KEUANGAN SYARIAH DI
INDONESIA
OLEH:
ANDRNI DARSONO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya, sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi Islam. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perkembagan keuangan syariah bagi
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sarah dan kritik yang
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rahmawati. J.D.W.2013. Jurnal pengaruh dan independen melalui standar Profesional. Hal 10
Tugas pokok daru lembaga keuangan atau koperasi yakni, menghimpun dan
diharapkan dengan dana tersebut dapat memenuhi kebutuhan dana kredit atau
pembiayaan, baik oleh pihak swasta maupun negara dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Dalam hal ini, lembaga keuangan atau koperasi berusaha untuk
menghimpun dana dari masyarakat untuk disalurkan kepada pengguna dana yang pada
umumnya adalah pengusaha, maupun konsumen.
2
Ananda, Fitria. 2011. Analisis Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Setelah Memperoleh Pembiayaan
Mudharabah Dari BMT At Takwa Halmahera Di Kota Semarang. Skripsi Ilmu Ekonomi Dan Studi
Pembangunan. UNDIP. Hal 32.
Mudharabah adalah kondisi dimana lembaga keuangan menyediakan pembiayaan
modal investasi atau modal kerja secara penuh, sedangkan nasabah menyediakan
proyek atau usaha lengkap dengan manajemennya. Hasil keuntungan dan kerugian
yang dialami anggota dibagikan atau ditanggung bersama antara lembaga keuangan
dan anggota dengan ketentuan sesuai kesepakatan bersama. Selanjutnya, pada jatuh
tempo anggota berkewajiban mengembalikan modal kepada lembaga keuangan, baik
dengan cara dicicil atau dilunasi seluruhnya. Pemberlakuan bagi hasil antara pihak
anggota dengan lembaga keuangan berlangsung selama modal yang diberikan lembaga
keuangan tersebut belum dikembalikan seluruhnya.
LKMS yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah Baitul Tamwil Muhammadiyah
(BTM). Perkembangan BTM di Indonesia saat ini telah mencapai jumlah jaringan yang
tersebar di seluruh Indonesia dan tampil sebagai pendorong intermediasi usaha rill-
mikro. Hal ini dibuktikan dengan jumlah BTM sudah lebih dari 5.500. Dokumen Register
Asosiasi BTM Indonesia/Absindo,2017
Dalam memenuhi kebutuhan usahanya para pengusaha kecil meminjami dananya
ke lembaga keuangan bahkan tidak sedikit para pengusaha kecil tersebut meminjami
dananya kepada para rentenir yang bunganya tinggi karena kebutuhan untuk
mempertahankan usahanya. Dan dengan kemampuan modal sendiri maupun pinjaman
dari pihak ketiga walaupun dengan bunga yang berlipat ganda serta harus memenuhi
beberapa peraturan yang dibuat oleh sepihak, dampaknya sangat tidak jelas, walaupun
mendapatkan keuntungan dari usahanya dari keuntungan tersebut habis hanya untuk
membayar bunga saja. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengalami gulung tikar,
dikarenakan beban bunga yang sangat tinggi.
Dengan beban bunga yang sangat tinggi maka para pengusaha kecil tidak mampu
untuk meningkatkan usaha tersebut. Ini semata-mata dikarenakan tidak adanya
pembiayaan yang islami. Sakah satu perwujudan sistem syariah antara lain melalui
pembentukan mikro pada umumnya, BTM melayani anggota kecil.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi beroperasi pada 1 Februari 2021. BSI
merupakan bank syariah terbesar di Indonesia hasil penggabungan (merger) tiga bank
syariah dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu : PT Bank BRI Syariah (BRIS),
PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BNI Syariah (BNIS). Terobosan kebijakan
pemerintah untuk melakukan merger tiga bank syariah ini diharapkan dapat memberikan
perekonomian nasional.
oktober 2020 mengumumkan secara resmi bahwa telah dimulai proses merger tiga bank
umum syariah anak usaha bank BUMN dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2021.
Beberapa pertimbangan yang mendorong prose merger disampaikan Menteri BUMN Erick
Thohir, antara lain pemerintah melihat bahwa penetrasi perbankan syariah di Indonesia
pemerintah melihat peluang bahwa merger ini bisa membuktikan sebagai negara dengan
mayoritas muslim punya bank syariah kuat secara fundamental. Bahkan, Presiden Joko
Widodo mempertegas lagi bahwa pembentukan bank syariah merupakan salah satu upaya
Salah satu visi yang diembankan BSI adalah menjadi bank syariah berskala dunia,
yaitu target untuk masuk dalam peringkat 10 besar bank syariah dunia dengan nilai
kapitalisasi besar pada 2025. Pencapaian target tersebut menjadi tantangan yang besar
karena Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) mencatat total aset perbankan syariah, mencakup
bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per November 2020 hanya 3,97%
dari total aset bank umum. Selain itu, nilai pembiayaan syarih BUS dan UUS baru 2,49% dari
total pembiayaan bank umum. Tingkat inklusi keuangan syariah pada 2019 pun turun 200
bps dari semula 11,1% pada 2016 menjadi ringgal 9,10%. Sebaliknya, tingkat inklusi
keuangan perbankan konvensional justru meningkat dari 65,6% pada 2016 menjadi
tersebut, maka permasalahan yang muncul adalah apakah BSI dapat menarik perhatian
sebagin masyarakat alternatif lembaga keuangan syariah? Dan apa saja hal yang perlu
dilakukn BSI untuk dapat menjadi konributor pendorong perekonomian nasional? Tulisan
ini bertujuan mengkaji tantangan dan strategi BSI mendorong peningkatan perekonomian
Tujuan penggabungan bank syariah yaitu untuk mendorong bank syariah lebih besar
sehingga dapat masuk ke pasar global dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi
syariah di Indonesia. Selain itu, merger bank syariah dinilai dapat lebih efisien dalam
penggalangan dana, operasonal, dan belanja. Melalui merger bank syariah ini
diharapkan perbankan syariah terus tumbuh dan menjadi energi baru untuk ekonomi
nasional dan akan menjadi bank BUMN yang sejajar dengan bank BUMN lainnya
3
. (Republika, 13 Oktober 2020)
sehingga bermanfaat dari sisi transformasi bank Tercatat per Desember 2020 aset
BSI sudah mencapai Rp239,56 triliun (lihat Tabel 1). Aset sebesar itu menempatkan BSI
sebagai bank terbesar ke-7 di Indonesia dari sisi aset. Aset bank berkode saham BRIS itu
berada dibawah PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp281,7 triliun) dab di atas PT Bank Panin
Tbk (Rp216,59 triliun) per September 2020. (Bisnis Indonesia, 2 Februari 2021). Aset
yang sangat besar ini dapat mengungkit kemampuan lebih besar dalam mendukung
Setelah BSI di resmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo, harga saham BRIS
pada sesi perdagangan kemarin ditutup. Menguat 14,8% ke level Rp2.800 per unit san
membentuk kapasitas pasar bank tersebut sebesar Rp27,4 triliun. Kapasitas BRIS
merupakan yang tertinggi di kelompok bank syariah. Sejk pembukan perdagangan saham
tahun ini, saham BRIS sudah mencatat kenaikan 24,4% . Dalam hal ini menunjukan bahwa
hadirnya BSI sebagai hasil merger 3 bank syariah BUMN ternyata mndapat sambutan baik
dari masyarakat, baik pelaku usaha maupun investor sebagaimana dicatat olrh bursa
saham.
Kalangan pengusaha pun memberikan komentar yang positif terhadap BSI. Direktur PT
Anugerah Mega Investama Hans Kwee optimitis bahwa eksistensi bank syariah baru
tersebut akan berkontribusi positif terhadap proses penguatan ekonomi Indonesia yang
tengah diterjang pandemi. Ditegaskan bahwa BSI akan mendapat size yang sangat besar,
baik dari sisi aset, kantor cabang, maupun sumber daya manusia yang sangat berkualitas.
