Ekonomi Islam
1801045030
Ekonomi Moneter Syariah
Untuk mengamankan barang berharga kita dalam bentuk uang biasanya kita
menyimpannya di Bank. Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik
dan mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dalam pendirian Bank syarat awal
yang perlu diperhatikan bahwa Bank, khususnya Bank umum pendiriannya disetujui
oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia, setoran awal yang diharuskan apabila
mendirikan Bank umum adalah tiga triliyun rupiah, dan untuk Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) disesuaikan dengan masing-masing wilayah. Dalam mendirikan Bank
pula kegiatan usaha hanya berbasis perbankan saja. Dalam penerapannya Bank
memiliki batasan-batasan hukum yang diatur dalam perundang-undangan. Yang
paling penting adalah anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Direksi
diberikan penilaian terhadap fit and proper yaitu penilaian kemampuan dan kepatutan.
Maka, setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank
Umum dari pimpinan Bank Indonesia. Pemberian izin dilakukan dalam 2 (dua) tahap :
1. Persetujuan Prinsip
Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip diajukan oleh salah satu calon
pemilik kepada Gubernur Bank Indonesia, disertai dengan:
Daftar calon pemegang saham, serta rincian besarnya kepemilikan saham, Daftar
calon anggota yang dimaksud dibagi menjadi 3: Dalam hal perorangan yaitu dokumen
dan/atau surat pernyataan lainnya yang diperlukan oleh Bank Indonesia, Dalam hal
badan hukum wajib disertai dengan : Asd Akta pendirian badan hukum (memuat
Anggaran Dasar berikut perubahan-perubahan yang telah mendapat pengesahan dari
instansi berwenang) Rekomendasi dari instansi berwenang di Negara asal bagi badan
hukum asing, struktur kelompok usaha yang terkait dengan Bank dan badan hukum
pemilik Bank sampai dengan pemilik terakhir.
ersetujuan atau penolakan atas permohonan prinsip diberikan paling lambat 60 (enam
puluh) hari kerja setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap. Penelitian
dilakukan atas pertimabngan kelengkapan dan kebenaran dokumen, tingkat
persaingan, kejenuhan dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional, dan juga
penilaian terhadap calon PSP, anggota dewan direksi dan komisari tentang
kemampuan dan kepatutan.
2. Izin Usaha
Yaitu izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha Bank setelah persiapan
selesai dilakukan. Setelah dilakukannya persetujuan prinsip dan persetujuan prinsip
itu diterima maka hal yang selanjutnya dilakukan ialah mengurus isin usaha. Ada
beberapa syarat yang dilakukan dalam izin usaha diantarany
Akta pendirian badan hukum (berisi Anggaran Dasar yang telah disahkan oleh
pihak yang berwenang)
Data kepemilikan
Setelah dua tahapan itu dipenuhi secara lengkap , maka izin dalam pendirian Bank
sudah disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia secara resmi, melihat pertimbangan
serta kelengkapan dan kebenaran berkas yang diajukan , serta analisis yang dilakukan
Dewan Anggota Bank Indonesia.
Demikian syarat mendirikan Bank yang harus dilakukan. Bank yang telah mendapat
izin usaha dari Gubernur Bank Indonesia wajib melakukan kegiatan usaha perbankan
paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal izin usaha
diterbitkan. Sehingga dalam penerapannya Bnak harus aktif melaksanankan kerja
selama 60 untuk memberitahukan baha pendirian Bank bukanlah hal yang main-main,
Pelaksanaan kegiatan usaha wajib dilaporkan oleh Direksi Bank kepada Bank
Indonesia paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan kegiatan
operasional.
Panduan praktis pendirian Koperasi Syariah atau BMT
Panduan ini merupakan langkah awal untuk memberikan gambaran dan pemahaman
praktis dalam mendirikan suatu lembaga keuangan mikro (LKM) khususnya
Koperasi Syariah atau BMT.
Pendirian BMT ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan menggunakan prinsip-prinsip
syariah.
BMT
BMT adalah ringkasan dari Baitul Mal wat tamwil. Sebuah Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) yang memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat
secara syariah.
BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama :
1. Baitul mal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak dan
sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan
amanahnya.
2. Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan
kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.
Dengan demikian Kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha
produktif dengan mendorong kegiatan menabung dan
melakukan pembiayaan serta juga dapat berfungsi sosial dengan menerima titipan
dana sosial untuk kepentingan masyarakat, seperti dana zakat, infaq dan sodaqoh dan
mendistribusikannya dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.
Visi BMT
Menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat dan kuat,yang kualitas ibadah
anggotanya meningkat sehingga mampu berperan untuk mensejahterakan kehidupan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Misi BMT
Mewujudkan gerakan anggota dan masyarakat dalam memerangi kemiskinan praktek
rentenir, ekonomi ribawi serta gerakan pemberdayaan dalam meningkatkan kegiatan
ekonomi sektor riil.
Mendirikan dan Mengembangkan BMT
Umum
Khusus
Modal awal BMT berasal dari modal para pendiri. Namun sejak awal anggota pendiri
BMT/harus terdiri dari minimal 20 orang yang mereka secara riil memberikan peran
partisipasinya. Masyarakat yang bersedia menjadi anggota BMT harus menyetorkan
Simpanan Pokok sebesar Rp 1.000.000,- /Anggota.
Badan Hukum BMT
BMT didirikan dalam bentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa
Keuangan Syariah (UJKS) bila menginduk kepada koperasi serba usaha.
BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas hukum yang
bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagai kelompok swadaya masyarakat dan jika
telah mencapai nilai aset tertentu segera menyiapkan diri ke dalam badan hukum
koperasi.
Prospek BMT
Dari kiprah yang berusaha tumbuh dari bawah, tampak jelas peran BMT dalam
membangun ekonomi masyarakat. Secara ringkasan tujuan dan dampak positif yang
ditimbulkan antara lain:
1. Menyalurkan dana untuk usaha bisnis dengan sifat murah, mudah dan
bersih.
2. Memperbaiki modal, artinya identik dengan upaya peningkatan taraf
hidup.
3. Tempat berlatih manajemen ekonomi dimasyarakat bawah.
4. Menjadi perantara antara pemodal dan penabung dengan pengusaha
mikro.
5. Sangat mudah didirikan karena tanpa modal besar, peralatan dan kantor
mewah.
6. Sudah ada contoh best practices.
7. Dapat mengembangkan jenis produk yang sesuai prinsip syariah dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara fleksibel.
Badan Pengawas
Adalah badan yang berwenang dalam menetapkan kebijakan operasional BMT. Yang
masuk dalam kebijakan operasional adalah antara lain memilih badan pengelola,
menelaah dan memeriksa pembukuan BMT dan memberikan saran kepada badan
pengelola berkenaan dengan operasional BMT.
Pengelola
Adalah sebuah badan yang mengelola BMT dan dipilih oleh badan pengawas.
Persyaratannya sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan manajerial yang baik.
2. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang efektif.
3. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
4. Memiliki kemampuan dan wawasan perkoperasian. (AF Consulting)