Disusun oleh:
Muhammad Ali Utsman
Bartadi Eko Prabowo
Ardyanto Wicaksono
Haryan Ristanan
R. Magistrevel Derizky
Sanintya Mayantya
14312172
14312181
14312179
14312160
14312053
14312189
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah
dan
manfaatnya
untuk
masyarakat.
Mini riset ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik ,agar kami dapat memperbaiki mini riset ini.
BMT Nur Ikhlas ini beralamatkan di komplek pertokoan Babarsari no 62. Hasil
wawancara yang kami lakukan dengan salah satu pegawai BMT ini, yaitu sebagai
berikut :
Pengumpulan Dana
Dalam pengumpulan dananya, BMT Nur Ikhlas ini menggunakan akad
Mudharabah
Dalam murabahah BMT ini, memiliki 3 produk, yaitu :
Dana dari simpanan anggota
Dana dari Simjangka (simpanan berjangka)
Dana dari pihak ketiga (masyarakat)
Kendala kendala yang terjadi pada BMT Nur Ikhlas ini :
a. Tidak adanya LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), jadi dalam hal ini
masyarakat masih ragu-ragu atau kurang yakin jika ingin menabung di
BMT.
b. Persaingan dengan BMT lain, hal ini sudah wajar terjadi, karena dalam
melakukan sebuah usaha, pasti ada pesaing-pesaing, baik yang baru
maupun yang sudah lama
c. Unit mikro pada Bank, pada bank umum, biasanya memiliki unit mikro
sendiri yang bisa berbentuk syariah. Hal ini juga berdampak persaingan
Solusi yang diharapkan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut :
a. Berharap pemerintah membuat atau membentuk LPS (Lembaga
Penjamin Simpanan) agar dalam hal ini masyarakat yakin dan tidak
ragu-ragu untuk menabung di BMT
b. Akan berusaha untuk mengembangkan produk dan sistem yang ada di
BMT ini, agar tidak kalah dalam persaingan terhadap BMT lain dan
unit mikro pada bank.
Pembiayaan Dana
Dalam pembiayaan dananya di BMT Nur Ikhlas ini, memakai akad
Murabahah.
Kendala-kendala yang dialami oleh BMT Nur Ikhlas ini, yaitu :
a. Angsuran kurang lancar
Angsuran yang telah melebihi waktu pembayaran yang telah ditetapkan
oleh kedua pihak. Hal ini dapat mempengaruhi nilai NPL, yaitu nilai
Semua produk itu, bebas dari biaya administrasi serta bisa mendapatkan bagi
hasil. Pengumpulan dana ini berasal dari simpanan anggota, simpanan
penyertaan dan APBD. Pada bulan kemarin, yaitu Mei 2016, uang masuk
sebesar Rp 525.000.000 / Rp 505.000.000
Kendala-kendala yang dialami :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang peran BMT, banyak
masyarakat belum mengetahui peran BMT syariah dalam melakukan
usaha pengumpulan dan pembiayaan dananya. Sehingga masyarakat
cenderung lebih memilih lembaga keuangan lain, misalnya bank,
padahal dalam sistem perbankan menganut sistem riba yang dilarang
oleh Islam.
b. Banyaknya persaingan, banyaknya lembaga keuangan di Yogyakarta
menjadi salah satu kendala dalam BMT ini terutama BMT yang lain
maupun bank.
Kalasan, dan di Kebumen. BMT Al-Ikhlas didirikan setelah adanya pendidikan dan pelatihan
Manajemen Zakat dan Ekonomi Syariah (MZES) angkatan ketiga yang diadakan oleh
Dompet Dhuafa Republika pada awal November 1994.
Pembiyaan mudharabah 100% berasal dari BMT. Persentase bagi
hasil mudharabah adalahsekitar 60% untuk BMT dan 40% untuk
nasabah, terkadang juga 50% untuk BMT dan 50% untuk nasabah
tergantung bagaimana kesepekatan dan akad yang dilakukan.
Pembiayaan musyarakah berasal dari BMT dan nasabah. Misal,
nasabah sudah mempunyai asset 80% maka BMT hanya menutupi
20% atau tergantung kebutuhan nasabah. Persentase bagi hasilnya
berasal dari profit and loss sharing yang dilihat dari laporan keuangan
nasabah. Keuntungan dan kerugian dibagi sama-sama antara nasabah
dan BMT.
Kendala yang dialami:
Adanya pembiayaan yang bermasalah dan kecurangan yang dilakukan nasabah.
Solusi yang digunakan :
Apabila sudah terjadi akad maka solusi yang digunakan adalah dengan pendekatan
kekeluargaan serta untuk mencegahnya adalah dengan adanya akad diawal, diikat dengan
jaminan, adanya survey 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition of Economy),
dan meminta nomor kerabat.