Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PERSEKUTUAN

OLEH
KELOMPOK 1
1.ANAK AGUNG GEDE SURYA WIKRAMA PUTRA(A0C019004)
2.AULIA ROVIANI INDAYANI(A0C019011)
3.BAIQ DIAN SUKMA LESTARI(A0C019017)
4.BAIQ LISYA ZIVA VERIKA(A0C019022)
5.DWI RISKA ARIFIANTI(A0C019035)
6.ELLISYE YOSISCA(A0C019037)

D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul“PERSEKUTUAN”,
yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah AKUNTANSI
KEUANGAN LANJUTAN.Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata- kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Mataram,20 Agustus 2021

Penyusun
Kelompok1

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan.................................................................................................4
1.4 Manfaat penulisan...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Persekutuan......................................................................................5
2.2 Karakteristik Persekutuan...................................................................................5
2.3 Hukum Pesekutuan.............................................................................................6
2.4 Kegiatan Usaha Persekutuan..............................................................................6
2.5 Isi perjanjian Persekutuan...................................................................................6
2.6 Jenis-jenis Persekutuan......................................................................................6
2.7 Akuntansi pendirian Persekutuan........................................................................8
2.8 Pembagiam Laba Rugi Persekutuan.................................................................16
2.9 Laporan Keuangan Persekutuan.........................................................................22
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
3.3 Daftar Pustaka....................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Menurut Beam (2000, hal 625), disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu
yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan
tetap  bisa berjalan terus dengan perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti/bubar
secara  bisnis. Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi. Likuidasi
merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau perubahan terhadap
perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya dan tidak mampu untuk
membayar segala kerugian tersebut. Sehingga perusahaan tersebut dengan terpaksa
memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja perusahaannya agar tidak
menimbulkan risiko-risiko yang mungkin saja dapat terjadi, Risiko merupakan aspek utama
dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan faktor penting dalam dunia bisnis.
Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan harapan yang tidak menguntungkan, yaitu
ketidakpastian suatu peristiwa yang tidak diinginkan.
 
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai
pembubaran persekutuan dan akuntansi pembubaran persekutuan. Hal inilah yang jadi
permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat menjawab semua
pertanyaan kita tentang “ Akuntansi Likuidasi Persekutuan (Firma)”.
 
1.3.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1)Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2)Mampu menjelaskan tentang pembubaran persekutuan.
3)Mampu menjelaskan tentang akuntansi pembubaran persekutuan.

1.4.MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1)Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan lanjutan I.
2)Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Persekutuan (Firma).

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian persekutuan

Persekutuan (partnership) merupakan gabungan dua orang atau lebih yang memiliki dan
menjalankan usaha untuk mendapatkan laba. Persekutuan adalah suatu perjanjian
dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke
dalam Persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat
karenanya.

2.2 Karakteristik persekutuan


 Tanggung jawab renteng (mutual agency)
 Jangka waktu hidup yang terbatas (limited life)
 Tanggungan dari utang persekutuan yang bersifat tidak terbatas (unlimited liabilities)
 Kepemilikan bersama atas aktiva (ownership in interest in partnership)
 Pembagian laba dan rugi persekutuan (participation in partnership profits)
Atau :
 Perjanjian / kontrak tertulis (Partnership Agreement)
 Masa hidup / umur yang terbatas (Limited Life)
 Kewajiban / hutang bersama (Unlimited Liability)
 Pemilikan Aktiva / Assets bersama (Co Ownership of Property)
 Tidak ada Pajak Penghasilan (PPh) – No Partnership Income Tax
 Akun Modal untuk Sekutu
Atau :
Karakteristik khusus dalam persekutuan yang membedakannya dengan perusahaan
perseorangan atau perseroan terbatas adalah :
 Perjanjian tertulis suatu persekutuan, artinya perjanjian ini merupakan kontrak
yangdibuat antar sekutu sehingga semua transaksi yang berkaitan dengan
perjanjiantersebut semuanya diatur dalam perjanjian kontrak.
 masa hidup yang terbatas, artinya masa hidup persekutuan dibatasi oleh
masakebersamaan dari pada para sekutu tersebut. Apabila salah seorang sekutu
tesebut adayang mengundurkan diri maka persekutuan tersebut juga akan berakhir.
sama halnya jika seorang sekutu baru masuk maka persekutuan yang lama juga akan
berakhir. saat persekutuan berakhir, klaim para rekan atas aset diukur berdasarkan
jumlah saldodalam akun modal mereka.
 Kewajiban bersama dalam persekutuan, artinya satu rekan sekutu dapat
mengikatanggota sekutu yang lain atas kontrak yang dilakukan oleh salah seorang
sekututersebut selama kontrak tersebut masih dalam ruang lingkup kepentingan
persekutuan.
 Kewajiban yang tidak terbatas, artinya setiap sekutu memiliki kewajiban yang tidak
terbatas atas utang-utang persekutuan. jika saja harta dari persekutuan tersebut tidak
cukup untuk menutupi utang-utang persekutuan maka kekurangannya akan diambildari
harta pribadi dari masing-masing anggota persekutuan.
 tidak adanya Pajak Penghasilan bagi persekutuan, artinya persekutuan tidak membayar
pajak penghasilan atas laba usahanya.
5
 akun modal dalam persekutuan lebih dari satu. Hal ini disebabkan untuk masing-masing
anggota persekutuan memiliki satu akun modalnya sendiri. Demikian pula dengan
pengambilan pribadi (Prive).
 Pemilikan bersama atas properti persekutuan.
 laba bersih dan rugi bersih dibagikan kepada para rekan berdasarkan kontrak mereka.

