Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MID

MANAJEMEN OPERASIONAL

NAMA : FIKRAM DAYANUN


NPM : 22031072
KELAS : MANAJEMEN A – SEMESTER 3
JURUSAN : MANAJEMEN
MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL
DOSEN : LA SAUDIN SE., MM

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TA 2023/2024
1. Jelaskan apa yang di maksut dengan Manajemen Operasional, Fungsi Manajemen
Operasional, Tujuan manajemen Operasional, dan berikan contoh kasus bagaimana kegiatan
Manajemen Operasional dalam sebuah perusahaan
2. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis – jenis perusahaan secara umum yang berkembang dalam
lingkungan bisnis, serta berikan contoh dari masing – masing perusahaan tersebut
3. Salah satu tujuan dari pembelajaran manajemen operasional adalah mengetahui 10
keputusan manajemen operasi di dalam perusahaan Multi Nasional. Sebutkan dan jelaskan 5
(lima) keputusan manajemen Operasi tersebut dan sertakan contoh konkrit yang terdapat di
lingkungan kerja saudara ?
4. Dalam perencanaan sebuah bisnis, maka penentuan lokasi sangat penting. Jelaskan secara
ringkas faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan sebuah lokasi ?
5. Sebutkan jenis tata letak operasional yang anda ketahui ?

JAWAB :

1. Manajemen Operasional:
Definisi: Manajemen operasional adalah bidang manajemen yang berfokus pada perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian kegiatan operasional suatu organisasi, khususnya terkait
dengan produksi barang atau penyediaan jasa.

Fungsi Manajemen Operasional:


Perancangan Produk dan Jasa: Menentukan karakteristik produk atau jasa yang akan
dihasilkan.
Kualitas: Menjamin standar kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
Penetapan Proses dan Kapasitas: Menentukan metode produksi dan kapasitas produksi yang
optimal.
Penetapan Lokasi: Memilih lokasi pabrik atau fasilitas produksi.
Tata Letak: Mengatur letak fisik dari berbagai elemen produksi untuk mencapai efisiensi.
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Beban Kerja: Mengelola tenaga kerja dan beban kerja
agar sesuai dengan kebutuhan produksi.
Rantai Pasokan: Mengelola aliran bahan baku dan komponen hingga ke konsumen akhir.
Persediaan: Mengelola persediaan agar tetap optimal tanpa kelebihan atau kekurangan.
Pengaturan Jadwal: Menjadwalkan kegiatan produksi dengan efisien.
Pemeliharaan: Memastikan kelancaran operasional mesin dan fasilitas.
Tujuan Manajemen Operasional:
Maksimalkan Efisiensi Operasional.
Optimalkan Produktivitas.
Jaminan Kualitas Produk atau Jasa.
Adaptasi Terhadap Perubahan Lingkungan.
Inovasi dan Pengembangan Produk.
Pertahankan Kepuasan Pelanggan.

Contoh Kasus Kegiatan Manajemen Operasional:


Misalnya, perusahaan manufaktur sepatu harus merancang sepatu yang inovatif, memastikan
standar kualitas tinggi, memilih lokasi pabrik yang strategis, mengelola rantai pasokan bahan
baku, menjaga persediaan agar optimal, dan menjadwalkan produksi dengan efisien. Semua
ini bertujuan untuk menghasilkan sepatu berkualitas tinggi secara efisien dan memuaskan
pelanggan.

