Anda di halaman 1dari 16

PERANAN BANK BKK DALAM MENDORONG UMKM PADA PEDAGAANG

AYAM BOILER SERTA SEGMENTASI PASAR DALAM MENINGKATKAN


JUMLAH NASABAH PADA BANK BKK BELIK-PEMALANG
(Studi Kasus Bank BKK Belik Pemalang)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:
NUR HASANAH
1817202119

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
PURWOKERTO 2022
A. Judul
Peranan Bank BKK dalam mendorong UMKM pada pedagang Ayam Boiler
Serta Segmentasi Pasar dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank BKK Belik-
Pemalang

B. Latar Belakang
Sadar dan tidaknya masyarakat yang hidup dalam era modern secara globlisasi
seperti sekarang setiap masyarakat yang berada di daerah-daerah maupun pedesaan
selalu menghadapi tantangan yang berbeda dari lingkungan eksternal maupun
internal. Dalam kaitan ini banyak sekali para UMKM yang menggunakan metode
kredit untuk mengembankan usaha nya masing-masing.
Kredit berasal dari bahasa Yunani, Credere yang berarti kepercayaan (Truth
atau Faith). Oleh karena itu dasar dari kredit adalah adanya kepercayaan. Seseorang
atau badan usaha yang memberikan kredit (kreditur) dalam memberikan kepercayaan
bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala
sesuatu yang telah disepakati kedua pihak. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk
membuat kegiatan usaha makin lancar dan performance (kinerja) usaha semakin baik
daripada sebelumnya. Kredit juga meningkatkan minat berusaha dan keuntungan
sebagai jaminan kelanjutan kehidupan dan kredit juga memperluas kesempatan
berusaha dan bekerja dalam perusahaan (Saraswati,2012).
Oleh karena itu kredit merupakan salah satu syarat untuk memperlancar dalam
proses pembangunan peternakan, berfungsi untuk mempercepat laju pertumbuhan
dibidang peternakan, tanpa adanya kredit pertumbuhan sector peternakan akan
berjalan dengan lambat. Kredit dapat menciptakan pembentukan modal bagi usaha
rakyat sehingga dapat digunakan untuk membayar kembali kreditnya dan
pengambilan keuntungan, hal ini berarti pemberian kredit sangat berperan dalam
suatu usaha ternak, karena dengan teratasinya kendala modal berarti peternak dapat
menambah ternaknya, pengeluaran untuk pakan dan keperluan lainnya untuk
meningkatkan produksi sehingga akan mengakibatkan meningkatnya output.
Kredit peternakan merupakan kredit yang diterima langsung oleh peternak
ayam boiler yang dapat di manfaatkan secara langsung oleh nasabah. Adapun
pengertian lain dari pinjaman uang yang diberikan oleh debitur kepada nasabah.
Debitur yang dimanfaatkan secara langsung oleh nasabah sebagai pemberi modal
untuk usaha ternak dengan jaminan berupa lahan usaha ternak atau jaminan lainnya
sehingga dengan harapan nasabah dapat melunasi kreditnya terhadap debitur. Kepada
BKK yang menyalurkan kredit kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
memiliki banyak manfaat sebagai berikut : tingkat kemacetan yang relative sangat
kecil, mendorong penyebaran resiko karena penyaluran kredit pada usaha kecil
dengan nominal kredit yang kecil memungkinkan Bank BKK untuk memperbanyak
jumlah nasabahnya, sehingga pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada satu
kelompok atau sektor usaha dan suku bunga kredit yang bukan menjadi masalah
utama bagi pengusaha UMKM (Rudjito,2001).
Serta Kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai
peranan yang sangat penting karena motivasi timbul dengan adanya kebutuhan
yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai selain itu pengertian
kebutuhan manusia adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar. Manusia
membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik
dan harga diri. Kebutuhan merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.
Kebutuhan tidak perlu diciptakan oleh pemasar atau produsen karena melekat pada
diri setiap manusis Sangadji dan Sopiah (2013).
Sasongko (2012) juga mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan
dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan
tertentu guna mencapai tujuan atau keadaan di dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan
menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai
sasaran kepuasan. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi muncul karena kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.Kebutuhan
sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension)
antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesunguhnya dirasakan.Kebutuhan
yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
memenuhi kebutuhan tersebut.
Imancezer (2012) juga menambhakan bahwa disamping motivasi
mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi
juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan
perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan
diambil dalam membeli suatu produk seperti kata “Perception is process by
which an individual sselects, organizers, and interprets stimuli into the a
meaningfull and coherentpicture of the world”. Kurang lebihnya bahwa persepsi
merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima
menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Persepsi
kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas produk
secara keseluruhan berkenaan dengan maksud yang diharapkan, dimana bersifat
relatif terhadap alternatif- alternatif.
Sangadji dan Sopiah (2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dibedakan menjadi 2 macam yaitu: Internal dan external
1. faktor-faktor yang berasal dari internal individu
Pengaruh factor internal atau factor pribadi (persepsi, keluarga,
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran, kelompok
usia dan gaya hidup) kerap memainkan peranan penting dalam
pengambilan keputusan konsumen.
2. Faktor-faktor yang berasal dari external individu
Faktor eksternal terdiri atas budaya, situasional, kelas social dan
keanggotaan dalam suatu kelompok.

C. Definisi Operasional
Untuk dapat memahami persoalan yang sedang dibahas dalam upaya
menghindari kesalahan pemahaman dalam perpedaan persepsi dalam memahami judul
skrispi ini, maka akan diuraikan pengertian kata yang terdapat dalam judul tersebut :
1. Peranan Bank BKK dalam mendorong UMKM
Masyarakat yang hidup di negara maju, seperti di Eropa, Amerika dan
Jepang sudah menganggap bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi
semua kebutuhan uang mereka, selain itu di negara maju perbankan juga sangat
memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. jadi dapat dikatakan semakin
maju suatu negara, maka semakin besar juga peranan perbankan dalam
mengendalikan negara tersebut. artinya keberadaan perbankan semakin dibutuhkan
pemerintah dan masyarakat Kasmir (2014).
Kasmir (2014) juga menyatakan bahwa lain halnya dengan negara
berkembang, seperti Indonesia pemahaman tentang bank hanya sekedar
tempat untuk meminjam dan menyimpan uang saja. Bahkan terkadang sebagian
masyarakat belum memahami bank secara utuh sehingga pandangan tentang
bank sering disalah artikan. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan
perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar.
Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan
selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan
datang kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan
aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau
perusahaan.
Kasmir (2014).
Fungsi bank itu sendiri diartikan sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan uasahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah
hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya
Kasmir (2014).
2. UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kata kredit berasal dari bahasa latin
yaitu credere,yang diterjemahkan sebagai kepercayaan atau credo yang berarti
saya percaya. Kredit dan kepercayaan (trust) adalah ibarat sekeping mata
uang logam yang tidak dapat di pisahkan karena tidak mungkin adanya
pemberian pinjaman tanpa adanya kepercayaan. Sedangkan menurut UU
No.10 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 yaitu, ” kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Irham (2014).UMKM merupakan
suatu unit usaha yang banyak memiliki keterbatasandibandingkan perusahaan
besar. Keterbatasan ini paling tampak dalam hal skalausaha sesuai dengan
namanya yaitu usaha ”mikro, kecil dan menengah” yang sangat jelas
mencerminkan ruang lingkup usahanya yang cukup terbatas Muhammamah
(2008).
Nuswantara (2005) sendiri menambahkan dari sisi modal sendri
kebanyakan usaha mikro dan kecil memulai usahanya dengan modal sendiri
dan sebagian kecil yang telah melakukan pendekatan terhadap lembaga
keuangan dalam rangka memperoleh pinjaman usahanya. Masih rendahnya
tingkat pinjaman usaha mikro dan kecil kepada lembaga keuangan formal
disebabkan beberapa permasalahan antara lain:
1) Kurangnya aksesibilitas usaha mikro dan kecil kepada Lembaga keunagan
formal terutama informasi dan persyartan kredit.
2) Tidak adanya agunan kredit
3) Kurangnya kemampuan manajemen keuangan.
4) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia.
5) Terbatasnya kompetensi kewirausahaan dan permodalan.
Dari pengertian uraian kredit tersebut maka dapat disimpulkan beberapa
unsur-unsur dalam pemberian sutu kredit yaitu : (Fahmi, 2014)
1) Prinsip Kepercayaan
Kepercayaan (trust) adalah sesuatu yang paling utama dari unsur
kredi yang harus ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara
kreditur dan debitur maka akan sangat sulit terwujud suatu sinergi kerja
yang baik. Karena dalam konsep sekarang ini kreditur dan debitur adalah
mitra bisnis.
2) Pinsip Waktu
Waktu (time) adalah bagian yang paling seringdijadikan kajian
oleh pihak finance khususnya oleh analis kredit. ini semua dapat
dimengerti karena bagi pihak kreditur saat ia menyerahkan uang kepada
debitur maka jugaharus diperhitungkan juga saat pembayarankembali yang
akan dilakukan oleh debitur itu sendiri, yaitu limit waktu yang
tersepakati dalam perjanjian yang telah ditandatangani kedua belah pihak.
3) Unsur Resiko
Resiko disini menyangkut persoalan seperti degree of risk. Disini
yang paling dikaji adalah pada keadaan yang terburuk yaitu pada saat
kredit tersebut tidak kembali atau timbulnya kredit macet. Jadi sisi kajian
resiko disini menjadi bagian yang paling penting untuk dikaji, sehingga
dengan begitu muncullah penempatan jaminan (collateral) dalam pemberian
kredit.
4) Unsur Prestasi
Prestasi yang dimaksut disini adalah prestasi yang dimiliki oleh
kreditur untuk diberikan kepada debitur. Pada dasarnya bentuk atau objek
dari kredit itu sendiri adalah tidak selalu dalam bentuk uang tapi juga
boleh dalam bentuk uang dan jasa (good and service). Namun pada saat
ini pemberian kredit dalam bentuk uang adalah lebih dominan terjadi dari
pada bentuk barang. jadi pihak kreditur akan sangat menilai akan
bagaimana tindakan yang dilakukan oleh pihak debitur daam usahanya
atau prestasinya dalam mengelola kredit yang diberikan.
5) Unsur Kreditur
Kreditur yang dimaksut disini adalah pihak yang memiliki uang
(money), barang (goods), atau jasa (service) untuk dipinjamkan kepada pihak
lain, dengan harapan dari hasil pinjaman itu diperoleh keuntungan dalam
bentuk interest (bunga) sebagai balasan jasa dari uang, barang, atau jasa
yang telah dipinjamkan.
6) Unsur Debitur
Debitur yang dimaksut disini adalah pihak yang memerlukan uang
(money),barang (goods), atau jasa (service) dan berkomitmen untuk mampu
mengembalikan tepat sesuai dengan waktu yang disepakati serta bersedia
menanggung berbagai resiko jika melakukan keterlambatan sesuai dengan
ketentuan administrasi dalam kesepakatan perjanjian yang tertera disana.

3. Ayam Boiler
Ayam Ras (Boiler) pedaging merupakan ayam yang memiliki sifat tenang,
bentuk tubuh yang besar,pertumbuhan cepat, daging yang lembut, kulit halus serta
tulang yang lunak dan merupakan ayam penghasil daging yang banyak serta
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Ayam Boiler memiliki siklus produksi lebih singkat dibandingkan dengan ayam
kampung karena memiliki sifat genetic yang lebih baik khususnya untuk kharakter
pertumbuhan. Banyak sekali factor yang terlibat dalam menentukan produktivitas
ayam Boiler pedaging, suhu serta udara yang tinggi merupakan faktor utama yang
menyebabkan heat stress (cekaman panas). Hampir setengahnya mengalami
keterlambatan berkembang dengan cuaca yang panas dan dingin, disebabkan oleh
pengaruh langsung dari suhu dan kelemban udara yang tinggi.
4. Segmentasi Pasar dalam meningkatkan jumlah nasabah Bank BKK belik

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil peternak nasabah Bank BKK ?
2. Apakah penyebab terjadinya kredit bermasalah nasabah UMKM di Bank BKK
Belik ?
3. Bagaimana upaya untuk mengatasai kredit bermasalah pada nasabah di BKK
belik?
4. Bagaimana profil Pinjaman kredit peternak Ayam Boiler BKK Berdasarkan 5C
(Character , Capacity , Capital , Condition , dan Collateral ) ?
5. Bagaimana korelasi antara jumlah pinjaman dengan variable 5C?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a) Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan yang ada diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut;
1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam evaluasi perkreditan
bagi Lembaga perkreditan
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kredit bermasalah UMKM di bank
BKK belik
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kredit bermasalah nasabah UMKM di
Bank BKK Belik
4. Sebagai bahan informasi untuk pemerintah dalam menetapkan kebijakan
yang berhubungan dengan Lembaga perkreditan pedesaan
5. Sebagai bahan informasi bagi nasabah dalam memutuskan mengambil
kredit di BKK Belik
b) Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
- Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan perbankan syariah terutama mengenai peternakan ,
pengkreditan di BKK.
- Sebagai refrensi penelitian yang sama pada suatu hari nanti.
2. Secara praktis
- Bagi BKK Belik
Sebagai bahan pertimbangan dalam penyaluran kredit bagi UMKM
Sebagai bahan evaluasi agar dalam menyalurkan dana (kredit) UMKM
lebih berhati-hati dengan seleksi yang lebih ketat
- Sebagai UMKM
Sebagai motivasi agar tidak mudah mengajukan permohonan kredit
apabila tidak memiliki usaha yang baik.

F. Kajian Pustaka
Tabel Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti dan Judul Persamaan perbedaan
Penelitian
1. Wicaksono (2007) yang Untuk membantu para Tambahan disini
berjudul Analisis Faktor yang UMKM pertanian membahas tentang
mempengaruhi penyaluran peranan PT BPR BKK
kredit pertanian di Bank BRI di terhadap UMKM Ayam
Indonesia Boiler serta segmentasi
pasarnya.
2. Sari (2007) yang berjudul Sama sebagai Hanya membas peranan
factor yang mempengaruhi penyalur dana PT.BPR BKK bukan
permintaan kredit di kupedes (Kredit) untuk faktor-faktor
diwilayah pedesaan dan masyarakat
perkotaan
3. Yusuf Dwiko Prasetyo (2009) Sama sama meneliti Perbedaannya saya
yang berjudul Analisis segmen pasar dan meneliti tentang peranan
Efisiensi Pemberian Kredit penyalur dana kredit BKK terhadap UMKM
Berdasar Segmen Terhadapan untuk masyarakat sedangkan ini
Pendapatan Pada PD BPR untuk menambah menganalisis
BKK Jepara Cabang Kedung. nasabah
4. Wijayanti, Erin B,. B. Hartono sama-sama sebagai Perbedaannya di
dan B.A Anugroho (2017) penyalur dana kredit wijayanti membahas
yang berjudul kepuasan untuk masyarakat tentang kepuasan nasabah
nasabah terhadap kualitas terutama peternakan. sedangkan saya
pelayanan jasa pinjaman kredit membahas tentang
usaha sektor peternakan pada peranan PT.BPR BKK
PT. Bank Rakyat Indonesia serta cara meningkatkan
(Persero), Tbk. Cabang Malang nasabah di PT.BPR BKK
Jawa timur
5. Wulandari (2013) yang sama sama meneliti Perbedaannya wulandari
berjudul pengaruh five “C”s pendanaan kredit pada meneliti tentang pengaruh
Off Kredit Terhadap Proses masyarakat five “C” sedangkan saya
Pemberiann Kredit pada BPR meneliti tentang peranan
di kota Semarang pemberian pendanaan
kredit kepada
masyarakat.

G. Kerangka dan Hipotesis Penelitian


1. Kerangka pikir
Peternak kecil atau UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) biasanya
memiliki berbagai macam masalah ketika memulai usaha berternak dimana salah
satunya yaitu sangat minimnya modal yang dimiliki. Modal merupakan sebuah
unsur pertama sebelum memulai suatu usaha.karena kurangnya modal usaha akan
menghambat jalannya suatu usaha. Apalagi peternak yang tidak memiliki sebuah
lahan dengan modal yang sangat pas-pas an dalam mendirikannya sebuah usaha
peternakan akan sangat kesulitan karena akan terhambat dengan system proses
poduksi dan jalannya suatu usaha. Dengan hal ini akan sangat mempengaruhi
jalannya suatu usaha peternakan yang dimiliki sehingga Ketika terjadi adanya
perubahan harga sedikit saja akan mengakibatkan terganggunya kelancaran dalam
produksi sehingga peternak tidak akan mampu menutupi biaya operasional
sehingga perusahaan akan mengalami gulung tikar.
Salah satu cara dengan mendapatkan modal dengan cara meminjam kredit
terhadap Lembaga keuangan yang menawarkan kredit bagi para peternakan
dengan pengusaha golongan ekonomi lemah.dalam hal ini maka bank BPR BKK
merupakan salah satu bank pemerintah yang menawarkan kredit tehadap peternak
ayam boiler guna menambah modal agar membantu meningkatkan produktifitas
hasil peternakan dan pendapatan peternakna. Salah satu kredit yang di tawarkan
oleh BPR BKK Belik adalah

H. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif maupun kualitatif
sehingga dapat memperoleh deskripsi yang lengkap dari profil peternak nasabah
Bank BKK, kemudian dapat mengetahui profil peminjaman kkredit bagi UMKM
ayam boiler secara mandiri berdasarkkan faktor 5C. metode kualitatif dilakukan
dengan cara wawancara kepada para UMKM ayam boiler sebanyak 6 orang
dengan kriteris nasabah BKK belik pemalang yang sudah pernah melakukan
pinjaman kepada bank BKK sebelumnya kemudian metode survei dengan
menggunakan quisioner terstruktur dan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan
cara melakukan analisis deskriptif, cros tabulation dan korelasi sperman,
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel yang mana yang paling
berhubungan terhadap besarnya jumlah kredit yang diterima .
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bank BPR BKK JATENG jl. Kalpataru
No.17 Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Penetuan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja (purpose sumpling ), dengan pertimbangan
dari BPR BKK penyaluran kredit Mikro kemasyarakat sebesar Rp.
4.281.360.570 denagn presentase bunga sebesar 9% serta pelaksanaan
pengumpulan data dilaksanakan tanggal 1-6 Febuari 2022
b) Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari mulai bulan febuari tahun 2022
sampai dengan selesai.
3. Populasi dan sempel penelitian
a) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah PT.BPR BKK JATENG
yaitu sebnayak 5 nasabah BPR BKK JATENG
b) Sampel
Menurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992), menyatakan bahwa semakin besar
sampel yang diambil maka semakin mempresentasikan bentuk dan karakter
populasi ]. Dan pada penelitian kuantitatif
4. Variabel dan Indikator Penelitian
a) Variabel
Variabel merupakan konsep yang memiliki berbagai macam nilai. Suatu konsep
dapat diubah menjadi varaibel dengan cara memusatkan pada aspek tertentu dari
konsep itu sendiri. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah mulai dari
variabel umur (X1), Tingkat Pendidikan (X2), Jumlah Keanggotaan Keluarga
(X3), Jumlah Kepemilikan Ternak (X4), Pengalaman Usaha (X5).
b) Indikator Penelitian

No Variabel Indikator
1. Character (X6) Berurusan Dengan Kepolisian (X6.1), Hobi
Peternak (X6.2),Latar Belakang Pekerjaan (X6.3),
Gaya Hidup (X6.4), Lama Berkeluarga (X6.5),
Aktif di Masyarakat (X6.6),Kepemilikan
Tabungan di BPR BKK (X6.7)

2. Capacity (X7) Dana untuk mengangsur (X7.1), untung Atau rugi


(X7.2), usaha utama atau sampingan (X7.3),
kemampuan mengangsur (X7.4), sejarah usaha
(X7.5).

3. Capital (X8) laporan keuangan (X8.1), sumber dana untuk


usaha (X8.2), presentase modal usaha (X8.3),
penggunaan modal (X8.4), penggunaan modal
(X8.5), ratio keuntungan (X8.6),

4. Condition (X9) kondisi tempat usaha (X9.1), usaha sesuai bakat


atau tidak (X9.2), pangsa pasar dan prospek usaha
(X9.3), pesaing usaha sejenis (X9.4), lagalitas
usaha (X9.5), pajak penghasilan (X9.6).

5. Colateral (X10) jenis fisik atau non fisik (X10.1), kepemilikan


jaminan (X10.2), jaminan mudah diuangkan atau
tidak (X10.3), nilai jaminan (X10.4), keabsahan
jaminan (X10.5), Y1 (1-30jt), Y2 (31-75jt),
Y3(76-100jt),

5. Teknik Mengumpulkan Data


Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;
a. Metode Quisioner atau angket
Quisioner atau angket adalah metode pengumpulan data yang berupa sejumlah
pertanyaan tertulis tujuannya yaitu untuk memperoleh sebuah informasi dari
responden tentang apa yang ia alami dan ketahui (Siyoto dan Sodik,2015).
Tipe pertanyaan yang digunakan dalam quisioner ini adalah tipe pertnayaaan
berskala. Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert, skala ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat , dan persepsi orang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur akan
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai tolak ukur untuk Menyusun pertanyaan atau pernyataan (Sugiono,
2016).
Jawaban dari setiap pertanyaan tersebut akan diberi skor sebagai
berikut:
Skala 1 : Diartikan Sangat Tidak Setuju “STS”
Skala 2 : Diartikan Tidak Setuju “TS”
Skala 3 : Diartikan Ragu-Ragu “R”
Skala 4 : Diartikan Setuju “S”
Skala 5 : Diartikan Sangat Setuju “SS”
b. Pengumpulan data melalui metode dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat
bukti Riwayat transaksi baik transaksi kredit mauapun transaksi pembayaran
pinjaman yang dilakukan oleh nasabah BKK sendiri pada tahun 2022
6. Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder :
a) Data primer
Data primer adalah data yang di peroleh dan dikumpulkan penelitian
secara langsung dari sumber datanya. Data primer dalam sebuah penelitian ini
diperoleh dari pengisian quisioner oleh nasabah PT.BPR BKK JATENG.
Quisioner akan diberikan secara online melaui google form.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
melalui buku, jurnal, skripsi, dan Riwayat transaksi oleh nasabah PT.BPR
BKK JATENG maupun artikel dari internet
7. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh data primer yang dikumpulkan melalui quisioner atau
angket, penulis menggunaka uji statistic sebagai berikut :
a. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyartan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data
untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Adapun persyaratan
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Validasi Data
Uji Validasi data digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
quisioner. Suatu Quisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada Quisioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang diukur oleh quisioner tersebut
(Ma’sumah, 2019).
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur,
apakah alat pengukuran dapat digunakan serta dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Ma’sumah, 2019)
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyartan pengujian statistik yang harus
dipenuhi dalam analisis regresi linier.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independent atau keduanya berdistribusi normal. Model Regresi
yang hendaknya berdistribusi normal. Tidak terpenuhinya normalitas pada
umumnya disebabkan karena terdap[at nilai ekstrem pada data yang
diambil. Nilai ekstrem ini dapat terjadi karena adanya klesalahan dalam
pengambilan sampel, kesalahan dalam menginput data ataupun data
tersebut berbeda dibanding data yang lain. (Ma’sumah,2019)
2. Uji multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independent atua lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna. Model regresi yang baik. Mensyaratkan tidak adanya masalah
multikolinearitas. Untuk mendeteksi masalah multikolinearitas. Untuk
dapat mendeteksi multikolinearitas dapat melihat nilai tolerance dan VIF.
Semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin
besar mendekati masalah multikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian
menyebutkan bahwa jika tolerance >0,1 dan VIF <10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Ma’sumah, 2019).
3. Uji Heteroskedastistias
Uji Heteroskedastistias dilakukan untuk mendeteksi apakah pada model
regreasi terjadi tidaksamaan variance dari suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
heteroskedastistias dalam sutau model regrease adalah dengan
menggunakan uji Park (Park Test ). Apabila nilai probabilitas > nilai α
(0,05) maka model regresi nya tidak mengandung heteroskedastistias .
I. Pembahasan
A. Profil Peternak Kredit Nasabah PT.BPR BKK Jateng
Metodenalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan penelitian data
tersebut berisi mengenai semua hal yang berhubungan dengan perilaku peternak
seperti umur peternak (X1), tingkat Pendidikan terakhir (X2), jumlah anggota
keluarga (X3), jumlah kepemilikan ayam boiler (X4), dan lama usaha yang telah
dijalani (X5), Metode deskriptif merupakan metode yang fokus pada suatu
kelompok manusia, sutau keadaan, suatu system pemikiran maupun suatu
peristiwa yang terjadi masa sekarang.
Definisi operasional variabelnya yaitu:
1. Umur Peternak (X1) adalah umur peternak sekarang
2. Tingkat Pendidikan (X2) adalah Pendidikan formal yang tertinggi yang
dicapai
3. Jumlah Anggota Keluarga (X3) adalah semua orang yang menjadi tanggungan
keluaraga termasuk kepala rumah tangga, ibu, anak , saudara, yang tinggal
satu atap.
4. Jumlah Kepemilikan Boiler (X4) Adalah berapa jumlah ekor ayam boiler yang
dipelihara untuk usaha.
5. Pengalaman Usaha (X5) adalah sudah berapa tahun pengalaman dalam
memulai usaha peternak ayam boiler.
B. Penyebab terjadinya kredit bermasalah
1. Faktor internal PT.BKK BPR JATENG Belik-Pemalang dimana penyaluran
kredit tidak dilakukan penelitian secara mendalam tentang analisis potensi
usaha calon nasabah, PT BPR BKK JATENG Belik masih mengutmakan
persyaratan administrasi saja.
2. Faktor eksternal nasabah UMKM PT.BPR BKK JATENG Belik, dikarenakan
nasabah UMKM tidak mampu melaksanakan kewajiban mengangsur
kreditnya, yang disebabkan oleh :
- Usahanya Bangkrut
- Usahanya tidak berkembang sesuai ekspetasi atau harapan
- Meningkatnya kebutuhan keluarga nasabah karena biaya Pendidikan
anaknya serta kebutuhan lainnya.
- Kesalahan managemen keluarga yang tidak mampu menetukan skala
prioritas kebutuhan keluarganya.
Untuk menyelamatkan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan
berpedoman kepada surat edaran Bank Indonesia No.26/4/BPPP
tanggal 9 mei 1993 yang pada intinya mengatur penyelamatan kredit
bermasalah sebelum diselelsaikan melalui Lembaga adalah melalui
alternatif penaganan secara penjadwalan Kembali (rescheduling ),
persyaratan Kembali (reconditioning), dan penataan Kembali
(restructuring), dalam surat edaran tersebut yang dimaksud dengan
penyelamatan kredit bermasalah melalui rescheduling, reconditioning,
dan restructuring adalah sebagai berikut :
a. Melalui rescheduling (penjadwalan kembali) yaitu suatu upaya
hukum untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat
perjanjian kredit yang berkenan dengan jadwal pembayaran
Kembali / jangka waktu kredit termasuk tenggang (grace priod),
termasuk perubahan angsuran bila perlu dengan penambahan
kredit.
b. Melalui reconditioning (persyaratan kembali) yaitu melakuakan
perubahan atas Sebagian atau seluruh persyartaan perjanjian, yang
tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran atau jangka
kredit saja. Tetapi perubahan kredit tersebut tanpa memberikan
tambahan kredit atau tanpa melakukan konversi atas seluruh atau
Sebagian dari kredit menjadi equity perusahaan.
c. Melaui restructuring (penataan kembali) yaitu upaya berupa
melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit berupa
pemberian tambahan kredit, atau melkukan konversi atas seluruh
atau Sebagian kredit menjadi perusahaan, yang dilakukan dengan
atau tanpa rescheduling atau reconditioning.
Apablia penyelsaian sebagaiamana tersebut diatas tidak
berhasil dilaksanakan, pada umumnya upaya yang dilakukan bank
dilkukan melalui prosedur hukum. Sehubungan dengan hal tersebut,
sesuai dengan perarturan perundang-undagan yang berlaku pada
Lembaga dan berbagai sarana hukum yang dapat dipergunkan untuk
mempercepat penyelesaian masalah kredit macet perbankan.
Pengaruh perlembagan terhadap kelancaran penyelesaian krisis
perbankan menunjukan pengaruh yang penting krisis perbankan
membani fiskal terutama apabila dilaksanakan kebijakan seperti
rekapitalisasi perbankan, bantuan likuiditas, dan jaminan pemerintah
yang eksplisit terhadap Lembaga-lembaga keuangan, serta penerapan
kelonggaran atas perarturan prudensial.
Kelembagaan yang lebih baik yang melaksanakan pengurangan
praktik korupsi dan memperbaiki hukum serta ketentuan, system
hukum, dan birokrasi maka akan dihasilkan Teknik yang lebih
berkesinambungan untuk memonitor dan mengawasi dampak
lingkungan yang kurang baik dari kelembagaan dan menghadapi
kemungkinan krisis keuangan dan besarnya biaya fiskal. Disarankan
supaya negara-negara menerapkan kebijakan yang ketet dalam
menyelesaikan krisis dan menggunakan krisis sebagai kesempatan
untuk melakukan reformasi structural jangkal menegah yang sekaligus
diharapkan dapat membantu mencegah krisis sistemik yang akan
datang.
Adapun Lembaga yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah
kredit macet perbankan dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pengadilan negri
- Panitia urusan piutang negara (PUPN)
- Kejaksaan

C. profil Pinjaman kredit peternak Ayam Boiler BKK Berdasarkan 5C (Character ,


Capacity , Capital , Condition , dan Collateral )
Metodeanalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan penelitian. Data
tersebut berisi mengenai semua hal yang berhubungan dengan perilaku peternak
seperti umur peternak (X1), tingkat pendidikan terakhir (X2), jumlah anggota
keluarga (X3), jumlah kepemilikanayam broiler (X4) dan lama usaha yang telah
dijalani (X5). Metode deskriptif merupakan metode yang focus pada suatu
kelompok manusia, suatu keadaan, suatu system pemikiran maupun suatu
peristiwa yang terjadi masa sekarang Definisi operasional variabelnya yaitu:
1) . X1 (umur peternak) adalah umur peternak sekarang.
2) X2 (tingkat pendidikan) adalah pendidikan formal yang tertinggi yang
dicapai.
3) X3 (jumlah anggota keluarga) adalah semua orang menjadi tanggungan
keluarga termasuk kepala rumah tangga, ibu, anak serta saudara yang
tinggal satu atap (orang).
4) X4 (jumlah kepemilikanayam broiler) adalah berapa ekor jumlah ayam
broiler yang dipelihara untuk usaha.
5) X5 (pengalaman usaha) adalah sudah berapa tahun pengalaman dalam
memulaiu saha peternakan ayam broiler.
D. Korelasi
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan profil nasabah kredit
peternakan dan faktor 5C dengan melakukan uji statistik menggunakan spearman
product momen pengolahan data serta analisi statistik menggunakan alat bantu
computer SPPS for windowa untuk mengetahui derajat hubungan dengan Y1 (1-
30jt), Y2(31-75jt), Y3 (76-100jt), variabel diukur dengan koefisien korelasi
dengan derajat kemaknaan p < 0,05 bila P > 0,05 maka Ho diterima, menunjukan
bahwa tidak terdapat hubungan antara profil peternak dengan faktor 5C dengan
jumlah kredit yang diterima sebaliknya jika P < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga
terdapat hubungan antara profil peternak dengan faktor 5C dengan jumlah kredit
yang diterima.

Batasan istilah
Untuk mendapatkan keseragaman pengertian perlu diadakan pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Perilaku peternak ayam boiler sikap yang diambil oleh peternak dalam
mengambil keputusan. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah pengambil
kredit
2. Umur peternak yaitu lamanya hidup sejak lahir hingga dilakukannya
sebuah penelitian yang dinyatakan dalam tahun
3. Pendidikan formal terakhir yang telah diikuti oleh peternak hingga tahun
2018. Variabel ini dilakukan berdasarkan tingkat Pendidikan yang sudah
pernah diperoleh oleh peternak.
4. Jumlah anggota keluarga jumlah orang atau kepala keluarga yang berada
dalam lingkup rumah tangga responden serta menjadi beban dalam rumah
tangga tersebut.
5. Jumlah kepemilikan ternak yang dimiliki oleh peternak.
6. Pengalaman berwirausaha pengalaman yang dimiliki seseorang dalam
beternak ungags atau ayam boiler.
J. Sistem Matika Pembahasan
Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam penelitian
ini penyusun menguraikan secara singkat yang terdiri dari lima bab.
Bab pertama : pendahuluan. Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang
masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua : tinjauan teoritis. Bab ini berisi landasan – landasan teori yang dijadikan
referensi dari penelitian – penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan, landasan teorinya mencakup Lembaga
keuangan PT BPR BKK Belik-Pemalang
Bab ketiga : metode penelitian. Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian,
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel
penelitian, pada bab ini juga meliputi gambaran umum mengenai literasi Peranan
Bank BKK dalam mendorong UMKM pada pedagang Ayam Boiler Serta Segmentasi
Pasar dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank BKK Belik-Pemalang

Bab keempat : hasil dan pembahasan. Bab ini berisi gambaran umum dari penelitian
yang dilakukan, hasil penelitian dan pembahasan tentang hasil penelitian yang
didapatkan.
Bab kelima : penutup. Bab terakhir berisi kesimpulan, saran atau rekomendasi
kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada
hubungannya dengan masalah. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dari
interpretasi data yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya. Saran dirumuskan
berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah – langkah yang perlu
diambil oleh pihak - pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Sugiyono. (2015). Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D , (Bandung: Alfabeta, 2015), 407 1. Metode
Penelitian Dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D.
Abidin, Abdullah. 2010. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
sebagai kekuatan strategis dalam mempercepat pembangunan daerah.
Makalah.
Jurnal Koperasi & UMKM, Tabloid kerjasama Bisnis Indonesia dengan
kementrian Negara Koperasi dan UMKM, edisi VI/ Oktober 2008.
Kasmir. 2000. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: , PT Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Keputusan Presiden No.55 tahun 1991
Retnadi, Djoko. 2004. “Menengok Kebijakan UMKM di Malaysia.” Kompas. 16
Oktober 2004.
Sarosa, Pietra. 2004. “Kiat Praktis Membuka Usaha.” Jakarta, PT. Gramedia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administratif. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono.
2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sulistiyany, Ambar Teguh. 1999. Kepemimpinan Profesional Pendekatan
Leadership Games. Gaya Media. Yogyakarta.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM)

Anda mungkin juga menyukai