PENGAJARAN TENTANG

ALLAH BAG. I
(Keberadaan Allah dan Doktrin Tritunggal)
LEARNING OUTCOME

1. Meyakini eksistensi/keberadaan Allah

2. Membedakan pengajaran Tritunggal yang
benar dari yang salah
PENGENALAN YANG BENAR
TENTANG ALLAH ITU PENTING
Mengapa?
1) Agar dapat memasuki hidup
yang kekal (Yoh. 17:3) 
“Dan inilah hidup yang kekal
itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-
satunya Allah yang benar, dan
mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus”

Hidup kekal = surga

2. MELIBATKAN PENGENALAN
DIRI SENDIRI

Nabi Yesaya berseru demikian“Celakalah aku! Aku binasa!

Sebab aku ini seorang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-
tengah bangsa yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-
tengah bangsa yang najis bibir; namun mataku telah melihat
Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam!” (Yes. 6:5).

Berhadapan langsung dengan kekudusan Allah

 Yesaya menyadari bahwa ia manusia
berdosa dan tidak layak
3. MEMBERI GAMBARAN TENTANG
DUNIA  PENDERITAAN DI DUNIA
ADALAH SEMENTARA

2 Timotius 1:12-13
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku
tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan
aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah
dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari
Tuhan. 1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau
dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan
lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.  

Percayalah Allah akan selalu menyertai!

4. JALAN MENUJU KEKUDUSAN
PRIBADI
TAK SEORANG PUN DAPAT HIDUP
KUDUS DI LUAR TUHAN

Doa Yesus untuk murid-murid-Nya:

“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran” (Yoh. 17:17)
5. MEMPERKUAT GEREJA
(PERSEKUTUAN ORANG
PERCAYA)
Umat yang mengenal Allahnya akan tetap
kuat dan bertindak (Dan. 11:32b)
ARGUMENTASI-ARGUMENTASI
TENTANG KEBERADAAN
ALLAH
ARGUMENTASI KOSMOLOGIKAL 
KOSMOS = DUNIA

Berdasarkan fakta bahwa dunia ini ada

 tentu ada penyebabnya 
penyebabnya adalah Allah

Sama seperti jam tangan  kita tahu

ada pembuatnya meski kita tak pernah
melihatnya
 Argumentasi teleologikal  dari kata “telos” = tujuan
Keteraturan yang ada di dunia (tata surya, pergantian
musim, 1 hari = 24 jam) membuktikan keberadaan Allah
Argumentasi antropologikal  dari
kata “anthropos” = manusia

Akal budi, perasaan, kehendak, dan

hati nurani yang manusia miliki
tidak mungkin terjadi dengan
sendirinya
ARGUMENTASI MORAL

BERDASARKAN KESADARAN APA YANG

BENAR DAN APA YANG SALAH

Kesadaran moral tidak mungkin terjadi karena proses

evolusi  hanya Allah yang sanggup menciptakan
God is incomprehensible Allah tak dapat dipahami dengan
kemampuan manusia yang terbatas
(Ayb. 11:7; Yes. 40:18

Pengenalan kita akan Allah God is knowable

bergantung kepada sejauh mana Ia
membukakan diri-Nya untuk kita (Yoh. 14:7; 17:3; 1Yoh.
5:20)
TRITUNGGAL ILAHI
Mari kita mulai dengan pengajaran Tritunggal yang keliru
TRITEISME = ALLAH TERDIRI DARI TIGA
PRIBADI YANG BERBEDA DAN TERPISAH

Pengajaran ini keliru karena mengabaikan keesaan

Allah
SABELIANISME/MODALISME

Pengajaran ini keliru karena menyangkal perbedaan

ketiga Pribadi dalam Tritunggal
 Arianisme

Kesalahan ajaran ini 

menolak kesetaraan Allah
Anak dengan Allah Bapa
PENJELASAN TRITUNGGAL
DIAGRAM TRITUNGGAL
Bapa gereja mula-mula,
Tertullianus menyatakan:

Tritunggal = Una Substantia, Tres Persona

(Satu zat tiga pribadi)
 Allah adalah
satu berkaitan
dg esensi

Ulangan 6:4, “Dengarlah, hai orang Israel; TUHAN

itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
ALLAH ADALAH
TIGA BERKAITAN
DENGAN PRIBADI
 Bapa Anak

Roh Kudus

Ketiga Pribadi memiliki relasi berbeda  Bapa tidak berasal dari

apapun, Anak berasal dari Bapa, Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus
 Otoritas Otoritas
Otoritas
Bapa Anak
Roh Kudus
(Yoh. 5:21-
(1Kor. 8:6) 23)
(Mat. 12:31)

Ketiga Pribadi setara dalam otoritas

Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak
ada yang lebih rendah
Arti Penting Doktrin
Tritunggal

Pertama, Menjadikan Allah

diketahui/dikenal oleh kita
 Pentingnya Doktrin
Tritunggal

Doktrin
Doktrin
Tritunggal adalah
dasar bagi Penciptaan
Pentingnya Doktrin
Tritunggal

Merupakan
pondasi iman
Kristen