Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN BMT

Di susun oleh
Putri Sabina
Muhammad Al amin Marpaung
Berta Herlinda
Defenisi Manajemen BMT
• ”BMT merupakan salah satu jenis lembaga
keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala
mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP)”.
BMT berbeda dengan Bank Umum Syariah (BUS)
maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
Perbedaan BMT dengan Bank Umum Syariah (BUS)
atau juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
terletak di bidang pendampingan dan dukungannya
• Baitul Maal wat Tamwil (BMT) atau disebut juga dengan
“Koperasi Syariah”, merupakan lembaga keuangan
syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan
dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam
skala mikro. BMT terdiri dari dua istilah, yaitu
“baitulmaal” dan “baitultamwil” Baitulmaal  merupakan
istilah untuk organisasi yang berperan dalam
mengumpulkan dan menyalurkan dana non profit,
seperti zakat, infak dan
sedekah. Baitultamwil merupakan istilah untuk
organisasi yang mengumpulkan dan menyalurkan dana
komersial
• Menurut Huda dan Heykal (2010 :363) Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang terdiri dari
dua istilah yaitu baitul maal dan baitil tamwil. Baitulmaal
lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan
penyaluran dana yang nonprofit, seperti : zakat, infaq, dan
sedekah. Adapun baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan
dan penya luran dana komersial. Usaha-usaha tersebut
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai
lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil
dengan landasan islam. Serupa dengan itu Rodoni dan Hamid
(2008:60) Pengertian BMT secara definitif adalah balai usaha
mandiri terpadu yang isinya berintikan konsep Bait al-Maal
wa at-Tamwil.
• Kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
kegiatan ekonomi pengusaha makro dan kecil, antara
lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan
kegiatan ekonominya.Sedangkan kegiatan bait al-mal
menerima titipan dari dana zakat,infaq, dan shodaqah
dan menjalankannya sesuai dengan peraturan dan
amanah yang dititipkan. Berdasarkan dua pengertiaan
diatas BMT dapat disimpulkan sebagai lembaga
keuangan mikro yang didirikan untuk membiayai dan
membantu perkembangan usaha mikro berdasarkan
prinsip syariah.
Organisasi BMT
• Struktur dan tugas organisasi BMT meliputi :
• a.Musyawarah Anggota Pemgenag Simpanan Pokok
• b.dewan syariah
• c.Pembina Manajemen
• d.Pemasaran
• e.Kasir
• f.Pembukuan
Asas dan Landasan BMT
• Berdasarkan Pedoman Cara Pembentukan BMT (PINBUK) dinyatakan
bahwa BMT berazaskan Pancasila dan UUD’45 serta berlandaskan syariah
Islam, keimanan dan ketaqwaan. (PINBUK, dalam Sugeng, 2007: 27)
• Adapun status dan legalitas hukum, BMT dapat memperoleh status
kelembagaan sebagai berikut:
• 1. Kelompok swadaya masyarakat yang berada di bawah pengawasan
PINBUK berdasarkan Naskah Kerjasama YINBUK dengan PHBK – Bank
Indonesia.
• 2. Berdasarkan Hukum Koperasi:
• 3. Koperasi simpan pinjam syariah (KSP Syariah);
• 4. Koperasi serba usaha syariah (KSU Syariah) atau Koperasi Unit Desa
Syariah (KUD Syariah);
• 5. Unit Usaha Otonom dari Koperasi seperti KUD, Kopontren atau lainnya.
Profil BMT
• Secara umum profil BMT dapat dirangkum dalam
butir-butir, diantaranya:
• Tujuan BMT
• Sifat BMT
• Visi dan Misi BMT
• Fungsi BMT
Ciri ciri BMT
• Ciri- Ciri Utama :
• 1). Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota
dan lingkunganya.
• 2). Bukan lembaga sosial tapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan zakat, infak dan sedekah bagi
kesejahteraan orang banyak.
• 3). Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat di sekitarnya.
• 4). Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT itu sendiri, bukan milik orang seseorang atau
dari luar masyarakat itu sendiri.
• b. Ciri-ciri khusus BMT:
• 1) Staf karyawan BMT bertindak aktif, dinamis berpandangan produktif tidak menunggu tapi menjemput nasabah.
• 2) Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggui oleh sejumlah staff yang terbatas,karena sebagian staf
bergerak di lapangan untuk mendapatkan nasabah.
• 3) BMT selalu mengadakan pengajian rutin dengan waktu yang ditentukan .
• 4) Manajemen BMT diselenggarakan secara profesional dan islami.
• 5 Administrasi keuangan pembukuan dan prosedur ditata dan dilaksanakan dengan sistem akuntansi sesuai dengan
standar akuntansi indonesia yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
• 6) Aktif menjemput bola, beranjang sana, berprakarsa, proaktif, menemukan masalah dengan bijak, bijaksana dan
memenangkan semua pihak.
• 7) Berfikir, bersikap, dan berperilaku ahsanu amala.
Tujuan dan Fungsi BMT
• Penghimpun dan penyalur dana dengan penyimpan uang di BMT
• .Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat
pembayaran yang sah mampu memberikan kemampuan untuk
memenuhi kewajiban suatu lembaga/perorangan.
• Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan
memberi pendapatan kepada para pegawainya.
• Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat
mengenai risiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga
tersebut.
• Sebagai satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat
memberikan pembiayaan bagi usaha kecil, mikro, menengah dan
juga koperasi dengan kelebihan tidak meminta jaminan yang
memberatkan bagi UMKM tesebut.
• Adapun fungsi BMT di masyarakat, adalah :
• Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus dan pengelola
menjadi lebih professional, salaam (selamat, damai, dan sejahtera)
dan amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dalam berjuang
dan berusaha (beribadah) menghadapi tantangan global.
• Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang
dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di
dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.
• Mengembangkan kesempatan kerja
• Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-
produk anggota. Memperkuatkan dan meningkatkan kualitas
lembaga-lembaga ekonomi dan sosial masyarakat banyak.
Prinsip operasi BMT
• Prinsip bagi hasil Dengan prinsip ini ada pembagian hasil
dari pinjaman dengan BMT . Akad-akad yang menggunakan
bagi hasil
• Sistem jual beli Sistem ini merupakan suatu tata cara jual
beli yang dalam pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah
sebagai agenyang diberi kuasa melakukan pembelian
barang atas nama BMT dan kemudian bertindak sebagai
penjual, dengan menjual barang yang telah dibelinya
tersebut ditambah mark-up.
• Sistem non-profit Sistem yang sering disebut sebagai
pembiayaan kebajikan ini merupan pembiayaan yang
bersifat sosial dan non-komersial
Akad bersyarikat Akad bersyarikat adalah kerjasama
antara dua pihak atau lebih dan masing-masing pihak
mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk)
dengan perjanjian pembagian keuntungan/kerugian
yang disepakati bersama
Penghimpun Dana BMT
a) Penyimpanan dan penggunaan dana
b.Penggunaan dana
C.Pelayanan zakat dan shadaqah

Anda mungkin juga menyukai