2. Perusahaan Jasa
• Perusahaan yang menyediakan jasa kepada pelanggan dengan tujuan menghasilkan
keuntungan dikenal sebagai perusahaan jasa. Contoh bisnis yang menyediakan jasa
termasuk perusahaan yang menyediakan infrastruktur, pengiriman, transportasi, dan
komunikasi, antara lain.
Perusahaan jasa menjual jasa daripada produk fisik. Selain itu, jenis layanan yang
ditawarkan bervariasi, sehingga setiap pelanggan dapat menerima berbagai jenis layanan
berdasarkan kebutuhan mereka. Beberapa contoh perusahaan jasa di Indonesia adalah
sebagai berikut: Indosat Tbk; PT Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel); Garuda
Indonesia Tbk; Jasa Marga Tbk; Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan lain-lain;
Prudential, AXA, dan lain-lain; Perusahaan Listrik Negara (PLN); Gojek dan Grab.
Perusahaan Manufaktur
• Perusahaan yang bergerak dalam membuat bahan baku menjadi produk tertentu
disebut perusahaan manufaktur. Produk kemudian akan dipasarkan kepada
masyarakat. Anda mungkin sering mendengar kata "pabrik" atau "factory" dalam
bahasa Inggris di Indonesia. Istilah "pabrik" mengacu pada lokasi di mana proses
fabrikasi atau pembuatan dilakukan.
Produksi atau pengolahan bahan baku mentah hingga menghasilkan produk setengah
jadi dan siap pakai adalah ciri dari perusahaan manufaktur.
Contoh perusahaan manufaktur termasuk PT Sri Rejeki Isman dalam industri tekstil
dan garmen; Astra Group dalam industri mobil; PT Maspion Electronics dalam
industri elektronik; PT Mayora Grup dan PT Indofood dalam industri makanan dan
minuman; dan PT Sampoerna Rokok dalam industri rokok.

Perusahaan Dagang
• Perusahaan dagang membeli barang untuk kemudian dijual kembali dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Perlu diingat bahwa perusahaan dagang tidak menjual
barang yang dibuat sendiri, tetapi barang yang didapatkan dengan membeli barang
dari pemasok. Toko, swalayan, distributor, dan lain-lain adalah contoh bisnis.
Perusahaan dagang memiliki beberapa ciri, salah satunya adalah mereka membeli dan
menjual barang dagangan.
Contoh bisnis di sektor perdagangan adalah sebagai berikut: PT. Bestoolindo; PT
Indomarco Prismatama (Indomaret); PT Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart); PT
Hero Supermarket Tbk (Hero Supermarket); PT Alfaria Trijaya (Alfamart); PT
Transmart; dan Giant.

3. Manajemen operasional melibatkan sejumlah keputusan strategis yang penting untuk


mencapai efisiensi operasional dan produktivitas. Berikut adalah lima keputusan manajemen
operasi beserta contoh konkrit:
Keputusan Perancangan Produk dan Jasa:
Deskripsi: Keputusan ini melibatkan perancangan produk atau jasa yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
Contoh Konkrit: Perusahaan teknologi Apple membuat keputusan perancangan produk
dengan merancang produk-produk seperti iPhone, MacBook, dan AirPods dengan desain yang
inovatif dan fungsional.

Keputusan Kualitas:
Deskripsi: Keputusan ini berkaitan dengan standar kualitas produk atau jasa yang akan
dihasilkan oleh perusahaan.
Contoh Konkrit: Perusahaan otomotif BMW menetapkan standar kualitas tinggi untuk mobil-
mobil mereka, memastikan bahwa setiap kendaraan memenuhi standar keamanan, performa,
dan kenyamanan yang tinggi.
Keputusan Penetapan Proses dan Kapasitas:
Deskripsi: Keputusan ini melibatkan penentuan proses produksi dan kapasitas produksi yang
akan digunakan oleh perusahaan.
Contoh Konkrit: Pabrik minuman Coca-Cola membuat keputusan tentang proses produksi
yang efisien dan kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar.

Keputusan Penetapan Lokasi:


Deskripsi: Keputusan ini berkaitan dengan penentuan lokasi pabrik, kantor, atau fasilitas
perusahaan.
Contoh Konkrit: Perusahaan manufaktur Samsung memilih lokasi pabrik mereka berdasarkan
faktor seperti aksesibilitas transportasi, tenaga kerja lokal, dan kebijakan pemerintah di
wilayah tersebut.

Keputusan Tata Letak:


Deskripsi: Keputusan ini melibatkan tata letak fisik dari berbagai unsur produksi dalam suatu
fasilitas untuk mencapai efisiensi produksi.
Contoh Konkrit: Pusat distribusi Amazon membuat keputusan tata letak yang efisien untuk
mengatur penyimpanan dan pengiriman produk secara optimal, memastikan pengiriman yang
cepat dan efisien kepada pelanggan.