Banyak hal yang BSI dapat lakukan untuk pemulihan ekonomi nasional. Potensi
penggalangan dana dari BSI akan lebih baik dengan saluran global yang mumpuni untuk
Rahardjo berharap BSI dapat menjadi penggerak utama dalam literasi pengembangan
ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. BSI dapat berperan besar dalam
meningkatkan pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh ketiga bank syariah
sebelum merger. Ventje juga meyakini bahwa BSI memiliki kapasitas memperkuat
kapabilitas dan jangkauan pembiayaan wholesale, baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi memastikan
bahwa pilar-pilar yang mendukung BSI dalam memberikan produk yang bersaing
didukung dengan layanan prima, yaitu produk yang inovatif, jaringan yang luas, SDM yang
Berdasarkan capaian awal dan optimisme dari berbagai pihak maka kehadiran BSI
menjadi sebuah harapan yang bisa memberikan konstribusi besar dalam mendukung
Merger ini juga diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar ekonomi syariah di
Indonesia yang saat ini baru mencapai 9,68% dan kontribusi perbankan syariah baru
sekitar 6,81%. Hal ini sangat ironis mengingat populasi muslim mencapai sekitar 229 juta
jiwa dari total 270 juta penduduk Indonesia, sehingga sudah saatnya potensi ekonomi dan
keuangan syariah perlu terus ditingkatkan agar tumbuh berkembang menjadi besar.
4
(Rupublika, 1 Februari 2021).
c. Tantangan dan Strategi BSI Mendorong Perekonomian Masyarakat
Presiden Joko Widodo dalam pidato peresmian BSI di Istana Negara berharap
agar lembaga keuangan syariah ini dapat turut berkontribusi lebih luas dalam
Pada masa pandemi Covid-19. Buktinya, pertumbuhan kinerjanya lebih unggul dari
pada tahun lalu. Meskipun pangsa pasar industri keuangan syariah masih kecil atau
tertinggal dibandingkan dengan bank konvensional di tanah air, kondisi tersebut justru
menjadi amnisi bank syariah pada masa mendatang. (Bisnis Indonesia, 2 Februari 2021.)
Oleh karena itu, lahirnya lembaga keuangan baru hasil merger ini dapat mempekaya pilihan
Tantangan besar yang membentang didepan mata ini barang tentu memaksa
manajemen BSI untuk bertransformasi dan menetapka beberapa strategi, mulai dari
perbaikan proses bisnis, penguatan manajemen resiko, pnguatan sumber daya manusia
(SDM), hingga penguatan teknologi digital. Penelitian ekonomi Syariah Institute for
bahwa preferensi masyarakat memilih layanan berbasis syariah atau konvensional tidak
sepenuhnya berlandaskan keyakinan agama. Akses pelayanan keuangan dan produk yang
Kepala OJK Institute Agus Sugiarto juga mengingatkan faktor lainnya yaitu literasi
keuangan syariah masyarakat Indonesia yang berada pada angka 8,93% menjadi tantangan
besar mengingat hanya 9 orang dari setaip 100 penduduk yang sudah memahami produk
keuangan syariah. (Bisnis Indonesia, 1 Februari 2021). Tidak kalah pentingnya bahwa
proses adaptasi budaya kerja setelah penggabungan jasa tidak mudah. Manajemen BSI
perlu memastikan proses integrasi berjalan mulus, tanpa mengorbankan pengelolaan SDM
dan sistem core Banking. dengan melakukan transformasi menyeluruh maka pemerintah
diharapkan dapat mendorong BSI untuk berperan aktif dalam meningkatkan inklusi
indonesia.
Menghadapi tantangan yang besar tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunnardi
berkomitmen bahwa BSI akan menjadi lembaga perbankan dengan strategi menawarkan
produk kompetitif guna memenuhi kebutuhan setiap lini masyarakat. Di samping itu, BSI
diarahkan menjadi bank modern tetapi tetap setia pada prinsip syariah. Upaya
meningkatkan pangsa pasar industri jasa keuangan syariah nasional akan dilakukan BSI
melalui diversifikasi lini bisnis syariah yang lebih luas mencakup segmen UMKM, ritel, dan
Secara khusus, Hery Gunardi menegaskan, BSI akan terus menjungjung komitmen bagi
para pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daaerah di tanah air. BSI akaan membangun
sentra UMKM di kota dan kabupaten serta melakukan penyaluran berbasis komunitas dan
lingkungan masjid. BSI juga akan melakukan pembiayaan ke UMKM binaan kementerian
5
(Bisnis Indonesia, 2 Februari 2021).
