1. Tabungan
Tabungan bank d Analisis esa tidak dikenakan biaya administrasi pada saat pembukaan
maupun penutupan rekening. Besaran biaya awal yang disetorkan pun terbilang ringan, mulai
dari Rp10.000-Rp100.000. Dana tabungan ini dapat ditarik kapan saja oleh nasabah. Namun
penarikan dana kapan saja ini tidak berlaku untuk jenis tabungan berjangka.
Kelebihan bank desa salah satunya adalah pada nilai bunga yang dapat lebih besar dari bank
umum yang hanya sebesar 3.5%. Bunga tabungan yang ditawarkan bank desa sudah
mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan dan cukup beragam, berkisar antara
2%-6% per bulan.
2. Deposito
Produk deposito dari bank desa bisa dikatakan hampir sama dengan bank umum. Bunga
deposito bank desa rata-rata berada di angka 6% per tahun dengan pilihan skema mulai dari
1, 3, 6, hingga 12 bulan. Seperti halnya produk tabungan biasa bank desa, deposito ini juga
dapat ditarik kapan saja oleh nasabah tanpa ada penalti. Menarik bukan?
3. Kredit
Hadirnya bank desa di tengah masyarakat tidak lepas dari adanya kebutuhan kredit usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, kredit atau pinjaman menjadi produk
bank desa yang paling terkenal di kalangan masyarakat. Produk kredit bank desa ini cukup
beragam, tergantung dari inovasi masing-masing bank desa
Secara umum fasilitas kredit yang ditawarkan bank desa adalah kredit usaha, kredit pemilikan
rumah, kredit usaha kecil, kredit kepemilikan tanah, dan kredit multiguna. Kredit yang
disediakan hanya sebagai kredit tanpa agunan atau kredit untuk karyawan dan kredit untuk
bisnis kecil. Meski memiliki layanan kredit, namun BPR tidak melayani produk kartu kredit
• Yakni titipan sejumlah dana kepada BTM, dimana BTM dapat mengelola dana
tersebut untuk kegiatan usaha, berdasarkan ini anggota akan mendapatkan bonus
dari BTM setiap preriode akuntansi
• 3. Mudharabah
• Mudharabah mutlak
• Jadi simpanan anggota kepada BTM baik dalam bentuk tabungan maupun deposito, di
mana anggota menyimpan memberi kewenangan penuh kepada BTM untuk
mengolah simpanannya, atas dasar ini anggota menakutkan bagi hasil setiap bulan
sesuai dengan nisbah nya.
• Mudharabah muqayyadah
• Yakni simpanan anggota kepada BTM baik dalam bentuk tabungan maupun deposito,
dimana anggota menyimpan memberikan batasan khusus kepada BTM dalam
mengelola simpanannya, atas dasar ini anggota mendapatkan bagi hasil setiap
bulannya sesuai dengan nisbah nya
• Produk pembiayaan
• jenis produk tersebut yang paling penting sesungguhnya adalah prinsip bagi hasil.
Atau dasar prinsip tersebut, maka BTM juga sering disebut dengan koperasi bagi hasil.
3. Analisislah manfaat LKM kon vensional dan syariah yang telah kalian tentukan
untuk ma syarakat umum.
Bank Desa Fungsi Bank Desa setelah Kemerdekaan Indonesia juga tidak berubah yaitu
untuk meningkatkan kesejahteraan serta daya tahan para petani terhadap bencana-bencana
yang dapat terjadi. Yaitu dengan memenuhi kebutuhan mereka akan pinjaman, agar mereka
tidak terjerat oleh pelepas uang, pengijon dan tengkulak.
Kelebihan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) antara lain yaitu pemberian bunganya telah diatur
pemerintah sehingga tidak terlalu memberatkan nasabah. Tidak hanya memberikan pinjaman
saja, Lembaga Keuangan Mikro juga berkewajiban mendidik para pelaku UMKM yang
merupakan nasabahnya berupa pelatihan untuk pengembangan usaha dan lain-
lain. Sementara itu, koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang memberikan jasa
pinjaman kepada para anggotanya dengan tujuan untuk mensejahterakan anggota-
anggotanya. Namun terkadang, bunga yang diberikan koperasi simpan pinjam cukup besar,
hal ini karena pemerintah tidak mengatur besaran bunga yang diberikan koperasi simpan
pinjam. Selain itu, koperasi simpan pinjam juga terkadang kurang memberikan pelatihan
kepada para anggotanya. Tetapi di sisi lain,
Jadi dapat disimpulkan, apabila dilihat dari untung dan ruginya, maka LKM lebih unggul
daripada koperasi, karena selain bunganya yang tidak terlalu besar, Lembaga Keuangan Mikro
juga memberikan pelatihan kepada anggota-anggotanya.