2.3 Hukum persekutuan


Di Indonesia, terdapat tiga jenis persekutuanyang diakui oleh kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHP): Persekutuan Perdata, firma,dan Persekutuan terbatas (CV).
Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus memahami hukum atau undang-undang
terkait dengan persekutuan karena hukum atau undang-undang tersebut menjelaskan
hak-hak tiap sekutu dan kreditor selama proses pembentukan, operasi dan likuidasi atas
persekutuan. Dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-
undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak-hak dan kewajiban-
kewajiban setiap sekutu kesekutu lain dan kreditor dalam persekutuan.

2.4 Kegiatan usaha persekutuan


1.Laporan keuangan dari persekutuan meliputi neraca, laporan lagi-laba, laporan modal
persekutuan, dan laporaan arus kas.
2. Persetujuan pembagian laba dan rugi diberikan untuk pembagian keuntungan.
3. Bonus dan gaji untuk mitra dan bunga akun modal bukanlah biaya dan tidak
mempengaruhi besarnya pendapatan persekutuan.
4. Peraturan dari perjanjian persekutuan diikuti dengan patuh tanpa memperdulikan
pendapatan atau kerugian yang dialami oleh persekutuan.
5. Kerugian dibagi sama halnya dengan keuntungan apabila tidak ada perjanjian khusus
untuk kerugian.
6. Modal dipertimbangkan di dalam rugi-laba yang persetujuannya bisa dibagi menjadi
permulaan, akhiran, atau rata-rata neraca modal. Rata-rata modal berarti rata-rata
tertimbang modal kecuali jika yang ditetapkan di dalam persetujuan persekutuan.

2.5 Isi perjanjian persekutuan


Persekutuan bisa dibentuk dengan persetujuan lisan sederhana antara dua orang
atau lebih untuk melakukan kegiatan usaha yang mencari keuntungan. Namun, kemudian
pembentukan persekutuan tidak boleh ditujukan untuk praktek usaha yang tidak sah.
Meskipun persetujuan lisan itu akan bersifat legal dan mengikat, perjanjian persekutuan
harus dibuat dalam bentuk tertulis dan minimal harus menspesifikasikan:
a. Ketentuan mengenai persekutuan.
b. Ketentuan mengenai sekutu.
c. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
d. Ketentuan mengenai pembagian laba.
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
f. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu.
Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :
a) Dasar pencatatan setoran modal.
b) Dasar perhitungan modal.
c) Dasar pembagian laba.
d) Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal.
e) Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.
6
2.6 Jenis – jenis persekutuan

Ada beberapa macam persekutuan diantaranya, sbb :

 Persekutuan Perdagangan (Trading Partnership)


Persekutuan perdagangan adalah jenis persekutuan yang berusaha di bidang
perdagangan baik itu produksi, konsumsi ataupun distribusi barang-barang
perdagangan.
 Persekutuan Jasa-jasa (Non-trading Partnership)
Persekutuan jasa-jasa adalah jenis persekutuan yang bergerak di bidang penjualan jasa
yang dikelompokkan berdasarkan suatu jenis keahlian yang sama yang dimiliki oleh
para anggotanya. Contohnya adalah persekutuan para pengacara (advokat) dan
persekutuan para akuntan.
 Persekutuan Umum
Persekutuan umum adalah bentuk persekutuan yang biasa terjadi dalam dunia usaha,
semua anggota dalam persekutuan tersebut dapat bertindak atas nama perusahaan dan
akan dimintai pertanggung jawaban dari kewajiban-kewajiban perusahaan yang
sebelumnya telah diserahkan kepadanya. Setiap anggota yang tergabung dalam
persekutuan ini disebut sekutu umum.
 Persekutuan Terbatas
Persekutuan terbatas adalah bentuk persekutuan dimana setiap anggotanya akan
dibatasi kewajiban serta tanggung jawabnya pada jumlah tertentu dalam menjalankan
perusahaan. Kemungkinan batasan tanggung jawab tersebut sebanding dengan
besaran investasi yang ia tanamkan pada perusahaan. Setiap anggota yang tergabung
dalam persekutuan ini disebut sekutu terbatas.
 Perusahaan Saham Gabungan (Joint Stock Companies)
Perusahaan saham gabungan adalah suatu bentuk persekutuan yang permodalannya
berasal dari penanaman saham-saham yang kepemilikannya dapat dipindah tangankan
sewaktu-waktu. Terdapat beberapa keuntungan investasi saham jika kita dapat melihat
peliang dengan seksama. Namun perpindahan kepemilikan saham tersebut tidak boleh
mengganggu kontinuitas produksi perusahaan tersebut. Dalam persekutuan ini
tanggung jawab para anggotanya tidak terbatas sama halnya dengan persekutuan
umum.
Jika dilihat dari ada atau tidaknya status hukum perusahaan tersebut maka perusahaan
persekutuan dapat dibagi menjadi 2, yakni:
1. Perusahaan persekutuan tidak berbadan hukum
Perusahaan persekutuan yang tidak berbadan hukum yaitu Firma dan CV.
 Firma
Firma merupakan badan usaha yang didirikan bersama oleh dua orang atau
lebih dimana tiap anggotanya bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.
Cara mendirikan firma, ialah dengan permodalan firma yang berasal dari modal
pendirinya serta juga dapat berasal dari laba atau keuntungan yang dibagi rata
kepada tiap anggotanya yang telah diatur sebelumnya di dalam akta saat pendirian
perusahaan.
Firma juga sering disebut Fa. Firma dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis yakni Firma dagang, Firma non dagang, Firma umum dan Firma terbatas.
Firma dagang adalah firma yang kegiatan utamanya adalah membeli, menjual dan
mendistribusikan barang kepada masyarakat. Firma non dagang adalah firma yang
kegiatannya menyediakan jasa kepada masyarakat seperti firma akuntan dan firma

7
hukum. Contoh firma antara lain Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Jaya, Firma
Indo Marketing, dan Firma Bangun Jaya.
 Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau yang lebih dikenal CV (Commanditaire
Vennootschap) merupakan suatu usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih
yang sebagian anggotanya memiliki tanggung jawab penuh terhadap perusahaan
dan sebagiannya lagi memiliki tanggung jawab yang terbatas. Jika mengacu pada
sistem permodalan maka persekutuan komanditer mengenal istilah sekutu aktif dan
sekutu pasif. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin dan menjalankan
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
Sedangkan Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya
kepada perusahaan dan tidak ikut campur dalam operasional perusahaan tersebut.
Banyak dari masyarakat yang masih bingung dalam membedakan perbedaan CV
dan PT, CV dan PT adalah jenis usaha yang berbeda terutama dilihat dari segi
penanaman modalnya. Contoh CV antara lain CV Tunas Muda, CV Malang Agro,
dan CV Jaya Mandiri.

2. Perusahaan persekutuan yang berbadan hukum


Perusahaan persekutuan yang memiliki badan hukum antara lain adalah PT, koperasi,
yayasan dan BUMN.

 PT (Perseroan Terbatas)
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham
(sero). Tanggung jawab para pemiliknya hanya terbatas pada berapa saham yang Ia
tanam di perusahaan tersebut. Dalam perseroan terbatas pemilik modal atau pemilik
saham tidak harus memimpin perusahaan tersebut. Ia dapat menunjuk orang lain untuk
memimpin perusahaannya. Contoh perseroan terbatas adalah PT Djarum, PT Dirgantara
dan PT Pindad.
 Koperasi
Koperasi (Coperative) berasal dari bahas Latin yakni Coopere yang memiliki arti kerja sama.
Sedangkan di Indonesia, menurut Undang-undang no.25 tahun 1992 tentang
perkoperasian koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Contoh koperasi adalah Koperasi karyawan, koperasi sekolah,
koperasi simpan pinjam (KSP) dan koperasi unit desa (KUD).
 Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan pengembangan di
bidang sosial, agama, kebudayaan dan kemanusiaan. Berdasarkan Undang-undang
no.16 tahun 2001 Pasal 1 dinyatakan bahwa yayasan adalah badan hukum yang terdiri
atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, pendidikan, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
Dalam mendirikan suatu yayasan, ada beberapa syarat pendirian yayasan yang patut
kalian ketahui. Contoh yayasan adalah Djarum Foundation, Bakrie Foundation, Habibie
Center, dan Indonesia Toray Science Foundation.
 BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau keseluruhan
kepemilikannya dimiliki oleh pihak pemerintah. BUMN merupakan salah satu pelaku

8
kegiatan ekonomi yang berperan serta dalam memajukan perekonomian negara
bersama-sama dengan pihak lainnya seperti Badan Usaha Milik Swasta , Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD), badan usaha milik desa maupun perorangan. Beberapa contoh
BUMN yang terdapat di Indonesia adalah PT Pertamina, PT KAI, PT Pelni, PT Jamsostek,
PT Telkom, PT PLN dan PT Garuda Indonesia.

2.7 Akuntansi Pendirian Persekutuan

Ada beberapa cara untuk mendirikan persekutuan, yaitu:

1. Persekutuan didirikan dengan dua cara penggabungan beberapa orang dengan


menyetorkan modalnya, baik berupa uang tunai maupun aset non-kas.
2. Persekutuan didirikan dengan cara penggabungan perusahaan-perusahaan yang
telah beroperasi dengan anggota lainnya yang tidak mempunyai perusahaan.
3. Persekutuan didirikan dengan cara penggabungan beberapa perusahaan
perseorangan yang telah beroperasi.

