PENDAHULUAN
sebagai penyalur kredit kepada masyarakat. Salah satu lembaga keuangan non
bank yang memiliki peran dalam pemberian fasilitas kredit adalah koperasi.
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pada pasal 33
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan koperasi
seperti hadiah uang atau barang sampai dengan bunga yang menarik
bukanlah suatu hal yang mengherankan, tujuan utama yaitu menarik dana
1
masyarakat sebanyak-banyaknya dan kemudian menyalurkan kembali pada
cukup baik untuk mengembangkan usaha. Ini dapat terjadi apabila koperasi
yang bersifat rutin dan kebutuhan anggota bagi tambahan modal kerja/investasi
walaupun tidak dapat mengubah kehidupan dari koperasi itu sendiri (Kasmir,
2011). Namun, dalam koperasi sering kali terjadi timbul suatu masalah seperti
ke arah dimana bank atau koperasi memperoleh rugi yang potensial. Oleh sebab
Salah satu bagian dari kredit bermasalah yaitu kredit macet, dimana kredit
macet merupakan pengembalian kredit yang tidak lancar dan adanya kendala yang
dihadapi oleh para anggota dalam membayar kewajiban mereka. Menurut Ahira
(2010), kredit macet merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi
2
oleh lembaga pembiayaan. Setiap lembaga pembiayaan yang memberikan
layanan kredit tidak bisa menolak terjadinya masalah ini dan harus selalu
kredit macet dari tahun 2015 - 2020 dapat dilihat dari tabel 1.1 :
Tabel 1.1
Perkembangan Penyaluran Kredit Dan Kredit Macet Dari Tahun 2015 – 2020
tahun ke tahun berfluktuasi. Angka kredit macet yang cukup tinggi dialami KSP
KOPDIT SWASTI SARI CABANG KUPANG pada tahun 2018 sebanyak 7,6%
dan pada tahun-tahun berikutnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2020
KSP KOPDIT SWASTI SARI berhasil menekan turun angka kredit macet sebesar
3,7%
kredit macet telah banyak dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Ahimsa (2000) menunjukkan Suku Bunga kredit memiliki pengaruh positif
3
signifikan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2003)
menunjukkan suku bunga kredit memiliki pengaruh negatif signifikan. Selain itu
kredit macet.
Suku bunga merupakan persentase nilai harga dari penggunaan uang atau
juga sebagai imbalan sewa atas penggunaan uang dalam jangka waktu
tertentu. Imbalan sewa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman
(pihak pemilik dana) atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut
terhadap uang tersebut. Menurut Kasmir dalam buku nya yang berjudul
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2008: 131), bunga bank dapat
diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh pihak bank yang berdasarkan
tidak berubah sejak tahu 2013 – 2020. Suku bunga koperasi bukan dilihat dari
tujuan atau jangka waktu tetapi dilihat dari saham anggota. Sebagai contoh
meminjam 2 kali lipat atau Rp.40.000.000 maka suku bunga yang di kenakan
pada anggota tersebut 1,6% menurun atau 0,96% bunga tetap. Anggota yang
4
pinjaman maksimal 5 kali lipat dari saham anggota, contohnya anggota A
atau Rp.100.000.000 maka bunga yang di kenakan pada anggota tersebut sebesar
Koperasi. Oleh karena itu semakin banyak debitur yang meminjam semakin
besar juga resiko kredit macet muncul, ini dikarenakan tidak semua debitur
memiliki watak yang baik dan bisa mengelola keuangannya dengan baik.
Tabel 1.2
berfluktuasi. Hal ini ditunjukkan debitur tahun 2015 sebanyak 6.177 orang, tahun
2016 sebanyak 6.356 orang, tahun 2017 sebanyak 7.006 orang, tahun 2018
sebanyak 6.824 orang, tahun 2019 sebanyak 6.824 orang dan tahun 2020 sebanyak
6.204 orang.
Maka oleh karena itu untuk melihat faktor apa yang paling mempengaruhi
kredit macet dan melihat konsisten atau tidaknya hasil penelitian diatas, dalam
5
penelitian ini diambil 3 variabel yang dianggap mempengaruhi kredit macet pada
kepada debitur dalam meminjam uang. Oleh karena itu, jika bunga yang
dipinjamkan kepada debitur. Oleh karena itu, semakin besar kredit yang
disalurkan semakin besar juga resiko kredit macet yang akan timbul.
dikarenakan tidak semua debitur memiliki watak yang baik dan bisa
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga, Jumlah Kredit dan
KUPANG”.
