Anda di halaman 1dari 3

Nama : Donald Hamonangan Siregar

NIM : 031811133198

Kelas : Hukum Perbankan C-1

Resume Webinar

Dalam Webinar ini membahas mengenai marger dari 3 bank Syariah BUM yang antara
lain ada BRIS, BMS, dan BNIS . Marger dari ketiga bank Syariah ini bertujuan untuk
memperkuat Bank Syariah yang ada di Indonesia khususnya miliki BUMN. Latar belakang dari
Marger ketiga Bank Syariah dalam dinamika global antara lain terjadi akibat perang dagang
internasional, perkembangan standart internasional dan integrasi ASEAN, dan tantangan
terhadap perkembangan dan inovasi global. Latar belakang dari dinamika domestic antara lain
peran perbankan dalam pembiyaan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,
kebutuhan mendorong peningkatan inklusi keuangan, dan peningkatan kelas ekspektasi yang
tinggi atas produk dan layanan perbankan. Latar belakang selanjutnya ada dalam dnamika
industry yang antara lain kinerja industry dikuasai oleh sejumlah kecil bank dengan market share
besar, dan kinerja dan kontribusi bank BUKU 1 dan BUKU 2 kurang optimal dan terus menurun.

Manfaat dari bank syariah yang melakukan marger adalah terbukanya peluang Indonesia
memiliki nank Syariah BUKU IV dengan kebutuhan penambahan modal pasca merger terbesar
Rp11 Teriliun dan peningkatan layanan dan jangkauan bank syariag untuk mendukung
pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia menuju Indonesua sebagai
pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Dalam melakukan merger ini menurut pasal 17 UU Perbankan Syariah harus izin OJK
agar mendaptkan pertimbangan untuk melakukan merger apakah hal ini dapat berbaya bagi
sector ekonomi Indonesia atau sebaliknya dapat menjadi peluang yang bagus untuk pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Dalam melakukan merger terdapat beberapa kepentingan yang harus
ditegakan antara lain dalam pasal 6 POJK 41/2019 merger harus memperhatikan kepentingan
bank, masyarakat, persaingan sehat dalam melakukan usaha dan jaminan tetap terpenuhinya hak
pemegang saham dan karyawan sesuai dengan ketentuan pertauran perundang-undangan. Dalam
pasal 126 ayat (1) UUPT kepentingan yang harus diperhatikan adalah perseroan, pemegang
saham minoritas, karyawan perseroan, kreditor, mitra lainnya dari perseroan, masyarakat dan
persaingan sehat dalam melakukan usaha.

Manfaat dari merger bank syariah BUMN sendiri sangat baik bagi sector ekonomi seperti
meningkatnya skala ekonomi, pengusaaan market share, mengurangi persaingan antara bank
syariah BUMN, penggabungan keunggulan, teknologi, talent dan skill dan lebih mudah
mengakses capital/pemodal. Tidak hanya manfaat yang didapatkan dari merger bank syariah ini
tetapi tantangan pun akan hadir dalam merger ini antara lain perbankan syariah berdasarkan
ekonomi Islam dan sangatlah harus sesuai dengan etika dan hukum Islam untuk kemakmuran
umat manusia, meningkatkan peran perbankan syariah dalam industry halal, mendorong literasi
dan inklusi keuangan syariah, menciptakan standart baru bagi industry perbankan syariah,
pemulihan pasca pandemic, transformasi semua manfaat merger menjadi creating shared value,
integrasu dengan Islamic Social Finance dan dukungan dari perundang-undangan dan regulasi
dalam melaksanakan aktifitas perbankan syariah.

Dengan adanya merger dari ketiga bank syariah BUMN tersebut harus adanya
rekstrukturisasi. Dalam fikih muamalah memiliki peluang inovasi, kreasi, dan intervensi. Kaidah
yang berlaku dalam hukum muamalah adalah hukum asal dari muamalah adalah boleh, kecuali
yang ditunjukan dalil atas keharamannya. Adanya rekonstruksi ini juga memunculkan
kemaslahatan, kemaslahatan sendiri diartikan sebagai penolakan terhadap kerusakan serta
pencapaian manfaat-manfaat bai umat manusia. Tujuan yang ingin diwujudkan oleh syariat
sebagai alasan diturunkannya demi kemaslahatan umat manusia. Pengertian ini ditunjukan
dengan Maqashid Syariah yang bertujuan dengan sesuai dengan hukum islam dan menegaskan
karakteristik hukum islam yang sesuai dengan setiap zaman, abadi, realistis dan luwet. Tujuan
syariah untuk memelihara 5 kemaslahatan yaitu untuk memelihara agama, jiwa, akal, keturunan,
dan harta.

Dalam hal ini dapat dikatakan merger dari ketiga bank syariah BUMN ini telah
memenuhi pasal 1 angka 29 UU 21/2008 yang dimana jumlah bank perserta merger harus 2 atau
lebih dan dalam kasus ini terdapat 3 bank syariah, aktiva dan pasifa dari bank yang
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada bank yang menerima penggabungan dan hal
ini aktiva dan pasifa BMS dan BNIS beralih ke BRIS, dan status badan hukum bank yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum dan hal ini sesuai dimana BMS dan BNIS bubar
karena hukum, sehingga tidak perlu di likuidasi.

Anda mungkin juga menyukai