Persekutuan didirikan dengan cara penggabungan beberapa orang


Contoh, tanggal 05 Januari 2013 Tuan Adi, Koko, & Umar bersepakat untuk
mendirikan Persekutuan AKU, dimana masing-masing menyerahkan uang kas sebesar
Rp 1,5 juta, Rp 1,5 juta, dan Rp 2 juta. Jurnal yang dibuat oleh Persekutuan AKU dan
laporan posisi keuangan awal per 05 Januari 2013 sebagai berikut:
Kas Rp 5.000.000
Modal tuan Adi Rp 1.500.000
Modal tuan Koko Rp 1.500.000
Modal tuan Umar Rp 2.000.000
(Mencatat setoran modal Tuan: Adi, Koko dan Umar)

Persekutuan AKU
Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 05 Januari 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 5000 Ekuitas:
Modal Tuan Adi 1500
Modal Tuan Koko 1500
Modal Tuan Umar 2000
Total Aset 5000 Total Liabilitas & Ekuitas 5000

Persekutuan didirikan dengan cara penggabungan persekutuan yang telah


beroperasi dengan seorang anggota yang tidak mempunyai perusahaan.
Apabila persekutuan didirikan dengan Cara seperti ini, maka prosedur
akuntansinya sebagai berikut:
1. Posisi keuangan perusahaan perseorangan yang telah berjalan tersebut harus
dinilai kembali dengan harga yang wajar/harga yang disepakati
2. Persekutuan yang baru dibentuk tersebut, membuat pembukuan baru atau
9
melanjutkan pembukuan perusahaan yang telah beroperasi.
Contoh, berikut laporan posisi keuangan Persekutuan MIRDI milih Tuan Amir dan
Tuan Budi per 31 Desember 2012, dengan rasio pembagian laba rugi 50%:50%.
Persekutuan MIRDI
Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 1.620 Utang 2.200
Piutang (net) 1.880 Ekuitas:
Persediaan 1.140 Modal tuan Amir 2.750
Tanah & Bangunan (net) 2.280 Modal tuan Budi 2.750
Inventaris (net) 780
Total Aset 7.700 T. Liabilitas & Ekuitas 7.700

Tanggal 05 Januari 2013, Tuan Candra berkeinginan menanamkan modalnya


berupa uang tunai sebesar Rp 4.000 ke dalam persekutuan MIRDI tersebut dengan
ketentuan yang disepakati sebagai berikut:
1. Piutang dagang sebesar Rp 80 dihapuskan
2. Persediaan nilainya dinaikkan menjadi Rp 1.750
3. Gedung nilainya dinaikkan menjadi Rp 2.850
4. Persekutuan MIRDI diberikan goodwill sebesar Rp 7.50
5. Nama persekutuan baru Persekutuan MIRDICAN
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi di atas dan siapkan laporan posisi
keuangan per 05 Januari 2013, dengan asumsi sebagai berikut:
a. Persekutuan yang baru dibentuk pembukuannya melanjutkan pembukuan
Persekutuan MIRDI
b. Persekutuan yang baru dibentuk tersebut pembukuannya menggunakan buku-buku
baru (Persekutuan MIRDICAN)

Penyelesaian

a. Melanjutkan pembukuan Persekutuan MIRDI

Kas Rp 5.000
Modal tuan Candra Rp 5.0000
(Mencatat setoran modal Tuan Candra)

Persediaan Rp 610
Bangunan Rp 570
Godwill Rp 750
Piutang Rp 80
Modal tuan Amir (50%) Rp 925
Modal tuan Budi (50%) Rp 925
(Mencatat penilaian kembali berbagai aset)

10
1. Membuat pembukuan baru (Persekutuan MIRDICAN)

Persediaan Rp 610
Bangunan Rp 570
Godwill Rp 750
Piutang Rp 80
Modal tuan Amir (50%) Rp 925
Modal tuan Budi (50%) Rp 925
(Mencatat penilaian kembali berbagai aset)

Modal tuan Amir Rp 3.675


Modal tuan Budi Rp 3.675
Utang Rp 2.200
Kas Rp 1.620
Piutang Rp 1.800
Persediaan Rp 1.750
Inventaris Rp 780
Goodwill Rp 750
Aset tetap Rp 2.850
(Menutup pembukuan persekutuan MIRDI setelah penilaian kembali)

Kas Rp 6.620
Piutang Rp 1.800
Persediaan Rp 1.750
Inventaris Rp 780
Goowill Rp 750
Aset tetap Rp 2850
Utang Rp 2.200
Modal tuan Amir Rp 3.675
Modal tuan Budi Rp 3.675
Modal tuan Candra Rp 5.000
(Mencatat setoran Persekutuan MIRDI dan Tuan Candra ke dalam Persekutuan
MIRDICAN)
Persekutuan MIRDICAN
Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
Per 05 Januari 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 6.620 Utang 2.200
Piutang (net) 1.800 Ekuitas:
Persediaan 1.750 Modal tuan Amir 3.675
Goodwill 750 Modal tuan Budi 3.675
Tanah & Bangunan (net) 2.850 Modal tuan Candra 5.000
Inventaris (net) 780
Total Aset 14.550 T. Liabilitas & Ekuitas 14.550

