Anda di halaman 1dari 16

BAITUL MAAL WAT

TAMWIL (BMT)
Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.
Pengertian
• BMT adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan
prinsip bagi hasil (syari’ah), menumbuhkembangkan bisnis usaha
mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta
membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas dasar
prakarsa dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat
dengan berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam yaitu
keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian dan kesejahteraan.
(Hosen dan Hasan Ali (PKES, 2008:11))
• BMT yaitu lembaga yang mengarah pada usaha-usaha pengumpulan
dan penyaluran dana yang non profit seperti halnya zakat, infaq dan
sodaqoh (Heri Sudarsono (2007) )
• Baitut Tamwil = Pengembangan Harta
pengembangan usaha produktif dan investasi
dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha
mikro dan kecil, terutama melalui kegiatan
menabung dan menunjang pembiayaan fungsi
• Baitul Maal= Penyaluran ZIS menerima titipan
dana Zakat, Infaq, dan shadaqah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan
peraturan dan amanahnya
Asas dan Prinsip Dasar BMT
• Layaknya koperasi BMT memiliki asas kekeluargaan
• Prinsip Koperasi:
1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;
2. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5. Kemandirian.
Pendirian dan Permodalan
BMT
• Pendirian: Pemrakarsa 20 sd 44 orang
• Permodalan:
MODAL AWAL
SHU
SIMPANAN POKOK ANGGOTA
SIMPANAN WAJIB ANGGOTA
SIMPANAN SUKA RELA ANGGOTA
Kegiatan Usaha BMT
• Pola tabungan, dimana Tabungan atau simpanan dapat
diartikan sebagai titipan murni dari orang atau badan usaha
kepada pihak BMT
• Pembiayaan; Ada dua jenis pembiayaan yaitu : 1. Akad
Tijarah (jual beli), yakni suatu perjanjian pembiayaan yg
disepakati antara BMT dengan anggota dimana BMT
menyediakan dananya untuk sebuah investasi & atau
pembelian barang modal dan usaha anggotanya yg
kemudian proses pembayarannya dilakukan secara
mencicil atau angsuran atau pengembalian dibayarkan
pada saat jatuh tempo pengembaliaannya. 2. Akad Syirkah
(penyertaan & bagi hasil) - Musyarakah - Mudharabah
Kesehatan BMT

Predikat kesehatan BMT:


• Sehat (81 -100)
• Cukup Sehat (66-<81)
• Kurang Sehat (51-<66)
• Tidak Sehat (0-<51)
Indikator Kesehatan BMT
Indikator Kesehatan BMT
Indikator Kesehatan BMT
Rasio CAR
• Car 8% atau lebih
Kualitas Aktiva
• Lancar (tunggakan
angsuran < 3 bulan)
• Kurang lancar (3
bulan<tunggakan)
angsuran < 6 bulan
• Diragukan (3
bulan<tunggakan<12
bulan)
• Macet (tunggakan>12
bulan)
BMT Dalam kondisi “Baik”
• Perbandingan antara modal dan dana pihak
ketiga > 20%
• Pendapatan/Profitabilitas Rasio pendapatan
dan aset BMT 3% - 6%
• Rasio laba bersih terhadap modal > 25%
• Rasio laba terhadap aset diusahakan > 1,5%
• Efisiensi Rasio biaya operasional &
pendapatan < 60%
Kendala Pengembangan BMT
• SDM
• Permodalan
• Kerjasama
Strategi Pengembangan BMT
• Optimalisasi SDM yang ada di BMT.
• Strategi pemasaran yang lebih luas.
• Inovasi produk sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
• Fungsi partner BMT perlu digalakkan,
bukannya menjadi lawan.
• Evaluasi bersama BMT
Penutup
• BMT, lembaga keuangan keuangan mikro
syariah dekat dengan anggota
• Perlu strategi pengembangan agar BMT
tetap sustainable
• BMT diharapkan sehat

Anda mungkin juga menyukai