Anda di halaman 1dari 23

Materi & Analisis

Laporan Keuangan
BMT ITQAN

KELOMPOK 3

Ajeng Agustini 31401606299

Melati Sukma D.S. 31401700107

Rahimah Saleh 31401700134


PENGERTIAN BMT

Baitul Maal wa Tamwil (BMT) atau disebut juga


dengan “koperasi syariah” merupakan lembaga
keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan
menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya
beroperasi dalam skala mikro.
BMT merupakan sebuah organisasi yang berperan
dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana non
profit, seperti zakat, infak, dan sedekah.
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP L/K

TUJUAN DAN FUNGSI BMT


Sebagai lembaga keuangan syariah, Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) memiliki beberapa tujuan antara lain :
• Penghimpun dan penyalur dana dengan penyimpan uang
di BMT, uang tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya,
sehingga timbul unit surplus (pihak yang memiliki dana
berlebih) dan unit defisit (pihak yang kekurangan dana).
• Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat
pembayaran yang sah mampu memberikan kemampuan
untuk memenuhi kewajiban suatu lembaga/perorangan.
• Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan
kerja dan memberi pendapatan kepada para pegawainya.
• Pemberi informasi, memberi informasi kepada
masyarakat mengenai risiko keuntungan dan peluang
yang ada pada lembaga tersebut.
• Sebagai satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat
memberikan pembiayaan bagi usaha kecil, mikro,
menengah dan juga koperasi dengan kelebihan tidak
meminta jaminan yang memberatkan bagi UMKM
tesebut.
Dari tujuan yang disebutkan diatas dapat disimpulkan
bahwa tujuan didirikan BMT adalah dapat menciptakan
lapangan kerja, untuk membantu pelaku usaha mikro dan
masyarakat yang membutuhkan modal untuk
meningkatkan usaha dan mengembangkan usaha mereka.
Fungsi BMT di Lingkup
Masyarakat

• Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus dan pengelola


menjadi lebih professional, salaam (selamat, damai, dan
sejahtera) dan amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dalam
berjuang dan berusaha (beribadah) menghadapi tantangan global.
• Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang
dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di
dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.
• Mengembangkan kesempatan kerja
• Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar
produk-produk anggota. Memperkuatkan dan meningkatkan
kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan sosial masyarakat banyak.
KETENTUAN UMUM L/K
1. BAGI HASIL
Semua modal diserahkan untuk dijadikan proyek dan
dikelola secara bersamasama, setiap pemilik modal
berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha
yang dijalankan olek pelaksana usaha. Pemilik modal
dipercaya untuk menjalankan usaha mudharabah tidak
boleh melakukan tindakan sebagai berikut
• Menggabungkan dana usaha dengan harta pribadi
• Menjalankan usaha dengan pihak lain tanpa ijin pemilik
modal lainnya
• Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerja sama
apabila: Menarik diri dari perserikatan ,Meninggal
dunia ,Menjadi tidak cakap hukum
• Biaya yang timbul dalam pelaksanaan usaha dan jangka
waktu harus diketahui bersama. Keuntungan dibagi sesuai
porsi kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai
dengan porsi kontribusi modal
• Proyek yang akan dijalankan harus disebut dalam akad.
Setelah usaha selesai nasabah mengembalikan
• Memberi pinjaman kepada pihak lain
• Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau
digantikan oleh pihak lain
• dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati
oleh BMT
2. METODE BAGI HASIL
• Bagi untung (profit sharing) adalah bagi hasil yang
didasarkan pada hasil bersih dari total pendapatan
setelah dikurangi biaya pengelolaan dana.
• Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang
dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana.
Sebelum dikurangi biaya – biaya operasional.
3. KONSEP BAGI HASIL
• Pemilik dana akan menginvestasikan dananya melalui
lembaga keuangan syariah yang bertindak sebagai
pengelola
• Pengelola atau lembaga keuangan syariah akan
mengelola dana tersebut dalam sistem pool of fund
selanjutnya akan menginvestasikan dana tersebut
kedalam usaha atau proyek yang layak dan
menguntungkan serta memenuhi aspek syariah,
• Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi
tentang ruang lingkup kerja sama, nominal, nisbah dan
jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.
Tahapan Perhitungan Bagi Hasil Untuk menghitung
pendapatan bagi hasil yang diterima oleh bank maupun
nasabah dimana bank sebagai mudharib, sedangkan
nasabah sebagai sahibul maal dilakukan beberapa tahapan
sebagai berikut :

• Menentukan prinsip perhitungan bagi hasil


• Menentukan jumlah pendapatan yang akan
didistribusikan untuk bagi hasil
• Menentukan sumber pendanaan yang digunakan sebagai
dasar perhitungan bagi hasil
• Menentukan pendapatan bagi hasil untuk bank dan
nasabah
• Akuntansi bagi hasil untuk bank syariah
KETERBATASAN L/K

Secara sederhana prinsip-prinsip lembaga keuangan


syariah dalam menjalankan usahanya terdiri atas :
• Pelarangan terhadap (suku bunga)
• Karena dilarangnya sistem bunga, maka penyedia
dana menjadi investor. Sehingga terdapat faktor
uncertainty dalam bisnis maka Penyedia dana dan
pengusaha harus membagi resiko bisnis dan juga
tingkat pengembalian yang disepakati.
• Uang bukan sebagai modal tetapi akan menjadi modal jika
sudah dipindah tangankan / tukar dengan sumberdaya
untuk melaksanakan aktivitas yang produktif sehingga
uang disini diartikan sebagai konsep yang mengalir ( flow
concept ).
• Pelarangan terhadap perilaku spekulasi Prinsip ta’awun
(tolong-menolong) yaitu prinsip saling membantu sesama
dalam meningkatkan taraf hidup melalui mekanisme kerja
sama ekonomi dan bisnis.
• Prinsip tijaroh (bisnis) yaitu prinsip mencari laba dengan
cara yang dibenarkan oleh syariah. Lembaga keuangan
Islam harus dikelola secara profesioanal, sehingga dapat
mencapai prinsip efektif dan efisien Disamping sebagai
lembaga bisnis, lembaga keuangan syariah juga
menjalankan fungsi sebagai lembaga sosial.
BMT
itQan
Laporan Keuangan 2019
NAMA-NAMA LAPORAN KEUANGAN
BAITUL MAAL WA TAMWIL

laporan keuangan dalam laporan keuangan BMT:


1. Neraca
2. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha
3. Laporan Dana Zakat, Infaq dan Sedekah
4. Laporan Arus kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan BMT

Sesuai dengan Peraturan Menteri


No.11/PER/M.KUKM/XII/2017 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah
Oleh Koperasi, ruang lingkup kegiatan KSPPS meliputi
penyelenggaraan kegiatan maal untuk pemberdayaan
anggota dan masyarakat di bidang sosial ekonomi.
Dan untuk itu KSPPS BMT ITQAN berkewajiban
melaporkan diantaranya laporan sumber dan
penggunaan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf
serta dana kebajikan dan sosial lainnya, terpisah dari
laporan keuangan kegiatan usaha Koperasi.
Analisis Laporan Keuangan
BMT itQan
• Aset tumbuh 19% dengan posisi saat ini Rp. 55,880 Milyar.
• Outstanding Pembiayaan tumbuh 31% pada posisi Rp.
40,076 Milyar.
• Modal menjadi Rp. 9,2 Milyar atau tumbuh 11%.
• Posisi yang mengalami penurunan adalah pendapatan
Turun 12% menjadi Rp. 10,4 Milyar. Penurunan
pendapatan ini disebabkan pada Tahun 2019 ini KSPPS
BMT ITQAN menurunkan margin pembiayaan hampir
disemua produk pembiayaan yaitu Pembiayaan Majelis
itQan, Pembiayaan Produktif Individu (Bangun Usaha
Syariah) dan Pembiayaan Konsumer.
Analisis Ratio Laporan Keuangan
BMT itQan

Rasio likuiditas
Current Ratio = aktiva lancar = 42.766.111.046
hutang lancar 31.133.693.671
= 1.37

Current ratio 1.37 . Setiap 1 hutang lancar dijamin oleh


aset lancar 1.37 kemampuan BMT untuk membayar
hutang lancar sejumlah 1 dijamin oleh 1.37 hutang lancar
Quick Ratio = aktiva lancar – persediaan
hutang lancar

= 42.766.111.046 – 555.320.972
31.133.693.671

= 1.36

Quick ratio 1.36. kemampuan BMT untuk membayar


hutang lancarnya secara cepat adalah setiap 1 hutang
lacar dijamin oleh aset lancar cepat untuk membayar
hutang lancar sebesar 1.36
Ratio Solvabilitas
a. TDAR = total hutang
total aset

= 31.133.693.671
55.880.029.976

= 0.56

Total debt to asset ratio 0.56. kemampuan BMT


untuk membayar hutang jangka pendek maupun
jangka panjang sejumlah 1 dijamin oleh 0.56 dari
total aset yang dimiliki
Ratio Aktivitas
a. TATO = penjualan bersih
total aktiva

= 451.367.451
55.880.029.976

= 0.008

Total asset turn over 0.008 . Kemampuan BMT untuk


mengukut intensitas dalam aktivanya sejumlah 1
dijamin oleh 0.008 dari total aktiva dengan penjualan
bersih

Anda mungkin juga menyukai