Persekutuan didirikan dengan cara penggabungan beberapa persekutuan yang


11
telah beroperasi.
Contoh, Persekutuan JINY milik Aji dan beny dan Persekutuan CADY milik Cayi
dan Dyna telah beroperasi beberapa tahun. Tanggal 30 September 2013 sepakat untuk
melakukan penggabungan dengan Nama Persekutuan Maju Mapan. Sebelum
penggabungan, disepakati bahwa laporan posisi persekutuan harus diaudit oleh KAP
Rony, Dody dan rekan. Laporan Posisi Keuangan Auditan sebagai berikut:
Persekutuan JINY
Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 30 September 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 5.000 Utang 5.500
Piutang (net) 2.500 Ekuitas:
Persediaan 3.500 Modal tuan Aji 7.500
Tanah & Bangunan (net) 6.000 Modal tuan Beny 7.500
Inventaris (net) 3.500
Total Aset 20.500 T. Liabilitas & Ekuitas 20.500

Persekutuan CADY
Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 30 September 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 6.500 Utang 7.500
Piutang (net) 4.500 Ekuitas:
Persediaan 3.000 Modal tuan Cayi 9.500
Tanah & Bangunan (net) 8.500 Modal tuan Dyna 9.500
Inventaris (net) 4.000
Total Aset 26.500 T. Liabilitas & Ekuitas 26.500
Berdasarkan laporan posisi keuangan audited tersebut, buatlah jurnal untuk
mencatat penggabungan persekutuan tersebut dengan asumsi:
1. Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan baru (Maju Mapan).
2. Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan JINY.
3. Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan CADY.

Memahami Jawaban asumsi 1 (dalam ribuan rupiah)

Jawaban asumsi 1 (dalam ribuan rupiah)


Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan baru

Modal Tuan Aji Rp 7.500


Modal Tuan Benny Rp 7.500
Utang Rp 5.500
Kas Rp 5.000
Piutang Rp 2.500
Persedia Rp 3.500
an
12
Tanah dan Inventaris Rp 6.000
(Menutup pembukuan persekutuan JINY)

Modal tuan Cayi Rp 9.500


Modal tuan Dyna Rp 9.500
Utang Rp 7.500
Kas Rp 6.500
Piutang Rp 4.500
Persedia Rp 3.000
an
Tanah dan Bangunan Rp 8.500
Inventaris (net) Rp 4.000
Menutup pembukuan persekutuan CADY)

Kas 11.500
Piutang 7.000
Persediaan 6.500
Tanah dan Bangaunan (Net) 14.500
Inventaris (net) 7.500
Utang 13.000
Modal Tuan Aji 7.500
Modal Tuan Beny 7.500
Modal Tuan Cayi 9.500
Modal Tuan Dyna 9.500
(Mencatat setoran Persekutuan JINY & Pers. CADY ke dalam Pers. Maju Mapan)

Persekutuan Maju Mapan


Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 30 September 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 11.500 Utang 13.000
Piutang (net) 7.000 Ekuitas:
Persediaan 6.500 Modal tuan Aji 7.500
Tanah & Bangunan (net) 14.500 Modal tuan Beny 7.500
Inventaris (net) 7.500 Modal tuan Cayi 9.500
Modal tuan Dyna 9.500
Total Aset 47.000 T. Liabilitas & Ekuitas 26.500

13
Memahami Jawaban asumsi 2 (dalam ribuan rupiah)
Jawaban asumsi 2 (dalam ribuan rupiah)
Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan JINY

Modal tuan Cayi 9.500


Modal tuan Dyna 9.500
Utang 7.500
Kas 6.500
Piutang 4.500
Persedia 3.000
an
Tanah dan Bangunan (net) 8.500
Inventaris (net) 4.000
(Menutup pembukuan persekutuan CADY)

Kas 11.500
Piutang 7.000
Persediaan 6.500
Tanah dan Bangunan (net) 14.500
Inventaris (net) 7.500
Utan 13.000
g
Modal tuan Aji 7.500
Modal tuan Beny 7.500
Modal tuan Cayi 9.500
Modal tuan Dyna 9.500
(Mencatat setoran Persekutuan JINY dan Persekutuan CADY ke dalam Persekutuan
Maju Mapan)

Persekutuan Maju Mapan


Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 30 September 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 11.500 Utang 13.000
Piutang (net) 7.000 Ekuitas:
Persediaan 6.500 Modal tuan Aji 7.500
Tanah & Bangunan (net) 14.500 Modal tuan Beny 7.500
Inventaris (net) 7.500 Modal tuan Cayi 9.500
Modal tuan Dyna 9.500
Total Aset 47.000 T. Liabilitas & Ekuitas 26.500

14
Memahami Jawaban asumsi 3 (dalam ribuan rupiah)
Jawaban asumsi 3 (dalam ribuan rupiah)
Pembukuannya menggunakan pembukuan persekutuan CADY

Modal tuan Aji 7.500


Modal tuan Beny 7.500
Utang 5.500
Kas 5.000
Piutang 2.500
Persedi 3.500
an
Tanah dan bangunan (net) 6.000
Inventaris (net) 3.500
(Menutup pembukuan persekutuan JINY)

Kas Rp. 11.500


Piutang 7.000
Persediaan 6.500
Tanah dan bangunan (net) 14.500
Inventaris (net) 7.500
Utang Rp. 13.000
Modal Tn Aji 7.500
Modal Tuan Beny 7.500
Modal Tuan Cayi 9.500
Modal Tuan Dyna 9.500
(Mencatat setoran Persekutuan JINY dan Persekutuan CADY ke dalam Persekutuan
Maju Mapan)

Persekutuan Maju Mapan


Laporan Posisi Keuangan Pembukaan
per 30 September 2013 (dalam ribuan
rupiah)
Aset Liabilitas & Ekuitas
Kas 11.500 Utang 13.00
0
Piutang (net) 7.000 Ekuitas:
Persediaan 6.500 Modal tuan Aji 7.500
Tanah & Bangunan (net) 14.500 Modal tuan Beny 7.500
Inventaris (net) 7.500 Modal tuan Cayi 9.500
Modal tuan Dyna 9.500
Total Aset 47.000 T. Liabilitas & Ekuitas 26.50
0

15
2.8 Pembagian Laba Rugi Persekutuan
Cara yang dapat dipakai sebagai dasar pembagian laba rugi didalam
persekutuan
Terdapat beberapa Cara yang dapat dipakai sebagai dasar pembagian laba
rugi didalam persekutuan, yaitu:
1. Dibagi dengan rasio yang sama
2. Dibagi dengan rasio yang telah disepakati
3. Dibagi dengan rasio modal, yaitu:
A. Sesuai dengan rasio modal awal tahun
B. Sesuai dengan rasio modal akhir tahun
C. Sesuai dengan rasio modal rata-rata tahunan

4. Mula-mula ditentukan gaji dari masing-masing anggota, dibagi atas dasar point
1.2.3 di atas.
5. Mula-mula ditentukan bunga atas modal dari masing-masing anggota, sisanya
dibagi atas dasar point 1.2.3 di atas.
6. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada yang aktif,
sisanya dibagi atas dasar point 1.2.3 di atas.
7. Mula-mula ditentukan bunga atas modal dari masing-masing anggota, kemudian
gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif sisanya dibagi atas
dasar point
1.2.3 di atas.

Contoh:
Rekening modal milik Tuan Ardy dan Tuan Bayu dalam Persekutuan ARBA
tahun 2012 sebagai berikut:
Tuan Ardy (dalam rupiah) Tuan Bayu (dalam
rupiah)
Tgl Uraian Jumlah Tgl Uraian Jumlah
2 Jan Saldo awal 35.000 2 Jan Saldo awal 25.000
1 Mei Penyetoran 25.000 1 Apr Pengambilan 5.000
1 Okt Pengambilan 10.000 ---- ---- ----
Keuntungan persekutuan tahun 2012 sebesar Rp 50.000
Buatlah jurnal untuk mencatat keuntungan tersebut ke dalam rekening modal
Tuan Ardy dan Bayu dengan asumsi sebagai berikut:
1. Dibagi dengan rasio yang sama

Laba Rp. 50.000


Modal tuan Ardy Rp. 25.000
Modal tuan Bayu 25.000
Dibagi dengan rasio 65% untuk Tuan Ardy dan 35% untuk Tuan Bay

16
Laba Rp. 50.000
Modal tuan Ardy Rp. 32.500
Modal tuan Bayu 17.500

2. Dibagi dengan rasio modal yaitu:


a. Dibagi sesuai dengan rasio modal awal tahun

Laba Rp. 50.000


Modal tuan Ardy Rp. 29.000
Modal tuan Bayu 21.000

Penjelasan:

Nama Anggota Saldo modal Rasi L/R


Tuan Ardy Rp 35.000 58%
Tuan Bayu Rp 25.000 42%
Total Rp 60.000 100%
Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = 58% x Rp 50.000 = Rp 29.000
Tuan Bayu = 42% x Rp 50.000 = Rp
21.000

b. Dibagi sesuai dengan rasio modal akhir tahun

Laba Rp. 50.000


Modal tuan Ardy Rp. 35.500
Modal tuan Bayu 14.500

Nama Anggota Saldo modal Rasi L/R


Tuan Ardy Rp 50.000 71%
Tuan Bayu Rp 20.000 29%
Total Rp 70.000 100%
Penjelasan:
Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = 71% x Rp 50.000 = Rp 35.500
Tuan Bayu = 29% x Rp 50.000 = Rp
14.500

c. Dibagi sesuai dengan rasio modal rata-rata tahunan

Laba Rp. 50.000


17
Modal tuan Ardy Rp. 35.000
Modal tuan Bayu Rp. 15.000

Penjelasan:

Periode Jumlah.
Nama Anggota Tgl Saldo modal
terikatnya modal dalam
periode ybs
modal

18
Tn Ardy 2/1 Rp 4 bulan Rp 140.000
35.000
1/5 Rp 5 bulan Rp 300.000
60.000
1/10 Rp 3 bulan Rp 150.000
50.000
Total 12 bulan Rp 590.000
Tn Bayu 2/1 Rp 3 bulan Rp 75.000
25.000
¼ Rp 9 bulan Rp 180.000
20.000
Total 12 bulan Rp 255.000

