Penghapusbukuan Kredit
Penurunan Nilai dan
Penghapusbukuan Kredit
1. Pengertian.
a. Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana
terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa
yang merugikan sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
kredit tersebut, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
datang atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
b. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit
adalah penyisihan yang dibentuk apabila nilai
tercatat kredit setelah penurunan nilai kurang
dari nilai tercatat awal.
Penurunan Nilai dan
Penghapusbukuan Kredit
Lanjutan…………..
c. Penghapusbukuan kredit (hapus buku) adalah
tindakan administratif bank untuk menghapus buku
kredit macet dari neraca sebesar kewajiban debitur
tanpa menghapus hak tagih bank kepada debitur.
d. Penghapusan hak tagih kredit (hapus tagih) adalah
tindakan bank menghapus semua kewajiban debitur
yang tidak dapat diselesaikan.
e. Nilai tercatat kredit adalah nilai kredit neto pada
tanggal pelaporan setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai atau nilai wajar kredit pada
tanggal pelaporan untuk kredit dengan klasifikasi
diukur pada nilai wajar melalui rugi laba
2. Beberapa jenis dokumentasi yang terkait
dengan evaluasi penurunan nilai dapat
mencakup hal-hal berikut:
a) internal rating atau klasifikasi kredit yang digunakan;
b) basis dalam mengidentifikasi kredit individual untuk
melakukan evaluasi penurunan nilai;
c) metodologi yang digunakan dalam evaluasi
penurunan nilai dari kredit individual;
d) basis dalam mengelompokkan suatu kredit dalam
kategori kredit; dan
e) metodologi yang digunakan untuk menerapkan
estimasi kerugian pada kelompok kredit.
3. Identifikasi bukti obyektif
a. Bank harus menetapkan peristiwa-peristiwa yang
memenuhi kriteria sebagai bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai kredit berdasarkan pengalaman dan trend
historis (experience credit judgement),
b. Penurunan nilai pada dasarnya disebabkan oleh dampak
kombinasi dari beberapa peristiwa, kecuali peristiwa di
masa datang yang diperkirakan dapat menimbulkan
kerugian, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi.
c. Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan entitas
dalam menentukan apakah terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian akibat penurunan nilai telah terjadi meliputi
informasi mengenai likuiditas, solvabilitas, dan eksposur
risiko usaha dan risiko keuangan pihak debitur atau pihak
penerbit, tingkat atau tren terjadinya tunggakan
(delinquencies) untuk aset keuangan serupa, tren dan
kondisi ekonomi nasional dan lokal, dan nilai wajar agunan
dan jaminan.
4. Kriteria evaluasi penurunan nilai ;
a. Secara Individual
b. Secara kolektif
Penyajian
1. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit disajikan sebagai
pos pengurang dari
“Kredit” sebesar selisih antara nilai tercatat kredit dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit
tersebut.
2. Kerugian penurunan nilai kredit disajikan sebagai beban
operasional pada pos “Kerugian penurunan nilai kredit”.
Ilustrasi Jurnal
1. Pada saat terdapat bukti obyektif penurunan nilai