Setiap keputusan tersebut memiliki dampak signifikan terhadap operasi perusahaan dan perlu
diambil dengan hati-hati untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang optimal.

4. Penentuan lokasi dalam perencanaan bisnis sangat penting dan melibatkan sejumlah faktor
yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi bisnis:
Aksesibilitas dan Transportasi:
Faktor ini mencakup ketersediaan akses transportasi seperti jalan, pelabuhan, dan bandara.
Ketersediaan fasilitas transportasi yang baik mempermudah distribusi barang dan mobilitas
karyawan.

Demografi dan Pasar Sasaran:


Penting untuk memahami demografi daerah tersebut dan sejauh mana sesuai dengan target
pasar perusahaan.
Pertimbangan melibatkan jumlah penduduk, karakteristik konsumen, dan kebutuhan pasar
lokal.

Biaya Tenaga Kerja:


Tingkat upah dan biaya hidup di suatu daerah dapat mempengaruhi biaya produksi dan
operasional perusahaan.
Lokasi dengan biaya tenaga kerja yang kompetitif dapat memberikan keuntungan komparatif.

Infrastruktur:
Ketersediaan infrastruktur seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, dan fasilitas pendukung
lainnya.
Bisnis membutuhkan infrastruktur yang handal untuk menjalankan operasinya secara efisien.

Pajak dan Regulasi:


Kebijakan pajak dan regulasi pemerintah setempat dapat mempengaruhi biaya operasional
dan keuntungan perusahaan.
Lokasi dengan regulasi yang mendukung bisnis dapat menjadi pertimbangan utama.

Keamanan dan Stabilitas:


Faktor keamanan dan stabilitas politik di suatu daerah penting untuk melindungi aset dan
kelangsungan bisnis.
Bisnis cenderung memilih lokasi yang relatif aman dan stabil.

Faktor Ekonomi dan Pasar Kerja:


Kondisi ekonomi umum di suatu daerah dan ketersediaan pasar kerja dengan keterampilan
yang sesuai.
Lokasi di daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan pasokan tenaga kerja
berkualitas dapat memberikan keuntungan.

Kemudahan Lingkungan:
Perhatian terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan.
Beberapa industri memilih lokasi yang mendukung praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Prospek Pertumbuhan:
Melibatkan evaluasi potensi pertumbuhan di masa depan untuk memastikan bahwa lokasi
tersebut tetap relevan dalam jangka panjang.
Lokasi di daerah dengan prospek pertumbuhan dapat meningkatkan peluang bisnis.
Faktor-faktor ini bersifat kontekstual dan dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan
strategi perusahaan. Pengusaha harus mempertimbangkan dengan cermat setiap aspek ini
untuk membuat keputusan penentuan lokasi yang tepat.

5. Berikut adalah beberapa jenis tata letak operasional yang umum digunakan oleh bisnis:
a) Tata letak berorientasi produk: Mengatur mesin, fasilitas, dan peralatan produksi
untuk membuat produk.
b) Tata letak kantor: Menentukan letak fasilitas kantor dan tempat duduk karyawan agar
lebih mudah untuk bekerja dan berkomunikasi.
c) Tata letak proses: Mengatur fasilitas yang dibutuhkan perusahaan menurut fungsinya.
d) Tata letak pelanggan yang menentukan desain: Contoh tata letak ini termasuk tata
letak di rumah sakit, universitas, kantor polisi, dan tempat lain yang disesuaikan
dengan spesialisasi mereka.
e) Tata letak tetap: digunakan hanya dalam waktu tertentu yang sesuai dengan waktu
pembuatan atau pelaksanaan proyek.
f) Tata letak ritel: Setiap desain harus mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan
pelanggan.
g) Tata letak gudang: Ini digunakan untuk menata gudang perusahaan untuk menyimpan
bahan produksi dan lainnya.
Tata letak operasional dalam setiap industri harus disesuaikan dengan fitur produksi dan
kebutuhan unik pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai