Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

SISTEM PENJUALAN KREDIT

Dosen Pengampu: Fatchur Rohman, SE. M.Pd., CADE., CAAT.

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

Di Susun Oleh :

1. Anggun Sari Afrilia 171120002012


2. Vina Verantika 171120002017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ruang Lingkup Sistem Informasi
Akuntansi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian tugas ini.Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat membutuhkan saran dan kritik yang dapat membantu kami dalam menyempurnakan
makalah ini.

Jepara, 12 Desember 2019

Penulis

ii
Ringkasan

Bab ini membahas tentang berbagai sistem akuntansi yang digunakan perusahaan untuk
menangani aktivitas pokoknya. Uraian dari berbagai sistem akuntansi ini akan digunakan
perusahaan manufaktur sebagai modelnya, yang kegiatan pokoknya tersusun dari penjualan,
pembelian, penggajian dan pengupahan, pengendalian biaya, penerimaan dan pengeluaran
kas, penerimaan dan pemakaian persediaan, pengadaan dan penghentian pemakaian asset
tetap. Penjabaran rancangan dari berbagai sistem digunakan untuk menangani kegiatan pokok
perusahaan manufaktur tersebut.

Aktivitas penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit
maupun secara tunai. Di dalam sebuah transaksi penjualan kredit, jika ada order pelanggan
yang sudah terpenuhi pengiriman barang atau penyerahan jasanya, yang digunakan untuk
jangka waktu tertentu sebuah perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Aktivitas
atau kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan
kredit. Di dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa akan diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli atau pelanggannya jika perusahaan sudah menerima kas dari pembeli atau
pelanggannya. Aktivitas atau kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan
melalui sistem penjualan tunai.

Di dalam sebuah transaksi penjualan, tidak semua penjualannya mendapatkan


pendapatan (revenue) untuk perusahaan. Ada kalanya pembeli atau pelanggan
mengembalikan barang yang sudah dibelinya kepada perusahaan. Transaksi pengembalian
barang yang dilakukan oleh pembeli ini ditangani perusahaan melalui sistem return
penjualan.

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

Ringkasan ................................................................................................................................. iii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iv

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 5

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 5


B. Permasalahan ............................................................................................................... 5
C. Tujuan .......................................................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi....................................................................... 6


B. Alasan Belajar Sistem Informasi Akuntansi ................................................................ 7
C. Sistem Informasi Akuntansi Dapat Menambah Ilmu Sebuah Organisasi .................... 9
D. Pengertian Informasi ..................................................................................................11
E. Pengertian Sistem Informasi ......................................................................................12

BAB III. PENUTUP ..............................................................................................................15

A. Kesimpulan ................................................................................................................15

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisasi seperti sekarang, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi
sangat berkembang pesat. Dan sudah banyak terdapat perusahaan atau lembaga usaha
yang menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
kerja dalam perusahaan tersebut.
Millenium Pharmacon International merupakan salah satu distributor dari berbagai
macam produk farmasi. Transaksi dan data yang semakin banyak ditemukan
menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan dalam sebuah sistem usaha dagang
perusahaan. Di dalam hal ini, penulis memilih Sistem Penjualan kredit.
Sistem Penjualan adalah suatu sistem yang saling berhubungan (penjual dengan
calon pembeli) melalui prosedur serta media pendukung untuk mendapatkan sebuah
informasi pemesanan dan terjadinya suatu keseriusan dalam bertransaksi. Dalam sistem
penjualan diatur dan dikelola transaksi penjualan barang secara tunai maupun kredit.
1.2. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Penjualan kredit ?
- Bagaimana cara penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan ?
- Apa yang dimaksud dengan sistem penjualan kredit ?
- Apa yang dimaksud dengan sistem retur penjualan ?
- Bagaimana cara agar kombinasi prosedur order pengiriman dan prosedur penagihan ?
- Apa yang dimaksud dengan sebuah sistem penjualan dalam lingkungan pengolahan
data elektronik ?
1.3. Tujuan
- Untuk mengetahui apa itu penjualan kredit.
- Untuk mengetahui cara penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan.
- Untuk mengetahui apa itu sistem penjualan kredit.
- Untuk mengtahui apa itu sistem retur penjualan.
- Untuk mengetahui cara kombinasi prosedur order pengiriman dan prosedur
penagihan.
- Untuk mengtahui apa itu sistem penjualan dalam lingkungan pengolahan data
elektronik.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjualan kredit
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang ataupun jasa, baik secara
kredit ataupun tunai. Jika pesanan pelanggan telah terpenuhi melalui pengiriman barang
atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan akan memiliki piutang
kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan kredit ditangani oleh perusahaan melalui
sistem penjualan kredit. Di dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru akan
diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan jika perusahaan menerima kas dari
pelanggan. Untuk kegitan penjualan tunai ditangani oleh perusahaan melalui sistem
penjualan tunai.
Tidak semua penjualan dapat mendatangkan pendapatan (revenue) bagi
perusahaan. Adakala pembeli mengembalikan barang yang telah dibeli kepada
perusahaan. Pengembelian barang oleh pembeli ditangani perusahaan melalui sistem
retur penjualan.

2.2 Penjualan Kredit Dengan Kartu Kredit Perusahaan


A. Deskripsi Kegiatan
Perusahaan dapat melakukan penjualan kredit dengan kartu kredit yang
dikeluarkan perusahaan. Sistem penjualan kredit dengan menggunakan kartu kredit
biasanya digunakan oleh toko pengecer (retailer). Kartu kredit perusahaan (company
credit cards) ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk pelanggannya.
Pelanggan akan diberi kartu kredit perusahaan setelah melalui seleksi berdasarkan
kemampuan membayar kredit dan juga karakternya. Pelanggan dapat menggunakan
kartu kredit untuk membeli barang ke perusahaan yang menerbitkan kartu kredit
tersebut. Pada tanggal tertentu atau akhir bulan, perusahaan akan menagih jumlah
harga barang yang telah dibeli oleh pemegang kartu selama jangka waktu tertentu
yang telah lewat.

B. Fungsi Yang Terkait


1. Fungsi Kredit
Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi ini bertanggung
jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan yang terpilih. Sebelum
pelanggan diberi kartu kredit, terlebih dahulu harus mengajukan permintaan

6
menjadi anggota. Tanggungjawab fungsi kredit yakni melakukan pengumpulan
informasi tentang bagaimana kemampuan keuangan calon anggota dengan cara
meminta fotocopy rekening Koran bank, keterangan gaji ataupun pendapatan
calon anggota dari perusahaan dimana ia bekerja, dan dari sumber-sumber lain.
Dengan demikian pelanggan yang diberi kartu kredit adalah pelanggan yang telah
melewati tahap seleksi yang dilakukan oleh fungsi kredit, sehingga kemungkinan
tidak tertagihnya piutang kepada pelanggan tersebut dapat berkurang. Fungsi
kredit tidak diperlukan lagi otorisasinya dalam system penjualan kredit, karena
otorisasi pemberian kredit sudah tercermin dari kartu kredit yang ditunjukkan
oleh pelanggan pada saat melakukan pembelian.
2. Fungsi Penjualan
Tanggung jawab fungsi penjualan yakni melayani kebutuhan barang pelanggan.
kemudian mengisi faktur penjualan kartu kredit agar fungsi gudang dan fungsi
pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.
3. Fungsi Gudang
Dalam sistem penjualan ini, fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan
oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan
kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman bertanggung jawan atas penyerahan kepada pelanggan sesuai
dengan mutu,kuantitas serta spesifikasi yang telah disepakti didalam tembusan
faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Selain itu
fungsi pengiriman juga bertanggung jawab untuk mendapatkan tanda tangan
pembeli di atas faktur penjualan kartu kredit sebagai bukti telah diterimanya
barang yang dibeli oleh pelanggan.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi bertambahnya piutang
kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur penjualan kartu
kredit yang diterima dari fungsi pengiriman. fungsi akuntansi juga berperan atas
pencatatan transaksi penjualan di dalam jurnal penjualan.
6. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan secara periodic
kepada pemegang kartu kredit.

7
C. Informasi Yang Diperlukan Oleh Manajemen
 Jumlah pendapatan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka
waktu tertentu.
 Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
 Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
 Nama dan alamat pembeli.
 Kuantitas produk yang dijual.
 Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
 Otorisasi pejabat yang berwenang.

D. Catatan Akuntansi yang Digunakan


1. Jurnal penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik tunai
maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa macam produknya.
2. Kartu piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
3. Kartu gudang
Catatan ini sebenernya bukan termasuk dalam golongan catatan akuntansi. Dalam
fungsi gudang,catatan ini hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di
gudang dan mutasinya.

E. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem


1. Prosedur order penjualan
Pada prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Tugas fungsi
penjualan adalah melakukan pembuatan faktur penjualan kartu kredit dan
mengirimnya kepada semua fungsi yang lain untuk kemudian fungsi tersebut
dapat memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
2. Prosedur pengiriman
Pada prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang diperlukan oleh
pembeli dan fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang
diterima dari fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman

8
meminta tanda tangan penerimaan barang dari pemegang kartu kredit di atas
faktur penjualan kartu kredit.
3. Prosedur pencatatan piutang
Didalam prosedur ini fungsi akuntansi hanya akan mencatat tembusan faktur
penjualan kartu kredit ke dalam kartu piutang.
4. Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini fungsi penagihan hanya menerima faktur penjualan kartu
kredit dan kemudian mengarsipkan menurut abjad. Secara berkala fungsi ini akan
melakukan pembuatan surat tagihan dan kemudian mengirimnaya kepada
pemegang kartu kredit perusahaan, dan dilampiri dengan faktur penjualan kredit.
5. Prosedur pencatatan penjualan
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi hanya akan mencatat transaksi penjualan
kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.

2.3 Sistem Penjualan Kredit


Sistem penjualan kredit dilakukan perusahaan dengan mengirimkan pesanan yang
telah diterima dari pelanggan dan kemudian dalam kurun waktu tertentu, perusahaan
akanmendapatkan piutang dari pelanggan tersebut. Untuk meminimalisir tidak
tertagihnya piutang tersebut, setiap penjualan kredit yang pertama kali kepada pembeli
akan didahului dengan analisis terhadap kemampuan pembeli tersebut jika diberi kredit.
Seringkali perusahaan bidang manufaktur melaksanakan penjualan produknya dengan
sistem penjualan kredit tersebut.
A. Fungsi Yang Terkait
1. Fungsi Penjualan
fungsi penjualan ini bertanggung jawab untuk menerima surat pesanan dari
pelanggan, mengedit pesanan dari pelanggan untuk menambah informasi yang
belum tercantum pada surat pesanan tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute
pengiriman), memintaotorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari
mana akan dikirim, dan mengisi surat pesanan pengiriman. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk membuat “back order” pada saat diketahui tidak adanya
stock untuk memenuhi pesanan dari pelanggan.
2. Fungsi Kredit
Tanggung jawab fungsi kredit adalah untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua

9
penjualan dalam perusahaan manufaktur adalah kredit, Jadi sebelum pesanan dari
pelanggan terpenuhi, maka lebih dulu harus didapatkan otorisasi penjualan kredit
dari fungsi kredit.
Penolakan pemberian kredit sering terjadi jadi pengecekan status kredit perlu
dilakukan sebelum fungsi penjualan mengisi surat pesanan penjualan. Untuk
mempercepat dan memudahkan pelayanan kepada pelanggan, surat order
pengiriman dikirim langsung ke fungsi pengiriman sebelum fungsi penjualan
mendapatkan otorisasi kredit dari fungsi kredit.
3. Fungsi gudang
Fungsi gudang ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan juga
mempersiapkan barang yang di pesan oleh pelanggan, serta memberikan barang ke
fungsi pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk memberikan barang atas dasar surat
order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung
jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa
ada otorisasi dari yang berwenang.
Otorisasi ini dapat berupa surat order pengiriman yang telah ditandatangani oleh
fungsi penjualan, memo debit yang ditandatangani oleh fungsi pembelian untuk
barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok (retur pembelian), surat perintah
kerja dari fungsi produksi mengenai penjuaalan pembangunan aktiva tetap yang
sudah tidak dipakai lagi.
5. Fungsi penagihan
proses pembuatan dan pengiriman faktur penjualan kepada pihak pembeli, serta
menyediakan salinan faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh
fungsi akuntansi merupakan tangggungjawab dari fungsi penagihan.
6. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul atas
adanya transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan
piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Disamping itu,
fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang
dijual ke dalam kartu persediaan.

10
B. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen
 Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertantu.
 Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
 Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertantu.
 Nama dan alamat pembeli.
 Kuantitas produk yang dijual.
 Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
 Otorisasi pejabat yang berwenang.

C. Catatan Akuntansi yang Digunakan


1. Jurnal penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara
tunai maupun kredit, jika perusahaan menjual beberapa macam produk dan
manajemen memerlukan informasi penjualan menurut jenis produk, maka dapat
dibuatkan kolom untuk mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.
2. Kartu piutang
Ini adalah buku pembantu yang isinya merupakan rincian mutasi piutang
perusahaan kepada tiap debiturnya.
3. Kartu persediaan
ini adalah buku pembantu yang isinya merupakan rincian mutasi setiap jenis
persediaan.
4. Kartu gudang
Catatan ini dilaksanakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
5. Jurnal umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual
selama priode akuntansi tertentu.

2.4 Sistem Retur Penjualan


Retur penjualan akan terjadi apabila perusahaan menjual produknya ke pelanggan, tetapi
produk yang dijual tersebut tidak sesuai dengan pesan atau rusak di saat perjalanan, maka
pelanggan akan mengembalikan produk tadi ke perusahaan yang menjual produk
tersebut

11
A. Fungsi yang Terkait
1. Fungsi penjualan
Fungsi penjualan ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan perihal
pengembalian barang yang telah dibeli oleh pelanggan. Otorisasi penerimaan
kembali barang yang telah dijual dilakukan melalui pembuatan memo kredit yang
dikirimkan kepada fungsi penerimaan.
2. Fungsi penerimaan
Fungsi penerimaan ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan
otorisasi yang terdapat pada memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
3. Fungsi gudang
Fungsi gudang ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang
diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi
penerimaan. Barang yang diterima dari transaksi retur penjualan ini dicatat oleh
fungsi gudang dalam kartu gudang.
4. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan
ke dalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan mencatat berkurangnya
piutang dan bertambahnya persediaan akibat retur penjualan dalam kartu piutang
dan kartu persediaan. Selain itu fungsi akuntansi juga bertanggung jawab untuk
mengirimkan memo kredit kepada pembeli yang bersangkutan.

B. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen


 Jumlah rupiah retur penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu.
 Jumlah berkurangnya piutang karena retur penjualan.
 Jumlah harga pokok produk yang dikembalikan oleh pembeli.
 Nama dan alamat pembeli.
 Kuantitas produk yang dikembalikan oleh pembeli.
 Nama wiraniaga yang melakukan penjualan produk yang dikembalikan oleh
pembeli.
 Otorisasi pejabat yang berwenang.

12
C. Dokumen yang Digunakan
1. Memo kredit
Memo kredit adalah dokumen sumber (source document) sebagai dasar
pencatatan transaksi dalam kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur
penjualan. Memo kredit dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memerintah
fungsi penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pelanggan.
2. Laporan penerimaan barang
Laporan penerimaan barang adalah dokumen pendukung yang melampiri memo
kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penerimaan sebagai laporan bukti
telah diterima dan diperiksanya barang yang diterima dari pembeli.

D. Catatan Akuntansi yang Digunakan


1. Jurnal umum atau jurnal retur penjualan
Berkurangnya pendapatan penjualan dan piutang dagang akibat dari transaksi
retur penjualan dicatat dalam jurnal umum, atau jika perusahaan menggunakan
jurnal khusus, dicatat dalam jurnal retur penjualan. Berkurangnya harga pokok
penjualan dan bertambahnya harga pokok persediaan produk jadi akibat transaksi
retur penjualan dicatat dalam jurnal umum.
2. Kartu piutang
Ini adalah buku pembantu piutang yang dalam transaksi retur penjualan
difungsikan untuk mencatat berkurangnya piutang kepada debitur tertentu akibat
dari transaksi tersebut.
3. Kartu persediaan
Ini adalah buku pembantu persediaan yang dalam transaksi retur penjualan
difungsikan untuk mencatat bertambahnya jenis persediaan produk jadi tertentu
akibat dari transaksi tersebut.
4. Kartu gudang
Kartu gudang dilaksanakan bagian gudang untuk mencatat bertambahnya jenis
persediaan produk jadi tertentu akibat dari transaksi retur penjualan.

E. Jaringan Prosedur Dalam Sistem Retur Penjualan


1. Prosedur Pembuatan Memo Kredit.
Berdasarkan pemberitahuan retur penjualan dari pembeli, dalam prosedur ini
fungsi penjualan membuat memo kredit yang memberikan perintah kepada fungsi

13
penerimaan untuk menerima barang dari pembeli tersebut dan kepada fungsi
akuntansi untuk mencatat pengurangan piutang kepada pembeli yang
bersangkutan.
2. Prosedur Penerimaan Barang.
Didalam prosedur penerimaan barang fungsi penerimaan dari pembeli
berdasarkan perintah dalam memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
Setelah kegiatan penerimaan barang tersebut fungsi penerimaan membuat laporan
penerimaan barang untuk kemudain dilampirkan pada memo kredit yang dikirim
ke fungsi akuntansi .
3. Prosedur Pencatatan Retur Penjualan.
Didalam prosedur pencatatan retur penjualan ini setiap transaksi yang
mengakibatkan berkurangnya piutang dagang dan pendapatan penjualan akibat
dari transaksi retur penjualan dicatat oleh bagian fungsi akuntansi ke dalam jurnal
umum(jurnal retur penjualan) dan juga ke dalam buku pembantu piutang. Dalam
prosedur ini pula berkurangnya harga pokok penjualan dan bertambahnya harga
pokok persediaan dicatat oleh fungsi akuntansi ke dalam jurnal umum dan dalam
buku pembantu persediaan.

2.5 Kombinasi Prosedur Order Pengiriman Dan Prosedur Penagihan


Formulir yang digunakan dalam prosedur order pengiriman yaitu surat order pengiriman,
sedangkan dalam prosedur penagihan yaitu faktur penjualan. Seringkali prosedur
penagihan tersebut dikombinasikan dengan prosedur order pengiriman dengan
menggunakan satu set formulir untuk memenuhi dua prosedur tersebut. Kombinasi
prosedur order pengiriman dan prosedur penagihan dapat digolongkan sebgai berikut:
A. Prosedur Order Pengiriman dan Penagihan Terpisah ( Separate Order and Billing
Procedure)
Dalam prosedur ini, pembuatan faktur penjualan dan salinan atau tembusannya
dilaksanakan secara terpisah dari pembuatan surat order pengiriman dan tembusannya.
Fungsi penjualan adalah bagian yang membuat surat order pengiriman dan
tembusannya. Faktur penjualan dan tembusannya dibuat oleh fungsi penagihan setelah
barang dikirim oleh fungsi pengiriman.
1. Kondisi yang Cocok untuk Prosedur Order Pengiriman dan Penagihan Terpisah

14
 Jika perusahaan perlu mencantumkan berbagai macam informasi teknis yang
bersangkutan dengan produk di dalam surat order pengiriman, namun tidak
menginginkan informasi tersebut tercantum di dalam faktur penjualan.
 Jika perusahaan seringkali menghadapi masalah back order. Back order
merupakan bagian dari order pelanggan yang tidak dapat terpenuhi pada saat
masa sekarang, seringkali karena tidak tersedianya barang di gudang. Dalam
hal ini terjadi back order, perusahaan akan membuat faktur untuk barang
yang telah dikirimkan kepada pelanggan.

B. Prosedur Order Pengiriman Satuan ( Unit Shipping Order Procedure)


Prosedur ini merupakan modifikasi dari prosedur order pengiriman dan prosedur
penagihan yang terpisah. Dalam prosedur ini, untuk setiap barang yang tercantum di
dalam order dari pelanggan, oleh fungsi penjualan dibuatkan satu surat order
pengiriman.
Jadi jika pelanggan memesan 3 jenis barang, fungsi penjualan membuat 3 lembar
surat order pengiriman yang dikirimkan kepada fungsi gudang. Setelah semua barang
yang dipesan oleh pelanggan tersebut dikirimkan oleh fungsi pengiriman, fungsi
penagihan kemudian membuat faktur dan tembusannya.
Jika order dari pelanggan berisi 3 jenis barang dengan tiga macam tanggal
pengiriman, maka fungsi penjualan akan membuat 3 set surat order pengiriman yang
didistribusikan kepada unit-unit organisasi. Namun faktur penjualan dibuat oleh
fungsi penagihan hanya sekali, yaitu setelah ke tiga barang tersebut selesai dikirimkan
seluruhnya kepada pelanggan.
1. Kondisi yang Cocok untuk Penggunaan Prosedur Order Pengiriman Satuan
 Jika dikehendaki untuk menyediakan informasi bagi setiap departemen dengan
menggunakan surat order pengiriman yang hanya mencakuo unsur yang
bersangkutan dengan departemen tersebut.
 Jika barang-barang yang dipesan oleh pelanggan mempunyai tanggal
pengirimanyang berbeda-beda, sesuai dengan jadwal pengiriman yang
disanggupi oleh perusahaan.
 Jika perusahaan menghadapi masalah back order.
 Jika perusahaan memerlukan analisis pesanan yang dikirim yang diterima
menurut jenis produk.

15
C. Prosedur pra-penagihan lengkap (complete pre-billing procedure)
Didalam prosedur ini, faktur penjualan dan tembusan dibuat lengkap bersamaan
dengan pembuatan surat order pengiriman tembusan. Fungsi penjualan membuat surat
order pengiriman serta tembusan dan faktur penjualan serta tembusan dalam sekali
tulis. Kemudian surat order pengiriman dan tembusan didistribusikan ke berbagai
fungsi yang bersangkutan.
Faktur penjualan dan tembusannya lalu diserahkan kepada fungsi penagihan. Fungsi
penagihan akan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah fungsi
tersebut menerima pemberitahuan pelaksannan pengiriman barang dari fungsi
pengiriman.
1. Kondisi yang cocok untuk penerapan prosedur pra-penagihan lengkap
 Karena surat order pengiriman dan faktur penjualn dibuat pada saat yang
sama, semua informasi yang akan dicantumkan di dalam faktur harus sudah
dapat diketahuai oleh fungsi penjualan pada saat surat order pengiriman
dibuat. Seperti rute pengiriman, berat dan jumlah barang yang dikirim dan
harga jual per satuan.
 Kondisi persediaan harus memungkinkan pengiriman barang ke pelanggan
sejumlah yang tertulis di dalam surat order pengiriman. Jika perusahaan sering
mengalami back order, prosedur pra-penagihan lengkap tidak cocok
digunakan oleh perusahaan.