Nama Anggota Saldo modal Rasi L/R


Tuan Ardy Rp 590.000 70%
Tuan Bayu Rp 225.000 30%
Total Rp 845.000 100%
Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = 70% x Rp 50.000 = Rp 35.000
Tuan Bayu = 30% x Rp 50.000 = Rp
15.000

6. Mula-mula ditentukan bunga 8% per tahun dari modal rata-rata masing-masing


anggota, sisanya dibagi sama.
Laba Rp. 50.000
Modal Tuan Ardy Rp. 26.100
Modal Tuan Bayu 23.900
Penjelasan:
Bunga modal Tuan Ardy = 8% x Rp 590.000/12 = Rp
3.900 Bunga modal Tuan Bayu = 8% x Rp 255.000/12 = Rp
1.700 Total = Rp 5.600
Sisa laba = Rp 50.000 - Rp 5.600 = Rp 44.400 (dibagi
Sama) Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = Rp 3.900 + Rp 22.200 = Rp 26.100
Tuan Bay = Rp 1.700 + Rp 22.200 = Rp 23.900

7. Mula-mula ditentukan gaji sebesar Rp 14.000 setahun untuk Tuan Ardy dan Rp
10.000 setahun untuk Tuan Bayu, sisanya dibagi menurut perbandingan modal awal
tahun.
Laba Rp. 50.000
Modal Tuan Ardy Rp. 29.080
Modal Tuan Bayu 20.920

19
Penjelasan:
Sisa laba = Rp 50.000 - (Rp 14.000 + Rp 10.000)
= Rp 26.000 (dibagi menurut rasio modal awal)
Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = (58% x Rp 26.000) + Rp 14.000 = Rp 29.080
Tuan Bayu = (42% x Rp 26.000) + Rp 10.000 = Rp 20.920

8. Mula - mula ditentukan bunga 8% per tahun dari modal rata-rata masing-masing
anggota, kemudian bonus untuk Tuan Ardy (sebagai pemimpin) 20% dari
keuntungan, sisanya dibagi dengan perbandingan modal akhir tahun.

Laba Rp. 50.000


Modal Tuan Ardy Rp. 38.324
Modal Tuan Bayu 11.676
Penjelasan:
Misal bonus =Z
Z = 20% x Rp 50.000
Z = Rp 10.000
Sisa laba = Rp 50.000 - (Rp 5.600 + Rp 10.000)
= Rp 34.400 (dibagi menurut rasio modal akhir)
Bagian laba untuk:
Tuan Ardy = (71% x Rp 34.400) + Rp 3.900 + Rp 10.000 = Rp 38.324
Tuan Bayu = (29% x Rp 34.400) + Rp 1.700 = Rp 11.676

A. SOAL LATIHAN/ TUGAS

1. Jelaskan Pembagian laba rugi dalam persekutuan?


2. Pahami kembali Contoh perhitungan pembagian laba rugi dalam persekutuan?
3. Rekening modal milik tuan Andi dan tuan Bambang dalam Persekutuan
ANBAM tahun 2016 sebagai berikut:
Tuan Andi (dalam rupiah) Tuan Bambang (dalam rupiah)
Tgl Uraian Jumlah Tgl Uraian Jumlah
2 Jan Saldo awal 35.000 2 Jan Saldo awal 25.000
1 Mei Penyetoran 25.000 1 Apr Pengambilan 5.000
1 Okt Pengambilan 10.000 ---- ---- ----
Keuntungan persekutuan tahun 2016 sebesar Rp 50.000
Buatlah jurnal untuk mencatat keuntungan tersebut ke dalam rekening
modal Tuan Andi dan Bambang dengan asumsi sebagai berikut:
20
1. Dibagi dengan rasio yang sama
2. Dibagi dengan rasio 65% untuk Tuan Andi dan 35% untuk Tuan Bambang.

3. Dibagi dengan rasio modal:


- Dibagi sesuai dengan rasio modal awal tahun,
- Dibagi sesuai dengan rasio modal akhir tahun,
- Dibagi sesuai dengan rasio modal rata-rata tahunan
4. Mula-mula ditentukan bunga 8% per tahun dari modal rata-rata masing-masing
anggota, sisanya dibagi sama.
5. Mula-mula ditentukan gaji sebesar Rp 14.000 setahun untuk tuan Andi dan Rp
10.000 setahun untuk tuan Bambang, sisanya dibagi menurut perbandingan
modal awal tahun.
6. Mula - mula ditentukan bunga 8% per tahun dari modal rata-rata masing-
masing anggota, kemudian bonus untuk Tuan Andi (sebagai pemimpin) 20%
dari keuntungan, sisanya dibagi dengan perbandingan modal akhir tahun.

