AKUNTANSI PERBANKAN
Kata kredit sendiri mengadaptasi dari Bahasa Latin yakni credere yang artinya ialah percaya
dalam Bahasa Indonesia dan trust atau to believe dalam Bahasa Inggris.
Oleh sebab itu, dasar perbankan memberikan kredit kepada nasabahnya baik badan maupun
perorangan adalah kepercayaan.
Menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998, istilah ini diartikan sebagai
tagihan atau penyediaan uang yang dapat dipersamakan dengan hal tersebut.
Dimana terdapat kesepakatan yang mendasari transaksi hutang piutang antara bank dengan
debitur serta mewajibkan peminjam melunasi hutangnya dalam periode waktu tertentu
ditambah dengan pemberian jasa atau bunga.
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa terdapat beberapa unsur kredit. Unsur-
unsur tersebut diantaranya adalah:
1. Kepercayaan
Sesuai dengan asal muasal kata kredit dan juga pengertian menurut UU perbankan, kegiatan
pemberian kredit didasarkan pada rasa kepercayaan.
Dengan begitu dapat terjadi kesepakatan pinjam meminjam antara kedua belah pihak dalam
periode yang ditentukan.
2. Waktu
Unsur kredit yang kedua ialah waktu. Dimana sesuai kesepakatan, terdapat rentang waktu
dalam periode tertentu antara pemberian kredit dengan pelunasan pinjaman.
Unsur yang ketiga yaitu adanya kesepakatan antara kreditur dengan debitur, yang dibuktikan
dengan adanya perjanjian tertulis dan legal.
4. Penyerahan
Berikutnya yaitu penyerahan sejumlah pinjaman dari kreditur kepada debitur dan harus
dikembalikan sesuai jangka waktu yang disepakati oleh kedua pihak.
5. Risiko
Meski tidak disebutkan secara langsung dan jelas, akan tetapi risiko menjadi unsur terakhir
kredit yang tak dapat dihindari. Selama rentang waktu antara pemberian pinjaman hingga
pelunasan, akan ada kemungkinan risiko yang terjadi.
Seperti kredit macet, atau pelunasan melebihi jangka waktu yang sudah ditentukan. Oleh
sebab itu dalam kesepakatan akan selalu ada poin antisipasi akan timbulnya risiko ini.
Kredit yang diberikan oleh bank, kini juga hadir dalam bentuk yang lebih praktis yaitu
melalui layanan kartu kredit.
Anda bisa melakukan transaksi pembelian menggunakan kartu tersebut, baru membayar
tagihan pada pihak bank di waktu yang ditentukan.
Selain unsur-unsur kredit, dari pengertian yang dijabarkan menurut UU perbankan juga
memunculkan unsur-unsur dalam perjanjian. Unsur-unsur tersebut, yaitu:
1. Penyediaan uang yang bisa dipersamakan dengan hal itu. Artinya pinjaman bisa
berupa uang tunai dalam mata uang Rupiah maupun valas, overdraft, factoring
maupun take over
2. Didasarkan pada persetujuan kedua belah pihak dalam transaksi pinjam meminjam.
Untuk mengesahkan perjanjian tersebut, maka harus memenuhi syarat seperti
kesepakatan semua pihak, kecakapan pembuatan perjanjian, ada obyeknya dan ada
kausa yang halal
3. Pihak peminjam wajib melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu yang sudah
disepakati bersama. Dimana kewajiban tersebut merupakan konsekuensi logis dari
akad utang piutang atau pinjam meminjam
4. Jumlah pelunasan disertai dengan bunga pinjaman. Bunga pinjaman menjadi
pengganti atau balas jasa kepada kreditur atas sejumlah pinjaman yang sudah
diberikan kepada debitur
Kredit dalam akuntansi adalah kolom tempat pencatatan utang, juga ekuitas yang dalam
keadaan meningkat atau sedang bertambah. Kolom credit biasanya ada pada sisi kanan dari
buku akun.
Ketika aset atau kewajiban terletak pada kolom kredit, artinya adalah terjadi penyusutan nilai.
Sebaliknya, jika utang serta ekuitas ada pada kolom debit berarti dua akun tersebut sedang
mengalami penurunan nilai.
Baik ekuitas, utang, laba juga penjualan, apabila terletak di kolom kredit maka artinya tengah
mengalami peningkatan.
Penggunaan kredit dalam akuntansi, tidak akan lepas dari kolom debit. Keduanya tidak dapat
dipisahkan karena saling terhubung dan menyeimbangkan.
Dalam rekening, penerimaan akan masuk pada kolom debit, sedangkan pemberian dicatat
pada kolom kredit. Artinya seluruh transaksi pengeluaran dicatat pada sisi kredit.
Sementara dalam laporan laba rugi, kredit justru digunakan untuk mencatat pendapatan.
Peningkatan yang terjadi pada kolom ini, biasanya dikarenakan oleh kenaikan utang, laba
ditahan, dana pemegang saham serta biaya dan lain sebagainya.
1. Pencatatan Aset
Aset atau harta terdiri dari aset lancar dan juga aset tetap. Pada aset lancar, ketika terjadi
penyusutan atau pengurangan, maka transaksi akan ditulis pada kolom kredit di sisi kanan
buku akun.
2. Pencatatan Beban
Akun kedua yaitu beban. Beban yang dimaksud di sini ialah transaksi pembelanjaan yang
dilakukan untuk membuat operasional usaha tetap berjalan.
Saat beban mengalami pengurangan, maka saat itulah dicatat di sisi kanan.
Anda juga bisa menemukan penggunaan kredit pada akun pencatatan liabilitas maupun
ekuitas. Sisi kanan akan terisi ketika terdapat peningkatan.
Sebagai contoh yaitu ketika Anda memperoleh pinjaman modal dari bank.
4. Pencatatan Akumulasi
Di akun yang terakhir ini, transaksinya berhubungan dengan aset tidak lancar atau aset tetap.
Dimana ketika terdapat penambahan nilai, maka akan ditulis pada kolom kredit di akun
akumulasi.
Akun akumulasi ini berfungsi mengurangi nilai aset tetap. Contoh aset tetap yaitu kendaraan
dan juga peralatan yang dipakai untuk operasional perusahaan.
Tujuan dari pencatatan ini adalah memudahkan penilaian atas aset tetap perusahaan.
Dengan begitu akan lebih mudah memprediksikan apakah ketika dijual kembali akan
memperoleh keuntungan atau justru mengalami kerugian.
Dengan penjelasan mengenai apa itu pengertian kredit juga penggunaannya di atas, maka
adalah dapat kita lihat perbedaannya menurut akuntansi juga istilah perbankan.
Kesimpulan
Pada transaksi perbankan, kredit dibutuhkan sebagai solusi permasalahan finansial juga
kepemilikan suatu barang. Sementara pada akuntansi, kredit berfungsi merekam transaksi
yang akan berguna bagi laporan keuangan sebuah bisnis atau usaha.
Keduanya masih berhubungan erat dengan keuangan. Selain itu juga sama-sama penting serta
bermanfaat bagi kegiatan perekonomian.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami fungsi juga manfaatnya dengan lebih mendalam.