten ing bangsale blumbang Betesda. Wonten 5
bangsalipun lan ing ngriku kathah sanget tiyang sakit pating gluntung:
tiyang wuta, tiyang pincang, tiyang lumpuh, ingkang ngrantos blumbang
Betesda kocak. Awit sakwanci-wanci wonten malaekate Gusti tumedak
ing blumbang kono lan ngocak banyune; sarta menawa banyu mau
kocak; sinten mawon inkang nyebur paling rumiyen dados saras,
manapa kemawon sakitipun. Pengarep-arep menika ingkang
ndadosaken pra tiyang sakit menika ngantos ing bangsale kolam
Betesda.
Panutup
Para sedherek ingkang kinasih,
Mbok bilih kathah sanget perkawis ingkang kita alami sakmangke sae
menika perkawis wonten ing satengahe brayat, satengahe masyarakat,
satengahe pedamelan, satengahe persekutuan ten Greja, bab sakit-
pisakit, perekonomian lan menapa kemawon. Ngadepi kahanan ingkang
kados mekaten meniko sampun ngantos kita putus asa nanging kedah
tansah nggadahi pengarep-arep awit Gusti Yesus tansah maringaken
sih katresnanipun Gusti Yesus kagem sinten mawon ingkang nggadahi
iman tumraping Panjenenganipun. Amin.