2.9 Laporan Keuangan Persekutuan


Pembagian Laporan Laba Rugi dan Laporan Keuangan
A. Pembagian Laba Rugi Berdasarkan Jumlah Uang Yang Ditetapkan
Contoh Soal :
Persekutuan yang didirikan oleh Andy dan Iwan membuat suatu perjanjian dalam
pembagian laba rugi persekutuan dinyatakan bahwa Andy memperoleh laba atau
rugi sebesar ¾ dan Iwan memperoleh laba atau rugi sebesar ¼ dari laba ay=tau
rugi persekutuan. Berapakah jumlah laba atau rugi yang diperoleh masing-
masing sekutu apabila persekutuan mereka mendapat keuntungan selama tahun
berjalan sebesar Rp. 16.000.000,00?
Penyelesaian:
Modal Andi: ¾ x Rp. 16.000.000,00= Rp. 12.000.000,00
Modal Iwan: ¼ x Rp. 16.000.000,00= Rp. 4.000.000,00

Jurnal penutup dalam pembagian laba persekutuan tersebut adalah:

Ikhtisar Laba Rugi Rp. 16.000.000,00


Modal Andy Rp. 12.000.000,00
Modal Iwan Rp. 4.000.000,00

B. Pembagian Laba Rugi Berdasarkan Setoran Modal Sekutu

21
Contoh Soal :
Persekutuan Bidadari terdiri dari 3 sekutu yaitu Ani, Aisyah dan Anjali.
Komposisi modal mereka pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
Modal Ani Rp. 7.000.000,00
Modal Aisyah Rp. 5.000.000,00
Modal Anjali Rp. 3.000.000,00
Total Modal Rp. 15.000.000,00
Persekutuan Bidadari memperoleh laba sebesar Rp. 24.000.000,00.
Berapakah jumlah laba yang diperoleh msing-masing sekutu dan bagaimana
jurnal
penutupnya?
Penyelesaiaan:
Modal Ani: (Rp. 7.000.000,00/Rp. 15.000.000,00) x Rp. 24.000.000,00= Rp.
11.200.000,00
Modal Aisyah: (Rp. 5.000.000,00/Rp. 15.000.000) x Rp. 24.000.000,00= Rp.
8.000.000,00
Modal Anjali: (Rp. 3.000.000,00/Rp. 15.000.000) x Rp. 24.000.000,00= Rp.
4.800.000,00
Jurnal Penutup:
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 24.000.000,00
Modal Ani Rp. 11.200.000,00
Modal Aisyah Rp. 8.000.000,00
Modal Anjali Rp. 4.800.000,00

C. Pembagian Berdasarkan Setoran Modal Dan Jasa


Contoh :
Randi dan Soni mendirikan sebuah persekutuan dengan modal yang berasal dari
investasi Randi sebesar Rp. 9.000.000,00 sedangkan Soni sebesar Rp.
6.000.000,00. Soni bekerja untuk persekutuan secara penuh (full time) dan
memperoleh gaji yang lebih tinggi. Perjanjian pembagian laba yang telah
ditentukan oleh kedua sekutu adalah:

 Rp. 10.000.000,00 pertama dari laba bersih persekutuan akan dibagi sesuai
dengan investasi masing-masing sekutu.

 Rp. 12.000.000,00 berikutnya dibagikan berdasarkan waktu bekerja, dimana


Randi hanya menerima Rp. 4.800.000,00 dan Soni yang memiliki waktu kerja
yang lebih banyak menerima sebesar Rp. 7.200.000,00.

 Apabila masih ada jumlah laba yang tersisa maka jumlah tersebut dibagi dua
secara merata.
22
 Laba bersih persekutuan pada tahun pertama sebesar Rp. 25.000.000,00.
Berapakah laba yang akan diperoleh oleh masing-masing sekutu dan
bagaimana pencatatannya?

Penyelesaian:

Randi Soni
Total Laba Bersih

Pembagian Laba Rp. 10 Juta


Pertama berdasarkan
investasi sekutu:

Randi (Rp. 9.000.000/Rp. Rp. 6.000.000,00


15.000.000 x Rp. 10.000.000)

Soni (Rp. 6.000.000/Rp. Rp. 4.000.000,00


15.000.000 x Rp. 10.000.000)

Total

Sisa Laba Bersih yang harus


dibagikan

Pembagian laba Rp.


12.000.000 berikutnya
berdasarkan waktu kerja
sekutu

Randi Rp. 4.800.000,00

Soni Rp. 7.200.000,00

Total
Sisa laba bersih yang harus
dibagikan

Sisa laba bersih dibagi 2


secara merata

Randi (Rp. 6.000.000/2) Rp. 3.000.000,00

Soni (Rp. 6.000.000/2) Rp. 3.000.000,00

Total
Sisa Laba Bersih

Ayat Jurnal Penutup:


23
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 28.000.000,00

Modal Randi Rp. 13.800.000,00

Modal Soni Rp. 14.200.000,00

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERSEKUTUAN

Laporan keuangan yang disusun pada persekutuan sama dengan bentuk


perusahaan lainnya, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas dan laporan
perubahan modal. Pada laporan keuangan, perincian pembagian laba harus diungkapkan
atau disajikan, biasanya ditambahkan pada laporan laba rugi atau dibuat sebagai
lampiran. Laporan perubahan modal pada persekutuan terdiri dari beberapa sekutu
modalnya dirinci untuk setiap anggota sekutu.

24
25

Anda mungkin juga menyukai