NIM : 1961122
KELAS : MANAJEMEN SDM C KP-3 2019
MATKUL : ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
Sedangkan untuk pemilik saham, yakni saham BRIS, merger bank syariah ini memberi
dampak dua sekaligus. Para analis memastikan kepemilikan saham publik di BRI Syariah (BRIS)
bakal terdilusi setelah merger bank syariah. BRI Syariah bisa mengubah anggaran dasar perseroan
guna menghindari terdilusinya porsi publik lebih dalam. Atau dua bank yang akan digabung yaitu
BNI Syariah dan Mandiri Syariah bisa mengambil porsi publik untuk masuk ke BRI Syariah. Namun
hal tersebut cukup sulit terealisasi, apalagi jika ada penambahan atau pengurangan kepemilikan
saham. Sehingga kepemilikan publik dipastikan terdilusi pasca merger bank syariah. Tujuan
merger bank syariah ini untuk memiliki bank syariah yang besar, dan berdaya saing global. Bank
hasil merger juga bisa masuk 10 bank terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di dunia.
Menurut fauziah risky yuniarti, pengamat ekonomi syariah dari INDEF, merger juga
mempunyai dampak negatif yaitu bisa menghasilkan duseconomiesvof scale. Ada kemungkinan
muncul diseconomies of scale, dimana ada kesulitan berkomunikasi dan koordinasi antara
manajemen bank hasil merger. Karena menggabungkan beberapa perusahaan besar dengan
budaya yang kuat bukanlah hal yang mudah. Tahap pre dan post sangat krusial dalam
menggabungkan tiga perusahaan besar, peran pemimpin pun juga akan menjadi sangat krusial.
Merger bank syariah juga dikhawatirkan akan menciptakan monopoli bisnis di industry ini. Sebab,
pemain bank umum syariah (UBS) menjadi berkurang. Dari 14 menjadi 12. Ada kemungkinan
untuk mengekploitasi monopoly power dan kemudian berdampak pada tingginya harga pada
konsumen.
Selain itu, proses merger ini tidak serta merta dapat meningkatkan market share bank,
karena ini hanya mengkombinasikan dua bank yang sudah existing. Kedua, ada masa konsolidasi.
Hal ini merupakan tantangan yang menunjukkan seberapa baik kemampuan manajemen kedua
bank ini, terutama bank induk untuk kemudian mengkombinasikan atau memuluskan proses
merger ini. jika berharap dengan adanya merger ini market share langsung naik secara cepat
rasanya tidak bisa dicapai dalam waktu paling tidak dua tahun, karena proses merger
membutuhkan konsolidasi banyak hal seperti sistem IT, SDM, administrasi dan sebagainya. Tetapi
bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Salah satu konsekuensi yang patut diperhitungkan terkait dengan pengaruhnya terhadap
bank beraset lebih kecil dalam entitas hasil merger tersebut. dominasi itu akan menjadi dilema
ketika bank syariah hasil merger mulai menjalankan misi menambah pangsa pasar. Konsekuensi
lain yang juga akan muncul akibat adanya merger adalah potensi pemutusan hubungan kerja
(PHK) yang tampaknya mustahil terelakkan. Menurut saya proses merger bank syariah
mempunyai dua sisi yaitu, dari segi kelebihannya ialah jaminan terciptanya lapangan kerja bagi
pelaku usaha/nasabah serta terciptanya UMKM yang luas. Adapun dari segi kekurangnya adalah
berpotensi persaingan antara industri perbankan syariah sehingga menimbulkan monopoli yang
tidak terelakkan.