6
( Bisnis Indonesia, 1 Februari 2021).
a. Tidak ada transaksi keuangan berbasis bunga (riba)
Al-Wadi’ah adalah harta yang ditinggalkan kepada pihak yang lain dengan sengaja
utuk dijaga tanpa memberikan imbalan. Pengertian lain dari al-wadi’ah adalah
perjanjian simpan menyimpan atau penitipan barang berharga antara pihak yang
mempunyai barang dan pihak yang diberi kepercayaan.
b. Bagi Hasil
2) Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama antara 2 pihak, dimana modal berasal dari
salah satu pihak (shahibul mall) dan pengelolaan oleh pihak lainnya (mudharib).
Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, adapun kerugian ditanggung okeh shahibul
maal.
Jenis-jenis mudharabah:
a) Mudharabah Muthlaqah
b) Mudharabah Muqayyadah
2) Musyarakah
Musyarakah adalah perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan suatu usaha tertentu, dan masing-masing memberikan kontribusi modal.
Keuntungan dan kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan proporsi yang telah
disepakati di awal. Jenis-jenis musyarakah: a) Musyarakah pemilikan b) Musyarakah
akad
3) Hawalah Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada yang
menganggung hutangnya.
4) Rahn Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya atau dapat disebut sebagai pegadaian. Harta yang ditahan
boleh seharga atau lebih sedikit atau lebih banyak dari jumlah pinjaman.
5) Qardh Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih dan
diminta kembali, dengan kata lain qardh adalah pinjaman tanpa mengharapkan
imbalan.
2.2 Perkembangan BSI dari tahun ke tahun
a. BSI Perkuat Ekosister Islam
Hery menambahkan, untuk memperkuat kinerja berkrlanjutan tahun ini BSI
akan fokus ke dalam 9 segmen utama pengembangan ekosistem Islam. Yaitu melalui
optimalisasi ekosistem masjid, haji dan umroh, ZISWAF, lembaga pendidikan berbasis
islam, industri fesyen dan e-commerce, industri makanan dan minuman, kesehatan,
ekspor impor serta wisata halal.
Keberhasilan menyasar ekositem ini tercermin dari pertumbuhan zakat
perusahaan yang tumbuh 22% secara year on year menjadi Rp33 miliar. Jumlah NOA
Lembaga Pendidikan mengalami kenaikan 45% secara yean on year serta tumbuhnya
ekosistem masjid lebih dari 30.000 NOA.
b. Fokus Digitalisasi
Sedangkan dalam inovasi layanan digital, penggunaan BSI Mobile hingga Maret
2022 mencapai 3,77 juta user aktif atau tumbuh 124% secara yar on year. Jumlah
pengguna yang semakin meningkat diakibatkan perubahan perilaku masyarakat mulai
beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Dimana secata
keseluruhanlebih dari 96% nasabah sudah mulai digital savvy.
Strategi digitalisasi yang di tempuh BSI mendorong dampak yang sangat positif
yakni jumlah transaksi BSI Mobile mencapai 55,11 juta, tumbuh signifikan sekitar
276% secara year on year. Hal ini mendorong pertumbuhan fee based income menjadi
Rp58,94 miliar.
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nurianto. Lembaga Keuangan Syariah (suatu kajian Teoritis dan Praktis)
(Bandung. Pustaka Setia, 2012)
Al-Bani, Muhammad Nashirudin, Ensiklopedi Sahih Hadist Qudsi Jilid 1,
(Surabaya: Duta Ilmu, 2008)
Aziz, Amin. Buku Suku Tata Cara Pendiri BTM, (Jakarta: PKES, 2000)
Edukasi Profesional Syariah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah,
(Jakarta: Renaisan, 2007)