D. Prosedur pra-penagihan tidak lengkap (incomplete pre-billing procedure)


Prosedur ini sama dengan prosedur pra penagihan lengkap hanya perbedaannya
terletak pada faktur penjulan belum diisi dengan informasi yang lengkap oleh fungsi
tersebut. Informasi mengenai jumlah barang yang sesungguhnya dikirim kepada
pembeli, harga dan perkiraan jumlah dengan harga diisikan ke dalam faktur penjualan
dan tembusannya oleh fungsi penagihan setelah barang dikirim kepada pelanggan.
1. Kondisi yang Cocok untuk Penerapan Prosedur Pra-Penagihan Tidak Lengkap
 Pada saat surat order pengiriman dibuat oleh fungsi penjualan, informasi yang
harus tercantum di dalam faktur penjualan belum dapat diketahui seluruhnya.
Informasi mengenai nama pelanggan dan alamatnya serta nama barang yang
akan tercantum baik pada surat order pengiriman maupun faktur penjualan
diisikan oleh fungsi penjualan pada saat pembuatan surat order penjualan.

16
 Jika terjadi back order atau produk harus diproduksi lebih dahulu untuk
memenuhi pesanan dari pelanggan.

2.6 Sistem Penjualan Dalam Lingkungan Pengolahan Data Elektronik


Dalam bagan alir dokumen hanya di perlihatkan prosedur pembuatan faktur penjualan
dan pencatatannya dengan computer. Dalam sistem pengolahan data elektronik, faktur
penjualan , buku pembantu, persediaan, dan buku pembantu piutang dihasilkan dengan
system computer.
Prosedur pengendalian manual yang pokok dalam sistem penjualan tersebut adalah
a. pembuatan batch totals oleh bagian penagihan
b. verifikasi dan pemasukan log oleh group pengawas dan
c. keying dan verifikasi data oleh konversi data.
Run 1. Dalam run ini, arsip transaksi penjualan ( yang berupa pita magnetic) di pilah
menurut nama pelanggan dan kemudian di validasi dengan menggunakan edit check
routine yang terdiri dari completeness, validity, dan reasonableness test. Hasil run
program ini yaitu arsip transaksi penjualan yang ditolak computer. Laporan ini di kirim
ke Grup Pengawas, yang kemudian akan membandingkan control totals tersebut dengan
logged totals.Group Pengawas juga bertanggung jawab atas (1) apakah transaksi ang
ditoak oleh computer telah di koreksi oleh departemen ang melakukan kesalahan
tersebut, dan (2) apakah data yang telah dikoreksi telah diserahkan kembali kepada
operator computer untuk di olah lagi.

17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilaksanakan melalui penjualan tunai
atau penjualan kredit. Penjualan kredit memungkinkan sebuah perusahaan volume
penjualannya bertambah dengan memberi kesempatan kepada para pembeli atau
pelanggan membelanjakan penghasilan yang akan diterima mereka dimasa yang akan
datang.
Penjualan kredit bisa dilakukan lewat 2 sistem penjualan kredit melalui kartu kredit
perusahaan dan sistem penjualan kredit biasa. Sebuah sistem penjualan kredit dengan
kartu kredit perusahaan harus didahului dengan seleksi pelanggan atau pembeli yang
secara keuangan dapat diberi hak untuk melakukan pembelian secara kredit kepada
perusahaan. Pembelian yang dilakukan oleh pelanggan yang terpilih selama jangka
waktu tertentu dicatat sebagai piutang, dan secara periodik .
Sistem penjualan kredit padan umumnya digunakan sebuah perusahaan manufaktur
dalam menjual produk mereka. Di dalam sistem penjualan ini, seleksi pelanggan atau
pembeli dapat diberi kesempatan untuk membeli kredit. Dalam memberi kesempatan
kepada pelanggan untuk mengembalikan barang yang telah dibeli namuun tidak sesuai
dengan kebuttuhan atau keinginan mereka, perusahaan mengembangkan sistem retur
penjualan.
Dokumen penting yang digunakan dalam sebuah sistem return penjualan
merupakan memo kredit dan laporan penerimaan barang. Unsur pengendalian intern
dirancang di dalam sebuah sistem return penjualan dengan cara merinci unsur unsur
pokok yang terdapat pada sistem pengendalian intrern : struktur organisasi, sistem
otorisasi serta praktik yang sehat.

18
Daftar Pustaka

http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-penjualan-kredit-
menurut.html
Mulyadi.Akuntansi Biaya

19
Cek Plagiasi

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai