Anda di halaman 1dari 4

INISIASI 1

MANAJEMEN DAN STRATEGI OPERASI


Rori Achir

Berapakah jumlah komponen yang ada dalam sebuah mobil? Sekitar 30.000 komponen,
tergantung dari merek dan jenis mobilnya. Bagaimana komponen itu dirakit secara presisi
dengan kualitas yang standar menjadi sebuah mobil?.

Pada pabrik mobil Toyota di Karawang misalnya, proses perakitan mobil dari pelat baja menjadi
sebuah mobil jadi adalah sekitar 22 jam. Setiap 2,4 menit dari pabrik ini keluar satu unit mobil
baru, atau setiap jam dihasilkan 25 mobil.

Di pabrik BMW di Jerman, para pelanggan bahkan bisa memesan mobil sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan berdasarkan pilihan yang terseedia, misalnya bahan interior, warna
tempat duduk dan sebagainya. Semua permintaan pembeli yang beragam dapat dikelola
dengan baik dan akurat.

Contoh-contoh di atas adalah merupakan implikasi dari perkembangan manajemen operasi


dalam dunia industri.

Manajemen operasi bisa diterapkan baik dalam memproduksi barang atau jasa. Contoh yang
lebih sederhana misalnya, bagaimana pelayanan pembuatan Kartu Tanpa Penduduk (KTP)
untuk masyarakat yang memerlukan dapat diberikan secara tepat waktu dengan data yang
akurat.

Dampaknya tentu dirasakan oleh para pelanggan dan merepresentasikan citra produk dan
layanan yang diberikan. Para penumpang pesawat udara misalnya, akan dapat membedakan
layanan Garuda Indonesia dibandingkan dengan perusahaan lain, misalnya Lion Air.

Menurut Stevenson (2012), organisasi bisnis memiliki tiga area fungsi utama, yaitu pemasaran,
keuangan dan operasi. Heizer dan Render (2011) mendefinisikan manajemen operasi sebagai
sekumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
Manajer operasi memiliki peran utama sebagai perencana dan pengambil keputusan, dimana ia
memberikan pengaruh yang besar terhadap sejauh mana sasaran tyjyan organisasi terealisasi.

Heizer & Render (2011) menyatakan keputusan manejemen operasi tersebut meliputi:

1. Perancangan produk dan jasa


Menetapkan sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya,
kualitas dan sumberdaya manusia bergantung pada keputusan perancangan

2. Pengelolaan kualitas
Menentukan ekspektasi kualitas dari pelanggan dan membuat kebijakan serta prosedur
untuk mengidentifikasi dan mencapai kualitas tersebut.

3. Proses dan kapasitas


Menentukan kualitas barang dan jasa dan mengambil komitmen terhadap teknologi,
kualitas, sumber daya manusia, dan investasi modal yang spesifik yang menentukan
struktur biaya dasar perusahaan.

4. Strategi lokasi
Menentukan lokasi manufaktur dan atau jasa

5. Strategi tata letak

Menentukan tata letak (lay out) yang antara lain dipengaruhi oleh aliran bahan baku,
kapasitas yang dibutuhkan, peran karyawan, teknologi dan kebutuhan persediaan

6. Sumber daya manusia


Menentukan staretegi pengelolaan sumber daya manuasia, mulai dari penetapan
kualifikasi, perekrutan, pengembangan, motivasi dan system promosi.

7. Manajemen rantai pasokan


Mengintegrasikan rantai pasokan kedalam strategi perusahaan baik dari sisi pemasok
maupun distributor

8. Manajemen persediaan
Menentukan pemesanan dan penyimpanan persediaan, serta bagaimana
mengoptimalisasinya sebagai kepuasan pelanggan, kapabilitas pemasok, dan jadwal
produksi.
9. Penjadualan
Menentukan jadual jangka pendek dan menengah yang efektif dan efisien.

10. Pemeliharaan
Menentukan kapasitas fasilitas, permintaan produksi, dan kebutuhan akan personel untuk
menjaga sebuah proses yang dapat diandalkan dan stabil.

Beberapa contoh dampak manajemen operasi yang efektif dalam organisasi yang berorientasi
kepada laba adalah produktifitas yang lebih tinggi, biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih
baik serta produk dan jasa yang lebih kompetitif.

Sedangkan dalam organisasi nirlaba, contoh dampak manajemen operasi adalah biaya yang
lebih rendah, kualitas layanan yang lebih baik serta penggunaan sumber daya yang lebih
efisien.

Strategi Operasi

Stategi operasi harus sejalan dengan strategi perusahaan atau organisasi secara keseluruhan,
untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Schroeder (2011) mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola keputusan yang konsisten
dalam transformasi sistem dan berkaitan dengan rantai pasok yang menghubungkan strategi
bisnis dengan strategi-strategi fungsional lainnya sehingga memberikan arahan untuk mencapai
keunggulan bersaing di perusahaan

Menurut Heizer dan Render (2011) terdapat tiga strategi bersaing untuk dapat unggul, yakni
diferensiasi, biaya rendah dan respon.

Diferensiasi merupakan kemampuan untuk menciptakan keunikan terhadap porduk dan jasa,
baik dari sisi karakter fisik maupun atribut jasa dan dapat mempengaruhi nilai yang diterima
oleh konsumen.

Strategi biaya rendah menciptakan nilai maksimal yang dapat dipersepsikan konsumen dengan
biaya rendah yang tetap memberikan kualitas yang diharapkan. Caranya dengan memanfaatkan
semua fasilitas secara efektif untuk biaya operasi yang rendah, namun tetap dengan menjaga
kualitas atau nilai produk dan jasa.

Sedangkan strategi respon merupakan kemampuan untuk memberikan respon yang fleksibel,
reliabel dan cepat.

Fleksibel dalam pengertian tanggap dengan kondisi lingkungan termasuk pasar, reliabel dalam
arti mampu memberikan produk dan layanan yang terpercaya dalam konteks perencanaan,
pengembangan dan pengiriman produk dan layanan. Sedangkan respon kecepatan merupakan
kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar, termasuk di dalamnya kecepatan
pengembangan produk dan kecepatan pengiriman produk kepada pelanggan.

Daftar Pustaka
1. Adi Djoko Guritno, Manajemen Operasi, Edisi 2 Universitas Terbuka, Tanggerang, 2015
2. Heizer, Jay and Render, Barry, Operations Management, Pearson, New Jersey, 2011
3. Stevenson, William J and Chuong, Sum Chee, Operations Management, an Asian
Perspective, McGraw-Hill Education (Asia), 2014

Anda mungkin juga menyukai