PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TA 2023/2024
1. Jelaskan apa yang di maksut dengan Manajemen Operasional, Fungsi Manajemen
Operasional, Tujuan manajemen Operasional, dan berikan contoh kasus bagaimana kegiatan
Manajemen Operasional dalam sebuah perusahaan
2. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis – jenis perusahaan secara umum yang berkembang dalam
lingkungan bisnis, serta berikan contoh dari masing – masing perusahaan tersebut
3. Salah satu tujuan dari pembelajaran manajemen operasional adalah mengetahui 10
keputusan manajemen operasi di dalam perusahaan Multi Nasional. Sebutkan dan jelaskan 5
(lima) keputusan manajemen Operasi tersebut dan sertakan contoh konkrit yang terdapat di
lingkungan kerja saudara ?
4. Dalam perencanaan sebuah bisnis, maka penentuan lokasi sangat penting. Jelaskan secara
ringkas faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan sebuah lokasi ?
5. Sebutkan jenis tata letak operasional yang anda ketahui ?
JAWAB :
1. Manajemen Operasional:
Definisi: Manajemen operasional adalah bidang manajemen yang berfokus pada perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian kegiatan operasional suatu organisasi, khususnya terkait
dengan produksi barang atau penyediaan jasa.
2. Perusahaan Jasa
• Perusahaan yang menyediakan jasa kepada pelanggan dengan tujuan menghasilkan
keuntungan dikenal sebagai perusahaan jasa. Contoh bisnis yang menyediakan jasa
termasuk perusahaan yang menyediakan infrastruktur, pengiriman, transportasi, dan
komunikasi, antara lain.
Perusahaan jasa menjual jasa daripada produk fisik. Selain itu, jenis layanan yang
ditawarkan bervariasi, sehingga setiap pelanggan dapat menerima berbagai jenis layanan
berdasarkan kebutuhan mereka. Beberapa contoh perusahaan jasa di Indonesia adalah
sebagai berikut: Indosat Tbk; PT Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel); Garuda
Indonesia Tbk; Jasa Marga Tbk; Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan lain-lain;
Prudential, AXA, dan lain-lain; Perusahaan Listrik Negara (PLN); Gojek dan Grab.
Perusahaan Manufaktur
• Perusahaan yang bergerak dalam membuat bahan baku menjadi produk tertentu
disebut perusahaan manufaktur. Produk kemudian akan dipasarkan kepada
masyarakat. Anda mungkin sering mendengar kata "pabrik" atau "factory" dalam
bahasa Inggris di Indonesia. Istilah "pabrik" mengacu pada lokasi di mana proses
fabrikasi atau pembuatan dilakukan.
Produksi atau pengolahan bahan baku mentah hingga menghasilkan produk setengah
jadi dan siap pakai adalah ciri dari perusahaan manufaktur.
Contoh perusahaan manufaktur termasuk PT Sri Rejeki Isman dalam industri tekstil
dan garmen; Astra Group dalam industri mobil; PT Maspion Electronics dalam
industri elektronik; PT Mayora Grup dan PT Indofood dalam industri makanan dan
minuman; dan PT Sampoerna Rokok dalam industri rokok.
Perusahaan Dagang
• Perusahaan dagang membeli barang untuk kemudian dijual kembali dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Perlu diingat bahwa perusahaan dagang tidak menjual
barang yang dibuat sendiri, tetapi barang yang didapatkan dengan membeli barang
dari pemasok. Toko, swalayan, distributor, dan lain-lain adalah contoh bisnis.
Perusahaan dagang memiliki beberapa ciri, salah satunya adalah mereka membeli dan
menjual barang dagangan.
Contoh bisnis di sektor perdagangan adalah sebagai berikut: PT. Bestoolindo; PT
Indomarco Prismatama (Indomaret); PT Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart); PT
Hero Supermarket Tbk (Hero Supermarket); PT Alfaria Trijaya (Alfamart); PT
Transmart; dan Giant.
Keputusan Kualitas:
Deskripsi: Keputusan ini berkaitan dengan standar kualitas produk atau jasa yang akan
dihasilkan oleh perusahaan.
Contoh Konkrit: Perusahaan otomotif BMW menetapkan standar kualitas tinggi untuk mobil-
mobil mereka, memastikan bahwa setiap kendaraan memenuhi standar keamanan, performa,
dan kenyamanan yang tinggi.
Keputusan Penetapan Proses dan Kapasitas:
Deskripsi: Keputusan ini melibatkan penentuan proses produksi dan kapasitas produksi yang
akan digunakan oleh perusahaan.
Contoh Konkrit: Pabrik minuman Coca-Cola membuat keputusan tentang proses produksi
yang efisien dan kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar.
Setiap keputusan tersebut memiliki dampak signifikan terhadap operasi perusahaan dan perlu
diambil dengan hati-hati untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang optimal.
4. Penentuan lokasi dalam perencanaan bisnis sangat penting dan melibatkan sejumlah faktor
yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi bisnis:
Aksesibilitas dan Transportasi:
Faktor ini mencakup ketersediaan akses transportasi seperti jalan, pelabuhan, dan bandara.
Ketersediaan fasilitas transportasi yang baik mempermudah distribusi barang dan mobilitas
karyawan.
Infrastruktur:
Ketersediaan infrastruktur seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, dan fasilitas pendukung
lainnya.
Bisnis membutuhkan infrastruktur yang handal untuk menjalankan operasinya secara efisien.
Kemudahan Lingkungan:
Perhatian terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan.
Beberapa industri memilih lokasi yang mendukung praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Prospek Pertumbuhan:
Melibatkan evaluasi potensi pertumbuhan di masa depan untuk memastikan bahwa lokasi
tersebut tetap relevan dalam jangka panjang.
Lokasi di daerah dengan prospek pertumbuhan dapat meningkatkan peluang bisnis.
Faktor-faktor ini bersifat kontekstual dan dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan
strategi perusahaan. Pengusaha harus mempertimbangkan dengan cermat setiap aspek ini
untuk membuat keputusan penentuan lokasi yang tepat.
5. Berikut adalah beberapa jenis tata letak operasional yang umum digunakan oleh bisnis:
a) Tata letak berorientasi produk: Mengatur mesin, fasilitas, dan peralatan produksi
untuk membuat produk.
b) Tata letak kantor: Menentukan letak fasilitas kantor dan tempat duduk karyawan agar
lebih mudah untuk bekerja dan berkomunikasi.
c) Tata letak proses: Mengatur fasilitas yang dibutuhkan perusahaan menurut fungsinya.
d) Tata letak pelanggan yang menentukan desain: Contoh tata letak ini termasuk tata
letak di rumah sakit, universitas, kantor polisi, dan tempat lain yang disesuaikan
dengan spesialisasi mereka.
e) Tata letak tetap: digunakan hanya dalam waktu tertentu yang sesuai dengan waktu
pembuatan atau pelaksanaan proyek.
f) Tata letak ritel: Setiap desain harus mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan
pelanggan.
g) Tata letak gudang: Ini digunakan untuk menata gudang perusahaan untuk menyimpan
bahan produksi dan lainnya.
Tata letak operasional dalam setiap industri harus disesuaikan dengan fitur produksi dan
kebutuhan unik pelanggan.