Dari uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat
6
1. Apakah ada pengaruh suku bunga terhadap kredit macet pada KOPDIT
2. Apakah ada pengaruh jumlah kredit yang disalurkan terhadap kredit macet
3. Apakah ada pengaruh jumlah debitur terhadap kredit macet pada KOPDIT
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
KUPANG
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
Sebagai wahana untuk memahami teori tentang suku bunga, jumlah kredit
yang disalurkan, jumlah debitur serta kredit macet. Selain itu juga dapat
7
menjadi referensi bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji variabel yang
sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda pada waktu
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pembagian risiko serta manfaat yang wajar dari usaha, dimana para
dimiliki serta dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari
9
kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah koperasi, para anggotanya
dapat dengan bebas untuk keluar dan masuk dari badan usaha tersebut. Arti
kehidupan koperasi.
dan makmur.
10
2.1.1.1 Tujuan dan Fungsi Koperasi
gurunya.
11
2.1.1.2 Penggolongan Koperasi
Jasa.
barang.
12
c) Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu
Penggolongan ini didasarkan pada jenis barang dan jasa yang menjadi
13
3. Berdasarkan jenis anggotanya
wilayah yang
kepentingan
14
b) Koperasi sekunder atau pusat koperasi yaitu koperasi yang
2.2 Kredit
kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang
berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan satuan
15
mata uang. Kredit terbentuk atas adanya kesepakatan dan perjanjian
fasilitas kredit
adalah:
1. Mencari keuntungan
peminjam.
3. Membantu Pemerintah
16
pajak, membuka kesempatan kerja, meningkatkan jumlah barang
sebagai berikut:
penerima kredit.
atau bermanfaat.
17
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
barang yang
pas-pasan.
18
2.2.4 Jenis-Jenis Kredit
a) Kredit investasi
mesin-mesin.
a) Kredit Produktif
19
b) Kredit Konsumtif
c) Kredit Perdagangan
ayam.
20
tiga tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit
berupa barang
selama ini.
21
5. Dilihat dari segi sektor usaha
timah.
22
2.2.5 Prinsip-Prinsip Perkreditan
terjadi dari pemberian kredit, perlu dilakukan suatu analisa kredit yang
intern dan ekstern yang disebut the C ‘s of credit. Hal senada dikatakan
perbankan.
23
Analisa kredit tersebut dilakukan untuk menghindari atau
meminimalkan
kredit yang
akurat yang terlibat dalam derivatif sehingga persyaratan modal bisa diatur
berperan. Jadi resiko kredit bukan hanya diperlukan dan digunakan oleh
bank tetapi juga pembuat peraturan bank dan pelaku pasar itu sendiri.
24
2.2.6 Ukuran Kolektibilitas Kredit
golongan, yaitu:
dengan 90 hari.
180 hari.
tidak lancar dan telah sampai pada jatuh temponya belum juga
tertagih adalah jumlah klaim perusahaan yang ada pada pelanggan yang
25
Kredit bermasalah sering dipersamakan dengan kredit macet,
pokok dan bunganya tidak dapat dilunasi selama lebih dari waktu
Kredit macet dalam jumlah besar yang relatif besar atau bahkan
informasi yang tidak benar mengenai kredit macet yang dialami bank
Pada kenyataannya selalu ada sebagian nasabah yang karena suatu sebab
26
pinjaman. Pokok-pokok penyebab kredit macet secara rinci dapat
kredit
oleh debitur
27
lain dengan penangguhan waktu tertentu yang dalam pembayarannya akan
semakin besar kredit yang disalurkan oleh suatu bank maka akan
merupakan salah satu unsur unsur kredit. Debitur merupakan unsur atau
tersebut”.
28
dalam menyeleksi calon debitur menetapkan syarat - syarat yang ketat
seperti usaha yang mengalami kerugian, pailit, bencana alam, dan lain -
uang atau juga sebagai imbalan sewa atas penggunaan uang dalam
dalam buku nya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
(2008: 131), bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang
nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bank juga dapat
29
nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dalam
1. Bunga simpanan
2. Bunga pinjaman
pula sebaliknya.
30
Menurut teori klasik, bunga adalah harga dari
31
uang (tingkat suku bunga) dengan unsur permintaan akan
perekonomian, yaitu:
32
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh
1. Kebutuhan dana
33
2. Persaingan
3. Kebijakan Pemerintah
34
menentukan persentase laba atau keuntungan yang
diinginkan.
5. Jangka waktu
1. Rescheduling
35
maupun bunga kredit. Dalam hal ini penjadwalan kembali
2. Reconditioning
3. Restructuring
4. Kombinasi 3-R
36
a) rescheduling dan reconditioning
5. Eksekusi
Piutang Negara)
perdata)
37
kredit macet
dengan alpha (α =
5%)
2. Widodo (2003) Analisis persepsi nasabah Mengemukakan
terhadap faktor - faktor bahwa dari
yang mempengaruhi Kredit beberapa faktor
Macet Pada PT. BPR yang diuji, yaitu
Karticentra Artha Mrangen tingkat suku
kabupaten Demak bunga,
kolektibilitas,
Jangka waktu
pinjaman, dan
stabilitas penjualan
nasabah secara
nyata
mempengaruhi
kredit macet secara
parsial.
3. Indra Marsen S (2011) Analisis Faktor-Faktor yang Hasil kesimpulan
Mempengaruhi Kredit menunjukkan
Bermasalah Pada PT. Bank bahwa Tingkat
Perkreditan Rakyat suku bunga kredit
Bumiasih NBP 34 memiliki pengaruh
Pematangsiantar yang positif,Inflasi
memiliki pengaruh
yang positif,
Jumlah kredit
yang disalurkan
memiliki pengaruh
yang negatif, dan
Jumlah debitur
38
memiliki pengaruh
yang positif
terhadap
kreditbermasalah
pada PT. BPR
Siantar
Bumiasih.PT. BPR
Siantar Bumiasih
4. Rifatul (2013) Analisis Faktor yang Secara parsial,
Mempengaruhi Non Inflasi berpengaruh
Performing Loan di positif dan
Sumatera utara signifikan terhadap
NPL sedangkan
PDRB Perkapita
Riil dan LDR
berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
NPL. Sebesar
85,8% variasi
variabel
independen dalam
penelitian ini
dapat
Menjelaskan
variabel NPL pada
perbankan di
Sulawesi Selatan,
sedangkan sisanya
sebesar 14,2%,
dijelaskan oleh
39
variabel lain yang
tidak dimasukkan
dalam model
estimasi
Variabel penelitian :
Jumlah kreditiyang
Disalurkan
(X1)
Kredit Macet
Jumlah Debitur
(Y)
(X2)
(X3)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
40
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai konsep-konsep
yang dapat dinilai benar atau salah untuk diujikan secara empiris (C.
dapat benar namun juga dapat salah dan sering digunakan sebagai
adanya hubungan tertentu antar dua variabel atau lebih Hipotesis ini
bersifat sementara dalam arti dapat diganti dengan hipotesis yang lain
terhadap
KUPANG
kredit
kredit
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
yaitu data laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan dan
adalah teknik dokumentasi yaitu membaca dan mengutip data – data secara
42
3.4 Defenisi Operasional
KUPANG
CABANG KUPANG
43
menggunakan program SPSS For Windows. Teknis analisis data yang
data yang telah dikumpulkan yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
1. Multikolinearitas
linier yang nyata antara beberapa atau semua variabel penjelas dalam
multikolinearitas.
2. Autokorelasi
44
antara tempat berdekatan (apabila cross sectional). Adapun uji
asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan
2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
3. Heteroskedastisitas
H1 : γ ≠ 0, terdapat heteroskedastisitas
squared > a. Jika H0 ditolak maka varians dari error term untuk
45
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Di mana:
Y = kredit macet
X3 = Suku Bunga
a 0 = konstanta
1. Uji F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji simultan, yaitu uji untuk
46
signifikan. Jika signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi
atau peramalan. Jika tidak signifikan maka model tidak bisa dijadikan
variabel terikatnya.
b) Jika nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel
47
2. Uji Statistik T
terikatnya.
b. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel bebas
variabel terikatnya.
variabel terikatnya.
48
3. Uji R Square
49